Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT KUNJUNG SISWA

KE PERPUSTAKAAN SMAN 2 MRANGGEN

Sabilal Muhtadien*), Ika Krismayani

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275

Abstrak
Penelitian ini berjudul”Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Kunjung Siswa ke Perpustakaan SMAN
2 Mranggen”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya minat
kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2 Mranggen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kualitatif. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2 Mranggen terdapat dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebabkan oleh kurangnya rasa cinta
siswa terhadap perpustakaan dan kesibukan siswa pada jam istirahat atau jam kosong. Faktor
eksternalnya berasal dari kurang memadainya sarana dan prasarana seperti ruangnya yang kurang luas,
udara yang panas ketika di dalam ruangan jika AC tidak dapat dinyalakan, serta penataan perabotan
perpustakaanyang membuat kesan ruangan menjadi sempit, pelayanan yang diberikan pustakawan
kurang ramah, lingkungan keluarga siswa yang tidak membiasakan siswa untuk membaca dan
mengunjungi perpustakaan, ditambah dengan kemajuan teknologi yang memberi kemudahan dalam
mencari informasi membuat siswa malas mencari informasi di perpustakaan. Sedangkan status sosial
yang dimiliki orang tua siswa tidak mempengaruhi minat kunjung siswa ke perpustakaan.

Kata kunci: faktor-faktor; minat kunjung; siswa; perpustakaan sekolah

Abstract
This research entitled “The Factors that causes of the low interest of students to visited the SMAN 2
Mranggen Library” This research purposed to determine the factors that causes of the low interest of
students to visited the SMAN 2 Mranggen library. In this thesis also explained the factors that cause of the
low interest of students to visited the library. This research used qualitative research design. Technique of
selecting the informants in this research by purposive sampling. To get the valid data, the writer used
some kinds of techniques data collection, such as observation, interviewing, documentation. The result of
this research shows that the factors that cause of the low interest of students to visited the SMAN 2
Mranggen library are internal factors and external factors. Internal factors caused the students not
familiar in the library and have few activities at breaking time. External factors caused the facilities and
utilities of SMAN 2 Mranggen library was not adequate, library room is too narrow, the library was hot
and airless if AC not turned on, the services provided by the librarian staff was unfriendly, the students
were not accustomed to read and visited the library by their family, with technological advances that
provide ease to finding information make students lazy to find information in library. While the social
status of the parents does not affect the students visiting interest to the library.

Keywords: factors; visit interest; students; school library

------------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: sabishii.asakura@yahoo.com
1. Pendahuluan
Pentingnya perpustakaan di sekolah dalam proses sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing instansi
belajar mengajar karena berdasarkan UU No 20 Tahun sekolah untuk mengembangkan kemampuan siswa
2003 pasal 45 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan untuk menggunakan sumber informasi agar kebutuhan
Nasional, dengan jelas menyebutkan bahwa standar pengguna perpustakaan sekolah khususnya siswa dapat
sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang terpenuhi.
belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah, Menurut Lasa (2007: 13) keberadaan
perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, dan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang media pendidikan, tempat belajar, penelitian sederhana,
proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi pemanfaatan teknologi informasi, kelas alternatif, dan
informasi dan komunikasi. Jadi perpustakaan merupakan sumber informasi.
salah satu sumber belajar yang sangat penting untuk a. Pendidikan, Bahan informasi yang dikelola dapat
menunjang proses belajar mengajar. berupa buku teks, buku ajar, buku rujukan,
Pada umumnya setiap sekolah yang ada di kumpulan soal, majalah, CD, film, globe, dan
Indonesia baik negeri maupun swasta pasti memiliki lainnya. Bahan ini dimanfaatkan dalam aktivitas
pusat informasi atau perpustakaan. Perpustakaan ini sekolah sebagai proses pendidikan secara mandiri.
disebut dengan perpustakaan sekolah karena berada di Para guru bisa memperoleh materi yang akan
lingkungan sekolah guna menunjang proses belajar disampaikan kepada siswa. Para siswa pun bisa
mengajar, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan memperoleh bacaan sebagai bentuk pengembangan
yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang diri. Karena mereka bisa memilih bacaan yang
program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal mereka sukai.
tingkat sekolah baik sekolah dasar, sekolah menengah b. Tempat belajar, di perpustakaan sekolah, para siswa
maupun sekolah lanjut (Bafadal, 2008: 4). dapat melakukan kegiatan belajar mandiri atau
Setiap perpustakaan memiliki tujuan yang belajar kelompok. Mereka bisa membentuk
berbeda sesuai dengan jenis perpustakaan dan pengguna kelompok diskusi, untuk itu di perpustakaan
yang dilayaninya. Tujuan didirikannya perpustakaan disediakan ruang untuk diskusi kelompok. Siswa-
sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya siswi yang ingin menggunakan ruangan dapat
pendidikan sekolah secara keseluruhannya, yaitu untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu.
memberikan bekal kemampuan dan pendidikan kepada c. Penelitian sederhana, Melalui perpustakaan, siswa
siswa, oleh karena itu koleksi bahan pustaka yang dan guru dapat menyiapkan serta melaksanakan
dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang penelitian sederhana. Para siswa diarahkan untuk
proses belajar mengajar dan sesuai dengan kurikulum mencari tema penelitian melalui sumber informasi di
sekolah yang bersangkutan. perpustakaan. di sana juga dapat dilakukan kajian
Menurut Yusup (2007: 8) tujuan perpustakaan dan penelitian literer pada topik-topik tertentu.
sekolah adalah sebagai berikut: Penelitian tidak harus dilakukan di lapangan atau di
a. Membantu siswa dalam proses peningkatan teknik laboratorium.
membaca siswa d. Pemanfaatan teknologi informasi, Dalam
b. Membantu siswa agar menulis kreatif dengan memperlancar proses belajar mengajar perlu
bimbingan guru dan pustakawan pemanfaatan teknologi informasi. Akan lebih pas
c. Menumbuh kembangakan minat membaca siswa bila perpustakaan dimanfaatkan sebagai media
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi aplikasi teknologi informasi dalam alih dan
untuk kepentingan pelaksaan kurikulum pengembangan ilmu pengetahuan. Perpustakan
e. Memberi dorongan dan menjaga semangat membaca sekolah perlu menyediakan internet, pangkalan data
serta semangat belajar bagi para siswa dalam bentuk CD, penyediaan buku elektronik (e-
f. Memperdalam pengalaman belajar siswa dengan books), jurnal elektronik (e-journal), ensiklopedia
membaca buku dan koleksi lain yang mengandung elektronik, dan lainnya.
ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan e. Kelas alternatif, Dalam penataan ruang perpustakaan
oleh perpustakaan perlu ada ruangan yang difungsikan sebagai ruang
g. Memberikan hiburan untuk mengisi waktu luang kelas. Ruang ini dapat digunakan sebagai ruang
melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku baca. Pada hari atau jam tertentu dapat digunakan
sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, sebagai ruangan pertemuan dan ruang kelas
seperti fiksi, cerpen, dan lainnya. cadangan untuk mata pelajaran tertentu.
Sesuai dengan tujuan perpustakaan sekolah yang f. Sumber informasi, Melalui koleksi perpustakaan
telah diuraikan sebelumnya, perpustakaan sekolah juga sekolah, para pengguna dapat menemukan informasi
memiliki fungsi. Perpustakaan sekolah berfungsi orang-orang penting di dunia, peristiwa geografis,
membantu program pendidikan pada umumnya, yang bibliografi, buku tahunan, dan internet. Oleh karena
itu, perpustakaan sekolah harusnya menyediakan sederhana, menyediakan bacaan dan tempat rekreasi
fasilitas internet. yang sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh pengguna
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan perpustakaan sekolah (Bafadal, 2008: 6). Apabila
hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan koleksi perpustakaan sekolah menyediakan beragam koleksi
bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan dalam jumlah besar dan menarik bagi siswa tentu akan
sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru membuat siswa tertarik berkunjung ke perpustakaan dan
dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar memanfaatkan waktu luangnya dengan mengunjungi
mengajar. Keberadaan perpustakaan di suatu instansi perpustakaan sekolah. Dengan motivasi yang tinggi
pendidikan sangatlah penting sekali, karena dapat untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah, siswa juga
membantu dan meningkatkan tugas para guru serta juga akan mendapat berbagai macam hal positif dari
membantu siswa dalam proses belajarnya. Bahan koleksi meningkatnya minat baca, bertambah luasnya wawasan,
yang bermacam-macam yang disusun secara sistematis mendapatkan ide-ide baru, meningkatnya kecerdasan
agar mudah ditemu kembali, ditambah lagi dengan dan dapat bertukar pikiran dengan teman mengenai apa
lengkapnya fasilitas yang tersedia serta mendapat yang sama-sama dibaca atau dipelajari di perpustakaan.
pelayanan yang baik dan ramah dari pustakawan, maka Suatu perpustakaan sekolah meski sudah
akan membangkitkan minat siswa yang tinggi untuk menyediakan berbagai macam fasilitas serta koleksi
memanfaatkan perpustakaan sehingga siswa tidak akan yang memadai akan tetap sunyi jika penggunanya tidak
menggunakan waktu luang mereka di sekolah dengan memiliki minat untuk datang berkunjung ke
melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sedangkan perpustakaan sekolah. Pada dasarnya perpustakaan
mengenai manfaat perpustakaan sekolah menurut yang sekolah merupakan tempat sebagai sumber belajar bagi
dikemukakan oleh Bafadal (2008: 5) adalah sebagai siswa, akan tetapi sangat jarang sekali ada perpustakaan
berikut: yang penuh sesak dikunjungi oleh siswa pada saat jam
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan istirahat maupun ketika pulang sekolah, sedangkan
murid-murid terhadap membaca jumlah siswa yang ada di sekolah mencapai ribuan
b. Dapat memperkaya pengalaman belajar murid siswa. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa untuk
c. Dapat menentukan kebiasaan belajar sendiri ke perpustakaan sangatlah minim.
d. Dapat mempercepat penguasaan teknik membaca Keberadaan perpustakaan SMAN 2 Mranggen
e. Dapat membantu perkembangan kecakapan merupakan bagian integral dari SMAN 2 Mranggen
membaca yang turut membantu sekolah dalam melaksanakan
f. Dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab proses belajar mengajar sehari-hari, kegiatan ini berupa
g. Dapat memperlancar murid-murid dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di
menyelesaikan tugas-tugas sekolah. perpustakaan, jam membaca di perpustakaan,
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila peminjaman buku paket dan buku-buku lainnya. Sesuai
mampu memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di dengan kedudukannya sebagai sarana penunjang
sekolah, indikasi manfaat tersebut dapat berupa kegiatan belajar mengajar di sekolah, pengelola
meningkatnya minat baca, terbiasa belajar mandiri dan perpustakaan SMAN 2 Mranggen berusaha memberikan
prestasi belajar siswa meningkat. pelayanan yang baik dengan menyediakan koleksi,
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral layanan dan fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan
dari program sekolah secara keseluruhan, dimana informasi pengguna dengan baik, karena memberikan
bergerak bersama-sama dengan komponen lainnya layanan yang baik diharapkan dapat mendorong
untuk menentukan keberhasilan proses pendidikan dan motivasi pengguna khususnya siswa untuk
pengajaran (Darmono, 2007: 3). Dalam hal ini memanfaatkan perpustakaan guna memenuhi kebutuhan
perpustakaan sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah informasi yang berhubungan dengan proses kegiatan
yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu belajar mengajar maupun yang bersifat umum.
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guna Perpustakaan SMAN 2 Mranggen memiliki
menunjang proses belajar mengajar di sekolah, beberapa jenis layanan yang dapat dimanfaatkan oleh
perpustakaan sekolah berusaha menyediakan koleksi, pengguna perpustakaan, antara lain: layanan sirkulasi,
layanan dan fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan layanan referensi, layanan internet dan layanan
pengguna. Tersedianya jenis koleksi yang cukup informasi. Perpustakaan SMAN 2 Mranggen memiliki
lengkap, informasi yang terus berkembang dengan koleksi 3.227 judul dan terdiri dari 32.278 eksemplar
cepat, serta perkembangan teknologi pengelolaan dan guna menunjang layanan yang tersedia. Jumlah anggota
penelusuran informasi terbaru yang terdapat di perpustakaan yang terdaftar pada tahun ajaran
perpustakaan diharapkan dapat memotivasi pengguna 2016/2017 sebanyak 1137 siswa. Sedangkan jumlah
untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah. siswa yang berkunjung ke perpustakaan pada tahun
Keberadaan perpustakaan sekolah dapat ajaran 2016/2017 bulan November 2016 hingga bulan
berfungsi sebagai sarana belajar mengajar, penelitian Februari 2017 sebanyak 988 siswa, atau rata-rata
sebanyak 247 siswa per bulan, atau rata-rata sebanyak Menurut Dahlan (2006: 1) beberapa hal yang
11 siswa yang berkunjung per harinya. Padahal di dapat membuat betah berkunjung ke perpustakaan
SMAN 2 Mranggen sudah menerapkan hari efektif adalah:
belajar di sekolah selama 5 hari dan pulang sekolah pada a. Rasa nyaman, artinya ruangan perpustakaan dalam
pukul 15.30. Apabila diperbandingkan antara jumlah keadaan bersih dan sejuk
kunjungan dengan jumlah anggota perpustakaan b. Kedaan lingkungan fisik yang memadai, artinya
sebanyak 1.137 siswa, maka presentase kunjungan siswa ketersediaan koleksi bahan pustaka yang up to date,
ke perpustakaan hanya sebesar 0,9%. Berdasarkan menarik, berkualitas, dan beraneka ragam
jumlah kunjungan di atas, secara umum kunjungan c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, artinya
siswa SMAN 2 Mranggen ke perpustakaan sekolahnya pustakawan berperilaku ramah, tersedianya tempat
dapat dikatakan relatif rendah. untuk membaca, tersedianya termpat untuk
Berdasarkan dari data di atas dapat diketahui melakukan kegiatan belajar mengajar atau tempat
bahwa perpustakaan SMAN 2 Mranggen dianggap untuk berdiskusi.
sudah memenuhi standar nasional dalam segi d. Layanan terakses secara online, artinya perpustakaan
administrasi, memiliki beragam fasilitas dan koleksi menyediakan akses internet gratis, menyediakan
yang disediakan oleh perpustakaan. Perpustakaan komputer yang terintegrasi dengan internet.
SMAN 2 Mranggen dianggap sudah berstandar nasional Namun pada kenyataanya tidak semua perpustakaan
karena pernah mengikuti lomba antar perpustakaan mampu memenuhi beberapa hal di atas agar pemustaka
sekolah tingkat kabupaten Demak yang sudah berstandar betah untuk berlama-lama di perpustakaan sehingga
nasional. Akan tetapi siswa yang menjadi pengunjung menyebabkan minat pemustaka untuk berkunjung ke
perpustakaan sekolah tersebut masih sangat rendah. perpustakaan ikut berkurang.
Rendahnya kunjungan siswa ke perpustakaan akan Rendahnya minat kunjung ternyata juga
dilihat dari faktor internal dan eksternal yang dimiliki dipengaruhi oleh rendahnya minat baca siswa. Karena
oleh masing-masing siswa. Faktor internal siswa minat baca yang rendah, siswa juga enggan untuk datang
berkaitan dengan kebutuhan dan minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Tanpa adanya minat baca
memanfaatkan perpustakaan murni keinginan dari diri yang cukup kuat dalam diri siswa, siswa jadi kurang
sendiri. Sedangkan faktor eksternalnya berkaitan mengenal dan kurang paham dengan manfaat yang dapat
dengan dorongan dari orang lain untuk memanfaatkan diperoleh dari perpustakaan. Dalam hal ini diperkuat
perpustakaan SMAN 2 Mranggen. oleh adanya penelitian skripsi milik Osin Verawati pada
Setelah meakukan observasi dan wawancara yang tahun 2012 yang berjudul “Pengaruh Promosi dan Minat
penulis lakukan di SMAN 2 Mranggen terhadap Baca Terhadap Kunjungan Pengguna ke Perpustakaan
beberapa siswa, mereka menyatakan bahwa mereka Umum Kota Medan”, dengan hasil penelitian
lebih senang menghabiskan waktu luangnya untuk ke menunjukkan bahwa minat baca berpengaruh terhadap
kantin yang berada dekat dengan perpustakaan sekolah, kunjungan pengguna ke Perpustakaan Umum Kota
malas, bahkan banyak sekali siswa yang belum pernah Medan.
ke perpustakaan dan lebih mencengangkan lagi saat Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
mereka bertanya ke perpustakaan itu buat apa? Apa rendahnya minat baca siswa yang berkaitan dengan
yang dapat dikerjakan di sana? Mereka lebih memilih rendahnya minat kunjung siswa ke perpustakaan
waktunya dihabiskan untuk melakukan hal yang lain sekolah, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
dari pada tidak jelas ke perpustakaan. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal
Terdapat banyak hal yang menyebabkan siswa dari dalam diri masing-masing siswa. Faktor internal
mau berkunjung ke perpustakaan, beberapa hal tersebut meliputi adanya kecenderungan malas dalam
yaitu: beraktivitas, adapun siswa yang memiliki kesibukan
a. Siswa mengetahui arti dan manfaat didirikannya dalam beraktivitas, baik ekstrakurikuler maupun
perpustakaan berorganisasi, sehingga tidak sempat berkunjung ke
b. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan perpustakaan. Malas sudah menjadi masalah bagi
c. Siswa merasa tertarik dengan perpustakaan sebagian orang untuk beraktivitas. Malas bisa
d. Siswa merasa senang dengan perpustakaan disebabkan oleh minat dan motivasi yang rendah dalam
e. Siswa dilayani dengan baik pustakawan diri siswa. Selain minat dan motivasi yang rendah,
Untuk mencapai kondisi tersebut, pihak perpustakaan kecenderungan siswa tidak memiliki gairah untuk
harus melakukan berbagai upaya seperti, pendekatan membaca, apalagi untuk meminjam buku perpustakaan.
dengan siswa, memberikan promosi, melayani keinginan Kesibukan beraktivitas, sebagian siswa memiliki begitu
dan kebutuhan siswa akan informasi. Apabila hal banyak kegiatan dalam kesehariannya, hal tersebut
tersebut dapat dilakukan dengan baik, mereka akan merupakan salah satu faktor yang membuat siswa malas
mendapatkan nilai tambah dari keberadaan perpustakaan untuk menyempatkan berkunjung ke perpustakaan
tersebut (Suwarno, 2009: 111). karena sudah lelah dalam beraktivitas.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dari luar diri siswa. Faktor eksternal meliputi belum mengungkapkan faktor-faktor penyebab rendahnya
memadainya sarana yang ada di perpustakaan sekolah, minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2
pelayanan yang kurang ramah, status sosial, pengaruh Mranggen.
lingkungan, dan kecenderungan siswa sekarang yang 2. Metode Penelitian
lebih bergantung pada internet saat mencari informasi. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
a. Sarana dan prasarana, dalam proses kegiatan yang deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
terjadi di perpustakaan harus ditunjang oleh sarana berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
dan prasarana yang memadai, sehingga siswa dapat kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Noor, 2011:
memperoleh informasi dan betah berlama-lama di 34). Penelitian deskriptif ini memusatkan perhatiannya
perpustakaan sekolah. pada masalah aktual pada saat penelitian berlangsung.
b. Pelayanan, pustakawan sekolah seharusnya dapat Desain penelitian ini adalah kualitatif, maka teknik dan
melayani dengan sabar pemustakanya. Karena di analisis yang digunakan dalam penelitian ini juga
usia siswa SMA masih memiliki ego yang tinggi. bersifat kualitatif. Menurut Penelitian kualitatif
Bila pustakawan mudah marah atau pelayanan yang berkaitan dengan ide, persepsi, pendapat, atau
lambat, sudah pasti siswa jadi enggan datang ke kepercayaan orang yang diteliti dan semuanya tidak
perpustakaan karena suasananya tidak nyaman. dapat diukur dengan angka (Sulistyo-Basuki, 2006: 78).
c. Status sosial, datang ke perpustakaan tidak hanya Penelitian kualitatif juga memiliki tujuan untuk
dikhususkan bagi sebagian golongan tertentu saja, memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal
tetapi ke perpustakaan dapat dilakukan oleh semua menurut pandangan manusia yang diteliti. Instrumen
golongan untuk mengubah kebiasaan buruk tidak yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis itu
mau menambah wawasan dengan membaca. sendiri dan tidak menggunakan kuesioner sebagai
Meskipun status sosialnya rendah, bila sering datang instrumennya. Penelitian yang dilakukan merupakan
ke perpustakaan untuk menambah wawasan, penelitian mengenai faktor-faktor penyebab rendahnya
sesungguhnya dia sedang melakukan proses minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2
kemajuan. Mranggen.
d. Lingkungan, lingkungan yang pertama dan utama Sumber data dalam penelitian merupakan hal
adalah rumah. Dalam hal ini orang tua yang paling yang sangat penting guna mengetahui teknik
mempengaruhi perkembangan minat siswa. pengumpulan data dan tindakan yang akan diambil oleh
Rangsangan yang diberikan orang tua agar anak penulis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis
memanfaatkan perpustakaan dapat diberikan sedini data kualitatif dari sumber primer dan sumber sekunder.
mungkin dengan mengajarkan membaca dan a. Sumber primer ini berupa data yang dikumpulkan
menunjukkan bahwa di perpustakaan terdapat oleh penulis saat melakukan observasi di lokasi
banyak sekali buku menarik yang dapat dibaca, penelitian mengenai situasi dan fenomena yang
daripada menunggu mengajarkan anak membaca saat terjadi di perpustakaan SMAN 2 Mranggen. Selain
menginjak usia sekolah. Namun pada usia sekolah melakukan observasi, penulis juga melakukan
saat ini banyak siswa yang telah mengenal aktivitas wawancara kepada siswa yang menjadi informan.
yang lebih mengasyikkan berupa bermain game b. Sumber data sekunder dapat berupa informasi lewat
online dan bermain dengan teman sebaya. Oleh orang lain atau dari dokumen. Data sekunder
karena itu, untuk mulai menumbuhkan minat digunakan dalam penelitian ini untuk mendukung
kunjung ke perpustakaan, orang tua diharapkan dan melengkapi sumber data primer yang diperoleh
mampu memberikan dorongan dan mau mengajak penulis saat observasi maupun wawancara di lokasi
anaknya datang ke perpustakaan guna memanfaatkan penelitian. Data sekunder ini didapatkan penulis dari
koleksi maupun mengikuti kegiatan yang diadakan dokumen statistik pengunjung perpustakaan dan
oleh perpustakaan umum yang terdapat di masing- penulis juga menggunakan data sekunder hasil studi
masing kota. pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.
e. Kemajuan teknologi memperkenalkan siswa dengan Dalam penelitian kualitatif terdapat subjek dan
begitu banyak multimedia berupa internet, laptop, objek penelitian. ubjek penelitian disebut dengan istilah
smartphone, dan sebagainya. Dengan kemajuan informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang
teknologi tersebut, siswa lebih memilih mencari data yang diingingkan penulis berkaitan dengan
beragam informasi dengan cepat hanya dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya (Idrus, 2009:
mengetikkan kata kunci di kolom pencarian, 91). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian
sehingga membuat siswa malas mencari sumber adalah murid-murid SMAN 2 Mranggen. Menurut
informasi yang terdapat pada buku (Prastiyo, 2009: Sugiyono (2012: 38) objek penelitian yaitu suatu
45-48). atribusi atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di
tetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian c. Informan yang merupakan pustakawan SMAN 2
ditarik kesimpulannya. Objek penelitian ini tentang Mranggen yang dianggap memiliki peran besar
minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2 terhadap perkembangan perpustakaan SMAN 2
Mranggen. Mranggen.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah Setelah melakukan pengumpulan data, seluruh
yang sangat penting dalam penelitian dan penulis juga data yang terkumpul kemudian diolah oleh penulis agar
harus mengetahui teknik pengumpulan data agar data mempermudah dalam memahami data yang sudah
yang diperoleh dapat memenuhi standar data yang diperoleh. Selanjutnya data dianalisis menggunakan
ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang penulis metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan
gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: mendeskripsikan secara menyeluruh data yang diperoleh
a. Observasi menggunakan metode observasi tidak selama proses penelitian. Menurut Salim (2006: 22)
berstruktur, observasi ini dilakukan tanpa dalam menganalisis data kualitatif dilakukan melalui
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini tahap reduksi data, penyajian data, penarikan
penulis sebagai instrumen penelitian harus mampu kesimpulan dan verifikasi.
mengembangkan daya pengamatannya dalam a. Reduksi data, dalam tahap ini penulis melakukan
mengamati suatu objek dan dalam melakukan pemilihan dan pemusatan perhatian untuk
observasi penulis sebagai pengamat juga harus penyederhanaan, abstraksi, serta transformasi data
mengusai “ilmu” tentang objek secara umum dari kasar yang telah diperoleh.
apa yang hendak diamati. b. Penyajian data, penulis mengembangkan sebuah
b. Metode yang digunakan dalam wawancara ini yaitu deskripsi informasi tersusun untuk menarik
dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
wawancara dan jenis wawancara ini yaitu wawancara data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah
tidak terstruktur. Melalui wawancara penulis dapat dalam bentuk teks naratif.
menggali informasi yang dimiliki informan baik dari c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi, Penulis
pengalaman pribadi maupun dari berbagai pendapat berusaha melakukan verifikasi kemudian menarik
yang informan peroleh sebelumnya khususnya kesimpulan dengan mencari makna setiap gejala
mengenai minat siswa untuk memanfaatkan yang didapatnnya dari lapangan, mencatat
perpustakaan di SMAN 2 Mranggen. Penelitian ini keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur
menggunakan wawancara tak terstruktur dengan kausalitas dari fenomena dan proporsisi.
harapan dapat menemukan informasi yang lebih Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu data
terbuka dari informan. yang telah dikumpulkan diperlukan adanya pemeriksaan
c. Dokumen dalam penelitian ini berupa data yang keabsahan data pada hasil wawancara. Dalam penelitian
diperoleh dari buku, internet, atau dokumen lain ini penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik
yang menunjang penelitian. Dalam hal ini penulis pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian ini
menggunakan dokumen berupa buku tahunan, buku penulis menggunakan teknik triangulasi dengan sumber
statistik pengunjung dan buku statistik peminjaman dan metode. Triangulasi dengan sumber, dilakukan
buku yang nantinya penulis gunakan untuk dengan membandingkan dan mengecek balik derajat
pengolahan data. kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan waktu dan alat yang berbeda. Teknik triangulasi metode
istilah populasi melainkan menggunakan istilah dilakukan dengan memeriksa data menggunakan hasil
informan. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak dari observasi lapangan dan wawancara terhadap
disebut sebagai responden, melainkan narasumber, informan. Kemudian teknik triangulasi dengan sumber
partisipan atau informan. Informasi tersebut dapat dilakukan berdasar hasil wawancara dari seorang
berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang pustakawan dan siswa SMAN 2 Mranggen. Hasil
dapat membantu penulis dalam memahami wawancara tersebut kemudian diperiksa kembali dan
permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis disesuaikan apakah jawaban tersebut benar adanya. Data
menentukan informan dengan cara purposive sampling. yang diperoleh kemudian diperiksa kembali sebelum
Perlunya pertimbangan dalam pemilihan informan menarik kesimpulan, dan apabila data yang dihasilkan
diharapkan informasi yang diperoleh relevan dan sesuai berbeda-beda dan tidak sesuai dengan pembahasan
dengan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang penelitian, maka hasil data penelitian tersebut akan
diteliti. Kriteria informan yang penulis pilih adalah: dianalisis kembali untuk mencari kebenaran data
a. Informan merupakan siswa yang berada di sekitar lapangan. Apabila data yang dihasilkan sama dan sesuai,
perpustakaan SMAN 2 Mranggen maka data tersebut merupakan data yang valid sehingga
b. Informan (siswa) pernah datang berkunjung ke dapat dilakukan untuk melakukan penarikan
perpustakaan kurang dari 5 kali dalam setahun kesimpulan.
3. Hasil dan Pembahasan membuat kunjungan siswa ke perpustakaan menjadi
Berdasarkan hasil observasi diketaui bahwa semakin rendah.
perpustakaan SMAN 2 Mranggen berdiri bersamaan
dengan berdirinya gedung sekolah pada tahun 1997. 200
Gedung perpustakaan dulu tempatnya berpindah-pindah Kelas
sesuai dengan kebutuhan ruang kelas, dimulai dari tahun 150 X
1997 berada di ruang guru, pada tahun 1999 animo 100 Kelas
masyarakat cukup tinggi untuk bersekolah di SMAN 2 XI
50 Kelas
Mranggen sehingga kekurangan ruang kelas dan
0 XII
akhirnya ruangan perpustakaan diberi pembatas untuk
digunakan sebagai ruang kelas. Pada saat itu November Desember Januari Februari
perpustakaan hanya menempati ruang berukuran 3 x 8 Gambar 1. Grafik Kunjungan Siswa ke Perpustakaan
m2. Kemudian tahun 2003 perpustakaan menempati Sumber: Buku laporan tahunan perpustakaan SMAN 2
ruang baru yang sekarang digunakan untuk laboratorium Mranggen tahun 2016
bahasa. Pada tahun 2008 sampai sekarang perpustakaan
SMAN 2 Mranggen berpindah ke sebelah timur samping Tabel 2. Data Kunjungan Siswa ke Perpustakaan
masjid dengan luas bangunan 96 m2. November Desember Januari Februari
Perpustakaan SMAN 2 Mranggen menempati
ruangan 8 x 12 m2 yang bisa dimanfaatkan untuk 40 Kelas X 147 6 171 135
orang membaca. Ruang sebelah utara digunakan untuk Kelas XI 89 15 182 41
ruang koleksi, ruang sebelah selatan digunakan untuk 38 7 98 28
Kelas XII
ruang layanan sirkulasi dan gudang, ruang sebelah barat
Sumber: Buku laporan tahunan perpustakaan SMAN 2
dan timur digunakan untuk meja baca individu dan
Mranggen tahun 2016
ruang audio visual serta di tengah digunakan untuk
ruang baca bersama. Dari sisi SDM perpustakaan Dalam penelitian ini terdapat 13 pertanyaan yang
dikelola oleh 1 orang pustakawan dan 1 orang kepala berkaitan dengan faktor-faktor penyebab rendahnya
perpustakaan, untuk menambah kemampuan staff minat siswa untuk berkunjung di perpustakaan SMAN 2
perpustakaan sudah dibekali tambahan ilmu dibidang Mranggen yang penulis ajukan kepada informan melalui
teknologi informasi, untuk menunjang kegiatan di wawancara. Pada saat diwawancara informan sedang
perpustakaan, selain itu pustakawan juga dilibatkan ada yang jajan di kantin, ada yang sedang melintas di
dalam forum-forum perpustakaan. Seiring berjalannya depan perpustakaan, ada yang baru saja selesai sholat
waktu, perpustakaan SMAN 2 Mranggen dengan tekad dan yang baru saja berkunjung ke perpustakaan. Penulis
yang bulat untuk membantu tercapainya pembelajaran mewawancarai siswa sebanyak tiga puluh tiga orang,
yang optimal serta melayani dengan cepat dan tepat. akan tetapi hanya sembilan siswa saja yang penulis
Maka pada tahun 2016 mulai menggunakan sistem masukkan sebagai informan dalam penelitian ini karena
pengolahan dan pelayanan otomasi dengan jawaban dari informan lainnya sudah cukup dan juga
menggunakan software SLIMS. Fasilitas-fasilitas untuk seorang informan pustakawan dari perpustakaan SMAN
memenuhi kebutuhan perpustakaan terus diupayakan 2 Mranggen. Informan yang pertama, yaitu siswa yang
dan dilengkapi mulai dari tambahan koleksi dan fasilitas sedang berkunjung ke kantin pada jam istirahat pertama
layanan internet. Pada tahun 2016 juga disematkan nama bersama teman-temannya. Penulis memilih Informan 1
pada perpustaakan, dengan nama PUSTAKA ILMU. yang sudah pernah berkunjung setidaknya dua kali
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dalam setahun, dibanding teman-temannya yang belum
penulis dengan informan, telah diperoleh berbagai data pernah ke perpustakaan. Informan sengaja diambil yang
yang kemudian diolah berdasarkan tahapan analisis data kurang dari lima kali dan minimal sudah pernah
yang telah ditentukan. Untuk mencapai hasil analisis berkunjung satu kali karena jawaban informan yang
data yang diuraikan secara jelas maka penulis belum pernah berkunjung selalu sama, hal ini dilakukan
melakukan proses tahapan analisis data yaitu reduksi untuk mendapatkan hasil wawancara yang lebih
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ beragam.
verifikasi. Informan 2 yang baru saja mengembalikan
Selama melakukan observasi penulis setumpuk buku pelajaran yang dipinjam di perpustakaan
mengumpulkan data kunjungan siswa ke perpustakaan untuk proses belajar mengajar di kelasnya. Ketika
selama bulan November 2016 hingga bulan Februari diwawancara Informan 2 sudah berkunjung ke
2017. Jumlah kunjungan siswa ke perpustakaan tidaklah perpustakaan sebanyak tiga kali dan semuanya
stabil, terlebih lagi saat bulan Desember terjadi kunjungannya dilakukan karena mendapat giliran untuk
penurunan drastis jumlah kunjugan dikarenakan ada mengembalikan buku pelajaran yang dipinjam di
ujian. Sangat disayangkan jika adanya ujian justru perpustakaan. Untuk Informan 3, penulis sengaja
menunggu di depan perpustakaan untuk melakukan dengan senang hati datang ke perpustakaan. Dalam
wawancara karena penulis tidak ingin mengganggu munculnya minat tersebut terdapat dua faktor yang
informan yang sedang menikmati waktunya di bersifat internal dan eksternal sehingga siswa memiliki
perpustakaan baik yang sedang berdiskusi, membaca suatu tujuan untuk ke perpustakaan. Pada dasarnya
maupun yang sedang meminjam atau mengembalikan tujuan siswa ke perpustakaan berbeda-beda antara siswa
buku. Informan 3 yang baru berkunjung dua kali ketika yang satu dengan siswa lainnya.
keluar dari ruang perpustakaan sambil membawa sebuah Perasaan suka yang dimiliki siswa pada
novel karya Tere Liye yang berjudul “Sepotong Hati perpustakaan dapat dilihat dari seberapa sering dan
yang Baru” yang baru saja dipinjamnya di perpustakaan lamanya mereka berada di perpustakaan. Apabila tingkat
untuk segera dibaca. kunjungannya semakin tinggi dan betah berlama-lama di
Informan 4 dia datang ke perpustakaan baru dua perpustakaan, berarti siswa tersebut merasa senang dan
kali. Kunjungannya yang ke dua kali karena menemani nyaman berada di perpustakaan. Bagi siswa yang
temannya yang ingin mengembalikan sebuah novel yang memiliki minat kunjung rendah juga dapat dilihat dari
baru saja selesai dibaca oleh temannya. Kemudian seberapa sering mereka berkunjung dan seberapa lama
Informan 5, seorang pemuda gempal berkaca mata yang mereka berada di perpustakaan. Berdasarkan jawaban
datang bersama ke dua temannya untuk mengembalikan informan, frekuensi mereka berkunjung ke perpustakaan
buku pelajaran, pada saat diwawancarai ternyata selama setahun terakhir ini ternyata tidak lebih dari lima
Informan 5 baru pertama kali datang ke perpustakaan. kali dan waktu mereka saat mengunjungi perpustakaan
Pada saat di dalam perpustakaan, dia menunggu tidak lebih dari lima belas menit. Dengan rendahnya
temannya sambil membaca buku psikotest yang frekuensi ini menunjukan bahwa kecintaan mereka
tempampang di rak display buku baru. Informan terhadap perpustakaan sangat kurang dan informan ini
selanjutnya Informan 6, informan kali ini juga datang ke sudah tepat untuk memberikan informasi mengenai
perpustakaan bersama beberapa temannya untuk rendahnya minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN
meminjam buku pelajaran yang disimpan di 2 Mranggen.
perpustakaan. Karena informan harus segera kembali ke Setelah mendapatkan informan yang memiliki
kelas untuk membawa buku dari perpustakaan, tingkat kunjung rendah, penulis berusaha mencari tahu
wawancara akhirnya dilakukan pada jam istirahat ke kegiatan apa saja yang informan lakukan ketika sedang
dua. berkunjung ke perpustakaan. Sebagaimana umumnya,
Informan 7 ini sudah berkunjung ke perpustakaan siswa yang berkunjung ke perpustakaan pasti datang
sebanyak empat kali, pada kunjungan ke empatnya untuk membaca dan meminjam atau mengembalikan
Informan 7 tampak serius karena sedang menghafalkan buku yang telah dibaca. Selain hal tersebut, adapula
materi ujian bersama beberapa teman sekelasnya. siswa yang berkunjung hanya untuk menemani teman,
Informan 8 ini juga sudah berkunjung ke perpustakaan ada yang sekedar berteduh serta ada juga yang datang
sebanyak empat kali dan pada kunjungannya yang ke untuk berdiskusi bersama temannya. Pernyataan ini
empat dia juga datang ke perpustakaan untuk belajar sesuai dengan apa yang pustakawan SMAN 2 Mranggen
bersama menghafalkan materi ujian yang akan ungkapkan.
dilaksanakan usai istirahat ke dua. Informan yang Setelah mengetahui tujuan siswa datang ke
terakhir, yaitu informan 9 yang sudah tiga kali perpustakaan, kini penulis mencoba mencari tahu apa
berkunjung datang ke perpustakaan untuk saja kegiatan yang biasa siswa lakukan ketika jam
mengembalikan novel “Laskar Pelangi” karya Andrea kosong atau jam istirahat tiba. Berdasarkan hasil
Hirata. wawancara dengan ke sembilan informan, mereka
Minat yang mendasari siswa berkunjung ke semuanya memiliki sebuah jawaban yang sama ketika
perpustakaan dapat muncul karena beberapa faktor yang jam istirahat tiba. Pada saat bel istirahat berbunyi, siswa-
mempengaruhinya. Faktor pertama dan yang paling siswa yang lapar ini memilih kantin sebagai destinasi
utama yaitu siswa mengetahui arti dan manfaat utama yang wajib disambangi untuk mengobati rasa
didirikannya perpustakaan. Dari pernyataan informan di laparnya. Inilah salah satu penyebab perpustakaan
atas dapat diketahui bahwa siswa yang berkunjung ke sekolah sepi pengunjung meski sudah jam istirahat
perpustakaan setidaknya mengetahui apa arti dan fungsi sekolah, dari ke sembilan informan baik laki-laki
dari perpustakaan tersebut. Pernyataan ini sesuai dengan maupun perempuan tetap memilih kantin sebagai tujuan
pernyataan Suwarno (2009:111) bahwa salah satu sebab utamanya sebelum kembali ke kelas atau pergi bermain
siswa datang ke perpustakaan karena mengetahui arti dan berkumpul bersama teman-teman. Hal ini juga
dan manfaat didirikannya perpustakaan. diperparah dengan adanya beragam game menarik yang
Minat untuk datang ke perpustakaan dapat bisa dimainkan di smartphone milik siswa ketika jam
muncul apabila seseorang memiliki perhatian, rasa suka istirahat. Sehingga minat untuk berkunjung ke
atau senang dan juga memiliki kecenderungan hati perpustakaan jadi semakin memudar.
terhadap perpustakaan yang mendorong seseorang
Sebuah perpustakaan sekolah idealnya berada di dari perpustakaan, pengaruh lingkungan, status sosial,
lokasi yang strategis agar lebih mudah dikunjungi oleh dan kecenderungan siswa yang lebih bergantung pada
masyarakat di lingkungan sekolah, khususnya para internet.
siswa yang membutuhkan sumber ilmu yang berasal dari a. Sarana dan prasarana, dalam proses kegiatan yang
perpustakaan. Lalu bagaimana dengan perpustakaan terjadi di perpustakaan haruslah ditunjang oleh
yang berada di sudut sekolah, yang dekat berada dekat sarana dan prasarana yang memadai, sehingga siswa
dengan masjid dan kantin? Selain itu, siswa yang dapat memperoleh informasi yang dicari dan betah
memiliki kelas dengan jarak terjauh dari perpustakaan berlama-lama di perpustakaan. Setelah melakukan
pasti memiliki rasa enggan untuk datang ke wawancara dengan informan, berdasarkan jawaban
perpustakaan. Apabila hubungannya dengan minat, informan menunjukan bahwa ruang perpustakaan
meski jarak yang ditempuh cukup jauh tetap tidak akan masih kurang luas, terdapat bangku untuk membaca
menjadi masalah karena rasa suka dan ada tujuan yang akan tetapi sangat jarang dimanfaatkan, terdapat pula
menggerakkan hati siswa ke perpustakaan. Pada kardus-kardus buku pelajaran baru yang diletakan di
dasarnya minat yang mampu mendorong siswa untuk ruang baca.
berkunjung ke perpustakaan dapat dipengaruhi oleh dua Selain ruangan perpustakaan yang sempit, ternyata
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor- AC yang ada di ruang perpustakaan tidak dapat
faktor ini bagaikan dua sisi koin yang saling bertolak selalu dinyalakan sehingga membuat udara di dalam
belakang, meski menempati bagian yang sama. Faktor- perpustakaan terasa panas, hal ini dikarenakan oleh
faktor penyebab rendahnya minat kunjung juga dibagi kerusakan yang terjadi pada instalasi kelistrikannya.
menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan juga faktor Hal ini juga dinyatakan oleh pustakawan.
eksternal. b. Pelayanan, merupakan nilai tambah yang akan
Faktor internal penyebab rendahnya minat membuat kesan positif maupun negatif kepada siswa,
kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2 Mranggen tergantung dengan pelayanan yang diberikan.
adalah faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Menurut informan laki-laki pustakawannya dianggap
Jika siswa enggan datang ke perpustakaan, hal itu kurang ramah dalam memberikan pelayanan, karena
disebabkan oleh dua sebab. Sebab yang pertama karena kurang senyum. Akan tetapi hal ini berbanding
rasa malas yang muncul karena tidak terbiasa terbalik dengan pendapat informan perempuan yang
memanfaatkan waktu luangnya untuk datang ke menganggap bahwa pelayanan yang diberikan oleh
perpustakaan dan sebab yang ke dua yaitu kesibukan pustakawan sudah cukup ramah.
siswa dalam beraktivitas di kesehariannya, sehingga c. Status sosial, merupakan suatu hal yang dapat
siswa tidak sempat mengunjungi perpustakaan. diperoleh dengan usaha dan ada pula yang diperoleh
a. Keinginan diri sendiri, berdasarkan pendapat sejak lahir. Dalam penelitian ini, status sosial yang
informan yang telah diwawancarai, hanya sedikit dimaksud adalah pekerjaan orang tua atau wali
siswa yang memiliki minat untuk datang ke siswa. Informan yang penulis pilih merupakan
perpustakaan atas keinginannya sendiri. Mereka informan yang memiliki tingkat minat kunjung ke
merasa perpustakaan kurang menarik dan lebih perpustakaan rendah. Setelah melakukan wawancara,
praktis bila mencari informasi lewat internet. penulis memperoleh data berupa pekerjaan orangtua
b. Alasan Siswa Jarang ke Perpustakaan (Malas/Sibuk), siswa. Pekerjaan orangtua informan berbeda-beda,
Dalam melaksanakan sesuatu pasti seseorang ada yang bekerja sebagai pedagang, ada yang sudah
memiliki sebuah motif atau alasan mengapa pensiun, ada yang pegawai swasta, ada pula yang
melakukan hal tersebut, begitu pula dengan alasan pekerjaan orangtuanya sebagai guru. Berdasarkan
mengapa siswa jarang berkunjung ke perpustakaan status sosial, dapat diketahui bahwa status sosial
selain karna tidak memiliki keinginan yang kuat dari tidak mempengaruhi minat kunjung siswa ke
diri sendiri. perpustakaan SMAN 2 Mranggen.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan d. Lingkungan keluarga, kebiasaan membaca dan
dapat diketahui bahwa faktor internal yang mencintai perpustakaan sangat dipengaruhi oleh
menyebabkan minat kunjung ke perpustakaan rendah lingkungan keluarga. Karena dari lingkungan
dikarenakan siswa tidak memiliki minat terhadap keluargalah seseorang banyak dididik dan dilatih
perpustakaan, siswa kurang mengenal perpustakaan untuk membaca sebelum mengenyam pendidikan
sehingga malas untuk berkunjung ke perpustakaan, dan formal. Dari lingkungan keluarga pulalah hasrat
ada pula siswa yang tidak sempat berkunjung ke yang tinggi untuk selalu datang mengunjungi
perpustakaan dikarenakan kesibukan dalam organisasi perpustakaan tumbuh pertama kali. Penulis
yang diikutinya. melakukan wawancara kepada informan mengenai
Faktor Eksternal penyebab rendahnya minat kebiasaan membaca dan berkunjung ke perpustakaan
kunjung siswa ke perpustakaan SMAN 2 Mranggen oleh anggota keluarga di rumah guna mengetahui
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, baik itu pengaruh minat kunjung siswa ke perpustakaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, berkunjung ke perpustakaan. Sedangkan status sosial
dalam lingkungan keluarga kurang memberi yang orangtua siswa yang dilihat dari pekerjaanya tidak
dorongan atau mengajarkan informan untuk rajin memberikan pengaruh kepada siswa untuk memiliki
membaca dan mengenal perpustakaan dengan minat berkunjung yang lebih tinggi.
berkunjung ke perpustakaa, sehingga minat baca dan
minat kunjung siswa tidak tumbuh berkembang. Daftar Pustaka
e. Kemajuan Teknologi, Pada jaman yang sudah maju
saat ini segala sesuatu menjadi semakin mudah dan Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan
praktis. Untuk melakukan sebuah kegiatan seperti Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
berkomunikasi atau bertransaksi kini tidak perlu
bertatap muka dalam waktu yang sama, dengan Dahlan, Ade. 2006. Apa yang Membuat Perpustakaan
adanya kemajuan teknologi umat manusia dapat FIB-UI Nyaman?.
melakukan segala sesuatu dengan lebih mudah <152.118.24.150/articles.php?article_id=10>. [7
dimana saja dan kapan saja dengan alat bantu seperti Februari 2017].
smartphone, internet, laptop, dan sebagainya. Begitu
pula dalam proses belajar mengajar, proses yang Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan
biasa dilakukan dalam suatu ruangan yang sama Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta:
dengan bertatap muka langsung juga dapat dilakukan Grasindo.
dengan orang lain tanpa terbatas ruang dan waktu.
Akan tetapi dengan semua kemudahan yang ada Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial.
justru membuat siswa menjadi malas mencari Ed.2. Jakarta: Erlangga.
sumber informasi yang terdapat pada buku, karena
dalam hitungan detik mereka dapat menemukan Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
beragam informasi dalam genggamannya. tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan,
dapat diketahui bahwa dalam proses pencarian Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi,
informasi untuk tugas sekolah, siswa lebih memilih Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta:
cara praktis dengan mencarinya melalui internet Kencana.
meski tidak dapat diketahui kebenaran datanya.
Siswa menjadi malas untuk melakukan pencarian Prastiyo. 2009. Minat Baca dan Faktor-faktor yang
informasi di buku tercetak yang memiliki informasi Mempengaruhinya. Bandung: Alfabeta
lengkap dan jelas sumber beserta isinya.
Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian
4. Simpulan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik Sugiyono. 2012. Penelitian Pendidikan (Pendekatan
kesimpulan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
rendahnya minat kunjung siswa ke perpustakaan SMAN Alfabeta.
2 Mranggen berdasarkan faktor internal hal ini
dikarenakan oleh kurangnya rasa cinta siswa dengan Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta:
perpustakaan dan juga kesibukan yang dimiliki siswa Wedatama Widya Sastra.
ketika jam istirahat atau jam kosong. Kemudian faktor
eksternalnya berasal dari kurang memadainya sarana Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta:
dan prasarana seperti ruangan yang kurang luas, udara Sagung Seto.
yang panas ketika di dalam ruang perpustakaan apabila
AC tidak dapat dinyalakan, serta penataan perabotan Verawati, Osin. 2012. “Pengaruh Promosi dan Minat
perpustakaan yang membuat kesan ruangan menjadi Baca Terhadap Kunjungan Pengguna ke
semakin sempit, pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan Umum Kota Medan”. Medan:
pustakawan dianggap kurang ramah, lingkungan Departemen Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
keluarga siswa yang tidak membiasakan siswa untuk Budaya Universitas Sumatera Utara.
membaca buku dan mengunjungi perpustakaan,
ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang semakin
canggih membuat siswa lebih memilih mencari
informasi yang dibutuhkan melalui internet.
Berdasarkan beberapa kekurangan inilah sehingga
menyebabkan siswa enggan berlama-lama dan

Anda mungkin juga menyukai