Proses pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin adalah usaha untuk menemukan/ menjadi pemimpin yang sejati. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out). Menurut Joe Reynold ada tujuh karakteristik umum yang dimiliki oleh para pemimpin yang baik. Tujuh karakteristik ini adalah integritas, kasih sayang, pemahaman, keberanian, komitmen, keyakinan, dan komunikasi. Sifat-sifat itu meresap keseluruh budaya pemimpin, atau organisasi. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kepemimpinan berkaitan dengan tujuh karakteristik yang telah dijalaskan, yakni: 1) Integritas: Mencari Kejujuran Integritas adalah perjuangan yang gigih untuk mencari apa yang benar, bukannya siapa yang benar. Memiliki integritas berarti bersedia menerima tanggungjawab, dan dengan rela memberikan pertanggung-jawaban atas tanggungjawab yang diterimanya tersebut. Integritas adalah menanggalkan semua topeng yang kita pakai untuk menyembunyikan atau manyangkal ketidaksempurnaan kita. 2) Kasih Sayang: Sikap yang Bertanggungjawab Kasih sayang merupakan hasil dari keseimbangan yang produktif dan bertanggungjawab antara individualisme dan kerjasama tim. Pemimpin memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan menyelaraskannya dengan kekuatan orang lain untuk meraih tujuan bersama. Dengan demikian pemimpin mengembangkan keselarasan produktif untuk kepentingan bersama. 3) Pemahaman: Integrasi Kesadaran dan Pengetahuan Pemahaman adalah kekuatan persepsi yang arif sehingga membuat seseorang mampu menggunakan informasi secara efektif. Pemahaman mencakup pengertian akan masa lalu, kesadaran akan masa sekarang, dan visi tentang masa depan. Pemahaman merupakan kemampuan untuk mengerti dan menggunakan variable- variable yang selalu berubah, kompleks, dan tidak jelas dengan cara sesederhana dan seproduktif mungkin. Jadi pemimpin mampu mengintegrasikan masa sekarang dengan masa yang akan datang, kemudian memproyeksikannya untuk membentuk masa yang akan datang. 4) Keberanian: Tulang Punggung untuk Bertindak Karakteristik yang keempat dari kepemimpinan adalah keberania, yaitu keberanian untuk menindaklanjuti keyakinan-keyakinanmu dengan keteguhan untuk menghadapi tantangan yang terus-menerus; keberanian untuk berkorban dan mengambil risiko serta tidak mementingkan diri sendiri; keberanian untuk memberi, menikmati, dan untuk hidup. Keberanian adalah mengatasi kesulitan dengan gigih dan gembira; dan ini terlihat pada orang-orang yang bergerak kearah sukses, bukannya lari dari kegagalan. 5) Komitmen: Semangat untuk Mewujudkan Visi Seseorang yang memiliki komitmen itu lebih kuat dibandigkan banyak orang yang hanya memiliki minat. Tingkat komitmen merupakan kunci yang sangat menentukan. Komitmen tehadap sebuah visi bukanlah mawar tanpa duri, mawarnya adalah pertumbuhan, kontribusi, dan imbalan, sedangkan durinya adalah pengorbanan. Komitmen berarti bahwa apa yang terbaik pada hari ini diharapkan lagi untuk hari esok. Jadi Pemimpin menciptakan komitmen pada diri orang lain dengan persetujuan, bukan paksaan. 6) Keyakinan: Percaya pada Diri Sendiri dan Orang Lain Keyakinan merupakan ketergantungan yang kuat pada nilai-nilai, kepercayaan, dan kompetensi diri sendiri maupun orang laain. keyakinan dapat terus dipelihara dengan menggunakan kekuatan dan keahlian yang kita miliki untuk mengembangkan diri sendiri dan orang lain sehingga sedikit lebih maju setiap hari-melangkah selangkah lagi meskipun ragu-ragu, kemudian maju satu langkah lagi. Jadi Pemimpin yang baik mengerti bahwa keyakinan yang diperlihatkan dengan tindakan dapat memberi inspirasi. 