Anda di halaman 1dari 42

SKRIPSI

SURVEI MINAT BERMAIN FUTSAL PADA SISWA KELAS X


SMA TARBIYAH TAKALAR

MUH NUR ZAINUL AKBAR


16093188201142

PROGRAM STUDI SERJANA PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : Survei Minat Bermain Futsal pada Siswa kelas X


SMA Tarbiyah Takalar

Nama : Muh Nur Zainul Akbar

Nim : 1609188201142

Program studi : Pendidikan Jasmani

Makassar………...

Muh Nur Zainul Akbar


NIM. 1609188201142

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Suhardianto, S.Pd., M.Pd Muhammad Janwar, S.Pd., M.Pd


NIDN.0922118801 NIDN.0910019001

Diketahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani FKIP
Universitas Megarezky

Agus Ismail, S.Pd., M.Pd.


NIDN.0915088603.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Survei Minat Bermain Futsal

Pada Siswa kelas X SMA TARBIYAH TAKALAR” yang diajukan sebagai salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi S1 Pendidikan

Jasmani, serta shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, Sahabat-sahabat beliau, serta pengikut ajaran-ajaran beliau.

Skripsi ini Peneliti persembahkan terkhusus dan teristimewa kepada kedua

orang ayahanda Drs. KH. Muh Amir Jannatin. MA, ibunda Dra. HJ. Supiyana

dan teman teman tercinta serta semua Keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, yang selama ini telah membantu penulis dalam bentuk perhatian,

kasih sayang dan memberikan support, semangat, sertadoa yang tidakhenti-

hentinyamengalir demi kelancaran dan kesuksesan penulis dalam menyelesaikan

Skripsi.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga

proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan

kepadaYth, Bapak/Ibu/Sdr (i):

1. Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp,JP(K) selaku Rektor

Universitas Megarezky Makassar

2. Dr. Abdul Malik Iskandar, S.Ag., M.Si. selaku Dekan Fakultas

iii
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Megarezky Makassar

3. Agus Ismail S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan

Jasmani Universitas Megarezky Makassar

4. Kurnia Rusli,, S.pd., M.pd Selaku Pembimbing Akademik (PA) yang

telah memberikan bimbingan, nasehat, dan mendidik dari awal

menjadi mahasiswi sampai saat ini.

5. Suhardianto, S.Pd., M.Pd Selaku Pembimbing I dan Muhammad

Janwar, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II atas bimbingan, arahan,

dorongan, serta semangat yang diberikan sehingga proposal ini dapat

terselesaikan

6. Ilham Budi Utomo S..Pd., M.Pd selaku penguji yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan ilmu, masukan/saran,

serta arahan untuk memperbaiki skripsi ini

7. Seluruh Staf dan Dosen Pengajar program Studi S1 Pendidikan

Jasmani Universitas Megarezky atas ilmu, pengetahuan, fasilitas, dan

Pendidikan yang telah diberikan selama masa perkuliahan

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

peneliti, para pembaca khususnya bagi masyarakat luas. Semoga kita

semua senantiasa diberikan perlindungan oleh Allah SWT. Amin

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis,

Muh Nur Zainul Akbar

iv
NIM. 1609188201142

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat penelitian........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................5
A. Deskripsi Teori..............................................................................................5
B. Kerangka Berfikir.......................................................................................21
BAB III..................................................................................................................24
METODE PENELITIAN.......................................................................................24
A. Jenis Penelitian............................................................................................24
B. Definisi Operasional Variabel.....................................................................24
C. Populasi dan Sampel...................................................................................25
D. Instrumen Penelitian...................................................................................26
E. Metode Pengumpulan Data.........................................................................29
F. Teknik Analisis Data...................................................................................29

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini olahraga telah mendapatkan perhatian yang cukup besar

dalam meningkatkan kebugaran jasmani manusia dan meningkatkan prestasi.

Secara umum, olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik dan mental

manusia, yang membantu menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan

seseorang setelah berolahraga. Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga

dan harus di jaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia ini. Oleh karena

itu, kesehatan sangat penting dan perlu kita jaga. Aktifitas olahraga dapat

dilakukan oleh semua kalangan tanpa melihat perbedaan usia.

Permainan futsal di sulawesi selatan sangat berkembang, ditandai dengan

banyaknya lapangan futsal di ibu kota daerah ataupun kabupaten. Serta

banyaknya lomba yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. Di kalangan anak

muda usia sekolah mulai dari siswa SD hingga mahasiswa, banyak lomba yang

selalu diadakan sebagai ajang untuk memupuk hobi. Khususnya di tingkat

SMA/SMK, Setiap tahun diadakan turnamen untuk mencari bakat baru.

Olahraga merupakan suatu aktivitas yang digemari oleh semua orang, baik

anak-anak maupun para orang tua karena kegiatan ini tidak dibatasi oleh usia

namun pelaksanaanya saja yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing

individu. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah menyelenggarakan kegiatan

1
2

olahraga di masyarakat. Olahraga saat ini dianggap sebagai alat pemersatu

dalam perjuangan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah meyakini bahwa

mengajak masyarakat untuk berolahraga sangat penting, sehingga dapat

berkembang menjadi olahraga dengan motto “Tiada hari tanpa olahraga”.

Futsal adalah permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam

lapangan yang berukuran lebih kecil. Tidak salah jika futsal dikatakan sebagai

olahraga yang sangat digemari akhir-akhir ini. Hampir tidak ada orang yang

tidak mengenal olahraga ini. Mulai dari anak kecil sampai orang tua. Bahkan

banyak juga kaum wanita yang tertarik dengan olahraga ini.

Minat yang dimiliki seseorang bukan merupakan sesuatu yang biasa

ditebak dan datang begitu saja, karena minat yang ada didalam diri seseorang

timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau

bekerja. Oleh karena itu minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan atau

keinginan. Jika kita tidak memancing maka sulit sekali untuk menimbulkan

minat yang ada dalam diri tersebut dan ini tentunya tidak akan semudah

membalikkan telapak tangan.

