Sebuah perusahaan Retail yang baru berdiri di Jimbaran akan membangun sebuah LAN untuk
menunjang kebutuhan kantornya. Pada tahap awal mereka akan membangun LAN dengan 5
komputer dan 1 switch. Adapun nama dan nomor IP dari masing-masing computer adalah :
Dari konfigurasi IP diatas maka kelas IPnya adalah kelas C dengan Network ID :
192.168.15.0 dan Subnetmask 255.255.255.0.
Tugas : Buatlah jaringan diatas dengan Packet Tracer 4.11, setting Nama, IP dan Subnetmask
lalu uji jaringan tersebut dengan melakukan perintah ping di command prompt masing-
masing computer. Koneksi akan berhasil jika setelah ping ada reply dari computer yang
dituju.
Simpan file dengan Nama Sendiri ditambahkan dengan tugas1, misalnya suta_tugas1.pkt.
Kemudian kirim file tersebut ke \\Telkom8\KELOMPOK2\Tugas1
Kemudian LAN yang pertama akan dikoneksikan dengan LAN digudang, tetapi karena
network IDnya berbeda maka kedua LAN tersebut belum bisa di PING.
Tugas : Buatlah jaringan LAN di gudang tersebut dan gunakan file tugas1 untuk
menghubungkan dengan LAN yang pertama (kabel cross). Dengan konfigurasi jaringan
tersebut maka hanya dikomputer di LANnya masing-masing yang bisa terkoneksi.
Simpan file dengan Nama Sendiri ditambahkan dengan tugas2, misalnya suta_tugas2.pkt.
Kemudian kirim file tersebut ke \\Telkom8\KELOMPOK2\Tugas2
Untuk menghubungkan LAN1 (di Office) dan LAN2 (di gudang) maka perusahaan membeli
sebuah router Generic Router-PT, sehingga konfigurasinya sekarang menjadi kedua LAN
(Switch dan Hub) langsung terkoneksi dengan port fast ethernetnya router dimana nantinya
port Fast Ethernet ini akan berfungsi sebagai gateway di masing-masing LAN.
Dengan konfigurasi seperti ini maka sekarang kedua LAN sudah pasti terkoneksi karena
kehadiran Router. Test dengan perintah PING dari PC ke PC. Pastikan semuanya sudah
terkoneksi.
Simpan file dengan Nama Sendiri ditambahkan dengan tugas3, misalnya suta_tugas3.pkt.
Kemudian kirim file tersebut ke \\Telkom8\KELOMPOK2\Tugas3
Dalam tahun berikutnya perusahaan semakin berkembang dan berencana membuka cabang
toko di Denpasar. Adapun LAN di Denpasar terdiri dari 2 komputer dan 1 switch dengan
nama dan IP sebagai berikut :
Koneksi WAN dari router ke router menggunakan kabel Serial DCE. Adapun IP dari
WANnya adalah untuk Jimbaran : 175.20.0.1 dan Denpasar 175.20.0.2 (Kelas B). Jangan
lupa untuk mensetting clock rate ke 56000 dan mengonkannya.
1 buah WAN (antara denpasar dan jimbaran) dengan network 175.20.0.0
Tugas : Buatlah konfigurasi dari jaringan tersebut dengan memberi nama router Jimbaran R-
JIM dan router Denpasar R-DPS dan simpan file dengan Nama Sendiri ditambahkan dengan
tugas4, misalnya suta_tugas4.pkt, kemudian copy file tersebut ke folder yang sudah
disediakan. (Pada JobSheet ini biarkan routing tabelnya kosong)
Catatan : Sampai disini antara LAN di Jimbaran dan Denpasar belum bisa konek karena
belum di setting untuk tabel routingnya. Dan nanti ini akan dilakukan di jobsheet selanjutnya.
Setelah menyelesaikan Job Sheet 4 dengan baik maka tiba saatnya melakukan setting untuk
routing static agar LAN yang di Jimbaran dengan LAN di Denpasar bisa terkoneksi. Disini
pengertian Hop harus dipahami. Karena dari Hop-lah suatu WAN bisa masuk ke jaringan
yang lain sama seperti gateway yang di pakai pintu keluar masuk dari LAN ke WAN.
