Skripsi Literatur Ema Fixx
Skripsi Literatur Ema Fixx
LITERATURE RIVIEW
EMA AGUSTINA
Nim. PO.71.20.1.17.170
LITERATURE RIVEW
EMA AGUSTINA
NIM. PO.71.20.1.17.170
Disusun Oleh :
Ema agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170
Menyetujui
PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Ema agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170
TIM PENGUJI
NIM : PO.71.20.1.17.170
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir skripsi yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Ema Agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170
Agama : Islam
ABSTRAK
Latar Belakang : Obesitas merupakan kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau
berlebihan di jaringan adiposa dan merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari
konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan
lemak yang berlebihan dan mengganggu kesehatan.Obesitas merupakan keadaan
patologis, dimana terjadi penimbunan lemak tubuh yang berlebihan atau abnormal
dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Faktor resiko utama obesitas
adalah penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes
melitus, kanker, osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.
Metode : Penelitian deskriptif dengan pendekatan literature review dengan metode
pencarian melalui PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci obesitas, faktor-
faktor kejadian obesitas, anak. Kriteria inklusi jurnal yaitu jurnal nasional terindeks
sinta dan internasional yang disitasi dengan model APA (American Psycological
Association) yang dapat diakses full text. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi pada
tahun 2015-2020.
Hasil: Studi literature review terkait 7 jurnal mengenai faktor-faktor kejadian
obesitas pada anak maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas,
karna semakin banyak mengunsumsi suatu makanan yang berlemak dan berlebihan
tanpa di iringi dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik obesitas dapat terjadi.
Peningkatan informasi tentang pencegahan terhadap faktor yang berhubungan
dengan obesitas serta peranorang tua dan tenaga kesehatan sangat perlu dilakukan.
Kesimpulan dan saran : Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan yang
signifikan antara pola makan yang tidak baik dan aktifitas fisik ringan dengan
kejadian obesitas
Kata Kunci: Faktor-faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar
Daftar Pustaka: 30 (2011-2020)
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Penulisan Proposal
Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Terapan Keperawatan pada Program Studi Sarjana Terapan Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi. Proposal Skripsi ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Rusmimpong, S.Pd, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi
2. Ibu Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
3. Ibu Ns. Netha Damayanti, M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
4. Ibu Monalisa,Ners,M.Kep selaku Pembimbing Utama saya yang telah sabar
membimbing, membantu, dan memberi dukungan kepada saya selama ini
sehingga merelakan waktunya untuk membimbing saya dengan baik.
5. Ibu Vivianti Dewi,SPd,M.Kes selaku Pembimbing Pendamping saya yang
telah sabar membimbing, memberi dukungan dan telah banyak membantu
dengan kesabaran serta ketelitiannya selama penulisan proposal ini.
6. Hj.Ernawati,S.Kep,M.Kep Selaku Penguji Utama saya yang telah memberi
saran dan masukan terhadap skripsi saya.
7. Ibu Abbasiah,SKM,M.Kep selaku Pembimbing Akademik saya yang telah
memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, dan membantu penulis selama
proses perkuliahan.
8. Bapak/Ibu Dosen beserta staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi yang telah membantu memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis.
9. Untuk Kedua orang tua saya bapak Sukran dan ibu Susilawati yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan serta doa dan pengorbanan yang tiada
hentinya, baik secara moral maupun material.
10. Untuk adek-adekku Lusi meiselia, Rinti artika, Reza wulandari, Risi
liacahayani yang selalu mendoakan dan memberi semangat bagi penulis, serta
keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan selama penulis
menjalankan studi.
11. Sahabat saya Tryutari kusuma dewi, Dora febrianti dan Qonita oktalia yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Rekan-rekan angkatan 2017 terimakasih atas kerjasamanya memberikan
masukan, nasehat dan bantuan.
13. Untuk orang yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan hingga
selesai yang tak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya.
Ahir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu, semoga tugas ahir ini
membawa manfaat bagi pengemban ilmu.