Menurut pengalaman penulis dan wawancara dari salah satu siswa

TARBIYAH TAKALAR selama observasi dari tanggal 6-7 september 2021

disekolah tersebut sering menemukan beberapa siswa pada saat pembelajaran

futsal sedang berlangsung ada saja siswa yang lebih memilih untuk bercanda

dengan temannya di asrama atau bermain olahraga yang lain dan masih

banyak siswa yang malas, alasannya karena lapangan futsal yang sering
3

digunakan sering kali dialih fungsikan menjadi lahan parkir orang tua

siswa yang datang menjenguk ataupun guru itu sendiri.

Maka berdasarkan latar belakang yang ada diatas penulis sangat tertarik

untuk mengetahui seberapa besar minat siswa X SMA TARBIYAH

TAKALAR menyukai permainan Futsal.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana tingkat minat Bermain Futsal pada siswa kelas X SMA

TARBIYAH TAKALAR.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat minat bermain futsal

siswa kelas X SMA TARBIYAH TAKALAR.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi proses

belajar mengajar, adapun manfaat tersebut yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan bukti secara ilmia tentang besarnya faktor-faktor

yang mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti olahraga permainan

futsal di TARBIYAH TAKALAR, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan

dalam pengembangan permainan Futsal maupun untuk tingkat kegiatan

extrakulikuler.
4

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai pedoman dalam usaha

meningkatkan minat dalam permainan futsal khususnya.

b. Bagi sekolah, dapat digunakan untuk mengetahui besarnya minat

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran permainan futsal.

c. Bagi siswa, dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan untuk

meningkatkan prestasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

a. Member pengalaman dari sebuah pengajaran yang telah dilakukan.

b. Mengembangkan dan mencoba mengaplikasikan atas ilmu dan juga

teori yang telah diperoleh dalam bangku perkuliahan.


5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Minat

Menurut Pintrich dan schunk dalam ( Mikarsa, Taufik, dan Prianto)

Minat adalah aspek penting Motivasi yang mempengaruhi perhatian,

belajar, berpikir dan berprestasi (Budiono, 2013).

Minat merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum

mereka melakukan segala sesuatu. Entah itu para guru, siswa, maupun yang

lainnya. Dengan minat, seseorang yang melakukan sesuatu akan lebih fokus

karena memberikan perhatian, serta merasa lebih bersemangat dalam

melakukan hal tersebut karena merasa senang atau bahagia dalam

melakukannya. Sehingga minat dapat mendorong hasil dan prestasi yang

luar biasa bagi siapapun tanpa terkecuali (Trygu, 2021).

Menurut Hurlock (Edisi Keenam, jilid 2:114) Minat merupakan sumber

Motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan bila mereka bebas memilih. Dari pendapat Hurlock, dapat kita

simpulkan bahwa suatu minat itu dapat menjadi sumber dari motivasi bila

orang tersebut dalam kondisi bebas dalam memilih segala sesuatu.

Dari pendapat kamus besar bahasa indonesia (KBBI), Minat adalah

perhatian, suka, ingin, senang, dan lain sebagaianya, sehingga tertarik

adalah minat atau minat adalah tertarik.


6

Minat adalah sebagai sebab, yaitu kekuatan pendorong yang memaksa

seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktivitas tertentu dan

bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif

yang disimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek. (Sutrisno,

2021).

Menurut Noeng Muhajir, minat adalah kecenderungan afektif untuk

membentuk aktifitas. Afektif adalah sikap seseorang terhadapt suatu hal

tertentu, dimana Noeng Muhajir mengatakan bahwa sikapnya adalah

perasaan dan emosi. Perasaan itu adalah segala sesuatu yang berhebungan

dengan emosi, misalnya senang, sedih, bahagia, dan lain-lain sebagaianya.

Sehingga afektif atau sikap adalah minat, begitu pula dengan perasaan dan

emosi tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli tersebut

kemudian dapat kita tarik kesimpulan bahwa minat adalah gejala psikologis

yang menunjukkan adanya pengertian subjek terhadap objek yang menjadi

sasaran karena objek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan

senang sehingga cenderung kepada objek tersebut.

2. Jenis-jenis Minat

Jenis jenis minat ada 4 yaitu minat primitif, minat kultural, minat

subjektif, dan minat obyektif. (Zulfajri, Muhibullah, & wahyuningsih,

2020). Hal hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Minat Primitif. Minat primitif adalah minat yang tidak disadari atau asli

dan alamiah belum terpengaruh alam sekitar atau kebudayaan.


7

b. Minat kultural. Minat kultural adalah sesuatu minat yang teradi serta

terbentuknya dihasilkan atas pengaruh kebudayaan atau kultural.

c. Minat subjektif. Minat subjekti adalah perasaan yang menyatakan bahwa

pengalaman-pengalaman yang dapat dihitung dan bersifat menyenangkan.

d. Minat obyektif. Minat obyektif adalah reaksi yang bersifat menerima

reaksi positif terhadap obyek yang merangsang an kegiatan dalam

lingkungannya.

Minat sangat penting untuk dikembangkan secara terus menerus untuk

mencapai keinginan yang diharapkan. Macam-macam minat adalah minat yang

diekspresikan, diwujudkan dan diinventarisasikan (Sukardi Ketut:2008:46).

1) Expressed Interest (Minat yang diekspresikan), yaitu minat yang

diungkapkan melalui pernyataan yang menunjukkan seseorang lebih

menyukai sesuatu hal dari pada hal lain.

2) Manifest interest (minat yang diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan

dengan tindakan, perbuatan dan ikut serta berperan aktif dalam aktivitas

tertentu.

3) Inventoried interest (Minat yang diinventariskan), yaitu minat yang dapat

diukur dan dinilai melalui kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu

atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga

jenis minat, yaitu ekspressed interest (minat yang diekspresikan), yaitu minat

yang diungkapkan dengan kata-kata, manifest interest (minat yang

diwujudkan), yaitu minat yang diwujudkan dengan tindakan, dan inventoried


8

interest (minat yang diinventarisasika), yaitu minat yang dapat diukur melalui

kegiatan menjawab sejumlah pernyataan tertentu. Minat akan berkembang

karena keterlibatannya secara efektif dalam aktifitas-aktifitasnya yang akan

memberikan daya tarik dalam dunia mengikuti kegiatan pembelajaran karena

meraa tertarik dengan proses pembelajaran yang dialaminya.

