Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN BAHASA GAUL TERHADAP EKSISTENSI BAHASA

INDONESIA PADA MASYARAKAT DI KEPULAUAN NIAS

NAMA : OTINIELI LAIA


UNIVERSITAS NIAS

Abstrak

Penelitian ini dilakukan karena maraknya penggunaan bahasa gaul pada penduduk Indonesia,
khususnya pada Masyarakat Kepulauan Nias. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui penggunaan
bahasa gaul pada masyarakat Kepulauan Nias, dan 2) mengetahui permasalahan tentang faktor yang
mempengaruhi penggunaan bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia pada warga
Kepulauan Nias. Metode yang digunakan deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa
penelitian dari beberapa Jurnal terkait. Hasil penelitian menunjukkan :1) bahasa gaul di kalangan
masyarakat Kepulauan Nias adalah hal yang biasa digunakan pada komunikasi sehari-hari baik
dengan teman sebaya atau dengan lingkungannya, dan 2) pengaruh penggunaan bahasa gaul pada
masyarakat Kepulauan Nias berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia, akibatnya
masyarakat kurang mengenal bahasa baku, dan masyarakat kurang memahami pemakaian ejaan
yang tepat.

Kata kunci: bahasa indonesia, bahasa gaul

1
PENDAHULUAN Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas
menimbulkan dampak negatif terhadap
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, perkembangan bahasa Indonesia sebagai
yang berfungsi sebagai alat komunikasi identitas bangsa. Dewasa ini, banyak
mempunyai peran sebagai penyampai masyarakat memakai bahasa gaul dan
informasi. Kebenaran berbahasa akan diperparah dengan generasi muda Indonesia
berpengaruh terhadap kebenaran informasi juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa
yang disampaikan. Berbagai fenomena yang gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang
berdampak buruk pada kebenaran berbahasa banyak memakai bahasa gaul daripada
yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam pemakaian bahasa Indonesia. Untuk
hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan menghindari pemakaian bahasa gaul yang
benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan sangat luas di masyarakat, seharusnya kita
benar mempunyai beberapa konsekuensi logis menanamkan kecintaan dalam diri generasi
terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai
situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, bahasa nasional
yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Rumusan Masalah
Penggunaan bahasa seperti ini sering
menggunakan bahasa baku. Kendala yang Adapun rumusan masalahnya
harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku adalah :permasalahan tentang faktor yang
antara lain disebabkan oleh adanya gejala mempengaruhi penggunaan bahasa gaul
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur terhadap eksistensi bahasa Indonesia pada
kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa masyarakat.
disadari sering digunakan dalam komunikasi
resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang Tujuan Penelitian
digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa
yang baik yang menempatkan pada kondisi Tujuan dalam penelitian ini, antara
tidak resmi atau pada pembicaraan santai lain: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Ragam berbahasa seperti ini memungkinkan Indonesia eksistensi bahasa Indonesia saat ini
munculnya gejala bahasa baik interferensi, pada masyarakat saat ini
integrasi, campur kode, alih kode maupun
bahasa gaul. Dewasa ini pemakaian bahasa Pembahasan
Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dunia film mulai bergeser digantikan Menurut Gorys Keraf, bahasa adalah
dengan pemakaian bahasa anak remaja yang alat komunikasi antara anggota masyarakat
dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
bahasa gaul kadang muncul dalam ucap manusia. Simbol bunyi (lambang
penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi komunikasi) diciptakan manusia untuk
resmi yang mengakibatkan penggunaan mengatasi persoalan hidup mereka. Lambang
bahasa tidak baik dan tidak benar. Seiring tersebut terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman khususnya di Negara perkembangan intelektual dan cipta karya
Indonesia semakin terlihat pengaruh yang manusia. Makna setiap lambang tergantung
diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa pada konvensi (kesepakatan) masyarakat
Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. pengguna bahasa tersebut. Maka sering