Ema Agustina
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................... iv
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
ABSTACT............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR SKEMA................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kategori IMT ..................................................................................... 14
Table 2.2. Farmakologi Obesitas .......................................................................... 21
Table 3.1. Kriteria jurnal ...................................................................................... 25
Table 4.1. Hasil telaan jurnal ................................................................................ 29
DAFTAR SKEMA
Skema 3.2. Alur Pencarian Jurnal........................................................................ 27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar konsultasi pembimbing 1
Lembar konsultasi pembimbing 2
Lampiran 2 Fotocopy artikel yang dirivew
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jaringan adiposa dan merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi
keadaan patologis, dimana terjadi penimbunan lemak tubuh yang berlebihan atau
abnormal dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Silwanah et al.,
2019)
obesitas menyebabkan 10,3% kematian dari seluruh dunia, dimana angka tersebut
global dan menjadi problem kesehatan yang harus diatasi. Prevalensi obesitas
dan termasuk Indonesia. Tahun 2015 terdapat 42 juta anak mengalami kelebihan
berat badan, angka tersebut naik 31 juta dari tahun 2020. Jika kecenderungan
tersebut berlanjut maka jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan akan
prevalensi anak yang mengalami obesitas akan mencapai 9,1 % atau sekitar 60 juta
jiwa di tahun 2020 mendatang. Menurut data (Riskesdes, 2018) kejadian obesitas
terjadi pada anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) sebesar 31,0 % (Eko Riyanti 1,
2019).
prevalensi obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapati pada anak laki-
laki sebesar 10,3% dan pada anak perempuan sebesar 7,8%. prevalensi kegemukan
dan obesitas pada anak di Indonesia meningkat dari tahun 2013 26,6% menjadi
31,0% pada tahun 2018. Sulawesi utara menepati peringkat obesitas tertinggi yaitu
41,4%, di iringi DKI Jakarta 40,6% Kalimantan timur 36,0% dan provinsi jambi
berbagai faktor, baik faktor yang tidak dapat diubah maupun faktor yang dapat
diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi: genetik, jenis kelamin, dan
umur. Sementara factor risiko yang dapat diubah pola makan, aktivitas fisik, dan
tingkat ekonomi serta kurang komsumsi serat. Perubahan pola makan, menurun nya
aktivitas fisik dan konsumsi erat seseorang berakibat semakin banyak nya penduduk
golongan tertentu mengalami masalah gizi lebih berupa kelebihan berat badan dan
Menurut Hasdiana dkk (2014), pola makan orang yang kegemukan lebih
responsif di banding dengan orang berberat badan normal terhadap isyarat lapar
eksternal. Seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang yang
gemuk cendrung makan bila ia merasa ingin makan bukan makan saat dia lapar. Pola
makan berlebih inila yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan
jika sang individu tidak memiliki kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan otot-otot tubuh dan system
penunjang nya. Banyak nya energi yang dibutuhkan tergantung pada berapa banyak
otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.
Aktivitas fisik pada anak tergolong ringan disebabkan hanya kegiatan menonton
televisi, sehingga tidak banyak energi yang terpakai, sementara itu konsumsi energy
Data dari Health and Human Services (2017) menunjukkan bahwa hanya 1
dari 3 anak yang aktif melakukan aktivitas fisik setiap hari. Aktivitas fisik di zaman
modern ini sudah jarang dijumpai karena tersedianya alat transportasi yang canggih
seperti eskalator, lift, motor dan alat transportasi lainnya. Dengan alat transportasi
yang canggih anak-anak untuk pergi ke sekolah akan menempuh jarak jauh lebih
cepat dan mudah sehingga tidak perlu berjalan kaki ataupun bersepeda sehingga
dengan hal tersebut salah satu penyebab anak kurang melakukan aktivitas fisik
Obesitas yang terjadi pada masa anak-anak dapat beresiko tinggi untuk
menjadi obesitas pada masa dewasanya nanti. Masa anak-anak adalah masa
semakin banyaknya jumlah sel otot dan tulang rangka sedangkan obesitas pada orang
dewasa hanya terjadi pembesaran sel-sel saja sehingga kemungkinan penurunan berat
badan ke normal akan lebih mudah. Pola makan berperan besar dalam peningkatan
risiko terjadinya obesitas pada anak ( Wahyu,2009). obesitas pada anak dapat
perawat sehingga implementasi terapi ini yang ditujukan untuk menurunkan berat
badan anak dan juga meningkatkan kualitas hidup anak dengan optimalisasi tumbuh
kembang anak tanpa risiko kesehatan yang diakibatkan masalah obesitas di masa
Obesitas pada anak dapat dicegah melalui pemberian gizi yang seimbang,
karena apabila gizi seimbang diterapkan oleh seluruh masyarakat maka obesitas
dapat dicegah (Krisnamurti, 2013). Makanan yang harus dihindari untuk mencegah
obesitas atau kegemukan pada anak adalah makan yang mengandung tinggi kalori.
Jika masalah obesitas pada anak tidak segera dicegah dan dihindari maka anak yang
obesitas akan memiliki dampak pada kesehatannya seperti penyakit diabetes mellitus
pencernaan, sleep apnea atau gangguan tidur (Mustofa, 2010). Obesitas salah satu
2019).
penurunan dalam kualitas hidup. Mengenai skor fungsi fisik anak dengan obesitas
cenderung memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah dari pada anak dengan
berat badan normal. terbukti anak dengan berat badan normal memiliki skor fungsi
fisik 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 59,1%. Untuk fungsi
emosional anak dengan dengan obesitas juga memiliki skor yang lebih rendah dari
pada anak yang memiliki berat badan normal. anak normal memiliki skor fungsi
emosional 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 54,5%. Pada fungsi
sosial anak obesitas juga memiliki skor yang lebih rendah yaitu 50% sedangkan anak
dengan berat badan normal memiliki skor 95%. Pada fungsi ini anak dengan obesitas
merasa merasa dirinya ditolak karena berat badan yang dimilikinya. Pada fungsi
lingkungan sekolah anak dengan berat badan normal memiliki skor yang lebih tinggi
yaitu 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 54,5% (Suto,2017).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan kejaadian obesitas pada
anak?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi institusi sebagai laporan ahir
b. Bagi mahasiswa
TINJAUA N PUSTAKA
1. Definisi Obesitas
sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk
subkutan dan jaringan lainnya. Di tinjau dari segi ilmu gizi obesitas adalah
tubuh manusia (dewasa muda) yang normal pada laki-laki adalah 15-18% berat
badan dan pada wanita lemak tubuhnya berjumlah 30% (Rachmawati, 2012).
lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.
Sedangkan balita adalah anak usia 1 - 5 tahun. Di tahun 2014 balita di Indonesia
obesitas terjadi jika dalam suatu periode waktu lebih banyak kalori yang masuk
22
tubuh, yang selanjutnya energi berlebih akan di simpan sebagai trigliserida di
2. Etiologi
kondisi ini berlangsung cukup lama akibatnya kelebihan kalori tersebut akan di
simpan dalam jaringan lemak yang lama kelamaan menimbulkan obesitas. Hukum
pengluaran energi yang lebih kecil di bandingkan dengan jumlah energi yang di
aktivitas fisik yang rendah atau kombinasi dari kedua faktor tersebut
yang sering kali menjadi penyebab peningkatan berat badan (Sudargo dkk, 2018).
lemak maupun protein, tetapi juga karna kurng gerak, seseorang di sebut obesitas
apabila berat badanya melebihi 15% pada laki-laki dan 20% pada wanita dari
kombinasi obesitas:
sedikit
d. Kurang tidur
e. Mengkonsumsi obat obatan tertentu seperti obat deabetes, anti kejang, anti
3. Gejala obesitas
Gejalah gelajah yang biasa dialami oleh seseorang yang mengalami obesitas
e. Sulit bernafas
a. Jenis kelamin
Pada saat kehamilan jelas jenis kelamin tampaknya juga ikut berperan
dalam timbulnya obesitas. Meskipun dapat terjadi pada kedua jenis kelamin,
tetapi obesitas lebih umum dijumpai pada wanita terutama setelah kehamilan
dan pada saat menopause. Pada saat kehamilan jelas karena adanya
peningkatan jaringan adipose sebagai simpanan yang akan diperlukan selama
pengaruh faktor endokrin, karena kondisi ini muncul pada saat adanya
b. Tingkat sosial
status ekonomi sosial dan prevalensi obesitas. Di tingkat sosial yang rendah,
dimana makanan sukar didapat, obesitas tampak sebagai suatu indikator visual
sosial yang lebih tinggi, kekurusan dianggap sebagai suatu keinginan yang
c. Pola makan
Pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat, dan rendah zat
degeneratif. Kegemukan lebih banyak terkait dengan jenis atau apa yang
(2012).
energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana, dan renda serat. Sementarai
itu, perilaku makan yang salah ialah tindakan mengunsumsi makanan dengan
jumlah yang berlebihan tanpa di imbangi dengan pengeluaran energi yang
seimbang, salah satunya berupa aktivitas fisik (olahraga) (Sudargo dkk, 2018).
d. Aktivitas fisik
basal. Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh
menyebabkan simpanan tenaga tidak akan banyak digunakan dan lambat laun
f. Faktor genetis
Faktor genetis merupakan salah satu faktor yang juga berperan dalam
berasal dari keluarga dengan orangtua obesitas. Bila salah satu orangtua
g. Usia
Makin tua usia kita makin besar resiko bertambah berat badan ,hal ini di
akibatkan oleh metabolismetubuh yang menurun dan masa otot yang berkurang
( Nadjibah, 2018).
pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas akan terjadi jika
tubuh menerima lebih banyak atau kelebihan kalori daripada membakar kalori.
sedikit
c. Kurang tidur
5. Klasifikasi Obesitas
Bila lemak tertimbun di setengah bagian atas tubuh (perut, dada, punggung,
dan muka).
b. kegemukan Gynecoid
Bila lemak tertimbun di setengah bagian bawah tubuh (pinggul, paha, dan
pantat
Seorang di anggap memiliki obesitas jika indeks masa tubuh IMT lebih
dari 30 kg/m2.IMT adalah ukiran yang di peroleh dari hasil pembagian barat
badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (Nadjibah,
2018).
Perhitungan IMT pada orang dewasa berbeda tidak sama dengan IMT
anak dan remaja dikarenakan kriteria IMT pada anak maupun remaja spesifik
terhadap umur dan jenis kelamin. Jenis kelamin dan umur pada anak dan
dengan umur dan jumlah lemak tubuh yang berbeda antara perempuan dan
laki-laki (CDC, 2011). Pada anak-anak dan remaja hasil perhitungan IMT juga
dapat diinterpretasikan pada grafik IMT menurut umur baik pada laki-laki atau
7. Patofisiologi Obesitas
adipogenesis dapat terjadi sepanjang hidup, tetapi terutama pada dua priode
sensitif, yaitu priode setelah kelahiran dan puberta s. proses biologi yang
terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang di
aferen dari perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan otot (Sherwood, 2012).
pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan
waktu makan, serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida
gastrointestinal, yang diperankan oleh kolesistokinin (CCK) sebagai
stimulator dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal panjang diperankan oleh fat-
8. Manifestasi klinik
adalah garis pertumbuhan dan waktu pubertas. banyak yang mejadi dewasa
yang mengalami pubertas lebih cepat dengan dari anak dari berat badan
berat badan di luar karakter keluarga, obesitas pada anak yang pendek,
akumulasi lemak di leher dan tubuh tetapi tidak di lengan atau kaki, hipertensi
perkembangan seksual yang tidak tepat pada umur yang masih muda,rambut
2012)
9. Komplikasi obesitas
e. Pre eklamsia
dan dekriminasi baik dikehidupan sosial dan ditempat kerja. Obesitas juga
muncut penyakit semakin pendek jangka waktu hidup pasien. Obesitas adalah
penyakit kronik yang membuhkan trapi kronik. Obesitas atau kegemukan pad
a anak terutama pada usia 6-7 tahun bisa menurunkan tingakt kecerdasan
anak karena aktiftas dan kreatifitas anak menjadi menurun dan cendrung
Dalam upaya pencegahan obesitas ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu
yang berkualitas.
