Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ALFI NUR SITI FATHONAH

PRODI: MANAJEMEN
NIM : 043832205
UPBJJ : SURABAYA

1.) Rantai nilai adalah keseluruhan urutan aktivitas kerja organisasi yang

menambah nilai pada setiap tahapannya, daru bahan baku hingga barang

jadi. Rantai nilai mencakup pemasoknya pemasok hingga pelanggannya

pelanggan. Manajemen rantai nilai adalah proses mengelola urutan

aktivitas dan informasi di sepanjang rantai nilai. Kebalikan dengan

manajemen rantai pemasok, yang berorientasi internal dan berfokus

efisiensi arus bahan ( sumber day) yang masuk ke organisasi, manajemen

rantai nilai berorientasi eksternal dan berfokus pada bahan yang masuk

dan pada keluarnya produk barang dan jasa. Sementara manajemen rantai

pasokan berorientasi efisien (tujuannya adalah mengurangi biaya dan

menjadikan organisasi lebih produktif), manajemen rantai nilai

berorientasi efektivitas dan bertujuan menciptakan nilai tertinggi bagi

pelanggan.

2.) Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin

bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan

efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi., dengan kata lain

pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin

bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai


tujuan organisasi secara menyeluruh. Pengendalian manajemen

berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar

pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi. Suatu

sistem pengendalian manajemen berusaha untuk mengarahkan berbagai

macam usaha yang dilaksanakan oleh semua subunit organisasi agar

mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya. Dasar dari

sebuah pengawasan atau pengendalian adalah proses perencanaan.

3.) Tipe- tipe pengendalian :

1. Pengawasan pendahuluan ( feedforward control atau steering control)

Pengawasan ini di desain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar

tertentu dan memungkinkan perbaikan di lakukan sebelum seluruh tahap

kegiatan tertentu di selesaikan.

Pengawasan semacam itu merupakan pengawasan yang cukup agresif.

Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dan membuat realisasi

rencana terhambat akan selalu di antisipasi.

2. Pengendalian Concurrent ( Yes/No)

Tipe pengendalian ini di lakukan selama kegiatan masih berlangsung.

Tipe ini merupakan pemgendalian di mana suatu kegiatan akan terus di


lanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertentu

yang harus di penuhi.

Tipe pengendalian ini kurang populer di bandingkan dengan tipe

pengendalian feedforward. Tetapi tipe pengendalian ini setidak-tidaknya

dapat di gunakan sebagai pelengkap, dan di gunakan bersama-sama

dengan pengendalian feedforward. Penggunaan bersama tersebut akan

meningkatkan keamanan program atau kegiatan yang sedang di lakukan.

3. Pengendalian umpan balik ( Post-Action control)

Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu

kegiatan selesai. Penyebab-penyebab penyimpangan di tentukan

kemudian penyebab-penyebab tersebut dapat di gunakan untuk

perencanaan pada masa mendatang untuk kegiatan yang serupa.

Pengendalian umpan balik kadang-kadang di perlukan untuk tujuan lain,

misalnya untuk tujuan penentuan bonus dan memotivasi karyawan.

4.) Suatu sistem pengawasan dapat di katakan efektif apabila sistem

pengawasan tersebut sudah memenuhi standar yang telat di tetepakan dan

biasanya sesuai denagn prinsip fleksibilitas.

Anda mungkin juga menyukai