PENDAHULUAN
Desa juga mendapatkan Alokasi Dana Desa yang merupakan dukungan dana
oleh pemerintah pusat dan daerah pada pemerintah desa dalam upaya peningkatan
pelayanan dasar kepada masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat desa. Alokasi Dana
Desa merupakan substansi baru didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa untuk
mendukung dana rangsangan pembangunan desa dalam pemberdayaan masyarakat dan
publik. Besar Alokasi Dana Desa tersebut berjumlah 30% dialokasikan untuk aparatur
pemerintah desa sedangkan 70% digunakan untuk 4 program pemberdayaan masyarakat
dan publik. Hal ini sangat membuktikan arti penting desa dan potensi desa secara luas
dalam menunjang kesuksesan pemerintah nasional (Purbasari, Wardana, & Pangestu.,
2018).
Belanja Bidang Pekerjaan Umum antara lain adalah Pembuatan dan peninggian
badan jalan desa untuk memperlancar tranportasi dan pembangunan aliran irigasi desa.
Pembangunan dan peninggian jalan tersebut dilakukan sebagai upaya memperlancar
arus lalu lintas desa. Sementara pembangunan sarana irigasi yang dilakukan untuk
memperkuat aliran irigasi yang telah lama tidak tersentuh pembangunan sejak jaman
orde baru atau pembagunan pertama kali pada tahun 1980. (Pramukti,2020). Oleh
karena itu diperlukan penelitian tentang dana desa untuk mengetahui pengaruh dana
desa bagi pembangunan desa di Desa Kedungsumber.
Dana desa merupakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat (Perbup no 3, 2018). Dana Desa yang
ada akan mampu mendorong peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
desa apabila dalam pelaksanaannya pengunaan terhadap dana desa dapat dilakukan
secara efektif, pemberian dana desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk
menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang. Dana desa mulai
diberlakukan sejak tahun 2015 setelah terbitnya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang desa yang bersumber dari
APBN. Sebelun adanya Dana Desa pada setiap desa sudah menerima Alokasi Dana
Desa (ADD) namun jumlahnya tergolong kecil karena hitungan ADD didapatkan dari
pembagian dana perimbangan yang diterima pemerintah daerah kabupaten/kota paling
sedikit 10% setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.(Tangkumahat et al., 2017).
Belanja desa merupakan semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh desa dan dipergunakan dalam rangka mendanai penyelengaraan
kewenangan desa. Dalam hal ini sumber-sumber dana yang digunakan untuk membiayai
belanja desa diantaranya terdiri dari Pendapatan Asli Desa (PADesa), Dana Desa dan
Alokasi Dana Desa. Penanganan dan pengalokasian dana desa yang ada bergantung
pada anggaran pendapatan dan belanja desa yang selanjutnya disingkat menjadi
APBDesa, yang mana APBDesa merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah
desa. Sedangkan dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014 Pendapatan Asli Desa
(PADesa) adalah pendapatan yang berasal dari kewewenangan desa berdasarkan hak
asal usul dan kewenangan skala lokal desa, keberadaan PADesa ini bertujuan untuk
melatih kemandirian setiap desa dalam mengelola keuangan.
2.2. Alokasi dana desa
SPSS merupakan salah satu software yang digunakan untuk mengelolah dan
menganalisis data, SPSS merupakan software khusus untuk pengelolaan data statistik
yang paling sering digunakan dalam pengelolan data statistik. Dilihat dari fungsinya
SPSS digunakan dalam pengelolaan dan analisis data kuantitatif. (Zein et al., 2019).
SPSS sendiri awalnya merupakan paket statistik untuk ilmu sosial yang dirilis pada
versi pertama yakni pada tahun 1968 setelah dikembangkan oleh Norman H. Nie dan C.
Hadlai Hull, yang mana pada masa itu Norman Nie sedang mengadakan riset Profesor
di Departemen Ilmu Politik di Stanfort. Beberapa fasilitas yang terdapat dalam aplikasi
SPSS pada umumumnya seperti(Abdillah, 2021) :
Pada SPSS versi IBM SPSS Statistic 19 terdapat beberapa fungsi seperti :
Desa Kedung Sumber merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Balongpanggang dengan memiliki empat dusun yakni Dusun Kedungsumber Timur,
Kedungsumber Barat, Gowah dan Kedung Watu. Luas wilayah pada Desa Kedung
sumber seluas 253,43 Ha dengan batas wilayah administrasi :
1. Pertanian
Salah satu sumber perekonomian adalah pertanian dimana didalamnya memuat
tanaman pangan. Tanaman Pangan yang terdapat pada Desa Kedung Sumber
Memproduksi beberapa tanaman yaitu tanaman Padi ,Jagung,dan Kedelai. Untuk lebih
detailnya bisa melihta tabel dibawah :
3% 1%
Pertanian
Padi
Jagung
Kedelai
96%
2. Perternakan
Perekonomian di Desa Kedungsumber Bersumber dari Hewan Ternak ,
beberapa Hewan yang diternak di Desa Kedungsumber adalah hewan Sapi ,
Kambing , domba , dan Ayam Kampung. Untuk Lebih detailnya bisa dilihat dari
tabel dibawah :
3.2.3. Infrastruktur
a) Sarana Pendidikan
b) Sarana Kesehatan
c) Sarana Peribadatan
Masjid : 4 Unit
Musholla : 6 Unit
d) Sarana Perdagangan
e) Industri
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Analisis Pola Penggunaan Lahan
Pola guna lahan di Desa Kedungsumber masih didominasi oleh pertanian selain
itu terdapat permukiman dan fasilitas pelayanan. Berikut Peta Penggunaan Lahan Desa
Kedungsumber 2019.
Berdasarkan peta guna lahan Desa Kedungsumber terdiri dari persawahan, ruang
terbuka hijau, permukiman, dan fasilitas pelayanan seperti sarana kesehatan,
pendidikan, perdagangan dan jasa, peribadatan.
1) Pada Sektor kesehatan pembentukan kader yang beranggotakan ibu - ibu dari
masing – masing warga dusun bentuk kegiatan yakni kegiatan posyandu.
2) Pengembangan kolam pancing berbayar yang berada di waduk Kedungsumber
yang dikelola oleh masyarakat dan juga pemuda karang taruna Desa
Kedungsumber
3) Inovasi pertanian penanaman jahe merah menggunakan media tanam Polybag
yang dikepalai dan dikembangkan oleh Kepala Desa Kedungsumber yang
memperdayakan masyarakat untuk mengelolanya.