5) Membuat hubungan dan kerja sama yang baik dengan keluarga dalam
konsultasi nutrisi, kesehatan mental dan gaya hidup aktif bagi siswa
mengurangi obesitas dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif,
setelah dari sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua atau
dikonsumsi
energi untuk mencapai berat badan yang sehat dan ideal melalui perlindungan
melalui konsumsi makanan dan minuman dengan energi yang dikeluarkan untuk
mengonsumsi makanan yang menyediakan cukup zat gizi dan jumlah kalori yang
sesuai. Orang tua dapat membantu anak-anaknya belajar untuk memperhatikan apa
yang mereka konsumsi dengan mengembangkan kebiasaan pola makan yang sehat,
berkreasi untuk membuat hidangan favorit sehat, dan mengurangi konsumsi makanan
yang tinggi kalori, namun minim zat gizi (Rachmawati, 2012) Pengembangan pola
dalam seminggu, dan lebih dianjurkan untuk berolahraga setiap hari. Anak-anak
dari orang tua, sehingga mendorong anak-anak untuk mengikuti kegiatan yang
a. Manajemen nonfarmakologi
1) Nutrisi
badan.
a) Total asupan lemak seharusnya kurng dari 30% dari total energi
b) Asupan lemak jenuh seharusnya kurang dari 10% dari total energi
energi
a) Tidak lebih dari 5-8 sendok teh lemak dan minyak perhari termasuk
b) Enam ons atau kuarang dari daging, ikan, atau ungas lainnya
c) Tidak lebih dari tiga atau empat kuning telur setiap minggu
d) Dua hingga lima gelas susu tanpa lemak atau rendah lemak per hari
f) Enam porsi atau lebih untuk roti, sereal, nasi, pasta, aneka gandum, atau
2) Aktivitas fisik
sangat sulit untuk menjaga aktivitas fisik di tingkat sedang dan berat dari
yang hanya dapat menghasilkan <3% dari penurunan berat badan akibat
3) Perubahan perilaku
intervensi intensitas tinngi dengan diet dan aktivitas fisik. penelitian klinik
b. Farmakologi
Table 2.2 obat-obat yang telah di gunakan sebagai anti obesitas (Hastuti,
2018 ).
jumlah berat badan yang turun ini berkaitan dengan meningkatnya sensitivitas
obesitas. target tebesar dari manjemen berat badan adalah mengurangi risiko menuju
B. Anak
1. Definisi
massa pertumbuhan dan perkembangan yang di mulai dari bayi (0-1 tahun ) usia
bermain/todle ( 1-2,5 tahun ) tahun pra sekolah (2,5-5 tahun),usia sekolah (5-11
tahun) hingga remaja (11-18 tahun).rentang ini berbeda antara anak satu dengan
yang lain mengingat latar belakang anak berbeda,pada anak terdapat rentang
perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat, dalam
peroses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri pola koping
merupakan suatu kejadian yang berbeda setiap organ tubuh akan tetapi masih
saling berhubungan satu dengan yang lain. peristiwa pertumbuhan pada anak
dapat terjadi perubahan tentang besarnya jumlah, ukuran di dalam tingkat sel
orgn maupun individu sedangkan perkembangan pada anak dapat terjadi pada
perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial,
fisik dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari
intelektual anak dapat di lihat dari kemampuan secara simbol maupun abstrak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah literature review atau tinjauan pustaka. Literature
review merupakan survei sumber ilmiah tentang topik tertentu yang memberikan
evaluasi, dan analisis publikasi (seperti buku dan artikel jurnal) yang terkait dengan
Google Scholar, pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal faktor-
faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar. sehingga di dapatkan 7 jurnal sesuai
dengan kriteria inklusi dan terdapat 7 jurnal yang sesuai dengan topik faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak yang dapat diakses full text.
Kriteria jurnal yang direview adalah artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan
bahasa inggris. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi pada tahun 2015-2021. Jurnal
yang digunakan dalam literature review diperoleh dari berbagai jurnal penelitian.