2
terdapat perbedaan makna lambang di antara panjang akan diperpendek melalui proses
masyarakat yang berbeda. Fungsi Bahasa morfologi atau menggantinya dengan kata
Menurut Gorys Keraf, secara umum bahasa yang lebih pendek seperti “memang menjadi
memiliki empat fungsi, yaitu: 1. Bahasa emang”. Kalimat-kalimat yang digunakan
sebagai alat ekspresi diri, yaitu untuk kebanyakan berstruktur kalimat tunggal.
mengungkapkan apa yang tersirat dalam hati, Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan
misalnya untuk menunjukkan keberadaan kita untuk membuat susunan kalimat menjadi
di tengah orang lain. 2. Bahasa sebagai alat lebih pendek sehingga seringkali dijumpai
komunikasi, untuk menyampaikan semua kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan
yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui menggunakan struktur yang pendek,
kepada orang lain. 3. Bahasa sebagaialat pengungkapan makna menjadi lebih cepat
integrasi dan adaptasi sosial, yaitu melalui yang sering membuat pendengar yang bukan
bahasa kita mengenal semua adat istiadat, penutur asli bahasa Indonesia mengalami
tingkah laku, dan tatakrama masyarakat serta kesulitan untuk memahaminya. Hal inilah
mencoba menyesuaikan diri dengan yang mengakibatkan terjadinya perbedaan
lingkungan tersebut. 4. Bahasa sebagai alat pelafalan.
kontrol sosial, yaitu melalui bahasa seseorang
mempengaruhi pandangan, sikap, maupun Contoh Bahasa Gaul:
tingkah laku orang lain agar sesuai dengan
harapannya. 1. Kosakata Khas

Bahasa Gaul Bahasa gaul adalah gaya bahasa Kosakata bahasa Kosakata
yang merupakan perkembangan atau Indonesia bahasa gaul
modifikasi dari berbagai macam bahasa, Aku Gua, gue, gwa
termasuk bahasa Indonesia sehingga bahasa Ayah/Bapak Bokap
gaul tidak memiliki sebuah struktur gaya Cantik Kece
bahasa yang pasti. Sebagian besar kata-kata Ibu Nyokab
dalam bahasa gaul remaja merupakan Kamu Lu, lo, elu
terjemahan, singkatan, maupun pelesetan.
Namun, terkadang diciptakan pula kata-kata 2. Penghilangan huruf (fonem) awal
aneh yang sulit dilacak asal mulanya.
Fonem awal Fonem sudah
Kalimat-kalimat yang digunakan umumnya
dihilangkan
kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga
banyak digunakan untuk membuat susunan Memang Emang
kalimat menjadi lebih pendek sehingga Sama Ama
seringkali dijumpai kalimatkalimat yang tidak Saja Aja
lengkap. Dengan menggunakan struktur yang Udah Udah
pendek, pengungkapan makna menjadi lebih
3. Penghilangan huruf “h”
cepat yang sering membuat pendengar yang
bukan penutur asli bahasa Indonesia Bohong Boong
mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Struktur Bahasa Gaul Ragam bahasa gaul Habis Abis
remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah Hangat Anget
dan kreatif. Kata-kata yang digunakan Hitung Itung
cenderung pendek, sementara kata yang agak Hujan Ujan

