Anda di halaman 1dari 54

SKRIPSI

LITERATURE RIVIEW

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK

EMA AGUSTINA
Nim. PO.71.20.1.17.170

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021
SKRIPSI

LITERATURE RIVEW

FAKTOR-FAKTOR YANG HUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


OBESITAS PADA ANAK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meperoleh Gelar


Sarjana Terapan Keperawatan (S.Tr.Kep)

EMA AGUSTINA
NIM. PO.71.20.1.17.170

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK

Disusun Oleh :
Ema agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Pada Tanggal :


01 Juli 2021

Menyetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ns.Monalisa, S.Kep,M.Kep Vivianti Dewi,SPd,M.Kes


NIP:197408112002122003 NIP:197007181994022001

Jambi, 01 Juli 2021


Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi

Gusti Lestari H., A.Per.Pend.,M.Kes


NIP. 197408202000122004

PENGESAHAN
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK

Disusun Oleh :
Ema agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170

Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi


Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Jambi Pada Tanggal 06 Juli 2021

TIM PENGUJI

Jabatan Nama dan Gelar Tanda Tangan

Ketua Ns.Monalisa,S.Kep, M.Kep 1 .................................

Sekretaris Vivianti Dewi, S.Pd,M.kes 2 .................................

Penguji Utama Ernawati,S.Kp,M.Kep 3 ...................................

Jambi, 06 Juli 2021


Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi

Gusti Lestari H., A.Per.Pend.,M.Kes


NIP. 197408202000122004

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ema Agustina

NIM : PO.71.20.1.17.170

Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Obesitas Pada Anak

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir skripsi yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Jambi, Juli 2021


Yang membuat pernyataan

Ema Agustina
NIM. PO.71.20.1.17.170

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Nama : Ema Agustina

Tempat /Tanggal lahir : Bayur Tengah, 17 Agustus 1995

Agama : Islam

Nama Bapak : Sukran

Nama Ibu : Susilawati

Alamat : Desa Bayur Tengah Kecamatan Muaradua Kisam

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Bayur Tengah Tamat 2007

: SMP Negeri 02 Muaradua Kisam Tamat 2010

: MA Negeri Baturaja Tamat 2013

: Prodi Sarjana Terapan Jurusan Keperawatan


sekarang

PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
Skripsi, Juli 2021

Ema Agustina, ema17agustina@gmail.com


Ns.Monalisa,S.Kep, M.Kep, Vivianti Dewi, S.Pd,M.kes
LITERATURE REVIEW FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK
XIV + 57 Halaman, 4 tabel, 1 skema, 1 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Obesitas merupakan kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau
berlebihan di jaringan adiposa dan merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari
konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan
lemak yang berlebihan dan mengganggu kesehatan.Obesitas merupakan keadaan
patologis, dimana terjadi penimbunan lemak tubuh yang berlebihan atau abnormal
dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Faktor resiko utama obesitas
adalah penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes
melitus, kanker, osteoarthritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.
Metode : Penelitian deskriptif dengan pendekatan literature review dengan metode
pencarian melalui PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci obesitas, faktor-
faktor kejadian obesitas, anak. Kriteria inklusi jurnal yaitu jurnal nasional terindeks
sinta dan internasional yang disitasi dengan model APA (American Psycological
Association) yang dapat diakses full text. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi pada
tahun 2015-2020.
Hasil: Studi literature review terkait 7 jurnal mengenai faktor-faktor kejadian
obesitas pada anak maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah
bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas,
karna semakin banyak mengunsumsi suatu makanan yang berlemak dan berlebihan
tanpa di iringi dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik obesitas dapat terjadi.
Peningkatan informasi tentang pencegahan terhadap faktor yang berhubungan
dengan obesitas serta peranorang tua dan tenaga kesehatan sangat perlu dilakukan.
Kesimpulan dan saran : Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan yang
signifikan antara pola makan yang tidak baik dan aktifitas fisik ringan dengan
kejadian obesitas
Kata Kunci: Faktor-faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar
Daftar Pustaka: 30 (2011-2020)

APPLIED NURSING UNDERGRADUATE STUDY PROGRAM,


DEPARTMENT OF NURSING POLLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
JAMBI
Thesis, July 2021
Ema Agustina, ema17agustina@gmail.com
Ns. Monalisa, S. Kep, M. Kep, Vivianti Dewi, S. Pd, M.kes
LITERATURE REVIEW FACTORS RELATED TO THE EVENT OF OBESITY
IN CHILDREN
XIV + 57 Pages, 4 tables, 1 schematic, 1 attachment

ABSTRACT

Background: Obesity is a condition of abnormal or excessive fat accumulation in


adipose tissue and is a pathological condition as a result of food consumption that
far exceeds its needs so that there is excessive fat accumulation and interferes with
health. Obesity is a pathological condition, where there is excessive accumulation of
body fat. or abnormal than necessary for normal body function. The main risk
factors for obesity are metabolic and degenerative diseases such as cardiovascular
disease, diabetes mellitus, cancer, osteoarthritis. The purpose of this study was to
determine the factors associated with the incidence of obesity in children.
Method : Descriptive research with literature review approach with search method
through PubMed and Google Scholar with keywords obesity, obesity incidence
factors, children. Journal inclusion criteria are indexed national and international
journals cited by the APA (American Psychological Association) model which can be
accessed in full text. The journal year used is limited to 2015-2020.
Results: A literature review study related to 7 journals regarding the factors of
obesity in children, the conclusion that can be drawn from this study is that there is a
significant relationship between diet and the incidence of obesity, because the more
people consume fatty and excessive foods without being accompanied by doing
physical activity obesity can occur. Increased information about prevention of
factors related to obesity and the role of parents and health workers is very
necessary.
Conclusions and suggestions: The conclusion of this study is that there is a
significant relationship between poor diet and light physical activity with the
incidence of obesity

Keywords: Factors for the incidence of obesity, elementary school children


Bibliography: 30 (2011-2020)

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Penulisan Proposal
Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Terapan Keperawatan pada Program Studi Sarjana Terapan Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi. Proposal Skripsi ini terwujud atas
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Rusmimpong, S.Pd, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi
2. Ibu Gusti Lestari Handayani, A.Per.Pend, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
3. Ibu Ns. Netha Damayanti, M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
4. Ibu Monalisa,Ners,M.Kep selaku Pembimbing Utama saya yang telah sabar
membimbing, membantu, dan memberi dukungan kepada saya selama ini
sehingga merelakan waktunya untuk membimbing saya dengan baik.
5. Ibu Vivianti Dewi,SPd,M.Kes selaku Pembimbing Pendamping saya yang
telah sabar membimbing, memberi dukungan dan telah banyak membantu
dengan kesabaran serta ketelitiannya selama penulisan proposal ini.
6. Hj.Ernawati,S.Kep,M.Kep Selaku Penguji Utama saya yang telah memberi
saran dan masukan terhadap skripsi saya.
7. Ibu Abbasiah,SKM,M.Kep selaku Pembimbing Akademik saya yang telah
memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, dan membantu penulis selama
proses perkuliahan.
8. Bapak/Ibu Dosen beserta staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jambi yang telah membantu memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis.
9. Untuk Kedua orang tua saya bapak Sukran dan ibu Susilawati yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan serta doa dan pengorbanan yang tiada
hentinya, baik secara moral maupun material.
10. Untuk adek-adekku Lusi meiselia, Rinti artika, Reza wulandari, Risi
liacahayani yang selalu mendoakan dan memberi semangat bagi penulis, serta
keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan selama penulis
menjalankan studi.
11. Sahabat saya Tryutari kusuma dewi, Dora febrianti dan Qonita oktalia yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Rekan-rekan angkatan 2017 terimakasih atas kerjasamanya memberikan
masukan, nasehat dan bantuan.
13. Untuk orang yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan hingga
selesai yang tak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya.
Ahir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu, semoga tugas ahir ini
membawa manfaat bagi pengemban ilmu.

Jambi, Juli 2021


Penulis

Ema Agustina

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................... iv
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
ABSTACT............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR SKEMA................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7


A. Obesitas .............................................................................................. 7
1. Definisi.......................................................................................... 7
2. Etiologi.......................................................................................... 8
3. Gejala............................................................................................. 9
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas.................... 9
5. Klasifikasi...................................................................................... 12
6. Pengukuran ................................................................................... 13
7. Patofisologi.................................................................................... 14
8. Manifestasi klinis........................................................................... 15
9. Komplikasi ................................................................................... 16
10. Pencegahan.................................................................................... 16
11. Penatalaksanaan............................................................................. 19
B. Anak ................................................................................................. 22
1. Definisi .......................................................................................... 22
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak ......................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 24


A. Desain Penelitian................................................................................. 24
B. Strategi Pencarian Literature............................................................... 24
C. Kriteria Jurnal...................................................................................... 25
D. Sintesis Data........................................................................................ 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 28


A. Hasil..................................................................................................... 28
B. Pembahasan......................................................................................... 38
BAB V PENUTUP................................................................................................ 44
A. Kesimpulan.......................................................................................... 44
B. Saran.................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kategori IMT ..................................................................................... 14
Table 2.2. Farmakologi Obesitas .......................................................................... 21
Table 3.1. Kriteria jurnal ...................................................................................... 25
Table 4.1. Hasil telaan jurnal ................................................................................ 29

DAFTAR SKEMA
Skema 3.2. Alur Pencarian Jurnal........................................................................ 27

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar konsultasi pembimbing 1
Lembar konsultasi pembimbing 2
Lampiran 2 Fotocopy artikel yang dirivew

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan di

jaringan adiposa dan merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi

makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan lemak

yang berlebihan dan mengganggu kesehatan (WHO, 2014). Obesitas merupakan

keadaan patologis, dimana terjadi penimbunan lemak tubuh yang berlebihan atau

abnormal dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Silwanah et al.,

2019)

Obesitas menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, menurut (WHO),

obesitas menyebabkan 10,3% kematian dari seluruh dunia, dimana angka tersebut

menempati peringkat kelima penyebab kematian di dunia. Dan merupakan epidemi

global dan menjadi problem kesehatan yang harus diatasi. Prevalensi obesitas

meningkat di semua kelompok usia, termasuk anak-anak di sebagian besar negara

dan termasuk Indonesia. Tahun 2015 terdapat 42 juta anak mengalami kelebihan

berat badan, angka tersebut naik 31 juta dari tahun 2020. Jika kecenderungan

tersebut berlanjut maka jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan akan

meningkat menjadi 70 juta pada tahun 2025 (WHO, 2016).

Peningkatan kejadian obesitas di Indonesia. Secara global di Indonesia

prevalensi anak yang mengalami obesitas akan mencapai 9,1 % atau sekitar 60 juta

jiwa di tahun 2020 mendatang. Menurut data (Riskesdes, 2018) kejadian obesitas

terjadi pada anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) sebesar 31,0 % (Eko Riyanti 1,

2019).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar dapat dilihat bahwa di Indonesia

prevalensi obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) didapati pada anak laki-
laki sebesar 10,3% dan pada anak perempuan sebesar 7,8%. prevalensi kegemukan

dan obesitas pada anak di Indonesia meningkat dari tahun 2013 26,6% menjadi

31,0% pada tahun 2018. Sulawesi utara menepati peringkat obesitas tertinggi yaitu

41,4%, di iringi DKI Jakarta 40,6% Kalimantan timur 36,0% dan provinsi jambi

nenepati posisi paling renda yaitu sebesar 23,6% (Riskesdas, 2018).

Penyebab terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas berkaitan dengan

berbagai faktor, baik faktor yang tidak dapat diubah maupun faktor yang dapat

diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi: genetik, jenis kelamin, dan

umur. Sementara factor risiko yang dapat diubah pola makan, aktivitas fisik, dan

tingkat ekonomi serta kurang komsumsi serat. Perubahan pola makan, menurun nya

aktivitas fisik dan konsumsi erat seseorang berakibat semakin banyak nya penduduk

golongan tertentu mengalami masalah gizi lebih berupa kelebihan berat badan dan

obesitas (Harahap, 2010).

Menurut Hasdiana dkk (2014), pola makan orang yang kegemukan lebih

responsif di banding dengan orang berberat badan normal terhadap isyarat lapar

eksternal. Seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang yang

gemuk cendrung makan bila ia merasa ingin makan bukan makan saat dia lapar. Pola

makan berlebih inila yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan

jika sang individu tidak memiliki kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk

mengurangi berat badan.

Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan otot-otot tubuh dan system

penunjang nya. Banyak nya energi yang dibutuhkan tergantung pada berapa banyak

otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.

Aktivitas fisik pada anak tergolong ringan disebabkan hanya kegiatan menonton
televisi, sehingga tidak banyak energi yang terpakai, sementara itu konsumsi energy

dari makanan tetap atau meningkat maka terjadilah ketidakseimbangan antara

pemasukan dan kebutuhan energy (Yensasnidar et al., 2018).

Data dari Health and Human Services (2017) menunjukkan bahwa hanya 1

dari 3 anak yang aktif melakukan aktivitas fisik setiap hari. Aktivitas fisik di zaman

modern ini sudah jarang dijumpai karena tersedianya alat transportasi yang canggih

seperti eskalator, lift, motor dan alat transportasi lainnya. Dengan alat transportasi

yang canggih anak-anak untuk pergi ke sekolah akan menempuh jarak jauh lebih

cepat dan mudah sehingga tidak perlu berjalan kaki ataupun bersepeda sehingga

dengan hal tersebut salah satu penyebab anak kurang melakukan aktivitas fisik

(Rumajar, Rompas, & Babakal, 2015).

Obesitas yang terjadi pada masa anak-anak dapat beresiko tinggi untuk

menjadi obesitas pada masa dewasanya nanti. Masa anak-anak adalah masa

pertumbuhan dan perkembangan sehingga kegemukan pada masa anak menyebabkan

semakin banyaknya jumlah sel otot dan tulang rangka sedangkan obesitas pada orang

dewasa hanya terjadi pembesaran sel-sel saja sehingga kemungkinan penurunan berat

badan ke normal akan lebih mudah. Pola makan berperan besar dalam peningkatan

risiko terjadinya obesitas pada anak ( Wahyu,2009). obesitas pada anak dapat

menjadi penyakit komorbiditas seperti asma, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler

walaupun mekanisme terjadinya belum sepenuhnya di mengerti, tetapi telah

dikonfirmasi bahwa obesitas terjadi karena pemasukan energi melebihi pengeluaran

energi (Biro &Wien, 2010).

Penatalaksanaan obesitas pada anak memerlukan kerjasama dan keterlibatan

seluruh anggota keluarga. Prinsip penatalaksanaannya harus tetap


mempertimbangkan faktor tumbuh kembang yang masih terus berlangsung sampai

masa remaja. Penatalaksanaan terapi hipnosis pada keluarga didampingi oleh

perawat sehingga implementasi terapi ini yang ditujukan untuk menurunkan berat

badan anak dan juga meningkatkan kualitas hidup anak dengan optimalisasi tumbuh

kembang anak tanpa risiko kesehatan yang diakibatkan masalah obesitas di masa

yang akan datang (Darmawati, 2015).

Obesitas pada anak dapat dicegah melalui pemberian gizi yang seimbang,

karena apabila gizi seimbang diterapkan oleh seluruh masyarakat maka obesitas

dapat dicegah (Krisnamurti, 2013). Makanan yang harus dihindari untuk mencegah

obesitas atau kegemukan pada anak adalah makan yang mengandung tinggi kalori.

Jika masalah obesitas pada anak tidak segera dicegah dan dihindari maka anak yang

obesitas akan memiliki dampak pada kesehatannya seperti penyakit diabetes mellitus

tipe 2, sindrom metabolik, kolestrol, hipertensi, penyakit asma, gangguan saluran

pencernaan, sleep apnea atau gangguan tidur (Mustofa, 2010). Obesitas salah satu

penyebab yang menurunkan kualitas sumber daya manusia, karena obesitas

merupakan penyebab dari beberapa penyakit degenerative (Rahman, 2012), selain

dapat menimbulkan beberapa penyakit degeneratif, obesitas juga dapat menimbulkan

dampak psikososial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak (Asrifuddin,

2019).

Menurut Sahar,et.al, (2016) anak yang mengalami obesitas menunjukkan

penurunan dalam kualitas hidup. Mengenai skor fungsi fisik anak dengan obesitas

cenderung memiliki skor kualitas hidup yang lebih rendah dari pada anak dengan

berat badan normal. terbukti anak dengan berat badan normal memiliki skor fungsi

fisik 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 59,1%. Untuk fungsi
emosional anak dengan dengan obesitas juga memiliki skor yang lebih rendah dari

pada anak yang memiliki berat badan normal. anak normal memiliki skor fungsi

emosional 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 54,5%. Pada fungsi

sosial anak obesitas juga memiliki skor yang lebih rendah yaitu 50% sedangkan anak

dengan berat badan normal memiliki skor 95%. Pada fungsi ini anak dengan obesitas

merasa merasa dirinya ditolak karena berat badan yang dimilikinya. Pada fungsi

lingkungan sekolah anak dengan berat badan normal memiliki skor yang lebih tinggi

yaitu 95% sedangkan anak dengan obesitas memiliki skor 54,5% (Suto,2017).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan kajian literatur tentang

“ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan kejaadian obesitas pada

anak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang

beerhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai faktor-

faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak


2. Manfaat Institusi Pendidikan

a. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi institusi sebagai laporan ahir

mahasiswa sarjana terapan keperawatan tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak. Di harapkan penelitian ini

menjadi sumber referensi institusi sebagai informasi khususnya kepada peserta

didik yang sedang mengikuti mata kuliah keperawatan anak.

b. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan

sebagai informasi dan penambah wawasan mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak .


BAB II

TINJAUA N PUSTAKA

A. Obesitas Pada Anak

1. Definisi Obesitas

Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi

makanan yang jauh melebihi kebutuhannya (psychobiological cues for eating)

sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk

fungsi tubuh. Obesitas umumnya menyebabkan akumulasi lemak pada daerah

subkutan dan jaringan lainnya. Di tinjau dari segi ilmu gizi obesitas adalah

penimbunan trigliserida yang berlebihan di jaringan lemak tubuh jumlah lemak

tubuh manusia (dewasa muda) yang normal pada laki-laki adalah 15-18% berat

badan dan pada wanita lemak tubuhnya berjumlah 30% (Rachmawati, 2012).

Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu terdapatnya penimbunan

lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.

Sedangkan balita adalah anak usia 1 - 5 tahun. Di tahun 2014 balita di Indonesia

mengalami kegemukan (obesitas), yang merupakan salah satu penyebab utama

kematian di Indonesia (Pratiwi & Sapriyani, 2018).

Obesitas merupakan timbunan triasil gliserol berlebih di jaringan lemak

akibat asupan energi berlebih di bandingkan penggunaanya, obesitas juga

berhubungan dengan penyakit-penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup.

obesitas terjadi jika dalam suatu periode waktu lebih banyak kalori yang masuk

melalui makanan daripada yang di gunakan untuk menunjang kebutuhan energi

22
tubuh, yang selanjutnya energi berlebih akan di simpan sebagai trigliserida di

jaringan lemak (Hastuti, 2018).

2. Etiologi

Mekanisme dasar terjadinya obesitas adalah dengan masukan kalori yang

yang melebihi pemakaiannya untuk mememelihara dan pemulihan kesehatan

kondisi ini berlangsung cukup lama akibatnya kelebihan kalori tersebut akan di

simpan dalam jaringan lemak yang lama kelamaan menimbulkan obesitas. Hukum

termodinamika (thermodynamics) mengungkapkan bahwa obesitas terjadi akibat

adanya ketidakseimbangan energi dalm kurun waktu yang lama, yakni

pengluaran energi yang lebih kecil di bandingkan dengan jumlah energi yang di

konsumsi. Asupan energi yang berlebihan, pengeluaran energi dalm bentuk

aktivitas fisik yang rendah atau kombinasi dari kedua faktor tersebut

menyebabkan keseimbangan energi menuju kearah positf, balance positif inilah

yang sering kali menjadi penyebab peningkatan berat badan (Sudargo dkk, 2018).

Kegemukan dapat di sebabkan oleh kebanyakan makan, dalam hal karbohidrat,

lemak maupun protein, tetapi juga karna kurng gerak, seseorang di sebut obesitas

apabila berat badanya melebihi 15% pada laki-laki dan 20% pada wanita dari

berat badan ideal menurut umurnya (Proverawati & Wati, 2011).

Menurut Hasdianah, dkk (2014) faktor-faktor yang merupakan hasil

kombinasi obesitas:

a. Tidak melakukan aktifitas fisik sehingga membakar lemak akan menjadi

sedikit

b. Memakan makanan dengan tinggi kalori terutama makanan cepat saji


c. Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini

dapat memicu terjadinya obesitas

d. Kurang tidur

e. Mengkonsumsi obat obatan tertentu seperti obat deabetes, anti kejang, anti

depressants, antipsychotic, steroits, dan beta blocker.

f. Mengalami masalah medis lain

3. Gejala obesitas

Gejalah gelajah yang biasa dialami oleh seseorang yang mengalami obesitas

antara lain (Hasdianah, dkk. 2014):

a. Kebiasaan tidur dengan mendengkur

b. Susah tidur nyeri pada punggung atau sendi

c. Berhenti nafas pada saat tidur secara tiba tiba

d. Selalu merasakan panas berkeringat secara berlebihan

e. Sulit bernafas

f. Depresi sering merasakan ngantuk dan lelah

g. Ruam atau infeksi pada lipatan kulit

4. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak

Menurut Rachmawati (2012). Faktor-faktor yang berperan besar meningkatkan

risiko terjadinya obesitas pada anak adalah :

a. Jenis kelamin

Pada saat kehamilan jelas jenis kelamin tampaknya juga ikut berperan

dalam timbulnya obesitas. Meskipun dapat terjadi pada kedua jenis kelamin,

tetapi obesitas lebih umum dijumpai pada wanita terutama setelah kehamilan

dan pada saat menopause. Pada saat kehamilan jelas karena adanya
peningkatan jaringan adipose sebagai simpanan yang akan diperlukan selama

masa menyusui. Mungkin juga obesitas pada wanita disebabkan karena

pengaruh faktor endokrin, karena kondisi ini muncul pada saat adanya

perubahan hormonal tersebut di atas.

b. Tingkat sosial

Di kehidupan sehari-hari terdapat suatu kontradiksi hubungan antara

status ekonomi sosial dan prevalensi obesitas. Di tingkat sosial yang rendah,

dimana makanan sukar didapat, obesitas tampak sebagai suatu indikator visual

terhadap tingkat kesejahteraan dan status. Namun sebaliknya, pada tingkat

sosial yang lebih tinggi, kekurusan dianggap sebagai suatu keinginan yang

harus diraih, sedangkan obesitas dipandang sebagai suatu indikator terhadap

status yang lebih rendah.

c. Pola makan

Pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat, dan rendah zat

gizi mikro akan menyebabkan maslah kegemukan, gizi lebih, serta

meningkatkan radikal bebas yang dapat memicu munculnya penyakit

degeneratif. Kegemukan lebih banyak terkait dengan jenis atau apa yang

dimakan daripada jumlah atau berapa banyak yang dimakan (Rachmawati

(2012).

Pola makan yang merupakan pencetus terjadinya obesitas adalah

mengonsumsi makan porsi besar (melebihi dri kebutuhan ) makan tinggi

energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana, dan renda serat. Sementarai

itu, perilaku makan yang salah ialah tindakan mengunsumsi makanan dengan
jumlah yang berlebihan tanpa di imbangi dengan pengeluaran energi yang

seimbang, salah satunya berupa aktivitas fisik (olahraga) (Sudargo dkk, 2018).

d. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk metabolisme

basal. Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem

penunjangnya. Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar

metabolisme untuk bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan

tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh

dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh.

Kebutuhan tenaga basal sangat beragam antar individu. Demikian pula

kebutuhan tenaga untuk aktivitas juga beragam tergantung pada aktivitas

seseorang. Obesitas banyak dijumpai pada orang yang kurang melakukan

aktivitas fisik dan kebanyakan duduk. Kurangnya pemanfaatan tenaga akan

menyebabkan simpanan tenaga tidak akan banyak digunakan dan lambat laun

akan semakin bertumpuk sehingga menyebabkan obesitas.

e. Kerusakan pada salah satu bagian otak

Pada otak terdapat bagian yang bertugas untuk mengontrol perilaku

makan pada seseorang. bagian otak yang mengatur hal tersebut

hipotalamus.hipotalamus merupakan bagian sel dalm otak yang berhubungan

langsung dengan sel-sel di luar otak serta berhubungan langsung dengan

kelenjar di bawah otak ( Nadjibah, 2018)

f. Faktor genetis
Faktor genetis merupakan salah satu faktor yang juga berperan dalam

timbulnya obesitas. Telah lama diamati bahwa anak-anak obesitas umumnya

berasal dari keluarga dengan orangtua obesitas. Bila salah satu orangtua

obesitas, kira-kira 40% - 50% anak-anaknya akan menjadi obesitas, sedangkan

bila kedua orangtuanya obesitas, 80% anak-anaknya akan menjadi obesitas.

g. Usia

Makin tua usia kita makin besar resiko bertambah berat badan ,hal ini di

akibatkan oleh metabolismetubuh yang menurun dan masa otot yang berkurang

( Nadjibah, 2018).

Menurut Hasdiana dkk (2014), Adanya pengaruh genetik dan hormon

pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas akan terjadi jika

tubuh menerima lebih banyak atau kelebihan kalori daripada membakar kalori.

Kalori tersebut menumpuk dan menjadi lemak obesitas merupakan hasil

kombinasi antara faktor-faktor brikut ini:

a. Tidak melakukan aktifitas fisik sehingga pembakaran lemak akan menjadi

sedikit

b. Memekan makanan dengan tinggi kalori terutama makan cepat saji

c. Kurang tidur

d. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat diabetes, anti kejang, anti

depressant, antipsychotic, steroids dan beta blockers.

e. Mengalami medis lain

5. Klasifikasi Obesitas

Menurut Rachmawati (2012) tempat penimbunan lemak, maka obesitas

dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :


a. Kegemukan Android

Bila lemak tertimbun di setengah bagian atas tubuh (perut, dada, punggung,

dan muka).

b. kegemukan Gynecoid

Bila lemak tertimbun di setengah bagian bawah tubuh (pinggul, paha, dan

pantat

6. Cara Penentuan Obesitas

Seorang di anggap memiliki obesitas jika indeks masa tubuh IMT lebih

dari 30 kg/m2.IMT adalah ukiran yang di peroleh dari hasil pembagian barat

badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (Nadjibah,

2018).

IMT = Berat Badan (kg)


Tinggi Badan (m2)2

Perhitungan IMT pada orang dewasa berbeda tidak sama dengan IMT

anak dan remaja dikarenakan kriteria IMT pada anak maupun remaja spesifik

terhadap umur dan jenis kelamin. Jenis kelamin dan umur pada anak dan

remaja dipertimbangkan karena jumlah lemak tubuh yang berubah sesuai

dengan umur dan jumlah lemak tubuh yang berbeda antara perempuan dan

laki-laki (CDC, 2011). Pada anak-anak dan remaja hasil perhitungan IMT juga

dapat diinterpretasikan pada grafik IMT menurut umur baik pada laki-laki atau

perempuan (Kemenkes RI, 2010).


2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Bedasarkan Indeks
Massa Tubuh

No Status Gizi Ambang Batas


1 Kurus < 18,5
2 Normal ≥ 18,5 - < 25,0
3 Gemuk ≥ 25,0 - <27,0
4 Obesitas ≥ 27,0
Sumber : Kemenkes RI 2018

7. Patofisiologi Obesitas

Obesitas di tandai dengan penumpukan lemak yang berlebihan atau

terjadi dalam kompertemen jaringan adiposa yang berbeda.proses

adipogenesis dapat terjadi sepanjang hidup, tetapi terutama pada dua priode

sensitif, yaitu priode setelah kelahiran dan puberta s. proses biologi yang

mengatur ini disebut homeostasis energi gangguan metabolisme ini di ketahui

terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang di

keluarkan.mekanisme regulasi homeostasisenergi terutama terjadi di otak.inti

dalam hipotalamus mediobasal adalah pusat yang mengintegrasikan nafsu

makan dan meregulasi berat badan ( Hastuti, 2018).

Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-

sinyal eferen (yang berpusat di hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal

aferen dari perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan otot (Sherwood, 2012).

Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar serta

menurunkan pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat katabolik (anoreksia,

meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal

pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan

waktu makan, serta berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida
gastrointestinal, yang diperankan oleh kolesistokinin (CCK) sebagai

stimulator dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal panjang diperankan oleh fat-

derived hormon leptin dan insulin yang mengatur penyimpanan dan

keseimbangan energi (Sherwood, 2012).

8. Manifestasi klinik

Kedua hal yang dapat di gunakan sebagai pengukuran klinis obesitas

adalah garis pertumbuhan dan waktu pubertas. banyak yang mejadi dewasa

yang mengalami pubertas lebih cepat dengan dari anak dari berat badan

normal,dan umur tulang biasanya lebih tua.tanda klinis lain yang

mengindikasikan penyebab hormonal obesitas pada anak yaitu: penambahan

berat badan di luar karakter keluarga, obesitas pada anak yang pendek,

penambahan berat badan progresif tanpa peningkatan sepadan di garis

pertumbuhan, kulit kering, konstipasi, intolesansi dingin, dan kelelahan,

riwayat kerusakan CNS (trauma, pendarahan, infeksi, radiasi, kejang)

akumulasi lemak di leher dan tubuh tetapi tidak di lengan atau kaki, hipertensi

perkembangan seksual yang tidak tepat pada umur yang masih muda,rambut

wajah yang berlebihan,dan atau mentruasi irregular pada remaja perempuan,

sakit kepala, muntah, gangguan mata, dan berkemih berlebihan (Nirwana,

2012)

9. Komplikasi obesitas

Menurut Hasanah, dkk. (2014):


a. Diabetes (kencing manis)

b. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

c. Deslipidemia (kadar kolestrol dan trigliserida darah tinggi)

d. Percepatan atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)

e. Pre eklamsia

f. Mengganggu penampilan atau estetika diri

g. Kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah

Komorbiditas obesitas termasuk peningkatan signifikan risiko

deabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit respiratorik (asma, sleep

apneu), infertilitas, penyakit sendi degeneratif, proteinuria, depresi, anxisty,

dan dekriminasi baik dikehidupan sosial dan ditempat kerja. Obesitas juga

memperpendek jangga waktu hidup karna komordibitasnya dan semakin awal

muncut penyakit semakin pendek jangka waktu hidup pasien. Obesitas adalah

penyakit kronik yang membuhkan trapi kronik. Obesitas atau kegemukan pad

a anak terutama pada usia 6-7 tahun bisa menurunkan tingakt kecerdasan

anak karena aktiftas dan kreatifitas anak menjadi menurun dan cendrung

malas (Riwana, 2012).

10. Pencegahan Obesitas

Dalam upaya pencegahan obesitas ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pihak sekolah dan keluarga. Sebagaimana disimpulkan dari Centers for

Disease Control and Prevention (2012), (Poeta et al., 2013).

a. Upaya dari pihak sekolah

1) Mensosialisasikan gaya hidup sehat dan aktif dengan membuat

kebijakan-kebijakan yang mendukung.


2) Menyediakan lingkungan sekolah yang mendukung untuk pola makan

sehat dan gaya hidup aktif.

3) Menyediakan program meal plan dan memastikan meal plan yang

diberikan sesuai dengan minat pola makan anak

4) Menerapkan program aktifitas fisik bagi anak dengan pendidikan fisik

yang berkualitas.

5) Membuat hubungan dan kerja sama yang baik dengan keluarga dalam

mengembangkan dan mengimplementasikan pola makan sehat dan

gaya hidup aktif.

6) Menyediakan tim untuk menangani konsultasi dan pengembangan

program kesehatan dan kebugaran yang meliputi:pola makan sehat,

konsultasi nutrisi, kesehatan mental dan gaya hidup aktif bagi siswa

dan semua staff anggota sekolah.

b. Upaya Dari Pihak Keluarga

Keluarga merupakan faktor penting dalam keberhasilan program

mengurangi obesitas dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif,

setelah dari sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua atau

keluarga dalam memaksimalkan program ini diantaranya:

1) Memberikan pilihan makanan dan minuman yang sehat untuk

dikonsumsi

2) Memberikan dukungan pada anak dalam memulai gaya hidup sehat.

3) Memberikan akses pada anak untuk mengikuti klub olahraga

4) Menjadi teladan atau role model dalam gaya hidup sehat


Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan mempertahankan keseimbangan

energi untuk mencapai berat badan yang sehat dan ideal melalui perlindungan

terhadap keseluruhan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan, serta status gizi.

Keseimbangan energi seseorang merupakan keseimbangan energi yang masuk

melalui konsumsi makanan dan minuman dengan energi yang dikeluarkan untuk

mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan secara normal, metabolisme,

termogenesis, serta aktivitas fisik (Rachmawati, 2012).

Salah satu bagian untuk mencapai keseimbangan energi adalah dengan

mengonsumsi makanan yang menyediakan cukup zat gizi dan jumlah kalori yang

sesuai. Orang tua dapat membantu anak-anaknya belajar untuk memperhatikan apa

yang mereka konsumsi dengan mengembangkan kebiasaan pola makan yang sehat,

berkreasi untuk membuat hidangan favorit sehat, dan mengurangi konsumsi makanan

yang tinggi kalori, namun minim zat gizi (Rachmawati, 2012) Pengembangan pola

makan yang sehat bisa dengan cara :

1. Menyediakan berbagai menu makanan yang berasal dari sayuran, buah-buahan


maupun produk gandum
2. Memilih daging yang rendah lemak, unggas, ikan, dan kacang-kacangan untuk
sumber protein
3. Menyajikan porsi yang cukup
4. Meminum air putih yang cukup
5. Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula
maupun pemanis
6. Membatasi konsumsi lemak jenuh
Bagian lain dari usaha menyeimbangkan energi adalah dengan melakukan

sejumlah aktivitas fisik yang sesuai dan mengurangi waktu bermalas-malasan.

Selain menyenangkan bagi anak-anak dan remaja, melakukan aktivitas fisik


secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Anak-anak dan remaja

setidaknya melakukan olahraga dengan tingkatan sedang minimal 60 menit

dalam seminggu, dan lebih dianjurkan untuk berolahraga setiap hari. Anak-anak

meniru orang dewasa. Oleh karenanya, hendaklah rutinitas berolahraga dimulai

dari orang tua, sehingga mendorong anak-anak untuk mengikuti kegiatan yang

orang tua lakukan (Rachmawati, 2012).

11. Penatalaksaksanaan obesitas

a. Manajemen nonfarmakologi

1) Nutrisi

Kebutuhan kalori untuk penderita obesitas di kurangi dengan

menyesuaikan target berat badan yang ingin di capai. Secara umum,

pembatasan jumlah kalori lebih di utamakan daripada pembatasan

komposisi makronutrien, seperti karbohidrat, lemak dan protein karna

pembatasan kalori merupakan kunci bagi keberhasilan penurunan berat

badan.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan panduan diet

bagi penderita obesitas sebagai berikut.

a) Total asupan lemak seharusnya kurng dari 30% dari total energi

b) Asupan lemak jenuh seharusnya kurang dari 10% dari total energi

c) Asupan polyunsaturated fat seharusnya tidak lebih dari 10% total

energi

d) Asupan polyunsaturated fat sebaiknya dari selisih total asupan lemak

yang di perlukan, kira-kira 10 hingga 15% dari total energi.

e) Total asupan kolestrol tidak lebih dari 3.000 mg (3 g) per hari


f) Asupan natrium tidak lebih dari 3.000 mg ( 3 g) per hari.

Sebagai tambahan, panduan diet AHA ini termasuk pemiliha

makanan. yaitu sebagai berikut.

a) Tidak lebih dari 5-8 sendok teh lemak dan minyak perhari termasuk

lemak yang di gunakans saat memasak dan memanggang serta yang di

tambahkan ke dalam saus untuk salad atau roti

b) Enam ons atau kuarang dari daging, ikan, atau ungas lainnya

c) Tidak lebih dari tiga atau empat kuning telur setiap minggu

d) Dua hingga lima gelas susu tanpa lemak atau rendah lemak per hari

e) Lima porsi atau lebih buah sayuran perhari

f) Enam porsi atau lebih untuk roti, sereal, nasi, pasta, aneka gandum, atau

makanan yang mengandung zat tepung per hari.

2) Aktivitas fisik

Pengeluaran energi di asosiasiakan dengan aktivitas fisik yang

penting bagi penderita obesitas, yang secara langsung berhubungan

dengan berat badan yang berkurang. meskipun bagi beberapa pasien

sangat sulit untuk menjaga aktivitas fisik di tingkat sedang dan berat dari

aktivitas fisik yang di perlukan. aktivitas fisik ini merupakan intervensi

yang hanya dapat menghasilkan <3% dari penurunan berat badan akibat

pasien tidak patuh mengikuti jadwal aktivitas. peningkatan aktivitas fisik

sangat berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

3) Perubahan perilaku

Terapi tingkah laku adalah kunci dari pengobatan untuk pasien

obesitas, targenya adalah menolong pasien untuk mengembangkan


perilaku hidup sehat dalam jangga panjang dengan menyeimbangkan

antara nutrisi dan aktivitas fisik. intensive behavioral therapy ( IBT)

diimplementasikan bagi keberlanjutan penurunan berat badan melalui

intervensi intensitas tinngi dengan diet dan aktivitas fisik. penelitian klinik

menunjukan bahwa intervensi perilaku direlasikan dengan diet dan

aktivitas fisik ternyata paling efektif di lakukan, rata-rata penurunan berat

badan mencapai 4% pada 12 hingga 18 bulan terapi nonfarmalogi. terapi

perilaku berhubungan langsung dengan kepatuhan pasien dalam

melakukan aktivitas fisik intervensi perilaku di temukan sangat efektif

termasuk mampu memonitor diri sendiri mengenai jadwal makan, aktivitas

fisik yang di lakukan, manajemen stress (Hastuti, 2018).

b. Farmakologi

Table 2.2 obat-obat yang telah di gunakan sebagai anti obesitas (Hastuti,
2018 ).

Obat Mekanisme kerja Efek terhadap


berat badan
Phertermine Menurunkan nafsu keinginan makan: 3,6 kg dalam 6
amine simpatomimetik bulan

Dietilpropion Menurunkan nafsu keinginan makan: 3 kg dalam 6 bulan


amine simpatomimetik
Fluoxetine Menurunkan keinginan makan: 4,74 kg dalam 6
inhibitor re-uptake serotonin selektif bulan dan 3,15 kg
dalam setahun
Sibutramine Menurunkan keinginan makan: 4,45 kg dalam
inhibitor re-uptake gabungan setahun
norepinefrin dan serotonin
Orlistat Memengaruhi absorpsi lemak: 2,59 kg dalam 6
inhibitor lipase bulan dan 2,89 kg
dalam setahun
Meskipun berat badan yang turun tidak banyak (< 5 kg dalam 1 tahun), tetapi

jumlah berat badan yang turun ini berkaitan dengan meningkatnya sensitivitas

insulin, dapat mengontrol glikemik, dyslipidemia, dan hepertensi pada pasien

obesitas. target tebesar dari manjemen berat badan adalah mengurangi risiko menuju

kardiovaskuler akibat obesitas sehingga menurunkan morbiditas dan mortalitas.

Terapi dengan obat untuk obesitas dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

dengan mekanisme berbeda.

B. Anak

1. Definisi

Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan

perkembangan yang di mulai dari bayi hingga remaja.masa anak merupakan

massa pertumbuhan dan perkembangan yang di mulai dari bayi (0-1 tahun ) usia

bermain/todle ( 1-2,5 tahun ) tahun pra sekolah (2,5-5 tahun),usia sekolah (5-11

tahun) hingga remaja (11-18 tahun).rentang ini berbeda antara anak satu dengan

yang lain mengingat latar belakang anak berbeda,pada anak terdapat rentang

perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat, dalam

peroses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri pola koping

dan perilaku sosial (Hidayat,2012).