Metode sintesis data yang digunakan dalam literature review ini disintesis
C. Kriteria Jurnal
Kriteria Inklusi
Tahun terbit 2015-2021
Bahasa Bahasa indonesia dan bahasa inggris
Jenis jurnal Original artikel penelitian yang dapat di akses full teks
Kata kunci Faktor-faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar
Metode penelitan Literature review
D. Sintesis jurnal
ulasan itu penting dan relevan untuk dilakukan review. Dalam penelitian ini
b. Lakukan pencarian literature yang relevan, peneliti harus memilih fokus dan
matriks telaah jurnal yang berisi judul, tahun, penulis, tujuan metodologi, hasil
2. Sintesis Data
kejadian obesitas pada anak ini disintesis menggunakan metode naratif dengan
Kriteria Jurnal :
1. Jurnal Nasional terindeks shinta
2. Jangka waktu terbit jurnal tahun 2015-2021
3. Menggunakan bahasa indonesia dan bahasa
inggris
4. Jenis artikel yang didapat full teks
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
dengan kata kunci faktor-faktor kejadian obesitas , anak sekolah dasar, peneliti
menemukan 15 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 7 jurnal
nasional dan 8 jurnal internasional yang ditemukan. Kemudian setelah itu peneliti
melakukan skrining, jurnal yang di duplikasi dan tidak sesuai dengan kriteria
inklusi, sehingga didapatkan 7 jurnal yang memenuhi kriteria. yang disitasi dengan
model APA (American Psycological Association), yang dapat diakses fulltext. Tahun
B. PEMBAHASAN
Obesitas pada anak dapat di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pola
makan dan aktivitas fisik, ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal jaringan lemak di timbun di
jaringan tirai usus (omentum). Jaringan lemak subkutan di daerah dinding perut
bagian depan mudah terlihat menebal pada seorang yang menderita obesitas
riview terhadap tujuh artikel di ketahui bahwa artikel tersebut mempunyai tujuan
yang sama yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
Maas, 2019, Widyasari et al., 2018, Saputri et al., 2018, Jannah & Utami, 2018,
Karki et al., 2019, Al-Domi et al., 2019) dan 1 jurnal menggunakan case control
(Yensasnidar et al., 2018). Desain cross sectional merupakan salah satu desain
penelitian atau bisa pula dilihat sebagai salah satu metodologi penelitian sosial
dengan melibatkan lebih dari satu kasus dalam sekali olah dan juga melibatkan
akibat (dependent) di lakukan terlebih dahulu kemudian baru di ukur variabel sebab
yang tela terjadi pada waktu yang lalu (sujarweni V. Wiratna,2015). Penggunaan
teknik pengumpulan data yang digunakan kuisoner atau semi kuisoner sehingga
peneliti mendapatkan perbedaan dari beberapa artikel tersebut yaitu metode cross
Agustina & Maas, 2019, Widyasari et al., 2018, Karki et al., 2019) 1 menggunakan
teknik total sampling (Jannah & Utami, 2018) 1 mengunakan Teknik proprorsional
sampling (Al-Domi et al., 2019). random sampling ini di gunakan agar dapat
mengurangi bias dan mengetahui standar eror penelitian teknik ini hanya boleh di
gunakan apabila setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen hal ini berarti
setiap anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk di ambil
sebagai sampel, Kriteria tersebut di dasarkan pada tujuan yang spesifik setiap
penelitian agar kriteria sampel tidak mempengaruhi hasil penelitian (Harnani &
rasyid, 2015). Sedangkan Purposive sampling merupakan salah satu teknik sampling
obesitas lebih tinggi pada anak yang pola makannya tidak baik dibandingkan pada
anak yang pola makannya baik dan didapatkan bahwa terdapat aktivitas fisik ringan
pada anak Sekolah Dasar Negeri 11 lubuk Buaya Kota padang tahun 2018 Diketahui
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas,
aktivitas fisik dengan kejadian obesitas, dan konsumsi serat dengan kejadian
obesitas hasil analisis dengan uji Chi-square diperoleh nilai kebiasaan makan p
(0,003 <0,05), aktivitas fisik p (0,008 <0,05), paparan iklan televisi p (0,015 <0,05),
dan uang jajan p (0,0001 <0,05). H value 0,000>α 0,05, sehingga dapat diartikan
bahwa kebiasaan makan, aktivitas fisik, paparan iklan televisi dan uang jajan
kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik dan durasi tidur dengan kejadian
obesitas pada anak di SDN 54 Banda Aceh. Berbeda dari analisis sebelumnya
penelitian (Jannah & Utami, 2018) ini menggunakan uji regresi logistik berganda
peneliti menemukan bahwa hanya variabel aktifitas fisik yang ringan menyebabkan
terjadinya obesitas sebanyak 36,5 kali lipat dibandingkan dengan variabel genetik,
pendapatan keluarga jadi dapat di simpulkan bahwa pengaruh yang paling dominan
terhadap kejadian obesitas pada siswa SD Negeri 1 Sigli kabupaten Pidie adalah
aktifitas fisik.
Berbeda dari peneltian (Saputri et al., 2018) yang mengunakan analisis data
multiple logistic regression hasil analisis uji statistik didapatkan nilai P Value =
0,000 atau p < 0,05, artinya terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian
obesitas pada anak, dan didapatkan nilai P Value = 0,001 atau p < 0,05, artinya
terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas dapat di simpulkan
bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian obesitas adalah
aktivitas fisik dan pola makan. Di lihat dari penelitian (Karki et al., 2019) di
dapatkan bahwa makanan yang tidak bergizi/makanan yang padat energi dan
aktivitas yang ringan bisa menyebabkan terjadinya obesitas pada anak-anak di nepal.
Penelitian (Al-Domi et al., 2019) ini juga mendapatkan hasil faktor yng
kelebihan berat badan di kalangan anak sekolah hingga 2 kali lipat dan pola makan
Hasil penelitian dari 7 artikel menunjukkan bahwa pola makan sangat erat
kaitanya dengan kejadian obesitas karna asupan makan yang berlebih atau berlemak
akan menimbulkan jaringan adiposa baru sebab isi lemak pada sel adiposa berlebih.,
Jaringan adiposa mengatur kecepatan absopsi kalori diri usus halus. Konsumsi
berlebih pada anak menimbulkan obesitas dengan jumlah sel normal tetapi bentuk
dan isi lemak lebih besar, Selain pola makan kurangnya aktivitas fisik juga
merupakan faktor penyebab terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar. Selain itu
kemajuan teknologi berupa alat elektronik seperti gadget video games, playstation,
televisi dan komputer menyebabkan anak malas untuk melakukan aktivitas fisik
(Irma rachmawati1, 2018). Jadi dapat di simpulan bahwa pola makan dan aktivitas
fisik ada hubungan yang segifikan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah
dasar.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPLAN
Semua jurnal diatas menunjukan hasil dimana pola makan dan aktivitas fisik
menjadi faktor terbanyak dan berhubungan dengan terjadinya obesitas pada anak.
Maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan
yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas, karna
dengan berlebihan tanpa di iringi dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik. besar
A. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., & Maas, L. T. (2019). Analisis Faktor Perilaku Berisiko terhadap
Kejadian Obesitas pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Harapan 1 Medan. 4(2),
371–381.
Al-Domi, H. A., Faqih, A., Jaradat, Z., AL-Dalaeen, A., Jaradat, S., & Amarneh, B.
(2019). Physical activity, sedentary behaviors and dietary patterns as risk factors
of obesity among jordanian schoolchildren. Diabetes and Metabolic Syndrome:
Clinical Research and Reviews, 13(1), 189–194.
https://doi.org/10.1016/j.dsx.2018.08.033
Darmawati, I. (2015). LITERATUR REVIEW : APLIKASI TERAPI HAN (HIPNOTIS,
AKTIFITAS FISIK, NUTRISI) PADA KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH
DENGAN OBESITAS. 86–93.
Eko Riyanti 1, E. P. L. (2019). EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN
DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG
OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Irma rachmawati1, I. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BERLEBIH PADA ANAK USIA
SEKOLAH DI MI AL-HIDAYAH BEKASI TAHUN 2018.
Jannah, M., & Utami, T. N. (2018). Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Obesitas
Pada Anak Sekolah di SDN 1 Sigli Kabupaten Pidie. Jurnal Kesehatan Global,
1(3), 110. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i3.3928
Karki, A., Shrestha, A., & Subedi, N. (2019). Prevalence and associated factors of
childhood overweight/obesity among primary school children in urban Nepal.
BMC Public Health, 19(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12889-019-7406-9
Poeta, L. S., Fátima, M. De, Duarte, S., Giuliano, I. D. C. B., & Mota, J. (2013).
Interdisciplinary intervention in obese children and impact on health and quality
of life. Jornal de Pediatria, 89(5), 499–504.
https://doi.org/10.1016/j.jped.2013.01.007
Pratiwi, W. R., & Sapriyani. (2018). Pengetahuan dan sikap ibu tentang obesitas
pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 6.
Riskesdas. (2018). KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. In
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 198).
Saputri, E. M., Efendi, A. S., & Yanti, J. S. (2018). FAKTOR- FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK DI SDN 176
KOTA PEKANBARU. 9, 40–44.
Silwanah, A. S., Amaliah, A., Studi, P., Masyarakat, K., Tinggi, S., & Kesehatan, I.
(2019). THAMRIN MAKASSAR ASSOCIATION OF SEDENTARY ACTIVITY
WITH OBESITY OCCURRENCE ON ELEMENTARY SCHOOL-AGED
CHILDREN IN SD. 9(2), 122–127.
Widyasari, R., Putri, C. A., Kesehatan, I., Indonesia, U. U., & Aceh, B. (2018).
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas Pada di Sekolah
Dasar Negeri 54 Banda Aceh. 4(1), 174–181.
Yensasnidar, Y., Nurhamidah, N., & Putri, A. dewi K. (2018). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 11
Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018. JURNAL KESEHATAN PERINTIS
(Perintis’s Health Journal), 5(2), 156–161.
https://doi.org/10.33653/jkp.v5i2.147
Indarwati, Mei Puput. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesitas
Pada Anak Usia 9-11 Tahun Di Sd Ma’arif Kecamatan Ponorogo. Skripsi.
Stikes Bhakti Husada Mulia Medium. Di akses dari: http/repository.stikes-
bhm.ac.id/618/.
Prihaningtyas Rendi Aji, dkk. (2018). ANAK OBESITAS ,Dampak Pada Kesehatan
dan Perkembangan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahmawati, Muchnuria. (2012). Mencega Obesitas (problema obesitas pada
remaja). Jl.Veteran, Malang 65145 Indonesia : UB Press.
Yahya, Nadhjiba. Dipl, CIBTAC. (2018). Kupas Tuntas Obesitas.Cetakan 1-Solo:
Tiga Serangkai.
Nirwana, Ade Benih. (2012). Obesitas Anak Dan Pencegahannya. Yogyakarta: Abay
Hasdianah H. R, Dkk. (2014). Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Hastuti, Pramudji. (2018). Genetika Obesitas. Yogyakarta, 55281: Gadja Mada
University press anggota IKAPI.
Hidayat, Azil Alimul. A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan. Anak jilid 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Yahya,dr Dipl,CIBTAC. (2018). Kupas Tuntas Obesitas. Solo: Tiga serangkai
Harnani yessi,SKM.,M.Kes & rasyid zulmeliza SKM.,M.Kes .2015. statistik dasar
kesehatan. yogyakarta: CV budi utama
Sujarwani V. Wiratna. 2015. Statistik Untuk Kesehatan . yogyakarta: Gava Media
Nuryadi, Tutut, Endang. Dasar-Dasar Statistik Penelitian.Yogyakarta: Gramasurya ;
2017
Proverawati Atika, SKM, M.PH &Wati Kusuma Erna SKM,M.Si. 2011. Ilmu Gizi
Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan. yogyakarta: Nuha Medika
Redaksi Trubus. 2021.Bahaya Obesitas .Cimangis Depok: PT Graha Trubus Bina
Swadaya