Disusun oleh :
NOVIA LAILI PRAHARSIWI S.Pd
NIM.
a. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan antara Kecerdasan terhadap Prestasi Belajar ?
4. Adakah hubungan antara Kecerdasan, Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi
Belajar.
b. Hipotesis
1. H0 yang berarti ada hubungan antara Kecerdasan terhadap Prestasi Belajar
H1 yang berarti tidak ada hubungan antara Kecerdasan terhadap Prestasi Belajar
2. H0 yang berarti ada hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
H1 yang berarti tidak ada hubungan antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
3. H0 yang berarti ada hubungan antara Kecerdasan, Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar
terhadap Prestasi Belajar
H1 yang berarti tidak ada hubungan antara Kecerdasan, Motivasi Belajar dan Kebiasaan
Belajar terhadap Prestasi Belajar
c. Interprestasikan hasil analisis data tersebut secara lengkap untuk rumusan masalah yang telah
saudara rumuskan? hasil analisis berikut menunjukan solusi dari point g,h,i,j,k . disini saya
menggunakan Analisis Regresi Berganda sekaligus Uji Asumsi Klasik menggunakan SPSS version 25.
Tahapan Analisis Data
No Responden X1 X2 X3 Y
1 1 96 90 88 96
2 2 96 92 88 96
3 3 94 92 87 94
4 4 90 90 86 90
5 5 92 92 86 92
6 6 90 96 92 90
7 7 90 92 88 90
8 8 94 100 90 94
9 9 92 96 90 92
10 10 92 90 90 92
11 11 86 90 86 92
12 12 90 100 90 90
13 13 88 90 88 90
14 14 88 90 88 90
15 15 90 96 90 96
16 16 90 96 90 96
17 17 90 94 90 94
18 18 88 90 88 90
19 19 88 92 96 92
20 20 88 90 96 90
21 21 88 90 94 90
22 22 90 94 90 94
23 23 90 92 92 92
24 24 90 92 90 92
25 25 96 92 90 92
26 26 96 90 94 90
27 27 94 92 92 92
28 28 90 90 92 90
29 29 92 98 92 98
30 30 90 90 90 90
31 31 88 90 92 90
32 32 88 90 90 90
33 33 90 90 90 90
34 34 90 92 90 92
35 35 88 94 88 94
36 36 90 94 90 94
37 37 90 96 90 96
38 38 88 90 88 90
39 39 88 90 88 90
40 40 88 92 88 92
41 41 86 86 86 92
42 42 86 86 86 92
43 43 86 86 86 92
44 44 90 90 90 92
45 45 92 92 90 94
46 46 96 92 90 96
47 47 96 90 90 96
48 48 86 86 88 90
49 49 86 86 88 92
50 50 88 88 86 90
51 51 86 88 90 92
52 52 86 86 88 92
53 53 86 88 88 90
54 54 90 88 88 92
55 55 92 90 92 100
56 56 96 92 92 100
57 57 96 92 92 100
58 58 86 88 88 90
59 59 90 88 90 92
60 60 90 88 90 92
Menurut Imam Ghozali (2011 : 161) Model Regresi dikatakan Normal jika data ploting ( titik-titik) yang
menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonal ,
sesuai grafik di bawah Ploting (titik – titik ) sudah mengikuti garis diagonal sehingga data tersebut dapat
disimpulkan Data Normal. ( Alternatif Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov)
- Dasar Pengambilan Keputusan Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF
Menurut Imam Ghozali (2011 : 107-108) tidak terjadi gejala multikolinearitas jika nilai tolerance >0.100
dan VIF <10.00
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.213 13.437 .090 .928
IQ .520 .101 .601 5.174 .000 .463 2.
MB -.030 .247 -.018 -.121 .904 .289 3.