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu pristiwa yang

di alaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan ,massa tersebut akan


berlainan dalam suatu organ tubuh, percepatan dan perlambatan tersebut

merupakan suatu kejadian yang berbeda setiap organ tubuh akan tetapi masih

saling berhubungan satu dengan yang lain. peristiwa pertumbuhan pada anak

dapat terjadi perubahan tentang besarnya jumlah, ukuran di dalam tingkat sel

orgn maupun individu sedangkan perkembangan pada anak dapat terjadi pada

perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial,

emosional dan intelektual. pertumbuhan dan perkembangan secara fisik

intelektual maupun emosional. peristiwa pertumbuhan dan perkembangan secara

fisik dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari

tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.pertumbuhan dan perkembangan secara

intelektual anak dapat di lihat dari kemampuan secara simbol maupun abstrak

seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca dan lain-lain, sedangkan

perkembangan secara emosional anak dapat di lihat dari perilaku sosial di

lingkungan anak (Hidayat, 2012).

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian

Desain penelitian ini adalah literature review atau tinjauan pustaka. Literature

review merupakan survei sumber ilmiah tentang topik tertentu yang memberikan

gambaran tentang perkembangan pengetahuan saat yang melibatkan pengumpulan,

evaluasi, dan analisis publikasi (seperti buku dan artikel jurnal) yang terkait dengan

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak

B. Strategi Pencarian Literature

Penelitian kuantitatif dengan pendekatan literature review dengan metode

pencarian menggunakan electronic data base. Metode pencarian jurnal melalui

Google Scholar, pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal faktor-

faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar. sehingga di dapatkan 7 jurnal sesuai

dengan kriteria inklusi dan terdapat 7 jurnal yang sesuai dengan topik faktor-faktor

yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak yang dapat diakses full text.

Kriteria jurnal yang direview adalah artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan

bahasa inggris. Tahun jurnal yang digunakan dibatasi pada tahun 2015-2021. Jurnal

yang digunakan dalam literature review diperoleh dari berbagai jurnal penelitian.

Metode sintesis data yang digunakan dalam literature review ini disintesis

menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi

yang sejenis dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan.

C. Kriteria Jurnal

Kriteria Inklusi
Tahun terbit 2015-2021
Bahasa Bahasa indonesia dan bahasa inggris
Jenis jurnal Original artikel penelitian yang dapat di akses full teks
Kata kunci Faktor-faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar
Metode penelitan Literature review

D. Sintesis jurnal

1. Prosedur Literature Review

a. Tentukan fenomena atau alasan review dilakukan, pertimbangkan mengapa

ulasan itu penting dan relevan untuk dilakukan review. Dalam penelitian ini

kajian literatur yang dilakukan tentang faktor-faktor yang hubungan dengan

kejadian obesitas pada anak.

b. Lakukan pencarian literature yang relevan, peneliti harus memilih fokus dan

mengembangkan kata kunci, yaitu Faktor-faktor kejadian obesitas, anak

sekolah dasar, untuk mengarahkan pencarian, penelitian melakukan

penelusuran jurnal melalui Google Scholar, pubmed.

c. Kriteria inklusi didapat 7 jurnal untuk di review, peneliti selanjutnya membuat

matriks telaah jurnal yang berisi judul, tahun, penulis, tujuan metodologi, hasil

penelitian untuk selanjutnya dilakukan analisis.

2. Sintesis Data

Hasil literature review tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian obesitas pada anak ini disintesis menggunakan metode naratif dengan

melakukan analisis berdasarkan pertanyaan peneliti, mengemukakan hasil

penelitian yang telah dipaparkan, dan menemukan gap berdasarkan persamaan,

perbedaan kelebihan dan kekurangan setelah itu mengelompokkan data-data hasil


ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan

yaitu untuk memaparkan informasi berdasarkan evidence based keperawatan

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.

3.2 Alur Pencarian Jurnal


Faktor-faktor kejadian obesitas, anak sekolah dasar

Google Schoolar PubMed

Artikel yang didapat 20


10 Artikel Nasional 10 Artikel Internasional

13 Artikel tidak 7 Artikel memenuhi


memenuhi
kriteria inklusi

Kriteria Jurnal :
1. Jurnal Nasional terindeks shinta
2. Jangka waktu terbit jurnal tahun 2015-2021
3. Menggunakan bahasa indonesia dan bahasa
inggris
4. Jenis artikel yang didapat full teks

Artikel yang diambil 7 artikel

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Bedasarkan hasil pencarian literature di Google Schoolar dan Pubmed

dengan kata kunci faktor-faktor kejadian obesitas , anak sekolah dasar, peneliti

menemukan 15 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Sebanyak 7 jurnal
nasional dan 8 jurnal internasional yang ditemukan. Kemudian setelah itu peneliti

melakukan skrining, jurnal yang di duplikasi dan tidak sesuai dengan kriteria

inklusi, sehingga didapatkan 7 jurnal yang memenuhi kriteria. yang disitasi dengan

model APA (American Psycological Association), yang dapat diakses fulltext. Tahun

jurnal yang digunakan dibatasi 2015-2020.

Table 4.1 Hasil Telaah Jurnal

Judul Pengarang Variabel Tujuan Metode penelitian


dan tahun
1. Faktor-faktor yang yensasnidar, Faktor Untuk mengetahui Jenis penelitian
Yang Nurhamida, kejadian faktor-faktor yang adalah pen
Berhubungan Atika dewi obesitas, anak berhubungan observasional
Dengan Kejadian kumala putri sekolah dasar dengan kejadian bersifat analitik
Obesitas Pada (2018) obesitas membandingkan
Murid Sekolah distribusi pe
Dasar Negeri 11 obesitas antara kel
Lubuk Buaya Kota kasus dan kel
Padang Tahun kontrol
2018 menggunakan
case Control Stud
di peroleh
wawancara, kue
pengukuran a
fisik. Tempat Pen
dilakukan di S
Dasar Negeri 11
Buaya Kota P
Pada bulan Oktobe
s.d Juni 2018. P
kasus adalah muri
berada di Sekolah
Negeri 11 Lubuk
Kota Padang,
sampel 80 orang.
kasus diambil
acak sederhana (
random sam
analisis data ya
gunakan chi-squar
2. Analisis Faktor Lisa Faktor untuk menganalisis Penelitian ini mer
Perilaku Berisiko Agustina, Rerisiko faktor perilaku penelitian a
terhadap Kejadian LindaT.Maas Kejadian berisiko terhadap dengan mengg
Obesitas pada , Zulfendri Obesitas, Anak kejadian obesitas desain cross sec
Anak Usia 9-12 (2019). Usia 9-12 pada anak usia 9 – Penelitian ini dil
Tahun di SD tahun 12 tahun di SD di Sekolah
Harapan 1 Medan Harapan 1 Medan Harapan 1 M
Populasi
penelitian ini
seluruh siswa-sisw
IV, V dan VI yang
SD Harapan 1 M
jumlah sampel
dibutuhkan
penelitian ini
sebanyak 59
Teknik penga
sampel yang dig
dalam penelitian
adalah Propo
random sampling
diperoleh
wawancara s
kuesioner dan ob
langsung. Analisi
dilakukan uji Chi-
dan uji Regresi L
Berganda.
3. Faktor-faktor yang Ruri Faktor Tujuan penelitian Jenis penelitian ini
berhubungan Widyasari, kejadian ini untuk adalah jenis peneli
dengan kejadian Chalida Obesitas, anak mengetahui faktor- survei yang bersifa
obesitas pada anak Aulia Putri, sekolah dasar faktor yang deskritif analitik de
di sekolah dasar (2018) berhubungan pendekatan Cross
negeri 54 banda dengan kejadian Sectional Pengamb
aceh obesitas pada anak sampel menggunak
di sekolah dasar tehnik simple rand
negeri 54 banda sampling dengan ju
aceh 65 responden. Pene
dilakukan pada tan
2-27 April 2018 pa
siswa kelas IV dan
SDN 54 Banda Ac
Cara pengumpulan
dengan membagika
kuesioner, analisis
menggunakan uji c
square

