Anda di halaman 1dari 6

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560

www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA


MAHASISWA UNSWAGATI

Ratna Prasasti Suminar


(Universitas Swadaya Gunung Jati)

Abstrak

Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk berkomunikasi. Setiap orang
membutuhkan bahasa ketika berinteraksi, mengungkapkan ide dan pendapat serta hubungan
sosial lainnya. Dalam perkembangannya pemakaian bahasa Indonesia mulai bergeser
digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang disebut bahasa gaul. Pemakaian
bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh remaja, tak jarang orang berpendidikan pun
menggunakan bahasa gaul ini, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, baik dalam waktu
formal maupun non formal mengakibatkan penggunaan bahasa menjadi tidak baik dan tidak
benar. Alangkah baiknya bila kita dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tetap terjaga. Bahasa
Indonesia adalah bahasa persatuan, jadi sebagai masyarakat Indonesia yang peduli dan
menghormati bahasa nasionalnya, kita harus menjaga serta turut melestarikan bahasa kita
yaitu bahasa Indonesia. Apabila kita sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar maka secara langsung orang yang berada di sekitar kita akan tertular.
Kata kunci: Bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa gaul

Pendahuluan menjadi prioritas utama. Penggunaan


bahasa seperti ini sering menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa baku. Kendala yang harus dihindari
yang berfungsi sebagai alat komunikasi dalam pemakaian bahasa baku antara lain
mempunyai peran sebagai penyampai disebabkan oleh adanya gejala bahasa
informasi. Kebenaran berbahasa akan seperti interferensi, integrasi, campur
berpengaruh terhadap kebenaran informasi kode, alih kode dan bahasa gaul yang
yang disampaikan. Berbagai fenomena tanpa disadari sering digunakan dalam
yang berdampak buruk pada kebenaran komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan
berbahasa yang disesuaikan dengan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
kaidahnya, dalam hal ini berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa yang baik yang menempatkan
pada kondisi tidak resmi atau pada
Berbahasa Indonesia dengan baik dan pembicaraan santai tidak mengikat kaidah
benar mempunyai beberapa konsekuensi bahasa di dalamnya. Ragam berbahasa
logis terkait dengan pemakaiannya sesuai seperti ini memungkinkan munculnya
dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi gejala bahasa baik interferensi, integrasi,
tertentu, yaitu pada situasi formal campur kode, alih kode maupun bahasa
penggunaan bahasa Indonesia yang benar gaul.

114
JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560
www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia Indonesia eksistensi bahasa Indonesia saat
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun ini.
dunia film mulai bergeser digantikan
dengan pemakaian bahasa anak remaja Hasil dan Pembahasan
yang dikenal dengan bahasa gaul.
Interferensi bahasa gaul kadang muncul Menurut Gorys Keraf, bahasa adalah alat
dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi antara anggota masyarakat
situasi resmi yang mengakibatkan berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
penggunaan bahasa tidak baik dan tidak alat ucap manusia. Simbol bunyi (lambang
benar.
komunikasi) diciptakan manusia untuk
Seiring perkembangan zaman khususnya mengatasi persoalan hidup mereka.
di Negara Indonesia semakin terlihat Lambang tersebut terus berkembang sesuai
pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul dengan perkembangan intelektual dan
terhadap bahasa Indonesia dalam cipta karya manusia. Makna setiap
penggunaan tata bahasanya. Penggunaan lambang tergantung pada konvensi
bahasa gaul oleh masyarakat luas (kesepakatan) masyarakat pengguna
menimbulkan dampak negatif terhadap bahasa tersebut. Maka sering terdapat
perkembangan bahasa Indonesia sebagai perbedaan makna lambang di antara
identitas bangsa. masyarakat yang berbeda.

Dewasa ini, banyak masyarakat memakai Fungsi Bahasa


bahasa gaul dan diperparah dengan
Menurut Gorys Keraf, secara umum
generasi muda Indonesia juga tidak
bahasa memiliki empat fungsi, yaitu:
terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini.
Bahkan generasi muda inilah yang banyak 1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri, yaitu
memakai bahasa gaul daripada pemakaian untuk mengungkapkan apa yang
bahasa Indonesia. tersirat dalam hati, misalnya untuk
menunjukkan keberadaan kita di
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul
tengah orang lain.
yang sangat luas di masyarakat,
2. Bahasa sebagai alat komunikasi, untuk
seharusnya kita menanamkan kecintaan
menyampaikan semua yang kita
dalam diri generasi bangsa terhadap
rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian 3. Bahasa sebagaialat integrasi dan
ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan adaptasi sosial, yaitu melalui bahasa
mengenai: “Pengaruh penggunaan bahasa kita mengenal semua adat istiadat,
gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia tingkah laku, dan tatakrama
pada mahasiswa? masyarakat serta mencoba
menyesuaikan diri dengan lingkungan
Tujuan dalam penelitian ini, antara lain: tersebut.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial,
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
yaitu melalui bahasa seseorang
bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa mempengaruhi pandangan, sikap,

