SM Edisi Jul Des OK
SM Edisi Jul Des OK
BUKU PANDUAN
KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU HKBP
Edisi II (JULI – DESEMBER 2021)
DITERBITKAN OLEH :
DEPARTEMEN KOINONIA HKBP
BIRO KATEGORIAL SEKOLAH MINGGU, REMAJA, NAPOSOBULUNG
KANTOR PUSAT Pearaja – Tarutung, Tapanuli Utara
Telp. (0633) 21707; 21122 (Ext. 100-139) Fax (0633) 21596
Website: www.hkbp.or.id
KATA PENGANTAR
Akhir kata, semoga buku pengajaran ini dan membantu kita untuk
mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu di HKBP, dimuliakanlah Tuhan
melalui pelayanan kita.
Kepala Biro
Sekolah Minggu Remaja & Naposobulung HKBP
(SMIRNA-HKBP)
DAFTAR ISI
membulli. Karena itu adalah ciri dari anak-anak yang tidak mengasihi Tuhan.
Sebaliknya, semua anak-anak sekolah minggu harus saling menolong dan
saling membantu satu dengan yang lain.
“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” “Yah, aku sadar.
Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku
sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong
semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut
terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut
mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah
kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya
kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti
2 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat
itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
Nah, adik-adik sekolah minggu, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita mengasihi
Tuhan dengan segenap hati kita dengan mengasihi sesama kita, teman-teman
kita di manapun kita berada. Amin.
Tujuan Umum
Melalui pengajaran ini, ASM diharapkan mengerti tentang memelihara
pengajaran orang tua dan Tuhan
Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui apa itu Alkitab
a ASM menyadari pentingnya beribadah di Gereja
a ASM menyadari semua firman Tuhan adalah untuk dilakukan
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bahwa rajin belajar adalah bagian dari perintah Tuhan
a ASM mengetahui bahwa taat kepada orangtua menunjukkan ketaatan
kepada Tuhan
a ASM menyadari bahwa perintah harus didengar dan dilakukan dengan
baik
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui tentang tokoh Musa
a ASM mengetahui bahwa Allah berbicara kepada bangsa Israel melalui
Musa
a ASM termotivasi untuk selalu melakukan perintah
Daftar Nyanyian:
1 BESM No. 25:1-2
2 BESM No. 31:1-2
3 BESM No. 253:1
4. BESM No. 130:1
5. BESM No. 88:1
6. BESM No. 123:1
7. BESM No. 65:1
Jadi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam berbicara.
Jangan sampai mulut kita mengeluarkan kata-kata yang kotor. Tetapi
hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang sopan,
lembut dan terutama menyenangkan hati dan perasaan teman-teman kita
semua. Jadi mulut kita bisa menjadi alat untuk menyakiti orang lain, tetapi
juga bisa menjadi alat untuk menyemangati atau memberkati orang lain. Yang
harus kita waspadai di sini adalah ketika perkataan kita tidak lagi menjadi
berkat tetapi menjadi batu sandungan dan kutuk bagi orang lain sehingga
akan merugikan diri kita sendiri. Adik-adik Sekolah Minggu, ada pepatah
dunia mengatakan “Mulutmu harimaumu”. Ya memang benar. Kata-kata
yang keluar dari mulut kita ibarat harimau, sangat berkuasa dan bisa menjadi
sangat berbahaya jika salah menempatkan dan menggunakannya. Coba kita
Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 5
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
Jadi kita harus menyadari bahwa kata-kata kita bisa memberkati orang lain,
dan orang bisa merasakan kasih karunia Tuhan melalui perkataan kita, tetapi
kata-kata kita juga bisa menghancurkan orang lain, bisa menyakiti orang lain
dan bisa merusak hubungan pertemanan yang selama ini sangat baik akhirnya
menjadi hancur. Akibat dari kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri,
maka teman kita bisa menjadi musuh kita. Akibat dari kita yang tidak bisa
menjaga mulut kita, maka orang yang menyayangi dan mengasihi kita malah
membenci kita. Akhirnya kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri menjadi
tidak memiliki teman lagi. Jadi anak-anak sekolah minggu yang tidak bisa
menjaga mulutnya, menjaga perkataannya, akan kehilangan banyak teman.
Nah, siapa di antara kita yang mau kehilangan banyak teman? Tidak ada kan?
Maka untuk itu adik-adik sekolah minggu, Firman Tuhan hari ini mau
menasehati kita semua agar kita sebagai anak-anak Sekolah Minggu, sebagai
anak-anak Tuhan, mari kita menjaga mulut kita, menjaga perkataan kita,
dengan tidak mengeluarkan kata-kata kotor, tidak mengeluarkan kata-kata
yang tidak sopan, tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti
perasaan dan hati teman-teman kita. Tetapi marilah kita semua berkata-kata
atau berbicara dengan sopan, mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat
hati dan perasaan teman kita senang, suka cita dan Biarlah perkataan kita itu
mendatangkan kasih karunia bagi sesama kita dan teman-temankita semua.
Kiranya Tuhan menguatkan dan memampukan kita agar kita mampu
menguasai mulut kita dalam berbicara kepada teman-teman kita semua. Amin.
Tujuan Umum
a Melalui pengajaran ini ASM diharapkan mengerti bahwa Allah
menginginkan hidup taat dan tertib dan sopan santun adalah bagian dari
pola hidup anak-anak Tuhan
Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa perilaku cengeng tidak baik
a ASM terbuka untuk bersahabat dengan orang lain
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan.
Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM bersikap manis dan ramah terhadap sesama
a ASM terdorong untuk tidak saling menyakiti terhadap sesama
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan
Horong III:
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bagaimana menjaga mulut
a ASM menyadari kemarahan Tuhan tentang mengucapkan kata-kata kotor
a ASM mengetahui bentuk kejahatan: kegeraman, kemarahan,
pertengkaran, fitnah, dll.
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 321: 1-2
2. BESM No. 161:1
3. BESM No. 113:1
4. BESM No. 125:1
5. BESM No. 162:1
6. BESM No. 149:1
7. BESM No. 65:1
Surat Ibrani dituliskan untuk menguatkan iman orang Kristen yang sedang
mengalami penderitaan dan tantangan yang hebat dari ajaran sesat serta
ketidaktaatan kepada Allah, agar orang kristen yang sedang mengalami situasi
itu tidak meninggalkan imannya kepada Yesus. Penulis ibrani ini mencoba
menguatkan iman orang Kristen pada saat itu agar tetap setia dan teguh kepada
Yesus, jangan sampai lepas karena pada akhir zaman namanya tertulis dalam
kitab kehidupan ( Daniel 12 : 1-3 ). Agar terawat dan terjaga perlu ketaatan
dalam berbakti lewat ibadah kepadaNya. Setiap orang sebenarnya membawa
serta tempat ibadahnya sendiri di dalam hatinya, tetapi banyak pemilik tempat
ibadah itu lupa memasukinya dengan alasan kesibukan dan pekerjaannya.
Kesuksesan dan kekayaan dapat membuat orang lupa dengan Allah bahkan
persoalan hidup dan penderitaan bisa menyebabkan manusia ragu pertolongan
dan keberadaan Tuhan. Untuk itu, dalam perikop ibrani 10: 24 -25 ini, sebuah
peringatan kepada mereka agar tetap memiliki persekutuan dengan Kristus
melalui ibadah, itu yang dikatakan dalam ayat 25: Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..... Walaupun situasi yang dihadapi
jemaat saat itu sangat berat dan iman mereka mungkin goyah, tetapi ketika
mereka tetap memiliki persekutuan dengan Tuhan, dan tetap setia maka Allah
yang adalah Pribadi Mahakuasa yang setia tidak akan meninggalkan mereka
(Wahyu 3:11). Dan kehidupan beribadah orang percaya itu selalu ditandai
dengan saling memperhatikan, saling menasehati dan saling mendorong dalam
kasih. Persekutuan dengan sesama didalam Kristus akan terjadi ketika semua
orang percaya tetap rajin dalam pertemuan – pertemuan ibadah. Selalu hadir
dan tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan (ibadah) walaupun
banyak godaan dan kesulitan. Ibadah juga bukan sekedar rutinitas semata.
Tetapi sebuah persekutuan. Tidak saja persekutuan dengan Tuhan, tetapi juga
persekutuan dengan sesama saudara seiman. Disinilah pentingnya kehidupan
bergereja. Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak perlu atau tidak penting
ke gereja
Untuk itu adik – adik, datang ke Sekolah Minggu dan ke gereja setiap Minggu
Sangat penting sekali. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang
menyembah Dia bersama-sama dan saling memberi semangat. Kita harus
tahu Firman Tuhan supaya dapat bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan
Yesus, dan di dalam kasih antar sesama orang Kristen.
Tujuan Umum:
ASM juga bisa menjadi motivator/teladan di tengah-tengah keluarga
Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah
a ASM rajin berdoa
Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari tentang kerapian. Misalnya, mengganti baju sekolah
sebelum bermain.
a ASM dapat menggunakan waktu dengan baik.
Horong III:
Tujuan Khusus
a ASM terdorong untuk selalu mengasihi dan menolong sesama
a ASM mengetahui bahwa Tuhan selalu menantikan pertemuan di gereja
a ASM mengerti susunan ibadah SKM
10 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 44:1-2
2. BESM No. 89:1-2
3. BESM No. 128:1-2
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 97:1-2
6. BESM No. 40:1-2
7. BESM No. 64:1
Suatu ketika, di tepi sebuah pantai, ada seekor kerang sedang membuka
cangkangnya untuk mencari makanan. Tidak lama kemudian, datang seekor
bangau melihat kerang dengan cangkang terbuka, dan bangau itu tergoda
untuk memakan dagingnya. Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk
kerang. Tak kalah sigap, kerang pun langsung dengan segera menutup
cangkangnya. Paruh bangau tersangkut di cangkang kerang, sehingga bangau
tersebut tidak berkutik. Kerang berkata, “Karena kau ingin memakan dagingku,
jangan harap aku melepasmu sampai kapan pun. Biar mati kau kelaparan di
tepi pantai ini.” Bangau pun menjawab, “Kalau kau tidak melepasku, kau
juga akan mati.” Tak satupun dari mereka mau mengalah. Akhirnya datanglah
nelayan pantai, menangkap Bangau dan Kerang tersebut dengan mudah.
Nah, adik – adik.... di dalam perselisihan: tidak ada pihak yang diuntungkan,
hanya ada satu pihak yang paling diuntungkan, yaitu iblis. Iblis akan sangat
senang karena tahu bahwa saat tidak ada kerukunan, berkat tidak akan
tercurah. Bukannya untung, malah buntung yang didapat. Iblis pun
memperoleh keuntungan karena dengan adanya pertikaian, ia dapat
menanamkan benih kebencian, dendam, amarah dan kepahitan di dalam
hati manusia. Karena dengan demikian manusia akan mudah untuk
dihancurkan bahkan dibinasakan.
