Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MATERI SENI TARI

Diajukan untuk memenuhi salah satu nilai mata pelajaran Seni Budaya yang diampu oleh Ibu
Rina Agustina Riani, S.Pd

Disusun oleh:
Muhammad Haris Putra Sulastianto (23)
X MIPA 2

SMA NEGERI 2 CIMAHI

Sriwijaya IX No.45A, Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah, Kota

Cimahi, Jawa Barat 40524.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Laporan Materi Seni Tari. Saya, Muhammad
Haris sebagai penyusun, membuat laporan ini untuk memenuhi tuntutan tugas Seni Budaya.

Didalam Laporan ini,terkandung materi-materi yang akan dipelajari kedepannya,seperti Seni


Tari Tradisional.Kita sebagai pelajar tentunya wajib untuk memahami materi yang akan
disampaikan dan materi tersebut akan ditetapkan dikehidupan sehari-hari.Laporan ini masih
memiliki banyak kekurangan,jadi saya masih butuh kritik dan saran oleh para pembaca Laporan
ini.

Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf bila ada kata-kata dalam penyampaian yang salah
atau kurang. Sekian dan terima kasih.

Senin, 10 Oktober 2021

Muhammad Haris .P .S
I. PENGERTIAN SENI TARI

Secara umum seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan
waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang
maupun kelompok. Seni menjadi wujud ekspresi diri dari manusia, yang sering dijadikan sarana
hiburan dan pertunjukan. Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi
gerak dillakukan dengan cara proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek
yang diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya bisa berupa benda, alam, suara dan
rasa
Selain pengertian secara umum, terdapat beberapa pengertian berdasarkan pendefinisian oleh
para ahli sebagai berikut:

1. Aristoteles

Ilmuwan luar negeri ini menyatakan bahwa seni tari adalah suatu gerakan ritmis yang
memiliki tujuan untuk memberikan visualisasi karakter dan tingkah laku manusia sebagai mana
mereka menjalaninya.

2. Yulianti Parani (1939)

Ahli dalam negeri ini menyatakan bahwa seni tari adalah gerak ritmis sebagian atau
seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi atau
ide-ide tertentu.

3. Kamala Devi Chattopadhayaya

Ahli yang ini menyatakan seni tari adalah insting yang mendesak emosi yang berasal dari
dalam diri manusia yanyg mendorong.

4. Corrie Hartong (1906-1991)

Corrie Hartong mengungkapkan pendapatnya bahwa seni tari adalah gerak-gerak badan yang
diberi nuansa ritmis dan dilakukan dalam suatu ruang.

5. Curt Sachs (1881-1959)

Curt Sachs berpendapat seni tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama yang
memiliki nilai estetika.

6. Atik Soepandi (1944)

Atik Soepandi menyatakan seni tari adalah eskpresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis dan
melodi yang indah.
7. John Weaver (1673-1760)

Arti seni tari menurut John Weaver adalah gerak-gerak teratur yang elegean, dibentuk secara
harmonis dari sikap yang elok, dan melawan postur tubuh yang anggun.

8. Dr. J Verkuyl (1908-2001)

Dr. J Verkuyl menyampaikan bahwa seni tari adalah gerak-gerak tubuh dan anggotanya yang
disusun sedemikian rupa, hingga berirama.

9. Franz Boas (1958-1942)

Seni tari adalah gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh, lambaian lengan, gerak dari torso
atau kepala, atau gerak-gerak dari tungkai serta kaki.

10. Soedarsono (1933)

Soedarsono berpendapat seni tari adalah ungkapan eskpresif jiwa manusia dalam gerak-gerak
yang indah dan ritmis.

11. La Meri (1989-1988)

La Meri mengungkapnya pendapatnya bahwa seni tari adalah ekspresi simbolis dalam wujud
lebih tinggi yang harus diinternalisasikan untuk menjadi bentuk yang nyata.

12. Bagong Kussudiarja (1928-2004)

Bagong Kussudiarja mengemukakan bahwa seni tari adalah suatu seni yang berupa gerak
ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia.

13. Margaret H’Doubler (1889-1982)

Margaret H’Doubler menyatakan seni tari adalah ekspresi gerak ritmis dari keadaan-keadaan
perasaan yang secara estetis dinilai, yang lambing-lambing geraknya dengan sadar dirancang
untuk kenikmatan serta kepuasan dari pengalaman-pengalaman ulang, ungkapan, berkomunikasi,
melaksanakan, serta dari penciptaan bentuk-bentuk.

14. Franz Boas

Franz Boas memberi arti seni tari yaitu suatu gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh,
lambaian lengan, gerak dari torso atau kepala, atau pada gerak-gerak dari tungkai serta kaki.

15. Andre Levinson (1887-1933)

Andre Levinson menyatakan seni tari adalah gerak tubuh yang berkesinambungan melewati
ruang yang telah ditentukan sesuai dengan ritme tertentu serta mekanisme yang sadar.
16. S. Humardani

S. Humardani menyampaikan bahwa arti seni tari adalah ungkapan ekspresif dalam bentuk
gerak yang ritmis dan indah

17. Waterman

Waterman juga menyatakan bahwa seni tari terdiri dari gerak-gerak tubuh secara artistik
yang secara kultural dipola serta distilasi.

18. Kamala Devi Chattopadhyaya (1903-1988)

Kamala Devi Chattopadhyaya berpendapat bahwa seni tari adalah suatu insting atau desakan
emosi di dalam diri manusia yang mendorong seseorang untuk menemukan ekspresi pada gerak-
gerak ritmis.

19. Judith Lynne Hanna (1936)

Judith Lynne Hanna menyatakan seni tari adalah plastis dari gerak yang visual terlihat
sepintas.

20. Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay

Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay memberikan definisi tari adalah bentuk seni
ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap konflik dan masalah di
dunia modern.

21. Kealiinomohoku

Kealiinomohoku berpendapatkan seni tari adalah seni sesaat dari ekspresi yang
dipertunjukkan dengan bentuk serta gaya tertentu lewat tubuh manusia yang bergerak di dalam
ruang.

22. Walter Sorells

Walter Sorells berpendapat seni tari adalah setiap mengoleng-olengkan tubuh dan
anggotanya asal hal ini dilakukan dengan irama tertentu, ada yang diiringi musik dan ada yang
tidak.

23. Hawkins

Hawkins mengemukakan tentang seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah menjadi
gerak oleh imajinasi si penciptanya.
24. Enoch Atmadibrata (1927-2011)

Enoch Atmadibrata menyampaikan seni tari adalah susunan sikap tubuh di dalam ruang,
berlandaskan irama dan gerak.

25. Judith Mackrell

Judith Mackrell berpendapat seni tari adalah gerak-gerak tubuh yang ritmis, seiring dengan
musik dan dilakukan dalam sebuah ruang, dengan tujuan mengekspresikan ide atau emosi,
melepaskan energy atau hanya untuk kesenangan semata.

26. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles mengemukakan seni tari adalah gerak ritmis yang dapat menghadirkan karakter
manusia saat mereka bertindak.

27. M. Jazuli

M. Jazuli menyatakan maksud dari seni tari adalah gerak-gerak tubuh yang selaras dan
seirama dengan musik yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan tertentu

28. Soeryodiningrat

Soeryodiningrat berpendapat seni tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi
musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari

29. Drs. Wisnoe Wardhana dalam buku “Pengajaran Tari”

Drs. Wisnoe Wardhana menyebutkan bahwa tari adalah ekspresi estetis dalam gerak dengan
media tubuh manusia.

II. BENTUK, JENIS, FUNGSI & NILAI ESTETIKA TARI TRADISIONAL

A. Bentuk Tari Tradisional

 Tari Tunggal
Tari tunggal adalah sebuah bentuk dari tarian yang dilakukan oleh seorang penari
yang dimana penari tersebut haruslah mampu untuk memiliki kemampuan yang sangat
baik terhadap tarian. Contoh dari kegiatan tari tunggal adalah seperti pada : Tarian
Gunung Sari, Tari Gatot kaca, Tari KelinciPertunjukan tari tradisional yang hanya
ditarikan oleh seorang penari digolongkan sebagai tari tunggal atau solo. Adapun
contohnya adalah Tari Topeng Ronggeng dari Betawi dan Tari Legong dari Bali.
Walaupun merupakan tari tunggal, tari-tarian tersebut juga boleh dibawakan secara
bersama-sama.

 Tari Berpasangan atau Duet

Tari berpasangan adalah sebuah bentuk dari tarian yang dimana dilakukan oleh
beberapa macam bentuk penari yang dimana akan memiliki kemampuan untuk saling
memberikan kelengkapan diantara yang satu dengan yang lainnya dan terdapt sebuah
bentuk latihan gerak dengan pasangan.

Tari tradisional berpasangan dapat dibawakan oleh dua orang, baik pria-wanita, pria-pria,
maupun wanita-wanita. Kekuataan tari berpasangan terletak pada kerja sama antar penari
baik dari sisi gerak maupun interaksi kedua penari. Adapun contoh dari tari tradisional
berpasangan atau duet adalah Tari Serampang Dua Belas dari daerah Sumatera Utara, dan
Tari Bambang Cakil dari Jawa Tengah.

 Tari Berkelompok

Tari kelompok adalah tarian yang dimana dilakukan lebih dari 3 orang dan tidak
berada dalam posisi berpasangan. Tarian ini paling umum di Indonesia. Jenis tarian ini
sering kali dibawakan untuk acara-acara pertunjukan. Adapun contoh dari tari
berkelompok ini antara lain Tari Saman dari Aceh dan Tari Cakalele dari Maluku. Tari
Lenso, Tari Sama, dan Tari Golek.

 Drama Tari

Drama Tari, yang merupakan rangkaian tarian yang ditata menjadi seni
menggambarkan kisah sukses atau cerita dialog tari drama, baik prosa maupun puisi dan
ada juga bentuk dialog. Jika tanpa dialog, maka gunakan tanda gerakan wajah atau
ekspresi sebagai alat untuk berbicara. Drama tari yang dipertunjukan juga memiliki alur
cerita yang memiliki konflik, klimaks, dan penyelesaian. Selain memperhatikan gerakan
tari, pemain dalam drama tari juga harus menyeimbangkan kemampuan berekspresi dan
penyampaian yang baik agar pesan yang terkandung dalam sebuah gerakan dapat
tertangkap maknanya oleh penonton. Salah satu contoh drama tari yang terkenal di
Indonesia adalah drama tari Ramayana.

 Tari Bertema

Dalam sebuah pertunjukan tema merupakan suatu hal yang sangat penting, karena
dengan adanya tema maka sebuah pertunjukan dapat memiliki arah yang jelas. Sama
seperti pertunjukan lainnya, sebuah pertunjukan tari dapat disajikan dengan sebuah tema,
sehingga dapat lebih dinikmati. Hampir semua tari baik itu tunggal, berpasangan,
berkelompok, dan dra tari adalah tari bertema. Disamping itu, dalam sebuah pertunjukan
tari tradisional harus ditunjang dengan adanya tata rias maupun tata busana yang
memadai sesuai dengan asal usul daerah tari tersebut berasal. Tata rias merupakan hiasan
yang digunakan pada wajah, sehingga watak atau karakter dari penari dapat
tervisualisasikan kepada penonton.

B. JENIS TARI

1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun-temurun di
suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan
falsafah, budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga
dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di
negeri ini, di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas.
Definisi tari tradisional di atas diperkuat oleh pendapat Sekarningsih & Rohayani (2006,
hlm. 5) yang mengungkapkan bahwa seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan
dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta
memiliki hubungan ritual atau adat istiadat.
Kemudian, Hidayat (2005, hlm. 14) berpendapat bahwa tari tradisi ialah tarian yang
dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang
bersifat turun temurun.
Tarian tradisional sendiri terbagi menjadi tarian klasik dan tarian rakyat. Tarian rakyat
adalah tarian yang berkembang di masyarakat dan sebagai lambang dari kebahagiaan dan
suka cita. Selain itu tarian rakyat biasanya tidak memiliki aturan-aturan yang baku sehingga
tariannya sangat bervariasi.

