Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ASSESSING JUDGMENT
(MENILAI KEPUTUSAN)

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M.Pd, M.A

OLEH :
Muhammad Sofyan Ats-Tsauri (200311858029)
Nursani Indah Pratiwi (200311867320)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
Salah satu jenis berpikir tingkat tinggi adalah "berpikir kritis" dalam arti menerapkan
keputusan yang bijaksana atau bijaksana pada suatu situasi. Contoh jenis keputusan yang
dilakukan oleh siswa di sekolah adalah menilai kredibilitas sumber (terutama sumber dari
internet); mencari tahu apa yang diinginkan oleh sumber agar dipercaya oleh pembaca dan
metode persuasif apa yang digunakan; menilai kegunaan suatu teks atau konsep; dan
memutuskan apa yang akan dikatakan atau bagaimana mengatakan sesuatu dalam berbagai
situasi akademik. Keputusan yang baik bisa menjadi keterampilan yang praktis bagi siswa.
Mungkin siswa ditanya “Jika hari ini hujan, mungkinkah besok akan terjadi hujan
lagi?” “Jika ibu memberikan uang 50.000 kepada Budi, dan diminta untuk membeli minyak
goreng 2L paling sedikit 3 buah, berapa banyak minyak goreng yang bisa dibeli
Budi?”. Untuk melakukan keputusan yang baik tentang, Budi perlu melakukan survey ke
beberapa toko sembako untuk mengetahui harga minyak. Ia juga perlu membandingkan harga
dari masing-masing merk dan memilih harga yang terendah. Setelah mendapatkan harga
terendah, Budi dapat memutuskan untuk membeli berapa banyak minyak goreng.
Untuk menilai penggunaan keputusan kritis siswa, dapat dilakukan dengan memberikan
sebuah bahan materi yang berasal dari iklan, koran, artikel, atau bacaan dan diminta membuat
asumsi secara kritis mengenai materi bacaan yang tehal dipelajari. Adapun contoh dari
pembelajaran dan penilaian keputusan berfikir kritis siswa adalah seperti berikut:

Perhatikan gambar diatas!


1. Apa yang sedang anak-anak lakukan pada gambar diatas?
2. Apakah semua anak-anak yang sedang bermain di taman memiliki ciri-ciri yang sama?
3. Apa informasi yang bisa kalian dapatkan dari gambar diatas?

Terdapat tiga jenis keputusan menurut Brookhart (2010): Mengevaluasi kredibilitas


sumber informasi; Mengidentifikasi asumsi implisit dalam informasi tersebut;
Mengidentifikasi metode retoris dan persuasif.
1. Mengevaluasi Kredibilitas Sumber
Untuk menilai bagaimana siswa memutuskan kredibilitas suatu sumber, berikan
siswa materi untuk dipikirkan, kemudian tanyakan kepada mereka bagianmana, jika ada,
dari materi yang dapat dipercaya, bagian mana yang tidak, dan mengapa. Sebagai contoh
seorang guru di Sekolah Menengah, mengajar dan kemudian ingin menilai kelasnya
tentang mengevaluasi kredibilitas sumber dari suatu web berbasis pembelajaran
matematika. Satu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok dan tiap kelompok diberikan 3
situs web. Mereka diberikan tugas untuk memutuskan apakah situs web tersebut akan
menjadi sumber informasi yang baik dalam pembelajaran di kelasnya. Guru dapat
memberikan siswa pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu mereka berpikir:
 Informasi apa saja yang dapat anda peroleh?
 Apakah informasi yang tersaji dalam web tersebut memberikan informasi yang anda
butuhkan?
 Jika anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang situs web ini, siapa yang
dapat anda hubungi?
 Apakah terdapat sumber lain yang dapat anda gunakan untuk memperkuat informasi
yang disajikan di situs web ini?
 Bagaimana anda bisa tahu bahwa informasi yang terkandung di situs web ini benar atau
salah?
Penilaian dilakukan ketika setiap kelompok membuat minimal lima pertanyaan yang
dapat mereka gunakan untuk mengevaluasi situs web manapun, menerapkannya ke situs
web lain yang telah diberikan, dan menulis paragraf yang menjelaskan mengapa mereka
akan atau tidak akan memilih situs web tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran
matematika di kelas.
2. Identifikasi Asumsi Implisit
Mengidentifikasi apa yang diasumsikan dalam argumen atau teks merupakan
keterampilan penting dalam diri siswa. Memeriksa asumsi juga membantu siswa
memutuskan kebenaran argumen. Penilaian kemampuan siswa untuk mengidentifikasi
asumsi dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan pilihan ganda atau pertanyaan
dengan jawaban singkat.
Bentuk instrumen pilihan ganda terdiri dari beberapa pilihan yang merupakan
asumsi yang dapat bernilai benar atau salah. Pada instrumen bentuk ini, siswa terlebih
dahulu diberikan materi kemudian diberikan soal untuk menguji argumennya dalam
mengerjakan soal. Untuk menggunakan item pertanyaan dengan jawaban singkat, dapat
dilakukan dengan pemberian instruksi. Intruksi pada instrumen ini sama dengan pilihan
ganda, namun untuk bagian pernyataan menggunakan kalimat “jelaskan pendapat anda”.
Pertanyaan semacam itu dapat melatih kemampuan siswa untuk memberikan asumsi
dengan bahasanya sendiri.
Dalam melakukan bentuk instrumen tersebut, guru bisa melakukan umpan balik
kepada siswa agar proses belajar mengajar lebih aktif. Adapun kriteria untuk melakukan
umpan balik kepada siswa adalah sebagai berikut:
 Pernyataan yang jelas dan tepat tentang asumsi yang mendasarinya.
 Kesesuaian bukti.
 Logis.

Contoh instrumen soal


1) Pilihan Ganda
Syarat dua bangun datar dikatakan sebangun apabila:
(i) Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
(ii) Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama
(iii) Memiliki luas bangun yang sama besar
(iv) Memiliki keliling yang sama besar
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh…
a. (i) dan (iii)
b. (ii) dan (iii)
c. (i) dan (ii)
d. (i) dan (iv)
Jawaban: c. (i) dan (ii)

2) Jawaban Singkat
Jika seorang anak yang mempunyai tinggi badan sekitar 1,5m di foto. Skala di foto
1:20, tinggi dari anak dalam foto?
Jawaban:
Tinggi badan anak: 1,5 m=150 cm
Skala: 1 :20
Tinggibadan anak dalam foto 1
=
Tinggi badan anak 20
Tinggibadan anak dalam foto 1
=
150 20
150
Tinggi badan anak dalam foto= =7,5 cm
20
Jadi, tinggi badan anak dalam foto adalah 7,5 cm

3. Identifikasi Strategi Retoris dan Persuasif


Retoris atau retorika merupakan keterampilan berbahasa secara efektif. Seperti
halnya menggunakan analisis literasi untuk menilai sebuah media iklan, koran, kampanye,
dan pidato. Dalam menganalisis tersebut, strategi persuasif dilakukan dengan siswa
diberikan media bacaan dan menganalisis strategi penulis dalam membuat media tersebut.
Berikut penilaian retoris dan strategi persuasif menggunakan rubrik berfikir kritis:
Rubrik Umum untuk Berpikir Kritis yang Melibatkan Keputusan
2 1 0
Tesis (penilaian Tesis jelas, lengkap, Tesis jelas dan Tesis tidak jelas
kredibilitas, dan menjawab setidaknya menjawab atau tidak
identifikasi pertanyaan yang sebagian dari menjawab
asumsi atau taktik diajukan oleh pertanyaan yang pertanyaan yang
persuasif, dll.) masalah atau tugas. diajukan oleh masalah diajukan oleh
atau tugas. masalah atau
tugas.
Bukti Bukti akurat, Sebagian besar bukti Bukti tidak jelas,
relevan, dan jelas, relevan, dan relevan, atau
lengkap. lengkap. lengkap.
Penalaran dan Bukti yang Bukti yang Cara bukti yang
kejelasan mendukung tesis mendukung tesis mendukung tesis
jelas, logis, dan sebagian besar jelas tidak jelas, logis,
dijelaskan dengan dan logis. Beberapa atau tidak
baik. penjelasan diberikan. dijelaskan.

4. Penggunaan Hasil Formatif dan Sumatif


a. Penilaian formatif
Penilaian formatif adalah aktifitas guru dan siswa untuk memantau kemajuan belajar
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung agar memberikan umpan balik
untuk memperbaiki program pengajaran. Dalam penilaian ini, siswa diberikan umpan
balik dengan menggunakan 3 kriteria (tesis, bukti, penalaran) yang dimaksudkan untuk
berbuat lebih baik dalam pembelajaran yang akan datang dalam penalaran secara lebih
dalam dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif adalah aktifitas penilaian yang menggunakan nilai atau angka yang
kemudian digunakan sebagai keputusan kinerja pada siswa. Penilaian sumatif ini
biasanya menggunakan rubrik dengan 3 kriteria (tesis, bukti, penlaran) dan
menggunakan penskoran dengan rentang nilai pada rubrik untuk menilai kemampuan
siswa menalar dan memberikan pendapat dan penilaian terhadap instrumen atau media.
Daftar Pustaka
Brookhart, Susan M. 2010. How to Assess Higher-Order Thinking Skills in Your Classroom.
Virginia, USA: ASCD.

Anda mungkin juga menyukai