115
JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560
www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

maupun tingkah laku orang lain agar pendek, pengungkapan makna menjadi
sesuai dengan harapannya. lebih cepat yang sering membuat
pendengar yang bukan penutur asli bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia mengalami kesulitan untuk
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita memahaminya.
pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi Struktur Bahasa Gaul
negara kita. Dalam penggunaannya, bahasa
Indonesia mempunyai beberapa aturan Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri
yang harus ditaati agar kita bisa khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-
menggunakannya dengan baik dan benar. kata yang digunakan cenderung pendek,
Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai sementara kata yang agak panjang akan
Bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus diperpendek melalui proses morfologi atau
1945 pada Undang-Undang Dasar 1945, menggantinya dengan katayang lebih
Bab XV, Pasal 36. Fungsi bahasa pendek seperti “memang menjadi emang”.
Indonesia sebagai bahasa Negara:
Kalimat-kalimat yang digunakan
1. Bahasa resmi Negara, kebanyakan berstruktur kalimat tunggal.
2. Bahasa pengantar dalam dunia Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan
pendidikan, untuk membuat susunan kalimat menjadi
3. Alat penghubung tingkat nasional, lebih pendek sehingga seringkali dijumpai
dan kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
4. Alat pengembanganan ilmu Dengan menggunakan struktur yang
pengetahuan dan teknologi pendek, pengungkapan makna menjadi
lebih cepat yang sering membuat
pendengar yang bukan penutur asli bahasa
Bahasa Gaul Indonesia mengalami kesulitan untuk
memahaminya.
Bahasa gaul adalah gaya bahasa yang
merupakan perkembangan atau modifikasi Pengunaan awalan e
dari berbagai macam bahasa, termasuk Kata “emang” itu bentukan dari kata
bahasa Indonesia sehingga bahasa gaul “memang” yang disisipi bunyi e. Disini
tidak memiliki sebuah struktur gaya jelas terjadi pemendekan kata berupa
bahasa yang pasti. Sebagian besar kata- mengilangkan huruf depan (m). Sehingga
kata dalam bahasa gaul remaja merupakan terjadi perbedaan saat melafalkan kata
terjemahan, singkatan, maupun pelesetan. tersebut dan merancu dari kata aslinya.
Namun, terkadang diciptakan pula kata-
kata aneh yang sulit dilacak asal mulanya. Kombinasi k, a, g
Kalimat-kalimat yang digunakan
umumnya kalimat tunggal. Bentuk-bentuk Kata “kagak” bentukan dari kata “tidak”
elip juga banyak digunakan untuk yang bunyinya tiddiganti kag. Huruf
membuat susunan kalimat menjadi lebih konsonan pada kata pertama diganti
pendek sehingga seringkali dijumpai dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf
kalimat-kalimat yang tidak lengkap. konsonan kedua diganti g. sehingga kata
Dengan menggunakan struktur yang tidak menjadi kagak.

116
JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560
www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

Sisipan e GARING

Kata “temen” merupakan bentukan dari Kata inimerupakan kata dari bahasa Sunda
kata “teman” yang huruf vokal a menjadi yang berarti “tidak lucu”. Karena
e. Hal ini mengakibatkan terjadinya seringnya digunakan dalam pembicaraan,
perbedaan pelafalan. akhirnya kata ini pun menjadi populer di
beberapa kota besar di luar Jawa Barat.

SECARA
Bahasa Gaul dalam percakapan mahasiswa
Kata ini sebenarnya adalah bahasa
GUE Indonesia, yang bermakna “Adalah”.
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak Namun kata ini menjadi populer di tahun
digunakan oleh kebanyakan orang 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang
(terutama orang dari Suku Betawi) untuk menggunakan kata ini sebagai kata ganti
menyebut “Saya/Aku”. Kata ini “Karena/Soalnya”. Sesekali pula
merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan sebagai sisipan tanpa makna
digunakan secara luas, jauh sebelum (hanya sebagai penekanan pada kalimat
bahasa prokem dikenal orang. yang mereka katakan). Contoh
pemakaiannya:
LO / LU
Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini,
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah secara bokap gue lagi sakit.
digunakan digunakan oleh Suku Betawi
sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata Ya... gimana dong? Secara gue ini kan
untuk menyebut “Anda/Kamu”. gaul...

ALAY KEPO

Singkatan dari “Anak Layangan”, yaitu Kata ini merupakan singkatan Knowledge
orang-orang kampung yang bergaya norak. Everything Particular Object yang artinya
“Alay” sering diidentikkan dengan hal-hal selalu ingin tau.
yang norak dan narsis.

LOL Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul


Kata ini belakangan ini sering dipakai, terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia dan
terutama dalam komunikasi chatting, baik berikut ini pengaruh penggunaan bahasa
di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia:
yang lain. Kata itu merupakan singkatan 1. Masyarakat Indonesia tidak lagi
dari Laugh Out Loud yang berarti mengenal bahasa baku sehingga
“Tertawa Terbahak-bahak”.
kehilangan patokan dan bimbingan
LEBAY untuk memakai bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Merupakan hiperbola dan singkatan dari
kata “berlebihan”.

117
JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560
www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

2. Masyarakat Indonesia tidak memakai


lagi Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD). Kesimpulan
3. Masyarakat Indonesia menganggap Bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan
remeh bahasa Indonesia dan tidak mau anak muda merupakan keanekaragaman
mempelajari lebih lanjut karena merasa budaya negara ini dibidang bahasa.
dirinya telah menguasai bahasa Penggunaan bahasa gaul yang secukupnya
Indonesia yang baik dan benar. dan digunakan tepat sesuai dengan
4. Masyarakat tidak terbiasa atau justru porsinya akan jauh lebih baik
menjadi enggan menggunakan bahasa dibandingkan dengan penggunaannya
Indonesia baku. Sementara bahasa secara berlebihan. Bahasa gaul sangat
Indonesia adalah bidang pendidikan berperan dalam pembentukan bahasa yang
yang harus dipahami dalam melakukan digunakan kalangan remaja karena
berbagai pekerjaan antara lain surat penggunaannya yang bersifat santai dan
menyurat, pembicaraan resmi, tulisan fleksibel. Namun alangkah baiknya bila
akademik, dll. kita dapat menggunakan bahasa Indonesia
5. Pudarnya rasa bangga dalam diri yang baik dan benar, sehingga keberadaan
masyarakat Indonesia untuk dapat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia tetap terjaga.
yang baik dan benar, sementara mereka
sudah terbiasa dengan bahasa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan,
pergaulan yang lazim digunakan. jadi sebagai masyarakat Indonesia yang
peduli dan menghormati bahasa
nasionalnya, kita harus menjaga serta turut
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan melestarikan bahasa kita yaitu bahasa
bahasa gaul memiliki pengaruh kuat Indonesia. Apabila kita sudah
terhadap perkembangan berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Indonesia, umumnya dalam hal bertutur dan benar maka secara langsung orang
kata. Bahasa yang digunakan oleh remaja yang berada di sekitar kita akan terlantar.
ini muncul dari kreativitas mengolah kata
baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata
tidak baku dan cenderung tidak lazim.
Daftar Pustaka
Pemakaian bahasa gaul dapat terlihat di
Coba Belajar. 2012. Pengaruh Bahasa
iklan televisi, lirik lagu remaja, novel
Gaul dalamPerkembangan Bahasa
remaja, jejaring sosial dan lain-lain. Inilah
Indonesia. [terhubung berkala].
kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul
ditengah keberadaan bahasa Indonesia Harmoko. 2010. Pengaruh Bahasa Gaul
tidak dapat dihindari, hal ini karena Remaja terhadap Bahasa Indonesia.
pengaruh perkembangan teknologi serta [terhubung berkala].
pemakaiannya oleh sebagian besar remaja
sehingga cepat atau lambat bahasa Rahayu, AP,
Indonesia akan tergeser keberadaannya. Menumbuhkan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran, 2015.

118
JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-ISSN: 1978-2560
www.jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN: 2442-5176

Jurnal Paradigma,
ejournal.kopertis4

Sutia Dwi Purnasari. 2013. Bahasa Gaul


vs Bahasa Indonesia. [terhubung
berkala].

119

Anda mungkin juga menyukai