Mazmur 133 ini termasuk dalam kumpulan nyanyian ziarah. Kitab nyanyian
ziarah dari Daud ini mengambarkan situasi waktu itu. Ada kebiasaan orang
Israel berkumpul beramai-ramai untuk membangun tenda merayakan hari-
hari perayaan tertentu. Ungkapan sungguh alangkah baiknya dan indahnya
yang di sebutkan pemazmur adalah untuk mengambarkan suasana umat yang
datang dari berbagai penjuru Israel berkumpul di Yerusalem di dalam
kerukunan, keakuran dan keharmonisan. Perikop ini berbicara tentang
kerukunan dan kebersamaan umat Tuhan. Pemazmur mengingatkan bahwa
alangkah baiknya ketika semua orang-orang percaya duduk bersama dengan
rukun. Ini adalah sebuah anjuran bagi anak – anak Tuhan di manapun berada
bahwa kerukunan itu adalah sebuah hal yang harus kita usahakan dan kita
pelihara. Mengapa? Karena di sanalah Tuhan akan mendatangkan berkat bagi
semua orang yang hidup dalam kerukunan. Pemazmur mengambarkan
berkat-berkat kerukunan itu dalam dua gambaran yakni: pertama, “ Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya” Kedua, dampak kerukunan itu digambarkan
juga seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Gunung Hermon terletak di Kerajaan Israel Utara puncaknya umumnya
ditutupi salju panjang tahun, menyebabkan embun berlimpahan. Bahwa ada
dampak yang luar biasa, ada kuasa, ada berkat dan bahkan sesuatu yang
bermakna apabila ada persatuan atau kerukunan di antara umat manusia.
Dan itu di gambar kan seperti minyak dan embun. Seperti minyak yang meleleh
dan embun yang turun. Artinya berkat-berkat itu akan mengalir dengan
sendirinya seperti minyak atau embun bagi anak –anak Tuhan yang hidup
rukun dan damai. Dan sebaliknya, berkat-berkat itu akan menjauh atau
bahkan hilang dari kehidupan orang-orang percaya jika hidupnya penuh
dengan pertikaian, perselisihan dan kemarahan.
Begitulah kasih dan kuasa Tuhan mengalir kesemua manusia, apalagi setiap
anak-Nya yang hidup dalam persekutuan yang rukun harmonis di mana
berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesatuan
digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung
Hermon dan turun ke bukit Sion. Allah mencurahkan berkatnya tanpa
melihat siapa kita, bagimana kita dan kemana kita berada. Karena Allah mau
kita hidup dalam persaudaraan yang rukun walaupun kita berbeda dalam
banyak hal, Tuhan memberkati.
Tujuan Umum:
ASM dapat menunjukkan kasih dan persahabatan dengan sesama
Horong I
Tujuan khusus:
a ASM mengasihi orang tua, kakak, adik, dan saudara
a ASM dapat menerapkan budaya 3 S (Salam, Senyum, Sapa)
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu mengasihi orang tua dan saudara-saudaranya.
a ASM terdorong untuk selalu memelihara hubungan yang baik dengan
sesama
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kerukunan
a ASM terdorong untuk saling memaafkan
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 29:1
2. BESM No. 36:1
3. BESM No. 55:1
4. BESM No. 89:1
5. BESM No. 90:1
6. BESM No. 76:1
7. BESM No. 161:1-2
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah bangsa Babel dipimpin seorang raja
yang bernama Darius, raja itu mengangkat Daniel menjadi pejabat tinggi. Daniel
mempunyai roh yang luar biasa sehingga ia sangat cerdas dan berwibawa. Maka
timbullah kecemburuan dari pejabat-pejabat lainnya di kerajaan Babel. Lalu
mereka mencari alasan untuk menjatuhkan Daniel, namun sedikit pun mereka
tidak menemukan kesalahan Daniel, sebab ia bekerja dengan disiplin, jujur
dan pekerjaannya pun berhasil. Akhirnya orang-orang yang memusuhi Daniel
berfikir keras untuk menemukan cara menjatuhkan Daniel supaya ia dihukum
oleh raja. Mereka lalu mengadu domba raja terhadap Daniel. Mereka pergi
menghadap raja Darius, dan berkata:
Pegawai Raja : “Salam dan hormat ya, raja kami yang mulia!”
Raja : Ya, apa maksud kedatangan kalian?
Pegawai Raja : “Begini, ya raja: Kami semua yang mengurus kerajaan Tuanku,
para gubernur dan pejabat-pejabat lainnya, telah mufakat untuk mengusulkan
supaya Tuanku mengeluarkan surat perintah yang harus ditaati, yaitu: “Tidak
seorang pun diizinkan berdoa kepada salah dewa atau manusia, kecuali kepada
Tuanku sendiri. Barangsiapa melanggar perintah itu akan dilemparkan ke
dalam gua singa”.
Raja Darius pun merasa bangga dan terhormat, sehingga ia menyetujui usul
itu. Musuh-musuh Daniel sangat senang, karena mereka tahu Daniel akan
tetap berdoa kepada Tuhan dan itu berarti melanggar Titah raja dan
hukumannya adalah dilemparkan ke gua Singa maka Daniel akan mati oleh
singa yang ganas itu. Setelah mendengar perintah raja tersebut pergilah Daniel
ke rumahnya dan di sana ia berlutut dan berdoa tiga kali sehari serta memuji
Allah seperti yang biasa dilakukannya. Musuh-musuh Daniel bergegas masuk
ke rumah Daniel dan mendapatinya sedang berdoa. Mereka pun pergi
menghadap raja untuk mengadukan Daniel. Mendengar itu raja menjadi sedih
dan khawatir, sehingga ia mencari akal untuk menyelamatkan Daniel. Tetapi
musuh-musuh Daniel mendesak raja untuk segera menghukum Daniel.
Akhirnya dengan berat hati raja memerintahkan untuk menghukum Daniel.
Daniel pun dilemparkan ke gua singa. Kemudian pulanglah raja ke istana. Ia
tidak mau makan dan tidak tidur.
Pada waktu subuh bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa
untuk melihat Daniel. Sesampainya di sana, berserulah ia “Daniel, apakah
Allahmu yang kau sembah itu menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?”
Lalu jawab Daniel: “Allah telah menutup mulut singa-singa itu sehingga
mereka tidak mengapa-apakan aku. Bukan main senang hati raja dan ia
memerintahkan supaya Daniel dikeluarkan dari gua itu. Kemudian raja
memerintahkan orang supaya menangkap orang-orang yang telah
mengadukan Daniel. Lalu dilemparkan ke dalam gua singa itu. Belum lagi
mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, demikianlah Tuhan menjaga anak-anak yang
dikasihiNya, yang setia dan rajin berdoa padanya. Kita pun dijagai selalu.
Mungkin ada yang membenci kita atau iri kepada kita tetapi Tuhan akan
selalu menolong kita. Namun, sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh iri
atau membenci orang lain. Bila ada yang tidak senang berteman dengan kita,
mereka tidak usah kita benci tetapi mari mendoakan mereka. Amin.
Tujuan Umum
ASM diharapkan mengerti bahwa doa adalah cara untuk berbicara kepada Tuhan.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM dapat memahami sikap berdoa
a ASM dapat berdoa secara singkat dan benar
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM dapat mengerti arti doa
a ASM dapat menerapkan doa rutin (doa tidur, doa makan, doa bangun)
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal seorang Daniel yang selalu taat kepada Tuhan
a ASM mampu menceritakan latar belakang sikap Daniel dalam hal berdoa.
a ASM mampu memimpin doa di gereja dan di rumah
Daftar Nyanyian:
1. BESM. 136
2. BESM. 269
3. BESM. 128
4. BESM. 257
5. BESM. 304
6. BESM. 305
7. BESM. 31:2
Cerita: Pada saat kenaikan kelas, guru mengumumkan bahwa juara I adalah
murid yang bernama Icha. Lalu Icha bersama orang tuanya dipanggil maju
ke depan untuk menerima hadiah. Alangkah senangnya orang tua Icha, bukan?
Tetapi ada teman satu kelasnya Icha yang bernama Badung sering mengganggu
temannya saat belajar, suka mengambil barang-barang milik teman-temannya,
seperti buku, pencil dan sebagainya. Lalu guru memanggil orang tua Badung
ke sekolah untuk memberitahukan kenakalan anaknya. Pastilah orang tua
Badung, sangat malu dan sedih, bukan? Kesimpulan dari cerita tentang kedua
anak tersebut, adalah:
Seorang orang tua dapat dikenal dari sikap dan perilaku anaknya.
Anak-anaknya tentu dikenal orang banyak. Oh, iya anak-anak bapak Presiden
Jokowi juga dikenal baik loh, anak dan menantunya bisa menjadi walikota.
Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalian bangga kan punya orang tua? Ya,
kita sebagai anak harus bangga memiliki orang tua yang membesarkan kita,
yang merawat dan mengajari kita. Kita tidak mungkin ada di dunia ini, kalau
tanpa orang tua bukan? Nah, adik-adik tentu masih ingat hukum Taurat ke
lima (anak-anak diminta untuk menyebutkan): Hormatilah ayah dan ibumu
agar engkau bahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan Allah
kepadamu”. Bagaimanakah dikatakan sikap hormat? Apakah harus
mengangkat tangan seperti menghormat saat upacara bendera? Tentu, tidak.
Hormat kepada orang tua adalah dalam hal sikap, ucapan kita kepada mereka,
perbuatan kita. Contohnya, patuh terhadap nasihat dan pengajaran mereka;
mau melakukan apa yang disuruh untuk kita lakukan. Kemudian kita berlaku
sopan terhadap orang tua, mau melakukan tugas-tugas kita dengan baik.
Apakah tugas seorang anak? Yang sekolah, tugasnya bersekolah, belajar dan
berdoa. Yang belum sekolah menuruti orang tua. Selain itu, tanda
penghormatan kita adalah mendoakan orang tua kita selalu. Selain ayah dan
ibu, orang tua yang lain dan yang lebih tua dari kita juga harus kita hormati.
Bila kita berperilaku baik maka kita pun akan dipuji dan dapat dijadikan
contoh atau teladan. Misalnya, saat bermain dengan teman kita saling
membantu, suka berbagi dan menyayangi teman pastilah kita akan disenangi.
Buat adik-adik yang sudah sekolah, bila kalian disiplin, senang belajar, sopan
dan rajin berdoa tentulah akan menjadi anak yang cerdas dan disayangi guru.
Adik-adik sudah melakukannya bukan? Siapa yang senang membantu orang
tua di rumah? Siapa yang senang membagi makanan atau mainannya kepada
orang lain? Siapa yang rajin mengerjakan Tugas atau PR yang dikasih guru?
Baik guru kita maupun orang tua akan senang dan bangga. Tapi bukan mereka
saja, Yesus juga akan senang karena Yesus sangat mencintai anak-anak. Yesus
menginginkan kita menjadi anak yang menyenangkan hatiNya. Amin.
Tujuan Umum:
ASM mengenal dan mampu membuat bangga orang tua serta saudara-
saudaranya
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menghormati dan mengasihi orang tua
a ASM membanggakan orang tua dengan memiliki cita-cita
a ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM menghormati dan mengasihi orang tua
a ASM membanggakan orang tua dengan memiliki cita-cita
a ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu
a ASM mampu mengenal dan menyebutkan saudara dari ayah dan ibu
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal sebutan untuk saudara ayah dan ibu
a ASM mengetahui bahwa orang tua adalah wakil Tuhan
a ASM terdorong untuk selalu menghormati orang tua dan keluarga besar
Daftar Nyanyian
1. BESM. 31
2. BESM. 97
3. BESM. 200
4. BESM. 341
5. BESM. 335
6. BESM. 130
7. BESM. 74
Mereka menjual Yusuf seharga 20 keping perak. Tentulah saat itu Yusuf sangat
sedih dan tidak berdaya. Ia akan diperjual-belikan lagi seperti barang dagangan
kepada siapa pun yang membutuhkan tenaganya untuk dijadikan budak.
Alangkah keji dan jahat perbuatan saudara-saudara Yusuf itu. Sesudah itu
mereka menyembelih seekor kambing dan mengambil darahnya kemudian
menaruhnya ke bekas jubah Yusuf untuk ditunjukkan kepada Yakub ayah
mereka dan berkata “Yusuf telah dimakan binatang buas, jubah ini buktinya
penuh darah”. Dan Yakub ayah mereka pun menangis sedih. Tidak cukup
hanya menjual Yusuf, mereka pun membohongi ayah mereka sendiri untuk
menutupi dosa dan kejahatan yang telah mereka lakukan. Memang dosa akan
cepat bertambah-tambah kalau kita tidak segera berhenti. Contohnya, ketika
kita mengambil barang orang lain ini adalah perbuatan melanggar hukum
Taurat ke? (8). Lalu kepada kita ditanya, ada kamu ambil barang saya? Tentu
kita jadi malu kalau ketahuan sehingga kita berbohong lagi, melanggar hukum
taurat ke berapa? (9).
Setelah beberapa lama mereka tinggal di Mesir, Yakub ayah mereka meninggal
dunia sehingga saudara-saudara Yusuf berfikir, bahwa dia akan membalaskan
dendam atas kejahatan yang telah mereka perbuat. Adik-adik yang dikasihi
Tuhan, apakah dugaan saudara-saudara Yusuf benar? Jawabannya: Tidak. Yusuf
tetap berhati baik meskipun saudara-saudaranya telah berbuat jahat
terhadapnya. Yusuf tidak pernah sombong meskipun dia telah berhasil
menjadi wakil raja yang berkuasa. Yusuf tetap bermurah hati dan peduli
terhadap saudara-saudaranya meskipun dia telah menjadi seorang yang kaya
raya. Malah Yusuf menghibur saudara-saudaranya yang ketakutan, dia
berkata: “Janganlah takut, aku akan mencukupi kebutuhan kalian dan anak-
anak kalian.” Demikianlah Yusuf menenangkan hati mereka dengan kata-
kata yang ramah, sehingga mereka menjadi terharu. Begitulah kisah Yusuf,
seorang anak yang berhati mulia, kita dapat belajar banyak dari sikap Yusuf,
di antaranya:
1) Takut akan Tuhan. Dia tidak mau tergoda untuk berbuat dosa, seperti
saat dia di rumah Potifar.
2) Bersahabat dan suka menolong. Seperti saat dia berada di penjara dan
membantu juru minuman dan juru roti yang dipenjarakan bersama
dengan Yusuf.
3) Jujur dan bertanggungjawab. Dia mengatakan apa yang benar sekalipun
mungkin akan membuat dia dibenci oleh orang lain. Dan setelah dia
diangkat menjadi wakil raja, Yusuf tidak menyalahgunakan kepercayaan
yang diberikan padanya.
4) Mengasihi dan Mengampuni. Dia tetap mengasihi dan mengampuni
saudara-saudaranya yang berbuat sangat jahat terhadapnya.
Tujuan Umum:
ASM mampu tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi selalu
berbuat baik.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menyebutkan kalimat “Yusuf adalah pemaaf”
a ASM terdorong untuk selalu mendengarkan orang tua
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
a ASM mengerti latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf kepadanya
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
a ASM mengerti latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf kepadanya
Daftar Nyanyian:
1. BESM. 22
2. BESM. 31
3. BESM. 88
4. BESM. 89
5. BESM. 309
6. BESM. 125
7. BESM. 308
mandiri dan sudah mampu menjaga diri juga mengurus dirinya sendiri.
Dengan kata lain, bila saat kecil kita memperhatikan didikan orang tua sampai
besar kita akan selalu mengingatnya. Karena didikan orang tua akan membuat
kita menjadi anak yang cerdas dan berperilaku baik.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kadang kala kita merasa kesal apabila orang
tua mengingatkan atau bahkan memarahi kita walaupun karena kesalahan
kita sendiri. Orang tua marah itu juga karena kasih sayang mereka yang tidak
menginginkan kita selalu berbuat salah. Ingatlah adik-adik, semua orang tua
pasti sayang sama anak-anaknya, pasti bangga dengan anak-anaknya.
Karenanya orang tua kita selalu ingin membuat kita bahagia, senang dan suatu
saat menjadi orang yang berhasil. Coba perhatikan, mereka harus bekerja
keras setiap hari meninggalkan rumah lalu pulang setelah sore hari pastilah
mereka lelah. Ada juga orang tua yang bekerjanya malam hari lalu pulang di
pagi harinya pastilah mereka ngantuk, bukan? Itu dilakukan sebagai
tanggungjawab untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya.
Kemudian setelah kita dewasa kita menjadi anak-anak yang sukses, yang
beruntung siapa? Ya, kita sendiri. Tetapi orang tua akan bangga terhadap
anaknya.
Nah, saat ini firman Tuhan mengajak kita untuk menyukai didikan dan
pengajaran. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diajari untuk mendapatkan
hikmat, pengertian dan kecerdasan juga kepintaran. Bagaimana cara
mendapatkannya?
1. Mau mendengar dididikan atau pengajaran maupun nasehat orang tua,
guru sekolah Minggu atau guru di sekolah terutama dari firman Tuhan.
2. Memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar, dengan membaca buku
atau menonton film tentang ilmu pengetahuan dari HP atau YOUTUBE
dengan pengawasan orang tua kita. Sediakan juga waktu untuk bermain
untuk membahagiakan hati kita dan melatih keterampilan (kreatifitas).
Boleh bermain game di rumah, tetapi lebih baik lagi bermain bersama
teman di luar rumah dan jangan lupa untuk istirahat juga ya.
3. Selalu berdoa memohon kepintaran dari Tuhan, seperti Salomo yang selalu
berdoa pada Tuhan untuk meminta hikmat atau kepintaran. Ingat
membaca Alkitab atau adik-adik yang sudah dikasih orang tua pegang
HP (gadget) pergunakanlah untuk hal-hal baik jangan habiskan waktu
main game, adik-adik boleh menonton film cerita Alkitab dari HP atau
YOUTUBE.
Tujuan Umum:
ASM semakin mengerti tentang nasihat orang tua dan bagaimana
melakukannya dengan baik
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong untuk selalu patuh kepada orang tua
a ASM mengerti dan menghargai orang tua yang membesarkannya
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa semua orang tua sangat menyayangi anak-
anaknya
a ASM termotivasi untuk melakukan segala petunjuk orang tua dengan
senang hati
a ASM mengerti jika orangtua terkadang memarahi anak-anaknya itu
adalah bukti kasih sayang mereka
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti segala nasihat dan perintah orang tua harus dilakukan
dengan senang hati
a ASM memahami bahwa Tuhan juga berbicara melalui orang tuanya
a ASM termotivasi bahwa jika menjadi orang yang sukses berarti harus
taat kepada orang tua
Daftar Nyanyian:
1. BESM. 15:1
2. BESM. 26:1
3. BESM. 63:1
4. BESM. 74:1
5. BESM. 18:1
6. BESM. 131:1
7. BESM. 128:1
Istri Naaman pun memberi tahu suaminya. Naaman mau mencoba apa saja
untuk sembuh. Lalu dengan membawa pegawai-pegawainya Naaman pergi
ke negeri Israel membawa persembahan berupa perak, emas dan pakaian
yang indah untuk menemui nabi Elisa ke rumahnya. Naaman mengira Elisa
akan menyambut dia seperti orang penting. Tapi, ternyata tidak. Malah Elisa
tidak menemui Naaman orang terhormat itu, melainkan Elisa mengutus
seorang pelayan untuk berkata begini kepada Naaman, “Pergilah Tuan mandi
tujuh kali di Sungai Yordan, nanti Tuan sembuh sama sekali.” Mendengar
itu, Naaman marah dan berkata, “Saya pikir dia akan keluar sendiri menemui
saya, dan berdoa kepada TUHAN, Allahnya, serta menggerakkan tangannya
di atas bagian badan saya yang sakit ini lalu saya menjadi sembuh”. Tapi, dia
malah menyuruh saya mandi di sungai Israel. Banyak sungai di negeriku yang
jauh lebih bagus dari sungai Yordan, lebih baiklah saya mandi di sana supaya
sembuh!” Naaman marah dan pergi dari rumah Elisa. Tetapi pelayan-pelayan
Naaman, membujuknya, kata mereka: “Tuan, seandainya Tuan disuruh
melakukan sesuatu yang sulit, pasti Tuan akan melakukannya. Apalagi ia
hanya menyuruh Tuan mandi supaya sembuh!” Akhirnya Naaman mengalah
dan menuruti pesan nabi Elisa untuk mandi di sungai Yordan, membenamkan
dirinya tujuh kali dan hasilnya Naaman sembuh dan badannya menjadi sehat
kembali seperti badan anak muda. Dan Naaman pun berjanji akan
menyembah Tuhan saja.
Tujuan Umum:
ASM memahami kebaikan Tuhan dalam kehidupan manusia dan Tuhan
sanggup melakukan segala mujizat atas segala penyakit
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari bahwa anak-anak Tuhan harus selalu menolong
a ASM termotivasi untuk berdoa kepada orang lain (keluarga yang sakit,
sahabat yang sakit, dll.
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM semakin melatih diri bahwa dimana pun harus bisa berbuat baik
a ASM menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihi manusia
a ASM mengerti bahwa Tuhan mampu menyembuhkan segala penyakit
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang perbuatan baik dimana pun berada seperti seorang
anak perempuan di rumah Naaman
a ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat senang dengan orang-orang yang
peduli terhadap sesama
Daftar Nyanyian:
1. BESM. 26:1
2. BESM. 31:1
3. BESM. 172:1
4. BESM. 97:1
5. BESM. 128:1
6. BESM. 124:1
7. BESM. 123
iman para murid-Nya. Dalam hal ini, inilah cara Yesus mengajak murid-
muridNya untuk melayani. Apa yang dilakukan Yesus adalah bukti bahwa Ia
tidak hanya memperhatikan kebutuhan rohani manusia, namun juga
memperhatikan kebutuhan jasmani, salah satunya adalah makanan.
Adik-adik Sekolah Minggu, melalui Firman Tuhan ini, kita mau diajak
dan diarahkan:
1. Bahwa Yesus selalu memperhatikan kebutuhan kita, baik jasmani maupun
rohani. Sebagaimana dalam nas ini, orang-orang yang datang kepada Yesus
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang besar; baik untuk mendapatkan
pengajaran, kesembuhan dari penyakit, juga kebutuhan fisik lewat
makanan, dan Yesus pun mau memenuhi kebutuhan orang banyak itu.
Demikian jugalah hendaknya kita menyerahkan hidup kita, tidak perlu
khawatir, karena Yesus selalu memperhatikan kebutuhan kita.
2. Sebagai anak-anak, kita harus percaya akan kuat kuasa Tuhan Yesus.
Jangan mengandalkan pikiran kita, karena jika demikian maka kita tidak
akan pernah percaya akan kuasa-Nya. Amin!
Tujuan Umum:
ASM semakin mengerti bahwa Tuhan adalah Maha Penyayang dan memberi
kehidupan sehari-hari
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bagaimana menolong orang lain dan selalu mampu berbagi
a ASM terlatih untuk berterima kasih kepada Tuhan atas makanan sehari-
hari
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti arti mujizat
a ASM mampu mengingat cerita perikop (5 roti dan 2 ikan serta 5.000
orang)
a ASM terlatih untuk mau saling berbagi
a ASM menjadi anak yang rajin berdoa/bersyukur setiap mau makan
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami arti mujizat
a ASM mampu mengingat cerita perikop (5 roti, 2 ikan, 5.000 orang, serta
12 bakul)
a ASM semakin mengenal Tuhan Yesus sebagai sumber kehidupan
a ASM terlatih untuk mau hidup saling berbagi
Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 32: 1-2
2. BESM No. 312:1
3. BESM No. 233:1
4. BESM No. 183:1
5. BESM No. 142:1
6. BESM. No. 79:1
7. BESM. No. 78:1
Adik-adik sekalian! Kisah penyelamatan bayi Musa ini terjadi akibat adanya
perintah dari seorang raja Mesir kepada bidan-bidan yang menolong
perempuan Ibrani yang bernama Sifra dan Pua, untuk membunuh setiap
anak laki-laki yang lahir dari orang Ibrani. Adapun perintah ini didasarkan
kepada keadaan bangsa Israel di mana orang-orang Israel bertambah banyak
dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga ada ketakutan bagi orang Mesir,
jangan-jangan suatu saat orang Israel, yang karena banyak jumlahnya akan
memerangi bangsa Mesir. Namun karena bidan-bidan itu takut akan Tuhan,
mereka membiarkan bayi-bayi tetap hidup, sekalipun tindakan itu sangat
beresiko karena menentang perintah raja Mesir. Tindakan penyelamatan itu
mereka lakukan juga kepada satu keluarga Ibrani, yaitu dari keluarga Lewi
(orang tua Musa). Setelah Musa lahir (anak yang cantik), orang tuanya
berusaha untuk menyelamatkan bayi Musa dengan menyembunyikannya
selama tiga bulan. Namun karena tidak dapat lagi menyembunyikannya lebih
lama dari itu, sehingga orang tuanya mencari akal untuk menyelamatkan
bayi Musa, yaitu dengan meletakkannya di dalam sebuah peti pandan yang
sudah dilapis dengan gala-gala dan kemudian menaruh peti itu ke sungai Nil.
Ini adalah salah satu cara yang cukup kreatif yang dilakukan ibunya Musa
untuk menyelamatkan anaknya yang dalam ancaman bahaya. Usaha
penyelamatan bayi Musa tidak berhenti di situ saja. Kakak perempuan Musa
yang bernama Miriam turut berperan demi menjaga keselamatan Musa
sendiri dengan mengikuti peti itu dari jauh. Tidak ada perasaan takut baginya
untuk menemui puteri Firaun. Sehingga ketika puteri Firaun menemukan
bayi itu, sang kakak langsung menyodorkan tenaganya untuk mencarikan
seorang ibu penyusu, yaitu ibu Musa sendiri. Dengan demikian, ancaman
Firaun tidak menyurutkan ibunya Musa untuk mempertahankan hidup
anaknya.
sampai ditorehkan dalam sebuah bentuk lagu dengan judul yang sama. Dalam
kalimat tersebut terkandung sebuah makna yang sangat mendalam, yaitu
tentang kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya, bahkan rela
melakukan apapun (pastinya hal yang baik) demi memperjuangkan anak-
anaknya. Sering, tantangan ataupun ancaman tidak menjadi penghalang bagi
orang tua kita; yang penting kebutuhan anak-anaknya bisa terpenuhi.
Ancaman yang dihadapi oleh seorang anak zaman ini, bukan lagi hanya
persoalan pembunuhan fisik. Tetapi dalam era digital ini, kejahatan yang
paling menakutkan adalah kejahatan digital, yang terwujud melalui
penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Kejahatan jenis ini bahkan dapat
menerobos ruang pribadi si anak, di mana orang tuanya sendiri pun sangat
sulit untuk memasuki ruang tersebut. Namun demikian, orang tua harus
memiliki tanggung jawab dalam melindungi anak-anaknya.
Tujuan Umum:
ASM mengerti cerita kelahiran Musa dengan baik
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti proses kelahiran Musa dan diletakkan di tepi sungai dalam
hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengerti arti nama Musa
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bahwa Musa disembunyikan dan diletakkan di tepi sungai
dalam hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengetahui peran putri Firaun dan kakak Musa dalam cerita
a ASM mengerti dan menghafal arti nama Musa
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bahwa Musa disembunyikan dan diletakkan di tepi sungai
dalam hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengetahui peran putri Firaun dan kakak Musa dalam cerita
a ASM mengerti dan menghafal arti nama Musa
Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 55:1
2. BESM No. 256:1
3. BESM. No. 104:1
4. BESM No. 278:1
5. BESM. No. 265:1
6. BESM No. 313:1
7. BESM No. 76:1
Adik-adik sekalian! Melalui Firman Tuhan ini, ada himbauan bagi umat Kristen
supaya hidup di dalam kasih dan damai. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menciptakannya, yaitu:
mendengar ucapan kotor dari seorang anak yang masih berumur 2 tahun,
yang masih baru belajar berbicara. Bahkan, jangan-jangan dari adik-adik
sekolah Minggu juga sering mengucapkan kata-kata kotor. Padahal dalam
Amsal 12:22 dikatakan: “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi
Tuhan.” Nah, melalui Firman Tuhan kali ini, alangkah baiknya jika kita bisa
menahan lidah dan bibir kita; membuang dosa dengan lidah. Ada banyak
contoh dari orang-orang yang menggunakan lidahnya secara salah; salah
satunya berkata dusta (Mzm.12:3). Segala perkataan yang diucapkan oleh
lidah dan bibir kita, tentu saja juga akan sangat mempengaruhi orang lain;
jika yang diucapkan adalah makian, maka akan memicu emosi atau
kemarahan orang lain, namun sebaliknya jika ucapan atau perkataan kita
penuh kelembutan, tentunya orang lain juga akan senang dan bahagia.
Dengan demikian, akan tercipta kedamaian. Kasih dan damai bagaikan dua
sisi mata uang yang tidak terpisahkan yang menjadi kebutuhan manusia secara
umum. Oleh sebab itu adik-adik Sekolah Minggu, usahakanlah hidup dalam
kasih dan damai. Dengan gaya hidup yang penuh kasih itu, kita dapat menjadi
saluran berkat bagi sesama. Amin.
Tujuan Umum
ASM menjadi berkat dengan mengusahakan hidup dalam kasih dan damai
Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM mengasihi teman, orang tua, dan saudara-saudaranya
a ASM dapat melafalkan perkataan tentang kedamaian
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang cara-cara untuk mengasihi
a ASM terdorong untuk menghargai perbedaan dan berdamai
a ASM terdorong berdamai dengan cara saling memaafkan
a ASM melatih diri untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kedamaian
a ASM terdorong untuk memiliki sahabat yang banyak dan tidak menipu
atau membalaskan dendam kepada orang lain
a ASM dapat meneladani dan memahami teladan Yesus tentang kedamaian
(tidak membalasan kejahatan dengan kejahatan)
Daftar Nyanyian:
1. BESM. No. 81: 1
2. BESM No. 256: 1
3. BESM No. 155: 1
4. BESM No. 57: 1
5. BESM. No. 319:1
6. BESM No. 73: 1
7. BESM No. 311: 1
Adik-adik yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Untuk melawan
Goliat, Daud hanya mengambil lima batu yang licin. Tidak ada keraguan bagi
Daud untuk berperang dan mengalahkan Goliat, karena Daud mengandalkan
nama Tuhan alam semesta dan meyakini bahwa Tuhan akan menyerahkan
Goliat ke dalam tangannya (ay.46). Walaupun ada sindiran dan pandangan
yang meremehkan atau menghina dari Goliat terhadap diri Daud, namun
Daud tidak takut. Ada pengakuan Daud akan kekuatan Allah, dan ini adalah
sebuah pernyataan iman yang sangat besar yang tentunya itu berasal dari
hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan Allah. Daud mengakui Tuhanlah
yang akan berperang dan menyerahkan Goliat ke tangannya. Dan benar saja
adik-adik, hanya dengan sebuah batu dan sekali lempar akhirnya Goliat mati.
Apakah itu karena kebetulan adik-adik? Atau karena kemampuan Daud dalam
membidik sehingga batu itu tepat mengenai dahi Goliat? Tentu saja tidak!
Semua itu adalah rencana Tuhan, dan karena kekuatan Tuhan yang diimani
oleh Daud. Dengan demikian, jika Tuhan sudah bertindak, maka siapa pun
tidak akan dapat menghalangi Tuhan untuk bekerja sesuai dengan kehendak-
Nya. Kekuatan Tuhan itu tidak dapat ditandingi oleh siapa pun dan oleh apa
pun.
dan kemampuannya sendiri. Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan, sudah
sepantasnya kita berserah diri dan mengandalkan kuasa Tuhan. Kita harus
tetap yakin akan kuasa dan pertolongan-Nya, dan bukan mengandalkan uang,
jabatan, harta, keluarga, teman. Biarlah Allah yang mengendalikan jalan hidup
kita. Andalkan Tuhan dalam hidupmu ya adik-adik! Amin.
Tujuan Umum:
ASM dapat mengandalkan Tuhan di dalam setiap kehidupannya.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal Daud dan Goliat dalam nas
a ASM mampu melafalkan “Allah memenangkan Daud”
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami kuasa Allah yang dapat menolong dan memenangkan
orang yang bersandar kepadaNya
a ASM terdorong untuk semakin taat dan bersandar kepada Tuhan
a ASM mengetahui cerita Daud dan Goliat orang Filistin dalam nas
Daftar Nyanyian :
1. BESM. No. 166: 1
2. BESM No. 133: 1
3. BESM No. 85: 1
4. BESM No. 128: 1
5. BESM No. 154:1
6. BESM No. 90: 1
7. BESM No. 257: 1...
Anak-anak Sekolah Minggu yang baik, tadi kalian sudah berkenalan dengan
Raja Yosia, keren kan Raja Yosia? Apakah kalian mau seperti Raja Yosia? Iya,
tentu saja bisa. Tetapi ingat ya pesan Raja Yosia, jika ingin menjadi raja atau
pemimpin maka orangnya harus takut akan Allah. Jika anak-anak Sekolah
Minggu menjadi takut akan Allah, manakah tandanya? Anak yang tidak suka
berbohong; tidak mau menipu teman dan orangtua, kakak atau adik; tidak
mau mencuri uang, barang teman, dan lain-lain, tidak mau mengatakan
sesuatu yang tidak benar tentang sahabat. Mengapa semua itu tidak perlu
dilakukan, karena semuanya itu adalah dosa. Lalu, apakah yang harus kita
lakukan? Mencintai Allah dengan mencintai sesama: mencintai ayah dan ibu,
kakak dan adik, sahabat-sahabat, menolong sesama, rajin berdoa, rajin
membaca Alkitab, dan rajin belajar. Kelak nanti anak-anak kami yang baik
akan menjadi seorang pemimpin dimana pun berada. Mulailah dengan
berlatih memimpin diri sendiri, bahwa apa saja yang didoakan maka itulah
yang dihidupi dan dilaksanakan setiap hari.
Tujuan Umum
ASM mampu bercita-cita menjadi pemimpin yang taat akan Allah
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menjadi anak yang penurut dan taat
a ASM mengenal tentang pemimpin
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui kisah Yosia dalam nas
a ASM termotivasi untuk memimpin diri sendiri dan adek-adeknya
a ASM dapat dipimpin dengan baik
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang kisah Yosia sesuai dengan nas
a ASM mengerti tentang pemimpin yang takut akan Tuhan
a ASM dimotivasi untuk menjadi pemimpin yang berani dan taat kepada
Tuhan
a ASM bersedia untuk menjadi pemimpin dan orang yang mau dipimpin
a ASM mengenal Yosia, ayah, dan ibunya
Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 334:1
2. BESM No 321:1
3. BESM No 324:1
4. BESM No 311:1
5. BESM No 248:1
6. BESM No 7:1
7. BESM No 65:1
Setelah perayaan Paskah usai, mereka pun berjalan menuju jalan pulang, dan
Yesus tidak ada bersama orangtuanya, tetapi ayah dan ibu Yesus berpikir bahwa
pastilah Yesus ada bersama-sama dengan mereka yang satu arah perjalanan
pulang dan berada di antara keramaian. Namun mereka semakin sadar bahwa
Yesus tidak ada bersama mereka. Yesus hilang di antara keramaian! What?
Bisa bayangkan tidak kalau anak-anak Sekolah Minggu sedang bersama guru-
guru dalam suatu acara retret, dan tiba-tiba seorang dari antara anak-anak
tertinggal di tempat retret. Guru-guru sadar kalau seorang anak tertinggal
saat setelah setengah perjalanan pulang. Pastilah guru Sekolah Minggu panik
luar biasa. Demikian juga dengan orangtua kita kalau anaknya tiba-tiba hilang
di keramaian, orangtua mana yang tidak panik untuk mencarinya? Maria
dan Yusuf mencari Yesus kemana-mana selama 3 hari. Coba bayangkan
bagaimana paniknya selama tiga hari tidak dapat menemukan anaknya.
Apakah anak-anak Sekolah Minggu panik juga ketika tidak bersama orangtua
saat di keramaian? Ya pasti kalian juga panik, bukan?
Akan tetapi, berbeda halnya dengan Yesus. Dia tidak panik meskipun tidak
bersama orangtuanya, sebab dia sedang berada di Bait Allah bersama para
alim ulama, yaitu para imam dan rabi. Yesus menyebut Bait Allah sebagai
rumah Bapa-Nya yang sangat mengasihi Dia. Imam adalah mereka yang
bertugas di Bait Allah, ya seperti Pendeta, dan rabi itu adalah guru pengajar di
Sinagoge atau Bait Allah. Mereka sangat kagum, karena Yesus mampu
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Wah… Yesus
memang sangat hebat dan pintar ya? Bayangkan saja, kalau ada dari anak
Sekolah Minggu yang bisa menjawab setiap pertanyaan dari Pendeta dan
Sintua, dan juga kakak-kakak Guru Sekolah Minggu, pastilah ada rasa kagum
kepada anak Sekolah Minggu itu.
Itulah hikmat, kepandaian yang didasari oleh sikap takut akan Allah. Maria
dan Yusuf menemukan Yesus tepat pada saat Dia dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu. Para alim ulama itu juga kagum dan tercengang, demikian
juga dengan ayah dan ibunya sangat kagum dan tercengang melihat
kepandaian dan hikmat yang dimiliki oleh Yesus. Boleh kita katakan, pastilah
mereka sebagai orangtua sangat bangga melihat Yesus. Apakah anak-anak
Sekolah Minggu ingin menjadi pandai dan berhikmat seperti Tuhan Yesus?
tentunya kepandaian dan hikmat tidak datang dengan sendirinya. Jika anak-
anak Sekolah Minggu ingin menjadi orang yang pandai dan berhikmat, maka
takutlah akan Tuhan, rajinlah berdoa, rajinlah belajar, dengarkan nasihat
orangtua, dengarkan didikan guru, rajinlah beribadah kepada Tuhan. Jangan
bermain melulu ya… tetapi pakailah waktu untuk bermain dan belajar dengan
hikmat, supaya bisa cerdas seperti Tuhan Yesus.
Maria dan Yusuf pun mengajak Yesus pulang, dan pada ayat 52 dikatakan
bahwa Yesus semakin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-
Nya, dan makin dikasihi Allah dan manusia. Lihatlah, Yesus yang semakin
bertambah besar semakin menjadi teladan. Dia yang selalu mau
mendengarkan ajaran dan nasihat, berdoa dan takut akan Allah, yang selalu
menjalani hidupnya dengan cinta kasih, semakin disayangi oleh Allah dan
juga tetangga-tetangganya, terlebih orangtuanya. Wah… ternyata kalau kita
pandai dan berhikmat maka kita akan disayang Tuhan dan juga akan disayang
oleh mama, papa, Opung, Namboru, atau Nantulang, karena perbuatan dari
anak yang takut akan Tuhan itu tidak suka menyakiti teman, tidak suka
Tujuan Umum:
ASM mempunyai semangat untuk menjadi anak yang mandiri, pintar, dan
berhikmat.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah dan berdoa
a ASM rajin belajar dan membaca
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui mengapa Yesus berada di Bait Allah
a ASM rindu bersekutu dengan Tuhan di Gereja
a ASM meneladani Yesus, mengerti akan firman Allah
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong untuk semakin bersemangat untuk rajin belajar agar
berhikmat
a ASM mengetahui cerita Tuhan Yesus berada di Bait Allah dengan bahasa
sederhana
a ASM terdorong untuk mencintai Gereja
Daftar Nyanyian:
1. BESM No.61:1
2. BESM No. 122:1
3. BESM No 129:1
4. BESM No 136:1
5. BESM No153:1
6. BESM No 158:1
7. BESM No 65:1
maka bukan hanya ibu dari anak-anak Sekolah Minggu saja yang berbahagia,
tetapi juga gereja: guru-guru Sekolah Minggu, para Parhalado, dan seluruh
jemaat juga akan berbahagia melihat pertumbuhan anak-anak Sekolah
Minggu. Yesus tentu sangat senang menerima ungkapan perempuan itu,
tetapi Yesus mengingatkan bahwa “Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Kebahagiaan
mengikut Yesus Kristus itu ada ketika kita sungguh-sungguh mau
mendengarkan Firman Tuhan. Jika anak-anak Sekolah Minggu ingin menjadi
orang yang berbahagia maka mulailah dari mendengarkan Firman Tuhan,
seperti: membaca Alkitab, menghapal isi Alkitab, mendengarkan khotbah,
dan menceritakan isi firman Tuhan kepada orang lain.
Tujuan Umum
ASM menjadi anak yang bahagia di dalam Tuhan dengan mendengarkan
firman Tuhan
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang bahagia dan sukacita
a ASM mengenal Alkitab adalah firman Tuhan
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti kasihsayang orang tua kepada anak-anaknya
a ASM mau dididik menjadi anak yang pintar dan membanggakan orang
tuanya
a ASM mengetahui firman Tuhan yang memberikan hikmat
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya
a ASM mengerti bahwa mendengarkan firman Tuhan lebih penting dari
apapun
a ASM menghafal ayat Alkitab tentang firman Tuhan dari Matius 6: 33
Daftar Nyanyian :
1. BESM No 25:1
2. BESM No 26:1
3. BESM No 254:1
4. BESM No 252:1
5. BESM No 248:1
6. BESM No 153:1
7. BESM No 65:1
Samuel adalah anak yang patuh. Dia memenuhi keinginan dan janji ibunya
untuk hidup di Bait Allah. Dia menuruti apa yang diajarkan oleh Imam Eli
kepadanya. Samuel juga adalah anak yang sangat sigap, di mana setiap kali
ada yang memanggilnya secara khusus di Bait Allah, maka dia langsung
menyahut dan tidak pernah berbantah. Oleh karena itu Samuel dipilih Allah
sebagai anak yang kekasih, dan memanggil Samuel kepada panggilan khusus
untuk melayani Allah. Allah memilih Samuel, karena sikapnya dan juga
kepatuhannya.
Tujuan Umum:
ASM memahami bahwa Tuhan juga memanggil seorang anak kecil untuk
melakukan pekerjaan Tuhan
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mempunyai sikap mendengarkan kepada orang tua
a ASM mampu menghafalkan berulang-ulang “aku mau mendengarkan
Tuhan”
Horong II
Tujuan Khusus
a ASM memahami arti panggilan Tuhan
a ASM mengetahui bahwa Samuel dipanggil Tuhan untuk melakukan
rencanaNya
a ASM terdorong untuk setia kepada Tuhan
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal tokoh Samuel dan arti nama Samuel
a ASM mengetahui hubungan yang sangat dekat antara Samuel dengan
Tuhan
a ASM mampu menceritakan latar belakang Samuel dipanggil Tuhan
Daftar Nyanyian :
1. BESM No 123:1
2. BESM No 122:1
3. BESM No 117:1
4. BESM No 48:1
5. BESM No 27:1
6. BESM No 14:1
7. BESM No 65:1
Allah yang mengetahui isi hati manusia. Dengan demikian sepintar apapun
manusia menutupi kesalahannya, Tuhan pasti tahu. Dosa dalam hati sekalipun
Allah tahu, tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan Allah. Apa yang
terjadi pada Ananias dan Safira ini mengingatkan kita dengan apa yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus ”Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon.” Jika kita memang benar-benar mau memberikan hidup
kita pada panggilan Tuhan Yesus maka kita harus sepenuhnya memberikan
diri kepada Tuhan, bukan setengah hati. Orang yang setengah hati mengikut
Yesus maka bisa seperti Ananias dan Safira. Yang diperbuatnya hanyalah
kemunafikan dan menyalah gunakan nama Tuhan untuk mendapat pujian
bagi diri sendiri.
Kita mau diajar bahwa Tuhan tidak dapat didustai, apa yang kita lakukan
secara tersembunyi di hadapan manusia semuanya terlihat jelas di mata Tuhan.
Kita bisa saja mengelabui atau menutup-nutupi apa yang ada dalam hati kita
di hadapan sesama kita manusia, namun tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, bahkan Tuhan sendiri yang jauh lebih mengetahui siapa kita
dibandingkan kita sendiri. Kesungguhan iman dan kasih kita kepada Tuhan
haruslah dengan kesungguhan mempersembahkan hidup kita menjadi
persembahan yang kudus bagi Tuhan. Iman kita dengan sendirinya akan teruji
kemurniannya dalam menghadapi setiap situasi dalam kehidupan ini, dalam
hubungan kita dengan sesama, dalam keluarga, dalam kehidupan. Tuhan
melihat apa yang kita perbuat apa yang ada dalam hati kita.
Ada banyak orang menyangka bahwa Tuhan itu bisa dikelabui atau ditipu.
Mungkin dia bisa menyembunyikan kejahatannya di depan manusia, namun
dihadapan Tuhan tidak bisa. Allah punya kuasa untuk memusnahkan para
penjahat dari muka bumi ini. Ananias dan Safira mati dihukum Allah (ay. 5,
10). Allah dengan tegas menghukum Ananias dan Safira, supaya menunjukkan
kebencianNya terhadap semua penipuan dan ketidakjujuran dalam kerajaan
Allah. Salah satu dosa yang paling buruk ialah menipu Allah. Karena itu
marilah kita tinggalkan segala dosa dan kejahatan kita. Tuhan akan
mengampuni orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai
Tuhan murka atas dosa-dosa kita. sebab Dia tahu segala apa yang kita perbuat.
Tujuan Umum
Tuhan senang melihat orang yang jujur dan setia kepadanya.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengatakan jujur terhadap sesama dan orang tua
a ASM terdorong untuk melakukan perbuatan baik
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui arti dari persembahan
a ASM mengenal tokoh Ananias dan Safira
a ASM mengetahui latar belakang kebencian Tuhan terhadap Ananias dan
Safira
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menceritakan latar belakang Ananias dan Safira yang
mendustai Tuhan
a ASM mengetahui bahwa perlakuan Ananias dan Safira adalah bukti
tindakan yang mendustai Roh kudus
a ASM memberi pengertian sikap jujur akan mendatangkan berkat Tuhan
Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 42:1-2
2. BESM NO. 87:1
3. BESM NO. 124:1
4. BESM NO. 60:1
5. BESM NO. 274:1
6. BESM NO. 136:1
7. BESM NO. 65:1
terpuji. Ada juga yang memberikan persembahan kepada Tuhan dilihat dari
untung ruginya. Tuhan juga tidak menuntut yang lebih dari kemampuan
kita, apa yang mampu diberikan itulah yang berkenan kepada Tuhan.
Persembahan yang terbaik bagi Tuhan adalah hati yang bersih, tulus untuk
kasih terhadap manusia terlebih kepada Tuhan. Persembahan yang diberikan
harus sesuai dengan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan. Tubuh, jiwa
dan roh adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan. Setiap orang yang hidup memiliki tubuh yang dapat digerakkan.
Begitu juga dengan persembahan yang diminta dari setiap orang percaya adalah
persembahan yang hidup, yang memiliki manfaat bagi orang lain. Tubuh
yang dipersembahkan itu menyangkut totalitas kehidupan yang memiliki
pola pikir dan sikap yang dewasa atau dengan kata lain memiliki pola pikir
yang selalu bersandar kepada Tuhan. Jadi setiap orang yang
mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan adalah orang-orang yang rajin, aktif,
optimis dan bukanlah orang pemalas yang apatis, skeptis dan pesimis. Tubuh
kita, yang harus kita jadikan persembahan hidup yang berkenan di hadapan
Allah. Kepala, Rahmat, berkat: Kalau kita mau mempersembah-kan tubuh
kita kepada Allah, pertama sekali kita harus mau menundukkan kepala di
hadapan Allah. Mengapa? Karena dengan demikian kita akan diberkati Allah.
Mata, Amanat: Biasanya, Kita paling suka (Nonton TV, nongkrong dipinggir
jalan, dll). Sekarang, kita diajak untuk memperhatikan dan untuk melakukan
apa yang belum pernah kita pikirkan secara serius, yaitu: Kehendak Allah.
Mata kita harus tertuju kepadaNya. Kita harus melihat secara positif dan
mendengar secara positif.
Mulut, Panggilan. Selama ini kita memakai mulut dengan sembarang saja,
berkata dusta, menipu diri sendiri, mencaci teman-teman, berbohong kepada
sesama, saling berbantah-bantahan. Tetapi sekarang mulut kita akan menjadi
persembahan hidup bagi Tuhan. Akan memanggil Dia setiap saat. Dengan
demikian Tuhan akan menuntun hidup kita memberitakan damai sejahtera
Allah yang telah dianugerahkanNya kepada kita dalam diri Yesus Kristus.
Tangan, Kalau kita melipat tangan, atau tangan kita ini, menjadi bantal, tidak
begitu berguna, tetapi kalau tangan kita ini, bekerja, berkarya, menulis,
melukis, itu sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan kita. Tidak ada
gunanya, pulang sekolah, langsung lemparkan buku, lalu tidur atau main-
main. Tidak zamannya lagi demikian. Kita harus mau belajar keras dan bekerja
keras, supaya tercapai apa yang kita cita-citakan. Kaki, Pelayanan. Kita harus
berjalan dan bertindak memberitakan kemuliaan Allah. Kemana pun kita
pergi, beritakanlah Yesus, paling sedikit, hidup kita akan menjadi pembawa
sukacita, dapat di tiru orang lain. Nah adik-adik, jadikanlah hidupmu secara
total, menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan di hadapan
Allah.
Tujuan Umum:
Melalui pengajaran ini diharapkan ASM mampu mempersembahkan
hidupnya secara totalitas kepada Tuhan
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti kehendak Allah
a ASM mengetahui memberikan persembahan kepada Tuhan dengan baik
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu memberikan persembahan yang terbaik untuk
Tuhan
2. ASM terdorong untuk selalu rajin beribadah
3. ASM mengetahui persembahan adalah buah dari iman
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengikuti ibadah dengan baik dan teratur
a ASM mengetahui bagaimana memepersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang kudus dan yang berkenan kepada Allah
a ASM terdorong untuk melakukan kehendak Allah
Daftar Nyanyian :
1. BE SM No.14
2. BE SM NO. 205
3. BE SM NO. 11
4. BE SM NO. 183
5. BE SM NO. 121
6. BE SM NO. 124
7. BE SM NO.64
Adik-adik yang dikasihi Tuhan! Yusuf adalah anak kesayangan dari Yakub, oleh
karena itu dia menjadi dibenci oleh saudara-saudaranya sehingga ia menjadi
budak di Mesir. Dari mulai Yusuf kecil dia sudah mengalami banyak sekali
permasalahan. Dia selalu mengalami penderitaan. Yusuf diasingkan oleh saudara-
saudaranya ia juga pernah dijual oleh saudara-saudaranya. Bahkan dia juga
pernah masuk kedalam penjara karena difitnah oleh istri Potifar padahal Yusuf
tidak berbuat salah. Hingga pada kemudian hari ia menjadi orang yang berhasil
dan sukses di Mesir berkat pertolongan dari Allah.
Nas ini menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja di dalam kehidupan Firaun
dan Yusuf untuk mengendalikan masa depan bangsa-bangsa dan menyediakan
tempat bagi umat pilihanNya. Semua bangsa harus tunduk pada campur
tangan Allah dan penguasaanNya. Raja Firaun, adalah raja tanah Mesir yang
besar kuasanya, dalam tidurnya ia bermimpi. Muncullah beberapa ekor sapi
dari sungai, yang begitu bagus nampaknya, gemuk dan sehat. Belum pernah
Firaun melihat sapi-sapi sebagus itu. Ia merasa senang sekali melihat sapi-
sapi itu, karena sapi adalah binatang yang suci di negeri Mesir. Kemudian
muncullah tujuh ekor sapi yang lain dari air. Tetapi sapi-sapi itu sangat jelek,
kurus kering, kelaparan. Sangat mengerikan, dan apakah yang terjadi?
Sesudah sapi-sapi yang jelek itu berada dekat yang gemuk-gemuk tadi, sapi-
sapi itu diserangnya dan ditelan habis. Akan tetapi sapi-sapi yang kurus kering
itu tetap kurus, tidak berubah sedikitpun.
Mimpi yang kedua: Raja Firaun berdiri dekat sebidang tanah. Dilihatnya ada
yang bergerak dekat kakinya. Nampak sebatang gandum yang kecil muncul
dari tanah, hijau segar dan tumbuh cepat sekali. Tujuh bulir keluar dari tangkai
yang satu itu. Karena saratnya bulir-bulir itu tunduk ke bawah. Melihat
keadaan ini, Firaun merasa senang sekali, karena nanti hasil panen tentu baik
sekali. Tetapi terjadi lagi sesuatu yang amat menakutkan. Langit yang biru
berubah menjadi kekuning-kuningan. Matahari yang panas terik melayukan
tanaman. Lalu dekat kaki Firaun, tumbuh lagi sebatang gandum, kurus kerdil
karena panasnya angin gurun. Tujuh bulir yang kurus-kurus keluar dari batang
gandum itu. Seperti binatang yang kelaparan, bulir-bulir yang kering dan
hampa itu menunduk ke arah bulir-bulir yang gemuk itu dan menelannya
habis. Tetapi, bulir-bulir itu tetap kurus saja.
Apa yang terjadi? Hati Firaun menjadi tak tenteram, ia punya firasat bahwa
akan terjadi suatu malapetaka. Yang pasti dia tidak dapat tidur lagi, karena
itu ia bangun saja. Kepalanya pening, badannya terasa berat. Tak ada seleranya
untuk makan. Ia pergi ke Balai agung dan menyuruh orang memanggil semua
ahli nujum yang ada dalam istana itu. Yusuf tahu tentang apa arti mimpi itu.
Ia tidak memakai bahasa-bahasa yang indah, Yusuf menjelaskan apa yang
hendak disampaikan Tuhan Allah kepada raja Firaun. Ternyata tujuan kedua
mimpi itu sama artinya. Tuhan Allah memberitahukan kepada Firaun, apa
yang akan dilakukanNya dalam waktu singkat. Tujuh sapi yang gemuk dan
tujuh bulir gandum yang bernas itu berarti tujuh tahun kemakmuran.
Sedangkan tujuh sapi yang kurus kerdil serta tujuh bulir yang hampa kering
itu berarti tujuh tahun kelaparan. Ketujuh tahun kemakmuran itu akan datang
berlimpah-limpah.
cerdas dan bijaksana. “Orang ini harus mengumpulkan semua gandum yang
berlebihan selama tahun-tahun kemakmuran itu, dibantu oleh pegawai-pegawai
yang sangat banyak. Gandum itu dapat disimpan dalam gudang-gudang yang
besar. Itulah yang akan menjadi persediaan untuk rakyat selama masa kelaparan”.
Pertanyaan raja Firaun adalah: “Dimanakah kita dapat menemukan orang
bijaksana seperti orang ini? Karena Roh Allah tinggal dalam hatinya”. Dan
selanjutnya dapat kita lihat apa yang menjadi upah Yusuf? Kemudian Firaun
meminta Yusuf datang mendekat, lalu ia mencabut cincin meterai yang indah
dari jarinya dan memasukkannya ke jari Yusuf. Kalung emas yang indah
kemilau digantungkannya di leher Yusuf. Sang Firaun bersabda: “Dengan ini
engkau kuangkat menjadi gubernur, dan seluruh rakyat akan menaati perintahmu.
Hanya satu orang saja yang lebih besar kuasanya daripadamu, yaitu rajamu.
Penyelamat bangsa, begitulah engkau akan disebut”.
Tugas yang diberikan Firaun kepada Yusuf sangat berat, tetapi Tuhanlah yang
mengatur dan membina hidupnya, dan apa yang dibuat oleh Tuhan baik
adanya. Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk melakukan kebaikan,
tentu sekali sebagai anak sekolah Minggu yang mencintai firman Tuhan kita
akan hidup dalam kebaikan dan menjauhi segala macam kejahatan. Tuhan
Allah menginginkan supaya sesama manusia hidup dengan rukun. Rukun
artinya damai, tentram, tidak bertengkar sehingga kita dapat merasakan
sukacita di dalam kehidupan kita.
Tujuan Umum
ASM mengetahui bahwa Tuhan mencukupkan apa yang kita butuhkan
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa Tuhan sumber berkat
a ASM terdorong untuk rajin menabung
a ASM mengerti bahwa Tuhan selalu memelihara hidup manusia
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal siapa Yusuf dan Firaun
a ASM mengerti latar belakang Yusuf menjadi penguasa di Mesir
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menyebutkan tokoh Yusuf dan Firaun
a ASM mampu terdorong menjadi pemimpin yang baik
a ASM mengetahui bahwa Tuhan campur tangan terhadap kehidupan Yusuf
a ASM terdorong untuk rajin menabung
Daftar Nyanyian :
1. BE SM NO. 37:1-2
2. BE SM NO. 129 :1
3. BE SM NO 97
4. BE SM NO 89: 1-2
5. BE SM NO 71:1
6. BE SM NO 164
7. BE SM NO 65:1
Siapa disini yang tau apa itu garam dan bagaimana rasanya ? Garam sangat
penting dan banyak manfaatnya. Garam dijadikan bahan pengawet serta
menjadi pemberi rasa. Tubuh manusia juga membutuhkan garam. Rasa asin
garam dibutuhkan saat seseorang memasak. Jika tidak ada garam, masakan
akan terasa hambar. Kalau masakan hambar siapa yang mau makan? Tuhan
Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia, artinya kita memberi “rasa”
pada dunia. Garam itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Garam digunakan
untuk memberikan cita rasa pada masakan, mengawetkan makanan (telur,
ikan dan sayur), serta membantu proses penyembuhan. Seperti halnya garam,
yang tidak kelihatan dalam masakan tetapi memiliki pengaruh yang kuat
untuk memberi cita rasa, demikian hendaknya kehidupan setiap orang percaya
di tengah masyarakat. Meskipun sering tidak diperhatikan dan kurang
diperhitungkan, namun hendaklah umat Tuhan senantiasa memberikan
pengaruh yang positip.
Adakah diantara anak-anak yang suka berada atau berjalan di dalam kegelapan
? tentu tidak ada karena jika berada di dalam kegelapan kita tidak dapat
melakukan apapun dan kita juga tidak dapat melihat apa yang ada di sekeliling
kita jika kita berjalan tentu kita akan menabrak atau merusak benda-benda
yang ada di dalam rumah. Sehingga kita memerlukan cahaya untuk menolong
kita dapat melihat di sekeliling kita.
Peran terang tak kurang pentingnya. Dulu ketika matahari sudah terbenam,
orang harus menghentikan semua aktivitas. Alat penerang akan berfungsi
dengan baik bila ditempatkan di tempat yang lebih tinggi. Sedemikian
pentingnya peran garam dan terang, Yesus menyebut murid-murid-Nya
sebagai garam dan terang. Garam dan terang bermanfaat bukan untuk dirinya,
tapi untuk yang lain. Demikian terang akan berarti ketika menghalau
kegelapan yang berada di sekitarnya. Maka ketika Yesus meminta kita untuk
menjadi garam dan terang berarti kita mesti menjadi pribadi yang berguna
dan bermakna bagi orang lain.
Tujuan Umum:
Melalui pengajaran ini ASM mampu menjadi berkat di tengah-tengah dunia
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong melakukan kehidupan yang baik
a ASM terbuka untuk menolong orang lain
a ASM mampu melafalkan “garam dan terang dunia”
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa Tuhan menginginkan hidup kita harus
mempunyai pengaruh yang positif kepada orang lain
a ASM mampu menyebutkan ciri-ciri hidup menjadi garam dan terang
dunia
a ASM terdorong untuk menjadi anak pendamai, benci terhadap
kebohongan, dsb.
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa kita adalah garam dan terang dunia
a ASM mampu meneladani sikap Yesus Kristus sebagai pembawa garam
dan terang dunia
a ASM mengerti sikap yang diinginkan Tuhan Yesus dari pengertian garam
dan terang dunia
Daftar Nyanyian:
1. BE SM NO. 44: 1-2
2. BE SM NO. 89:1
3. BE SM NO. 97:1-2
4. BE SM NO. 125
5. BE SM NO. 129
6. BE SM NO. 160:1-2
7. BE SM NO. 92:1-3
Sebelum Yesus lahir, Nabi Mikha telah menubuatkan bahwa tempat kelahiran
Yesus itu bukanlah tempat yang terkenal. Hanya desa kecil bernama Betlehem.
Banyak orang tidak suka tinggal di kota kecil atau desa sebab tidak akan ada
banyak hal yang bisa didapat di sana. Pada umumnya, orang berpikir tidak
akan menjadi sukses jika terlalu lama tinggal di kota yang kecil. Oleh karena
itu, banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota besar untuk bekerja di
sana. Tetapi, Allah rupanya justru memilih Betlehem yang terkecil di antara
kaum Yehuda sebagai kota kelahiran Sang Juru Selamat. Dari kota yang kecil
inilah, lahir pengharapan akan keselamatan yang sudah dinanti-nantikan
manusia sekian lamanya. Melalui pelajaran hari ini, anak belajar memahami
bahwa Tuhan mau memilih dia yang masih kecil untuk membawa
pengharapan.
Kelahiran Yesus Kristus kedunia ini atau Natal membawa damai kepada
manusia,artinya melalui peristiwa natal kehendak Allah akan diwujudkan
ditengah tengah bumi ini.Allah telah datang melalui anakNya Yesus Kristus
kedunia ini untuk memimpin dengan benar, adil dan penuh kasih sayang.
Kepemimpinan Yesus menjadi teladan bagi pemimpin pemimpin kriten yang
membawa keadilan dan kebenaran,agar melalalui kepemimpinan kristen
membawa damai bagi orang lain.
Tujuan Umum
Memahami bahwa kelahiran Yesus telah dijanjikan dalam Perjanjian Lama,
Ia adalah lambang kedamaian dan kesejahteraan.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa masa Advent adalah masa dimana kita
menantikan kelahiran Yesus Kristus.
a ASM mengetahui bahwa Raja yang akan lahir adalah Yesus Kristus.
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa masa Advent adalah masa dimana kita
menantikan kelahiran Yesus Kristus.
a Advent pertama ditandai dengan menyalakan satu lilin.
a Mengetahui bahwa Betlehem adalah tempat dimana seorang Raja akan
lahir yaitu Yesus Kristus.
Horong III
Tujuan Khusus:
1. ASM memahami bahwa Advent adalah masa penantian. Advent pertama
ditandai dengan menyalakan satu lilin.
2. ASM mengetahui siapa nabi Mikha, yaitu seorang dari nabi-nabi kecil. Ia
menubuatkan kelahiran seorang Raja yang memerintah Israel di kota
Betlehem dan Raja tersebut adalah Yesus Kristus.
a Memahami bahwa menunggu atau menanti (advent) artinya kita telah
siap sedia menantikan kelahiran Yesus.
Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 36
2. BESM No. 86
3. BESM No. 156
4. BESM No. 165
5. BESM No. 199
6. BESM No. 196
7. BESM No. 172
Ini juga bentuk pertobatan sikap, bergerak dari sikap hidup hedonisme menjadi
pola hidup yang bersahaja (baca: sederhana).
Ada tiga hal yang menjadi poin utama yang disampaikan Yohanes, yakni:
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun; Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya. Ketiga poin ini mengandung sebuah
seruan kepada seluruh umat bahwa kedatangan Tuhan merupakan sebuah
momentum penting dan hebat. Sehingga setiap orang mesti bersiap-siap
menyambut kedatangan-Nya dengan melakukan pertobatan diri atau
melakukan oto-kritik pada diri sendiri dalam rangka mengkoreksi diri demi
mencapai sebuah perbaikan diri ke arah yang lebih baik tentunya. Pertama,
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun. Pemakluman akan suara
Tuhan yang berseru-seru, mengingatkan kita agar mengarahkan pandangan
dan memberikan telinga untuk mendengarkan suara-Nya atau dalam
pengertian luas mendengar sabda-Nya. Sabda Tuhan memberikan panduan
hidup serta memberi kekuatan bagi setiap umat. Sabda Tuhan bagaikan
Roti dan Air Kehidupan bagi kita yang menjadikan kita lapar dan haus akan
kebenaran-kebenaran Tuhan. Kedua, Persiapkanlah jalan untuk Tuhan. Hal
ini merujuk pada sikap dan pola hidup yang benar. Hidup benar dihadapan
Tuhan merupakan sikap hidup yang seturut dengan Firman Tuhan. Hal ini
mengacu pada hukum Tuhan yang terutama dan utama dalam Matius 22:37-
40: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama
dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Dengan
demikian, dalam minggu Advent II ini, kita diharapkan untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan di dalam hidup benar dan kudus dengan
mengasihi Allah dan sesama. Ketiga, luruskanlah jalan bagi-Nya. Berita Injil
mestilah disebar ke seluruh dunia. Seperti syair yang terdapat dalam KJ No.
120: Hai, siarkan di gunung, Di bukit dan di mana jua. Hai, siarkan di gunung,
Lahirnya Almasih. Berita Injil yang tesebar sampai ujung bumi memberikan
gaung bagi setiap orang untuk datang kepada Tuhan. Melalui kuasa Roh
Kudus para orang banyak dari Yudea dan seluruh Yerusalem datang kepada
Yohanes Pembaptis untuk dibaptis di sungai Yordan. Melalui Baptisan Kudus
kita memasuki hidup kekal di dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Allah
kita. (bnd. Roma 6:3-6).
Tujuan Umum
ASM ikut serta menjadi utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan-Nya melalui tindakan yang nyata, yaitu perubahan sikap hidup.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah dengan
hidup penuh cinta kasih.
a ASM mampu melafalkan: “Yesus sayang padaku”
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa sekolah Minggu dipakai Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya.
a ASM mampu mengenal siapa Yohanes Pembaptis, ibu dan ayahnya.
a ASM memahami bahwa salah satu mempersiapkan jalan bagi Tuhan
adalah dengan bertobat dan berbuat baik.
Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal tokoh Yohanes Pembaptis, ibu dan ayahnya, makanan
dan minumannya.
a ASM mengetahui hubungan ibu Yohanes Pembaptis dengan Maria ibu
Yesus Kristus.
a ASM mengetahui arti baptisan kudus (Roma 6:3-6).
a ASM dapat mempraktekkan perubahan sikap.
Daftar Nyanyian :
1. BESM No 187:1
2. BESM No 183:1
3. BESM No 170:1
4. BESM No 169:1
5. BESM No 168:1
6. BESM No 158:1
7. BESM No 65:1
bersatu hati menjadi orang tua yang penuh cinta kasih. Yusuf memiliki hati
yang tulus dengan berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Di
atas semua itu, bahwa Tuhan-lah sebagai Kepala dari setiap rumah tangga –
selanjutnya, umat disebut sebagai keluarga Allah.
Melalui minggu Advent III ini, adik-adik disapa juga untuk berbuat seperti
yang di Firmankan Tuhan Allah. Bertumbuh dan berkembang menjadi anak-
anak yang penuh cinta dan kasih. Menunjukkan sikap hormat dan santun
kepada orang tua, kakak, adik, saudara atau kepada siapa pun. Sehingga,
terciptalah relasi orangtua-anak yang penuh keakraban dan kehangatan. Di
sisi lain, melalui minggu Advent ini kita berharap dan memohon kepada Tuhan
agar anak-anak yang berada dalam belenggu ketakutan dan kekerasan rumah
tangga mendapatkan rangkulan cinta Tuhan. Kita juga memohon kepada
Tuhan agar setiap orang tua kita diberi hati yang penuh ketulusan dan hikmat
agar menjadi teladan bagi setiap anak-anaknya. Sehingga, setiap kita
dimampukan untuk bersukacita bersama-sama, sebab Tuhan ada di antara
kita. Marilah, selalu berharap dan memohon belas kasihan dan kemurahan
Tuhan. Maranatha – Tuhan Datanglah.
