Anda di halaman 1dari 1

UJI PRAKTEK KOMPETENSI – MELAKUKAN ANALISA FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL UNTUK MENJADI

DEALER DAN BROKER REKSA DANA

Dalam kasusnya , jika saya adalah seorang agen penjual reksadana dan saya mendapatkan calon Investor
yang agresif, maka jenis reksadana yang akan saya tawarkan adalah Reksadana Saham.

Karena tipe Investor Agresif biasanya selalu mengincar return yang tinggi, namun dibalik return yang
tinggi, terdapat high risk juga tentunya . Dan pastinya seorang investor yang agresif sudah tau dan
paham akan resiko yang didapat, mengingat fluktuasi yang tidak dapat diprediksi dengan mudah .Dan
memberitahu bahwa keuntungan reksadana saham bisa dengan mudahnya naik turun kapan saja.
Namun hal itu bisa diatasi dengan perencanaan keuangan yang tepat agar resiko dapat diminimalisir
atau bahkan bisa juga keuntungannya menjadi berlipat.

Namun sebelum investor ini memulai investasi di reksadana saham , saya selaku agen penjual akan
memberitahukan bahwa tipe reksadana saham ini lebih cocok untuk investasi jangka panjang , paling
tidak sekitar 15 tahun atau lebih , karena fluktuasi harga pasar yang selalu berubah.

Jadi , saya juga akan menginformasikan bahwa reksadana saham ini tidak cocok jika digunakan hanya
dalam waktu singkat saja , karena instrument ini bukanlah yang cocok.

Setelah itu baru saya akan memberikan penjelasan terkait keuntungan yang di dapat dari investasi
reksadana saham tersebut. Reksadana saham sendiri memiliki keuntungan yang jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan reksadana pasar uang dan reksadana campuran ataupun reksadana pendapatan
tetap. Kenapa ? karena return dari instrument ini bisa mencapai 24% atau bahkan lebih tergantung
pasar.

Dan barulah saya menawarkan jenis reksadana saham yang dapat dibeli oleh tipe investor agresif
tersebut. Seperti Manulife Saham SMC Plus, HPAM Flexi plus, Trim Syariah Saham, HPAM Syariah
sekuritas dan masih ada beberapa lagi jenis yang lain.

Namun keputusan tetap ada pada investor.

Sekian jawaban dari saya.

Anda mungkin juga menyukai