KB .539 .223 .304 2.418 .019 .396 2.
a. Dependent Variable: PB
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance pada setiap variabel baik IQ, MB, maupun KB
adalah lebih dari 0.100 dan Nilai VIF pada setiap variabel baik IQ, MB, maupun KB adalah kurang dari
10.00
Menurut Imam Ghozali (2011:139) tidak terjadi heteroskedastisitas, Jika tidak ada pola yang jelas
(bergelombang , melebar, kemudian menyempit) pada gambar scatterplots serta titik titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Dari gambar diatas terdapat titik titik yang secara acak (random) atau tidak mempunyai pola yang jelas ,
serta titik titik nya menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. uji heteroskedastisitas bisa juga
dengan menggunakan Uji Glejser
Kesimpulan : Tidak ada Gejala Heteroskedastisitas
- Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Durbin Watson
Menurut Imam Ghozali (2011:111) tidak ada gejala autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak diantara
du sampai dengan (4-du)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .806 a
.650 .631 1.84147 1.826
a. Predictors: (Constant), KB, IQ, MB
b. Dependent Variable: PB
kita cari nilai du pada tabel nilai durbin watson dengan taraf signifikansi α =5 %
dengan k adalah banyak variabel independent yaitu k=3 dan n adalah banyak respondent yaitu n=60
sehingga menurut tabel diatas nilai du adalah 1.6889 sedangkan nilai durbin watson yang dihasilkan
pada tabel spss diatas adalah 1.826 sehingga du (1.6889) < durbin watson (1.826) < (4-du) ( 2.3111) jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala autokorelasi pada data tersebut.
dengan demikian Uji Asumsi klasik diatas mulai dari Uji normalitas,Uji multikolinearitas, Uji
Heteroskedastisitas serta Uji autokorelasi sudah terpenuhi sehingga dapat dilanjut dengan uji lanjut
- Dasar Pengambilan Keputusan Uji t Parsial (Regresi Linear Berganda) Berdasarkan nilai
Signifikansi
Menurut Imam Ghozali (2001:101) jika nilai signifikansi sig. < 0.05 maka artinya variabel independent (X)
secara parsial Berpengaruh terhadap variabel dependent (Y)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.213 13.437 .090 .928
IQ .520 .101 .601 5.174 .000 .463 2.
MB -.030 .247 -.018 -.121 .904 .289 3.
KB .539 .223 .304 2.418 .019 .396 2.
a. Dependent Variable: PB
artinya IQ dan KB berpengaruh pada Prestasi Belajar (PB) sedangkan MB tidak berpengaruh terhadap
Prestasi Belajar (PB)
- Dasar Pengambilan Keputusan Uji F Simultan (Regresi Linear Berganda) Berdasarkan nilai
Signifikansi
Menurut Imam Ghozali (2011:101) jika nilai Sig.<0.05 maka artinya variabel independent (X) secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 352.703 3 117.568 34.670 .000b
Residual 189.897 56 3.391
Total 542.600 59
a. Dependent Variable: PB
b. Predictors: (Constant), KB, IQ, MB
perhatikan tabel diatas. Nilai Signifikansi sebesar 0.000 artinya lebih kecil dari taraf signifikansi yang
telah ditentukan yaitu 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa IQ (X1), MB(X2) dan KB(X3) Secara
Simultan Berpengaruh terhadap PB (Y).
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .806 a
.650 .631 1.84147 1.826
a. Predictors: (Constant), KB, IQ, MB
b. Dependent Variable: PB
Besaran (dalam %) pengaruh X1,X2, dan X3 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 65%
d. Apakah ada hubungan antara IQ dan motivasi belajar? tidak karena motivasi belajar tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar
e. Apakah ada hubungan antara IQ dan kebiasaanbelajar? berpengaruh, karena keduanya baik IQ
maupun Kebiasaan Belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
f. Apakah ada hubungan antara kebiasaan belajar dan motivasi belajar? tidak karena motivasi belajar
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
g. Apakah ada hubungan antara IQ dan prestasi belajar? ada
h. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar? tidak ada
i. Apakah ada hubungan antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar? ada
j. Apakah IQ, motivasi, dan kebiasaan belajar secara simultan memiliki kontribusi terhadap keragamaan
pada prestasi belajar fisika? IQ, motivasi, dan kebiasaan belajar secara simultan memiliki kontribusi
terhadap keragamaan pada prestasi belajar fisika sebesar 65%
k. Apakah IQ, motivasi, dan kebiasaan belajar secara simultan memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar fisika? IQ, Motivasi dan Kebiasaan belajar secara simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar
l. Uji data tersebut,dengan uji- normalitas, uji - homogenitas,uji-analisa data dan uji lanjut
dari paparan diatas untuk Uji Normalitas sudah terbukti bahwa data tersebut adalah Normal.