4. Faktor yang Miftahul Faktor Tujuan penelitian Desain penelitian


memengaruhi Jannah, terjadinya ini adalah untuk digunakan
terjadinya obesitas Tri Naswati obesitas, anak mengetahui faktor penelitian ini
pada anak sekolah Utami (2018) usia sekolah apa yang paling metode kua
di sdn 1 sigli dasar dominan dengan mengg
kabupaten pidie memengaruhi survei analitik
kejadian obesitas desain cross sec
pada siswa di SD Populasi
Negeri 1 Sigli penelitian ini yaitu
Kebupaten Pidie di SD Negeri 1
Kabupaten Pidie
IV, V dan VI
berjumlah 72
siswa, penga
sampel pada pen
ini dengan mengg
tehnik total sampli
uji yang digunaka
penelitian ini ada
regresi logistik ber
5. Faktor-faktor yang Eka Maya Faktor Tujuan penelitian Jenis penelitian
berhubungan Saputri , kejadian ini adalah agar di digunakan
dengan kejadian Ahmad obesitas, Pola ketahuinya faktor- penelitian kua
obesitas Pada anak Satria makan, faktor apa saja analitik observ
Di Sdn 176 Kota Efendi, Juli menonton yang berhubungan dengan mengg
Pekan baru Selvi Yanti televisi, dengan kejadian desain Cross Sec
(2018 ) aktifitas fisik, obesitas Sampel penelitia
adalah sebayak
orang siswa dan
Penelitian ini dil
di SDN 176 di
Pekanbaru.
pengambilan
dilakukan secara
sederhana
Proprorsional Str
Sampling, Pengum
data yang dig
adalah data prime
dikumpulkan la
dari hasil waw
terhadap resp
dengan mengg
kuesioner, Analisi
multiple l
regression
6. Prevalence Ashmita Faktor terkait Penelitian ini Jenis penelitian
and associated Karki, kelebihan berat dilakukan untuk adalah survei
factors of Archana badan/obesitas, mengetahui bersifat deskritif
childhood Shrestha, and anak-anak prevalensi dan pendekatan
overweight/ob Narayan sekolah dasar faktor-faktor yang Sectional, Penelit
esity among Subedi berhubungan lakukan pada bula
primary (2019) dengan kelebihan oktober 2017 di
school berat data dikumpulkan
children in badan/obesitas menggunakan ku
urban Nepal pada anak. sampel sebanyak
anak di kum
menggunakan clus
tahap random sa
dari 10 sekolah
populasi adalah
anak kelas 1-5
berusia 6-13
Analisis mengg
uji Chi-square
dengan analisis
logistik multivariat
7. Physical activity, Hayder A. Anak sekolah Untuk Desain penelitian i
sedentary Al-Domi, Perilaku mengidentifikasi cross-sectional, M
behaviors and Ahmad menetap, faktor-faktor risiko Studi potong lintan
dietary patterns as Faqih, Ziad Aktivitas fisik, tertentu yang dilakukan pada 922
risk factors of Jaradat, obesitas berhubungan sekolah (473 laki-l
obesity among Anfal AL- dengan obesitas dan 449 perempua
Jordanian Dalaeen, pada anak berusia 7-18 tahun
schoolchildren Saied dilakukan selama 2
Jaradat, 2011Anak-anak di
Batool secara acak dari tig
Amarneh b utama di Yordania
(2018) Amman, Irbid, dan
Mafraq data di per
menggunakan kosi
dengan menggunak
metode multistage
cluster sampling.
menggunakan
analisis varians
(ANOVA) untuk v
kontinu, dan uji ch
square untuk varia
kategori

B. PEMBAHASAN

Obesitas pada anak dapat di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pola

makan dan aktivitas fisik, ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan

energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan di bandingkan dengan kebutuhan

/pemakaian energi (energi expenditure). Kelebihan energi di dalam tubuh di simpan

dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal jaringan lemak di timbun di

beberapa tempat tertentu, diantaranya di dalam jaringan subkutan dan di dalam

jaringan tirai usus (omentum). Jaringan lemak subkutan di daerah dinding perut

bagian depan mudah terlihat menebal pada seorang yang menderita obesitas

(Proverawati & Wati , 2011).


Bedasarkan hasil telaah artikel yang di dapatkan dari pencaraian literature

riview terhadap tujuh artikel di ketahui bahwa artikel tersebut mempunyai tujuan

yang sama yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

obesitas pada anak. Berdasarkan desain penelitian didapatkan kesamaan dalam

penggunaan metode penelitian 6 jurnal menggunakan cross sectional (Agustina &

Maas, 2019, Widyasari et al., 2018, Saputri et al., 2018, Jannah & Utami, 2018,

Karki et al., 2019, Al-Domi et al., 2019) dan 1 jurnal menggunakan case control

(Yensasnidar et al., 2018). Desain cross sectional merupakan salah satu desain

penelitian atau bisa pula dilihat sebagai salah satu metodologi penelitian sosial

dengan melibatkan lebih dari satu kasus dalam sekali olah dan juga melibatkan

beberapa variabel untuk melihat pola hubungannya. Case-control adalah penelitian

analitik dengan pendekatan retrospektif dimana penelitian mengambil data variabel

akibat (dependent) di lakukan terlebih dahulu kemudian baru di ukur variabel sebab

yang tela terjadi pada waktu yang lalu (sujarweni V. Wiratna,2015). Penggunaan

teknik pengumpulan data yang digunakan kuisoner atau semi kuisoner sehingga

peneliti mendapatkan perbedaan dari beberapa artikel tersebut yaitu metode cross

sectional dan cross control.

Teknik pengambilan sampel bervariasi dari 7 jurnal yang di review 3 artikel

yang sama menggunakan teknik random sampling (Yensasnidar et al., 2018,

Agustina & Maas, 2019, Widyasari et al., 2018, Karki et al., 2019) 1 menggunakan

teknik total sampling (Jannah & Utami, 2018) 1 mengunakan Teknik proprorsional

stratified sampling (Saputri et al., 2018) 1 menggunakan teknik multistage cluster

sampling (Al-Domi et al., 2019). random sampling ini di gunakan agar dapat

mengurangi bias dan mengetahui standar eror penelitian teknik ini hanya boleh di
gunakan apabila setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen hal ini berarti

setiap anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk di ambil

sebagai sampel, Kriteria tersebut di dasarkan pada tujuan yang spesifik setiap

penelitian agar kriteria sampel tidak mempengaruhi hasil penelitian (Harnani &

rasyid, 2015). Sedangkan Purposive sampling merupakan salah satu teknik sampling

dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan menentukan ciri ciri

ataupun kriteria khusus yang sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Hasil pada penelitian (Yensasnidar et al., 2018) menggunakan analisis data

chi-square sampel berjumlah 80 orang, peneliti menemukan anak yang mengalami

obesitas lebih tinggi pada anak yang pola makannya tidak baik dibandingkan pada

anak yang pola makannya baik dan didapatkan bahwa terdapat aktivitas fisik ringan

pada anak Sekolah Dasar Negeri 11 lubuk Buaya Kota padang tahun 2018 Diketahui

bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas,

aktivitas fisik dengan kejadian obesitas, dan konsumsi serat dengan kejadian

obesitas. Penelitian ini menganalisis faktor perilaku berisiko terhadap kejadian

obesitas hasil analisis dengan uji Chi-square diperoleh nilai kebiasaan makan p

(0,003 <0,05), aktivitas fisik p (0,008 <0,05), paparan iklan televisi p (0,015 <0,05),

dan uang jajan p (0,0001 <0,05). H value 0,000>α 0,05, sehingga dapat diartikan

bahwa kebiasaan makan, aktivitas fisik, paparan iklan televisi dan uang jajan

mempunyai pengaruh sebesar 80,5% terhadap kejadian obesitas menurut (Agustina

& Maas, 2019)

Penelitian yang serupa yang di lakukan (Widyasari et al.,2018) tetapi hasil

analisisnya yang berbeda peneleti mendapatkan ada hubungan asupan serat,

kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik dan durasi tidur dengan kejadian
obesitas pada anak di SDN 54 Banda Aceh. Berbeda dari analisis sebelumnya

penelitian (Jannah & Utami, 2018) ini menggunakan uji regresi logistik berganda

peneliti menemukan bahwa hanya variabel aktifitas fisik yang ringan menyebabkan

terjadinya obesitas sebanyak 36,5 kali lipat dibandingkan dengan variabel genetik,

pendapatan keluarga jadi dapat di simpulkan bahwa pengaruh yang paling dominan

terhadap kejadian obesitas pada siswa SD Negeri 1 Sigli kabupaten Pidie adalah

aktifitas fisik.