3. Faktor yang mempengaruhi Belajar Minat

Dalam belajar terlibat berbagai faktor, sehingga kadang-kadang bila

faktor ini tidak ada, menyebabkan minat untuk belajar bagi siswa akan

berkurang, bahkan akan menjadi hilang sama sekali. Bebicara mengenai faktor

yang mempengaruhi minat belajar siswa dapat ditemukan beberapa faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa itu sendiri. Namun, pada dasarnya faktor

tersebut dapat dikelompokkan kedalam faktor internal (dalam diri) siswa yang

belajar, faktor eksternal (dari luar diri) siswa yang belajar dan faktor teknik

atau pendekatan belajar. (Rika & Saudah, 2021) Mengemukakan faktor-faktor

yang mempengaruhi minat belajar yaitu:

a. Faktor faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat

digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor usia dan faktor non sosial

b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan inipun dapat di golongkan

dua golongan yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis.

Faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar dapat dibagi 3 bagian

yaitu faktor stimulus belajar, faktor metode belajar, dan faktor individu.

Kedua pendapat di atas, maka pada pokoknya, faktor yang mempengaruhi

minat belajar dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok yakni faktor


9

internal, faktor eksternal, dan faktor teknik atau pendekatan belajar

berdasarkan uaraian diatas, dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa, seluruh

faktor itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

4. Permainan Futsal

Permainan futsal pada dasarnya merupakan permainan yang

menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi saat jenuh setelah melakukan

aktivitas. Olahraga ini merupakan cabang olahraga yang populer sehingga

digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, (Gede Noviada, I Nyoman kanca,

2014). Di indonesia sendiri utsal seharusnya sudah ada sejak tahun 1998.

Namun, kepopulerannya memasuki tahun 2005, (Laksna dan Ishak H.

Pardosi, 2008:8). Ini dibuktikan dengan banyaknya kompetensi antara

masyarakat melalui pertandingan kelompok umur dan profesi,(WindiaArtha,

Kristiyanto and Sapta Kunta Purnama, 2017).

Futsal adalah bentuk sepak bola dalam ruangan yang di mainkan oleh 5

orang pemain, sedangkan Daryanto (2013) menjelaskan futsal adalah

olahraga yang beranggotkan 5 orang dalam satu timnya dengan tujuan

memasukkan bola kedalam gawang, selain itu menurut hardiyanto dan

Hartono (2015) futsal adalah salah satu olaraga yang di mainkan oleh

individu pada satu timnya dengan memanfaatkan dengan kemampuan dari

masing masing individu lainnya. Ssehingga dapat memenangkan di setiap

permainan. Sebagai penguat pengertian tentang futsal, Castagna, D’OttaviO,

Vera, & Alvarez dalam Gomez & Moral, (2015) Mengungkapkan juga bahwa

futsal adalah permainan yang dinamis, secara cepat dan gerakan yang tepat
10

berdasarkan parameter fisik, teknis dan taktis. Barbero-Alvarez et al 2008

dalam Yustika, Iswati, & Subagyo (2019) mendifinasikan futsal sebagai

olahraga beregu yang secara signifikan menjadi populer dimainkan di seluruh

dunia baik oleh pria dan wanita, maupun secara amatir dan professional.

Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan,

daya tahan kekuatan dan kelincahan dalam waktu yang relatif yg lama

(Lhaksana, 2011:15).

Menurut Lhaksana & Ishak H. Pardosi (2008:34) permainan futsal

membutuhkan lapangan khusus yang di mainkan dengan ukuran panjang 38 x

25 m, olahraga futsal membentuk seorang pemain agar selalu siap menerima

dan mengumpan bola dengan cepat dalam tekanan pemain lawan. Dengan

lapangan yang sempit, permainan ini menuntut teknik penguasaan bola tinggi,

kerja sama antar pemain, dan kekompakan tim (Tenang, J. D. Dalam

Daryanto, 2013).

Pengertian yang telah di jabarkan maka yang di maksud dengan futsal

adalah permainan bola yang di mainkan oleh 2 regu baik ole pria dan wanita

yang masing masing beranggotakan 5 tim, dimainkan di lapangan berbentuk

persegi panjang dengan ukuran 38-42 Meter dan lebar 18-25 meter, memiliki

aturan tegas tentang kontak fisik dengan menuntut teknik penguasaan bola

yang tinggi, kerja sama antar pemain dan kekompakan tim, bertujuan

memasukkan bola ke gawang lawan dengan memanipulasi bola dengan kaki.

(Daryanto, Sugiharto, Hartono, & Rahayu, 2020).


11

5. Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia

Futsal di indonesia mulai dikenal pada tahun 1989-an mulai

berkembang sekitar 1998-1999, dan mulai dikenal baik keberadaannya sekitar

tahun 2002. Letika itu, indonesia didaulat oleh AFC (Asian Football

Confederation) untuk menyelenggarakan putaran final kejuaraan futsal

tingkat asia di jakarta.

Kejuaraan Futsal AFC pada 2002 ini merupakan penyelenggaraan ke-4

sejak kali pertama diadakan pada 1999 di Malaysia. Seluruh pertandingan

digelar di Istora Senayan Jakarta dan pada saat itu dijuarai oleh Iran.

Sementara, indonesia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan satu

kali draw dari empat pertandingan yang dimainkan sehingga gagal dari babak

penyisihan grup.

Sejak pertama masuk ke indonesia, futsal masih tabu untuk sebagian

masyarakat indonesia. Banyak yang belum mengetahui teknik bermain futsal

yang benar. Namun, untuk negara yang mayoritasnya pecinta sepak bola,

futsal sangat mudah dimengerti dan cepat berkembang karena jumlah pemain

yang lebih sedikit dan lapangan yang lebih mudah ditemukan dibanding

sepak bola. Hingga kini, futsal terus berkembang menjadi salah satu olahraga

yang sering dimainkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja,

hingga orang dewasa. (Rinaldi & rohaedi, 2020).

6. Teknik Dasar Futsal

Untuk menjadi seseorang pemain futsal yang hebat, kita perlu menguasai

beberapa teknik dasar. Penguasaan teknik dasar harus pula ditunjang dengan
12

stamina yang baik karena tanpa stamina yang baik maka pemain akan

kesulitan unguk dapat berpikir dengan jelas terhadap keseluruhan jalannya

pertandingan.

Walaupun memiliki lebar lapangan yang lebih kecil dibanding sepak bola,

pemain futsal bisa bergerak lebih banyak ketimbang pemain sepak bola.

Beberapa teknik dasar dalam bermain futsal yang wajib dikuasai oleh setiap

pemain yaitu teknik mengoper bola (passing), Teknik mengontrol bola

(controlling), menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting) dan

mengumpang bola lambung (chipping).

a. Teknik Mengoper Bola (Passing)

Teknik mengoper bola (passing) adalah hal yang wajib dikuasai oleh

pemain futsal. Untuk permainan yang beriorentasi pada permainan dari kaki

ke kaki dan dilakukan oleh satu tim, mengoper bola adalah hal yang harus

dilakukan agar permainan bisa terus berjalan. Didalam futsal, pemain akan

lebih banyak mengoper bola ketimbang menendang sehingga pengetahuan

dasar tentang cara mengoper bola yang baik haruslah dipahami betul oleh

setiap pemain, termasuk untuk penjaga gawang.

Ada beberapa teknik passing yang dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan pada saat pertandingan berlangsung yaitu sebagai berikut:

1) Mengoper bole (passing) menggunakan aki bagian dalam

Teknik mengumpang menggunakan kaki bagian dalam adalah hal yang

paling sering dilakukan oleh para pemain futsal. Passing dengan kaki bagian

dalam sangat cocok dilakukan jika ingin mengoper bola kepada rekan yang
13

berada dalam jarak yang dekat. Selain itu, jika sudah menguasai teknik

mengontrol bola menggunakan kaki bagian dalam, seharusnya akan lebih

mudah untuk menguasai operan bola dengan teknik ini.

2) Mengoper bola (passing) Menggunakan Kaki Bagian luar

Memilih untuk menggunakan kaki bagian luar saat melakukan operan

biasanya dilakukan ketika ingin melakukan umpan silang kepada rekan tim

yang berada berlawanan arah. Dengan menggunakan kaki bagian luar, bola

bisa berputar dan akan memberikan jalur yang lebih melengkung sehingga

lebih memudahkan pemain untuk langsung membawa bola atau melakukan

tendangan ke gawang.

3) Mengoper Bola (Passing) Menggunakan Tumit

Teknik mengumpang bola menggunakan tumit memang lebih sulit

dilakukan, tapi ketika dapat menguasai teknik ini, kita dapat

menggunakannya sebagai teknik tipuan. Dalam situasi yang sempit,

menggunakan tumit akan memberikan efel kejutan dan bisa jadi membuka

peluang tim untuk mencetak gol karena operan tumit akan sulit ditebak oleh

lawan. Ketika menggunakan operan tumit, rekan satu tim uga harus siap

dengan operan tersebut karena jika sama sama tidak siap, bola hanya berakhir

ke luar lapangan.

b. Teknik Mengontrol Bola (Controlling)

Menahan bola atau controlling sangat penting untuk dikuasai oleh pemain

futsal. Sama halnya seperti menembak dan menggiring bola, teknik

mengontrol bola masuk kedalam teknik dasar dalam permainan futsal. Kamu
14

harus dapat menerima bola yang diumpan oleh teman setim dengan baik

untuk seterusnya dapat kamu teruskan dengan mengumpan kembali atau

langsung menendang ke arah gawang.

Cara kontrol bola yang tepat dapat dilakukan menggunakan beberapa

teknik berikut:

1) Mengontrol Bola Menggunakan Kaki Bagian Dalam

Mengontrol bola menggunakan kaki bagian dalam bisa dilakkan

saat posisi pemain berhenti atau berlari. Namun, teknik ini cocok dipakai

saat pemain menerima umpan baik atas ataupun bawah saat posis berlari.

Dengan teknik ini, seorang pemain tidak perlu berhenti dan bisa terus

berlari. Teknik ini cocok untuk ppemain yang memiliki skill berlari cepat.

Kelemahannya adalah bola mudah direbut musuh jika musuh dalam posisi

dekat dengan kita.

2) Mengontrol Bola Menggunakan Kaki Bagian Luar

Tekink mengontrol bola menggunakan kaki bagian luar jarang

dilakukan oleh pemain futsal karena banyak kelemehannya dan kadang

pemain harus memiliki skill yang lebih. Jadi, untuk pemula, teknik ini

tidak perlu digunakan dahulu, tapi sesekali bisa dipakai sebagai

kombinasi saja.

3) Mengontrol Bola Menggunakan Telapak Kaki Bagian Dalam

Teknik ini cocok untuk menerima umpan-umpan pendek datar baik

cepat maupun pelan. Ketika bola datang, kontrol dengan bagian telapak

kaki membuat bola langsung berhenti atau tidak memantul karena tekanan
15

antara bagian telapak sepatu dengan lantai vinil lapangan futsal. Karena

bola tidak bergerak, pemain akan lebih leluasa untuk mengendalikan bola.

4) Ada banyak bagian tubuh yang dapat kita gunakan untuk mengontrol bola

seperti dada, paha, dan apapun selain tangan. Tujuan dari kontrol adalah

menghentikan pergerakan bola.

Salah satu indikator dalam menilai teknik mengontrol bola sudah

baik atau tidak adalah dengan mengukur sejauh mana jarak pantulan bola.

Semakin pendek dan melekat jarak pantulan bola akan membuat lawan

sulit untuk dapat mencuri atau merebut bola darimu.

c. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Teknik menggirig bola (Dribbling) adalah teknik dasar dalam

permainan yang menuntut seorang pemain memiliki kemampuan dalam

menguasai bola untuk mengecoh lawannya. Dalam menggiring bola, kita

bisa mengatur kecepatan sesuai dengan kebutuhan, bisa dengan berjalan

atau berlari. Teknik menggiring bola juga bisa disesuaikan dengan gaya

bermain, mulai dari berbelok hingga melakukan putaran untuk melewati

lawan.

Penguasaan terhadap teknik menggiring bola (Dribbling) dengan

baik merupakan seni tersendiri dalam bermain futsal. Kelenturan dan

keseimbangan mutlak diperlukan oleh setiap pemain. Cara untuk

melakukan teknik menggiring bola dengan baik adalah dengan teknik

teknik berikut.
16

1) Menggiring Bola (Dribbling) dengan Kaki Sisi Luar

Menggiring bola dengan teknik kaki bagian luar ini dilakukan

ketika ingin memperdaya pemain lawan dan ditujukan ke arah samping

kanan atau kiri pemain, disesuaikan dengan kaki yang digunakan. Jika

seorang pemain menggunakan sisi luar kaki kanan, ia akan membawa

bola ke arah samping kanan.

2) Menggiring bola (Dribbling) dengan Kaki Sisi Dalam

Dengan menggunakan kaki sisi dalam, pemain dapat lebih mudah

mengoceh lawan dengan mengarahkan bola ke daerah yang sulit

dijangkau lawan.

3) Menggiring Bola (Dribbling) dengan Punggung Kaki

Menggiring bola menggunakan punggung kaki biasanya lebih

efektif ketika kita ingin menggiring bola secara lurus dan siap beradu

lari dengan lawan. Selain itu, menggunakan punggung kaki akan

memberikan jarak yang cukup jauh untuk dikejar ketika kita

menggunakan terlalu banyak tenaga, tapi juga bisa efektif memberikan

ruang jika kita ingin melakukan tendangan.

d. Teknik Menembak Bola (Shooting)

Dalam pertandingan futsal, pentinng sekali bagi pemain untuk

memiliki kemampuan menembak (Shooting) yang baik, terutama untuk

pemain yang berada pada posisi depan. Teknik menembak (Shooting)

adalah teknik dasar melakukan tendangan keras ke arah gawang dengan

tujuan untuk mencetak gol terhadap tim lawan.


17

Ada banyak teknik menendang bola yang dapat digunakan ketika

bermain dan wajib hukumnya untuk dikuasai oleh pemain futsal sebagai

kebutuhan untuk mencetak gol. Beberapa teknik menendang bola tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Menendang Bola Menggunakan Kaki Dalam

a) Untuk menendang bola menggunakan kaki dalam, posisikan tubuhmu

dibelakang bola.

b) Untuk posisi kaki, selain kaki yang akan dipakai untuk menendang,

posisikan disamping bola dengan lutut ditekuk.

c) Selain itu, ayunkan kaki unuk menendang bola dari arah belakang

menuju ke depan dengan kecepatan yang variatif.

d) Posisi kaki saat menendang kurang lebih sama seperti mengoper bola,

tapi dengan kekuatan yang lebih besar dan target mengarahkan ke

gawang yang tidak dapat dijangkau kiper.

e) Posisikan kaki ditengah bola.

2) Menendang Bola Menggunakan Kaki Luar

a) Untuk menendang bola menggunakan kaki luar, posisikan tubuhmu i sisi

bola. Lalu, hadapkan tubuhmu pada target yang menjadi arah bola akan

di umpang/tendang.

b) Posisi kaki yang dipakai untuk menendang dapat ditarik lebih dulu ke

belakang lalu diayunkan ke samping sampai menyentuh bola.

c) Jangan lupa, kaki tetap berada di sisi kiri/kanan bola.


18

3) Menendang Bola Menggunakan Punggung Kaki

a) Posisikan tubuh agak condong ke depan dan di belakang bola

b) Kaki yang menjadi tumpuan dapat berada disisi bola

c) Ujung kaki menjadi tumpuan hadapkan pada sasaraan dengan menekuk

lutut sedikit.

d) Kaki yang dipakai menendang harus ada di belakang bola sambil

menghadapkan punggung kaki ke sasaran dan ayunlah ke depan.

e) Punggung kaki bisa ditempatkan pada tengah-tengah bola.

4) Menendang Menggunakan UjungJari/Sepatu

a) Posisikan bola di depan tubuh kita.

b) Kaki yang menjadi tumpuan dapat diposisikan di sisi bola sambil

menekuk sedikit lutut.

c) Ujung jari diposisikan untuk menendang, tapi tepat di bagian bawah

bola.

d) Angkat dulu bola tersebut kemudian ayunkan kaki ke arah depan.

e. Teknik Mengumpan Bola Lambung (Chipping)

Teknik ini hampir sama seperti passing. Perbedaanya adalah chipping

memakai kaki bagian atas ujung sepatu dan ditendang mengenai bagian

bawah bola. Teknik mengumpan bola lambung (chipping) adalah teknik

permainan yang dilakukan untuk melambungkan bola agar naik keatas saat

ditendang dengan ujung kakinya sehingga mampu melewati pemain lawan.

Teknik melambungkan bola ini dapat dipakai untuk mengumpan bola

kepada rekan satu tim, untuk mengelabui pemain ketika berhadapan satu
19

lawan satu, dan bisa juga untuk memasukkan bola ke gawang lawan ketika

berhadapan langsung dengan penjaga gawang.

cara melakukan chipping untuk melambungkan bola ke atas yaitu sebagai

berikut.

1) Posisi bola berada di depan kita

2) Tempatkan kaki yang dijadikan tumpuang di samping bola

3) Kaki untuk menendang ditarik ke belakang lalu ayunkan kedepan

4) Saat melakukan tendangan, tempatkan ujung kaki pada bagian bawah

bola.

5) Ayunkan dan angkatlah bola ke depan

6) Biarkan gerakan kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.

7. Peraturan Permainan Futsal

Permainn futsal memiliki peraturan baku mengenai luas lapangan,

ukuran bola, tentang pemain, atau permainan yang sudah di atur oleh

asosiasi persepak bolaan internasional atau yang di sebut FIFA. Berikut ini

adalah peraturan permainan futsal yaitu:

a. Terdiri dari 5 pemain

b. Pergantian pemain tidak terbatas

c. Melakukan tendangan ke dalam

d. 1 wasit 1 asisten

e. 2 x 20 menit

f. Peraturan offside tidak berlaku

g. Pemain yang di keluarkan dapat di ganti setelah 2 menit


20

h. Tackling dan benturan fisik tidak di perbolehkan

Luas lapangan yang lebih kecil, serta jumlah pemain yang lebih sedikit

menjadikan futsal menjadi permainan yang mengasikkan. Karena seorang

pemain dapat lebih sering mendapatkan bola. Namun, dengan keadaan ini para

pemain juga di tuntut untuk selalu rajin bergerak. Tidak ada waktu untuk

bersantai. Karena jika pemain malas bergerak, maka dapat di pastikan penjaga

gawang akan segera memungut bola dari gawangnnya. Dengan banyak

bergerak, tentu akan sangat melelahkan untuk seorang pemain. Namun, dengan

pergantian pemain yang tidak di batasi, masalah kelelahan tidak menjadi

masalah yang berarti.

Dalam permaian futsal, pergerakan bola dan pemain harus berlangsung

dengan sangat cepat. Seorang pemain tidak di sarankan untuk menguasai bola

berlama lama seperti dalam sepak bola. Yang perlu dilakukan dalam pemain

adalah terus bergerak mencari tempat, mengumpan bola, dan bergerak lagi.

Passing adalah faktor utama dalam permainan futsal untuk itu seorang pemain

harus menguasai teknik passing dengan baik. Dribbling dilakukan seperlunya

saja untuk menjaga bola atau melakukan penetrasi untuk mencetak gol.

Dribbling yang berlebihan mempermudah lawan untuk merebut bola. Yang

tidak boleh di abaikan dalam permainan futsal adalah peran seorang kiper.

Seorang kiper mempunyai peran sangat penting dalam permainan ini. Ini

berkaitan dengan luas lapangan yang lebih kecil, dan bola yang berat.

Bayangkan saja, seorang kiper harus berjibaku mengamankan gawangnnya dari

bola berukuran kecil dan berat yang di tendang dari jarak dekat. Meskipun
21

ukuran gawangnya juga jauh lebih kecil, seorang kiper tetap harus mempunyai

kemampuan yang baik untuk mengantisipasi datangnya bola. Reaksi cepat dan

refleks yang bagus mutlak diperlukan jika tidak ingin gawangnnya kemasukan

banyak gol (Halim, 2012).

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah disusun Minat merupakan suatu

hal yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum mereka melakukan segala

sesuatu. Entah itu para guru, siswa, maupun yang lainnya. Dengan minat,

seseorang yang melakukan sesuatu akan lebih fokus karena memberikan

perhatian, serta merasa lebih bersemangat dalam melakukan hal tersebut karena

merasa senang atau bahagia dalam melakukannya. Sehingga minat dapat

mendorong hasil dan prestasi yang luar biasa bagi siapapun tanpa terkecuali.

Permainan futsal pada dasarnya merupakan permainan yang

menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi saat jenuh setelah melakukan

aktivitas. Olahraga ini merupakan cabang olahraga yang populer sehingga

digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. futsal sebagai olahraga beregu yang

secara signifikan menjadi populer dimainkan di seluruh dunia baik oleh pria

dan wanita, maupun secara amatir dan professional. Karakteristik olahraga

futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan dan

kelincahan dalam waktu yang relatif yg lama

Minat merupakan sumber Motivasi yang mendorong orang untuk

melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dari

pendapat Hurlock, dapat kita simpulkan bahwa suatu minat itu dapat menjadi
22

sumber dari motivasi bila orang tersebut dalam kondisi bebas dalam memilih

segala sesuatu.

Hubungannya dengan minat dan olahraga permainan futsal adalah siswa

memiliki minat terhadap futsal dan siswa tersebut mengembangkan minat atau

kesenangan pada mata pelajaran yang lebih untuk mempelajari lebih lanjut

tentang pelajaran bermain futsal. Untuk dapat mengetahui minat siswa tersebut

dapat dilakukan analisis dari faktor-faktor tersebut dengan menyusun alat bantu

berupa angket. Berisi soal-soal yang mengungkapkan minat, perhatian, dan

kebutuhan mata pelajaran futsal. Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran

permainan futsal dapat dilihat dengan menjawab pertanyaan.

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir

BERMAIN FUTSAL PADA


SISWA KELAS X SMA

 Tingkat keaktifan belajar siswa


 Sikap dan perilaku dalam pelajaran
 Proses belajar

PENGARUH MINAT SISWA

FAKTOR FAKTOR
INTERNAL EKSTERNAL
23

PENGUMPULAN DATA MINAT


BELAJAR PERMAINAN FUTSAL
24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode

survei dan pengumpulan informasi atau data menggunakan angket/kuesioner,

dan bertujuan untuk mengetahui minat belajar permainan futsal pada siswa

SMA Kelas X Tarbiyah Takalar. Survei dirancang untuk mengumpulkan

informasi tentang sejumlah besar orang melalui kuesioner atau survei

terhadap populasi kecil. Kuesioner atau angket dirancang untuk memberikan

data yang valid atau akurat tentang minat siswa pada mata pelajaran Futsal di

SMA Tarbiyah Takalar kepada siswa kelas X. Hal ini sejalan menurut

Rukaesih A (2015 :72), penelitian deskriptif merupakan aktivitas yang

bertujuan untuk menggambarkan situasi atau fenomena, yang dirancang

untuk mendapat suatu informasi dalam keadaan sekarang.

B. Definisi Operasional Variabel

Secara umum yang dimaksud dengan “Variabel” adalah suatu volume

yang dapat diubah sehingga dapat mempengaruhi kegiatan atau hasil

penelitian itu sendiri. Secara khusus, definisi “Variabel” adalah gagasan

yang memiliki nilai khusus, definisi “variabel” adalah gagasan yang

memiliki nilai versi. Sedangkan yang dimaksud dengan “variabel penelitian”

adalah sesuatu yang akan menjadi objek observasi penelitian. (Firdaus,

Irawati, Supriyanto, & dll, 2021) .


25

Berdasarkan judul penelitian, maka peneliti ini hanya menggunakan

variabel tunggal yaitu survei minat siswa dalam mata pelajaran permainan

futsal pada siswa kelas X SMA Tarbiyah Takalar dengan mengamati

ketertarikan, perhatian dan kebutuhan siswa. Yang dimaksud dalam

penelitian ini kecenderungan dalam diri seseorang untuk mempunyai rasa

tertarik, mempunyai perhatian dan beraktivitas dalam mengikuti mata

pelajaran olahraga permainan futsal, Dengan cara mengukur peserta didik

dengan sebuah pertanyaan yang sudah dibuat oleh penulis.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau

individu yang sedang dikaji (Harinaldi, Prinsip Prinsip Statistik Untuk Teknik

dan Sains, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

TARBIYAH TAKALAR yang berjumlah 29. Berikut ini tabel mengenai

rincian populasi siswa kelas X SMA TARBIYAH TAKALAR.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa X SMA TARBIYAH TAKALAR

SMA TARBIYAH TAKALAR

NO KELAS BANYAKNYA SISWA MUTASI

URUT

X PR LK JML MASU KELUA

K R

1 0 29 29

2
26

JUMLAH 0 29 29

Sumber: Tata Usaha SMA TARBIYAH TAKALAR

(Roflin, Liberty, & Pariyana, 2021) Sampel merupakan bagian dari

populasi, kalimat ini memiliki dua makna yaitu semua unit populasi harus

memiliki peluang untuk terambil sebagai unit sampel dan sampel di pandang

sebagai penduga populasinya atau sebagai populasi dalam bentuk kecil.

Atinya besar sampel harus mencukupi untuk menggambarkan populasinya.

Sampel dalam penelitian ini adalah sampel kuota dimana setiap anggota

populasi mempunyai kesempatan yg sama untuk diterima sebagai sampel.

Anggota sampel dipilih secara acak terlepas dari segmen populasi yang ada.

Adapaun sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 29

orang.

D. Instrumen Penelitian

(Candra, Jamaluddin, & dll, 2021) Menjelaskan bahwa instrument

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data untuk mempermudah pekerjaan dan memperoleh hasil

yang lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis dengan tujuan agar lebih

mudah diolah. Instrumen digunakan untuk mengumpulkan data yang

nantinnya akan di analisis yang bertujuan untuk memperoleh kesimpulan

sebagai solusi bagi permasalahan yang terjadi (Kristanto 2018).


27

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

(Kuesioner) yaitu memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada siswa

untuk dijawab.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket

NO VARIABEL INDIKATOR JML BUTIR

1 Rasa Senang 6

MINAT Ketertarikan 7

PEMBELAJARA Perhatian 6

N FUTSAL Semangat 5

partisipasi

Kesadaran 6

JUMLAH 30

Terdapat dua jenis pertanyaan dalam penelitian yaitu pertama adalah

pertanyaan positif dan yang kedua pertanyaan negatif. Pertanyaan positif adalah

pertanyaan yang mendukung ide ataugagasan dam pertanyaan yang kedua yaitu

pertanyaan negatif adalah pertanyaan yang tidak mendukung ide atau gagasan.

Selain itu, empat pilihan jawaban disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu

sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju

(STS).

Untuk semua pertanyaan, alternatif jawaban untuk setiap item pertanyaan

diberi bobot sebagai berikut:


28

Tabel 3.2 Bobot Penilaian

No Pilihan Jawaban Bobot Penilaian

1 Sangat Setuju (SS) 4

2 Setuju (S) 3

3 Tidak Setuju (TS) 2

4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

a. Uji Validitas

Sebuah Instrumen penilaian dikatakan baik ketika memiliki validitas

yang tinggi. Validitas yang dimaksud adalah kemampuan instrumen

tersebut dalam menilai apa yang seharusnya dinilai (Rina, EVALUASI

PEMBELAJARAN, 2019). Tinggi rendahnya validitas isntrumen dapat

dihitung dengan uji validitas dan dinyatakan dengan koefisien validitas.

Pembuktian Validitas ini untuk mengetahui apakah instrumen ini

mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk uji validitas ini

menggunakan SPSS 26 For Windows evaluation version.

b. Uji Reliabilitas

(Ovan & Andika, 2020) Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk

menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila

pengukuran diulang dua kali atau lebih. Instrumen dikatakan reliabel saat

dapat mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Uji reabilitas

menggunakan rumus Alphacronbach dengan bantuan SPSS 16. For

Windows Evalution Version.


29

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian itu sangat penting karena

data yang terkumpul digunakan untuk memverifikasi hipotesis yang

diajukan. Oleh karena itu kesalahan dalam metode pengumpulan data

menyebabkan kekeliruan saat proses pengumpulan data yang di inginkan.

Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah Mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis dan dijawab

oleh responden atau siswa sesuai petunjuk yang diberikan hal tersebut

sejalan dengan apa yang kemukakan oleh sugiyono (2013:199)

mengemukakan bahwa kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

Kuosioner yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat

mengumpulkan data tentang minat belajar siswa antara pembelajaran teori

dan pembelajaran praktik.

F. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan melalui angket penelitian ini adalah data

kuantitatif, untuk menganalisis minat futsal siswa dengan metode

presentase keterampilan. Metode analisis data yang digunakan adalah

metode pengolahan pada komputer melalui aplikasi SPSS.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis deskriptif.Untuk analisis pengumpulan data ini digunakan

teknik deskriptif kuantitatif dengan presentase.Sedangkan rumus untuk


30

menentukan minat siswa dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Rumus yang digunakan

untuk menyusun kategori adalah sebagai berikut:

1. X > M + 1,5 SD = Sangat tinggi

2. M + 0,5 SD <X< M + 1,5 SD = Tinggi

3. M-0,5 SD <X< M + 0,5 SD = Sedang

4. M-1,5 SD <X< M – 0,5 SD = Rendah

5. X< M – 1,5 SD = Sangat Rendah

Ket

M=Mean

SD=Standar Devisiasi

(Sumber: Anas Sudijono, 2019: 166)


DAFTAR PUSTAKA

Budiono, T. (2013). Minat Siswa Dalam Mengikuti Ekstra Kurikuler Futsal.


Jurnal pendidikan Olahraga dan kesehatan , 52-54.
Candra, V., Jamaluddin, & dll. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian.
Yayasan Kita Menulis.
Daryanto, Z. P., Sugiharto, Hartono, M., & Rahayu, S. (2020). Alat Pelontar Bola
Futsal ZPD untuk keterampilan Teknik Permainan Futsal. kota Malang:
Ahlimedia Press.
Firdaus, F., Irawati, Supriyanto, & dll. (2021). METODOLOGI PENELITIAN
EKONOMI. Kab. Pidie Privinsi Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini.
Halim, S. (2012). 1 Hari Pintar main Futsal. Medpress Digital.
Harinaldi. (2005). Prinsip Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Penerbit
Erlangga.
Harinaldi. (2005). Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Penerbit
Erlangga.
Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Penerbit
Erlangga.
Ovan, & A. S. (2020). CAMI. Galesong Kabupaten Takalar: Yayasan Ahmar
Cendekia Indonesia.
R. F. (2019). EVALUASI PEMBELAJARAN. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara.
Rika, D., & Saudah. (2021). Minat Belajar dan Kompetensi Mahasiswa dalam
penerapan praktik kebidanan. NEM.
Rinaldi, M., & rohaedi, M. s. (2020). BUKU JAGO FUTSAL. Pamulang
Tangerang Selatan: Cemerlang.
Roflin, E., Liberty, I. A., & Pariyana. (2021). Populasi,Sampel,Variabel. Jawa
Tengah: PT. Nasya Expandeng Management.
siswanto, w., syahruddin, & suwardi. (2018). SURVEI MINAT DAN MOTIVASI
BERMAIN FUTSAL SISWA SMK NEGERI 4 MAKASSAR. Program
Studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga .

31
Sutrisno. (2021). Meningkatkan minat dan hasil belajar tik materi topologi
jaringan dengan media pembelajaran. Kota Malang: Ahlimedia press.
Trygu. (2021). Menggagas Konsep Belajar Minat. Indonesia: Guepedia .
Zulfajri, Muhibullah, m., & wahyuningsih, R. (2020). Pendidikan Anak PRA
Sekolah. Tasikmalaya, Jawa Barat: EDU PUBLISHER.

32
ANGKET

Minat Siswa Dalam Mata Pelajaran Futsal Pada Siswa Kelas X Sma
Tarbiyah Takalar
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
B. Petunjuk Menjawab Angket
Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kolom di bawah ini yang sesuai
dengan pemikiran yang sebenarnya.
Keterangan :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Contoh;
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya menyukai pelajaran penjas √

C. Soal pertanyaan;
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya senang belajar olahraga Futsal
2. Saya mengikuti mata pelajaran Futsal karena
saya senang bermain Futsal
3. Saya malas mengikuti mata pelajaran Futsal
karena membuat saya lelah
4. Saya tidak suka pelajaran Futsal

33
5. Menurut saya belajar Futsal itu membosankan
dan tidak penting
6. Saya mengerti beberapa gerakan Futsal
7. Saya selalu tertarik saat mengikuti mata
pelajaran Futsal dari pada pembelajaran
olahraga yang lain.
8. Perasaan saya biasa saja ketika mata pelajaran
olahraga Futsal diajarkan
9. Saya merasa hebat bila berhasil menirukan
gerakan dalam mata pelajaran Futsal
10. Saya menjadi lebih termotivasi ketika
mengetahui mata pelajaran Futsal dilakukan
pada hari libur
11. Walaupun saya takut cidera, tapi saya tetap
mengikuti mata pelajaran Futsal.
12. Dengan belajar olahraga Futsal impian saya
belum tentu terwujud
13. Saya sering tidak mengerti apa yang
disampaikan oleh guru penjas
14. Untuk nilai, saya harus ikut mata pelajaran
Futsal
15. Saya tidak ada peningkatan setelah mengikuti
mata pelajaran Futsal
16. Walaupun hanya saya yang belum bisa
bermain Futsal tapi saya tetap akan giat dalam
mengikuti mata pelajaran Futsal
17. Saya takut cidera mengikuti mata pelajaran
Futsal
18. Badan saya teras lemas setelah mengikuti
mata pelajaran Futsal

34
19. Perhatian saya akan menjadi hilang ketika
saya sakit
20. Saya mengikuti mata pelajaran Futsal karena
saya ingin meningkatkan kemampuan
bermain Futsal saya
21. Saya akan aktif mengikuti kegiatan mata
pelajaran Futsal karena menyenangkan
22. Saya sangat ingin tahu gerakan Futsal apa
yang guru contohkan
23. Saya malas mengikuti pelajaran Futsal karena
fasilitasnya tidak cukup
24. Saya tidak ingin tahu gerakan Futsal yang
guru contohkan
25. Saya malas melakukan gerakan Futsal yang
guru contohkan
26. Saya rajin mengikuti mata pelajaran Futsal
karena fasilitasnya lengkap
27. Guru selalu memberi semangat agar saya
mengikuti mata pelajaran Futsal
28. Saya kurang sungguh – sungguh dalam
pembelajaran Futsal
29. Saya malas ikut mata pelajaran Futsal karena
kurangnya pemain
30. Saya akan mengikuti mata pelajaran Futsal
disekolah jika disuruh oleh orang tua saya.

35
36

Anda mungkin juga menyukai