Anda di halaman 1dari 6

Pesan Saling Menghargai Dan Tolong Menolong Dibalik KKN BMC 1

Oleh
Fitria Ida Rosita
8111418288
Ilmu Hukum/Fakultas Hukum

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus
dijalankan oleh mahasiswa khususnya di Universitas Negeri Semarang. KKN UNNES
merupakan aksi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Pada kondisi normal KKN dilaksanakan secara berkelompok
dan terjun ke sebuah desa yang belum diketahui. Namun saat ini dunia sedang dilanda
pandemi Covid-19 termasuk Indonesia yang membuat terhambatnya beberapa aktivitas
terutama aktivitas KKN. Di era pandemi Covid-19 kegiatan KKN lebih difokuskan untuk
mencegah penyebaran Covid-19 yang disebut dengan KKN Bersama Melawan Covid-19
(KKN BMC).
Saya Fitria Ida Rosita sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN BMC 1
2021 yang memilih lokasi KKN di Desa Brangkal RT 18 RW 09 Kecamatan Karanganom,
Kabupaten Klaten. Lokasi penempatan KKN BMC diharuskan memilih sesuai domisili
tempat tinggal guna mencegah penyebaran Covid-19 dan bertujuan untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat di sekitar kita. Dalam hal ini berarti program kerja yang
dijalankan juga berkaitan dengan pencegahan Covid-19 yang terdiri dari program kerja
individu dan program kerja kelompok.
Saat pelaksanaan KKN di Desa Brangkal saya mendapatkan banyak pelajaran
berharga yang belum saya dapatkan di bangku perkuliahan. Pengalaman berharga tersebut
saya dapatkan saat menjalankan program kerja maupun pada saat saya mengikuti berbagai
kegiatan dari Desa Brangkal. Dibawah ini merupakan uraian kegiatan dan pelajaran berharga
yang saya dapatkan selama melaksanakan KKN.
Ketika menjalankan program kerja individu yaitu pendampingan belajar, saya tentu
saja berperan sebagai pengajar dalam artian guru anak-anak yang sedang saya dampingi.
Dalam pelaksanaan tersebut saya bukan orang yang pandai dalam mengajarkan ilmu kepada
orang lain seperti guru pada umumnya. Namun, dengan adanya pelaksanaan program kerja
pendampingan belajar membuat saya menjadi pribadi yang percaya diri dan ternyata dapat
mengajarkan anak-anak layaknya seorang guru.
Setiap kali saya menjalankan program kerja pendampingan belajar merasa sangat
semangat karena ilmu yang pernah didapatkan di sekolah, kuliah bisa diajarkan kepada anak-
anak. Disisi lain dari sudut pandang anak-anak yang saya damping belajar, mereka ternyata
sangat antusias ketika dibimbing belajar oleh saya. Sebelumnya saya sudah pesimis terlebih
dahulu apabila nanti anak-anak tidak mau memperhatikan dan sulit diatur. Namun, ketakutan
saya dipatahkan oleh semangat anak-anak yang mau ikut belajar.
Faktor yang mempengaruhi anak-anak semangat belajar salah satunya adalah sekolah
yang dilaksanakan secara daring sehingga tidak bisa mendapatkan materi pelajaran secara
langsung dari guru. Dengan kondisi pertemuan sekolah yang terbatas membuat mereka lebih
banyak kegiatan di rumah, tidak bertemu teman sekolah dan biasanya hanya diberikan tugas.
Saya juga yakin pemberian materi pelajaran pun sangat minim dan lebih mendominasi
pemberian tugas, dikerjakan lalu dikumpulkan. Kegiatan itu akan membuat anak menjadi
jenuh dan dengan adanya program kerja pendampingan belajar sangat membantu mereka
untuk merasakan kembali kegiatan seperti di sekolah.
Semangat anak-anak yang antusias terhadap pendampingan belajar ini diantaranya
adalah mereka selalu datang lebih awal daripada saya datang ke tempat pembelajaran. Hal ini
sangat menginspirasi saya bahwa saya harus juga memiliki semangat belajar yang tinggi
seperti mereka walaupun hanya belajar dari rumah. Selanjutnya ketika saya sedang
menjelaskan cara pengerjaan soal matematika kepada salah satu anak, anak tersebut sangat
memperhatikan penjelasan saya dan berusaha untuk menghargai apa yang sedang saya
jelaskan. Bahkan ketika teman-temannya asyik bermain walaupun pembelajaran masih
berlangsung, anak tersebut tetap menyelesaikan hingga pengerjaan soal selesai. Dari sikap
anak tersebut saya berpikir bahwa kita harus menghargai orang yang sedang berbicara dengan
kita entah apapun kondisinya dan pasti saya juga merasa senang ketika dihargai saat sedang
memberikan pengajaran.
Ada sikap anak yang membuat saya sangat dihargai yaitu ketika anak tersebut
meminta nomor ponsel saya dan mengirimi saya sebuah pesan yang intinya apakah saya akan
datang lagi ke mushola untuk belajar bersama atau tidak. Dari pesan tersebut saya merasa
kehadiran dengan tujuan mengajarkan materi pelajaran sangat bermanfaat bagi mereka. Pesan
yang bisa saya petik dari kegiatan ini adalah ketika berbuat kebaikan secara tulus dan senang
hati akan akan selalu dipercaya bahwa kita adalah orang baik tanpa harus menunjukan diri
kita. Mungkin sikap yang menginspirasi saya tersebut dianggap hal yang biasa dan banyak
orang melakukan, namun saya disini melihat dari segi anak seusia SD sudah bisa cara
menghargai orang yang umunya dilakukan oleh orang-orang dewasa. Hal ini adalah peristiwa
langka ketika anak seusia mereka ternyata telah bersikap secara bijak.

Selain menjalankan program kerja, saya juga sering mengikuti kegiatan di desa seperti
kegiatan pemuda dan kegiatan ibu-ibu PKK. Kegiatan pemuda yang saya ikuti adalah upacara
hari kemerdekaan 17 Agustus dan lomba anak-anak khusus untuk warga RW 09 Desa
Brangkal. Ide dari pengadaan upacara tersebut adalah Ikatan Muda-Mudi Brangkal
(IMMUKAL). Upacara yang dilakukan ditengah pandemi Covid-19 khususnya pemberlakuan
PPKM sangat jarang
dilakukan kecuali
dalam instansi formal.
Ketika saya bertanya
kepada Ketua pemuda
tersebut jawabannya
adalah agar anak-anak
yang masih sekolah
dapat merasakan lagi
upacara bendera,
karena sudah setahun lebih tidak sekolah dan tidak mengikuti upacara.
Dari pernyataan ketua pemuda tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemuda di
Desa Brangkal memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar terutama
dalam konteks tersebut adalah anak-anak. Upacara bendera tersebut merupakan perwujudan
mereka sebagai pemuda dalam artian generasi muda untuk selalu membawa perubahan bagi
tempat mereka tinggal. Pesan yang bisa saya pelajari dari pemuda Desa Brangkal tersebut
adalah kita harus menjadi orang yang bermanfaat dimana tempat kita berdiam. Dan saya juga
melihat bahwa Kerjasama tim yang terdapat pada pemuda tersebut sangat erat. Sebelum
membahas mengenai Kerjasama tim, perlu diingat kembali bahwa komunitas pemuda
(karangtaruna) bukan merupakan sebuah organisasi formal seperti BEM, HIMA dan
sebagainya. Mereka adalah sekumpulan warga yang membuat ikatan dalam kategori remaja
tanpa didasari kepentingan apapun.
Kerjasama tim yang bagus bisa terlihat selain bekerjasama mengadakan upacara
dengan alasan peduli dengan anak-anak agar tidak melupakan arti penting upacara bendera
adalah saat mengadakan lomba anak-anak. Dari acara persiapan lomba, pelaksanaan lomba
dan pembagian doorprize lomba sangat terlihat kekompakan pemuda-pemudi disana. Alasan
mereka mengadakan lomba pun juga agar anak-anak dapat berinteraksi kembali dengan
tetangga dekat rumah mereka dengan cara bertemu di acara lomba.
Dari adanya sikap antusias pemuda desa tersebut, dapat saya jadikan sebagai ajaran
bahwa kita harus senantiasa melihat sekeliling lingkungan apakah ada yang perlu dilakukan
perubahan atau tidak. Artinya kita sebagai makhluk sosial memiliki rasa empati dan peduli
yang tinggi terhadap sekitar kita. Pemuda sebagai salah satu penggerak desa harus melakukan
perubahan. Mereka yang merupakan komunitas daerah saja bisa menggandeng teman-
temannya untuk menjadi satu tim untuk peduli terhadap sekitar, kita sebagai anggota
organisasi formal seharusnya juga bisa lebih dari mereka, yang saling bahu membahu antar
anggota agar tercipta kebersamaan dan membawa perubahan bagi lingkungan sekitar.
Kegiatan selanjutnya adalah saat acara
pelaksanaan program kerja gotong royong bantuan
sosial berkah rosok. Kegiatan yang diadakan Tim
KKN tesebut merupakan kegiatan bersih desa dengan
cara membersihkan desa dan pengambilan rosok di
rumah-rumah warga. Kemudian rosok tersebut dijual
kepada pengepul dan hasilnya digunakan untuk
membeli sembako yang dibagikan ke warga yang
membutuhkan. Pemuda-pemudi sangat antusias
terhadap kegiatan tersebut. Pesan inspiratif yang bisa
saya ambil adalah rosok merupakan barang bekas
yang tidak bermanfaat, namun apabila dimanfaatkan
dengan bijak akan mendatangkan berkah bagi orang
yang membutuhkan seperti dalam kegiatan berkah rosok tersebut.
Selain komunitas pemuda, di desa tentu juga terdapat komunitas ibu-ibu yang lebih
dikenal dengan nama PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan PKK Desa
Brangkal yang pernah saya ikuti adalah kegiatan senam sehat hari minggu, kegiatan
posyandu dan kegiatan yasinan serta hadroh ibu-ibu.
Kisah yang akan saya ceritakan adalah ketika
mengikuti kegiatan senam sehat hari minggu
sebagai pelaksanaan dari Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Sehari sebelum hari H melakukan kegiatan
senam saya dihubungi oleh salah satu anggota ibu- ibu
PKK untuk membawa makanan yang nantinya
makanan tersebut akan digabungkan menjadi satu
karena akan mengadakan acara makan besar
bersama.
Konsep acara makan besar tersebut adalah
setiap individu membawa makanan entah itu berupa
nasi, sayur, buah, cemilan maupun makanan lain.
Dapat dilihat disini kekeluargaan dari ibu-ibu sangat terlihat dari kegiatan makan bersama
yang beralaskan daun pisang dan dimakan bersama-sama. Bisa dipastikan setiap ibu-ibu
disana pasti memiliki kesibukan namun tetap dapat mengikuti kegiatan desa mengingat
mereka hidup secara berdampingan yang apabila mereka memiliki sifat egois dan tidak mau
membaur pastilah akan dikucilkan di desa. Sangat jarang ditemukan ibu-ibu yang memilih
makan besar menggunakan daun pisang yang biasanya dilakukan oleh kaum-kaum remaja.
Pelajaran yang dapat menginspirasi saya dari kegiatan ini adalah sesibuk-sibuknya kita dalam
urusan pekerjaan atau hal lain jangan pernah melupakan tempat dimana kita tinggal karena
itu merupakan rumah bagi kita dengan selalu menjalin hubungan baik dengan tetangga.
Uraian diatas merupakan beberapa kisah inspiratif yang bisa saya jadikan sebagai
pelajaran berharga yang tidak bisa didapatkan di bangku kuliah. Setiap kegiatan KKN pasti
meninggalkan kesan dan kisah menarik seperti kisah yang telah saya ceritakan diatas.
Disamping kita mengabdi kepada masyarakat, secara tidak sadar mereka warga desa juga
secara tersirat memberikan kita pengalaman berharga yang sangat menginspirasi. Saya harap
dengan adanya kegiatan KKN ini dapat mengubah diri saya menjadi pribadi yang lebih
bermanfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai