Anda di halaman 1dari 47

KARAKTER

INTELEKTUAL II
Knowledge will give you power,
but character will give you
respect.
~ Bruce Lee
Tujuan Minggu Ke 6
Mahasiswa Mampu:

1. Mengidentifikasi Karakter Intelektual


2

dan lawannya

2. Membandingkan Karakter Intelektual


dengan lawannya
Review
Intellectual VS Intellectual ….
humility

Intellectual ….. VS Intellectual


3
cowardice

Confidence in VS …. of reason
reason

Intellectual …… VS Intellectual laziness


Topik
Intellectual VS Intellectual hypocrisy
integrity

Intellectual VS Intellectual self- 5


empathy centeredness

Intellectual VS Intellectual
autonomy conformity

Fairmindedness VS Intellectual
unfairness
KARAKTER
INTELEKTUAL
VS

Integrity Hypocrisy
Intellectual Integrity
(Integritas)

• Konsisten antara pemikiran, perkataan dan


tindakan

• Memiliki standar yang sama kepada siapapun

• Mengakui jika orang lain tidak konsisten antara


pemikiran dan tindakannya
VERSUS
Intellectual Hypocrisy
(Kemunafikan)
• Kontradiksi

• Tidak konsisten antara pemikiran dengan


tindakan

• Tidak bertindak sebagaimana hasil pemikiran



Integrity is doing the right
thing, even no one is
watching.
~C.S. Lewis~

13
VS

Empathy Self-
centeredness
Intellectual Empathy
(Empati)

Membayangkan berada di posisi orang


lain, untuk dapat memahami mereka
dengan tulus.
Untuk memiliki empati, kita perlu untuk:

• Menekan egosentrisme

• Merekonstruksi sudut pandang


orang lain

• Menyadarkan diri kita bahwa tidak


selamanya kita benar

Karena pada dasarnya, dua pihak yang berselisih tidak akan pernah
berdamai selama tidak ada satupun yang mau menurunkan egonya.
VERSUS
Intellectual Self-centeredness
(Memikirkan Diri Sendiri)

• Memikirkan diri sendiri, tanpa dapat


memahami pikiran dan perasaan orang
lain

• Perhatian terpusat pada apa yang kita


rasakan, inginkan dan harapkan.

• Tidak mempertimbangkan sudut


pandang orang lain.
Yang kita lakukan bukan
“membayangkan kita berada di posisi
Self-
orang lain”, tetapi “membayangkan
centeredness
orang lain berada di posisi kita.”

Lemah! Cengeng. Begitu


Begitu saja tidak bisa. saja nangis.

Lihat saya. Saya bisa.


Kalau saya jadi kamu, Saya sih tidak
saya tidak akan lemah akan menangis.
seperti kamu.
Kita tidak tahu apa yang
orang lain alami dan
rasakan.

Mungkin di situasi yang lain,


kita juga tidak bisa
melakukan apa yang ia
lakukan.

Empathy is seeing with the
eyes of another, listening
with the ears of another,
and feeling with the heart
of another.
~Unknown~

25
VS

Autonomy Conformity
Intellectual Autonomy
(Berpendirian)

• Mempertahankan pendapat secara


rasional

• Tidak bergantung (ikut-ikutan)


pendapat orang lain

• Dapat menentukan mana yang harus


dipercaya, mana yang tidak
Pembangkangan yang tidak rasional = Bukan Independent Thinker
Rebellious teenager: tindakan conformity dengan teman-teman
sebayanya, sebatas memenuhi keinginan untuk melawan orang tua atau
sekolah, tanpa alasan rasional
VERSUS
Intellectual Conformity
(Ikut-ikutan)
• Bergantung pada pendapat orang
lain

• Mengikuti mayoritas meskipun


salah

• Tidak berani berbeda pendapat


karena takut ditentang
Independent thinker akan sulit
dipengaruhi oleh orang lain

Dependent thinker akan mudah


dipengaruhi oleh orang lain

Whenever you find
yourself on the side of the
majority, it is time to
pause and reflect.
~Mark Twain~

33
VS

Fair-minded Unfair
Fairmindedness
(Berpikir Berimbang)

• Mempertimbangkan berbagai sudut pandang yang


relevan

• Tanpa disertai keinginan pribadi ataupun kelompok


• Seorang pemikir berimbang berarti ia dapat berpikir
dengan rendah hati, berani, berempati, jujur, gigih,
terbuka terhadap pendapat orang lain namun juga
memiliki pendapat sendiri
Fairmindedness
(Berpikir Berimbang)

Equal berarti Fair berarti menyadari

memperlakukan semua bahwa apa yang

orang dengan perlakuan dibutuhkan setiap orang

yang sama itu berbeda


EQUAL FAIR
VERSUS
Intellectual Unfairness
(Tidak Berpikir Berimbang)

• Tidak adil dalam menerima dan


menyampaikan pendapat orang lain

• Meyakinkan diri bahwa “saya sudah benar”

• Mendengarkan pendapat yang hanya ingin


didengar saja

• Berprasangka karena tidak melihat hal dari


segala sisi

Fair doesn’t mean giving
every child the same thing,
it means giving every child
what they need.
~Rick Lavoie~

41
TUGAS 2
Kerjakan Think of Yourself 2 (dua) dari 4 (empat)
Karakter Intelektual tersebut!
Think for Yourself!
Pernahkah kita tidak setuju terhadap
suatu keputusan, namun kita tetap
melakukan keputusan tersebut?
Think for Yourself!
• Coba ingat kembali saat kita pernah
berbeda pendapat dengan
seseorang (keluarga, teman, guru,
dll).
• Bagaimana persepsi kita sehingga
kita berpendapat seperti itu?
• Bagaimana kira-kira pendapat
lawan bicara kita yang berbeda
pendapat, yang mewakili pikiran
dan perasaannya?
Think for Yourself!
Pernahkah kita diajarkan tentang sesuatu oleh
lingkungan kita (budaya, keluarga, teman, guru,
media, dll), namun kita berpikir bahwa apa yang
diajarkan kepada kita tersebut tidak rasional
menurut kita?
Kemudian kita melakukan hal justru sesuai
pemikiran kita, bukan apa yang dilakukan oleh
lingkungan kita?
Atau sebaliknya, kita tidak sanggup bertindak
berbeda?
Think for Yourself!
Berilah contoh dimana kita berlaku
adil kepada orang lain tetapi tidak
dengan memberikan perlakuan yang
sama, melainkan memberikan
perlakuan yang sesuai dengan
masing-masing kebutuhan mereka.
REFERENCE
Paul, R and Elder, L. (2006). Critical Thinking: Tools for
Taking Charge of Your Learning and Your Life. 2nd
Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai