Anda di halaman 1dari 4

RESUME

PRAKTIKUM KEPERAWATAN KRITIS

“SETTING VENTILATOR”

DISUSUN OLEH

NAMA : Agnes Dewi Ayu Putri

NIM : 1810913320005

KELOMPOK : 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
SETTING VENTILATOR
1. Ventilasi
Ventilator (mechanical ventilation) adalah alat yang digunakan untuk membantu pasien
yang mengalami gagal napas. Pada prinsipnya ventilator dengan suatu alat yang
mengembuskan gas (dalam hal ini oksigen) ke dalam paru-paru pasien dan ventilator
bersifat membantu otot pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat
2. Indikasi Ventilasi Mekanik
Gagal napas (respiratory failure), yaitu : a. RR >35 atau <5 x/m; b. SaO2 < 90% atau paO2
< 60 mmHg (Hipoxemia); c. Penurunan kesadaran (GCS <8); d. Tdial volume <5 mL/kg;
e. Pasca operasi mayor; dan f. Pasca henti jantung.
3. Fungsi pemasangan ventilator, yaitu : a. Memperbaiki oksigenasi; b. Membantu
eliminasi karbondioksida; dan c. Membantu kerja otot pernapasan.
4. Alat bantu napas, yaitu : a. Serangkaian perangkat eletronik membutuhkan energi/listrik
membutuhkan tekanan udara dan tekanan oksigen; b. Harus tepat/ sesuai ukuran. Tidak
boleh lebih atau kurang; c. Menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbondi; dan d.
Oksida.
5. Pernapasan Ventilasi Mekanik, yaitu : a. Trigger : sinyal untuk memulai proses inspirasi
(katup inspirasi membuka); b. Limit : batas dari aliran udara yang mengalir ke dalam paru
selama proses inspirasi; dan c. Cyle : sinyal untuk menghentikan proses inspirasi 9katup
inspirasi (katup inspirasi menutup dan katup ekspirasi membuka).
6. Fase dalam Pernapasan dengan Ventilato
7. Perbedaan Nafas Spontan dengan Ventilator

Nafas Spontan Ventilator


Awal Pernafasan Oleh karena rangsangan pada Oleh karena mesin
(Initiation/triggering) pusat nafas - Otomatis
- Dirangsang pasien
Cara udara masuk (flow) Beda tekanan (tekanan intra Alveoli dberi tekanan dari luar
alveoli < atmosfer) (tekanan positif)
Akhir Inspirasi : Reflek Tergantung setting ventilator
Perpindahan inspirasi ke - Time
ekspirasi (Clycling) - Flow/pressure

Pembatasan udara masuk Reflek Tergantung setting ventilator


limitation - Volume
- Pressure

8. Mode Ventilator
1) Volume control, yaitu : a. Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien, dengan target flow (volume), inspirasi berakhir bila volume tidal
tercapai; b. Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), volume tidal, Ti, FiO2, PEEP; c.
Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur, setiap napas akan
memiliki Vt yang sama.
2) Pressure Control, yaitu : a. Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari
mesin/pasien, dengan target tekanan (pressure), inspirasi berakhir bila waktu inspirasi
(Ti) tercukupi; b. Klinisi mengatur: frekuensi napas (RR), tekanan inspirasi (Pi), Ti,
FiO2, PEEP; c. Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur, setiap
napas akan memiliki Pi yang sama. Vt akan bervariasi tergantung resistance dan
compliance.
3) Pressure Support
a. Semua napas di-trigger oleh pasien
b. Aliran udara diberikan dengan target tekanan
c. Setiap inspirasi di-akhiri dengan nilai flow inspirasi (flow cycle-off)
d. Vt, Ti, dan RR ditentukan oleh pasien
e. Harus diyakinkan bahwa upaya napas cukup
f. Risiko hipoventilasi atau apnea

4) Cynchronized Intermittent Mandatory


a. Ventilator mengalirkan udara bila mendapat trigger dari mesin/pasien seperti pada
VC atau PC
b. Perbedaan dengan VC atau PC:
 Selain RR, harus ditetapkan pula breath cycle time
 Pasien memiliki kesempatan untuk bernapasan spontan (dengan atau tanpa PS)
di antara mandatory ventilation
c. Pasien: akan bernapas minimal sesuai dengan RR yang diatur

Anda mungkin juga menyukai