Setting routing static di router :
Misalkan router R-JIM untuk bisa masuk ke jaringan di Denpasar (Network 190.35.0.0
Subnet 255.255.0.0) akan melalui HOP 175.20.0.2. Demikian juga untuk router R-DPS untuk
bisa masuk ke LAN di Jimbaran (Network 192.168.15.0 dan 200.10.55.0 subnet
255.255.255.0) harus melalui HOP 175.20.0.1.
Jadi di R-JIM isi tabel routingnya hanya satu dan R-DPS isi tabel routingnya dua.
Perusahaan membuka cabang lagi di Gianyar dan Tabanan, dimana di kedua tempat tersebut
dibangun LAN seperti di Denpasar yaitu dengan 1 switch dan 2 komputer, dengan nama dan
IP komputer sebagai berikut :
Router yang baru adalah R-GIA dan R-TBN dimana hubungan WANnya adalah sebagai
berikut :
Dari rancangan diatas maka di R-DPS akan kekurangan port serial sehingga harus
ditambahkan dulu port serial di R-DPS secara manual. Caranya off kan dulu powernya
kemudian tarik satu modul untuk port serial setelah itu onkan kembali. Tapi kalau dilakukan
penambahan port maka semua seting routing staticnya akan hilang dan harus diset kembali.
Jangan lupa untuk menset Clock Rate 56000 pada router. Dengan konfigurasi diatas maka
akan ada 4 buah WAN dengan 5 buah LAN.
Routing berantai
Pada static routing pemakaian hop hanya bisa dilakukan untuk router yang langsung
terkoneksi dengan router yang akan disetting. Sedangkan untuk router yang tidak tersambung
langsung (ada router lain diantara kedua router tersebut) maka router yang akan disetting
akan memanfaatkan/meminjam hop dari router antara (penyambungnya). Jadi sifat
pemakaian hop adalah berantai.
Tugas : Settinglah konfigurasi routing static diatas sehingga semua PC bisa saling
terkoneksi. Hati-hatilah menentukan HOPnya karena HOP adalah alamat serial router yang
langsung terkoneksi dengan router yang akan diseting.
Gunakan juga perintah tracert di pc untuk memperlihatkan jalur routing yang telah disetting
sebelumnya. Misalkan untuk di PC Toko jimbaran akan melakukan tracert ke GIA1
maka perintahnya :
PC>trancert 195.15.68.20
JOB SHEET 7 (PENENTUAN JALUR ROUTING)
Dari tugas-tugas diatas terlihat bahwa pada routing statis penentuan jalur routing ditentukan
sendiri oleh administrator jaringan dengan memperhatikan keadaan topologi jaringan.
Tentunya perubahan topologi jaringan juga akan mempengaruhi routing tabel artinya jika ada
penambahan jaringan (router) maka semua routing tabel di router yang lain harus diupdate.
Tugas : Ubahlah tabel routing pada Jobsheet 6 sehingga jika dari Jimbaran ke Tabanan
jalurnya langsung ke Tabanan tanpa melalui Denpasar, sedangkan jika dari Tabanan mau ke
Jimbaran harus melalui Denpasar terlebih dahulu.
Cara mengujinya adalah dengan mengirimkan sebuah PDU pada mode simulasi dari salah
satu komputer Jimbaran ke Tabanan. Cara yang lain adalah dengan perintah tracert dari
jimbaran ke tabanan dan sebaliknya. Bandingkan hasilnya dengan tracert di Jobsheet6.
Ubahlah tabel routing pada Jobsheet 7 sehingga sekarang jika dari Gianyar ke Tabanan
jalurnya melalui Denpasar kemudian ke Jimbaran terlebih dahulu baru ke Tabanan,
sedangkan jika dari Tabanan mau ke Gianyar melalui Denpasar lalu ke Gianyar. Jadi route
dari Gianyar ke Tabanan menjadi lebih panjang karena harus melalui Jimbaran terlebih
dahulu.
Cara mengujinya adalah dengan mengirimkan sebuah PDU pada mode simulasi dari salah
satu komputer Gianyar ke Tabanan dan sebaliknya.