Anda di halaman 1dari 102

Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

BUKU PANDUAN
KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU HKBP
Edisi II (JULI – DESEMBER 2021)

DITERBITKAN OLEH :
DEPARTEMEN KOINONIA HKBP
BIRO KATEGORIAL SEKOLAH MINGGU, REMAJA, NAPOSOBULUNG
KANTOR PUSAT Pearaja – Tarutung, Tapanuli Utara
Telp. (0633) 21707; 21122 (Ext. 100-139) Fax (0633) 21596
Website: www.hkbp.or.id

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

KATA PENGANTAR

Salam dalam nama Tuhan Yesus.

Sepantasnya kita mengucapkan syukur kepada Tuhan atas penyertaanNya


yang senantiasa menaungi kita. Di tengah wabah dunia pandemic Covid 19,
kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan dari Tuhan. Dalam hal ini
kita tetap di ingatkan untuk tetap menjaga diri demi memutus rantai
penyebaran virus tersebut.

Biro SMIRNA telah menyusun dan mengeluarkan Buku Panduan Kebaktian


Sekolah Minggu HKBP untuk semester kedua tahun 2021 ini. Dalam buku
panduan ini, kami juga telah melengkapinya dengan bahan pengajaran sesuai
almanak HKBP, daftar nyanyian dari Buku Ende Sekolah Minggu HKBP serta
telah membuat persiapan mengajar guru Sekolah Minggu, aktivitas/kreativitas
untuk dikembangkan di gereja masing-masing. Guru Sekolah Minggu juga
bisa mengikuti pengajaran dan kreativitas Sekolah Minggu dari Departemen
Koinonia-Biro SMIRNA HKBP di YouTube : Huria Kristen Batak Protestan
yang di upload setiap awal minggu.

Terimakasih kami kepada Team SMIRNA yang bekerja keras demi


kelengkapan buku panduan mingguan ini. Demikian juga kepada para Penulis
yang telah mengerjakan materi pengajaran Sekolah Minggu ini dengan baik,
kepada Pdt. Simeon Kudadiri, M.Th, Pdt. Sri Warsita Silalahi, S.Th, Pdt.
Mangandar Sinaga, M.Th, Pdt. Santa Manurung, S.Th, Pdt. Dr. Benny
Sinaga, Pdt. Togu Nababan, S.Th, dan Pdt. Wilda Simanjuntak,
S.Th.,M.Div.

Akhir kata, semoga buku pengajaran ini dan membantu kita untuk
mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu di HKBP, dimuliakanlah Tuhan
melalui pelayanan kita.

Kepala Biro
Sekolah Minggu Remaja & Naposobulung HKBP
(SMIRNA-HKBP)

Pdt. Toho Sinaga, S.Th.,M.I.Kom.

ii Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

KATA SAMBUTAN KEPALA DEPARTEMEN KOINONIA

Pelayanan kepada anak-anak Sekolah Minggu


adalah satu bagian pelayanan gereja yang tidak
boleh tertinggal. Kita mengingat bagaimana Yesus
memberi perhatian khusus terhadap anak-anak
dalam Lukas 18:16 ketika Yesus mengatakan,
“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan
jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah”. Pernyataan ini memberi
penegasan bahwa Yesus memandang anak-anak
begitu berharga.
Berangkat dari hal itu, gereja dalam tugas
pelayanannya tidak boleh abai terhadap
pelayanan Sekolah Minggu. Kita telah sering
mendengar bahwa anak-anak Sekolah Minggu adalah masa depan gereja.
Memberi perhatian kepada anak-anak, berarti gereja juga memberi perhatian
terhadap masa depannya sendiri. Sejalan dengan itu, dengan memberi
perhatian terhadap anak-anak, gereja tidak hanya memerhatikan masa
depannya, tetapi juga menempatkan anak-anak sebagai bagian dari gereja
masa kini, bahwa mereka adalah bagian dari pemilik Kerajaan Allah. Gereja
harus memperlihatkan keseriusannya dalam memperlengkapi anak-anak
sebagaimana Yesus memperlakukan mereka. Salah satu bentuk perhatian
yang dapat dilakukan oleh gereja adalah dengan memberikan pengajaran
yang baik dan tepat untuk menyokong pertumbuhan spiritual anak-anak.
Peranan guru Sekolah Minggu dalam proses pertumbuhan spiritual anak-
anak Sekolah Minggu tidak boleh dikesampingkan. Sebab guru-guru Sekolah
Minggulah yang bersentuhan secara langsung dengan proses pengajaran anak
Sekolah Minggu. Oleh karena itu, guru Sekolah Minggu perlu membekali
diri dengan Firman Tuhan dan melatih diri untuk menyampaikannya dengan
baik. Kita berharap, Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu ini dapat
membantu guru-guru Sekolah Minggu dalam mempersiapkan bahan
pengajaran yang baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan anak-anak.
Selamat memperlengkapi diri dan selamat melayani. Tuhan memberkati.

Teriring salam dan doa,


Pearaja Tarutung, Juli 2021
Kepala Departemen Koinonia HKBP,

Pdt. Dr. Deonal Sinaga


Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP iii
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar Kepala Biro SMiRNa ------------------------------------ ii


2. Kata Sambutan Kepala Departemen Koinonia HKBP -------------- iii
3. Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------- iv
4. Minggu V Setelah Trinitatis Tanggal 4 Juli 2021 --------------------- 1
5. Minggu VI Setelah Trinitatis Tanggal 11 Juli 2021 ------------------- 5
6. Minggu VII Setelah Trinitatis Tanggal 18 Juli 2021 ------------------ 8
7. Minggu VIII Setelah Trinitatis Tanggal 25 Juli 2021 ----------------- 12
8. Minggu IX Setelah Trinitatis Tanggal 1 Agustus 2021 -------------- 16
9. Minggu X Setelah Trinitatis Tanggal 8 Agustus 2021---------------- 19
10. Minggu XI Setelah Trinitatis Tanggal 15 Agustus 2021 ------------- 22
11. Minggu XII Setelah Trinitatis Tanggal 22 Agustus 2021 ------------ 26
12. Minggu XIII Setelah Trinitatis Tanggal 29 Agustus 2021 ----------- 30
13. Minggu XIV Setelah Trinitatis Tanggal 5 September 2021 -------- 34
14. Minggu XV Setelah Trinitatis Tanggal 12 September 2021 ------- 38
15. Minggu XVI Setelah Trinitatis Tanggal 19 September 2021 ------ 42
16. Minggu XVII Setelah Trinitatis Tanggal 26 September 2021 ----- 46
17. Minggu XVIII Setelah Trinitatis Tanggal 3 Oktober 2021 ---------- 50
18. Minggu XIX Setelah Trinitatis Tanggal 10 Oktober 2021 ---------- 53
19. Minggu XX Setelah Trinitatis Tanggal 17 Oktober 2021 ----------- 57
20. Minggu XXI Setelah Trinitatis Tanggal 24 Oktober 2021 ---------- 60
21. Minggu XXII Setelah Trinitatis Tanggal 31 Oktober 2021 --------- 63
22. Minggu XXIII Setelah Trinitatis Tanggal 7 Nopember 2021 ------- 66
23. Minggu XXIV Setelah Trinitatis Tanggal 14 Nopember 2021 ----- 70
24. Minggu Akhir Tahun Gerejawi Tanggal 21 Nopember 2021 ----- 74
25. Minggu Advent I Tanggal 28 Nopember 2021 ----------------------- 77
26. Minggu Advent II Tanggal 5 Desember 2021 ------------------------ 81
27. Minggu Advent III Tanggal 12 Desember 2021 ---------------------- 85
28. Minggu Advent IV Tanggal 19 Desember 2021 ---------------------- 88
29. Natal I Tanggal 25 Desember 2021 --------------------------------------- 91
30. Natal II Tanggal 26 Desember 2021 ------------------------------------- 94

iv Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu V Setelah Trinitatis, 4 Juli 2021


Nas : Ulangan 6: 4 - 9

MENGASIHI TUHAN ALLAH DENGAN


SEGENAP HATI DAN JIWA

Adik-adik sekolah Minggu yang dikasihi Tuhan


Yesus Kristus. Sebagai anak-anak, kita harus patuh
dan taat kepada perintah orang tua kita. Apakah
ada di antara adik-adik sekolah minggu yang suka
melawan kepada perintah orang tua? Tidak ya.
Kakak sekolah minggu percaya semua adik-adik
sekolah minggu di sini adalah orang-orang yang
patuh dan taat kepada orang tua. Karena apa?
Karena anak sekolah minggu yang baik harus
menunjukkan sikap yang berbakti kepada orang
tua kita masing-masing. Nah, anak sekolah minggu
yang baik juga tidak hanya patuh dan taat kepada orang Tua. Tetapi anak
Sekolah Minggu juga harus taat kepada perintah Tuhan kita Yesus Kristus.
Apa perintah Tuhan kita Yesus kepada anak-anak Sekolah Minggu?
Perintahnya adalah supaya anak-anak sekolah minggu mau mengasihi Tuhan
dengan dengenap hati kita, dan dengan segenap jiwa kita, dan dengan segenap
kekuatan kita. Karena sebagai anak-anak Tuhan, kita harus mengasihi Tuhan
kita dengan segenap hati kita.

Mengapa kita(adik-adik Sekolah Minggu) harus mengasihi Tuhan? Karena


Allah telah lebih dulu mengasihi kita semua. Allah di dalam Yesus Kristus
telah mati dang bangkit untuk menebus dosa-dosa kita sebagai bentuk cinta
kasih Tuhan kepada kita semua. Lalau bagaimana cara kita mengasihi Tuhan
kita sementara kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung? Caranya adalah
dengan mengasihi teman-teman sekolah minggu. Teman-teman di sekolah,
teman-teman di sekitar rumah. Srtinya kita harus mengasihi semua orang
yang ada di sekitar kita, bahan orang yang mengejek kita pun harus kita
kasihi. Karena dengan demikianlah kita bisa disebut mengasihi Tuhan. Anak-
anak sekolah minggu semua harus saling mengasihi satu dengan yang lain.
Tidak boleh menghina, menjelek-jelekkan teman, memukul teman atau

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 1


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

membulli. Karena itu adalah ciri dari anak-anak yang tidak mengasihi Tuhan.
Sebaliknya, semua anak-anak sekolah minggu harus saling menolong dan
saling membantu satu dengan yang lain.

Ada sebuah cerita tentang semut dan kepongpong.


Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada
kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu
hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang,
menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan
berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai
baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari
badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang
berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang
patah. Si semut bergumam, “Hmm alangkah tidak enaknya menjadi
kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong
memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek
semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap
hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan
di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya
bisa menghisap dirinya semakin dalam. “Aduh, sulit sekali berjalan di tempat
becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam
dalam lumpur. “Tolong! tolong,” teriak si semut. “Wah, sepertinya kamu
sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang
kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang
indah terbang mendekatinya.

“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku
sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” “Yah, aku sadar.
Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku
sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong
semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut
terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut
mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah
kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya
kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti
2 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat
itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Nah, adik-adik sekolah minggu, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita mengasihi
Tuhan dengan segenap hati kita dengan mengasihi sesama kita, teman-teman
kita di manapun kita berada. Amin.

Tujuan Umum
Melalui pengajaran ini, ASM diharapkan mengerti tentang memelihara
pengajaran orang tua dan Tuhan

Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui apa itu Alkitab
a ASM menyadari pentingnya beribadah di Gereja
a ASM menyadari semua firman Tuhan adalah untuk dilakukan

Persiapan Mengajar dan Aktivitas


a GSM menunjukkan Alkitab kepada ASM
a GSM mengajak ASM untuk menghafalkan kalimat singkat seperti: Alkitab
itu perintah atau Alkitab itu firman Tuhan
a GSM menanamkan bagaimana sikap beribadah dan mendengarkan
perkataan Tuhan
a ASM menggambar Alkitab dengan menghubungkan titik-titik

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bahwa rajin belajar adalah bagian dari perintah Tuhan
a ASM mengetahui bahwa taat kepada orangtua menunjukkan ketaatan
kepada Tuhan
a ASM menyadari bahwa perintah harus didengar dan dilakukan dengan
baik

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan supaya ASM hanya taat kepada perintah Tuhan
a GSM menyebutkan dan mengajarkan contoh perintah Tuhan
a GSM mempertegas supaya taat kepada perintah orang tua

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 3


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM Membuat kreativitas pembatas Alkitab yang berisi 10 Hukum Taurat

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui tentang tokoh Musa
a ASM mengetahui bahwa Allah berbicara kepada bangsa Israel melalui
Musa
a ASM termotivasi untuk selalu melakukan perintah

Pengajaran mengajar dan Aktivitas


a GSM mengajarkan bahwa untuk melakukan perintah Tuhan harus diikuti
dengan kesetiaan
a GSM mengajarkan bahwa Tuhan memberi perintah untuk kebaikan
hidup manusia dimana pun berada
a GSM mengingatkan kepada ASM untuk menuliskan perintah-perintah
orang tua selama satu minggu ke depan dan membawanya minggu depan
dengan tanda tangan orangtua dan GSM memberi tanda bintang sebagai
penilaian

Daftar Nyanyian:
1 BESM No. 25:1-2
2 BESM No. 31:1-2
3 BESM No. 253:1
4. BESM No. 130:1
5. BESM No. 88:1
6. BESM No. 123:1
7. BESM No. 65:1

4 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VI Setelah Trinitatis, 11 Juli 2021


Nas : Efesus 4: 29 - 32
MENJAGA PERKATAAN

Adik-adik sekolah minggu yang dikasihi


Tuhan kita Yesus Kristus. Salah satu anggota
tubuh yang harus kita jaga pada saat kita
bermain atau berkumpul bersama teman-
teman adalah apa? Ia benar. Jawabannya
adalah mulut. Kita semua harus menjaga
mulut kita saat bermain agar tidak pernah
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan
terhadap teman-teman kita. Kita harus
menjaga mulut kita agar tidak megeluarkan
umpatan, kata-kata yang kotor terhadap
temankita karena hal itu merupakan
tindakan melawan perintah Tuhan. Tidak
hanya itu perkataan yang kotor akan
menyakiti hati dan perasaan teman kita
tersebut. Pasti adik-adik sekolah minggu masih ingat lagu: Hati-hati gunakan
tanganmu, hati-hati gunakan mulutmu, Karena Bapa di Sorga melihat
ke bawah, Hati-hati gunakan mulutmu….”. dan seterusnya. Lagu ini adalah
sebuah peringatan bagi kita semua anak-anak Sekolah Minggu agar kita selalu
berhati-hati menggunakan mulut kita dalam berkata-kata atau berbicara.
Begitu juga Firman Tuhan hari ini dari Efesus 4:29 berkata: Janganlah ada
perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.

Jadi firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dalam berbicara.
Jangan sampai mulut kita mengeluarkan kata-kata yang kotor. Tetapi
hendaklah kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah kata-kata yang sopan,
lembut dan terutama menyenangkan hati dan perasaan teman-teman kita
semua. Jadi mulut kita bisa menjadi alat untuk menyakiti orang lain, tetapi
juga bisa menjadi alat untuk menyemangati atau memberkati orang lain. Yang
harus kita waspadai di sini adalah ketika perkataan kita tidak lagi menjadi
berkat tetapi menjadi batu sandungan dan kutuk bagi orang lain sehingga
akan merugikan diri kita sendiri. Adik-adik Sekolah Minggu, ada pepatah
dunia mengatakan “Mulutmu harimaumu”. Ya memang benar. Kata-kata
yang keluar dari mulut kita ibarat harimau, sangat berkuasa dan bisa menjadi
sangat berbahaya jika salah menempatkan dan menggunakannya. Coba kita
Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 5
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

bayangkan bagaimana ucapan seorang yang selalu membicarakan kejelekan


temannya di belakangnya sampai melukai hati dan perasaan teman kita
tersebut. Apa yang terjadi?

Jadi kita harus menyadari bahwa kata-kata kita bisa memberkati orang lain,
dan orang bisa merasakan kasih karunia Tuhan melalui perkataan kita, tetapi
kata-kata kita juga bisa menghancurkan orang lain, bisa menyakiti orang lain
dan bisa merusak hubungan pertemanan yang selama ini sangat baik akhirnya
menjadi hancur. Akibat dari kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri,
maka teman kita bisa menjadi musuh kita. Akibat dari kita yang tidak bisa
menjaga mulut kita, maka orang yang menyayangi dan mengasihi kita malah
membenci kita. Akhirnya kita yang tidak bisa menjaga mulut kita sendiri menjadi
tidak memiliki teman lagi. Jadi anak-anak sekolah minggu yang tidak bisa
menjaga mulutnya, menjaga perkataannya, akan kehilangan banyak teman.
Nah, siapa di antara kita yang mau kehilangan banyak teman? Tidak ada kan?

Maka untuk itu adik-adik sekolah minggu, Firman Tuhan hari ini mau
menasehati kita semua agar kita sebagai anak-anak Sekolah Minggu, sebagai
anak-anak Tuhan, mari kita menjaga mulut kita, menjaga perkataan kita,
dengan tidak mengeluarkan kata-kata kotor, tidak mengeluarkan kata-kata
yang tidak sopan, tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakiti
perasaan dan hati teman-teman kita. Tetapi marilah kita semua berkata-kata
atau berbicara dengan sopan, mengeluarkan kata-kata yang dapat membuat
hati dan perasaan teman kita senang, suka cita dan Biarlah perkataan kita itu
mendatangkan kasih karunia bagi sesama kita dan teman-temankita semua.
Kiranya Tuhan menguatkan dan memampukan kita agar kita mampu
menguasai mulut kita dalam berbicara kepada teman-teman kita semua. Amin.

Tujuan Umum
a Melalui pengajaran ini ASM diharapkan mengerti bahwa Allah
menginginkan hidup taat dan tertib dan sopan santun adalah bagian dari
pola hidup anak-anak Tuhan

Horong I:
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa perilaku cengeng tidak baik
a ASM terbuka untuk bersahabat dengan orang lain
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan.

Persiapan Mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan beberapa gambar yang bersifat baik atau tidak baik
a GSM mengajarkan Lagu BE SM No. 311 “Harus Saling Sayang” dan
membuat gerakan lagu
6 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM mempersiapkan kata-kata untuk dihafal ASM tentang kebaikan.


Misalnya: saling menolong, mengasihi, kelembutan, dsb.

Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM bersikap manis dan ramah terhadap sesama
a ASM terdorong untuk tidak saling menyakiti terhadap sesama
a ASM belajar menyebutkan kata-kata kebaikan

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan contoh-contoh dalam tebak mimik wajah (wajah
senyum, marah, bengis, dll)
a GSM mempersiapkan metode salam-menyalam sebelum masuk gereja
a GSM memotivasi ASM untuk berubah dari kesalahan
a GSM bertanya kepada ASM tentang kalimat-kalimat seputar sopan-santun
di rumah masing-masing

Horong III:
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui bagaimana menjaga mulut
a ASM menyadari kemarahan Tuhan tentang mengucapkan kata-kata kotor
a ASM mengetahui bentuk kejahatan: kegeraman, kemarahan,
pertengkaran, fitnah, dll.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan buah-buah Roh dalam Galatia 5:22-23 untuk dihafalkan
a GSM menekankan tentang teladan Yesus tentang mengampuni
a GSM mempersiapkan metode salam-menyalam sebelum masuk gereja
a GSM melatih ASM untuk melakukan percakapan dengan contoh bertanya
dengan sopan dan menjawab dengan sopan.
a GSM bertanya kepada ASM tentang kalimat-kalimat seputar sopan-santun
di rumah masing-masing

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 321: 1-2
2. BESM No. 161:1
3. BESM No. 113:1
4. BESM No. 125:1
5. BESM No. 162:1
6. BESM No. 149:1
7. BESM No. 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 7


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VII Setelah Trinitatis, 18 Juli 2021


Nas : Ibrani 10: 24 - 25

AKU SUKA PERGI SEKOLAH MINGGU

Hai adik – adik semua, kakak mau tanya


nih, Mengapa pergi ke Sekolah Minggu
itu sangat penting? Iya, supaya kita bisa
lebih mengenal Allah itu lebih baik lagi
dan juga supaya kita dilatih untuk
senantiasa hidup dalam kebaikan. Ada
sebuah cerita tentang seorang anak yang
bernama Agus yang berhenti ke Sekolah
Minggu. Dia tinggal di rumah, main
games dan menonton televisi atau
kadang pergi bermain dengan teman-
temannya. Apakah menurut adik adik
Agus melakukan hal yang benar? Iya,
tentu tidak. Semakin hari, kemalasan
agus semakin menjadi, Agus sudah lebih senang bergaul dengan teman-teman
yang tidak baik dan dia berhenti melakukan Saat Teduhnya dan berhenti ke
sekolah minggi. Pada suatu hari, dia dan teman-temannya memutuskan untuk
mencuri sebuah sepeda, tetapi mereka tertangkap basah oleh pemiliknya,
yang kemudian melaporkan mereka ke kantor polisi. Agus tidak menyangka
bahwa polisi yang datang berjalan menghampirinya adalah Kak Yudha, guru
Sekolah Minggunya! Kalian tentu sudah membayangkan bahwa Kak Yudha
harus menangkap Agus sama seperti dia menangkap pencuri lainnya, tetapi
bersyukur kepada Tuhan, pemilik sepeda memutuskan untuk melepaskan
tuduhannya terhadap anak-anak itu. Malam itu, hati Agus tersentuh dengan
ucapan Kak Yudha yang berkata, “Jika kamu mau bertobat, Hakim Agung di
sorga, yaitu Bapa kita di sorga yang penuh kasih, akan mengampunimu setiap
waktu.” Sejak saat itu, Agus sadar dan memutuskan bahwa dia harus kembali
menghadiri Sekolah Minggu. Minggu berikutnya, dia begitu ceria dan datang
pagi-pagi! Dan tebak siapa yang menyapanya? Iya, ka Yudha, guru sekolah
minggu.

8 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Surat Ibrani dituliskan untuk menguatkan iman orang Kristen yang sedang
mengalami penderitaan dan tantangan yang hebat dari ajaran sesat serta
ketidaktaatan kepada Allah, agar orang kristen yang sedang mengalami situasi
itu tidak meninggalkan imannya kepada Yesus. Penulis ibrani ini mencoba
menguatkan iman orang Kristen pada saat itu agar tetap setia dan teguh kepada
Yesus, jangan sampai lepas karena pada akhir zaman namanya tertulis dalam
kitab kehidupan ( Daniel 12 : 1-3 ). Agar terawat dan terjaga perlu ketaatan
dalam berbakti lewat ibadah kepadaNya. Setiap orang sebenarnya membawa
serta tempat ibadahnya sendiri di dalam hatinya, tetapi banyak pemilik tempat
ibadah itu lupa memasukinya dengan alasan kesibukan dan pekerjaannya.
Kesuksesan dan kekayaan dapat membuat orang lupa dengan Allah bahkan
persoalan hidup dan penderitaan bisa menyebabkan manusia ragu pertolongan
dan keberadaan Tuhan. Untuk itu, dalam perikop ibrani 10: 24 -25 ini, sebuah
peringatan kepada mereka agar tetap memiliki persekutuan dengan Kristus
melalui ibadah, itu yang dikatakan dalam ayat 25: Janganlah kita menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita..... Walaupun situasi yang dihadapi
jemaat saat itu sangat berat dan iman mereka mungkin goyah, tetapi ketika
mereka tetap memiliki persekutuan dengan Tuhan, dan tetap setia maka Allah
yang adalah Pribadi Mahakuasa yang setia tidak akan meninggalkan mereka
(Wahyu 3:11). Dan kehidupan beribadah orang percaya itu selalu ditandai
dengan saling memperhatikan, saling menasehati dan saling mendorong dalam
kasih. Persekutuan dengan sesama didalam Kristus akan terjadi ketika semua
orang percaya tetap rajin dalam pertemuan – pertemuan ibadah. Selalu hadir
dan tidak pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan (ibadah) walaupun
banyak godaan dan kesulitan. Ibadah juga bukan sekedar rutinitas semata.
Tetapi sebuah persekutuan. Tidak saja persekutuan dengan Tuhan, tetapi juga
persekutuan dengan sesama saudara seiman. Disinilah pentingnya kehidupan
bergereja. Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak perlu atau tidak penting
ke gereja

Untuk itu adik – adik, datang ke Sekolah Minggu dan ke gereja setiap Minggu
Sangat penting sekali. Tuhan ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang
menyembah Dia bersama-sama dan saling memberi semangat. Kita harus
tahu Firman Tuhan supaya dapat bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan
Yesus, dan di dalam kasih antar sesama orang Kristen.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 9


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Tujuan Umum:
ASM juga bisa menjadi motivator/teladan di tengah-tengah keluarga

Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah
a ASM rajin berdoa

Persiapan Mengajar dan Aktivitas:


a GSM membuat doa singkat yang bisa dihafal ASM (doa bangun tidur,
doa makan, doa mau tidur)
a GSM menunjukkan gambar gereja HKBP (tempat beribadah)
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya

Horong II:
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari tentang kerapian. Misalnya, mengganti baju sekolah
sebelum bermain.
a ASM dapat menggunakan waktu dengan baik.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM membuat tabel isian tentang beberapa aktivitas yang membantu
orang tua dan dibawa minggu depan dengan tanda tangan orang tua.
Setelah itu diberi nilai dengan tanda bintang.
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya
a GSM mengajak ASM untuk menggambar gereja dan mewarnainya
dengan baik
a GSM memotivasi ASM untuk selalu taat beribadah di gereja dan di rumah
masing-masing.

Horong III:
Tujuan Khusus
a ASM terdorong untuk selalu mengasihi dan menolong sesama
a ASM mengetahui bahwa Tuhan selalu menantikan pertemuan di gereja
a ASM mengerti susunan ibadah SKM
10 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan buku tanda bukti beribadah SKM
a GSM menerangkan susunan ibadah SKM
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 5 Ku Datang ke RumahMu Tuhan
dan gerakan lagunya
a GSM mengingatkan tentang disiplin waktu, misalnya: waktu untuk
belajar, waktu untuk berdoa, waktu untuk bermain

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 44:1-2
2. BESM No. 89:1-2
3. BESM No. 128:1-2
4. BESM No. 136:1
5. BESM No. 97:1-2
6. BESM No. 40:1-2
7. BESM No. 64:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 11


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu VIII Setelah Trinitatis, 25 Juli 2021


Nas : Mazmur 133: 1 - 3

HIDUP RUKUN MENDATANGKAN BERKAT

Selamat hari minggu adik – adik semua...!

Siapa diantara adik – adik yang suka


rebutan mainan dengan kakak atau
adiknya? Wah, semua pernah. Lalu, apa
yang sering terjadi ketika pada waktu
rebutan mainan itu adik – adik tidak ada
yang mengalah karena semua ingin
memilikinya? Pasti pada akhirnya terjadi hal
yang tidak menyenangkan dan akan
meninggalkan kesedihan karena dalam
rebutan mainan itu akan ada yang marah,
ada yang sampai menangis atau bahkan
mainan yang kita perebutkan itu tidak bisa
dimiliki siapa – siapa, karena mainannya
keburu rusak akibat terpental ke lantai sehingga pecah atau tidak bisa
digunakan lagi. Alhasil mainan itu tidak bisa dimiliki siapa – siapa yang pada
akhirnya dibuang dan menjadi sampah.

Suatu ketika, di tepi sebuah pantai, ada seekor kerang sedang membuka
cangkangnya untuk mencari makanan. Tidak lama kemudian, datang seekor
bangau melihat kerang dengan cangkang terbuka, dan bangau itu tergoda
untuk memakan dagingnya. Tanpa menunggu lama, bangau pun mematuk
kerang. Tak kalah sigap, kerang pun langsung dengan segera menutup
cangkangnya. Paruh bangau tersangkut di cangkang kerang, sehingga bangau
tersebut tidak berkutik. Kerang berkata, “Karena kau ingin memakan dagingku,
jangan harap aku melepasmu sampai kapan pun. Biar mati kau kelaparan di
tepi pantai ini.” Bangau pun menjawab, “Kalau kau tidak melepasku, kau
juga akan mati.” Tak satupun dari mereka mau mengalah. Akhirnya datanglah
nelayan pantai, menangkap Bangau dan Kerang tersebut dengan mudah.

12 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Nah, adik – adik.... di dalam perselisihan: tidak ada pihak yang diuntungkan,
hanya ada satu pihak yang paling diuntungkan, yaitu iblis. Iblis akan sangat
senang karena tahu bahwa saat tidak ada kerukunan, berkat tidak akan
tercurah. Bukannya untung, malah buntung yang didapat. Iblis pun
memperoleh keuntungan karena dengan adanya pertikaian, ia dapat
menanamkan benih kebencian, dendam, amarah dan kepahitan di dalam
hati manusia. Karena dengan demikian manusia akan mudah untuk
dihancurkan bahkan dibinasakan.

Mazmur 133 ini termasuk dalam kumpulan nyanyian ziarah. Kitab nyanyian
ziarah dari Daud ini mengambarkan situasi waktu itu. Ada kebiasaan orang
Israel berkumpul beramai-ramai untuk membangun tenda merayakan hari-
hari perayaan tertentu. Ungkapan sungguh alangkah baiknya dan indahnya
yang di sebutkan pemazmur adalah untuk mengambarkan suasana umat yang
datang dari berbagai penjuru Israel berkumpul di Yerusalem di dalam
kerukunan, keakuran dan keharmonisan. Perikop ini berbicara tentang
kerukunan dan kebersamaan umat Tuhan. Pemazmur mengingatkan bahwa
alangkah baiknya ketika semua orang-orang percaya duduk bersama dengan
rukun. Ini adalah sebuah anjuran bagi anak – anak Tuhan di manapun berada
bahwa kerukunan itu adalah sebuah hal yang harus kita usahakan dan kita
pelihara. Mengapa? Karena di sanalah Tuhan akan mendatangkan berkat bagi
semua orang yang hidup dalam kerukunan. Pemazmur mengambarkan
berkat-berkat kerukunan itu dalam dua gambaran yakni: pertama, “ Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya” Kedua, dampak kerukunan itu digambarkan
juga seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Gunung Hermon terletak di Kerajaan Israel Utara puncaknya umumnya
ditutupi salju panjang tahun, menyebabkan embun berlimpahan. Bahwa ada
dampak yang luar biasa, ada kuasa, ada berkat dan bahkan sesuatu yang
bermakna apabila ada persatuan atau kerukunan di antara umat manusia.
Dan itu di gambar kan seperti minyak dan embun. Seperti minyak yang meleleh
dan embun yang turun. Artinya berkat-berkat itu akan mengalir dengan
sendirinya seperti minyak atau embun bagi anak –anak Tuhan yang hidup
rukun dan damai. Dan sebaliknya, berkat-berkat itu akan menjauh atau
bahkan hilang dari kehidupan orang-orang percaya jika hidupnya penuh
dengan pertikaian, perselisihan dan kemarahan.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 13


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Begitulah kasih dan kuasa Tuhan mengalir kesemua manusia, apalagi setiap
anak-Nya yang hidup dalam persekutuan yang rukun harmonis di mana
berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesatuan
digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung
Hermon dan turun ke bukit Sion. Allah mencurahkan berkatnya tanpa
melihat siapa kita, bagimana kita dan kemana kita berada. Karena Allah mau
kita hidup dalam persaudaraan yang rukun walaupun kita berbeda dalam
banyak hal, Tuhan memberkati.

Tujuan Umum:
ASM dapat menunjukkan kasih dan persahabatan dengan sesama

Horong I
Tujuan khusus:
a ASM mengasihi orang tua, kakak, adik, dan saudara
a ASM dapat menerapkan budaya 3 S (Salam, Senyum, Sapa)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan gambar salib dan cinta dengan menghubungkan
titik.
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan nama-nama saudara di rumah

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu mengasihi orang tua dan saudara-saudaranya.
a ASM terdorong untuk selalu memelihara hubungan yang baik dengan
sesama

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan keinginan Tuhan supaya tetap memelihara kehidupan
dengan rukun
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan nama-nama saudara di rumah
a GSM mengajarkan bahwa hidup rukun akan mendatangkan berkat dari
Tuhan

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kerukunan
a ASM terdorong untuk saling memaafkan

14 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Kreativitas:


a GSM menjelaskan tentang arti kerukunan dan sekolah minggu adalah
keluarga besarnya
a GSM mengajarkan lagu BE SM. No. 36 “Ai Molo Pungu”
a GSM menjelaskan bahwa kebersamaan atau kerukunan akan
mendatangkan berkat dari Tuhan
a GSM menekankan supaya ASM mampu memaafkan saudara atau teman
yang salah.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 29:1
2. BESM No. 36:1
3. BESM No. 55:1
4. BESM No. 89:1
5. BESM No. 90:1
6. BESM No. 76:1
7. BESM No. 161:1-2

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 15


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu IX Setelah Trinitatis, 1 Agustus 2021


Nas : Daniel 6: 11-12

TETAP SETIA PADA TUHAN

Adik-adik masih ingat nama Daniel?


Daniel adalah anak Tuhan yang
pemberani. Anak-anak yang dikasihi
Tuhan, ada seorang raja yang bernama
Nebukadnezar dari negeri Babel
menyerang bangsa Yehuda yang saat itu
dipimpin oleh seorang raja yang jahat di
mata Tuhan, namanya Yoyakim. Raja
Yoyakim ini juga membuat rakyat yang
dipimpinnya ikut berdosa pada Tuhan.
Sehingga Tuhan marah dan membiarkan
Yoyakim dan rakyatnya dikalahkan oleh
pasukan Babel. Tanah Yehuda hancur dan
beberapa orang rakyatnya dibawa ke
Babel sebagai tawanan, yakni orang-orang
muda yang cerdas dan hikmat dibawa ke Babel untuk bekerja dalam istana
raja, di antaranya adalah Daniel dan tiga orang temannya. Ketiga orang teman
Daniel ini pernah dicampakkan ke dalam perapian karena tidak mau
menyembah patung emas, namun mereka tidak terbakar. Mereka adalah anak-
anak yang baik, cerdas dan percaya pada Tuhan. Adik-adik pasti tahu nama
mereka, inisialnya adalah S- M- A. Siapakah gerangan mereka? Ada yang
tahu: S itu apa? Sadrakh (Hananya); M itu apa? Mesakh (Misael); A itu apa?
Abednego (Azarya).

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah bangsa Babel dipimpin seorang raja
yang bernama Darius, raja itu mengangkat Daniel menjadi pejabat tinggi. Daniel
mempunyai roh yang luar biasa sehingga ia sangat cerdas dan berwibawa. Maka
timbullah kecemburuan dari pejabat-pejabat lainnya di kerajaan Babel. Lalu
mereka mencari alasan untuk menjatuhkan Daniel, namun sedikit pun mereka
tidak menemukan kesalahan Daniel, sebab ia bekerja dengan disiplin, jujur
dan pekerjaannya pun berhasil. Akhirnya orang-orang yang memusuhi Daniel
berfikir keras untuk menemukan cara menjatuhkan Daniel supaya ia dihukum
oleh raja. Mereka lalu mengadu domba raja terhadap Daniel. Mereka pergi
menghadap raja Darius, dan berkata:
Pegawai Raja : “Salam dan hormat ya, raja kami yang mulia!”
Raja : Ya, apa maksud kedatangan kalian?

16 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Pegawai Raja : “Begini, ya raja: Kami semua yang mengurus kerajaan Tuanku,
para gubernur dan pejabat-pejabat lainnya, telah mufakat untuk mengusulkan
supaya Tuanku mengeluarkan surat perintah yang harus ditaati, yaitu: “Tidak
seorang pun diizinkan berdoa kepada salah dewa atau manusia, kecuali kepada
Tuanku sendiri. Barangsiapa melanggar perintah itu akan dilemparkan ke
dalam gua singa”.
Raja Darius pun merasa bangga dan terhormat, sehingga ia menyetujui usul
itu. Musuh-musuh Daniel sangat senang, karena mereka tahu Daniel akan
tetap berdoa kepada Tuhan dan itu berarti melanggar Titah raja dan
hukumannya adalah dilemparkan ke gua Singa maka Daniel akan mati oleh
singa yang ganas itu. Setelah mendengar perintah raja tersebut pergilah Daniel
ke rumahnya dan di sana ia berlutut dan berdoa tiga kali sehari serta memuji
Allah seperti yang biasa dilakukannya. Musuh-musuh Daniel bergegas masuk
ke rumah Daniel dan mendapatinya sedang berdoa. Mereka pun pergi
menghadap raja untuk mengadukan Daniel. Mendengar itu raja menjadi sedih
dan khawatir, sehingga ia mencari akal untuk menyelamatkan Daniel. Tetapi
musuh-musuh Daniel mendesak raja untuk segera menghukum Daniel.
Akhirnya dengan berat hati raja memerintahkan untuk menghukum Daniel.
Daniel pun dilemparkan ke gua singa. Kemudian pulanglah raja ke istana. Ia
tidak mau makan dan tidak tidur.
Pada waktu subuh bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa
untuk melihat Daniel. Sesampainya di sana, berserulah ia “Daniel, apakah
Allahmu yang kau sembah itu menyelamatkan engkau dari singa-singa itu?”
Lalu jawab Daniel: “Allah telah menutup mulut singa-singa itu sehingga
mereka tidak mengapa-apakan aku. Bukan main senang hati raja dan ia
memerintahkan supaya Daniel dikeluarkan dari gua itu. Kemudian raja
memerintahkan orang supaya menangkap orang-orang yang telah
mengadukan Daniel. Lalu dilemparkan ke dalam gua singa itu. Belum lagi
mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, demikianlah Tuhan menjaga anak-anak yang
dikasihiNya, yang setia dan rajin berdoa padanya. Kita pun dijagai selalu.
Mungkin ada yang membenci kita atau iri kepada kita tetapi Tuhan akan
selalu menolong kita. Namun, sebagai anak-anak Tuhan kita tidak boleh iri
atau membenci orang lain. Bila ada yang tidak senang berteman dengan kita,
mereka tidak usah kita benci tetapi mari mendoakan mereka. Amin.

Tujuan Umum
ASM diharapkan mengerti bahwa doa adalah cara untuk berbicara kepada Tuhan.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM dapat memahami sikap berdoa
a ASM dapat berdoa secara singkat dan benar

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 17


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan doa singkat yang benar
a GSM mengajarkan bahwa setiap anak yang berdoa berarti sedang berbicara
dengan Tuhan
a GSM menunjukkan sebuah gambar keluarga yang sedang berdoa

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM dapat mengerti arti doa
a ASM dapat menerapkan doa rutin (doa tidur, doa makan, doa bangun)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan tentang tokoh Daniel
a GSM mengajarkan ketaatan Daniel untuk berdoa di tengah-tengah
ancaman
a GSM melibatkan ASM untuk memimpin doa sebelum dan sesudah
pengajaran

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal seorang Daniel yang selalu taat kepada Tuhan
a ASM mampu menceritakan latar belakang sikap Daniel dalam hal berdoa.
a ASM mampu memimpin doa di gereja dan di rumah

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM membaca seluruh perikop nas untuk mengetahui latar belakang
dan tujuan nas
a GSM menceritakan kembali dengan bahasa sederhana tentang keseluruhan
nas
a GSM membuat daftar petugas doa di setiap pengajaran SKM
a GSM menugaskan ASM untuk menuliskan doa dengan tema yang
ditentukan GSM (contoh: doa untuk orang tua, doa untuk cita-cita dan
harapan)

Daftar Nyanyian:
1. BESM. 136
2. BESM. 269
3. BESM. 128
4. BESM. 257
5. BESM. 304
6. BESM. 305
7. BESM. 31:2

18 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu X Setelah Trinitatis, 8 Agustus 2021


Nas : Amsal 17: 6

ANAK ADALAH MAHKOTA ORANG TUA.

Adik-adik tahu gak, mahkota itu apa?


Mahkota adalah perhiasan seorang raja
atau ratu yang ditaruh di atas kepala. Kalau
adik-adik pernah menonton film komik
Alkitab seperti raja Daud atau raja Salomo,
kalian akan melihat gambar mahkota di
kepalanya. Nah, sekarang saya bertanya
lagi: “adik-adik tahu, apakah kegunaan
mahkota?” Mahkota adalah tanda
kemuliaan dan kehormatan seorang raja
atau ratu, sehingga siapa pun yang melihat
seseorang mengenakan mahkota maka ia
akan tunduk dan hormat kepadanya.
Seorang raja atau ratu akan dikenal dari
mahkotanya. Lalu, apa hubungan mahkota
dengan nas kita ini, ya adik-adik? Firman Tuhan mengatakan bahwa anak
adalah mahkota dari orang tua. Sebagaimana seorang raja atau ratu dikenal
dari mahkotanya, demikianlah orang tua akan dikenal dari anak-anaknya.
Kalau anaknya atau cucu-cucunya baik maka orang tua kita akan dihormati
dan dipuji oleh orang lain.

Cerita: Pada saat kenaikan kelas, guru mengumumkan bahwa juara I adalah
murid yang bernama Icha. Lalu Icha bersama orang tuanya dipanggil maju
ke depan untuk menerima hadiah. Alangkah senangnya orang tua Icha, bukan?
Tetapi ada teman satu kelasnya Icha yang bernama Badung sering mengganggu
temannya saat belajar, suka mengambil barang-barang milik teman-temannya,
seperti buku, pencil dan sebagainya. Lalu guru memanggil orang tua Badung
ke sekolah untuk memberitahukan kenakalan anaknya. Pastilah orang tua
Badung, sangat malu dan sedih, bukan? Kesimpulan dari cerita tentang kedua
anak tersebut, adalah:

Seorang orang tua dapat dikenal dari sikap dan perilaku anaknya.

Demikian juga sebaliknya, orang tua menjadi kehormatan dan kebanggaan


bagi anak-anaknya. Adek-adek tahu kan, siapa nama Presiden kita? Ya, Joko
Widodo yang sering disebut dengan Jokowi saja. Anak-anaknya pastilah bangga
memiliki seorang ayah yang baik dan hebat bisa menjadi seorang presiden.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 19


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Anak-anaknya tentu dikenal orang banyak. Oh, iya anak-anak bapak Presiden
Jokowi juga dikenal baik loh, anak dan menantunya bisa menjadi walikota.
Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalian bangga kan punya orang tua? Ya,
kita sebagai anak harus bangga memiliki orang tua yang membesarkan kita,
yang merawat dan mengajari kita. Kita tidak mungkin ada di dunia ini, kalau
tanpa orang tua bukan? Nah, adik-adik tentu masih ingat hukum Taurat ke
lima (anak-anak diminta untuk menyebutkan): Hormatilah ayah dan ibumu
agar engkau bahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan Allah
kepadamu”. Bagaimanakah dikatakan sikap hormat? Apakah harus
mengangkat tangan seperti menghormat saat upacara bendera? Tentu, tidak.
Hormat kepada orang tua adalah dalam hal sikap, ucapan kita kepada mereka,
perbuatan kita. Contohnya, patuh terhadap nasihat dan pengajaran mereka;
mau melakukan apa yang disuruh untuk kita lakukan. Kemudian kita berlaku
sopan terhadap orang tua, mau melakukan tugas-tugas kita dengan baik.
Apakah tugas seorang anak? Yang sekolah, tugasnya bersekolah, belajar dan
berdoa. Yang belum sekolah menuruti orang tua. Selain itu, tanda
penghormatan kita adalah mendoakan orang tua kita selalu. Selain ayah dan
ibu, orang tua yang lain dan yang lebih tua dari kita juga harus kita hormati.

Bila kita berperilaku baik maka kita pun akan dipuji dan dapat dijadikan
contoh atau teladan. Misalnya, saat bermain dengan teman kita saling
membantu, suka berbagi dan menyayangi teman pastilah kita akan disenangi.
Buat adik-adik yang sudah sekolah, bila kalian disiplin, senang belajar, sopan
dan rajin berdoa tentulah akan menjadi anak yang cerdas dan disayangi guru.
Adik-adik sudah melakukannya bukan? Siapa yang senang membantu orang
tua di rumah? Siapa yang senang membagi makanan atau mainannya kepada
orang lain? Siapa yang rajin mengerjakan Tugas atau PR yang dikasih guru?
Baik guru kita maupun orang tua akan senang dan bangga. Tapi bukan mereka
saja, Yesus juga akan senang karena Yesus sangat mencintai anak-anak. Yesus
menginginkan kita menjadi anak yang menyenangkan hatiNya. Amin.

Tujuan Umum:
ASM mengenal dan mampu membuat bangga orang tua serta saudara-
saudaranya
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menghormati dan mengasihi orang tua
a ASM membanggakan orang tua dengan memiliki cita-cita
a ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM memperkenalkan beberapa profesi dengan gambar

20 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM bertanya tentang cita-cita melalui gambar yang dimaksud


a GSM melatih ASM untuk melafalkan kalimat aku cinta ayah dan ibu

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM menghormati dan mengasihi orang tua
a ASM membanggakan orang tua dengan memiliki cita-cita
a ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu
a ASM mampu mengenal dan menyebutkan saudara dari ayah dan ibu

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM memberikan pengertian bahwa orang tua adalah wakil Tuhan
a GSM memperkenalkan beberapa perintah orang tua untuk dilaksanakan
a GSM mengajak ASM untuk menghafal titah ke-5
a GSM menanyakan cita-cita ASM yang akan membanggakan orang tua
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan saudara dari ayah dan ibu

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal sebutan untuk saudara ayah dan ibu
a ASM mengetahui bahwa orang tua adalah wakil Tuhan
a ASM terdorong untuk selalu menghormati orang tua dan keluarga besar

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajak ASM menghafalkan Titah ke-5 beserta artinya
a GSM mengajarkan tentang sebutan saudara dari ayah dan ibu. (Contoh:
Saudara laki-laki yang lebih tua dari ayah saya adalah bapa tua)
a GSM menekankan anak yang baik dan pintar akan menjadi kebanggaan
orang tua dan Tuhan
a GSM mengajarkan ASM untuk selalu bersyukur atas orang tua dan
keluarga

Daftar Nyanyian
1. BESM. 31
2. BESM. 97
3. BESM. 200
4. BESM. 341
5. BESM. 335
6. BESM. 130
7. BESM. 74

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 21


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XI Setelah Trinitatis, 15 Agustus 2021


Nas : Kejadian 50: 15-21

YUSUF YANG BAIK HATI

Pada suatu malam Yusuf bermimpi, di


dalam mimpinya Yusuf melihat bahwa
saudara-saudaranya tunduk menyembah
kepadanya. Dengan jujur, Yusuf
menceritakan mimpi ini kepada saudara-
saudaranya ternyata mereka tidak senang
mendengarnya. Malah membuat mereka
iri hati dan bertambah benci terhadap
Yusuf saudara mereka sendiri.

Suatu hari ketika kakak-kakak Yusuf


sedang mengurus kambing dan domba-
domba ayah mereka yaitu Yakub, Yusuf
diminta untuk menengok kakak-kakaknya dan melihat apakah keadaan
mereka baik-baik saja. Ketika Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya
mereka bukan menyambut Yusuf, tetapi malah merencanakan yang jahat
terhadapnya. Beberapa di antara mereka berkata, “lihat si tukang mimpi itu
datang, mari kita bunuh dia!” Tetapi Ruben, saudaranya yang tertua berkata,
“tidak, janganlah kita bunuh dia!” Sebaliknya mereka memegang Yusuf dan
melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang kering. Setelah itu mereka
duduk-duduk untuk makan sambil berfikir apa yang mereka akan lakukan
terhadap Yusuf. Pada saat itu beberapa orang keturunan Ismail lewat menuju
Mesir. Yehuda berkata kepada saudara-saudaranya yang lain ’mari kita jual
dia kepada orang-orang Ismail.’ Dan itulah yang telah mereka lakukan.

Mereka menjual Yusuf seharga 20 keping perak. Tentulah saat itu Yusuf sangat
sedih dan tidak berdaya. Ia akan diperjual-belikan lagi seperti barang dagangan
kepada siapa pun yang membutuhkan tenaganya untuk dijadikan budak.
Alangkah keji dan jahat perbuatan saudara-saudara Yusuf itu. Sesudah itu
mereka menyembelih seekor kambing dan mengambil darahnya kemudian
menaruhnya ke bekas jubah Yusuf untuk ditunjukkan kepada Yakub ayah
mereka dan berkata “Yusuf telah dimakan binatang buas, jubah ini buktinya
penuh darah”. Dan Yakub ayah mereka pun menangis sedih. Tidak cukup
hanya menjual Yusuf, mereka pun membohongi ayah mereka sendiri untuk

22 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

menutupi dosa dan kejahatan yang telah mereka lakukan. Memang dosa akan
cepat bertambah-tambah kalau kita tidak segera berhenti. Contohnya, ketika
kita mengambil barang orang lain ini adalah perbuatan melanggar hukum
Taurat ke? (8). Lalu kepada kita ditanya, ada kamu ambil barang saya? Tentu
kita jadi malu kalau ketahuan sehingga kita berbohong lagi, melanggar hukum
taurat ke berapa? (9).

Setelah bertahun-tahun dijual ke Mesir, rupanya Yusuf menjadi orang yang


sangat berhasil dia bahkan menjadi wakil raja Mesir sebab ia adalah seorang
yang baik dan berhikmat. Semua yang dikerjakannya diberkati Tuhan. Tuhan
menolong dia mengartikan mimpi. Dia mampu mengatur kehidupan orang-
orang Mesir dan mencukupkan kebutuhan makanan seluruh bangsa Mesir
pada saat terjadi kekeringan dan kelaparan selama tujuh tahun. Begitulah
anak Tuhan yang selalu bersikap baik, jujur dan taat pada Tuhan, pasti akan
ditolong oleh Tuhan pada saat mengalami kesulitan.

Pada saat bangsa-bangsa lain mengalami kelaparan tetapi Mesir dibawah


pimpinan Yusuf berlimpah gandum dan roti, itu sebabnya saudara-saudara
Yusuf datang ke Mesir untuk mencari makanan. Akhirnya mereka bertemu
dengan Yusuf saudara yang telah mereka jual itu. Yusuf menolong saudara-
saudaranya, sedikit pun dia tidak ada niat untuk membalas dendam, malahan
Yusuf tidak ingin melihat saudara-saudaranya kelaparan, maka Yusuf
mengajak saudaranya beserta keluarganya juga ayah mereka yaitu Yakub
untuk tinggal di tanah Mesir.

Setelah beberapa lama mereka tinggal di Mesir, Yakub ayah mereka meninggal
dunia sehingga saudara-saudara Yusuf berfikir, bahwa dia akan membalaskan
dendam atas kejahatan yang telah mereka perbuat. Adik-adik yang dikasihi
Tuhan, apakah dugaan saudara-saudara Yusuf benar? Jawabannya: Tidak. Yusuf
tetap berhati baik meskipun saudara-saudaranya telah berbuat jahat
terhadapnya. Yusuf tidak pernah sombong meskipun dia telah berhasil
menjadi wakil raja yang berkuasa. Yusuf tetap bermurah hati dan peduli
terhadap saudara-saudaranya meskipun dia telah menjadi seorang yang kaya
raya. Malah Yusuf menghibur saudara-saudaranya yang ketakutan, dia
berkata: “Janganlah takut, aku akan mencukupi kebutuhan kalian dan anak-
anak kalian.” Demikianlah Yusuf menenangkan hati mereka dengan kata-
kata yang ramah, sehingga mereka menjadi terharu. Begitulah kisah Yusuf,
seorang anak yang berhati mulia, kita dapat belajar banyak dari sikap Yusuf,
di antaranya:

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 23


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

1) Takut akan Tuhan. Dia tidak mau tergoda untuk berbuat dosa, seperti
saat dia di rumah Potifar.
2) Bersahabat dan suka menolong. Seperti saat dia berada di penjara dan
membantu juru minuman dan juru roti yang dipenjarakan bersama
dengan Yusuf.
3) Jujur dan bertanggungjawab. Dia mengatakan apa yang benar sekalipun
mungkin akan membuat dia dibenci oleh orang lain. Dan setelah dia
diangkat menjadi wakil raja, Yusuf tidak menyalahgunakan kepercayaan
yang diberikan padanya.
4) Mengasihi dan Mengampuni. Dia tetap mengasihi dan mengampuni
saudara-saudaranya yang berbuat sangat jahat terhadapnya.

Tujuan Umum:
ASM mampu tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi selalu
berbuat baik.
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menyebutkan kalimat “Yusuf adalah pemaaf”
a ASM terdorong untuk selalu mendengarkan orang tua

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan berulang-ulang kepada ASM melafalkan “Yusuf adalah
pemaaf”
a GSM menekankan agar ASM selalu taat kepada orang tua

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
a ASM mengerti latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf kepadanya

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM diharapkan membaca dengan baik latar belakang nas
a GSM mengajarkan supaya ASM tetap mampu memaafkan sesama
a GSM mengajak ASM untuk menghafal ayat Alkitab Lukas 6 : 27

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
a ASM mengerti latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf kepadanya

24 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a ASM mengerti kejahatan yang dibuat saudara-saudaranya


a ASM mampu mengingat segala pesan nasihat dari orang tua

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM diharapkan membaca dengan baik latar belakang nas
a GSM mengajarkan supaya ASM tetap mampu memaafkan sesama
a GSM mengajak ASM untuk menghafal ayat Alkitab Lukas 6 : 27
a GSM mengajarkan bahwa memaafkan tidak sekedar kata-kata tetapi lebih
kepada sikap
a GSM menekankan keberpihakan Tuhan kepada orang benar sekalipun
saudara-saudaranya membencinya
a GSM mengajarkan bahwa hidup berdamai dalam keluarga adalah
keinginan Tuhan

Daftar Nyanyian:
1. BESM. 22
2. BESM. 31
3. BESM. 88
4. BESM. 89
5. BESM. 309
6. BESM. 125
7. BESM. 308

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 25


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XII Setelah Trinitatis, 22 Agustus 2021


Nas : Amsal 4 : 1-4

DENGARLAH DIDIKAN SUPAYA ENGKAU


BEROLEH PENGERTIAN

Adik-adik pernah dengar nama


Salomo? Tapi bukan Salomo Sinaga,
Salomo Manurung dan seterusnya,
ya! Melainkan Salomo yang terkenal
di Alkitab dan sering dijadikan
contoh dari orang-orang bijaksana.
Dia adalah raja orang Israel pada
zamannya. Pada masa pemerintahan-
nya Israel mencapai puncak kejayaan,
menjadi bangsa yang terkenal kuat
dan rakyatnya hidup tenteram dan damai sejahtera. Maka datanglah orang
dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti
dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.
Adik-adik tahu upeti itu apa? Upeti adalah persembahan sebagai tanda tunduk
dari seorang raja kepada raja yang dianggap lebih kuat dan berkuasa, berarti
bangsa-bangsa saat itu tunduk kepada raja Salomo sebab ia seorang yang
berhikmat. Adik-adik yang dikasihi Tuhan, hikmat yang dimiliki oleh Salomo
tentu bukan tanpa sebab, bukan didapat sendiri melainkan berasal dari Tuhan.
Nah, karena itu dia hendak berbagi pengalaman hidupnya kepada kita supaya
kita menjadi orang yang berhikmat.

Salomo menyebutkan bahwa semuanya diawali dari keluarga, maka dia


katakan: “Dengarkanlah hai anak-anak, didikan seorang ayah dan
perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian”. Artinya seorang ayah atau
orang tua wajib mendidik anak-anaknya dan anak-anak hendaklah menuruti
didikan yang baik dari orang tuanya. Sesudah itu bagaimana? Adik-adik yang
dikasihi Tuhan, tentu anak-anak tidak akan selalu ada bersama orang tuanya
untuk mengingatkan mereka. Contohnya, kadang orang tua harus pergi dari
rumah untuk bekerja atau anak-anak pergi sekolah sehingga orang tua tidak
selalu bisa mengawasi setiap saat. Anak yang mendengar didikan orang tua
akan selalu dapat menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
Dan anak-anak bertambah besar dan menjadi dewasa ia pasti akan lebih

26 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

mandiri dan sudah mampu menjaga diri juga mengurus dirinya sendiri.
Dengan kata lain, bila saat kecil kita memperhatikan didikan orang tua sampai
besar kita akan selalu mengingatnya. Karena didikan orang tua akan membuat
kita menjadi anak yang cerdas dan berperilaku baik.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kadang kala kita merasa kesal apabila orang
tua mengingatkan atau bahkan memarahi kita walaupun karena kesalahan
kita sendiri. Orang tua marah itu juga karena kasih sayang mereka yang tidak
menginginkan kita selalu berbuat salah. Ingatlah adik-adik, semua orang tua
pasti sayang sama anak-anaknya, pasti bangga dengan anak-anaknya.
Karenanya orang tua kita selalu ingin membuat kita bahagia, senang dan suatu
saat menjadi orang yang berhasil. Coba perhatikan, mereka harus bekerja
keras setiap hari meninggalkan rumah lalu pulang setelah sore hari pastilah
mereka lelah. Ada juga orang tua yang bekerjanya malam hari lalu pulang di
pagi harinya pastilah mereka ngantuk, bukan? Itu dilakukan sebagai
tanggungjawab untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya.
Kemudian setelah kita dewasa kita menjadi anak-anak yang sukses, yang
beruntung siapa? Ya, kita sendiri. Tetapi orang tua akan bangga terhadap
anaknya.

Nah, saat ini firman Tuhan mengajak kita untuk menyukai didikan dan
pengajaran. Sebagai anak-anak Tuhan, kita diajari untuk mendapatkan
hikmat, pengertian dan kecerdasan juga kepintaran. Bagaimana cara
mendapatkannya?
1. Mau mendengar dididikan atau pengajaran maupun nasehat orang tua,
guru sekolah Minggu atau guru di sekolah terutama dari firman Tuhan.
2. Memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar, dengan membaca buku
atau menonton film tentang ilmu pengetahuan dari HP atau YOUTUBE
dengan pengawasan orang tua kita. Sediakan juga waktu untuk bermain
untuk membahagiakan hati kita dan melatih keterampilan (kreatifitas).
Boleh bermain game di rumah, tetapi lebih baik lagi bermain bersama
teman di luar rumah dan jangan lupa untuk istirahat juga ya.
3. Selalu berdoa memohon kepintaran dari Tuhan, seperti Salomo yang selalu
berdoa pada Tuhan untuk meminta hikmat atau kepintaran. Ingat
membaca Alkitab atau adik-adik yang sudah dikasih orang tua pegang
HP (gadget) pergunakanlah untuk hal-hal baik jangan habiskan waktu
main game, adik-adik boleh menonton film cerita Alkitab dari HP atau
YOUTUBE.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 27


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Tujuan Umum:
ASM semakin mengerti tentang nasihat orang tua dan bagaimana
melakukannya dengan baik

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong untuk selalu patuh kepada orang tua
a ASM mengerti dan menghargai orang tua yang membesarkannya

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menekankan bagaimana mengasihi orang tua dengan
mendengarkan setiap perkataannya
a GSM mengingatkan bahwa setiap hari ada perkataan/perintah orang tua
yang harus dilakukan
a GSM menyediakan gambar ayah, ibu, dan anak untuk diwarnai ASM.

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa semua orang tua sangat menyayangi anak-
anaknya
a ASM termotivasi untuk melakukan segala petunjuk orang tua dengan
senang hati
a ASM mengerti jika orangtua terkadang memarahi anak-anaknya itu
adalah bukti kasih sayang mereka

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan bahwa ketaatan kepada orang tua akan mendatangkan
berkat dalam kehidupan
a GSM menjelaskan bahwa melawan orang tua adalah dosa di hadapan
Tuhan
a GSM mencontohkan bagaimana mendengar nasihat orang tua dan
melakukannya
a GSM menyediakan gambar ayah, ibu, dan anak untuk diwarnai ASM

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti segala nasihat dan perintah orang tua harus dilakukan
dengan senang hati
a ASM memahami bahwa Tuhan juga berbicara melalui orang tuanya

28 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a ASM termotivasi bahwa jika menjadi orang yang sukses berarti harus
taat kepada orang tua

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM menjelaskan bahwa menghormati orang tua adalah juga
menghormati setiap orang yang lebih tua (abang, kakak, dsb)
a GSM mempersiapkan cerita anak yang taat atau anak yang tidak taat
a GSM mengajarkan bahwa nasihat orang tua adalah nasihat dari Tuhan
a GSM menjelaskan bahwa kebanggaan orang tua adalah anak yang rajin
belajar, mendengarkan firman Tuhan, serta menaati seluruh perintah ayah
dan ibunya.

Daftar Nyanyian:
1. BESM. 15:1
2. BESM. 26:1
3. BESM. 63:1
4. BESM. 74:1
5. BESM. 18:1
6. BESM. 131:1
7. BESM. 128:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 29


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XIII Setelah Trinitatis, 29 Agustus 2021


Nas: 2 Raja raja 5:1-5

ANAK TUHAN SELALU MENJADI BERKAT

Ada seorang gadis kecil Israel di negeri


orang Aram, jauh dari keluarganya dan
jauh dari teman-temannya sebangsa.
Dia diambil dari keluarganya oleh
pasukan raja Aram dan sekarang dia
menjadi pelayan dari istri seorang
pemimpin pasukan bernama Naaman.
Tentulah ia sedih jauh dari orang
tuanya, tidak dapat bermain bersama
teman-temannya dan jauh dari
kampung halamannya sendiri.
Kasihan sekali ya, adik-adik! Ia seorang
anak yang baik dan melakukan tugas
dan pekerjaan yang diberikan padanya di rumah Naaman, tuannya. Gadis ini
percaya kepada Allah dan mengenal nabi atau hamba Allah yang melayani
ketika itu di Israel yaitu nabi Elisa. Ia percaya bahwa Allah dapat
menyembuhkan segala penyakit. Naaman, tuannya terkena penyakit kulit
yang parah yaitu penyakit kusta dan selalu kesakitan. Gadis kecil itu ingin
sekali membantunya. Maka dia berkata kepada istri Naaman, “Saya tahu siapa
yang bisa sembuhkan suami Nyonya. Dia adalah nabi Allah yang tinggal di
Samaria, Israel.” Berani sekali anak itu, ya adik-adik. Bagaimana sekiranya,
penyakit tuannya tidak sembuh mungkin dia akan dihukum karena dianggap
berbohong kepada tuannya. Tetapi dia tidak segan-segan melakukan sesuatu
yang baik, karena dia percaya nabi Allah yaitu Elisa dapat menyembuhkan
penyakit tuannya.

Istri Naaman pun memberi tahu suaminya. Naaman mau mencoba apa saja
untuk sembuh. Lalu dengan membawa pegawai-pegawainya Naaman pergi
ke negeri Israel membawa persembahan berupa perak, emas dan pakaian
yang indah untuk menemui nabi Elisa ke rumahnya. Naaman mengira Elisa
akan menyambut dia seperti orang penting. Tapi, ternyata tidak. Malah Elisa
tidak menemui Naaman orang terhormat itu, melainkan Elisa mengutus
seorang pelayan untuk berkata begini kepada Naaman, “Pergilah Tuan mandi

30 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

tujuh kali di Sungai Yordan, nanti Tuan sembuh sama sekali.” Mendengar
itu, Naaman marah dan berkata, “Saya pikir dia akan keluar sendiri menemui
saya, dan berdoa kepada TUHAN, Allahnya, serta menggerakkan tangannya
di atas bagian badan saya yang sakit ini lalu saya menjadi sembuh”. Tapi, dia
malah menyuruh saya mandi di sungai Israel. Banyak sungai di negeriku yang
jauh lebih bagus dari sungai Yordan, lebih baiklah saya mandi di sana supaya
sembuh!” Naaman marah dan pergi dari rumah Elisa. Tetapi pelayan-pelayan
Naaman, membujuknya, kata mereka: “Tuan, seandainya Tuan disuruh
melakukan sesuatu yang sulit, pasti Tuan akan melakukannya. Apalagi ia
hanya menyuruh Tuan mandi supaya sembuh!” Akhirnya Naaman mengalah
dan menuruti pesan nabi Elisa untuk mandi di sungai Yordan, membenamkan
dirinya tujuh kali dan hasilnya Naaman sembuh dan badannya menjadi sehat
kembali seperti badan anak muda. Dan Naaman pun berjanji akan
menyembah Tuhan saja.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah sembuh dan pulang ke rumahnya,


kira-kira apa yang dikatakannya kepada gadis kecil itu ya? Gadis kecil itu
tentulah akan disayangi oleh Naaman dan isterinya.
Nah, sekarang marilah kita lihat perbuatan baik apa yang telah diperbuat
oleh gadis kecil itu?
a. Ia peduli kepada orang lain walaupun dia juga tentu mengalami kesedihan
jauh dari bangsanya. Adik-adik, kita juga bisa melakukannya di mana
pun kita berada, peduli kepada orang tua, kepada teman terlebih kepada
orang yang susah.
b. Ia melakukan tugasnya dengan baik dan dapat dipercaya oleh tuan dan
nyonyanya. Adik-adik juga bisa melakukan tugas dengan baik dan dapat
dipercaya. Misalnya saat orang tua memberikan tugas kepada adik-adik
di rumah, atau pun guru, adik-adik dapat mengerjakannya tepat waktu
dan hasil yang bagus.
c. Tentulah gadis itu telah menceritakan kepada isteri Naaman mujizat-
mujizat yang dilakukan oleh Allah melalui nabi-nabiNya di Israel itu
sebabnya isteri Naaman percaya dan menyuruh suaminya pergi mencari
Elisa ke Israel. Berarti gadis itu telah memberitakan nama Allah kepada
orang lain yaitu tuannya. Adik-adik juga bisa melakukannya loh, jangan
malu bercerita tentang kebaikan Yesus tentang kuasa Tuhan Yesus dan
tentang kasih Yesus kepada siapa saja. Ingat adik-adik, Yesus mengatakan
bahwa kita ini adalah garam dan terang dunia. Garam itu walaupun sedikit
atau kecil namun sayur yang dimasak ibu kita di rumah menjadi enak

