Anda di halaman 1dari 69

IDENTIFIKASI KEBERBAKATAN SISWA KELAS VII PADA

PERMAINAN BOLA VOLI, BOLA BASKET, SEPAK BOLA,


TAKRAW, DI SMP NEGRI 30 MAKASSAR

SKRIPSI

CARLOSIANUS DERE RANADO


16093188201059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MEGA REZKY MAKASSAR
2020
IDENTIFIKASI KEBERBAKATAN SISWA KELAS VII PADA
PERMAINAN BOLA VOLI, BOLA BASKET, SEPAK BOLA,
TAKRAW, DI SMP NEGRI 30 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajuhkan Kepada Program Studi S1 Pendidikan Jasmani FKIP


Universitas Mega Rezky Makassar Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

CARLOSIANUS DERE RANADO


16093188201059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MEGA REZKY MAKASSAR
2020

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing yang ditunjuk berdasarkan surat keputusan dekan FKIP Universitas

Mega Rezky Nomor ……../……../……./…….tanggal ……. Untuk membimbing

saudara :

Nama Mahasiswa : Carlosianus Dere Ranado

Nomor Pokok : 16093188201059

Program Study : S1 Pendidikan Jasmani

Judul Skripsi : Identifikasi Keberbakatan Siswa Kelas VII Pada

Permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak Bola, Dan

Takraw Di SMP Negeri 30 Makassar

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajuhkan dihadapan

dewan penguji skripsi sarjana ( S1 ) program studi Pendidikan jasmani FKIP

Universitas Mega Rezky.

Makassar, 10 september 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Awaluddin S.Pd.,M.Pd. Suhardianto S.Pd.,M.Pd.


NIDN: 0901108505 NIDN: 0922118801

ii
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : Identifikasi Keberbakatan Siswa Kelas VII Pada


Permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak Bola, Dan
Takraw Di SMP Negeri 30 Makassar.

Nama Mahasiswa : Carlosianus Dere Ranado


Nomor Induk Mahasiswa : 16093188201059
Program Studi : S1 Pendidikan Jasmani

Makassar, 10 september 2020

Carlosianus Dere Ranado


NIM. 16093188201059

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Awaluddin, S.Pd., M.Pd Suhardianto, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0901108505 NIDN. 0922118801

Diketahui
Ketua Program Studi
S1 Pendidikan Jasmani
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Mega Rezky Makassar

Agus Ismail, S.Pd., M.Pd


NIDN. 0915088063

MOTTO

iii
Pendidikan adalah kemampuan untuk mendengarkan segala sesuatu tanpa

membuatmu kehilangan temperamen atau rasa percaya diri.

( Robert Frost )

Sekolahpun keliru bila ia tidak tahu diri bahwa perananya tidak seperti yang

diduga selama ini. Ia bukanlah penentu gagal atau tidaknya seorang anak. Ia tak

berhak menjadi perumus masa depan

(Goenawan Muhammad)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk kedua orang tua tercinta bapak urbanus demu

dan ibu tersita wetu, kakak adik yang selalu memberi dorangan untuk mencapai

kesuksesan, kekasi hati maria hartiningsi dahur yang selalu membantu serta

mengorbankan waktunya untuk memberikan masukan dan motivasi,serta sahabat

sahabat dan teman teman Angkatan khusunya prodi Pendidikan jasmani.

ABSTRAK

iv
CARLOSIANUS DERE RANADO 2020. : Identifikasi Keberbakatan Siswa
Kelas VII Pada Permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak Bola, Dan Takraw Di
SMP Negeri 30 Makassar.
Dibimbing oleh : Awaluddin, dan Suhardianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakat yang dimiliki siswa kelas
VII SMP Negeri 30 Makassar dalam permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak
Bola, dan Takraw.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan Teknik tes dan
pengukuran, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri 30 Makassar yang berjumlah 396 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara simple strafied sampling dengan jumlah sampel sebanyak 55 siswa.
Instrument yang digunakan untuk identifikasi bakat siswa melalui observasi.
Teknik analisa data menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh pengaruh bakat siswa SMP Negeri 30 Makassar
antara lain Teknik dasar permainan bola voli ,pada cabang olahraga tersebut siswa
yang memiliki kategori baik sekali tidak ada,kategori baik berjumlah 53 siswa,dan
kategori cukup berjumlah 2 siswa. Pada permainan bola basket siswa yang
memiliki kategori baik sekali berjumlah 19 siswa,kategori baik berjumlah 36
siswa,dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori cukup. Pada permainan
sepak bola siswa yang memiliki kategori baik sekali tidak ada,kategori baik
berjumlah 40 siswa,dan kategori cukup 15 siswa. Pada permainan takraw siswa
yang memiliki kategori baik sekali berjumlah 7 siswa, kategori baik berjumlah 19
siswa, dan kategori cukup berjumlah 29 siswa.
Kata kunci : Identifikasi, Bakat, Bola voli, Bola basket, Sepak bola, Takraw

KATA PENGANTAR

v
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan petunjuk, kekuatan, dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi

Keberbakatan Siswa Kelas VII Pada Permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak

Bola, Takraw Di SMP Negeri 30 Kota Makassar”.

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah survei.

Selain itu tujuan dari penulisan skripsi ini untuk memberikan pengetahuan dalam

proses belajar mengajar.

Dalam kesempatan ini pula, perkenalkan penulis menghanturkan ucapan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam proses

penelitian maupun penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini juga penulis

sampaikan kepada :

1. Rektor Universitas MegaRezky, Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD.,

Sp.JP(K)

2. Ns Julia Fitrianingsih, S.Kep.,M.Kes.,M.Kep selaku Wakil Rektor I

3. Drs Abd Rahman, S.Pd.I., M.Si.,M.Pd selaku Wakil Rektor II

4. Dr. Jalal, M.Si selaku Wakil Rektor III

5. Dr. Hairuddin Kudding, S.S., S.Km.,M.Kes selaku Wakil Rektor IV

6. Dr. Abdul Malik Iskandar, S.Ag.,M.Si selaku Dekan FKIP

7. Agus Ismai, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Prodi.

8. Awaluddin, S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan

saran dan meluangkan waktu untuk membimbing, terima kasih atas bantuan

dan semangat untuk menyelesaikan proposal ini.

vi
9. Suhardianto, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang senantiasa memberikan

saran dan meluangkan waktu untuk membimbing, terima kasih atas bantuan

dan semangat untuk menyelesaikan proposal ini.

10. Ferawati, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi

Penelitian.

11. Orang tua tercinta ayahanda dan ibunda yang selalu mendoakan, serta

dukungan sebagai tanda kasih saying kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan program studi pendidikan Jasmani dan Rekreasi

Universitas MegaRezky yang selalu memberikan motivasi dan juga tempat

penulis untuk berbagi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

penulisan skripsi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan baik.

Makassar, 10 September 2020


Penulis,

CARLOSIANUS DERE RANADO


NIM.: 16093188201064

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

vii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................iii

MOTTO.............................................................................................................iv

ABSTRAK.........................................................................................................v

KATA PENGANTAR.......................................................................................vi

DAFTAR ISI......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang Maslah...........................................................................1

B. Rumusan Maslah.....................................................................................7

C. Tujuan Penelitian....................................................................................7

D. Manfaat Penelitian..................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................8

A. Tinjauan Umum Tentang Identifikasi Bakat Olahraga...........................8

B. Kerangka Pemikiran................................................................................16

C. Hipotesis Penelitian.................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................20

A. Jenis dan Desain Penelitian.....................................................................20

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Bakat Cabang Olahraga........21

C. Populasi dan Sampel...............................................................................22

D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................24

E. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................41

viii
F. Teknik Analisis Data...............................................................................42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................43

A. Hasil Penelitian.......................................................................................43

B. Pembahasan.............................................................................................47

BAB V PENUTUP.............................................................................................50

A. Kesimpulan.............................................................................................50

B. Saran........................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................52

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

DAFTAR TABEL

No Tabel Deskripsi Tabel Halaman

Table 3.1 Jumlah kelas dan siswa kelas VII..........................................................22

ix
Tabel 3.2 Penilaian Teknik Dasar Passing............................................................27

Tabel 3.3 Teknik Dasar Penilaian Servis..............................................................28

Tabel 3.4 Teknik Dasar Penilaian Smash..............................................................28

Tabel 3.5 Nilai Teknik Dasar Bola Voli................................................................29

Tabel 3.6 Penilaian Teknik Dasar Passing............................................................32

Tabel 3.7 Penilaian Teknik Dasar Dribling...........................................................32

Tabel 3.8 Penilaian Teknik Dasar Shotting...........................................................33

Tabel 3.9 Nilai Teknik Dasar Bola Basket............................................................33

Tabel 3.10 lembar observasi passing.....................................................................36

Tabel 3.11 lembar observasi dribbling..................................................................36

Tabel 3.12 lembar observasi shooting...................................................................37

Tabel 3.13 Presentase Nilai Kemampuan Teknik Dasar Sepak bola....................37

Tabel 3.14 lembar observasi sepak takraw............................................................40

Tabel 3.15 Prsentase Nilai Kemampuan Teknik Dasar Sepak Takraw.................41

Tabel 4.1 Nilai Siswa Kelas VII 1- VII 11 SMP Negeri 30 Makassar…………..44

Tabel 4.2 Nilai Teknik Dasar Bola Basket Siswa................................................45

Tabel 4.3 Nilai Teknik Dasar Sepak Bola Siswa.................................................46

Tabel 4.4 Nilai Teknik Dasar takraw Siswa.........................................................47

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka berpikir.............................................................................18

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .

Untuk pengembangan suatu ilmu pengetahuan bangsa Indonesia

pada saat ini sedang menggalakkan pembangunan diberbagai bidang.

Pembangunan bidang olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pembangunan secara keseluruhan. Pembangunan bidang olahraga

adalah mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia guna

mewujudkan bangsa Indonesia yang utuh.

Olahraga adalah bagian dari kehidupan dan menjadi kebutuhan

bagi setiap orang. Selain dari untuk mendapatkan kondisi tubuh yang

sehat, dengan berolahraga dapat menjadi kegemaran hiingga hiburan. Jika

olahraga dilatih secara profesional, itu bahkan bisa menjadi sarana

mencari nafkah. Saat ini olah raga sangatlah bermanfaat positif bagi

kehidupan bermasyarakat, dan berbangsa, Negara kita Indonesia menaruh

perhatian cukup besar dalam pembangunan berbagai bidang olah raga.

Pembangunan bidang keolahragaan adalah sebuah bagian yang tidak akan

terpisah dari yang namanya pembangunan secara menyeluruh.

Pembangunan bidang olahraga adalah mengupayakan peningkatan

kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan bangsa Indonesia yang

utuh. Kegiatan olahraga merupakan tahapan untuk menggali dan

mengembangkan potensi manusia dalam bidang olahraga.

1
2

Olahraga yang ditekuni secara professional juga dapat dianggap

sebagai suatu profesi. Bukan hal yang mudah dalam mencapai prestasi

olaharaga, sebab tentunya untuk berprestasi harus menjalani dan melalui

berbagai proses pembinaan dan latihan yang tidak instan,yang bisa jadi

menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya. Melalui pembinaan jangka

panjang, dengan dukungan atlet-atlet berbakat dapat mencapai prestasi

yang tinggi dikemudian hari. Sekalipun dalam waktu yang lama

dilakukan pembinaan, namun jika atlet yang dibina tidak memiliki bakat

dalam olah raga yang dipelajarinya, tidak akan mampu mencapai

kesuksesan yang diharapkan.

Berolahraga adalah suatu aktivitas yang dimaksudkan untuk

menggali dan mengembangkan potensi diri yang ada agar dapat

tersalurkan dengan baik apabila dapat dilakukan secara berkelanutan dan

profesional. Prestasi olahraga merupakan salah satu kegiatan olahraga

yang dapat dianggap dan menjadi suatu profesi. Bukan hal yang mudah

dalam mengembangkan performa dalam berolahraga, tentunya

dibutuhkan proses pembinaan yang mamkan jangka waktu yang lama.

Prestasi dalam olahraga dapat dicapai dikarenakan adanya bebrapa faktor,

prestasi yang tinggi merupakan hasil pembinaan yang baik dari negara

dan pemerintah dalam bidang olahraga. Hasil yang baik mendapat

manfaat dari pelatih, program pelatihan berkualitas tinggi, fasilitas dan

fasilitas tambahan, dukungan pemerintah, sponsor, dukungan orang tua,

dan bakat atlet berprestasi berdasarkan bakat mereka.


3

Potensi atau bakat merupakan faktor alamiah setiap manusia,baik

secara fisisk maupun mental ( David Iqroni 2017 : 145 ). Dalam

perkembangan bakat atau potensi dipengaruhi oleh beberapa faktor

dalam lingkungan, Upaya mengidentifikasi bakat atau mencari bibit

atlet merupakan salah satu tugas seorang guru atau pelatih pendidikan

jasmani. Penilaian tugas pada dasarnya didasarkan pada pemikiran

prediksi tentang kemungkinan seseorang belajar dan bermain olahraga

secara serius sejak usia dini. ( David Iqroni 2017 : 145 ).

Hal tersebut karena diawali dengan minat olahraga dari dalam

diri itu cenderung di miliki Seseorang memilih olahraga yang dia

inginkan untuk terus menerus mencapai tujuannya, dan bakat adalah

potensi yang harus ditunjukkan seseorang dalam kegiatan atau

olahraga tertentu. (Santoso ,2012:40). Jadi dapat disimpulkan bahwa

bakat merupakan talenta yang dibawa sejak kita lahir dan dapat

dikembangkan sebagai salah satu prestasi.

Tujuan dari pemilihan bakat dalam olahraga adalah untuk

menumbuhkan potensi anak muda yang berpotensi pada generasi

muda, agar memiliki potensi di masa depan, sehingga mampu

berperan, mengharumkan nama bangsa dan negara. Penemuan bakat

semacam ini dewasa ini juga berperan penting dalam meningkatkan

karakter dan pemikiran remaja bagi jiwa remaja, karena banyak

pengaruh eksternal yang buruk yang dapat merusak karakter dan

kepribadian anak sejak usia dini. Jika anak tidak dibina sejak dini,
4

maka contoh yang dapat merusak perkembangan anak saat ini, seperti

permainan, gaya hidup, obat-obatan terlarang, dll, hanyalah beberapa

contoh yang dapat merusak potensi anak masa kini.

Penetapan bakat ini kedepannya adalah untuk memudahkan para

pembina dan guru penjas yang mengajarnya untuk memahami bakat

yang dimiliki anak pada pembina penjas, sehingga pembina dan guru

penjas tidak salah paham terhadap pembina atau guru penjas

berdasarkan bakatnya. Atlet terlatih. Atlet yang diawasi oleh guru

olahraga atau pelatih.

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang seseorang atau

ciri-ciri seseorang untuk memperoleh pencapaian yang sebesar-

besarnya. Jika Anda bekerja sedini mungkin maka upaya untuk

meningkatkan prestasi akan semakin mudah, dengan cara demikian

saat mencari bakat-bakat tersebut mereka dapat mengenali bakat atau

kemampuan anak, sehingga dapat berkembang secara optimal

menyesuaikan dengan potensi bakatnya. Bakat atau kemampuannya.

Karena selain klub, sekolah juga menjadi tempat ideal dan potensial

bagi anak-anak berbakat olahraga.Pencarian bakat dapat dilakukan di

klub olahraga dan sekolah.

Selain pembinaan jangka panjang, dengan dukungan atlet

bertalenta, prestasi tinggi akan diraih. Siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP) adalah aset atlet berbakat. Berkaitan dengan bakat


5

olahraga, penelitian ini akan menentukan dan menguji bakat olahraga

siswa SMP Negeri 30 Makassar khususnya kelas VII. Dalam

menemukan bakat siswa, diperlukan cara untuk mengidentifikasi

potensi olahraga yang efektif dan baik. Saat ini, cara yang efektif dan

efektif untuk mencari bakat adalah dengan menguji dan mengukur

secara langsung. Keberadaan metode pencarian bakat ini belum

dimanfaatkan secara maksimal, terutama di lingkungan sekolah, belum

mampu menarik atlet berbakat. Bahkan dalam pelatihan olahraga,

masih jarang menggunakan pencarian bakat untuk menarik atlet

berbakat dan potensial berdasarkan olahraga yang mereka pelajari.

Masih menjadi mayoritas pembina atau guru penjas yang belum

memahami metode pencarian bakat, serta kurang pemahaman dan

penguasaan metode pencarian bakat, oleh karena itu pembina atau guru

penjas kurang memperhatikan bakat siswa. Keadaan ini menyebabkan

terhambatnya pembinaan prestasi olahraga Indonesia, oleh karena itu

perlu dibangun rantai kerja yang harmonis antara pemerintah dengan

lembaga sekolah atau klub olahraga untuk mengatasi masalah prestasi

olahraga Indonesia. Pentingnya bakat yang dimiliki siswa SMPN 30

Makassar adalah melihat atau memilih bakat yang dimiliki oleh siswa

tersebut, langkah selanjutnya adalah bagaimana siswa tersebut

mengembangkan bakatnya. Bagi guru penjas sangat penting untuk

memahami cara mencari bakat, oleh karena itu sangat penting bagi

pembina penjas seperti kegiatan ekstrakurikuler jasmani untuk


6

mendapatkan pengaruh yang paling besar, karena siswa yang

dibimbingnya memang bakat jasmani yang telah dipelajari. Upaya

bertemu dengan bakat siswa kelas 9 di SMPN 30 Makassar, maka

perlu dilakukan penelitian dengan judul, “ Identifikasi Bakat Siswa

Kelas VII Pada Cabang Permainan Bola Voli, Bola Basket, Takraw,

dan Sepak Bola di SMPN 30 Makassar”

Jadi bakat siswa atau tingkat minat siswa SMP Negeri 30

makassar khususnya kelas VII belum teridentifikasi,karena belum ada

tindakan atau identifikasi pada siswa tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di

atas, calon penelitian beramsumsi masih banyak siswa kelas VII di

SMPN 30 Makassar yang belum teridentifikasi bakat

olahraganya,belum pernah disosialisasikan metode pemanduan bakat

dan belum pernah dilakukan tes pemanduan bakat olahraga pada siswa

kelas VII di SMPN 30 Makassar.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui :


7

- Bakat yang dimiliki siswa terhadap permainan bola voli, bola basket,

sepak bola, dan takraw.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi peneliti ini adalah:

1. Bagi peneliti

Dapat mengetahuai tentang bagaimana gambaran bakat olahraga siswa

kelas VII SMPN 30 Makassar.

2. Bagi pembaca

Menambah wawasan pembaca tentang bakat olahraga siswa di SMPN

30 Makassar.

3. Bagi institusi

Sebagai bahan pertimbangan dalam berntuk kebijakan lembaga dalam

meningkatkan hasil bakat siswa dalam bidang olahraga.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Identifikasi Bakat Olahraga

1. Defenisi Identifikasi Bakat Olahraga

Potensi/bakat yang dimiliki merupakan faktor utama yang menjadi

pengaruh besar terhadap pencapaian prestasi seseorang seseorang.

Dengan dukungan atlet potensial tanpa latihan, olahraga yang

dilakukan secara sistematis dan terprogram tidak akan mencapai hasil

yang tinggi, identifikasi bakat adalah untuk memprediksikan suatu

kemungkinan besar calon atlet dapat menyesuaikan dan menyelesaikan

dengan baik rencana latihan utama pada cabang olahraga yang dipilih,

sehingga dapat melakukan pengukuran tahap selanjutnya dengan pasti.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengenalan bakat

merupakan upaya mengidentifikasi secara sistematis seseorang yang

memiliki potensi olahraga, sehingga dapat diprediksi seseorang akan

berhasil dalam melakukan latihan dan mencapai prestasi terbaik..

Kesimpulan yang diambil dari sudut pandang di atas adalah bahwa

bakat masing-masing anak dapat diidentifikasi melalui berbagai tes

sehingga bakat tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

dan dapat dikembangkan kemudian. Identifikasi bakat adalah mencari

bibit atlet berbakat, kemudian mengembangkannya sesuai dengan

bakatnya, dan mendapatkan pelatihan / bimbingan untuk mencapai

prestasi terbaik. Mendeteksi atlet berbakat, antara lain, adalah prediksi

8
9

yang sangat mungkin untuk peluang seseorang mencapai performa

maksimalnya dengan sukses. Selain itu juga dapat memprediksi

apakah atlet muda mampu menyelesaikan / lulus program latihan

dasar, kemudian meningkatkan tingkat latihannya untuk mencapai

hasil terbaiknya (James Tangguden, Wahyuningtyas Puspitorini, 2012:

32). Penetapan bakat ini kedepannya adalah untuk memudahkan para

pembina dan guru penjas yang mengajarnya untuk memahami bakat

yang dimiliki anak pada pembina penjas, sehingga pembina dan guru

penjas tidak salah paham terhadap pembina atau guru penjas

berdasarkan bakatnya. Atlet terlatih. Atlet yang diawasi oleh pelatih

atau guru olahraga.

Identifikasi bakat/potensi dibagi menjadi tiga tahap (Yuyun

Yudiana dkk, 2010:10),: (a). Tahap pertama adalah sebelum pubertas.

Tahap ini terjadi pada anak usia 3-10 tahun. (Satu). Tahap kedua,

pubertas dan prapubertas. Tahap kedua terjadi antara usia 9-17 tahun.

(C). Tahap ketiga adalah pembentukan atlet nasional. Pada tahap ini

akan terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan

proses identifikasi bakat, seperti kompleksitas dan kepercayaan diri

terhadap kemampuan atlet untuk memenuhi persyaratan olahraga yang

diikutinya.

2. Pencari potensi/bakat dalam Olahraga

Prinsi dari pencari potensi/bakat dalam olahraga, bertujuan untuk

memperkirakan dengan peluang yang dibutuhkan seseorang untuk


10

mencapai kinerja tertinggi, dan apakah seseorang akan berhasil

menyelesaikan atau lulus rencana pelatihan dasar untuk meningkatkan

pelatihan mereka ke kinerja tertinggi. Menuntun bakat/potensi

olahraga adalah upaya yang dilakukan dengan cara sistematik untuk

mengidentifikasi seseorang yang berpotensi dalam olahraga sehingga

diperkirakan seseorang tersebut akan berhasil dalam latihan dan dapat

meraih prestasi puncak ( Nining Widyah Kusnanik 2014 ). Tujuan

utama melakukan pemanduan bakat adalah untuk mengidentifikasi dan

memilih calon atlet yang memiliki berbagai kemampuan tetrtinggi

dalam cabang olahraga tertentu.

Jika seseorang sudah serius belajar dan terlibat dalam olahraga

sejak kecil, maka tugas mencari bakat pada dasarnya didasarkan pada

pemikiran prediktif tentang kemungkinan pencapaian. Jika

diperkirakan anak bisa meraih prestasi yang lebih tinggi di kemudian

hari, tidak ada salahnya membimbing anak untuk melakukan kegiatan

olahraga sejak dini. Pencarian bakat bukanlah masalah yang terisolasi,

tetapi kombinasi dari semua aspek bisnis.

Dalam kaitannya, identifikasi atlet berbakat harus dimulai dengan

asumsi dasar sebagai berikut: setiap orang memiliki kesempatan yang

sama untuk mengikuti berbagai kegiatan olahraga dan mencapai

potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang terbaik (Maksum,

Ali, 2011: 192). Menurut Mutohir, calon atlet berbakat harus

diidentifikasi dan diseleksi secara ilmiah (efektif, andal, dan obyektif)


11

sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memprediksi prestasi atlet

secara lebih efektif dan efektif (Kusnanik, 2012: 3). Pemanduan

potensi/bakat adalah sebuah tahapan penting dalam sebuah pembinaan

prestasi atlet olahraga ( Eka Supriatna 2016 ).

Untuk melaksanakan rencana pelatihan dengan sukses, upaya telah

dilakukan untuk memprediksi (memprediksi) peluang atlet berbakat

untuk mencapai hasil terbaik. Menurut Kementerian Pendidikan (2003:

7) yang dikutip oleh Kementerian Pendidikan (Eka Supriatna (2016)),

“Skrining bakat adalah proses hasil pengujian berdasarkan parameter

terpilih untuk mendorong anak berpartisipasi dalam olahraga yang

paling mungkin berhasil”

Berdasarkan ungkapan pengertian pencarian bakat maka dapat

disimpulkan bahwa pada prinsipnya pembinaan bakat merupakan suatu

prediksi atau prediksi yang didasarkan pada hasil pengujian parameter

atau alat ukur yang telah ditentukan, oleh karena itu seseorang dapat

diestimasi dengan pelatihan secara berkala dalam kurun waktu tertentu,

dengan demikian Untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Memang

tidak mudah memprediksi atau meramalkan pencapaian seseorang

dalam kurun waktu tertentu. Langkah-langkah bakat campuran.

Langkah – langkah perpaduan bakat terbagi menjadi tiga bagian antara

lain:
12

a. Lakukan analisis fisik dan psikologis.

b. Gunakan alat musik untuk membuat pilihan reguler dan khusus

sesuai dengan olahraga terkait.

c. Lakukan opsi antropometri dan kemampuan fisik.

3. Tujuan Indentifikasi Bakat

Tujuan utama pengidentifikasian atau pemanduan bakat yaitu

memprediksi dengan tingkat peluang sukses yang optimal dalam rangka

mengikuti dan menyelesaikan program latihan ( proses ) dan mencapai

prestasi puncak yang ditargetkan ( Ucu Muhammad Afif 2017 : 291 )..

Semakin dini seorang anak menunjukkan kemampuan beradaptasi

olahraga terhadap kemampuan belajar, semakin berhasil ia menyelesaikan

program pelatihan. Ini akan memberinya cukup waktu untuk berlatih

hingga mencapai usia pencapaian maksimal dan pada akhirnya akan

berdampak positif pada pelatihannya. Dapat dikatakan bahwa penentuan

bakat merupakan proses penentuan kemampuan (pra-kondisi) prestasi,

dimana anak harus memiliki kemampuan tersebut agar dapat mencapai

tingkat prestasi yang tinggi dan harus menggunakan teknik-teknik

diagnosis yang sesuai.

4. Metode Identifikasi

Menurut Yuyun, dkk (2010) terapat dua (2) pendekatan awal dalam

mengidentifikasi atau mengetahui bakat da potensi seseorang, dua

pendekatan tersebut yaitu :


13

a. Seleksi Alami

Seleksi alami merupakan salah satu metode untuk mengetahui &

mengidentifikasi kemampuan anak secara alamiah atau natural

melalui perkembangan anak selama melakukan aktivitas fisik. Melalui

seleksi alam ini kemampuan olahraga anak dinilai dari aktivitas fisik

anak yang sering atau tidak disengaja. Hasil dari kegiatan tersebut

sedang dalam pengembangan.

b. Seleksi Ilmiah

Seleksi ilmiah adalah suatu pendekatan untuk mengidentifikasi bakat

anak dengan cara menyeleksi prospek kemampuan dan dilakukan

dalam bentuk tes ilmiah oleh para ilmuan.

5. Manfaat Indentifikasi Bakat

Mengidentifikasi bakat adalah sangat penting. Terdapat penelitian

identifikasi bakat olahraga pada cabang bola voli,bola basket,Sepak bola,

Takraw, dengan menggunakan metode deskriptif,menggunakan analisis

kualitatif atau menggunakan bentuk survei tes dan pengukuran,sesuai

dengan tujuan agar dapat memperoleh data dengan lengkap sesuai yang

diinginkan.

6. Tahap Identifikasi Bakat

Tahap Identifikasi Bakat terdiri dari antara lain:

a. Fase pengenalan awal Fase awal ini dilakukan sebelum pubertas (3-8

tahun). Ini terutama pemeriksaan fisik terhadap kesehatan atlet yang

diharapkan dan perkembangan fisik secara keseluruhan, yang


14

bertujuan untuk mendeteksi berbagai malfungsi atau penyakit. Bagian

tes kemampuan biomekanik dapat berfokus pada : (1) Penemuan cacat

fisik yang akan membatasi atau menghambat kerja keras calon atlet,

(2) Melalui metode sederhana (seperti rasio tinggi terhadap berat dan

(3) Mendeteksi faktor genetik utama (seperti tinggi badan) untuk

mengarahkan anak ke klub olah raga agar anak dapat mengkhususkan

diri pada olah raga di kemudian hari. Kemampuan mengenali

dilakukan pada usia yang sangat muda, sehingga hanya informasi

umum yang dapat diperoleh dari kondisi anak.

Hasil penilaian belum bisa ditentukan karena momentum tumbuh

kembang atlet masa depan relatif masih belum dapat diprediksi atau

masih berubah. Namun untuk renang, senan dan figure skating yang

harus dilatih secara penuh sejak dini, tahap pengenalan awal harus

sepenuhnya dilakukan. Tahap pengenalan kedua dilakukan selama dan

setelah pubertas. Usia olahraga antara 9-10 tahun. Performa bentuk

tubuh anak perempuan dan usia renang antara 10-15 tahun. Anak laki-

laki berusia antara 10-17 tahun pada olahraga lain. antara. Panggung

ini digunakan untuk kaum muda yang berpengalaman dalam pelatihan

terorganisir. Teknik digunakan pada tahap kedua ini harus

mengevaluasi atau mengevaluasi dinamika parameter biometrik dan

parameter fungsional, karena tubuh harus telah mencapai tingkat

kemampuan beradaptasi tertentu terhadap persyaratan dan kekhususan

dari latihan yang dipilih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan
15

kesehatan secara detail dan perencanaan untuk menemukan kendala

yang menghambat peningkatan prestasi (seperti: reumatik, hepatitis,

penyakit akut, dll). Momen ini adalah tahapan yang juga sangatlah

penting dan menentukan bagi remaja anak, dimana terjadi perubahan

biologis yang drastis (misalnya jika tungkai bawah meningkat secara

signifikan, otot tumbuh tidak proporsional, dll).

Oleh karena itu, dalam memeriksa proses perkembangan fisik

secara umum, dampak dari latihan khusus terhadap pertumbuhan dan

perkembangan atlet harus diperhatikan. Pada tahap kedua pencarian

bakat, psikolog olahraga mulai memainkan peran yang semakin

penting dengan melakukan tes psikologi secara menyeluruh..Tes ini

akan membantu menentukan apakah ada tekanan psikologis di masa

depan..

b. Tahap penilaian akhir ini ditujukan untuk calon pemain timnas. Pada

tahap ini, harus sangat detail, andal, dan terkait erat dengan detail dan

persyaratan gerakan yang dipilih. Faktor utama yang harus dilakukan

antara lain pemeriksaan fisik, adaptasi psikologis terhadap latihan dan

kompetisi, kemampuan mengatasi tekanan, dan potensi yang sangat

penting, yang dapat meningkatkan kinerja mereka di masa depan.

Pemeriksaan fisik, tes psikologi dan tes olah raga harus dilakukan

secara teratur. Data tes ini harus dicatat dan dibandingkan untuk

menggambarkan motivasi atlet dan tahap identifikasi dari awal karier

olahraga.
16

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan

secara garis besar alur logika berjalanya sebuah penelitian,seperti namanya

yang beraneka ragam,dan bentuk diagram kerangka pemikiran juga

bervariasi.

Bakat adalah potensi atau kemampuan seseorang. Pada dasarnya

untuk mencapai prestasi olahraga bakat mutlak diperlukan. Faktanya,

setiap olahraga membutuhkan lebih dari satu faktor bakat agar berfungsi.

Dengan kata lain, berbagai faktor sebenarnya mungkin dibutuhkan dalam

olahraga tertentu. Setiap orang sebenarnya memiliki semua faktor yang

dibutuhkan untuk berbagai olahraga, tetapi rasio, kombinasi dan

intensitasnya berbeda. Biasanya, untuk menentukan faktor bakat yang

diselesaikan adalah menentukan peringkat faktor bakat setiap orang

Dikatakan bahwa seseorang sangat bertalenta dalam bidang olah

raga, artinya beberapa sifat sukses dapat dikembangkan dalam dirinya,

yaitu prestasi yang lebih tinggi dalam bidang olah raga tertentu. Oleh

karena itu, perlu dikenali ciri-ciri individu atau perseorangan agar dapat

memperoleh potensi yang sesuai dengan kebutuhan olah raga yang mereka

geluti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan bibit atlet bertalenta, perlu

dilakukan identifikasi seseorang melalui pencarian bakat.

Untuk mendapatkan bahan baku yang dapat dikembangkan secara

optimal maka perlu dilakukan identifikasi individu atau karakteristiknya.

Hal ini sering disebut sebagai pencarian bakat, dan artinya


17

mengidentifikasi ciri-ciri atau mengidentifikasi potensi kemampuan

seseorang yang dapat dikembangkan dan melebihi kemampuannya. Di

Indonesia, pencarian bakat olahraga merupakan metode pencarian bakat

yang relatif baru. Pencari bakat berasal dari Australia. Ini adalah metode

unik dan inovatif yang dapat membantu anak usia 11-15 tahun membuat

keputusan olahraga yang cerdas. Tidak hanya menyenangkan, tetapi juga

cocok untuk anak-anak. Pencarian bakat adalah metode dasar untuk

menilai kebugaran fisik, menentukan olahraga yang cocok, dan peluang

olahraga.

Saat mencari bakat siswa, 12 jenis item tes akan dieksekusi, yang

cocok untuk mengembangkan profil kinerja siswa. Dari hasil tes dan hasil

pengukuran ke 12 item tes, Anda dapat mengacu pada spesifikasi yang

ditentukan menurut kelompok umur. Dengan mencocokkan tes dengan

spesifikasi ini, seseorang dapat mengetahui bakat atletik seseorang.

Bakat Siswa

Tes keterampilan
Cabang Olahraga

Bakat Siswa Bakat Siswa Bakat Siswa Bakat Siswa

Gambar 2.1 kerangka berpikir


18

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Bersdasarkan bagan kerangka berpikir di atas dengan kriteria

antara lain :

- Ada keberbakatan cabang olahraga yang dimiliki siswa setelah

dilakukan identifikasi dan pemanduan pada siswa kelas VII SMPN 30

Makassar.
19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian dapat diperjelas sesuai dengan sasaran dan

sifat objek penelitian. Sesuai dengan tujuannya, metode penelitian

dapat diartikan sebagai penelitian dasar, penelitian terapan dan

penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau

memvalidasi produk untuk pendidikan dan pembelajaran (Sugiyono,

9 : 2013). Jujun S. Suriasumantri Sugiyono (2013, halaman 9)

mengemukakan: “Riset dasar atau riset murni adalah riset yang

bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang belum pernah ada

sebelumnya, sedangkan riset terapan bertujuan untuk memecahkan

masalah dalam kehidupan nyata.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara randaom, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2013, hlm. 14)

19
20

Berdasar dari sudut pandang di atas, teknik komputasi matematis

atau statistik dapat digunakan untuk mengolah atau menganalisis data

kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menentukan jumlah atau

ukuran objek penelitian.

2. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2017 : 2) “metode merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu “.

Desain penelitian merupakan subuah rancangan bagaimana suatu

peneliti akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk

mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang

dirumuskan (Maksum 2012 : 95).

Berdasarkan pendapat di atas maka desain penelitian adalah

gambaran atau rancangan tentang instrument penelitian.

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Bakat Cabang Olahraga

Definisi operasional digunakan untuk mendefinisikan variabel

dengan memberi makna, mendeskripsikan kegiatan, atau memberikan

informasi tentang bagaimana mengukur variabel (Maksum 2012: 34).

Singarimbun dalam Rahmat Hermawan (2012: 107) memberikan

pengertian tentang pengertian operasi, inilah isi penelitian yang

menjelaskan kepada kita bagaimana mengukur variabel, dengan kata lain

pengertian operasi adalah tentang bagaimana mengukur dalam olahraga

bola voli dan bola. Panduan penerapan bakat siswa SMPN 30 Makassar

Tingkat VII. Bola basket, sepak bola dan sepak takraw.


21

C. Populasi dan Sampel

Y = 396

Y = Populasi

Tabel 3.1 jumlah kelas dan siswa kelas VII


SISWA

N KELAS P L JUMLAH

O
1. VII 1 19 17 36
2. VII 2 20 16 36
3. VII 3 23 13 36
4. VII 4 19 17 36
5. VII 5 21 15 36
6. VII 6 21 15 36
7. VII 7 19 17 36
8. VII 8 18 18 36
9. VII 9 22 14 36
10. VII 10 20 16 36
11. VII 11 26 10 36

1. Populasi

Populasi adalah wilayah yang tergeneralisasi, terdiri dari topik /

objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2010:

117) Menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah semua Objek

penelitian. Menurut kedua definisi di atas, populasi dapat diartikan

sebagai subjek dengan karakteristik atau karakteristik yang berbeda,

dan dapat digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini, populasi


22

adalah siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar. yang berjumlah 396

siswa. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

- Siswa kelas VII SMP Negeri 30 makassar

- Usia 13 – 15 Tahun

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil, dapat

dijadikan sebagai objek penelitian melalui pengambilan sampel.

Pengambilan sampel adalah proses pemilihan bagian dari populasi

yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013). Dalam

pengambilan ukuran sampel penulis mengacu pada pendapat Arikunto

(2010: 138-185), yaitu apabila populasi penelitian melebihi 100 maka

dapat diambil sampel 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Melihat dari jumlah populasi dalam penelitian ini relative banyak,

maka peneliti membatasi dengan melakukan pemilihan secara bersastra

dengan menggunakan teknik “simple strafied sampling” dengan cara

mengambil sampel dengan memperhatikan tingkatan dalam populasi.

Di SMP Negri 30 makassar khususnya kelas VII memiliki 11 kelas

maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini di setiap kelas

sebanyak 5 siswa dengan demikian jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 55 siswa, yang diambil dari 15% jumlah siswa kelas VII

seluruhnya yang ada di sekolah tersebut.

Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh peneliti.

Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah


23

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Agar kiranya sampel

dapat menjadi bagian dari populasi yang ada, maka pengambilan

sampel harus menggunakan metode tertentu berdasarkan pertimbangan

yang ada.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah salah satu faktor yang paling

penting dalam keberlangsungan penelitian, sebab berkaitan langsung

dengan data yang diperoleh dengan cara memperoleh data yang

dibutuhkan dan sesuai, oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan

metode survei dengan teknik pengujian dan pengukuran. Metode ini

bertujuan untuk mengumpulkan data tentang bakat siswa kelas VII SMPN

30 Mengas. Menguji dan mengukur untuk menentukan bakat siswa :

1. Tes Keberbakatan Siwa Pada Permainan Bola Voli

Tujuan : untuk mengetahui bakat bola voli yang ada pada siswa.

a. Alat dan fasilitas

- Alat tulis

- Stopwatch

- peluit

- Bola voli

- Net

- Lapangan

b. Petugas

- Pengukur waktu merangkap pencatat hasil


24

c. Pelaksanaan

- Siswa diarahkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

- Kemudian siswa mulai melakukan teknik dasar bola voli antara

lain:

1. Teknik Servis Bawah

 Pegang bola dengan tangan kiri sejajar dengan pinggang.

 Badan sedikit membungkuk

 Ayunkan tangan kanan untuk memukul bola.

2. Teknik Servis Atas/Mengapung

 Berdiri menghadap lapangan.

 Posisikan kedua kaki sejajar dengan bahu

 Pukul bola di bagian tengah belakang.

3. Teknik Dasar Passing Atas

 Jaga agar kaki Anda selebar bahu dan kaki Anda sedikit

ditekuk.

 Kedua tangan berada di depan dahi, dan ibu jari serta jari

telunjuk membentuk segitiga, pandangan harus difokuskan

ke arah bola.

 Saat bola datang, tangkap bola dengan jari-jari Anda, tekuk

pergelangan tangan Anda ke dalam, dan coba rilekskan

tangan Anda.

 Gerakkan pergelangan tangan Anda ke luar, lalu luruskan

siku Anda untuk mendorong bola.


25

 Jari-jari kaki sedikit berujung.

4. Teknik dasar dalam passing bawah

 Kaki dibuka selebar bahu dan sedikit mengeper

 Posisi tangan kiri mengepal dan tangan kanan membungkus

tangan kiri

 Posisi mata harus focus pada arah datangnya bola

 Kemudian sedikit mengayun kea rah depan.

5. Teknik Smash

 Awalan : sekitar 3 meter dari posisi di mana umpan

memantul, selangkah demi selangkah sedikit lebih lebar,

satu kaki, kaki lainnya di sampingnya, lalu rentangkan

tangan Anda ke depan dan ayunkan ke belakang.

 Lompat: Lompat setinggi mungkin sambil melompat untuk

memastikan lengan Anda terayun ke depan lalu ke atas dan

siap untuk dipukul.

 Pukul: Pukul bola ke area lawan dengan sedikit semir agar

bola bisa berputar dan menukik.

 Pendaratan: Mendarat agak datar untuk sedikit mengurangi

risiko cedera.

Tabel 3.2 Penilaian Teknik Dasar Passing


No. Aspek-aspek yang Skor
diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
26

1 Sikap awal
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
 Posisi bola
2 Pelaksanaan
 Posisi badan
 Posisi Kaki
 Posisi tangan
 Perkenaan bola
dengan jari- jari
tangan & tangan
 Posisi tubuh saat
menerima bola
 Posisi kaki saat
menerima bola
 Posisi tubuh saat
bola lepas dari
tangan
 Lambungan bola
 Pandangan saat
menerima bola
3 Gerak lanjutan

Sumber : Widiastuti (2019:254)

Tabel 3.3 Teknik Dasar Penilaian Servis


No. Aspek-aspek yang Skor
diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sikap awal
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
 Posisi bola
2 Pelaksanaan
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
 Perkenaan bola
dengan tangan
 Posisi tubuh pada
saat servis bola
 Posisi kaki pada
saat servis bola
 Lambungan bola
 Pandangan saat
servis bola
27

3 Gerak lanjutan
Sumber : Widiastuti (2019:254)

Tabel 3.4 Teknik Dasar Penilaian Smash


No Aspek-aspek Skor
yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Awalan
2 Tolakan kaki
3 Ayunan tangan
saat melompat
4 Pandangan
mata
5 Perkenaan
telapak Tangan
pada bola
6 Sikap lengan
saat memukul
bola
7 Sikap badan
pada saat
memukul bola
8 Sikap tubuh
pada saat
pendaratan
Sumber : Widiastuti (2019:254)

Tabel 3.5 Nilai Teknik Dasar Bola Voli


No Nilai Kategori Frekuensi Presentase
1 > 350 Baik Sekali
2 200-350 Baik
3 < 200 Cukup
Jumlah

d. Pengukuran Waktu

- Pengukuran waku dilakukan pada saat peluit dibunyikan.

- Waktu yang diberi selama 60 detik setiap siswa.

e. Pencatat Hasil

- Hasil yang di catat adalah kemampuan siswa saat melakukan

teknik dasar bola voli.

2. Tes Keberbakatan Siswa Pada Permainan Bola Basket


28

Tujuan : untuk mengetahui bakat bola basket yang ada pada siswa.

a. Alat dan fasilitas

- Alat tulis

- Peluit

- Stopwatch

- Bola

- Lapangan

b. Petugas

- Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

c. Pelaksanaan

- Siswa diarahkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

- Kemudian siswa mulai melakukan teknik dasar bola basket

antara lain:

1. Teknik Memegang Bola

Sikap awal tangan harus membentuk sebuah mangkuk besar,

bola harus berada di kedua telapak tangan,dan melekat

disamping bola dan sedikit kebelakang.pastikan jari-jari tangan

melekat dengan memberikan jarak antar jari lalu, letakan ibu

jari pada bagian belakang bola yang menghadao kea rah tengah

depan.

2. Teknik Mengoper

 Chest pass : teknik passing yang dilakukan dengan cara

memegang bola dengan kedua tangan didepan dada,ketika


29

hendak melempar bola,kedua lengan diluruskan dan ibu jari

dipindahkan kebagian bawah bola.

 Bounce pass : teknik mengover dengan mendorong bola kea

rah bawa dan memantulkan bola tersebut ke lantai.

 Overhead pass : teknik mengover dengan tangan berada di

atas kepala dan siku membentuk sudut 90 derajat.

3. Teknik Dribbling

Dilakukan dengan cara memantul mantulkan bola telapak

tangan sambal berlari maupun diam.

4. Teknik Shooting/Menembak

 Free throw

Berdiri dengan kedua kaki sejajar dengan bahu, pada saat

ingin menembak, tekukah lutut kalian sedikit dan lepaskan

bola dengan jari tanagn mengarah kedepan.

 Jump shot

Kalian harus melompat dan mengangkat bola keatas kepala

secara bersamaan.

 Lay up

Berlatih dari sisi kiri atau kanan dan uji akurasi kaki.

Tindakan ini dibagi menjadi 3 langkah. Pada langkah

pertama, kaki belakang diarahkan ke depan alas dengan

gerakan melompat. Pada langkah 2 dan 3 Di tengah,


30

pangkalan akan melompat ke kiri sambil melempar bola

dengan satu tangan.

Tabel 3.6 Penilaian Teknik Dasar Passing


No Aspek-aspek Skor
yang diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sikap awalan.
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
2 Pelaksanaan
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
 Posisi tangan
saat
melepaskan
bola
3 Pandangan
4 Gerakan
lanjutan
Sumber: Widiastuti (2019:253)

Tabel 3.7 Penilaian Teknik Dasar Dribling


No Aspek-aspek yang Skor
diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sikap awalan.
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
2 Pelaksanaan
 Posisi badan
 Posisi kaki
 Posisi tangan
 Posisi tangan
saat mendribling
bola
3 Pandangan
4 Gerakan lanjutan
Sumber: Widiastuti (2019:253

Tabel 3.8 Penilaian Teknik Dasar Shotting


31

No Aspek-aspek yang Skor


diamati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sikap.awalan.
 Posisi kaki
 Posisi badan
 Posisi bola
2 Pelaksanaan
 Posisi kaki
 Posisi.badan
 Posisi.tangan
 Posisi.siku
 Posisi.jari tangan
 Posisi.bola
 Pandangan
3 Gerakan lanjutan
Sumber: Widiastuti (2019:253)

Tabel 3.9 Nilai Teknik Dasar Bola Basket


No Nilai Kategori Frekuensi Presentase
1 > 200 Baik
Sekali
2 100-200 Baik
3 < 100 Cukup
Jumlah

d. Pengukur waktu

- Pengukuran waku dilakukan pada saat peluit dibunyikan.

- Waktu yang diberi selama 60 detik setiap siswa.

e. Pencatat hasil

- Hasil yang di catat adalah kemampuan siswa saat melakukan

teknik dasar bola basket.

3. Tes Keberbakatan Siswa Pada Permainan Sepak Bola.

Tujuan : untuk mengetahui bakat sepak bola yang ada pada siswa.

a. Alat dan fasilitas

- Alat tulis
32

- Peluit

- Stopwatch

- Bola

- Lapangan

b. Petugas

- Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

c. Pelaksanaan

- Siswa diarahkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

- Kemudian siswa mulai melakukan teknik dasar sepak bola

antara lain:

1. Menendang/passing :

 Kaki bagian dalam: titik awal kaki sejajar dengan bola, kaki

depan berada di samping bola sebagai kaki penyangga, lutut

sedikit ditekuk, kaki diputar ke luar di selangkangan,

sehingga kaki sepak bola dan kaki penyangga membentuk

sudut 90 derajat, dan tendang bola hingga titik tersebut.

 Kaki luar: Titik awal kaki sejajar dengan bola, kaki depan

ditempatkan di samping bola sebagai kaki penyangga, jari-

jari kaki menghadap ke depan, lutut sedikit ditekuk,

pergelangan kaki ditekuk ke bawah dan ke dalam, dan kaki

belakang diayunkan ke depan menuju bola.

 Punggung kaki: Jaga agar kaki tetap lurus dengan bola, kaki

depan berada di samping bola sebagai kaki penopang, lutut


33

sedikit ditekuk dan pergelangan kaki ditekuk ke bawah

sehingga bagian belakang kaki menghadap bola..

2. Menggiring bola

 Kaki bagian dalam: Berdiri dan hadapi latihan, rilekskan

tangan, putar dan kunci pergelangan kaki, angkat kaki

bagian dalam ke depan, dan pada saat yang sama angkat

kaki sedikit dari tanah, dorong bola ke kaki lainnya.

 Kaki bagian luar : awalan hampir sama dengan gerakan kaki

bagian dalam, lalu dorong bola dengan kaki bagian luar

kearah depan,tumpuan berat badan berada dikaki yang

satunya.

 Punggung kaki : bola didorong dengan menggunakan

punggung kaki,ujung kaki yang menyentuh bola menghadap

ke tanah,tumpuan berada di kaki yang satunya.

3. Mengontrol

Pandangan focus kepada arah datangnya bola dan menahan

bola dengan rileks menggunakan,kaki bagian dalam,bagian

luar,punggung kaki,mendada,memaha,dan heading.

Tabel 3.10 lembar observasi passing


Nilai
Gerakan Baik Sedang Kurang
(3) (2) (1)
1. Tubuh menghadap target di
34

belakang bola.
2. Telapak kaki berjarak sekitar 15 cm
dari sisi bola, jari-jari kaki
menghadap target, dan lutut sedikit
ditekuk.
3. Tarik kaki penendang ke belakang
dan ayunkan ke depan agar
memukul bola.
4. Sentuhan kaki ke bola kebetulan
terjadi di pergelangan kaki, di
tengah bola.
5. Posisikan kaki ke depan untuk
membantu mendorong bola.
6. Pergelangan kaki akan mengencang
saat menyentuh bola.
7. Naikkan tendangan untuk
menghadapi target.
8. Pemandangan ditampilkan sebagai
bola dan mengikuti arah bola
menuju target.
9. Buka lengan Anda di samping.
Sumber : Sucipto dalam Guntur Saputra (2015:4)

Tabel 3.11 Lembar Observasi Dribling


Nilai
Gerakan. Baik. Sedang. Kurang.
(3) (2) (1)
1. Posisi kaki dribbling sama
dengan posisi menendang.
2. Kaki yang digunakan untuk
menggiring bola tidak ditarik
ke belakang dan hanya bisa
mengayun ke depan.
3. Ambil setiap langkah dan
dorong ke depan.
4. Bola yang menggelinding
harus dekat dengan kaki agar
bola tetap terkendali.
5. Saat menggiring bola, tekuk
lutut sedikit untuk
mengontrol bola.
6. Saat kaki Anda menyentuh
bola, lihat bola terlebih
dahulu, lalu situasi saat itu
juga.
7. Jaga agar lengan Anda
seimbang di sisi Anda.
Sumber : Sucipto dalam Guntur Saputra (2015:4)

Tabel 3.12 lembar observasi shooting


Nilai
Gerakan Baik Sedang Kurang
(3) (2) (1)
35

1. Dekati bola dengan sudut sempit


dari belakang, dan tempatkan kaki
keseimbangan di sebelah bola.
2. Tekuk kedua kaki Anda di lutut
dan regangkan lengan ke samping
untuk menjaga keseimbangan.
3. Tarik tendangan ke belakang lalu
luruskan kaki.
4. Jaga agar kepala Anda tetap diam
dan fokus pada bola.
5. Sejajarkan bahu dan pinggul Anda
pada tubuh target.
6. Luruskan tendangan untuk
menjaga agar akar kaki tetap
kokoh.
7. Di bagian tengah punggung kaki
8. Meneruskan gaya ledakan melalui
titik kontak.
9. Optimalkan gerakan terakhir
melalui titik sentuh.
10. Kaki yang menopang
keseimbangan terangkat dari
tanah.
Sumber: Sucipto dalam Guntur Saputra (2015:5)

Tabel 3.13 Presentase Nilai Kemampuan Teknik Dasar Sepak bola


N Nilai Kategori Frekuensi Presentase
o
1 > 81 Baik Sekali
2 61-80 Baik
3 < 60 Cukup
Jumlah
Sumber: Sucipto dalam Guntur (2015:7)

d. Pengukur waktu

- Pengukuran waku dilakukan pada saat peluit dibunyikan.

- Waktu yang diberi selama 60 detik setiap siswa.

e. Pencatat hasil

- Hasil yang di catat adalah kemampuan siswa saat melakukan

teknik dasar sepak bola.

4. Tes Keberbakatan Pada Permainan Sepak Takraw

Tujuan : untuk mengetahui bakat sepak takraw pada siswa.


36

a. Alat dan fasilitas

- Alat tulis

- Peluit

- Stopwatch

- Net

- Bola

- Lapangan

b. Petugas

- Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

c. Pelaksanaan

- Siswa diarahkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

- Kemudian siswa mulai melakukan teknik dasar sepak takraw

antara lain:

1. Teknik smash

 Berdiri dengan satu kaki dengan satu kaki lainnya lurus di

depan tubuh Anda, sejajarkan telapak kaki Anda dengan

bola, lalu letakkan tubuh Anda pada posisi yang benar untuk

menendang.

 Posisi kaki siap untuk mendorong atau menendang sekeras

mungkin, dan tenaga utama bisa bekerja pada pergelangan

kaki.

 Pandangan pada bola dengan terfokus.

2. Teknik Servis
37

 Teknik Teknik bagian atas : pantulkan bola ke atas kepala,

lalu tendang bola ke arah area lemah lawan dengan

fleksibilitas yang baik.

 Keterampilan melakukan servis: bola tidak terbang melebihi

bahu, membuat tendangan lebih mudah.

3. Teknik melakukan sundulan pada bola

 Berdiri dan mengambil sikap kuda-kuda,condongkan badan

kebelakang,pandangan mata kearah bola dan tempat sasaran

yang ditujuh.

 Menyundul menggunakan kepala bagian depan,gerakan

badan kearah depan dan juga leher.

4. Teknik Sepak Sila

 Berdiri satu kaki,kaki yang satunya diangkat setinggi

lutut,dan dibengkokan, saat ,enendang bola gerakan kaki

dari arah bawa ke atas,

 Pandangan focus kebola dan kemudian kearah sasaran yang

diinginkan.

5. Teknik Menahan Bola

 Menahan bola dengan teknik mendada : badan harus

mengambil sikap kuda-kuda dan condong kedepan,saat bola

dating dan menyentuh dada,maka dorong bola s ekeras yang

diinginkan.
38

 Menahan bola dengan teknik: Saat bola dalam posisi rendah

atau setinggi pinggang, salah satu kaki berdiri dan sedikit

ditekuk, kemudian posisi kaki lainnya terangkat dan paha

menonjol. Setelah bola dioper, bidik paha dan pantulkan.

Tabel 3.14 lembar observasi sepak takraw


Nilai
Gerakan Baik Sedang Kurang
(3) (2) (1)
1. Smash
2. Servis atas
3. Servis bawah
4. Heading/menyundul
5. Sepak sila
6. Control/menahan bola
Jumlah
Tabel 3.15 Prsentase Nilai Kemampuan Teknik Dasar Sepak Takraw
N Nilai Kategori Frekuensi Presentase
o
1 > 12 Baik Sekali
2 8-12 Baik
3 <8 Cukup
Jumlah

d. Pengukur waktu

- Pengukuran waku dilakukan pada saat peluit dibunyikan.

- Waktu yang diberi selama 60 detik setiap siswa.

e. Pencatat hasil

- Hasil yang di catat adalah kemampuan siswa saat melakukan

teknik dasar sepak takraw.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
39

Keterangan dan data yang dibutuhkan untuk mengetahui bakat siswa

kelas VII pada permainan Bola Voli, Bola Basket, Sepak bola, Takraw

di SMPN 30 Makassar, diperoleh melalui penelitian. Penelitian akan

dilaksanakan ditempat yang sama menyesuaikan dengan letak sekolah.

Pengambilan data dilakukan di SMPN 30 Makassar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan di SMPN 30 Makassar.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah salah satu hal yang cukup penting dari

keberlangsungan penelitian, karena analisis data dapat memberikan

implikasi yang berguna untuk menyelesaikan masalah penelitian. Analisis

sesuai dengan data yang akan diperoleh. Terkait pertanyaan penelitian

tentang potensi bakat olahraga, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif untuk mengetahui bakat siswa SMPN 30 Makassar..

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


40

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian identifikasi kebebarbakatan siswa kelas VII pada

permainan bola voli, bola basket, sepak bola, takraw di SMP Negeri 30

Makassar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberbakatan yang dimiliki oleh

siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar. Hasil penelitian keberbakatan

siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar dideskripsikan berdasarkan tes yang

telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Dasar Bola Voli

Bertujuan untuk mengetahui keberbakatan siswa dan dapat diketahui

melalui Gerakan dan Teknik dasar dari setiap siswa. Hasil analisis data dari

indikator keberbakatan siswa diperoleh data yang berbentuk nilai kemudian

dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu;

a. Baik Sekali

b. Baik

c. Cukup

Berikut tabel distribusi frekuensi keberbakatan siswa kelas VII SMP

Negeri 30 Makassar.

a. Tabel 4.1 Nilai Teknik Dasar Bola Voli Siswa Kelas VII 1 – VII 11 SMP

Negeri 30 Makassar.

N PRESENTASE
NILAI KATEGORI40 FREKUENSI
O %
41

1 3 Baik sekali 0 0
2 2 Baik 53 97%
3 1 Cukup 2 3%
JUMLAH 55 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 55 siswa yang mendapatkan

nilai 3 berjumlah 0 (0%), nilai 2 berjumlah 53 (97%), nilai 1 berjumlah 2

(3%).

2. Teknik Dasar Bola Basket

Bertujuan untuk mengetahui keberbakatan siswa pada cabang olahraga

bola basket.hasil analisis data dari indikator keberbakatan siswa diperoleh data

yang berbentuk nilai kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu;

a. Baik Sekali

b. Baik

c. Cukup

Berikut tabel distribusi frekuensi keberbakatan siswa kelas VII SMP

Negeri 30 Makassar pada cabang olahraga bola basket.

a. Tabel 4.2 Nilai Teknik Dasar Bola Basket Siswa Kelas VII 1 – VII 11

SMP Negeri 30 Makassar.

PRESENTASE
NILAI KATEGORI FREKUENSI
NO %
1 3 Baik sekali 19 35%
42

2 2 Baik 36 65%
3 1 Cukup 0 0%
JUMLAH 55 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 55 siswa yang mendapatkan

nilai 3 berjumlah 19 (%), nilai 2 berjumlah 36 (%), nilai 1 berjumlah 0 (0%).

3. Teknik Dasar Sepak Bola

Bertujuan untuk mengetahui keberbakatan siswa pada cabang olahraga

sepak bola.Hasil analisis data dari indikator keberbakatan siswa diperoleh

data yang berbentuk nilai kemudian dikategorikan menjadi lima kategori

yaitu;

a. Baik Sekali

b. Baik

c. Cukup

Berikut tabel distribusi frekuensi keberbakatan siswa kelas VII SMP

Negeri 30 Makassar pada cabang olahraga sepak bola.

a. Tabel 4.3 Nilai Teknik Dasar Sepak Bola Siswa Kelas VII 1 – VII 11

SMP Negeri 30 Makassar.

PRESENTASE
NILAI KATEGORI FREKUENSI
NO %
1 3 Baik sekali 0 0%
2 2 Baik 40 73%
43

3 1 Cukup 15 27%
JUMLAH 55 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 55 siswa yang mendapatkan

nilai 3 berjumlah 0 (0%), nilai 2 berjumlah 40 (73%), nilai 1 berjumlah 15

(27%).

4. Teknik Dasar Takraw

Bertujuan untuk mengetahui keberbakatan siswa dan dapat diketahui

melalui Gerakan dan Teknik dasar dari setiap siswa. Hasil analisis data dari

indicator keberbakatan siswa diperoleh data yang bebentuk nilai kemudian

dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu :

a. Baik sekali

b. Baik

c. Cukup

Berikut tabel distribusi frekuensi keberbakatan siswa kelas VII SMP

Negeri 30 Makassar Pada Cabang Olahraga Takraw.

a. Tabel 4.4 Nilai Teknik Dasar Takraw Siswa Kelas VII 1 – VII 11 SMP

Negeri 30 Makassar.

PRESENTASE
NILAI KATEGORI FREKUENSI
NO %
1 3 Baik sekali 7 13%
44

2 2 Baik 19 35%
3 1 Cukup 29 52%
JUMLAH 55 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 55 siswa yang mendapatkan

nilai 3 berjumlah 7 (13%), nilai 2 berjumlah 19 (35%), nilai 1 berjumlah 29

(52%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka menunjukkan bahwa

tingkat keberbakatan siswa kelas VII SMP Negeri 30 makassar pada

permainan bola voli,bola basket, sepak bola,dan takraw antara lain yaitu :

1. Bola Voli

Pada cabang olahraga tersebut siswa yang memiliki kategori baik

sekali tidak ada,kategori baik berjumlah 53 siswa,dan kategori cukup

berjumlah 2 siswa. jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

kelas VII SMP Negeri 30 Makassar berada pada kategori baik dengan

jumlah 53 siswa.

2. Bola Basket

Pada cabang olahraga tersebut siswa yang memiliki kategori baik

sekali 19 siswa,kategori baik berjumlah 36 siswa,dan kategori cukup


45

berjumlah tidak ada. jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar berada pada kategori baik

dengan jumlah 36 siswa.

3. Sepak Bola

Pada cabang olahraga tersebut siswa yang memiliki kategori baik

sekali tidak ada ,kategori baik berjumlah 40 siswa,dan kategori cukup

berjumlah 15 siswa. jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar berada pada kategori baik

dengan jumlah 40 siswa.

4. Takraw

Pada cabang olahraga tersebut siswa yang memiliki kategori baik

sekali berjumlah 7 siswa ,kategori baik berjumlah 19 siswa, dan

kategori cukup berjumlah 29 siswa. jadi dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar berada pada

kategori cukup dengan jumlah 29 siswa.

Dengan demikian, berdasarkan hasil dari data yang diperoleh maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat identifikasi bakat pada siswa kelas VII SMP

Negeri 30 Makassar yaitu pada permainan bola Basket, karena sebagian besar

siswa memiliki kategori nilai baik sekali, dan baik dibandingkan dengan

ketiga jenis permainan yang lain .


46

Salah satu faktor mengapa identifikasi bakat yang dimiliki siswa pada

permainan Bola voli, Sepak Bola, dan Takraw nilainya kurang dikarenakan

kurangnya latihan yang diberikan kepada siswa sehingga hasil dari tes

identifikasi bakat yang telah dilakukan menunjukkan hasil kurang terhadap

ketiga permainan tersebut.

Di lokasi penelitian tersebut juga ada tiga orang guru yang mengajar mata

pelajaran Pendidikan jasmani. Akan tetapi salah satu dari ketiga orang guru

tersebut ada salah satu guru yang berlatar belakang sarjana Teknik.

Dengan keseharian para siswa kelas VII SMP Negeri 30 Makassar,

menurut survei langsung yang dilakukan peneliti dengan memperhatikan

aktivitas-aktivitas siswa yang diluar sekolah yakni masih banyak yang

dipengaruhi oleh teknologi sehingga aktivitas fisik dan latihan siswa tidak

hanya kurang di dalam sekolah akan tetapi juga kurang di luar sekolah,maka

dari itu kita sebagai guru harus bekerja sama dengan siswa untuk memberikan

tugas dalam bentuk aktivitas fisik dengan cara memberikan kegiatan

ekstrakurikuler disetiap cabang olahraga.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
47

Setelah diperoleh data dari hasil penelitian dan mengacu pada pembahasan

di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat bakat yang dimiliki siswa kelas

VII SMP Negeri 30 Makassar yaitu berada pada permainan bola Basket.

Dengan uraian kategori baik sekali 19 siswa , kategori baik 36 siswa, dan

kategori cukup tidak ada.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka ada beberapa saran yang diharapkan

dapat bermanfaat bagi hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk Siswa

Diharapkan kepada seluruh siswa agar dapat lebih memperhatikan dan

meningkatkan latihan jasmani atau olahraganya selama pendidikan

jasmani sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler olah raga agar diperoleh

tingkat bakat yang lebih baik.

2. Untuk Guru

Untuk guru pendidikan jasmani di sekolah agar selalu memberikan

aktivitas fisik bagi siswa yang sesuai dengan komponen-komponen

aktivitas pendidikan jasmani sehingga siswa dapat meningkatkan serta

menjaga kebugaran jasmaninya.

DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti.2019. Tes dan Pengukuran Olahraga. Depok: Rajawali Pers.


48

Saputra, Guntur. 2015. Survei Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola Di Kelas
XI SMA Negri Mempawah Hilir. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa Vol 4, No 8 (2015),
(http://jurnal.untad.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/11060/10523)
Iqroni, David. 2017. Model Tes Keterampilan Dasar dan Kondisi Fisik untuk
Mengidentifikasi Bakat Calon Atlet Bolabasket. Jurnal Keolahragaan Vol
5, No 2,
(http://journal.uny.ac.id/index.php/jolahraga/article/view/15595)

Wijayanto, Adi. 2018. Norma Komponen Pembibitan Olahraga Anak Madrasah


Ibitidaiyah Usia 10 sampai 12 Tahun se Kabupaten Tulungagung. Jurnal
Segar, Vol 7, No 1, November 2018,
(http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/segar/article/view/9198)

Indarto, Pungki. 2018. Pengukuran Tingkat Minat Dengan Bakat Mahasiswa


Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta. Journal of
Sport and Exercise Science,Vol 1, No 2, 2018 (57-61),
(https://journal.unesa.ac.id/index.php/jses)
Wicaksono, Danang. 2010. Identifikasi Keberbakatan Anak Usia Dini dan
Evaluasi Dalam Cabang Olahraga Bolavoli. Jurnal Olahraga Prestasi, Vol
6, No 2, 10340,
(https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/view/10340)

Supriatna, Eka. 2017. Pemanduan Bakat Olahraga (Penelusuran Bakat Olahraga di


SDN 06 Pontianak Timur). Jurnal Performa Olahraga, Vol 2, No 1 (2017),
(https://performa.ppj.unp.ac.id/index.php./kepl/article/view/66)

Lestari, Lilik Dwi Ayu. 2017. Identifikasi Tingkat Keberbakatan Cabang


Olahraga Pada Siswa Usia 12-13 Tahun SMP Negri 2 Glagah Suku Using
Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Kejaora, Vol
2, No 1, 2017, ISSN 2541-5042.
(https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/kejaora/article/view/116)

Pardomuan, ritoh. 2014. Identifikasi Cabang Olahraga Bolabasket Ku 12-13


Tahun Menggunakan Metode Sport Search Pada Siswa Sekolah Dasar se
Kabupaten Jombang. Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Vol 2, No 2, (2014).
(https://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/penjas/article/view/281)
49

LAMPIRAN
Gambar 5.1 pengisian nama dan kelas

Gambar 5.2 teknik dasar takraw


Gambar 5.3 pengisian identitas

Gambar 5.4 pengisian identitas


Gambar 5.5 teknik dasar sepak bola

Gambar 5.6 teknik dasar takraw


Gambar 5.7 teknik dasar bola voli

Gambar 5.8 teknik dasar pasing bawah


Gambar 5.9 teknik dasar bola voli

Gambar 5.10 membagi baris menjadi dua bagian


Gambar 5.11 teknik dasar dribling

Gambar 5.12 teknik dasar dribling


Gambar 5.13 penjelasan tentang teknik dasar basket

Gambar 5. 14 teknik dasar sepak bola


RIWAYAT PENULIS

lahir Di Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten

ende, Flores, NTT, pada tanggal 23 Maret 1998, Anak ke

empat dari pasangan ayah alm. Urbanus Demu dan ibu

Thersita Wetu.
CARLOSIANUS D RANADO

Riwayat Pendidikan :
1. TK Dharmawanita Wolojita

2. SDI Wolojita

3. SMP Swasta Wolojita

4. SMA Negeri Wolojita

5. Mahasiswa Jurusan Penjas Universitas Mega Rezky Makassar angkatan

tahun 2016 - 2020

Anda mungkin juga menyukai