Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INTERAKSI SOSIAL
Berlangsungnya suatu interaksi dalam kehidupan sosial dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial ? Mari simak bahasan berikut.

Berlangsungnya suatu interaksi dalam kehidupan sosial dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di
antaranya :

A. IMITASI

Secara sosiologis, imitasi dapat diartikan sebagai proses meniru atau mengikuti perilaku pihak
lain. Imitasi atau peniruan yang berlangsung dalam interaksi sosial dapat dibedakan atas :
a. Imitasi positif (positive imitation)
Dikatakan bersifat positif bila peniruan mendorong seseorang atau suatu kelompok untuk
mematuhi nilai dan norma. Selain itu juga mencakup tindakan meniru capaian keberhasilan
pihak lain.
b. Imitasi negatif (negative imitation)
Yakni peniruan yang mengakibatkan terjadinya hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan
norma, serta melemahkan daya kreasi seseorang.

B. SUGESTI

Yang dimaksud dengan sugesti adalah pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau
pengaruh tadi tanpa pertimbangan mendalam. Sugesti akan mudah terjadi apabila :
• Ada hambatan dalam proses berpikir kritis, misalnya individu sedang berada dalam keadaan
lemah dan lelah secara fisik maupun emosional.
• Individu terpecah fokusnya akibat kebingungan menghadapi berbagai masalah pada saat
bersamaan. Pada saat seperti ini, individu akan sangat mudah menerima sugesti dari orang lain
karena ingin segera mencari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalahnya.
• Pandangan atau pengaruh yang diberikan kepada individu mendapat dukungan dari banyak
orang.
• Berasal dari orang yang berkuasa atau memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat.
• Terjadi pada orang yang sebelumnya telah memiliki pandangan searah.
• Dikaitkan dengan keyakinan yang dimiliki.
Pada hakikatnya, sugesti terbagi atas :
1) Auto-sugesti
Yakni sugesti yang datang dari dalam diri individu sendiri. Ini biasanya disebabkan oleh
perasaan tertekan, ketidakmampuan mengendalikan emosi, atau keterbatasan pengetahuan.
2) Hetero-sugesti
Yaitu sugesti yang berasal dari orang lain.
Sedangkan berdasarkan sifat dan pihak yang memberikannya, sugesti juga dapat dibedakan
menjadi :
a) Sugesti kerumunan (crowd suggestion)
Adalah penerimaan pandangan atau pengaruh yang tidak berdasarkan logika ataupun rasio,
sebagai akibat keanggotaan dalam suatu kerumununan.
b) Sugesti negatif (negative suggestion)
Yakni sugesti yang bertujuan untuk menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan tertentu
terhadap perilaku orang lain.
c) Sugesti prestise (prestige suggestion)
Ialah sugesti yang timbul sebagai akibat gengsi (prestise) dari pihak lain.

C. IDENTIFIKASI

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam dibanding imitasi, karena dengan identifikasi
seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain, ‘mengidentikkan’ dirinya
dengan orang lain, bahkan menerima kepercayaan dan nilai yang dianut orang lain menjadi
kepercayaan serta nilainya sendiri.
Beberapa bentuk identifikasi, antara lain :
a) Identifikasi kelas (class identification)
Merupakan identifikasi yang merujuk pada kelas sosial tertentu.
b) Identifikasi defensif (defensive identification)
Yakni identifikasi yang timbul sebagai akibat dari rasa takut.
c) Identifikasi perkembangan (developmental identification)
Adalah identifikasi hasil hubungan positif dengan pihak lain, dimana pihak yang melakukan
identifikasi pada mulanya sangat tergantung pada pihak lain tersebut.
d) Identifikasi etnik (ethnic identification)
Ialah identifikasi seseorang terhadap kelompok etnis tertentu.

D. SIMPATI

Simpati adalah perasaan ‘tertarik’ yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-
olah berada dalam keadaan orang lain. Perasaan memegang peranan penting walaupun dorongan
utama adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya tanpa
memandang status atau kedudukannya.
Simpati dapat dibedakan atas :
1) Perspectively presentative sympathy
Yakni bentuk simpati berupa tanggapan cepat, yang hampir menyerupai refleks. Misalnya :
• Bila melihat seseorang dikeroyok dan dianiaya oleh banyak orang, kita merasa iba.
• Saat menonton tayangan film horor yang sangat menyeramkan, kita akan memejamkan mata.
2) Representative sympathy
Yaitu bentuk simpati yang bersifat lebih mendasar dan bermakna bagi keberlangsungan masyarakat.
Contohnya, saat bencana gempa bumi mengguncang beberapa daerah beberapa waktu lalu, seluruh
rakyat Indonesia turut larut merasakan kesedihan dan derita yang dialami para korban sehingga
tergerak memberikan beragam bantuan.
RANGKUMAN
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, antara lain, imitasi, sugesti, identifikasi,
dan simpati.

Anda mungkin juga menyukai