2. Tari Kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tarian yang terpengaruh dampak modernisasi serta
bersifat bebas dan tak terikat oleh ketentuan gerak sebagaimana pada tarian tradisional atau
lebih tepatnya tarian kontemporer adalah tarian-tarian yang berkembang di Indonesia dan
tidak terpengaruh oleh unsur seni tradisional. Tarian ini menggunakan iringan yang lebih
modern dan koreografinya syarat akan makna dan unik.

3. Tari Kreasi Baru


Tari kreasi adalah tarian daerah yang diinovasi atau dikembangkan mengikuti zaman
yang sedang terjadi. Tari kreasi di setiap daerah pun beragam-ragam hingga diklasifikasikan
berdasarkan klasifikasinya. Tari ini memiliki gerakan yang biasanya dipadukan atau
dikolaborasikan dengan tarian jenis yang lain. Pada tarian kreasi baru dapat digunakan
sebagai ritual upacara keagamaan dan yang lainnya. Tari kreasi baru dibedakan menjadi dua
yaitu tari kreasi baru pola non tradisi dan tari kreasi pola tradisi. Tari kreasi baru non tradisi
merupakan tari yang tidak berpedoman sama sekali pada seni tarian tradisional.

 Jenis Tari Tradisional

a. Tari Primitif
Tari primitif merupakan tarian yang gerak maupun iringannya masih sederhana. Secara
umum dapat dikatakan bahwa penggarapan koreografinya belum dilakukan secara serius.
Busana kostum dan tata riasnya juga masih kurang diperhatikan. Tari tradisional jenis ini
jarang dipentaskan bahkan sudah jarang dijumpai keberadaannya, kemungkinan tari ini
hanya dapat ditemui di daerah terpencil atau pedalaman saja. Tari primitif merupakan tari
yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme.
Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari
primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan
permohonan tarian tersebut dilaksanakan.

b. Tari Klasik
Tari klasik yaitu tari tradisi yang sudah mapan atau baku baik dari segi gerak, maupun
iringannya. Tari klasik merupakan tarian yang sudah mendapatkan banyak perhatian dan
biasanya digarap secara serius oleh masyarakatnya dan mendapatkan dukungan penuh dari
tetua, bangsawan, atau raja suatu daerah yang telah mencapai nilai artistik cukup tinggi
karena telah menempuh perjalanan yang cukup panjang (sudah mengalami masa kejayaan).
Tari ini merupakan suatu tarian yang berkembang di wilayah kerajaan dan diwariskan secara
turun temurun pada kalangan bangsawan dan terus berkembang menjadi tradisi yang melekat
di masyarakat umum. Biasanya ada beberapa aturan baku yang tidak dapat diubah atau jika
diubah akan menghilangkan makna dari tarian itu sendiri.

c. Tari Rakyat
Tari rakyat yaitu tarian yang diciptakan oleh satu masyarakat di tempat yang berbeda-
beda. Dalam pertunjukannya, setiap tarian juga memiliki ciri khas gerakan serta namanya
sendiri. Tidak bisa ditentukan tahun berapa munculnya aliran tari rakyat ini. Persoalannya
adalah daya sebar di masyarakatnya sangat beragam waktunya. Karakter tari rakyat pada
umumnya yaitu gerak-gerak spontanitas, dari keterampilannya masing-masing. Tari rakyat
biasanya dinamakan bagaimana lagunya. Jadi nama tari biasanya selaras dengan judul musik
atau judul lagu ketuk tilu.
Tarian ini memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan cukup mudah untuk
dipelajari, meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius. Karena, tari
rakyat terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok Keraton.
Katakanlah tarian ini diciptakan dari dan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada
beban khusus terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika agung.

C. Fungsi Tari Tradisional


Pada dasarnya segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, seperti belajar, bekerja, bermain dan berkesenian. Namun tari sebagai
cabang kesenian bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan, tetapi juga dapat menunjang
kepentingan kegiatan manusia. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tari-tarian.
Dari mulai tarian yang sangat sederhana seperti daerah-daerah pedalaman sampai daerah
yang sangat indah seperti Bali dan Jawa. Namun meskipun tarian tersebut terdapat didaerah
pedalaman tetap memiliki nilai-nilai keindahan.
Berdasarkan fungsinya tari-tarian di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu tari sebagai
sarana upacara, tari sebagai sarana hiburan, tari sebagai sarana pertunjukan atau tontonan dan
tari sebagai media pendidikan.
Ada beberapa fungsi tari tradisional yang dapat pelajari, diantaranya:
1. Sebagai Pertunjukan
Fungsi pertunjukan ini berbeda dengan fungsi hiburan. Fungsi tari sebagai pertunjukan disini
lebih mementingkan bagian keindahannya dan bukan pada segi hiburannya. Jenis tarian yang
biasa ditunjukkan dan di tonton oleh masyarakat yaitu pada saat ada acara-acara besar yang
sedang di gelar. Salah satu contoh dari tari yang di pergunakan sebagai pertunjukan yaitu
adalah tari pendet, tari gambyong, dan lain sebagainya. Tarian untuk fungsi ini lebih kepada
menonjolkan sisi koreografis yang indah serta terkonsep. Dengan begitu, penonton yang
melihatnya akan tertarik dan merasa terhibur.

2. Sebagai Tarian Upacara


Tari sebagai sarana upacara ini dijadikan fungsi seni tari dan merupakan sebagian dari tradisi
yang hidup di masyarakat secara turun temurun.
Tarian yang berfungsi sebagai sarana upacara ini hanya ditampilkan pada saat tertentu dan
biasanya dibarengi dengan sesajen dan di iringi dengan bunyi-bunyian sebagai pertanda dari
sebuah ritual upacara. Biasanya yang seringkali menggunakan tarian pada upacara inim
seperti upacara adat atau ritual keagamaan tertentu. Pada tarian ini tentu yang ditunjukkan
adalah kekhidmatan sembari berkomunikasi dengan Sang Kuasa.
3. Sebagai Hiburan
Fungsi tari juga dapat sebagai sarana hiburan. Tujuan adanya fungsi ini yaitu
penciptaan tari ini di tujukan dan di maksudkan hanya untuk di tonton atau di nikmati
sebagai sebuah sarana konsumsi masyarakat.
Dan sebagai sebuah sarana hiburan untuk masyarakat saja tanpa ada maksud dan tujuan
lain di dalam tarian yang berfungsi sebagai sarana hiburan ini. Tidak jauh berbeda dengan
fungsi tarian sebagai pertunjukan. Bedanya, pada fungsi pertunjukan, tarian dilakukan
dengan memikirkan konsep tarian atau koreografis yang menarik. Sementara untuk hiburan,
tujuan dan fungsinya hanya untuk menghibur saja. Gerakan dan pola tariannya lebih bebas.

4. Sebagai Pergaulan dan Kesenian


Fungsi yang lainnya adalah sebagai bentuk pergaulan dan kesenian. Jika untuk pergaulan,
tarian bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi antarsesama dan lebih komunikatif. Sementara
untuk kesenian, tarian difungsikan untuk melestarikan budaya-budaya tertentu, misalnya
pada tarian tradisional atau tari-tarian adat yang khas dan berbeda di setiap sukunya. Jadi
pada dasarnya, fungsi tari sebagai tari pergaulan adalah tarian yang diperuntukkan untuk
menyatakan kerukunan masyarakat,, karena manusia adalah makhluk sosial sehingga
membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain sehingga memunculkan suatu keakraban.

D. Nilai Estetika dalam Gerak Tari Tradisional


Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan
suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan
gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti
mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Jadi
apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor
subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang melekat pada benda
dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa munculnya
estetis itu sebab adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada sebab proses
hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran orang yang mengamati.

a. Unsur-unsur Nilai Estetika Tari


Untuk menilai estetika suatu tari dapat menggunakan 4 dasar yaitu sebagai berikut:
1. Wiraga
Wiraga atau raga berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menonjolkan
gerak tubuh, dalam posisi berdiri dan atau duduk. Selain itu, wiraga juga berarti para
penari harus menguasai berbagai teknik Gerakan. Gerakan anggota tubuhnya meliputi
bagian:

• Jari-jari tangan • Jari-jari kaki


• Pergelangan tangan • Dada
• Siku-siku tangan • Perut
• Bahu • Pinggul
• Leher • Biji mata
• Muka dan kepala • Alis
• Lutut • Pergelangan kaki
• Mulut

2. Wirama
Wirama atau irama berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus memiliki
gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik yang digunakan. Dalam kesenian tari,
wirama meliputi irama dari gerakan tari dan iringan musik. Antara penari serta pengiring
musik, haruslah saling berkaitan agar pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat
tertangkap dengan baik. Contohnya jika pesan yang ingin disampaikan adalah tentang rasa
sedih, maka gerakan, ekspresi penari serta iringan musik harus menunjukkan rasa sedih.
Wirama dalam seni tari sangat berkaitan dengan emosi. Karena melalui irama iringan musik
serta gerakan tari dapat membangkitkan rasa atau emosi.

Di dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. Terdapat dua
macam Wirama pada tari, yaitu:
 Wirama tandak adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan
aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik
lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali,
ketukan mengganda, ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop
(berlawanan dengan gerakan musiknya).

 Wirama bebas adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses
yang berulang-ulang dan teratur.

3. Wirasa
Wirasa atau rasa berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menyampaikan
pesan melalui gerakan tari serta ekspresi dari para penari. Dalam kesenian tari, wirasa
didapat dari gerakan tari serta iringan musik. Agar bisa mendapatkan wirasa tersebut, para
penari serta pengiring musik haruslah sering berlatih agar bisa mendapatkan wirasa yang
diharapkan. Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. Misalnya
seperti tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan mimik
wajah sehingga melahirkan keindahan.

4. Wirupa
Wirupa berarti rupa atau wujud. Unsur ini memberikan kejelasan pesan yang ingin
disampaikan melalui warna, busana, dan riasan penari. Salah satu budaya yang terkenal dari
Indonesia adalah tarian daerah dari berbagai wilayah atau dari provinsinya.
Untuk melengkapi keempat unsur di atas, sebuah tari hendaknya dibangun dengan kesesuaian
dari tata rias, kostum, tata lampu, dan tata pangung. Tarian yang mengekspresikan kisah
sedih misalnya, tidak cocok ditampilkan dengan tata rias yang menor serta kostum yang
berwarna cerah. Sebaliknya, tarian yang mengekspresikan kegembiraan, sangat cocok
ditampilkan dengan kostum yang gemerlap.

III. CONTOH TARI TRADISIONAL

TARI PIRING DARI MINANGKABAU

Tari piring (bahasa Minang: tari piriang) adalah tarian tradisional Minangkabau


yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring
di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring
terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat
Minangkabau atau silek. 
Tari ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini, tari piring dipertunjukkan untuk
penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. Bersama dengan tari
saman, pendet, dan jaipong, tari ini menjadi tarian populer Indonesia yang kerap
ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia. 

 Sejarah
Secara tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat. Menurut legenda, tari
ini awalnya merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada
dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual
dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di
dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
 
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan
sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut
digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada
acara-acara keramaian.
 Gerakan

Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua piring di atas dua
telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan yang cepat,
diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari terhadap
piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan
oleh para penari dilemparkan ke lantai dan para penari akan menari di atas
pecahan-pecahan piring.

Jumlah penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai
tujuh orang. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah dengan nuansa warna
merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.
Tarian ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo
alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan berubah
menjadi lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai