SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh :
IRFAN SAHZURI
NIM. 920173022
Pembimbing :
1. Noor Hidayah, A.Kep.,M.Kes.
2. Heny Siswanti, S.Kep.,Ners.,M. Kep.
Kudus, 2021
Irfan Sahzuri
NIM: 920173022
vi
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : Irfan sahzuri
JenisKelamin : laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 21 Desember 1998
Agama : Islam
Alamat : Jangkungharjo 4/2 brati Kab. Grobogan
E-mail : sahzuri.irfan51@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK RA MUSLIMAT NU AL BA’ITS tahun 2005-2006
2. SD Negeri 3 Jangkungharjo tahun 2006-2012
3. MTS Yasi Jangkungharjo tahun 2012-2014
4. SMA Negeri 1 Grobogan tahun 2014-2017
5. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
Angkatan VII tahun 2017-2021
C. RIWAYAT ORGANISASI
1. Sekretaris OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) MTs.Yasi
jangkungharjo Periode 2012-2013
2. bendahara Organisasi Pramuka MTs yasi jangkungharjo Periode 2012-
2013
3. Sekretaris ROHIS (Kerohanian islam ) SMA Negeri 01 Grobogan
Periode 2015-2016
4. Ketua Organisasi UKM Paduan suara “Sembada” Universitas
Muhammadiyah Kudus Periode 2018-2019
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN MOTIVASI DAN TRAUMA FISIK DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA KELAS VIII DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 5 KUDUS”. Skripsi ini disusun sebagai
syarat mencapai Gelar S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Kudus.
Atas tersusunnya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rusnoto, SKM.,M.Kep.(Epid)., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus serta yang telah memberikan izin dan membantu terselesaikan
penelitian ini.
2. Umi Faridah, S.Kep., Ns.MNS,.selaku Ketua Jurusan Keperawatan
UniversitasMuhammadiyah Kudus, serta yang telah memberikan izin dan
membantu terselesaikan penelitian ini.
3. Noor Hidayah, A.Kep.,M.Kes.,selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan penyusunan penelitian ini
4. Heny Siswanti, S.Kep.,Ners.,M.Kes., selaku Pembimbing Anggota yang telah
memberikan bimbingan dan arahan penyusunan penelitian ini.
5. Ibu, ayah, dan keluarga yang telah menjadi penopang, pendorong, serta
penyemangat penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Kudus serta staf yang
telah banyak memberikan bekal ilmiah selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Semua kawan-kawan yang telah bersedia menjadi bagian dari penelitian ini.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannyaSkripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi masih banyak
kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari
berbagai pihak dalam perbaikan selanjutnya.
Kudus, 2021
Irfan sahzuri
NIM: 920173022
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 29
A. Variabel Penelitian ............................................................................................. 29
B. Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 30
C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................................ 30
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Dan Skalapengukuran ................ 35
F. Instrumen Penelitian Dan Uji Validitas Reliabilitas ....................................... 36
G. Teknik Pengolahan Data Dan Analisa ............................................................ 43
H. Etika Penelitian ................................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................. 48
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................................................. 48
B. Karakteristik Responden ................................................................................... 49
C. Analisis Univariat ................................................................................................ 50
D. Analisis Bivariat .................................................................................................. 51
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................... 54
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 65
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan Motivasi dengan
kecerdasan emosional pada remaja
kelas VIII SMP Negeri 5 Kudus tahun 2021 ............................. 53
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi karakteristik responden
berdasarkan Trauma fisik dengan Kecerdasan
Emosional pada remaja kelas VIII SMP
Negeri 5 Kudus tahun 2021 ...................................................... 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Universitas Muhammadiyah Kudus
Program Studi S-1 Keperawatan
Skripsi Keperawatan, Mei 2021
ABSTRAK
Latar Belakang: Pada masa remaja terjadi berbagai perubahan yaitu perubahan
hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. Perubahan fisik yang menonjol adalah
perkembangan tanda-tanda seks sekunder, terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan
perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Kecerdasan emosional adalah
serangkaian keterampilan yang dimiliki individu dalam mengatur suasana hati untuk
dapat merasa optimis dan bahagia, melalui kemampuan memahami diri sendiri dan
orang lain, berinteraksi dengan orang lain, mengatur dan mengendalikan emosi, serta
beradapatasi terhadap berbagai tuntutan dan perubahan hidup. Subyek memiliki
kecerdasan emosional yang baik, mampu mengontrol diri, mampu mengelola emosi yang
dimilikinya baik itu emosi positif maupun emosi negatif.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi dan trauma
fisik dengan kecerdasan emosional pada remaja kelas VIII sekolah menengah pertama
(SMP) Negeri 5 Kudus tahun 2021..
Metode: Penelitian korelatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 5 Kudus
yang berjumlah 245 mahasiswa.Pemilihan sampel dengan menggunakan metode Ari
kunto sehingga dari seluruh jumlah mahasiswa yang ada, didapatkan sebanyak 61
responden yang dijadikan sampel. Tehnik uji statistik menggunakan chi square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan trauma
fisik dengan kecerdasan emosional pada remaja kelas VIII sekolah menengah pertama
(SMP) Negeri 5 Kudus tahun 2021..
Kesimpulan: Ada hubungan antara motivasi dan trauma fisik dengan kecerdasan
emosional pada remaja kelas VIII sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 5 Kudus
tahun 2021.
1
Mahasiswa Ilmu Keperawatan UniversitasMuhammadiyah Kudus
2
Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
3
Dosen Ilmu Keperawatan UniversitasMuhammadiyah Kudus
xvii
Muhammadiyah University of Kudus
Study program of Nursing Undergraduate
Thesis Nursing, May 2021
ABSTRACT
Literature : 47 (2010-2020)
1
Students of the Muhammadiyah University of Kudus
2
Lecturer at the Muhammadiyah University of Kudus
3
Lecturer at the Muhammadiyah University of Kudus
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Remaja (adolescent) merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi
dewasa. Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19 tahun.
Pada saat ini, remaja mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik,
mental, sosial dan emosional. Umumnya masa ini berlangsung sekitar umur
13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah
menengah (WHO, Ali & Asrori, 2014).
1
2
Hal ini sesusi dengan penelitian Supriadi, Atti & yanti (2017) yang
menjelaskan bahwa remaja yang pandai menyesuaikan diri dengan
lingkungannya akan lebih mudah beradaptasi pada sesuatu hal yang baru.
Individu yang pandai mengungkapkan perasaan atau emosional yang positif
pada lingkungannya maka akan mudah menjalin hubungan interaksi dengan
orang lain atau lingkungan sekolahnya. Individu yang dapat mengontrol
emosinya akan lebih mudah mengembangkan perkembangan sosialnya
Trauma yang dialami di masa kecil, dapat memiliki efek yang parah dan
bertahan lebih lama. Anak-anak yang mengalami trauma, melihat dunia
sebagai tempat yang menakutkan dan berbahaya. Ketika trauma masa kecil
yang tidak terselesaikan, rasa takut yang mendasar dan ketidakberdayaan
membawa mereka mengalami trauma lebih lanjut.Trauma dapat disebabkan
oleh sebuah peristiwa negatif yang menyebabkan dampak yang menetap
pada ketidakseimbangan mental dan emosional anak. (Psympathic, Jurnal
Ilmiah Psikologi 2016)
kurang disiplin didalam hal mengerjakan soal dan kurangnya motivasi untuk
mengerjakan tugas yang diberikan bapak/ibu guru sesuai mata pelajaran.
Studi pendahuluan ini juga membagikan kuesioner sementara kepada
20 siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kudus tentang motivasi, trauma fisik dan
kecerdasan emosioanal. Kuesioner tentang motivasi mendapatkan hasil
bahwa 9 siswa mendapatkan motivasi baik, dikarenakan motivasi sebagai
proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan
perilaku dari waktu ke waktu, seorang siswa yang percaya bahwa dirinya
memiliki kemampuan yang perlu untuk melakukan suatu tugas, akan
termotivasi untuk melakukan tugas tersebut. Dan 11 siswa mendapatkan
motivasi kurang baik, itu karena siswa yang tidak percaya bahwa dirinya
memiliki kemampuan dan kemauan yang perluh untuk melakukan suatu
tugas, jadi siswa tidak akan termotivasi untuk melukan tugas tersebut.
Pada kuesioner sementara mengenai trauma fisik mendapatkan hasil 5
siswa trauma fisik ringan, itu karena siswa tidak menghindari orang, tempat,
atau sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa traumatic. 15 siswa
memiliki trauma fisik berat, hal itu dikarenakan kesulitan mengontrol emosi,
menghindari orang, tempat, atau sesuatu yang berhubungan dengan
peristiwa traumatic, dan enggan membicarakannya.
Dan untuk kuesioner keceerdasan emosional didapatkan 5 siswa
memiliki kecerdsan emosional rendah, itu dikarenakan merea belum mampu
menahan emosinya seperti mudah marah, mudah tersinggung, sering
berbicara kotor dan kasar kepada sesame teman, tidak membutuhkan orang
lain ketika menghadapi kesulitan, daya saing untuk mencapai sesuatu antar
siswa rendah. Dan tidak jarang menyelesaikan persoalan dengan
pertengkaran. Sedangkan sebaliknya 5 siswa meliliki kecerdasan emosional
tinggi, hal ini dikarenakan mereka mampu menahan dan mengontrol atas
emosinya, mampu member motivasi terhadap dirinya sendiri dan orang lain,
tidak merasa putus asa ketika sedang menghadapi persoalan dan
menyelesaikan permasalahan melalui baik dengan antar sesama teman atau
mendiskusikan dengan guru BK. Serta 10 siswa memiliki kecerdasan
emosional sedang, hal ini dikarenakan siswa masih belum mampu
mengontrol emosinya, masih labil dalam berpikir, masih terbawa suasana
hati dan belum mampu mengenali emosinya sendiri dan orang lain.
6
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ditetapkan rumusan
masalah : “Apakah terdapat Hubungan motivasi dan trauma fisik dengan
kecerdasan emosioanal pada remaja kelas VIII di sekolah menengah pertama
(SMP) Negeri 5 kudus ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan motivasi dan trauma fisik dengan
kecerdasan emosioanal pada remaja kelas VIII di sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 5 kudus
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kecerdasan emosioanal pada remaja kelas VIII di sekolah
menengah pertama (SMP) Negeri 5 kudus
b. Mengetahui motivasi pada remaja kelas VIII di sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 5 kudus
c. Mengetahui trauma fisik pada remaja kelas VIII di sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 5 kudus
d. Menganalisis Hubungan motivasi dan trauma fisik dengan kecerdasan
emosioanal pada remaja kelas VIII di sekolah menengah pertama
(SMP) 5 kudus
D. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup Waktu
Dimulainya pengambilan data awal pada bulan September 2020.
Direncanakan studi penelitian akan dimulai pada bulan November 2020.
2. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini bertempat di sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 5
kudus
7
E. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian dan ruang lingkup di atas, manfaat yang
akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Responden
Sebagai motivasi bagi responden untuk meningkatkan pengetahuan
tentang kecerdasan emosional pada remaja, agar tidak adanya
penyimpangan perilaku pada remaja saat ini.
2. Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan tentang pentingnya kecerdasan emosional pada remaja.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan pengembangan penelitian di institusi
pendidikan tentang kecerdasan emosional pada remaja . Selain itu,
sebagai bahan rujukan institusi dan instansi lainnya mengenai atau
yang berkaitan dengan pengaruh kecerdasan emosional pada remaja.
4. Bagi Institusi Kesehatan
Sebagai referensi atau bahan rujukan dan atau bahan
perbandingan untuk mengatasi masalah pasien dengan psikologis
akibat trauma fisik yang dialami oleh pasien yang akan mennganggu
kecerdasan emosional pada pasien.
5. Bagi Peneliti
Sebagai pengaplikasian ilmu keperawatan yang diperoleh
selama berada di bangku perkuliahan dan pengalaman nyata selama
praktik yang menangani masalah kecerdasan emosional dengan
motivasi dan trauma fisik atau yang berkaitan ke dalam penelitian.
8
F. KEASLIAN PENELITIAN
Keaslian penelitian ini berdasarkan pada beberapa penelitian terdahulu
yang mempunyai karekteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian,
meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variabel
penelitian atau metode analisis yang digunakan. Beberapa penelitian
yang terkait dengan motivasi dan trauma fisik dengan kecerdasan
emosiaonal pada remaja akan dipaparkan pada tabel 1.1.
A. KECERDASAN EMOSIONAL
10
kecerdasan emosi merupakan dasar pembentukan emosi dan
pengendalian impuls-impuls, dimanaindividu tetap optimis ketika
berhadapan dengan ketidakpastian, mampu memahami dan menangani
kelemahan diri sendiri, mampu memotivasi diri sendiri, serta mampu
memiliki rasa simpatik kepada orang lain.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosi adalah kemampuan individu dalam mengenali emosi
diri sendiri dan orang lain, kemampuan individu dalam memahami emosi
diri sendiri dan orang lain, dan kemampuan dalam mengelola emosi pada
situasi dan kondisi tertentu dalam upaya memotivasi diri, serta membina
hubungan baik dengan orang lain.
2. Aspek-aspek kecerdasan emosional
Aspek-aspek yang membentuk kecerdasan emosi dari sudut pandang
para ahli tidaklah sama. Salah satunya (Daniel 2018) yang merinci aspek-
aspek kecerdasan emosi, yaitu:
a. Mengenali emosi diri
Mengenali emosi diri artinya mengenali perasaan yang dialami diri
sendiri. Hal ini merupakan dasar dari kecerdasaan emosi, yaitu
mampu mengontrol perasaan yang dapat memberikan pemahaman
dalam diri. Individu yang memiliki kepekaan tinggi dalam mengenali
perasaanya dapat mengambil suatu keputusan masalah pribadi yang
dimilikinya dan ketidakmampuan dalam memahami perasaan akan
membuat individu dikuasai oleh perasaannya sendiri.
b. Mengelola emosi
terhindar dari perasaan cemas, murung dan ketersinggungan.
Individu yang tidak memiliki keterampilan ini akan melawan
keterpurukan, sedangkan orang yang memiliki keterampilan dalam
mengelola emosi dapat bangkit dari keterpurukan. Mengelola emosi
merupakan kemampuan menangani emosi sendiri agar diketahui
dengan tepat, seperti kemampuan untuk menghibur diri sendiri,
12
a. Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana setiap orang mendapatkan
kasih sayang, dukungan, dan disinilah individu akan
mendapatkan kekuatan dalam diri yang secara tidak langsung
akan tertanam kecerdasan emosi.
b. Psikologi
Hubungan ini disebut juga hubungan interpersonal. Adanya
hubungan interpersonal yang terjalin dapat menimbulkan
penerimaan dan terkoneksi secara emosional, sehingga individu
memiliki kematangan emosional yang dapat menuntun dalam
bersikap dan bertindak.
c. Hubungan dengan teman kelompok
Pola pembentukan emosi pada individu akan terbentuk jika
dalam suatu kelompok tercipta perasaan saling menghargai,
memberikan dukungan, dan terdapat feedback dalam suatu
kelompok tersebut.
d. Lingkungan
Kondisi lingkungan tempat tinggal dan pergaulan individu yang
mempunyai norma tersendiri dapat mempengaruhi pola
kehidupan individu tersebut, terutama dalam pembentukan
emosi.
e. Hubungan dengan teman sebaya
Pergaulan dari setiap individu dengan teman sebayanya secara
langsung dan tidak langsung dapat saling berpengaruh dan
akan membentuk dinamika emosinya.
rinci dijelaskan bahwa individu yang cerdas secara emosi dalam situasi
yang sulit, luapan dari emosi positif yang dipancarkan dapat membantu
individu mengatasi keadaan negatif, seperti tidak akan mudah dikuasai
emosinya dan tidak mudah larut dalam kondisi yang dialaminya.
B. REMAJA
1. Pengertian Remaja
Remaja merupakan masa trasnsisi dari kanak-kanak menuju dewasa
dan merupakan pencarian jati diri yang meliputi perubahan biologis,
psikologis, social ekonomi ( Nurihsan, 2011).
WHO (World Health Organization) mendefinisikan remaja secara
konseptual, dibagi menjadi tiga criteria biologis, psikologi dan sosiaol
ekonomi (Sarwono,2012). Definisi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Remaja berkembang mulai pertama kali menunjukan tanda- seksual
sekunder samapai kematangan seksual tercapai.
b. Remaja mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi
dari anak-anak menjadi dewasa.
c. Remaja mengalami peralihan ketergantungan social ekonomi
menuju ke keadaan yang relative mendiri.
2. Ciri-Ciri Remaja
Terdapat ciri-ciri yang ada pada masa remaja yaitu:
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
awal. Hal ini merupakan akibat dari perubahan fisik terutama
perubahan hormone yang terjadi pada masa remaja. Selain tu
peningkatan emosi terjadi akibat banyaknya tuntunan dan tekanan
yang terjadi pada masa remaja.
16
C. MOTIVASI
1. Teori-teori Motivasi
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow
pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai
lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
a) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa
lapar, haus, istirahat dan sex
b) kebutuhan rasa aman (safetyneeds), tidak dalam arti fisik
semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual
c) kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
d) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada
umumnya tercermindalam berbagai simbol-simbol status
e) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti
tersedianyakesempatan bagi seseorang
untukmengembangkan potensi yang terdapatdalam dirinya
sehingga berubahmenjadi kemampuan nyata.
Salah satu konsep penting yang diperkenalkan Maslow adalah
perbedaan antara kebutuhan defisiensi (deficiency needs) dan
kebutuhan pertumbuhan (growths needs). Kebutuhan defisiensi
adalah kebutuhan yang paling utama yang meliputi: fisiologi,
keselamatan, cinta dan harga diri) dan bersifat harus dipuaskan
namun setelah dipuaskanmaka orang tidak akan termotivasi lagi
untuk memuaskannya. Sebaliknya kebutuhan pertumbuhan yang
meliputi; kebutuhan untuk memahami sesuatu, menghargai
keindahan, aktualisasi diri bersifat tumbuh dimana jika sudah
terpenuhi maka orang akan terus mencari pemenuhan kebutuhan
lagi (Slavin,2011;102)
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua
(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya
dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan
yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder.
19
1) Kebutuhan fisiologis
2) Kebutuhan keamanan
3) Kebutuhan akan harga diri
4) Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
5) Kebutuhan aktualisasi diri
Menurut Maslow kebutuhan yang perlu dipenuhi terlebih dahulu
adalah kebutuhan yang lebih rendah, selanjutnya barulah kebutuhan yang
lebih tinggi yang perlu dipuaskan. Contohnya orang yang sedang lapar
pastilah ia akan mengupayakan untuk mendapatkan makan agar rasa lapar
yang ia rasakan hilang. Selanjutnya setelah itu maka barulah ia akan
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
5. Motivasi dan Teori Atribusi
Teori atribusi adalah suatu teori dimana orang berupaya untuk
memahami penjelasan manusia tentang keberhasilan dan kegagalan
mereka. Asumsi intinya ialah bahwa orang akan mencoba
mempertahankan citra diri yang positif. Hal ini akan terlihat ketika
seseoarang mengalami kejadiankejadian baik, orang akan menghubungan
dengan kemapuan dirinya sendiri, sebaliknya ketika terjadinya perstiwa-
peristiwa buruk pada dirinya ia akan cendrung menghubungkan peristiwa
negative tersebut dengan faktor di luar kendali dirinya. Contohnya mereka
akan mencoba untuk menyalahkan pihakpihak lain yang berada di luar
dirinya
6. Motivasi dan Teori Pengharapan
Teori ini berpendapat bahwa motivasi seseorang untuk mencapai
sesuatu bergantung pada produk pikiran orang itu tentang peluang
keberhasilannya. Dan nilai yang dia letakkan pada keberhasilan itu.
Motivasi hendaknya berada pada tingkat maksimum di tingkat probabilitas
keberhasilan sedang. Atkinson menyatakan bahwa teori pengharapan
(expectancy theory) adalah teori motivasi yang didasarkan pada keyakinan
bahwa upaya orang untuk berhasil bergantung pada harapan mereka
terhadap imbalan.
22
7. Perspektif Motivasi
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang
berbeda-beda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Ada empat
perspektif tentan motivasi, yaitu:
1) Perspektif Behavioral
Perspektif bevavioral menekankan pada bahwa imbalan dan hukuman
eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi siswa. Insentif
adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi
perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa
insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan
mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan
mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer dkk., 2016)
2) Perspektif Humanistis
Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas siswa untuk
mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib
mereka. Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham
Maslow yang mengemukakan teori tentang hirarki kebutuhan, yaitu
kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut,
yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keaman, kebutuhan rasa cinta
dan rasa memiliki, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
aktualisasi diri.
D. TRAUMA FISIK
1. Pengertian trauma
Dalam Kamus psikologi trauma berasal dari bahasa yunani yang
artinya luka, sebuah istilah yang digunakan bebas entah bagi luka fisik
yang disebabkan oleh beberapa kekuatan eksternal langsung atau luka
psikologis yang disebabkan oleh serangan emosi yang ekstrem (Reber,
2010)
Sedangkan dalam himpunan istilah psikologi yang dimaksud trauma
adalah pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan, meninggalkan kesan
mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan (Noor,dalam Naely
Soraya 2018).
23
2) Mimpi buruk
3) Kesulitan berkomunikasi, mengambil keputusan, dan
memecahkan masalah.
4) Kesulitan mengingat dan memaksa melupakan kejadian.
5) Menyalahkan diri sendiri atau mengambinghitamkan
orang lain.
6) Merasa sendirian dan sepi, mudah bingung.
7) Merasa kehilangan harapan akan masadepan
8) Merasa lemah tak berdaya.
9) Kehilangan minat serta aktivitas yang bisa dilakukan.
c) Respon Behavior
1) Sering menangis tiba-tiba.
2) Menghindari orang, tempat, atau sesuatu yang
berhubungan dengan peristiwa traumatik, dan enggan
membicarakanya.
3) Kurang memperhatikan diri sendiri
4) Kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari
5) Sering menangis tiba-tiba.
6) Sulit belajar atau berkerja
7) Mengalami ganguan tidur, dan sering melamun
d) Respon Fisiologis atau Fisik
1) Sakit kepala
2) Nyeri
3) Sakit dada atau dada sesak
4) Sulit bernafas
5) Sakit perut
6) Berkeringat berlebihan
7) Gemetar
8) Lemah dan lesu
9) Letih
10) Otot tegang atau kulit dingin
11) Hilang keseimbangan tubuh atau merasa berguncang.
25
F. KERANGKA TEORI
sebaya Fisik
5. Faktor Lingkungan
Indikator Motivasi
Sumber: (Akbar, P.R. and Setyawan, I., 2015; Desivarlina, B., 2014; Fauziah, A.,
Rosnaningsih, A. and Azhar, S., 2017; Hastuti, R.Y. and Baiti, E.N., 2019)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi
perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian (Sandu Siyoto, dkk,. 2015).
Menurut I Ketut Swarjana (2012), variabel penelitian adalah sesuatu
yang dapat di operasionalkan dan dapat diukur (measurable) yang
memerlukan alat pengukur atau dalam penelitian disebut research
instrument.
Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang,
faktor, perlakuan terhadap suatu obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk selanjutnya dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas sering disebut independen, variabel stimulus,
prediktor, anteceden. Variabel bebas adalah variabel
yangmempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Dalam eksperimen-eksperimen, variabel
bebas adalah variabel yang dimanipulasikan (dimainkan) oleh
pembuat eksperimen (Sandu Siyoto, dkk., 2015).
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan adanya
suatu perubahan terhadap variabel yang lain (I Ketut Swarjana,
2012).
Dalam penelitian ini variabel independen (variabel bebas)
adalah motivasi dan trauma fisik pada remaja kelas VIII di sekolah
menengah pertama (SMP) Negeri 05 Kudus.
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output,
kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi
30
B. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = dibawah;
thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya hipotesa
merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan
ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti,
dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga
disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna didalamnya
(Sandu Siyoto, dkk., 2015).
Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka hipotesis dari penelitian
adalah:
1. Ha : Ada hubungan motivasi dan trauma fisik dengan kecerdasan
emosional pada Remaja kelas VIII di sekolah menengah pertama
(SMP) Negeri 5 Kudus
2. Ho : Tidak ada hubungan motivasi dan trauma fisik dengan
kecerdasan emosional pada Remaja kelas VIII di sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 5 Kudus.
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
noneksperimental bersifat korelasional analitik. Menurut Hidayat
(2013) penelitian korelasional, yaitu jenis yang tidak memberikan
intervensi yang betujuan mencari hubungan masalah keperawatan
dalam suatu populasi. Observasi ditampilkan dengan angka yang
dapat dianalisa secara statistik (jenis kuantitatif). Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisa hubungan motivasi dan trauma fisik
dengan kecerdasan emosional pada remaja kelas VIII di SMP Negeri
5 Kudus.
2. Pendekatan Waktu
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan waktu berupa
Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamikakorelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat (point timeapproach) (Gahayau, 2015).
3. Metode pengumpulan data
Dalam penelitian, akuratnya data penelitian yang
dikumpulkan sangat mempengaruhi hasil penelitian. Agar data
32
a) Data Primer
Data primer data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer
disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki
sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung (Siyoto, 2015). Teknik
yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
primer dalam penilitian ini yaitu menggunakan instrumen
(kuesioner) yang harus diisi langsung oleh responden
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal
dan lain-lain (Siyoto, 2015). Data sekunder pada penelitian ini
diperoleh dari SMP Negeri 5 Kudus berupa data jumlah siswa
kelas VIII.
4. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada
subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang
diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2017).
a. Peneliti meminta surat permohonan dari Universitas
Muhammadiyah Kudus untuk melakukan ijin penelitian.
b. Peneliti mengajukan izin kepada pihak SMP Negeri 5 Kudus
untuk melakukan penelitian dengan membawa surat
rekomendasi research.
c. Setelah memperoleh izin, peneliti menghubungi calon
responden untuk meminta persetujuan sebagai responden.
33
Kejahatan 11,12,13,15 5
( ) ( )
r=
√( ( ) )( ( ))
Keterangan :
r = Korelasi antara masing-masing item pertanyaan
x = Jumlah skor pertanyaan
n = Jumlah subyek
y = Skor total pertanyaan
Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan
tabel nilai Product Moment. Bila r hitung lebih besar dari r tabel
pada taraf signifikasi 5%, maka kuesioner dikatakan valid dan
dapat dipakai untuk pengambilan data penelitian. Namun
sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari
kuesioner (Sugiyono, 2010). Penilaian validitas dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Jika nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikansi 5%, maka
pertanyaan tersebut valid.
b) Jika nilai r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 5%, maka
pertanyaan tersebut tidak valid.
Pada penelitian ini mengambil sampel pada uji
validitas sebanyak 20 responden yang dilakukan pada
40
Tabel 3.7
Tabel 3.8
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk
menghasilkan hasil pengukuran yang sama ketika
dilakukan pengukuran secara berulang. Jika kuesoner kita
menghasilkan hal yang sama, maka kuesioner kita
menghasilkan hasil yang sangat bervariasi berarti
instrument tersebut tidak reliable (Notoadmodjo, 2012).
Uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini
menggunakan Alpha Cronbach. Menurut Santoso (2013)
reliabilitas instrumenmenggunakan Alpha Cronbach.
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha cronbach diukur
berdasarkan skala alphadengan membandingkan dengan
nilai r tabel pada taraf signifikan 5%. Suatu variable
dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach>
0,06. Adapun rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut :
ri =
( )
* +
Keterangan :
ri = Reabilitas instrument
k = banyaknya item
= jumlah varian item.
= varian total
43
Tabel 3.9
2. Analisa Data
Analisa data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono,
2010). Hasil penelitian diolah dengan menggunakan program yang
ada di komputer yaitu komputerisasi dan selanjutnya akan
dilakukan analisa. Menurut Notoatmodjo (2010) Pengolahan dan
analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan
softwareSPSS Versi Windows 22.0. Teknik analisis data suatu
penelitianmelalui proses bertahap antara lain:
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan
untuk menggambarkan variabel penelitian yaitu baik
variabel terikat dan variabel bebas dimana dalam
penelitian ini Hubungan motivasi dan trauma fisik dengan
kecerdasan emosional pada remaja kelas VIII sekolah
menengah pertama (SMP) Negeri 05 Kudus.
Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteritik masing-masing setiap
variabel penelitian. Untuk data numerik digunakan nilai
mean atau rata-rata. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase
dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2012).
Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan :
x = hasil presentase
f = frekuensi hasil penelitian
n = total seluruh observasi
46
b. Analisa Bivariat
Merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui
interaksi dua variabel, baik berupa komparatif,
asosiatif,maupun korelatif (Saryono, 2010). Analisa bivariat
dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan motivasi dan trauma fisik dengan kecerdasan
emosional remaja kelas VIII di SMP Negeri 5 Kudus pada
tahun 2020. Dalam analisa bivariat akan dilakukan uji yang
diolah secara statistik menggunakan program komputer
dengan uji Statistic Chi Square.
( )
Keterangan :
= Chi kuadrat / Chi Square.
= Frekuensi observasi.
= Frekuensi harapan.
Aturan yang berlaku pada Chi Square yaitu:
1) Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai expected (harapan)
kurang dari 5, maka yang digunakan “Fisher’s ExactTest.”
2) Bila tabel 2 x 2 tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
sebaiknya “Continuity Correction (a).”
3) Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb,
maka digunakan uji “Pearson Chi Square.”
4) Uji “Likelihood Ratio” dan “Linear-by-Linear Assciation”,
biasanya untuk keperluan lebih spesifik, misalnya analisis
stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga untuk
mengetahui hubungan linier dua variabel katagorik,
sehingga kedua jenis ini jarang digunakan.
5) Untuk mengetahui adanya nilai E kurang dari 5, dapat dilihat
pada footnote b dibawah kotak Chi Square Test, dan tertulis
diatas nilainya 0 cell (0%) berarti pada tabel silang diatas
tidak ditemukan nilai E < 5.
47
H. ETIKA PENELITIAN
Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan
masyarakat pada khususnya mengunakan manusia sebagai objek yang
diteliti disatu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang melakukan
penelitian. Masalah yang yang terjadi pada satu aspek dapat menyebabkan
masalah pada aspek lainnya.Sehingga penelitian keperawatan perlu dikawal
dengan etika penelitian yang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang
didapat dari penelitian jauh melebihi efek samping yang
ditimbulkan.Pemahaman etika penelitian merupakan suatu keharusan bagi
peneliti dibidang keperawatan(Kelana Kusuma, 2011).
1. Informend Consent (Persetujuan Penelitian)
Informend Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan
denganmemberikan persetujuan untuk menjadi responden (Saryono dan
Setiawan, 2010).
Dalam penelitian ini responden telah menandatangani informed
consent sebagai persetujuan untuk menjadi responden.
2. Anomity (Tanpa Nama)
Pada lembar persetujuan maupun lembar kuesioner tidak akan
menuliskan nama responden tetapi hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disampaikan
(Saryono dan Setiawan, 2010).
Dalam penelitian ini pada pengisian identitas responden hanya
mencantumkan pengisian nama, umur dan jenis kelamin. Pada
pengisian nama hanya menggunakan inisial nama responden.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti (Saryono dan Setiawan, 2010).
Dalam penelitian ini peneliti telah menjamin kerahasiaan responden
mengenai informasi maupun masalah-masalah lainny.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Kudus tahun 2021 maka dapat
digambarkan karakteristik responden sebagai berikut:
1. Umur Responden
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia siswa
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Kudus tahun 2021
(N=61).
Umur Frekuensi Presentase %
12 tahun 3 4,9
13 tahun 40 65,6
14 tahun 17 27,9
15 tahun 1 1,6
Total 61 100
Sumber : Data Primer, 2021.
Berdasarkan table 4.1 memunjukan bahwa responden umur 12
tahun sebanyak 3 responden dengan presentase (4,9%), umur 13 tahun
sebanyak 40 responden dengan presentase (65,6%), umur 14 tahun
sebanyak 17 tahun dengan presentas (27,9%), umur 15 tahun sebanyak
1 responden dengan presentase (1,6%).
50
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Kudus
tahun 2021 (N=61)
Jenis kelamin Frekuensi Presentase %
Laki-laki 20 32.8
Perempuan 41 67.2
Total 61 100
Sumber : Data Primer, 2021.
Dari table 4.2, terlihat bahwa sebagian besar siswa berjenis kelamin
perempuan 41 orang (67.2%). Sedangkan siswa berjenis kelamin laki-
laki hanya 20 orang (32.8%). Jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP
Negeri 5 Kudus berjumlah 61 orang.
C. ANALISIS UNIVARIAT
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan motivasi dan trauma
fisik dengan kecerdasan emosional pada remaja kelas VIII SMP Negeri 5
Kudus tahun 2021maka dapat digambarkan karakteristik responden sebagai
berikut:
1. Motivasi
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Motivasi
pada remaja kelas VIII SMP Negeri 5Kudus tahun 2021 (N=61)
Motivasi Frekuensi Presentase %
Tinggi 42 68,9
Rendah 19 31,1
Total 61 100
Sumber : Data Primer, 2021
Dari table 4.3 dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa kelas VIII
SMP Negeri 5 Kudus sebagian besar tinggi yaitu dengan ditunjukannya
hasil dari 61 siswa terdapat 42 siswa yang termasuk dalam kategori
motivasi tinggi dengan presentasi 68,9%.
51
2. Trauma Fisik
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Trauma
Fisik pada remaja kelas VIII SMP Negeri 5Kudus tahun 2021 (N=61)
Trauma Fisik Frekuensi Presentase %
Tinggi 21 34,4
Rendah 40 65,6
Total 61 100
Sumber : Data Primer, 2021.
Dari table 4.6 dapat disimpulkan bahwa trauma fisik pada remaja
kelas VIII SMP Negeri 5 kudus sebagian besar tinggi yaitu dengan
ditunjukannya hasil dari 61 siswa terdapat 21 siswa yang termasuk
dalam kategori trauma fisik tinggi dengan presntase 34,4%.
3. Kecerdasan Emosional
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
Kecerdasan Emosional pada remaja kelas VIII SMP Negeri 5Kudus
tahun 2021 (N=61)
Kecerdasan Emosional Frekuensi Presentase %
Tinggi 34 55,7
Sedang 27 44,3
Total 61 100
Sumber : Data Primer, 2021.
Dari table 4.7, dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional
pada remaja kelas VIIISMP Negeri 5 Kudus sebagian besar tinggi yaitu
dengan ditunjukannya hasil dari 61 siswa terdapat 32 siswa yang
termasuk dalam kategori Kecerdasan Emosional Tinggi dengan
presentase 52,5%.
D. ANALISIS BIVARIAT
N % N % N % N %
Tinggi 29 69,0% 13 31,0% 0 0% 42 69,0%
Rendah 3 15,8% 16 84,2% 0 0% 19 31,0% 0,000
Total 32 52,5% 29 47,5% 0 0% 61 100%
Sumber : Data Primer, 2021.
Fhitung Ftabel. Untuk nilai Ftabel ditentukan dari tabel distribusi F untuk
α 0,05 serta 2 dan 151, besarnya nilai Ftabel 3,172. Setelah dilakukan
perhitungan pada data hasil penelitian, diperoleh nilai Fhitung 175,14.
Dengan demikian ternyata Fhitung Ftabel atau 175,14 3,172 maka tolak
H0 dan terima H1, hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan kecerdasan emosional (X1) dan motivasi belajar (X2) secara
bersama-sama terhadap kemampuan berpikir kritis matematika (Y).
Fenomena yang ditemukan berdasarkan distribusi frekuensi
jawaban kuesioner motivasi adalah pertanyaan nomor 1 yakni “Apakah
kamu akan berusaha menjaga nama baik keluarga dan sekolah?”
sebanyak 54 responden (88,5%) menjawab selalu, pertanyaan nomor 9
yakni “Apakah kamu merasa puas setelah keberhasilan yang kamu
dapatkan?” sebanyak 11 responden (11,0%) menjawab sering,
pertanyaan nomor 17 yakni “Saya adalah orang yang selalu
memperjuangkan apa yang menjadi keinginan saya.” Sebanyak 11
responden (18.0%) menjawab kadang-kadang, pertanyaan nomor 20
yakni “Saya harus mendapatkan nilai yang tinggi, agar orang tua ku
memberikan apresiasi/hadiah kepada ku?” sebanyak 22 responden
(36,1%) menjawab tidak pernah.
F. Keterbatasan penelitian
Penelitian menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan
dan keterbatasan diantaranya adalah :
1. Adanya pancemic covid-19 ini sehingga penelitian dilakukan
daring/google form dan lewat grup whatsapp saja
2. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian kuesioner,
sehingga penelitian harus melakukan uji validitas dan reliabilitas
terhadap kuesioner yang peneliti susun karena sebelumnya belum
pernah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
62
B. Saran
1. Bagi responden
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang sudah
dipaparkan, diantaranya bagi peserta didik perluh kesadaran
bahwa motivasi dan trauma fisik mempengaruhi kecerdasan
emosional.
63
64
2. Bagi masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan Sebagai sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya mengembangkan kemampuan kecerdasan emosional
serta membangkitkan motivasi. Sehingga pada akhirnya dapat
menurunkan trauma fisik peserta didik.
3. Bagi intitusi penelitian
Bagi sekolah yaitu SMP Negeri 5 Kudus diharapkan peneliti ini
dapat memberikan informasi mengenai gambaran umum motivasi,
trauma fisik dan kecerdasan emosional yang dimiliki oleh para
siswa, sehingga dapat dijadikan bahan masukan untuk
menciptakan suasana kelas dan lingkungan yang kondusif yaitu
menciptakan hubungan yang harmonis, saling mempercayai,
menghargai dan penuh tanggung jawab antar siswa dan guru,
guna untuk membentuk kematangan emosional yang positif.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dapat dikembangkan lebih dalam dan terperinci
sehingga dapat menjadi dasar dalam penelitian selanjutnya,
dengan menggunakan metodologi yang lain misalnya
menggunakan desain yang berbeda sehingga hasil penelitian
dapat membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, P.R. and Setyawan, I., 2015. Perbedaan Kecerdasan Emosional Antara
Siswa SMA Dengan MA: Studi Komparasi Pada Siswa Kelas XI Di SMA N
1 Purwodadi dan MA Sunniyyah Selo. Empati, 4(4), pp.202-207..
Fauziah, A., Rosnaningsih, A. and Azhar, S., 2017. Hubungan antara motivasi
belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 kota
Tangerang. Jurnal Jpsd, 4(1), pp.47-53.
Hastuti, R.Y. and Baiti, E.N., 2019. hubungan kecerdasan emosional dengan
tingkat stress pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), pp.84-93.
Margaretha, N.R. and Rachim, R., 2013. Trauma kekerasan masa kanak dan
kekerasan dalam relasi intim. Jurnal Makara Seri Humaniora, 17(1), pp.33-
42.
Sari, A.E., 2020. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan
Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 01 Totokaton.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. 2015. Dasar metodologi penelitian. Literasi Media
Publishing.
65
66
Widiarti, E., 2018. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kesiapan Belajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Ilmu-Ilmu
Sosial di SMA Negeri 2 Banguntapan. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 7(4),
pp.298-305.
Yulianto, D., 2014. Hubungan antara Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan
Kenakalan Remaja. Nusantara of Research: Jurnal Hasil-hasil Penelitian
Universitas Nusantara PGRI Kediri (e-journal), 1(1)
LAMPIRAN 8
DATA PENELITIAN
KecerdasanEmo
Motivasi Trauma Fisik
No Responden Alamat Umur JK Kelas sional
Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori
1 R1 Kaliputu 14 Tahun L 8A 69 Tinggi 48 Tinggi 94 Tinggi
2 R2 Peganjaran 14 Tahun L 8A 52 Rendah 46 Tinggi 83 Sedang
3 R3 GarungLor 13 Tahun L 8A 60 Tinggi 53 Tinggi 95 Tinggi
4 R4 Bacin 14 Tahun P 8A 77 Rendah 39 Rendah 96 Tinggi
5 R5 Singocandi 14 Tahun P 8A 51 Tinggi 55 Tinggi 87 Sedang
6 R6 Bacin 13 Tahun L 8A 71 Tinggi 55 Tinggi 96 Tinggi
7 R7 Kudus 13 Tahun P 8A 71 Tinggi 57 Tinggi 103 Tinggi
8 R8 Bacin 13 Tahun P 8A 68 Tinggi 38 Rendah 92 Tinggi
9 R9 Demangan 14 Tahun L 8B 77 Tinggi 55 Tinggi 108 Tinggi
10 R10 Tumpangkrasak 13 Tahun L 8B 64 Tinggi 52 Tinggi 88 Sedang
11 R11 BakalanKrapyak 13 Tahun P 8B 52 Rendah 49 Tinggi 73 Sedang
12 R12 Glantengan 13 Tahun P 8B 67 Tinggi 37 Rendah 84 Sedang
13 R13 Singocandi 13 Tahun P 8B 50 Rendah 53 Tinggi 88 Sedang
14 R14 Sumber Indah 14 Tahun P 8B 65 Tinggi 48 Tinggi 99 Tinggi
15 R15 Kaliputu 13 Tahun P 8B 51 Rendah 60 Tinggi 89 Sedang
16 R16 Megawon 13 Tahun P 8B 71 Tinggi 39 Rendah 102 Tinggi
17 R17 Burikan 13 Tahun P 8C 47 Rendah 59 Tinggi 82 Sedang
18 R18 Kaliputu 14 Tahun P 8C 51 Rendah 51 Tinggi 91 Tinggi
67
68
MOTIVASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2
4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3
4 3 3 2 4 4 4 3 4 2 1 2 2 3 4 3 3 3 4 2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 1 4 2 2 2 2 2
4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 1 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2
4 3 4 3 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 1
4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1
4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1
4 4 2 1 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
4 3 3 2 2 4 4 4 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1
4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1
4 3 1 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2
4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
4 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1
4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 3 4 4 4 3 1 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1
4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 1
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
2 4 2 2 4 2 1 1 4 1 4 4 2 1 2 3 4 2 1 1
3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 1 2 4 1 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1
4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 3 2 2
4 4 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 4 3 3 4 3 4 3 3
3 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3
70
71
4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1
3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 1 2 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1
4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1
4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 1 3 2 4 4 4 4 4
3 1 4 1 4 3 2 4 2 1 2 2 1 3 3 4 2 3 3 3
4 1 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 1 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 1
4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 1
4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4
4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3
3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1
4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1
4 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4
72
LAMPIRAN 10
TRAUMA FISIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2
2 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2
3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 1 2
1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3
2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2
3 4 4 4 2 1 4 3 4 2 4 3 4 1 2
1 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1
4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 1
1 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 3 1 1 1
4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 3
2 2 2 3 4 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1
4 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2
3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4
4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
1 1 1 3 3 2 2 2 3 2 2 4 1 1 1
2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4
1 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1
3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
1 2 3 3 4 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1
4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
73
2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2
3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
2 4 1 1 2 3 3 1 2 2 2 1 2 1 2
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1
2 4 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1
3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4
4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 3 2 2
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
2 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 1 2 1
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 1
4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
3 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 4 1 1 1
4 3 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3
3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 4 4 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2
3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 1 3 4
74
PERMOHONAN CALON RESPONDEN
Kepada Yth.
Saudara Siswa/Siswi
Di Tempat
Dengan hormat,
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita kehidupan.
Sehubungan dengan pelaksanaan penilitian untuk tugas akhir skripsi saya yang
berjudul “HUBUNGAN MOTIVASI DAN TRAUMA FISIK DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5
KUDUS”. Maka melalui surat ini saya:
NIM : 920173022
Prodi : S1 Keperawatan IV A
Hormat saya,
irfan sahzuri
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Alamat :
NIM : 920173022
Responden
( )
PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Kepada Yth.
Di Tempat
Dengan hormat,
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman
dan taqwa dalam melaksanakan aktivitas kebaikan sehari-hari. Sehubungan
dengan pelaksanaan penilitian untuk tugas akhir yaitu skripsi saya yang berjudul
“HUBUNGAN MOTIVASI DAN TRAUMA FISIK DENGAN KECERDASAN
EMOSIONAL PADA REMAJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 KUDUS” Maka
melalui surat ini saya:
NIM : 920173022
Prodi : S1 Keperawatan IV A
Hormat saya,
irfan sahzuri
LAMPIRAN 4
LEMBAR KUESIONER
I. PETUNJUK PENGISIAN
a. Tulis biodata nama identitas responden menggunakan inisial huruf
depan nama pada tempat yang telah disediakan!
b. Baca dan pahamilah pernyataan-pernyataan pada kuesioner tersebut.
c. Jawablah setiap pertanyaan sesuai dengan pendapat Saudara.
d. Jika anda telah selesai mengerjakan kuesioner ini, saya mohon
kesediaan saudara untuk memeriksa kembali jawaban saudara dan
jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan
e. Terima kasih atas kesediaan adik-adik untuk mengisi kuesioner ini
f. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu
jawaban yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda
tersebut adalah sebagai berikut :
Sl : Selalu Kd : Kadang-kadang
Sr : Sering Tp : Tidak Pernah
II. IDENTITAS
Nama :…………………………………………Umur : ……tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Kelas :
Nama Orang Tua :
Pekerjaan Orang Tua:
III. LEMBAR KUESIONER MOTIVASI
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Umur
N Valid 61
Missing 0
Mean 2.26
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .575
Variance .330
Skewness .483
Std. Error of Skewness .306
Kurtosis .557
Std. Error of Kurtosis .604
Range 3
Minimum 1
Maximum 4
Percentiles 25 2.00
50 2.00
75 3.00
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 12 tahun 3 4.9 4.9 4.9
13 tahun 40 65.6 65.6 70.5
14 tahun 17 27.9 27.9 98.4
4 1 1.6 1.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
2. JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin
Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 61
Missing 0
Mean 1.6721
Median 2.0000
Mode 2.00
Std. Deviation .47333
Variance .224
Skewness -.752
Std. Error of .306
Skewness
Kurtosis -1.484
Std. Error of Kurtosis .604
Range 1.00
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Percentiles 25 1.0000
50 2.0000
75 2.0000
LAMPIRAN 12
ANALISA UNIVARIAT
1. MOTIVASI
MOTIVASI
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 42 68.9 68.9 68.9
Rendah 19 31.1 31.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
2. TRAUMA FISIK
TRAUMA FISIK
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 40 65.6 65.6 65.6
3. KECERDASAN EMOSIONAL
Kecerdasan Emosional
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tinggi 34 55.7 55.7 55.7
Sedang 27 44.3 44.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
LAMPIRAN 14
ANALISA BIVARIAT
MOTIVASI DAN TRAUMA FISIK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
MOTIVASI * 61 100.0% 0 0.0% 61 100.0%
KECERDASAN
EMOSIONAL
TRAUMA FISIK * 61 100.0% 0 0.0% 61 100.0%
KECERDASAN
EMOSIONAL
KECERDASAN EMOSIONAL
Tinggi Sedang Total
MOTIVASI Tinggi Count 29 13 42
Expected Count 22.0 20.0 42.0
% within MOTIVASI 69.0% 31.0% 100.0%
Rendah Count 3 16 19
Expected Count 10.0 9.0 19.0
% within MOTIVASI 15.8% 84.2% 100.0%
Total Count 32 29 61
Expected Count 32.0 29.0 61.0
% within MOTIVASI 52.5% 47.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 14.878a 1 .000
Continuity Correctionb 12.820 1 .000
Likelihood Ratio 15.870 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 14.635 1 .000
Association
N of Valid Cases 61
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.03.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for MOTIVASI (Tinggi 11.897 2.946 48.049
/ Rendah)
For cohort KECERDASAN 4.373 1.518 12.597
EMOSIONAL = Tinggi
For cohort KECERDASAN .368 .225 .601
EMOSIONAL = Sedang
N of Valid Cases 61
2. TRAUMA FISIK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 14.335a 1 .000
Continuity Correctionb 12.365 1 .000
Likelihood Ratio 15.097 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 14.100 1 .000
Association
N of Valid Cases 61
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for TRAUMA FISIK 9.917 2.752 35.740
(Tinggi / Rendah)
For cohort KECERDASAN 3.675 1.487 9.082
EMOSIONAL = Sedang
For cohort KECERDASAN .371 .221 .621
EMOSIONAL = Tinggi
N of Valid Cases 61
LAMPIRAN 15
FREKUENSI JAWABAN KUESIONER MOTIVASI
Motivasi K1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KADANG-KADANG 1 1.6 1.6 1.6
SERING 6 9.8 9.8 11.5
SELALU 54 88.5 88.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 5 8.2 8.2 8.2
SERING 5 8.2 8.2 16.4
KADANG-KADANG 18 29.5 29.5 45.9
TIDAK PERNAH 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 5 8.2 8.2 11.5
SERING 15 24.6 24.6 36.1
SELALU 39 63.9 63.9 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 4 6.6 6.6 6.6
KADANG-KADANG 9 14.8 14.8 21.3
SERING 16 26.2 26.2 47.5
SELALU 32 52.5 52.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 3 4.9 4.9 4.9
SERING 10 16.4 16.4 21.3
KADANG-KADANG 11 18.0 18.0 39.3
TIDAK PERNAH 37 60.7 60.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 6 9.8 9.8 11.5
SERING 18 29.5 29.5 41.0
SELALU 36 59.0 59.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 4 6.6 6.6 6.6
KADANG-KADANG 6 9.8 9.8 16.4
SERING 18 29.5 29.5 45.9
SELALU 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 5 8.2 8.2 8.2
KADANG-KADANG 10 16.4 16.4 24.6
SERING 21 34.4 34.4 59.0
SELALU 25 41.0 41.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KADANG-KADANG 15 24.6 24.6 24.6
SERING 11 18.0 18.0 42.6
SELALU 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 7 11.5 11.5 11.5
KADANG-KADANG 26 42.6 42.6 54.1
SERING 14 23.0 23.0 77.0
SELALU 14 23.0 23.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 12 19.7 19.7 23.0
SERING 13 21.3 21.3 44.3
SELALU 34 55.7 55.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SERING 13 21.3 21.3 21.3
KADANG-KADANG 30 49.2 49.2 70.5
TIDAK PERNAH 18 29.5 29.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 12 19.7 19.7 23.0
SERING 14 23.0 23.0 45.9
SELALU 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 3 4.9 4.9 4.9
SERING 10 16.4 16.4 21.3
KADANG-KADANG 23 37.7 37.7 59.0
TIDAK PERNAH 25 41.0 41.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KADANG-KADANG 13 21.3 21.3 21.3
SERING 13 21.3 21.3 42.6
SELALU 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 6 9.8 9.8 9.8
SERING 14 23.0 23.0 32.8
KADANG-KADANG 16 26.2 26.2 59.0
TIDAK PERNAH 25 41.0 41.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 13 21.3 21.3 24.6
SERING 11 18.0 18.0 42.6
SELALU 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 11 18.0 18.0 19.7
SERING 19 31.1 31.1 50.8
SELALU 30 49.2 49.2 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 9 14.8 14.8 16.4
SERING 14 23.0 23.0 39.3
SELALU 37 60.7 60.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
Motivasi K20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 22 36.1 36.1 36.1
KADANG-KADANG 12 19.7 19.7 55.7
SERING 12 19.7 19.7 75.4
SELALU 15 24.6 24.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
LAMPIRAN 16
FREKUENSI JAWABAN KUESIONER TRAUMA FISIK
Trauma fisik K1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 6 9.8 9.8 9.8
SERING 11 18.0 18.0 27.9
KADANG-KADANG 13 21.3 21.3 49.2
TIDAK PERNAH 31 50.8 50.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 6 9.8 9.8 9.8
SERING 13 21.3 21.3 31.1
KADANG-KADANG 8 13.1 13.1 44.3
TIDAK PERNAH 34 55.7 55.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 5 8.2 8.2 8.2
SERING 9 14.8 14.8 23.0
KADANG-KADANG 4 6.6 6.6 29.5
TIDAK PERNAH 43 70.5 70.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 4 6.6 6.6 6.6
SERING 6 9.8 9.8 16.4
KADANG-KADANG 11 18.0 18.0 34.4
TIDAK PERNAH 40 65.6 65.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 7 11.5 11.5 11.5
SERING 15 24.6 24.6 36.1
KADANG-KADANG 18 29.5 29.5 65.6
TIDAK PERNAH 21 34.4 34.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 9 14.8 14.8 14.8
SERING 9 14.8 14.8 29.5
KADANG-KADANG 13 21.3 21.3 50.8
TIDAK PERNAH 30 49.2 49.2 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 6 9.8 9.8 9.8
SERING 10 16.4 16.4 26.2
KADANG-KADANG 12 19.7 19.7 45.9
TIDAK PERNAH 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 7 11.5 11.5 11.5
SERING 11 18.0 18.0 29.5
KADANG-KADANG 10 16.4 16.4 45.9
TIDAK PERNAH 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
trauma fisik K9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 4 6.6 6.6 6.6
SERING 13 21.3 21.3 27.9
KADANG-KADANG 14 23.0 23.0 50.8
TIDAK PERNAH 30 49.2 49.2 100.0
Total 61 100.0 100.0
LAMPIRAN 17
FREKUENSI JAWABAN KECERDASAN EMOSIONAL
EQ K1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 6 9.8 9.8 13.1
SERING 8 13.1 13.1 26.2
SELALU 45 73.8 73.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 13 21.3 21.3 24.6
SERING 13 21.3 21.3 45.9
SELALU 33 54.1 54.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 3 4.9 4.9 4.9
KADANG-KADANG 27 44.3 44.3 49.2
SERING 20 32.8 32.8 82.0
SELALU 11 18.0 18.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 12 19.7 19.7 19.7
SERING 19 31.1 31.1 50.8
KADANG-KADANG 18 29.5 29.5 80.3
TIDAK PERNAH 12 19.7 19.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 12 19.7 19.7 19.7
SERING 15 24.6 24.6 44.3
KADANG-KADANG 18 29.5 29.5 73.8
TIDAK PERNAH 16 26.2 26.2 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 11 18.0 18.0 18.0
SERING 5 8.2 8.2 26.2
KADANG-KADANG 19 31.1 31.1 57.4
TIDAK PERNAH 26 42.6 42.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 3 4.9 4.9 4.9
KADANG-KADANG 14 23.0 23.0 27.9
SERING 20 32.8 32.8 60.7
SELALU 24 39.3 39.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 4 6.6 6.6 6.6
KADANG-KADANG 24 39.3 39.3 45.9
SERING 13 21.3 21.3 67.2
SELALU 20 32.8 32.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 2 3.3 3.3 3.3
KADANG-KADANG 14 23.0 23.0 26.2
SERING 20 32.8 32.8 59.0
SELALU 25 41.0 41.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 13 21.3 21.3 21.3
SERING 14 23.0 23.0 44.3
KADANG-KADANG 22 36.1 36.1 80.3
TIDAK PERNAH 12 19.7 19.7 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 3 4.9 4.9 4.9
SERING 12 19.7 19.7 24.6
KADANG-KADANG 27 44.3 44.3 68.9
TIDAK PERNAH 19 31.1 31.1 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 3 4.9 4.9 4.9
SERING 6 9.8 9.8 14.8
KADANG-KADANG 17 27.9 27.9 42.6
TIDAK PERNAH 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KADANG-KADANG 14 23.0 23.0 23.0
SERING 21 34.4 34.4 57.4
SELALU 26 42.6 42.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 7 11.5 11.5 13.1
SERING 15 24.6 24.6 37.7
SELALU 38 62.3 62.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KADANG-KADANG 7 11.5 11.5 11.5
SERING 18 29.5 29.5 41.0
SELALU 36 59.0 59.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 1 1.6 1.6 1.6
SERING 12 19.7 19.7 21.3
KADANG-KADANG 31 50.8 50.8 72.1
TIDAK PERNAH 17 27.9 27.9 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 1 1.6 1.6 1.6
SERING 8 13.1 13.1 14.8
KADANG-KADANG 26 42.6 42.6 57.4
TIDAK PERNAH 26 42.6 42.6 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 6 9.8 9.8 11.5
SERING 22 36.1 36.1 47.5
SELALU 32 52.5 52.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 5 8.2 8.2 9.8
SERING 24 39.3 39.3 49.2
SELALU 31 50.8 50.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 4 6.6 6.6 6.6
KADANG-KADANG 21 34.4 34.4 41.0
SERING 12 19.7 19.7 60.7
SELALU 24 39.3 39.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 2 3.3 3.3 3.3
SERING 4 6.6 6.6 9.8
KADANG-KADANG 20 32.8 32.8 42.6
TIDAK PERNAH 35 57.4 57.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 2 3.3 3.3 3.3
SERING 2 3.3 3.3 6.6
KADANG-KADANG 11 18.0 18.0 24.6
TIDAK PERNAH 46 75.4 75.4 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 6 9.8 9.8 11.5
SERING 11 18.0 18.0 29.5
SELALU 43 70.5 70.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 2 3.3 3.3 4.9
SERING 13 21.3 21.3 26.2
SELALU 45 73.8 73.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 1 1.6 1.6 1.6
KADANG-KADANG 3 4.9 4.9 6.6
SERING 14 23.0 23.0 29.5
SELALU 43 70.5 70.5 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK PERNAH 3 4.9 4.9 4.9
KADANG-KADANG 24 39.3 39.3 44.3
SERING 21 34.4 34.4 78.7
SELALU 13 21.3 21.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K27
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 19 31.1 31.1 31.1
SERING 22 36.1 36.1 67.2
KADANG-KADANG 14 23.0 23.0 90.2
TIDAK PERNAH 6 9.8 9.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K28
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 7 11.5 11.5 11.5
SERING 19 31.1 31.1 42.6
KADANG-KADANG 21 34.4 34.4 77.0
TIDAK PERNAH 14 23.0 23.0 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K29
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 6 9.8 9.8 9.8
SERING 10 16.4 16.4 26.2
KADANG-KADANG 21 34.4 34.4 60.7
TIDAK PERNAH 24 39.3 39.3 100.0
Total 61 100.0 100.0
EQ K30
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SELALU 12 19.7 19.7 19.7
SERING 16 26.2 26.2 45.9
KADANG-KADANG 27 44.3 44.3 90.2
TIDAK PERNAH 6 9.8 9.8 100.0
Total 61 100.0 100.0
LAMPIRAN 20
JADWAL PENELITIAN