dan Uji analisa dan Uji Lanjut juga sudah di paparkan diatas menggunakan Uji Analisis Regresi Linear
Berganda, Untuk uji Homogenitas akan dipaparkan berikut ini
sedangkan untuk chi kuadrat tabel dengan melihat dk= 60-1 dengan taraf 0.05 diperoleh sebesar 77.93
(lihat tabel dibawah)
sehingga karena nilai chi kuadrat hitung kurang dari chi kuadrat tabel maka dapat disimpulkan data –data
yang kita uji diatas adalah Homogen
MASALAH
SOAL 2
Seorang peneliti melakukan peeitian untuk mengetahui perbedaan pengajaran terhadap nilai
mata kuliah mahasiswa statistika, di perguruan tinggi tersebut terdapat 4 orang dosen yanng sama sama,
misalkan dosen 1, dosen 2, dosen 3, dan dosen 4 dalam kasus di atas variable yang di gunakan adalah
variabel dependen (Y) yaitu nilai yang diperoleh mahasiswa untuk mata kuliah statistik dan variable bebas
(treatmen/perlakuan yaitu dosen pengajar (4 dosen) dalam kenyataannya terdapat faktor faktorlain yang
mempengaruhi nilai mahasiswa, di antaranya misalkan Iq dan motivasi berprestasi (MB)
Untuk keperluan penelitian ini di ambil secara acaak 60 orang mahasiswa dan di kelompokkan dalam 4
kelas masing masing 15 mahasiswa pada setiap kelas (dosen Pengajar). Pertanyaannya dengan
mengontrol faktor IQ dan MB apakah cara mengajar dari ke 4 dosen yang berbeda akan menyebabkan
perbedaan hasil belajar? Interprestasi hasil analisis data secara lengkap dalam bentuk laporan penelitian.
DEFINISI dan PENGERTIAN
Uji Ancova adalah teknik analis yang berguna untuk meningkatkan presisi sebuah percobaan karena
didalamnya dilakukan pengaturan terhadap pengaruh peubah bebas lain yang tidak terkontrol. Ancova
digunakan jika peubah bebasnya mencakup variavel kuantitatif dan kualitatif.
MODEL MATEMATIS
Model Ancova dengan 1 covariates
y ij =μ+ τ i+ β x ij + ε ij i=1,2 , … . ,a dan j=1,2 ,… . , n
keterangan
y ij = nilai peubah respon pada perlakuan ke-i observasi ke-j
x ij = nilai covariate pada observasi yang bersesuaian dengan y ij
τ i = pengaruh perlakuan ke i
β = koefisien regresi linear
ε ij = random error
a = banyaknya kategori pada perlakuan
ni = banyaknya observasi pada kategori ke –i
ASUMSI dalamANCOVA
1. X adalah fixed, dukur tanpa error dan independen terhadap perlakuan (tidak dipengaruhi oleh
perlakuan).
2 ε ij mengikuti sebaran NID (0 , σ 2 ¿
3. β ≠ 0 yang mengindikasikan bahwa x dan y terdapat hubungan linear
HIPOTESIS ANCOVA
H 0 :τ 1=τ 2=…=τ a =0
H 1 : Sekurang−kurangnya ada sa tu τ i ≠ 0 , i=1,2 , … a
Dalam ANCOVA terdapat 2 tipe dekomposisi (Penguraian) jumlah kuadrat yang biasa digunakan yaitu
SS type I dan SS type III.
TIPE ANCOVA
- TIPE I
Dalam SS Type I . Proses dilakukan dengan memasukkan covariate kedalam persamaan/ model
terlebih dahulu dan diasumsikan covariate memiliki hubungan linear dengan peubah respon.
sehingga pengujian hipotesis hanya dilakukan satu kali yaitu untuk mengetahui pengaruh
perbedaan kategori perlakuan terhadap peubah respon
- TIPE III
Dalam SS tipe III, proses dilakukan tanpa didasari asumsi apapun, apakah covariate atau
perlakuan yang masuk ke dalam persamaan/model terlebih dahulu, sehingga pengujian hipotesis
dilakukan dua kali yaitu ,mengetahui adanya hubungan linear antara covariate dengan peubah
respon dan untuk mengetahui perbedaan kategori perlakuan terhadap peubah respon
KESIMPULAN
Dari Intepretasi hasil uji Ancova diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan mengontrol
faktor IQ dan dan MB cara mengajar dari ke 4 dosen yang berbeda akan menyebabkan hasil perbedaan
belajar.