Tujuan Umum
ASM memahami bahwa Yesus Kristus adalah Imanuel. ASM hendaknya tidak
hidup dalam ketakutan tetapi harus penuh dengan sukacita.
Horong I
Tujuan Khusus
a ASM mengenal Yusuf dan Maria ibunya Yesus.
a ASM mampu melafalkan: “Imanuel, Tuhan beserta kita”
Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengenal siapa Yusuf dan Maria ibunya Yesus.
a ASM mampu hidup taat kepada perintah Tuhan.
a ASM memahami Imanuel: Tuhan tetap dekat dengan kita,
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal tokoh Yusuf dan Maria ibu Yesus.
a ASM mampu menceritakan dan meninggalkan ketakutannya.
a ASM mampu mendefinisikan kata Imanuel dengan artinya.
a ASM dapat menghafal Yesaya 55:8
Daftar Nyanyian:
1. BESM No136:1-2
2. BESM No 128:1-2
3. BESM No 326:1
4. BESM No 322:1
5. BESM No 253:1
6. BESM No 172:1
7. BESM No 65:1
Selamat Advent IV
Minggu ini adalah minggu terakhir kita
berada pada masa-masa Advent.
Selanjutnya, kita akan memasuki
momen perayaan Kelahiran Tuhan
Yesus Kristus. Tentunya, kita semua
berbahagia terlebih adik-adik Sekolah
Minggu yang telah menghayati masa
Advent I, II, III dan IV ini dalam
suasana gembira dan penuh
pengharapan untuk menantikan
kedatangan Tuhan. Topik minggu
Advent IV ini adalah: Imanuel, Allah
beserta kita (Donganta ma Debata; God
be with us). Berita kesukaan dunia telah
disebar bahwa pemberitahuan tentang
kelahiran Tuhan Yesus melalui gadis
perawan Maria. Dalam narasi ini
terlihat bagaimana Maria melakukan
komunikasi secara interaktif dengan malaikat Gabriel. Maria bertanya bagaimana
mungkin ia akan mengandung dan melahirkan anak sementara ia belum
bersuami. Inilah rencana Allah yang sesungguhnya bahwa Tuhan telah
mengosongkan dirinya dan mengambil rupa manusia namun ia adalah Allah
sejati – Anak Allah yang kudus (lih. ay. 35)
Tentunya, Maria telah dipilih Allah sebagai wujud kasih karunia Allah
kepadanya. Meskipun, Maria dan Yusuf masih bertunangan. Namun, mereka
berdua bersedia dan rela dipakai dalam rancangan karya keselamatan.
Penunjukan citra diri yang ditampilkan Maria dan Yusuf menggambarkan
hidup yang terpanggil dalam kasih karunia Tuhan. Dengan penuh kerelaan
dan sukacita besar menyambut karya Tuhan. Anak yang akan dilahirkan Maria
adalah Anak Allah yang akan menyelamatkan dunia. Inilah kasih Allah yang
terbesar bagi umat manusia: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
(lih. Yoh. 3:16). Cinta Allah yang hebat kepada seluruh kosmos – cinta Allah
adalah cinta Sejati dan cinta Abadi – kekal sepanjang generasi dan selamanya,
Alfa dan Omega.
Dalam setiap penantian kelahiran seorang anak selalu terselip sukacita besar
dalam menyambut peristiwa bersejarah tersebut. Nah, kita semua lahir dari
rahim ibu kita masing-masing. Bahkan, sejak dari kandungan kita telah
ditenun-Nya (Mzm 139:13). Perbuatan Allah sungguh ajaib dan dahsyat.
Logika manusia tidak mampu menyelami Kedaulatan dan ke-Maha Kuasaan
Allah. Keheranan dan kegelisahan bercampur aduk dalam diri Maria. Bahwa
semua hal yang terjadi di luar ilmu eksakta yang beredar di bumi ini. Kisah
Maria dan Elisabet yang mengandung pada masa tua – membuka kebaruan
cara berpikir manusia bahwa “tidak ada yang mustahil bagi Allah” - Roh Kudus
akan turun atas Maria dan kuasa Allah akan menaunginya. Lalu kata Maria:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.” Maria, melekatkan hidupnya dalam rancangan Tuhan. Maria
melakukan perenungan dan meditasi akan setiap sabda Tuhan. Kita percaya
bahwa setiap rancangan Tuhan pastinya akan menakjubkan, mencengangkan
dan mengherankan. Meskipun, kadang kala jalan-jalan Tuhan tiada terselami
dan tak kita pahami. Namun, Tuhan menuntun dan membesarkan hati kita
untuk tetap memercayai Dia. Imanuel, Allah beserta kita.
Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui bahwa kehendak Allah harus terjadi, sekalipun
tidak sesuai dengan kehendak kita.
Horong I
Tujuan Khusus
a ASM dapat bersyukur dengan apa yang ada padanya.
a ASM mampu melafalkan: “Tuhan, kehendak-Mulah yang jadi”
Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mampu bersyukur kepada Tuhan.
a ASM mampu bersyukur dengan apa yang ia miliki.
a ASM hidup dalam sukacita dalam menyambut natal.
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM bangga dengan apa yang ada pada keluarganya sendiri.
a ASM tetap semangat untuk mendoakan apa yang diinginkan kepada
Tuhan.
a ASM bersyukur atas keluarganya saat ini.
a ASM tetap hidup dalam semangat dan sukacita.
Daftar Nyanyian :
1. BESM No 216:1
2. BESM No 211:1
3. BESM No 218:1
4. BESM No 224:1
5. BESM No 225:1
6. BESM No 211:1
7. BESM No 209:1
Pertama, Allah setia pada janjinya. Kelahiran Yesus telah terwujud melalui
kelahiran-Nya: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-
Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (lih,
Yoh. 1:14). Allah memenuhi janji-Nya. Kristus telah lahir di kota Daud,
Betlehem. Yusuf dan Maria menunaikan bentuk tanggung jawabnya sebagai
warga negara. Mereka melangsungkan perjalanan panjang dan melelahkan.
Sebagai warga negara yang taat pada undang-undang negara. Yusuf
mendaftarkan dirinya bersama dengan tunangannya Maria, bertepatan
dengan waktu bagi Maria untuk bersalin. Inilah kota tempat kelahiran Yesus.
Kedua, Berita Natal adalah Allah peduli pada orang-orang yang termarjinalkan
(kaum terpinggirkan). Orang-orang yang termarjinalisasi menjadi pusat
perhatian Yesus. Berita Natal ini menggaungkan pengharapan baru akan sebuah
tatanan kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Yesus menyatakan
diriNya sebagai Juru Selamat Dunia. Dialah titik sentralitas keimanan kita.
Pada Dialah kita percayakan seluruh totalitas hidup kita yang rapuh dan
ringkih ini. Tuhan menyatakan diri bagi dunia bahwa Dialah Juru selamat yang
telah dinubuatkan oleh para nabi; melalui seruan Yohanes Pembaptis yang
berseru untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Kita terpesona bahkan takjub
akan berita Kesukaan ini. Firman telah menjadi daging – Kristus telah lahir.
Ketiga, Natal membawa perubahan total dalam diri setiap insan manusia.
Pastinya, melalui peristiwa Natal ini kita diarahkan untuk makin percaya
kepada Dia dalam penghayatan keagamaan kita. Menghayati kebesaran kasih
Allah bagi dunia. Allah memulihkan relasi yang telah rusak melalui kehadiran
anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.
Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui bagaimana Natal adalah mengingat kembali
peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia.
Horong I
Tujuan Khusus
a . ASM mengenal bahwa Yesus yang lahir adalah Juruselamat.
a ASM mampu melafalkan: “Natal, Kristus telah lahir”
Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengenal bahwa Natal adalah mengingat kembali kelahiran Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, bukan ulang tahun.
a ASM mengerti bahwa Natal adalah kesederhanaan.
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal bahwa Natal adalah mengingat kembali kelahiran Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, bukan ulang tahun.
a ASM mampu menceritakan kembali peristiwa kelahiran Yesus Kristus.
a ASM memahami tokoh Kaisar Agustus dan Kirenius serta sensus
penduduk yang dilakukan.
Daftar Nyanyian:
1. BESM No 210:1
2. BESM No 206:1
3. BESM No 202:1
4. BESM No 203:1
5. BESM No 205:1
6. BESM No 211:1
7. BESM No 212:1
Pada hari Natal II ini, Firman Tuhan menyapa kita bahwa Tuhan memerintah
atas dunia dan kerajaan-Nya tiada berkesudahan. Kedaulatan Tuhan terjadi
atas bumi dan sorga. Sesungguhnya, layaklah segala yang bernafas memuji
dan memuliakan nama-Nya (bnd. Mzm. 150). Dengan, bersukacita dan
bersorak sorai kita menyambut kehadiran takhta Allah. Dengan demikian,
segala lidah akan mengaku bahwa “Yesus Kristus adalah Tuhan” (bnd. Fil
2:11). Dengan demikian, kita semua dimampukan untuk menyembah Tuhan
di dalam kekudusan dan kebenaran. Oleh karena itu, adik-adik sekolah minggu
kiranya dapat menjaga hidupmu dengan kudus dan benar.
Menjadi garam dan terang artinya kita memiliki kualitas hidup yang menjadi
ciri karakteristik sebagai orang Kristen. Kita berani tampil beda dan tidak
serupa dengan dunia ini (bnd. Roma 12:2a). Memang, kita hidup di dunia ini
- namun kita memiliki daya dan upaya-upaya untuk menjadi garam dan
menjadi terang bagi dunia dengan menunjukkan citra hidup kristiani melalui
buah-buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:20-22).
Melalui cara-cara hidup praksis demikian, kita mewujudkan syalom damai
sejahtera di bumi ini.
Pesan Natal hari ini memberikan sebentuk harapan baru bagi setiap kita untuk
makin menghayati Cinta Kasih Allah yang besar bagi dunia ini. Cinta inilah
yang selalu kita tebar dan sebar sehingga dunia ini akan penuh dengan cinta
kasih Tuhan. Bumi penuh sukacita bahkan seluruh ciptaan akan turut
bersorak sorai. Sebab, telah sekian lama kita larut dan abai menjaga keutuhan
ciptaan. Biarlah kita makin disadarkan untuk berbagi kebaikan, melakukan
banyak kebajikan, berpihak pada alam demi tercapainya kehidupan yang
selaras dan harmoni.. Sekali lagi - Selamat Natal.
Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui Yesus Kristus adalah Raja atas segalanya, karena
itu ASM hendaknya tidak hidup dalam rasa takut.
Horong I
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa Yesus telah hadir dalam hidup kita.
a ASM mampu melafalkan: “Yesus menuntun aku”
Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui arti dan fungsi seorang Raja.
a ASM mengerti bahwa Raja yang lahir adalah Yesus Kristus.
a ASM mengerti bahwa kehadiran Yesus Kristus menghilangkan rasa takut.
Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengerti mengapa Yesus Kristus disebut sebagai Raja.
a ASM mengerti tiga jabatan Yesus Kristus.
a ASM mengerti arti nama Yesus dan arti kata Kristus.
a ASM mengerti bahwa keturunan Yakub adalah umat Kristen, dengan
memaparkan 12 nama anak Yakub adalah 12 marga Israel, dan Yesus
telah mendirikan Israel yang baru, yaitu Kristen.
Daftar Nyanyian
1. BESM No 224:1
2. BESM No 220:1
3. BESM No 221:1
4. BESM No 216:1
5. BESM No 215:1
6. BESM No 187:1
7. BESM No 195:1