Anda di halaman 1dari 3

Tugas : Assessing Judgment

Salah satu jenis berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Berpikir kritis disini
diartikan sebagai menerapkan keputusan yang bijaksana atau bijaksana dalam suatu situasi.
Menurut Norris dan Ennis (1989) berpikir kritis adalah berpikir secara masuk akal atau
berpikir reflektif yang difokuskan untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Contoh jenis
keputusan yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah adalah menilai sumber yang terpercaya
(kredibilitas) terutama sumber dari internet, menilai kegunaan teks atau konsep, dan
memutuskan apa yang akan dikatakan serta bagaimana menyampaikan sesuatu dalam
berbagai situasi akademik di kelas.
Untuk menilai penggunaan penilaian keputusan kritis siswa, dapat dilakukan dengan
memberikan materi yang berasal dari iklan, artikel, koran, dll kemudian minta siswa untuk
membuat semacam penilaian kritis. Terdapat tiga jenis penilaian keputusan dalam bukunya
Brookhart, antara lain seperti mengevaluasi kredibilitas sumber informasi, mengidentifikasi
asumsi yang tersirat dalam informasi, dan mengidentifikasi strategi retoris dan persuasif.
1. Mengevaluasi kredibilitas sumber
Untuk menilai bagaimana siswa memutuskan kredibilitas sumber, maka dapat
dilakukan dengan memberikan kepada siswa suatu materi untuk dipikirkan lalu
berikan pertanyaan kepada siswa terkait bagaimana jika ada bagian dari materi yang
dapat dipercaya dan yang tidak dapat dipercaya serta berikan alasannya. Sebagai
contoh ada seorang guru yang ingin menilai kelasnya terkait mengevaluasi kredibilitas
sumber dari suatu web berbasis pembelajaran matematika. Satu kelas dibagi dalam
kedalam beberapa kelompok dan dari setiap kelompok akan diberikan 3 situs web.
Siswa diberikan tugas untuk memutuskan apakah situs web tersebut dapat dipilih
menjadi sumber informasi yang baik dalam pembelajaran matematika di kelas. guru
dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk memancing siswa berpikir.
a. Informasi apa saja yang dapat kalian peroleh?
b. Apakah informasi yang ditampilkan pada web tersebut memberikan informasi
yang kalian butuhkan?
c. Jika kalian ingin mendapatkan informasi lebih lanjut terkait situs web ini, siapa
yang dapat kalian hubungi?
d. Apakah ada sumber lain yang dapat kalian gunakan untuk memperkuat informasi
yang ditampilkan pada web tersebut?
e. Bagaimana kalian bisa mengetahui bahwa informasi yang terkandung pada web
tersebut benar atau salah?
Penilaian dilakukan ketika setiap kelompok membuat minimal lima pertanyaan yang
dapat mereka gunakan untuk mengevaluasi situs web manapun, menerapkannya ke
situs web lain yang telah diberikan, dan menulis paragraf yang menjelaskan mengapa
mereka memilih atau tidak memilih situs web tersebut untuk digunakan dalam
pembelajaran matematika di kelas. Pertanyaan semacam ini juga dapat diajukan tidak
hanya yang berkaitan dengan situs web, akan tetapi pertanyaan semacam ini dapat
juga diajukan untuk materi atau topik yang lain.
2. Mengidentifikasi asumsi implisit
Mengidentifikasi apa yang diasumsikan dalam suatu argumen atau teks
merupakan kemampuan yang penting dalam diri siswa. Memeriksa asumsi juga
membantu siswa memutuskan kebenaran dari suatu argumen. Penilaian kemampuan
siswa untuk mengidentifikasi asumsi dapat dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan pilihan ganda atau pertanyaan dengan jawaban singkatb kepada siswa.
Untuk bentuk instrumen pilihan ganda terdiri dari beberapa pilihan yang
merupakan asumsi yang terdapat dari nilai benar atau salah. Pada instrumen bentuk
ini, siswa diberi materi terlebih dahulu kemudian diberikan soal untuk menguji
argumennya dalam mengerjakan soal. Untuk menggunakan pertanyaan dengan
jawaban singkat, dapat dilakukan dengan memberikan instruksi. Instruksi disini sama
dengan pilihan ganda, namun untuk bagian pernyataan menggunakan kalimat
“jelaskan pendapat Anda”. Pertanyaan semacam ini dapat melatih kemampuan siswa
untuk memberikan asumsi dengan bahasanya sendiri. Selain hal diatas, guru juga
dapat memberikan umpan balik kepada siswa agar proses belajar mengajar lebih aktif.
Terdapat kriteria untuk melakukan umpan balik kepada siswa yaitu pertanyaan yang
jelas dan tepat tentang asumsi yang mendasarinya, kesesuaian bukti, dan logis.
3. Mengidentifikasi strategi retoris dan persuasif
Retoris merupakan kemampuan berbahasa secara aktif. Menggunakan analisis literasi
untuk menilai sebuah media iklan, koran, dan pidato. Dalam menganalisis tersebut,
strategi persuasif dilakukan dengan siswa diberikan media bacaan dan menganalisis
strategi penulis dalam membuat media tersebut. Kemudian tanyakan kepada siswa
pernyataan atau strategi apa yang digunakan oleh penulis, efek apa yang diinginkan
oleh penulis dari strategi tersebut, apakah salah satu pernyataan atau srategi tersebut
menipu atau menyesatkan. Dalam latihan soal pilihan ganda, siswa memilih jawaban.
Sedangkan dalam latihan membangun tanggapan, siswa dapat menjelaskan alasannya.
Berikut penilaian retoris dan strategi persuasif menggunakan rubrik berpikir kritis.
Rubrik Umum untuk Berpikir Kritis yang Melibatkan Keputusan
2 1 0
Tesis (penilaian Tesis jelas, lengkap, Tesis jelas dan Tesis tidak jelas atau
kredibilitas, dan menjawab setidaknya menjawab tidak menjawab
identifikasi asumsi pertanyaan yang sebagian dari pertanyaan pertanyaan yang
atau teknik persuasif, diajukan oleh masalah yang diajukan oleh diajukan oleh
dll) atau tugas. masalah atau tugas. masalah atau tugas.
Bukti Bukti akurat, relevan, Sebagian besar bukti Bykti tidak jelas,
dan lengkap. jelas, relevan, dan relevan, atau
lengkap. lengkap.
Penalaran dan Cara dimana bukti Cara dimana bukti yang Cara dimana bukti
kejelasan yang mendukung tesis mendukung tesis yang mendukung
jelas, logis, dan sebagian besar jelas dan tesis tidak jelas,
dijelaskan dengan logis serta ada beberapa tidak logis, atau
baik. penjelasan yang tidak dijelaskan.
diberikan.

Penilaian formatif adalah aktifitas guru dan siswa untuk memantau kemajuan belajar
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung agar memberikan umpan balik untuk
memperbaiki program pengajaran. Pada penilaian ini, siswa diberikan umpan balik dengan
menggunakan 3 kriteria (tesis, bukti, penalaran) agar pembelajaran yang akan datang lebih
baik lagi dalam penalaran secara lebih dalam dan menerapkan apa yang siswa telah pelajari.
Penilaian somatif adalah aktifitas penilaian yang menggunakan nilai atau amgka yang
kemudian digunakan sebagai keputusan kinerja pada siswa. Pada penalaran ini, biasanya
menggunakan 3 kriteria (tesis, bukti, penalaran) dan menggunakan pensekoran dengan
rentang nilai pada rubrik untuk menilai kemampuan siswa dalam menalar dan memberikan
pendapat serta penilaian terhadap instrumen.

Anda mungkin juga menyukai