3
remaja lainnya. Siaran televisi seperti film-
4. Penggantian huruf "a" dengan "e" film import dari negara-negara luar tentunya
mempengaruhi perkembangan bahasa pada
Benar Bener masyarakat Indonesia khususnya masyarakat
Cakap Cakep
Kepulauan Nias, seolah seenaknya masuk
Sebal Sebel dengan bahasa aslinya, tanpa adanya
Senang Seneng penyesuaian dengan bahasa nasional.
Semakin lama penggunaan bahasa Indonesia
5. Penggantian diftong "au", "ai" dengan semakin bercampur baur dengan bahasa
"o" dan "e"
lainnya..
Capai Cape
Dampak Penggunaan Bahasa Gaul
Kalau Kalo
Pakai Pake Dampak Penggunaan Bahasa Gaul terhadap
Sampai Sampe Eksistensi Bahasa Indonesia pada masyarakat
Kepulauan Nias adalah Maraknya
6. Pemendekan kata atau kontraksi dari penggunaan Bahasa Gaul di daerah Nias
kata/frasa yang panjang: membuat Eksistensi Bahasa Indonesia
terancam dan terpinggirkan oleh Bahasa Gaul
Bagaimana Gimana
tersebut. Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul
Begini Gini terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia dapat
Begitu Gitu mengakibatkan: 1. Masyarakat Indonesia
Ini Nih tidak lagi mengenal bahasa baku sehingga
kehilangan patokan dan bimbingan untuk
memakai bahasa Indonesia yang baik dan
benar. 2. Masyarakat Indonesia tidak
Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan
Bahasa Gaul (EYD). 3. Masyarakat Indonesia menganggap
remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
Di era globalisasi seperti saat ini, penggunaan mempelajari lebih lanjut karena merasa
bahasa gaul semakin marak digunakan oleh dirinya telah menguasai bahasa Indonesia
masyarakat Kepulauan Nias, munculnya yang baik dan benar. 4. Masyarakat tidak
kosakata-kosakata baru, sehingga membuat terbiasa atau justru menjadi enggan
eksistensi bahasa Indonesia semakin menggunakan bahasa Indonesia baku.
memudar. Penggunaan media televisi, radio, Sementara bahasa Indonesia adalah bidang
koran serta internet tentunya menjadi faktor pendidikan yang harus dipahami dalam
pendukung dalam maraknya penggunaan melakukan berbagai pekerjaan antara lain
bahasa gaul ini. Terlihat dari beberapa siaran surat menyurat, pembicaraan resmi, tulisan
telivisi, radio dan dan media sosial yang akademik, dll. 5. Pudarnya rasa bangga dalam
penggunaan bahasanya tidak sesuai dengan diri masyarakat Indonesia untuk dapat
kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang
Terutama tulisan-tulisan para anak remaja di baik dan benar, sementara mereka sudah
media sosial mereka seperti Facebook, terbiasa dengan bahasa pergaulan yang lazim
Twitter, Whatsapp, Instagram, dan lain-lain. digunakan.
Sehingga akan dilihat dan tiru oleh para anak
4
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Bahasa gaul sebagai bahasa pergaulan anak https://osf.io/preprints/inarxiv/hauey/


muda merupakan keanekaragaman budaya
negara ini dibidang bahasa. Penggunaan https://osf.io./preprints/inarxiv/jwbfm/
bahasa gaul yang secukupnya dan digunakan
tepat sesuai dengan porsinya akan jauh lebih
baik dibandingkan dengan penggunaannya
secara berlebihan. Bahasa gaul sangat
berperan dalam pembentukan bahasa yang
digunakan kalangan remaja karena
penggunaannya yang bersifat santai dan
fleksibel. Bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan, jadi sebagai masyarakat Indonesia
yang peduli dan menghormati bahasa
nasionalnya, kita harus menjaga serta turut
melestarikan bahasa kita yaitu bahasa
Indonesia.Dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis mengenai “Pengaruh Penggunaan
Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia pada Masyarakat Kepulauan Nias”
maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
sebagian besar masyarakat di Kelurahan
Medan Tenggara banyak yang menggunakan
atau mencampurkan bahasa gaul saat
berinteraksi adalah bentuk penyimpangan dari
penggunaan Bahasa Indonesia. Tentunya
penyimpangan ini dapat menghambat
perkembangan Bahasa Indonesia. Hal ini
terjadi karena kurangnya kesadaran bangsa
Indonesia itu sendiri, harusnya kita sebagai
bangsa Indonesia menumbuhkan rasa cinta
terhadap Bahasa Indonesia. Apabila kita
sudah menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar maka secara langsung orang
yang berada di sekitar kita akan tertular.
Tentunya penyimpangan ini dapat
menghambat perkembangan Bahasa
Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran bangsa Indonesia itu sendiri,
harusnya kita sebagai bangsa Indonesia
menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai