Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI

PERTEMUAN KE 2
MIRTA DWI RAHMAH RUSDY
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
pengertian, klasifikasi xenobiotik.
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan
pengertian toksikokinetik, absorbsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi dalam toksikokinetik.
EFEK KESEHATAN & TOKSIK
Diskusikan dalam kelompok, topik dibawah ini dan berikan
contoh-contohnya (tuliskan referensi bacaan)
1) Spektrum Efek Toksik
2) Efek Atas Dasar Gejala
3) Efek Atas Dasar Organ Target
4) Efek pada Sistem Sel
5) Efek pada Sistem Enzim
6) Efek pada Transpor Oksigen
7) Efek pada DNA & RNA
8) Interaksi Bahan Kimia
9) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toksisitas
EFEK PADA FUNGSI UMUM SEL
Efek pada elemen sel dapat terjadi mulai pada portal entri
seperti kulit, selaput lendir, tenggorokan, trakea, bronkus,
mulut, esofagus dan mata.
Kontak dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung
menimbulkan efek ringan seperti iritasi dan sensitisasi
sampai pada kerusakan hebat seperti kematian sel dan
jaringannya.
Iritasi misalnya disebabkan SO2, NaOH, fenol, H2SO4 dll
Pneumokoniosis terjadi karena rusaknya sel paru akibat
pajanan debu silika, asbes, besi, dll
EFEK PADA SISTEM ENZIM
Terhambatnya kerja enzim asetilkolinesterase di sel saraf
oleh pajanan organofosfat dan organoklor menyebabkan
kerusakan saraf
Terhambatnya kerja enzim sitokrom oksidase di saluran
pernafasan oleh HCN dam H2S menyebabkan terhentinya
sistem pernafasan dan edema paru
Terhambatnya kerja enzim karena logam berat misal enzim
asetaldehidrogenase (merubah asetaldehid menjadi asam
asetat) oleh logam Cu
EFEK PADA TRANSPOR OKSIGEN
o Hipoksia à sel atau jaringan yang kekurangan oksigen
karena gangguan pada hemoglobin
o Gangguan pada Hb
o Karboksihemeglobin à Hb yang terikat pada CO
o Methemoglobin à Hb yang terikat pada senyawa yang dapat
mengoksidasi Fe dalam Hb (dari ferro menjadi ferri) sehingga
mengubah warna Hb menjadi coklat kehijauan sampai
kehitaman misalnya senyawa nitrit, aromatik amin, klorat
EFEK PADA DNA/RNA
o Adanya ikatan kovalen antara senyawa elektrofilik
dengan asam amino dari DNA/RNA menyebabkan
gangguan transfer informasi genetik.
o Dampaknya terbentuk protein tidak sama dengan
induknya (cetakannya) sehingga kemudian terjadi
perubahan pada gen (mutasi) secara jumlah, bentuk,
kelainan susunan asam/ basa
o Mutasi gen dapat terjadi pada sel genetik, sel tubuh dan
sel embrio
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK
Spektrum Efek Toksik berdasarkan Fisiologi
• Korosif -- asam nitrat, asam perklorat
• Iritan -- amoniak, formalin, asam klorida
• Asfiksian -- asetonitril, karbomonoksida, sianida
• Pembius -- metilen klorida, metanol, butanol, etanol
• Karsinogen -- asbestos, krom
KLASIFIKASI MATERIAL TOKSIK
Spektrum Efek Toksik berdasarkan Target Organ
• Hati -- arsen, DDT, aflatoksin, halothane
• Ginjal -- kadmium, uranium, Cr, As, Bi
• Paru dan saluran Pernafasan -- asbestos, asam kromat,
klorometileter, silika, batubara, amonia, SO2, NO2, ozon
• Sistem Syaraf Pusat -- benzena, toluena, xilena, aseton, metil
merkaptan, DDT
• Sistem Kardiovaskuler -- timbal, CO, CO2, kadmium, nitrogliserin
• Sistem Reproduksi -- eter, kloroform, merkuri
• Otak
• Mata: Hg, Ag
INTERAKSI BAHAN KIMIA
1) Efek Sinergik -- Suatu keadaan dimana efek gabungan dari dua zat
kimia adalah jauh lebih besar (much greater) dari jumlah masing-
masing efek zat kimia (2+2=10). Contoh: karbon tetraklorida dan
etanol adalah toksikan hati. Bila seseorang pekerja terpajan oleh kedua
zat tersebut secara bersamaan, maka keadaan ini akan menimbulkan
kerusakan hati yang jauh lebih parah bila dibandingkan dengan efek
yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida atau etanol sendiri.
2) Potensiasi -- Suatu keadaan dimana suatu zat (A) tidak memiliki efek
toksik terhadap organ atau sistem tertentu, tetapi bilamana zat ini
ditambahkan pada zat kimia lain (B), maka keadaan ini akan
menyebabkan zat B menjadi lebih toksik (0+2=10). Contoh:
isopropanol adalah tidak toksik terhadap hati, tetapi bila seseorang
pekerja terpajan isopropanol dan karbon tetraklorida, maka efek
gabungan dari kedua zat ini (terhadap hati) adalah jauh lebih besar dari
efek karbon tetraklorida.
INTERAKSI BAHAN KIMIA
3) Antagonis -- Suatu keadaan dimana dua zat kimia bila diberikan
secara bersamaan, maka zat kimia yang satu akan
mempengaruhi aksi dari zat kimia yang lain (4+6=8; 4+(-4)=0;
4+0=1).
q Efek antagonis dari zat kimia sering merupakan efek
yang diinginkan (desirable effects) dan juga merupakan dasar
dari banyak antidotes.
q Mempunyai 4 tipe utama yaitu functional antagonism;
chemical antagonism/ inactivation; dispositional antagonism;
receptor antagonism.
EFEK ATAS DASAR GEJALA
1) Fibrosis – pertumbuhan jaringan ikat yang berlebih pada tempat
yang tak normal misal akibat pajanan Fe, SiO2, Asbes, CO
2) Demam – Terhirup uap logam (metal fever) akibat pajanan Mn,
Zn, Sn, Cd
3) Asfiksia – darah dan jaringan tubuh kekurangan oksigen dan
tidak dapat membuang CO2 akibat pajanan H2S, NH3, CH4, CO,
CN
4) Alergi – kondisi badan yang bereaksi berlebih terhadap materi
tersebut misal akibat pajanan debu organik/ anorganik
5) Mutan, kanker, teratoma akibat pajanan DDT, dioksin
6) Keracunan sistemik – yang mengenai seluruh tubuh akibat
pajanan Pb, Cd, Hg, Ti, TEL
SPEKTRUM EFEK TOKSIK
1) Efek Lokal dan sistemik
a) Efek lokal – menyebabkan cidera/ gangguan pada area tubuh tempat yang
terkena pajanan yang menggambarkan kerusakan sel
b) Efek sistemik – terjadi saat toksin diserap dan didistribusikan ke seluruh
tubuh hingga mempengaruhi salah satu atau beberapa organ sasaran,
conth organ sasaran dari pajanan metil merkuri adalah sistem saraf pusat,
tetapi jika diteliti kadar merkuri di hati dan di ginjal lebih tinggi
2) Efek Pulih
a) Efek berpulih (reversible) – jika efek tersebut dapat hilang dengan
sendirinya
b) Efek nirpulih (irreversible) – efek akan menetap atau bertambag parah
setelah pajanan toksikan
3) Efek Segera dan Tertunda
a) Efek Segara – efek timbul setelah single exposure contoh keracunan
sianida
b) Efek tertunda – efek timbul beberapa waktu setelah pajanan contoh
karsinogen baru muncul 10-20 tahun setelah pajanan
REFERENSI
o Budiman, F. Bahan Ajar Toksikologi Industri. Prodi Kesehatan Masyarakat,
Universitas Esa Unggul
o Lestari, F. Bahan Ajar Toksikologi Industri. Magister Keselamatan & Kesehatan Kerja
Universitas Indonesia, 2011
o Satoh, T., Hussen, SI. Environmental Toxicology and Human Health. Vol I.
o OH Learning. Basic Toxicokinetics. http://www.ohlearning.com
o Johnsons, BL. Occupational Toxicology: NIOSH Perspective. J of the Am Coll of
Toxicology, Vol II-1, 1983
o Milles, D. History of Toxicology.

Anda mungkin juga menyukai