Berbeda dari peneltian (Saputri et al., 2018) yang mengunakan analisis data

multiple logistic regression hasil analisis uji statistik didapatkan nilai P Value =

0,000 atau p < 0,05, artinya terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian

obesitas pada anak, dan didapatkan nilai P Value = 0,001 atau p < 0,05, artinya

terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas dapat di simpulkan

bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian obesitas adalah

aktivitas fisik dan pola makan. Di lihat dari penelitian (Karki et al., 2019) di

dapatkan bahwa makanan yang tidak bergizi/makanan yang padat energi dan

aktivitas yang ringan bisa menyebabkan terjadinya obesitas pada anak-anak di nepal.

Penelitian (Al-Domi et al., 2019) ini juga mendapatkan hasil faktor yng

mempengaruhi kejadian obesitas adalah Aktivitas menetap dapat meningkatkan

kelebihan berat badan di kalangan anak sekolah hingga 2 kali lipat dan pola makan

yang lebih dari 3 kali sehari dapat juga menyebabkan obesitas.

Hasil penelitian dari 7 artikel menunjukkan bahwa pola makan sangat erat

kaitanya dengan kejadian obesitas karna asupan makan yang berlebih atau berlemak

akan menimbulkan jaringan adiposa baru sebab isi lemak pada sel adiposa berlebih.,

Jaringan adiposa mengatur kecepatan absopsi kalori diri usus halus. Konsumsi
berlebih pada anak menimbulkan obesitas dengan jumlah sel normal tetapi bentuk

dan isi lemak lebih besar, Selain pola makan kurangnya aktivitas fisik juga

merupakan faktor penyebab terjadinya obesitas pada anak sekolah dasar. Selain itu

kemajuan teknologi berupa alat elektronik seperti gadget video games, playstation,

televisi dan komputer menyebabkan anak malas untuk melakukan aktivitas fisik

(Irma rachmawati1, 2018). Jadi dapat di simpulan bahwa pola makan dan aktivitas

fisik ada hubungan yang segifikan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah

dasar.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPLAN

Semua jurnal diatas menunjukan hasil dimana pola makan dan aktivitas fisik

menjadi faktor terbanyak dan berhubungan dengan terjadinya obesitas pada anak.

Maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan

yang signifikan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas, karna

semakin banyak mengunsumsi suatu makanan/ makan makanan yang berlemak

dengan berlebihan tanpa di iringi dengan melakukan kegiatan aktivitas fisik. besar

kemungkinan obesitas pun akan terjadi.

A. SARAN

1. Bagi Penelitian Keperawatan

Peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil skripsi Literature Review ini

sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang

berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak

2. Bagi Pendidikan Keperawatan


Bidang keperawatan dapat menjadikan hasil Skripsi Literature Review ini

sebagai landasan untuk pengembangan ilmu keperawatan yang aplikatif terkait

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L., & Maas, L. T. (2019). Analisis Faktor Perilaku Berisiko terhadap
Kejadian Obesitas pada Anak Usia 9-12 Tahun di SD Harapan 1 Medan. 4(2),
371–381.
Al-Domi, H. A., Faqih, A., Jaradat, Z., AL-Dalaeen, A., Jaradat, S., & Amarneh, B.
(2019). Physical activity, sedentary behaviors and dietary patterns as risk factors
of obesity among jordanian schoolchildren. Diabetes and Metabolic Syndrome:
Clinical Research and Reviews, 13(1), 189–194.
https://doi.org/10.1016/j.dsx.2018.08.033
Darmawati, I. (2015). LITERATUR REVIEW : APLIKASI TERAPI HAN (HIPNOTIS,
AKTIFITAS FISIK, NUTRISI) PADA KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH
DENGAN OBESITAS. 86–93.
Eko Riyanti 1, E. P. L. (2019). EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN
DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG
OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Irma rachmawati1, I. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BERLEBIH PADA ANAK USIA
SEKOLAH DI MI AL-HIDAYAH BEKASI TAHUN 2018.
Jannah, M., & Utami, T. N. (2018). Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Obesitas
Pada Anak Sekolah di SDN 1 Sigli Kabupaten Pidie. Jurnal Kesehatan Global,
1(3), 110. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i3.3928
Karki, A., Shrestha, A., & Subedi, N. (2019). Prevalence and associated factors of
childhood overweight/obesity among primary school children in urban Nepal.
BMC Public Health, 19(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12889-019-7406-9
Poeta, L. S., Fátima, M. De, Duarte, S., Giuliano, I. D. C. B., & Mota, J. (2013).
Interdisciplinary intervention in obese children and impact on health and quality
of life. Jornal de Pediatria, 89(5), 499–504.
https://doi.org/10.1016/j.jped.2013.01.007
Pratiwi, W. R., & Sapriyani. (2018). Pengetahuan dan sikap ibu tentang obesitas
pada balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 6.
Riskesdas. (2018). KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. In
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 198).
Saputri, E. M., Efendi, A. S., & Yanti, J. S. (2018). FAKTOR- FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK DI SDN 176
KOTA PEKANBARU. 9, 40–44.
Silwanah, A. S., Amaliah, A., Studi, P., Masyarakat, K., Tinggi, S., & Kesehatan, I.
(2019). THAMRIN MAKASSAR ASSOCIATION OF SEDENTARY ACTIVITY
WITH OBESITY OCCURRENCE ON ELEMENTARY SCHOOL-AGED
CHILDREN IN SD. 9(2), 122–127.
Widyasari, R., Putri, C. A., Kesehatan, I., Indonesia, U. U., & Aceh, B. (2018).
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas Pada di Sekolah
Dasar Negeri 54 Banda Aceh. 4(1), 174–181.
Yensasnidar, Y., Nurhamidah, N., & Putri, A. dewi K. (2018). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 11
Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018. JURNAL KESEHATAN PERINTIS
(Perintis’s Health Journal), 5(2), 156–161.
https://doi.org/10.33653/jkp.v5i2.147
Indarwati, Mei Puput. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesitas
Pada Anak Usia 9-11 Tahun Di Sd Ma’arif Kecamatan Ponorogo. Skripsi.
Stikes Bhakti Husada Mulia Medium. Di akses dari: http/repository.stikes-
bhm.ac.id/618/.
Prihaningtyas Rendi Aji, dkk. (2018). ANAK OBESITAS ,Dampak Pada Kesehatan
dan Perkembangan, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahmawati, Muchnuria. (2012). Mencega Obesitas (problema obesitas pada
remaja). Jl.Veteran, Malang 65145 Indonesia : UB Press.
Yahya, Nadhjiba. Dipl, CIBTAC. (2018). Kupas Tuntas Obesitas.Cetakan 1-Solo:
Tiga Serangkai.
Nirwana, Ade Benih. (2012). Obesitas Anak Dan Pencegahannya. Yogyakarta: Abay
Hasdianah H. R, Dkk. (2014). Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Hastuti, Pramudji. (2018). Genetika Obesitas. Yogyakarta, 55281: Gadja Mada
University press anggota IKAPI.
Hidayat, Azil Alimul. A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan. Anak jilid 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Yahya,dr Dipl,CIBTAC. (2018). Kupas Tuntas Obesitas. Solo: Tiga serangkai
Harnani yessi,SKM.,M.Kes & rasyid zulmeliza SKM.,M.Kes .2015. statistik dasar
kesehatan. yogyakarta: CV budi utama
Sujarwani V. Wiratna. 2015. Statistik Untuk Kesehatan . yogyakarta: Gava Media
Nuryadi, Tutut, Endang. Dasar-Dasar Statistik Penelitian.Yogyakarta: Gramasurya ;
2017
Proverawati Atika, SKM, M.PH &Wati Kusuma Erna SKM,M.Si. 2011. Ilmu Gizi
Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan. yogyakarta: Nuha Medika
Redaksi Trubus. 2021.Bahaya Obesitas .Cimangis Depok: PT Graha Trubus Bina
Swadaya

Anda mungkin juga menyukai