7) Komunikasi: Kekuatan Persuasi Keyakinan membentuk pandangan yang kuat, dan kemampuan berkomunikasi seorang pemimpin terkait dengan pandangan-pandangannya. Seorang pemimpin yang baik memimpin dengan memberikan contoh, dan mendukung tingkah lakunya dengan persuasi verbal. Agar efektif, bahasa sang pemimpin harus dipercayai ditanggapi. Dengan demikian pemimpin itu harus terhormat dan terpercaya. Kemudian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan kepemimpinan di dalam diri pemimpin : Menentukan Prioriotas Yakni mendahulukan kepentingan orang lain dari pada dirinya pribadi, dengan mempertimbangkan banyaknya kemaslahatan yang banyak yang ada didalamnya. Menentukan dan mendahulukan sesuatu hal yang lebih penting dan bersifat urgen bagi kepentingan bersama. Membina Integritas Individu Sebagaimana dijelaskan diatas, membina dan menumbuhkan integritas yang ada dalam diri, dengan bersikap tegas dan penuh tanggung jawab yang diaplikasikan dalam tingkah laku/ tindakan yang berdasarkan kesesuaian dengan hati nurani dengan penuh keyakinan dan wibawa. Menciptakan Perubahan Positif Yang harus diperhatikan juga dalam pengembangan kepemimpinan adalah bagaimana caranya seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan yang positif, menjadikan suasana kondusif yang menghasilkan perubahan yang lebih baik dan penuh dengan atmosfir optimis dalam melangkah dan menatap masa depan. Mengatasi Pemecahan Masalah Seorang pemimpin juga harus peka dan tanggap terhadap masalah yang ada, dan dituntut untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh karenanya seorang pemimpin harus memiliki skill/ ketrampilan dalam problem solving atau dalam mengambil keputusan untuk memecahkan/ mengambil jalan keluar terhadap suatu masalah yang ada. Memupuk Sikap Positif Selain tanggap terhadap masalah yang ada, seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat memupuk dan membangun sikap positif yang dimulai dari dalam diri pemimpin itu sendiri dan dari sanalah maka akan timbul aura positif yang akan membawa disekitar/sekelilingnya terbawa menjadi positif pula. Yang akan menciptakan suasana yang penuh dengan semangat yang luar biasa, dan hubungan yang sangat baik antara pemimpin dengan bawahannya. Mengembangkan Manusia Mengembangkan manusia yang dimaksud disini adalah mengembangkan potensi yang ada dalam diri dan sumber daya manusia agar mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Memperluas Wawasan Memperluas wawasan ini merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengembangkan kepemimpinan, dengan wawasan inilah yang menjadikan seorang pemimpin memiliki kewibawaan dan kharismatik yang tinggi. Dan upaya meningkatkan intelegensi seorang pemimipin tersebut. Membina Disiplin Pribadi Membina disiplin ini juga merupakan faktor yang paling penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang baik dan teratur. Dengan disiplin ini maka suatu organisasi atau lembaga kepemimpinan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Dan itu dimulai dari dalam diri seorang pemimpin terlebih dahulu. Yang kemudian akan mempengaruhi suasanya disekitarnya. Melaksanakan Pengembangan Staf. Salah satu upaya pengembangan kepemimpinan juga yakni melaksanakan pengembangan staf, yaitu mengelola sumber daya manusia yang tidak hanya ditinjau dari segi kuantitas akan tetapi juga dari segi kualitas yang memadai. Dari kualitas maka akan tercipta suatu kerja sama yang terjalin dengan baik. B. Pengembangan Kepemimpinan di Lingkungan Pemimpin Menurut Iyeng Wiraputra yang dimaksud dengan mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin adalah mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh bawahan di lingkungan organisasi atau lembaga. Sebab semua orang di lingkungan organisasi mempunyai potensi untuk memimpin dan memperlihatkan sikap kepemimpinan. Menurut John C, Maxwell, ada beberapa alasan mengapa seorang pemimpin perlu mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin tersebut, yaitu: 1. Karena potensi terbesar untuk pertumbuhan perusahaan/ organisasi/ lembaga adalah petumbuhan orang- orangnya. 2. Pemimpin yang sudah berkembang memperluas dan meningkatkan masa depan organisasi. 3. Semakin banyak orang yang dipimpin semakin banyak pula pemimpin yang dubutuhkan. 4. Pemimpin yang membimbing calon pemimpin melipatgandakan efektivitas mereka. 5. Keberhasilan seorang pemimpin bisa diartikan sebagai penggunaan maksimum kemampuan orang-orang yang ada di bawahnya. Dalam konteks kepemimpinan di sekolah, kepala sekolah harus mampu menaikkan kemampuan bawahannya. Yang dimaksud dengan menaikkan kemampuan bawahan di sini bukan hanya sebatas kemampuan dalam melaksanakan tugas bawahannya, akan tetapi menaikkan kemampuan memimpin dari bawahannya. Karena menurut Iyeng Wiraputra, semua orang yang ada di lingkungan organisasi mempunyai potensi untuk memimpin dan memperlihatkan sikap kepemimpinan. Dalam sebuah organisasi, pengembangan kualitas lingkungan sangatlah diperlukan karena dengan semakin baiknya kualitas anggota, maka semakin baik pulalah kinerja serta pencapaian organisasi tersebut. Selain itu, pengembangan kualitas lingkungan organisasi juga dapat menumbuh kembangkan konsolidator dan manajer baru yang memberikan wajah segar terhadap perjalanan roda organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang terus berkembang maju dan menaikkan tingkat orang yang ada di dalamnya. Keberhasilan sebuah organisasi dapat diukur dari prestasi yang sudah dicapai sesuai dengan target yang telah dirumuskan sebelumnya. Jika target pengembangan organisasi tersebut adalah memperbanyak anggota, maka organisasi tersebut bias dikatakan berhasil jika telah berhasil menambah jumlah anggotanya. Dan jika demikian, maka organisasi tersebut akan tubuh menjadi semakin besar, dan semakin banyak pulalah orang yang harus dipimpin. Jika orang yang harus dipimpin semakin banyak, maka semakin banyak pulalah pemimpin yang dibutuhkan organisasi tersebut. Menurut C. Maxwell, keberhasilan seorang pemimpin dapat diukur dengan penggunaan maksimum potensi serta kemampuan orang-orang yang ada di bawah kepemimpinannya. Ini bererti pemimpin selain harus bisa mengembangkan kepemimpinan di dalam dirinya juga harus bisa mengembangkan kepemimpinan di lingkungannya. Prinsip-prnsip dalam pengembangan kepemimpinan di lingkungan pemimpin adalah sebagai berikut: a. Bersikap menghargai orang lain. b. Memberikan komitmen kepada orang lain. c. Pengembangan adalah suatu proses maka perlu wakktu. d. Memerlukan keahlian tentang manusia. e. Menjadi teladan yang bisa diikuti orang lain. f. Memimpin orang lain dengan melihat melalui mata mereka. g. Pemimpin harus mempedulikan orang sebelum bisa mengembangkan mereka. Proses pengembangan kepemimpinan bagi bawahan bukanlah sebuah proses yang mudah. Selain membutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pengembangan kepemimpinan bagi bawahan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Proses pengembangan kepemimpinan di lingkungan organisasi dapat dilakukan dengan memberikan contoh atau teladan bagi bawahannya yang dapat ditunjukkan dengan sikap menghargai orang lain, menunjukkan bagaimana bentuk komitmen yang harus dibuktikan kepada orang lain, memperdulikan bawahan, serta menunjukkan semangat dalam mencapai target yang telah disepakati bersama. Selain itu, proses pengembangan kepemimpinan hanya bisa dilakukan dengan menciptakan iklim organisasi yang kondusif bagi calon pemimpin. Seorang pemimpin harus aktif dalam segala hal terutama dalam memberikan motivasi kepada bawahan, serta, menstabilkan organisasi yang dipimpinnya. Menurut John Adair, cara mengembangkan kepemimpinan di lingkungan pemimpin dapat dilakukan dengan: 1. Menciptakan iklim organisasi yang kondusif bagi perkembangan calon pemimpin, yaitu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Pemimpin harus aktif; b. Harus membangkitkan kegiatan yang produktif; c. Harus memberikan dorongan kepada bawahan; d. Menciptakan dan memerintahkan perubahan dalam organisasi.
2. Pendelegasian wewenang, dengan jalan / langkah sebagai berikut:
a. Meminta mereka/bawahan agar hanya menjadi penemu fakta. b. Meminta mereka memberikan saran. c. Meminta mereka melaksanakan salah satu rekomendasi mereka tetapi setelah pemimpin memberikan persetujun. d. Meminta mereka mengambil tindakan sendiri, tetapi melaporkan hasilnya seketika. e. Memberikan wewenang penuh kepada mereka.
3. Memberikan motivasi dengan menggunakan prinsip-prinsip motivasi
sebagai berikut: a. Pemimpin sendiri harus termotivasi. b. Pilih orang yang bermotivasi tinggi. c. Perlakukan setiap orang sebagai individu yang memiliki pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, sikap/nilai-nilai. d. Tetapkan sasaran yang realistis dan menantang. e. Ingat, kemajuan akan memotivasi. f. Ciptakan lingkungan yang memotivasi. g. Berikan hadiah yang adil. h. Berikan pengakuan.
Tingkat Perkembangan/Pertumbuhan pengembangan kepemimpinan yang terjadi
di lingkungan pemimpin dapat digambarkan sebagai berikut:
Tingkat 1: Sedikit pertumbuhan.
Pada tingkat ini beberapa orang mengalami pertumbuhan pada laju kecepatan yang sangat rendah dan pertumbuhan mereka tidak mempunyai arah. Orang-orang ini hampir-hampir meningkat dengan lambat sekali. Mungkin mereka cakap, tetapi mereka tidak akan cemerlang dalam pekerjaan.
Tingkat 2: Pertumbuhan yang membuat mereka mampu dalam pekerjaan.
Banyak orang yang tidak mempunyai pengembang yang baik atau keinginan yang kuat untuk pertumbuhan pribadi berhenti di sini dalam proses pertumbuhan. Karena orang secara keliru berkeyakinan bahwa hanya melakukan pekerjaan mereka dengan baik sudah merupakan tujuan akhir dalam perkembangan mereka. Tingkat 3: Pertumbuhan yang membuat mereka mampu mereproduksi diri sendiri dalam pekerjaan. Pada tingkat pertumbuhan ini, orang mulai menambahkan nilai mereka sendiri karena mereka bisa melatih orang lain dibidang keahlian mereka, yaitu keahliah teknis, atau keahlian kepemimpinan. Orang yang kuat dalam kedua bidang ini sering bisa menanjak ketingkat berikutnya.
Tingkat 4: Pertumbuhan yang membawa mereka ke tingkat pekerjaan yang lebih
tinggi. Lompatan dari Tingkat 3 ke Tingkat 4 sulit. Ini mengharuskan orang bersedia membaktikan dirinya kepada pertumbuhan kepribadian maupun profesional. Sementara mereka bisa memperluas pemikiran dan pengalamannya, mereka menjadi lebih mampu dan berharga bagi organisasi dan pemimpin.
Tingkat 5: Pertumbuhan yang memungkinkan mereka membawa orang lain lebih
tinggi. Pada tingkat inilah pemimpin besar mulai muncul. Mereka itu adalah pengembang anak buah yang sesungguhnya, dan mereka tidak lagi menambahkan nilai kepada pemimpin dan organisasi – mereka melipatgandakannya.
Tingkat 6: Pertumbuhan yang memungkinkan mereka bisa menangani pekerjaan
apa saja. Orang yang berkembang sampai ke tingkat ini sangat jarang. Orang-orang ini adalah pemimpin yang bisa berhasil di mana saja. Dan mereka mempunyai keahlian serta kemampuan yang mengatasi bidang bidang atau industri tertentu apa saja.