A. Bukti Empiris dan Penelitian Ilmiah: Guru tersebut
menggunakan bukti empiris dan penelitian ilmiah untuk merancang metode pembelajaran baru. Ini berarti dia berusaha untuk menggunakan metode yang didasarkan pada data dan penelitian ilmiah tentang apa yang efektif dalam mengajarkan konsep-konsep matematika yang sulit.
B. Evaluasi Terstruktur: Guru tersebut menggunakan
evaluasi terstruktur untuk mengukur kemajuan siswa secara objektif. Ini mencerminkan pendekatan ilmiah karena dia mengumpulkan data yang dapat diukur untuk menilai efektivitas metodenya.
C. Tujuan Peningkatan Hasil Belajar: Guru tersebut
memiliki tujuan yang jelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Pendekatan ilmiah melibatkan penentuan tujuan, pengumpulan data, dan evaluasi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Studi Kasus Guru Mata Pelajaran TIK:
Rumusan Masalah Penelitian: Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Computer Based Instruction (CBI) model Drills terhadap hasil belajar siswa dalam materi rumus dan fungsi dalam Microsoft Excel? Apa dampak penerapan metode pembelajaran yang menarik, menantang, dan menyenangkan terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran TIK? Bagaimana peran fasilitas dan sumber daya dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran TIK di sekolah tersebut?
3. Gafur dan Penulisan Tugas Akhir:
A. Mengapa penting bagi Gafur untuk memverifikasi kredibilitas sumber-sumber pustaka yang ditemukan?: Gafur perlu memverifikasi kredibilitas sumber-sumber pustaka karena itu akan memastikan bahwa informasi yang dia gunakan dalam tugas akhirnya adalah tepercaya, akurat, dan valid. Ini mendukung integritas dan kualitas tugas akhirnya serta mencegah penggunaan informasi yang salah atau tidak dapat dipercaya.
B. Langkah-langkah untuk Memastikan Relevansi
Sumber Pustaka:
Membaca Abstrak dan Pendahuluan: Gafur dapat memulai
dengan membaca abstrak dan bagian pendahuluan dari sumber pustaka. Ini akan memberikan gambaran tentang apa yang akan dibahas dalam sumber tersebut dan apakah relevan dengan topik tugas akhirnya. Memeriksa Daftar Isi dan Kata Kunci: Gafur dapat memeriksa daftar isi dan kata kunci yang digunakan dalam sumber tersebut. Jika kata kunci dan isi berkaitan dengan topiknya, itu adalah indikasi bahwa sumber tersebut relevan. C. Manfaat Mengutip Sumber Pustaka dengan Benar dalam Tugas Akhir:
Meningkatkan Kepercayaan: Mengutip sumber pustaka
dengan benar meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap argumen dan klaim yang disajikan oleh Gafur dalam tugas akhirnya. Mencegah Plagiat: Mengutip sumber pustaka dengan benar membantu mencegah plagiat, yang dapat merusak reputasi akademik Gafur. Dengan mengakui sumber- sumber yang digunakan, Gafur menunjukkan integritas dalam penulisan akademiknya.
4. Pilihan antara pendekatan penelitian Survei dan Analisis
Statistik (Pendekatan 1) atau Wawancara Mendalam (Pendekatan 2) tergantung pada karakteristik masalah yang dihadapi dan tujuan penelitian. Dalam kasus ini, saya akan memilih Pendekatan 2: Wawancara Mendalam. Berikut adalah dua alasan yang melandasi pilihan tersebut:
Mendapatkan Wawasan Mendalam:
Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang penyebab absensi tinggi siswa. Melalui wawancara, mereka dapat menjalin komunikasi yang lebih dalam dengan siswa, orangtua, dan guru. Ini memungkinkan mereka untuk memahami aspek-aspek pribadi, akademik, dan sosial yang mungkin menjadi faktor penyebab absensi tinggi. Survei statistik mungkin dapat memberikan data, tetapi tidak akan memberikan wawasan mendalam yang diperlukan untuk memahami masalah dengan baik.
Kemungkinan Penemuan Faktor-Faktor Tidak Terukur:
Terkadang, penyebab absensi tinggi mungkin melibatkan faktor-faktor yang sulit diukur secara kuantitatif atau tidak terukur sama sekali. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi aspek- aspek kualitatif dan faktor-faktor yang mungkin tidak tertangkap oleh survei statistik. Misalnya, masalah pribadi yang kompleks, konflik interpersonal, atau ketidaknyamanan sosial di lingkungan kelas mungkin sulit diukur secara kuantitatif, tetapi dapat diungkap melalui wawancara.
Meskipun survei dan analisis statistik dapat memberikan
data kuantitatif yang berguna, dalam kasus ini, kebutuhan untuk memahami penyebab absensi tinggi secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor tidak terukur lebih dominan. Oleh karena itu, Pendekatan 2: Wawancara Mendalam adalah pilihan yang lebih tepat untuk mengatasi masalah absensi siswa di sekolah tersebut.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional