Anda di halaman 1dari 6

KORELASI ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN

TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN GULING DEPAN PADA MAHASISWA


PENJASKESREK UNISMUH LUWUK BANGGAI

Muhammad Salahuddin
FKIP Universitas Muhammadiyah Luwuk
Email : muhammadsalahuddin252@gmail.com

Jounal info
Jurnal Pendidikan Glasser Abstract.
p-ISSN : 2579-5082 Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui ada
e-ISSN : 2598-2818 hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan
DOI:http://10.32529/glasser.v4i1.395 guling depan Mahasiswa Penjaskesrek Universitas
Volume : 4 Muhammadiyah Luwuk. 2). Mengetahui ada hubungan
Nomor : 1 antara kelentukan togok dengan kemampuan guling depan
Month : 2020 Mahasiswa Penjaskesrek Universitas Muhammadiyah
Issue : April Luwuk. 3). Mengetahui ada hubungan saling
ketergantungan antara kekuatan otot lengan dan
kelentukan togok terhadap kemampuan guling depan
Mahasiswa Penjaskesrek Universitas Muhammadiyah
Luwuk. Penelitian ini terdiri dua variabel bebas dan satu
variabel terikat. Populasi dan sampel adalah Mahasiswa
Penjaskesrek Universitas Muhammadiyah Luwuk, dipilih
secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 37
peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1). Ada hubungan yang signitifkan antara
kekuatan otot lengan dengan kemampuan guling depan
pada siswa Mahasiswa Penjaskesrek Universitas
Muhammadiyah Luwuk 2). Ada hubungan yang
signitifkan antara kelentukan togok dengan kemampuan
guling depan pada Mahasiswa Penjaskesrek Universitas
Muhammadiyah Luwuk. Ada hubungan yang signitifkan
memiliki kekuatan otot tangan dan kelentukan togok
secara bersama-sama dengan kemampuan guling depan
Mahasiswa Penjaskesrek Universitas Muhammadiyah
Luwuk
Keywords:
Kekuatan, Kelentukan Togok, Guling Depan

A. PENDAHULUAN membantu mengoptimalkan perkembangan


Latar Belakang anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai
Pendidikan jasmani merupakan bagian untuk mendapat penekanan di dalam program
yang tidak terpisahkan dari pendidikan pada pendidikan jasmani, terutama karena tuntunan
umumnya yang mempengaruhi potensi fisik yang dipersyaratkan, seperti kekuatan
peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.
psikomotor melalui aktivitas jasmani. Senam Di samping itu, senam juga besar
merupakan aktivitas fisik yang dapat sumbangannya pada perkembangan gerak
1
dasar fundamental yang penting bagi aktivitas yang baik pula, gerakan yang dilakukan lebih
fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal efisien, efektif, harmonis dan luwes.
bagaimana mengontrol sikap dan gerak secara Guling depan adalah gerak berguling
efektif dan efisien (Agus Mahendra, 2001 : yang halus dengan menggunakan bagian
10). Seperti kita ketahui bahwa dalam tubuh yang berbeda untuk kontak dengan
pembelajaran Senam Lantai masih banyak lantai, dimulai dari kedua kaki, ke kedua
mahasiswa Penjaskeserek Universitas tangan, ke tengkuk, lalu ke bahu, ke
Muhammadiyah Luwuk belum memiliki punggung, pinggang dan pantat, sebelumnya
kemampuan guling depan yang benar, selain ke kaki kembali. Pada awal gerakan, fokus
dari gerakan guling depan dapat dipengaruhi pandangan diarahkan ke matras tempat kedua
beberapa faktor sebagai penunjang seperti : tangan akan diletakkan.
kekuatan dan kelentukan. Berdasarkan observasi yang dilakukan
Kekuatan merupakan daya pengerak penulis selama proses pembelajaran mata
dan sekaligus pencegah cidera. Di samping itu kuliah senam, penulis menemukan banyak
kekuatan merupakan faktor utama untuk mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam
menciptakan prestasi yang optimal. Kekuatan melakukan gerakan guling depan pada senam
adalah kemampuan otot untuk melakukan lantai. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut
kontraksi guna membangkitkan tegangan seperti kurangnya koordinasi antara kekuatan
terhadap suat tahanan. Kekuatan ialah latihan otot lengan dan kelentukan otot togok,
tahanan ( resistance exersice ) (Y. S. Santoso terhadap guling depan didalam pembelajaran
Giriwijoyo,dkk. 2005: 71-72) senam lantai. Dalam penulisan ini Tujuan
Kelentukan adalah kemampuan penelitian untuk mengetahui (1) hubungan
seseorang untuk dapat melakukan gerak antara kekuatan otot lengan dengan
dengan ruang gerak seluas–luasnya dalam kemampuan guling depan Penjaskesrek
persendiannya. Faktor utama yang Universitas Muhammadiyah Luwuk, (1)
menentukan kelentukan seseorang ialah hubungan antara kelentukan togok dengan
bentuk sendi, elastisitas otot dan ligamen. kemampuan guling depan penjaskesrek
Diketahui bahwa salah satu ciri khusus Universitas Muhammadiyah Luwuk, (3)
dari pesenam adalah memiliki kelentukan hubungan saling ketergantungan antara
yang tinggi pada hampir seluruh kekuatan otot lengan dan kelentukan togok
persendiannya. Kelentukan togok pada terhadap kemampuan guling depan pada
kemampuan guling depan digunakan untuk Penjaskesrek Universitas Muhammadiyah
memberikan kesempurnaan gerak. Siswa Luwuk.
dengan tingkat kelentukan togok yang baik
akan dapat melakukan gerakan guling depan

2
B. METODE PENELITIAN pada semua aspek gerakan pada manusia,
Penelitian ini dilakukan di terutama gerakan pada olahraga, dan jika
Laboratorium Olahraga Fakultas Keguruan setiap individu memiliki kelenturan yang
dan Ilmu Pendidikan Universitas bagus maka akan dapat memberikan
Muhammadiyah Luwuk. Waktu Penelitian penampilan yang baik dalam olahraga
adalah penelitian dilaksanakan selama 3 sehingga untuk mengetahui kelentukan otot
bulan terhitung mulai September sampai togok ini dilakukan dengan menggunakan
Desember 2019. Populasi adalah Keseluruhan flexiometer. (c) Guling depan Diketahui
Mahasiswa Penjaskesrek Unismuh Luwuk guling depan sebagai variabel terikat untuk
dengan sampel yang digunakan dalam mengukur keberhasilan gerakan guling depan
penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa dapat diperhatikan langkah – langkah dari
Penjaskesrek Unismuh Luwuk dengan jumlah sikap awalan, sikap gerakan, dan sikap akhir.
sampel keseluruhan 37 orang. Berdasarkan tujuan dari penelitian
Variabel penelitian ini ada dua variabel ini, maka teknik analisis data yang
yaitu variabel bebas Kekuatan otot lengan digunakan dalam penelitian terdiri dari
(X1), Kelentukan Togok (X2) dan Variabel beberapa bagian, yaitu antara lain (a) Uji
terikat yaitu Guling Depan (Y), Teknik prasyarat dimaksudkan untuk data yang
Pengumpulan Data dengan variabel penelitian dianalisis memenuhi persyaratan untuk
adalah hubungan kekuatan otot lengan, dianalisis data dan pengujian. (b) Uji
kelentukan togok, kekuatan otot tungkai normalitas bertujuan untuk mengetahui
terhadap gerakan guling depan. Operasional apakah distribusi data yang menyimpang
variabel untuk mengetahui hubungan antara atau tidak dari distribusi normal. Data
variabel dapat didefinisikan (a) Kekuatan otot yang baik untuk membuktikan model-
lengan Diketahui kekuatan otot lengan model penelitian tersebut adalah data yang
sebagai variabel bebas maka dapat diartikan memiliki distribusi normal. Dalam
kekuatan merupakan sebuah salah satu faktor penelitian ini, uji normalitas menggunakan
untuk menunjang gerakan guling depan yang rumus Kolmogorov Smirnov. Konsep
dapat diartikan sebagai jumlah maksimum dasar dari uji normalitas Kolmogorov
yang dikeluarkan otot atau sejumlah otot Smirnov adalah membandingkan distribusi
sehingga untuk mengetahui kekuatan otot data (yang akan diuji normalitasnya)
lengan ini dilakukan dengan menggunakan dengan distribusi normal yang baku.
alat hand dynamometer. (b) Kelentukan togok
Diketahui kelentukan togok sebagai variabel C. HASIL DAN PEMBAHASAN
bebas maka dapat diartikan kelentukan atau Dalam penelitian data yang dimaksud
fleksibelitas merupakan faktor yang penting ialah data yang diperoleh dengan

3
menggunakan metode survei tes dan 5%. Hasil dari uji linieritas ditunjukan pada
pengukuran. Data yang dikumpulkan dalam tabel
penelitian ini yaitu terdiri dari dua variabel Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Linieritas
bebas yaitu kekuatan otot lengan (X1), Hubungan
kelentukan togok (X2), dan satu variabel Hubungan F
Kesim
terikat yaitu guling depan (Y). Fungsional F hitung Df F
pulan
tabel
Uji normalitas merupakan pengujian
X1. Y 1,629 3;33 2,88 Linear
yang digunakan untuk memastikan bahwa X2. Y 1,256 3;33 2,88 Linear
residual dalam model regresi memiliki Dari tabel uji linearitas menunjukan
distribusi normal. Pada penelitian ini semua variabel bebas dengan variabel terikat
menunjukan nilai signifikansi (p) lebih besar memiliki nilai F hitung lebih kecil dari F
dari alpha yaitu 0,05 dan sebaliknya tabel. Sehingga, hubungan antara keduanya
dinyatakan tidak normal apabila p < 0,05. secara keseluruhan dinyatakan linear.
Rangkuman hasil uji normalitas ditunjukan Hasil dari tabel diatas, diperoleh nilai F
pada tabel. hitung antara variabel independen secara
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas simultan terhadap guling depan sebesar
Variabel P Keterangan
46,903 dan F tabel dengan taraf signifikansi
X – Kekuatan
0,200 Normal
Lengan 5% dan derajat kebebasan 3;33 sebesar 2,89.
X – Kelentukan Nilai F hitung lebih besar dari F tabel
0,200 Normal
Togok
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.
Y – Guling
0,200 Normal
Depan Kesimpulannya terdapat hubungan yang
Pada tabel hasil uji normalitas signifikan antara kekuatan otot lengan,
menggunakan One-Sample Kolmogorov- kelentukan togok dan kekuatan otot tungkai

Smirnov, nilai signifikansi menunjukan dengan gerakan guling depan mahasiswa


Penjaskesrek Unismuh Luwuk.
nilai sebesar 0,200 atau lebih besar dari
Hasil yang diperoleh nilai R hitung
alpha yaitu 0,05, maka dari hasil nilai
bernilai positif, artinya makin besar nilai yang
hitung dari keempat variabel penelitian dapat
mempengaruhi maka semakin besar nilai
dinyatakan berdistribusi secara normal.
hasilnya, selain itu dari hasil korelasi antara
Uji linieritas pada penelitian ini
satu variabel bebas dengan variabel terikat
menggunakan Test for Linearity melalui uji
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
statistik F. variabel bebas dan variabel terikat
bebas saling berhubungan terhadap variabel
dinyatakan memiliki hubungan yang linier
terikat, berarti kekuatan otot lengan,
apabila nilai F tabel lebih besar dari F hitung
kelentukan togok, ada hubungan dengan
dengan df = m; N-m-1 pada taraf signifikansi
gerakan guling depan

4
dengan variabel terikat dapat disimpulkan
D. PENUTUP bahwa seluruh variabel bebas saling
Kesimpulan berhubungan terhadap variabel terikat, berarti
Berdasarkan hasil dan pembahasan kekuatan otot lengan, kelentukan togok, dan
penelitian yang telah dilakukan mengenai kekuatan otot tungkai ada hubungan dengan
hubungan kekuatan otot lengan, kelentukan gerakan guling depan.
togok dan kekuatan otot tungkai terhadap Saran
guling depan, maka dapat diperoleh Berdasarkan kesimpulan di atas,
kesimpulan (1) Ada hubungan signifikan peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1)
kekuatan otot lengan dengan gerakan guling Bagi Praktisi Penelitian ini dapat dijadikan
depan, hasil penelitian menunjukan nilai R sebagai tolak ukur praktisi sebagai bahan
hitung sebesar 0,691 dengan nilai t hitung acuan pembelajaran senam lantai bahwa
sebesar 5,291. Nilai t tabel pada taraf antara kekuatan otot lengan, kelentukan
signifikansi 5% sebesar 1,688. Nilai t hitung togok, dan kekuatan otot tungkai saling
> t tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 berhubungan dengan gerakan guling depan.
diterima. Jadi hipotesis yang menyatakan Praktisi dalam memfokuskan pelatihan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara terhadap kekuatan otot lengan, kelentukan
kekuatan otot lengan dengan gerakan guling togok dan kekuatan otot tungkai untuk
depan, diterima. (2) Ada hubungan signifikan mendapatkan hasil gerakan guling depan yang
kelentukan otot togok dengan gerakan guling sempurna. (2) Bagi Akademik Penelitian ini
depan, hasil penelitian menunjukan nilai R dapat dijadikan bahan referensi dan
hitung sebesar 0,331 dengan nilai t hitung dokumentasi bagi pihak kampus sebagai
sebesar 4,241. Nilai t tabel pada taraf bahan acuan penelitian yang akan datang.
signifikansi 5% sebesar 1,688. Nilai t hitung Untuk itu diharapkan agar pihak kampus lebih
> t tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 menambahkan referensi baik yang berupa
diterima. Jadi hipotesis yang menyatakan jurnal atau buku-buku yang terkait dengan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara keuangan sehingga dapat mendukung
kelentukan togok dengan gerakan guling dilaksanakannya penelitian yang sejenis. (3)
depan, diterima. (3) Ada hubungan signifikan Bagi Peneliti Mendatang Kelemahan dari
kekuatan otot lengan, kelentukan togok, penelitian ini adalah jumlah data yang
dengan gerakan guling depan, hasil yang digunakan masih relatif sedikit sehingga
diperoleh nilai R hitung bernilai positif, dianjurkan bagi penelitian selanjutnya agar
artinya makin besar nilai yang mempengaruhi dapat menggunakan data yang lebih banyak
maka semakin besar nilai hasilnya, selain itu lagi, agar didapatkan hasil penelitian yang
dari hasil korelasi antara satu variabel bebas lebih baik. Dalam kaitannya dengan teori

5
yang digunakan dalam penelitian selanjutnya Ietje Nazaruddin & Agus Tri Basuki. (2015).
Analisis Statistik Dengan SPSS.
diharapkan agar lebih memperbanyak teori
Yogyakarta: Danisa Media.
yang digunakan dalam penelitian ini agar Imam Hidayat. (1983). Senam dan Metodik.
Jakarta: Depdikbud Jogiyanto. (2014).
lebih mendukung hasil penelitian. Penelitian
Pedoman Survei Kuesioner.
selanjutnya juga diharapkan agar Yogyakarta: BPFE
Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan
menambahkan variabel lain diluar variabel
Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
yang telah digunakan karena diduga masih Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
terdapat banyak variabel yang dapat
Pendidikan Tinggi Proyek
mempengaruhi gerakan guling depan. Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
Naning Haryati. (2008). Hubungan Antara
E. REFERENSI Kelentukan Togok dan Kekuatan Otot
Punggung dengan Guling Depan
Agus Mahendra. (2001). Pembelejaran
Siswa Kelas Atas SDN Tlogo di
Senam. Jakarta Pusat: Direktorak
Kabupaten Bantul. Skripsi. FIK UNY.
Jenderal Olahraga.
Roji. ( 2007 ). Pendidikan Jasmani Olahraga
Biasworo Adisuyanto AKA. (2009). Cerdas
dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas
Dan Bugar Dengan Senam Lantai.
VII. Jakarta: Erlangga.
Surabaya: PT Gramedia Widiasarana
Soni Nopembri. ( 2011 ). Pembentukan
Indonesia.
Karakter Anak Melalui Aktivitas
Djoko Pekik, dkk. (2009). Materi Pelatihan
Bermain Dalam Pendidikan Jasmani.
Kondisi Fisik Dasar. Jakarta: ASDEP
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.
Pengembangan Tenaga dan Pembina
(Volume 8, Nomor 1, April 2011).
Olahraga.
Hlm. 2-3.
Effendi. (1983). Pengantar Psikologi.
Suharsimi Arikunto. (2006).
Bandung: Tarsito.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Satia Darma & Agus Tri Basuki. (2015).
Praktik. Jakarta: PT.Asdi Mahasatya.
Statistika Aplikasi pada Ekonomi,
Sutrisno Hadi. (1982). Analisis Regresi.
Bisnis dan Penelitian. Yogyakarta:
Yogyakarta: ANDI OFFSET
Danisa Media
Sutrisno Hadi. 1989. Metodologi Research
Harsono. (1988). Coaching dan Apek-Aspek
Jilid I & II. Yogyakarta : Andi Offset.
Psikologi dalam Olahraga. Jakarta:
CV. Tambak Kusuma. .

Anda mungkin juga menyukai