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 31


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

rasanya. Demikian juga anak-anak sekolah Minggu, walaupun masih kecil


apabila kita berbuat baik kita bisa membuat keluarga kita bahagia dan
suasana di rumah bertambah enak. Yesus juga berkata bahwa kita adalah
terang dunia, marilah berbuat baik dan bersikap yang baik sehingga kita
dapat menjadi bagi anak-anak yang lain untuk menjadi baik. Contohnya,
bila kita rajin belajar lalu ada teman yang malas belajar kita bisa mengajak
dia supaya ikut rajin belajar. Adik-adik boleh menyebutkan contoh-contoh
yang lain. (Amin)

Tujuan Umum:
ASM memahami kebaikan Tuhan dalam kehidupan manusia dan Tuhan
sanggup melakukan segala mujizat atas segala penyakit

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari bahwa anak-anak Tuhan harus selalu menolong
a ASM termotivasi untuk berdoa kepada orang lain (keluarga yang sakit,
sahabat yang sakit, dll.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajar ASM berdoa singkat kepada orang sakit
a GSM dapat merangkai kalimat singkat untuk diucapkan berulang-ulang
dan dihafalkan, misalnya: “Anak Tuhan Anak Baik”, “Tuhan sembuhkan
penyakit”, dsb

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM semakin melatih diri bahwa dimana pun harus bisa berbuat baik
a ASM menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihi manusia
a ASM mengerti bahwa Tuhan mampu menyembuhkan segala penyakit

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengingatkan tentang tokoh (Naaman, Elisa, dan seorang anak
perempuan) serta menceritakan perikop dengan singkat
a GSM menekankan perbuatan baik seorang anak perempuan yang
memberitahu tentang Elisa dan dapat menyembuhkan penyakit Naaman
a GSM menyebutkan beberapa peristiwa tentang cerita Yesus
menyembuhkan penyakit

32 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang perbuatan baik dimana pun berada seperti seorang
anak perempuan di rumah Naaman
a ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat senang dengan orang-orang yang
peduli terhadap sesama

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengingatkan tentang tokoh (Naaman, Elisa, dan seorang anak
perempuan) serta menceritakan perikop dengan singkat
a GSM menekankan perbuatan baik seorang anak perempuan yang
memberitahu tentang Elisa dan dapat menyembuhkan penyakit Naaman
a GSM menyebutkan beberapa peristiwa tentang cerita Yesus
menyembuhkan penyakit
a GSM menyediakan kertas isian tentang peristiwa Yesus menyembuhkan,
kemudian diberi tanda bintang atau dijadikan pekerjaan rumah

Daftar Nyanyian:
1. BESM. 26:1
2. BESM. 31:1
3. BESM. 172:1
4. BESM. 97:1
5. BESM. 128:1
6. BESM. 124:1
7. BESM. 123

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 33


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XIV Setelah Trinitatis, 5 September 2021


Nas : Yohanes 6 : 1-15

YESUS MEMBERI MAKAN LIMA RIBU ORANG

Selamat hari Minggu adik-adik! Tentu adik-


adik Sekolah Minggu sudah mendengar
dan mengetahui tentang mujizat-mujizat
yang dilakukan Tuhan Yesus. Kali ini Firman
Tuhan bagi kita menceritakan tentang salah
satu mujizat Tuhan Yesus, yaitu Yesus
memberi makan 5.000 orang hanya dengan
5 roti dan 2 ikan. Tentu saja menurut
perhitungan manusia, tidak mungkin
memberi makan orang dengan sebanyak itu
(5.000 orang) hanya dengan 5 roti dan 2 ikan
yang kebetulan tersedia pada saat itu.
Mungkin hanya 2 orang yang bisa makan
atau dikenyangkan dengan makan 5 roti
dan 2 ikan. Namun ternyata, karena kuasa
Tuhan Yesus, bahkan setelah semua orang makan, sisa roti bisa mencapai dua
belas bakul penuh.

1. Tuhan Yesus Memperhatikan Kebutuhan Manusia


Adik-adik, kisah tentang Yesus memberi makan 5.000 orang, diawali ketika
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, dan ternyata banyak orang
berbondong-bondong mengikuti Yesus karena mereka sudah melihat mujizat-
mujizat yang sudah dilakukan Yesus. Oleh karena itu, orang banyak itu
semakin tertarik untuk mengikuti Yesus. Ketika Yesus memandang orang
banyak itu, Dia melihat bahwa mereka membutuhkan makanan, dan pastilah
sulit bagi orang banyak itu untuk memperoleh makanan karena jauhnya
tempat itu dan waktu yang sudah senja (bnd.Mat. 14:15). Yesus beranggapan
bahwa Dia dan murid-muridNyalah yang harus menyediakan makanan yang
diperlukan (ay.5) sehingga Dia mengutarakan hal itu kepada muridNya, yaitu
Filipus; yang walaupun Filipus sendiri tahu bahwa tidak akan mungkin mereka
memberi makan 5000 orang, sekalipun uang ada padanya sebanyak 200 dinar.
Yesus menasihati Filipus tentang cara untuk memperolehnya, sekalipun Ia
mengetahui apa yang akan dilakukanNya, tetapi Dia ingin mencobai (menguji)

34 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

iman para murid-Nya. Dalam hal ini, inilah cara Yesus mengajak murid-
muridNya untuk melayani. Apa yang dilakukan Yesus adalah bukti bahwa Ia
tidak hanya memperhatikan kebutuhan rohani manusia, namun juga
memperhatikan kebutuhan jasmani, salah satunya adalah makanan.

2. Kuasa Yesus Membuat Yang Mustahil Menjadi Tidak Mustahil


Adik-adik yang terkasih dalam nama Yesus Kristus! Jika menurut pikiran kita,
tentu saja untuk memberi makan 5000 orang tidaklah gampang. Untuk zaman
sekarang, ketika orang mengadakan sebuah pesta (mis: pesta dalam budaya
Batak) maka tentu saja dibutuhkan perencanaan yang matang dan juga biaya
yang besar. Bahkan sebagian orang pastilah sudah membentuk kepanitiaan
atau menyewa tenaga orang lain agar pesta tersebut bisa berjalan dengan baik,
terutama supaya tamu/undangan bisa terpuaskan dalam hal makanan (karena
jika undangan lapar, maka yang malu adalah tuan rumah atau si pemilik pesta;
maka perhitungannya; lebih baik makanan itu lebih daripada kurang, maka
dipersiapkanlah makanan yang banyak). Namun, dalam nas ini, dengan apa
yang ada, yaitu hanya dengan lima roti jelai dan dua ikan yang diperoleh dari
seorang anak, yang tampaknya teramat kecil untuk mencukupi kebutuhan
saat itu, dengan kuasa Yesus ternyata cukup untuk memenuhi kebutuhan
makan orang banyak itu. Sepertinya mustahil memang memberi makan 5000
orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan. Tetapi ketika Yesus mengucap syukur
atas 5 roti dan 2 ikan itu, lalu membagi-bagikan roti itu kepada murid-murid-
Nya, dan melalui mereka kepada orang banyak itu, di dalam proses
pembagian itulah terjadi mujizat. Apa yang menurut pikiran manusia mustahil
terjadi, tapi bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Mujizat itu terjadi semata-
mata karena belas kasihan-Nya terhadap orang banyak yang lapar. Orang-
orang itu memperoleh sebanyak yang mereka kehendaki, baik roti maupun
ikan. Bahkan 12 bakul diperlukan untuk menampung potongan-potongan
yang lebih. Melalui peristiwa inilah Yesus meyakinkan orang banyak termasuk
Filipus dan Andreas, bahwa diriNya benar-benar Tuhan yang berkuasa yang
sanggup melakukan tanda mujizat, yang bagi manusia tidak mungkin terjadi.
Dan orang banyak itu juga, setelah melihat perbuatan Yesus itu menyaksikan
bahwa Dia adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dunia. Hal inilah
yang menjadi acuan bagi kita, supaya kita jangan pernah meragukan kuasa
Yesus. Jangan seperti Filipus dan Andreas ya, yang masih ragu-ragu dengan
kuasa Yesus untuk memenuhi kebutuhan orang banyak itu. Mereka terjebak
di dalam pikiran dan perhitungan mereka sendiri.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 35


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Adik-adik Sekolah Minggu, melalui Firman Tuhan ini, kita mau diajak
dan diarahkan:
1. Bahwa Yesus selalu memperhatikan kebutuhan kita, baik jasmani maupun
rohani. Sebagaimana dalam nas ini, orang-orang yang datang kepada Yesus
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang besar; baik untuk mendapatkan
pengajaran, kesembuhan dari penyakit, juga kebutuhan fisik lewat
makanan, dan Yesus pun mau memenuhi kebutuhan orang banyak itu.
Demikian jugalah hendaknya kita menyerahkan hidup kita, tidak perlu
khawatir, karena Yesus selalu memperhatikan kebutuhan kita.

2. Sebagai anak-anak, kita harus percaya akan kuat kuasa Tuhan Yesus.
Jangan mengandalkan pikiran kita, karena jika demikian maka kita tidak
akan pernah percaya akan kuasa-Nya. Amin!

Tujuan Umum:
ASM semakin mengerti bahwa Tuhan adalah Maha Penyayang dan memberi
kehidupan sehari-hari
Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bagaimana menolong orang lain dan selalu mampu berbagi
a ASM terlatih untuk berterima kasih kepada Tuhan atas makanan sehari-
hari

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan bahwa makanan sehari-hari adalah pemberian Tuhan
a GSM dapat mengajarkan doa singkat (misalnya doa sebelum makan:
Terimakasih Tuhan atas makanan ini, berkatilah selalu. Amin)

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti arti mujizat
a ASM mampu mengingat cerita perikop (5 roti dan 2 ikan serta 5.000
orang)
a ASM terlatih untuk mau saling berbagi
a ASM menjadi anak yang rajin berdoa/bersyukur setiap mau makan

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan perikop dengan kalimat yang sangat sederhana

36 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM menekankan pengajaran untuk selalu bersyukur atas makanan dan


berdoa
a GSM memberi pengertian tentang mujizat Tuhan Yesus
a GSM mengajarkan bahwa makanan dan minuman adalah cara Tuhan
memelihara umat manusia
a GSM menyediakan permen dan melatih beberapa ASM untuk membagi-
bagikannya kepada ASM lainnya.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami arti mujizat
a ASM mampu mengingat cerita perikop (5 roti, 2 ikan, 5.000 orang, serta
12 bakul)
a ASM semakin mengenal Tuhan Yesus sebagai sumber kehidupan
a ASM terlatih untuk mau hidup saling berbagi

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan perikop dengan kalimat yang sederhana
a GSM mengajarkan bahwa Tuhan Yesus yang memberikan makanan sebab
Ia sumber kehidupan
a GSM menyediakan permen dan melatih beberapa ASM untuk membagi-
bagikannya kepada ASM lainnya.

Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 32: 1-2
2. BESM No. 312:1
3. BESM No. 233:1
4. BESM No. 183:1
5. BESM No. 142:1
6. BESM. No. 79:1
7. BESM. No. 78:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 37


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XV Setelah Trinitatis, 12 September 2021


Nas: Keluaran 2: 1- 10

IMAN KEPADA TUHAN MENJADI


KUNCI MENGHADAPI KESULITAN

Syalom adik-adik! Semua orang


pasti pernah menghadapi situasi
yang sulit (kita bisa meminta respon
anak-anak sekolah minggu untuk
menyebutkan tentang keadaan sulit
yang pernah dihadapinya). Jika
berada dalam situasi sulit bahkan
beresiko, setiap orang pasti punya
cara yang berbeda untuk
menghadapinya. Ada yang
menyerah sebelum berjuang, ada yang sudah pasrah sebelum berusaha,
namun ada pula yang dengan penuh kegigihan menghadapinya tanpa mau
menyerah. Dalam nas Firman Tuhan hari ini, menceritakan tentang
penyelamatan bayi Musa. Pernah mendengar kisah Musa kan? Musa artinya
yang diambil dari air (ay. 10). Di dalam kisah penyelamatan bayi Musa ini
melibatkan kegigihan orang tua Musa, kakaknya Miriam dan beberapa
perempuan di sekitarnya yang punya peranan tersendiri, yaitu Sifra dan Pua
dan termasuk Putri Firaun.

Adik-adik sekalian! Kisah penyelamatan bayi Musa ini terjadi akibat adanya
perintah dari seorang raja Mesir kepada bidan-bidan yang menolong
perempuan Ibrani yang bernama Sifra dan Pua, untuk membunuh setiap
anak laki-laki yang lahir dari orang Ibrani. Adapun perintah ini didasarkan
kepada keadaan bangsa Israel di mana orang-orang Israel bertambah banyak
dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga ada ketakutan bagi orang Mesir,
jangan-jangan suatu saat orang Israel, yang karena banyak jumlahnya akan
memerangi bangsa Mesir. Namun karena bidan-bidan itu takut akan Tuhan,
mereka membiarkan bayi-bayi tetap hidup, sekalipun tindakan itu sangat
beresiko karena menentang perintah raja Mesir. Tindakan penyelamatan itu
mereka lakukan juga kepada satu keluarga Ibrani, yaitu dari keluarga Lewi
(orang tua Musa). Setelah Musa lahir (anak yang cantik), orang tuanya
berusaha untuk menyelamatkan bayi Musa dengan menyembunyikannya

38 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

selama tiga bulan. Namun karena tidak dapat lagi menyembunyikannya lebih
lama dari itu, sehingga orang tuanya mencari akal untuk menyelamatkan
bayi Musa, yaitu dengan meletakkannya di dalam sebuah peti pandan yang
sudah dilapis dengan gala-gala dan kemudian menaruh peti itu ke sungai Nil.
Ini adalah salah satu cara yang cukup kreatif yang dilakukan ibunya Musa
untuk menyelamatkan anaknya yang dalam ancaman bahaya. Usaha
penyelamatan bayi Musa tidak berhenti di situ saja. Kakak perempuan Musa
yang bernama Miriam turut berperan demi menjaga keselamatan Musa
sendiri dengan mengikuti peti itu dari jauh. Tidak ada perasaan takut baginya
untuk menemui puteri Firaun. Sehingga ketika puteri Firaun menemukan
bayi itu, sang kakak langsung menyodorkan tenaganya untuk mencarikan
seorang ibu penyusu, yaitu ibu Musa sendiri. Dengan demikian, ancaman
Firaun tidak menyurutkan ibunya Musa untuk mempertahankan hidup
anaknya.

1. Menghadapi Kesulitan Dengan Iman Kepada Tuhan


Tentu ada banyak sikap yang kita tunjukkan sebagai jawaban kita saat
menghadapi situasi yang sulit. Namun melalui kisah orang tua Musa dan
keluarganya menunjukkan sebuah cara bagi kita untuk tidak menyerah
terhadap ancaman ataupun kesulitan. Sekalipun situasi sulit, bukan berarti
pikiran kita juga menjadi buntu. Sebuah ungkapan mengatakan: Situasi sulit
bukanlah jalan buntu, karena di tangan Tuhan, bisa jadi itu adalah pintu. Kita
harus sadar dan juga yakin akan kuasa dan kedaulatan Allah yang senantiasa
terlibat bahkan memberi pertolongan dalam situasi sesulit apapun. Apa yang
terjadi dalam kehidupan orang tua Musa, menyadarkan kita, bahwa ancaman
atau kesulitan itu selalu ada. Namun dalam hidup orang Kristen, percaya
kepada Tuhan merupakan sebuah kunci kemenangan menghadapi kesulitan
hidup.

2. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak


Tentu saja apa yang dilakukan oleh orang tua Musa dalam nas ini merupakan
bentuk dari kepedulian dan tanggung jawab yang didasari oleh kasih sayang
orang tua kepada anaknya. Apa yang dilakukan oleh orang tua Musa adalah
sebagai bentuk penyelamatan masa depan Musa, dan bahkan penyelamatan
sebuah bangsa yang besar, yaitu bangsa Israel. Adik-adik Sekolah Minggu
juga harus menyadari bahwa orang tua kita sangat mengasihi kita dan
melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dalam kehidupan orang Batak
sendiri, sering kita mendengar kalimat: Anakhonhi do Hamoraon di au. Bahkan

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 39


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

sampai ditorehkan dalam sebuah bentuk lagu dengan judul yang sama. Dalam
kalimat tersebut terkandung sebuah makna yang sangat mendalam, yaitu
tentang kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya, bahkan rela
melakukan apapun (pastinya hal yang baik) demi memperjuangkan anak-
anaknya. Sering, tantangan ataupun ancaman tidak menjadi penghalang bagi
orang tua kita; yang penting kebutuhan anak-anaknya bisa terpenuhi.
Ancaman yang dihadapi oleh seorang anak zaman ini, bukan lagi hanya
persoalan pembunuhan fisik. Tetapi dalam era digital ini, kejahatan yang
paling menakutkan adalah kejahatan digital, yang terwujud melalui
penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Kejahatan jenis ini bahkan dapat
menerobos ruang pribadi si anak, di mana orang tuanya sendiri pun sangat
sulit untuk memasuki ruang tersebut. Namun demikian, orang tua harus
memiliki tanggung jawab dalam melindungi anak-anaknya.

Tujuan Umum:
ASM mengerti cerita kelahiran Musa dengan baik

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti proses kelahiran Musa dan diletakkan di tepi sungai dalam
hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengerti arti nama Musa

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan cerita singkat tentang nas dengan bahasa sederhana
a GSM mengajarkan arti nama musa dan dilafalkan
a GSM mengajarkan bahwa seorang anak yang lahir adalah bukti cinta kasih
Tuhan

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bahwa Musa disembunyikan dan diletakkan di tepi sungai
dalam hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengetahui peran putri Firaun dan kakak Musa dalam cerita
a ASM mengerti dan menghafal arti nama Musa

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan cerita singkat tentang nas dengan bahasa sederhana

40 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

· GSM menjelaskan peran putri Firaun dalam cerita


a GSM mengajarkan bahwa seorang anak yang lahir adalah bukti cinta kasih
Tuhan
a GSM mengajarkan arti nama musa dan dilafalkan
a GSM mengundang dokter/bidan/perawat dengan seragam lengkap untuk
memotivasi cita-cita dan peran untuk menolong bayi yang akan lahir

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti bahwa Musa disembunyikan dan diletakkan di tepi sungai
dalam hubungannya dengan perintah Firaun
a ASM mengetahui peran putri Firaun dan kakak Musa dalam cerita
a ASM mengerti dan menghafal arti nama Musa

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan cerita singkat tentang nas dengan bahasa sederhana
a GSM menjelaskan peran putri Firaun dalam cerita
a GSM mengajarkan bahwa seorang anak yang lahir adalah bukti cinta kasih
Tuhan
a GSM mengajarkan arti nama musa dan dilafalkan
a GSM mengundang dokter/bidan/perawat dengan seragam lengkap untuk
memotivasi cita-cita dan peran untuk menolong bayi yang akan lahir

Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 55:1
2. BESM No. 256:1
3. BESM. No. 104:1
4. BESM No. 278:1
5. BESM. No. 265:1
6. BESM No. 313:1
7. BESM No. 76:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 41


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XVI Setelah Trinitatis, 19 September 2021


Nas: 1 Petrus 3: 8-10

KASIH DAN DAMAI

Selamat Hari Minggu bagi kita


semua! Kita pasti sering mendengar
kalimat: Damai Itu Indah. Bahkan
kalimat ini bisa juga menjadi slogan/
motto bagi orang-orang atau
kelompok tertentu. Ungkapan
tersebut, sekaligus menjadi himbauan
dan harapan agar setiap orang mampu
menciptakan kedamaian di manapun
dia berada atau apapun yang dia
kerjakan. Kerinduan akan kedamaian
merupakan suatu bukti bahwa betapa
indahnya kedamaian itu. Tentu akan
banyak hal positif yang bisa dirasakan
jika damai itu ada. Salah satunya
seperti slogan di atas; jika ada damai,
maka akan indah. Jika ada damai, maka akan tenang. Jika ada damai, maka
akan aman, jika ada damai maka akan tentram; dan masih banyak lagi yang
bisa kita dapatkan sebagai akibat dari adanya damai.

Adik-adik sekalian! Melalui Firman Tuhan ini, ada himbauan bagi umat Kristen
supaya hidup di dalam kasih dan damai. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menciptakannya, yaitu:

1. Seia sekata, seperasaan, mengasihi sudara-saudara, penyayang dan


rendah hati
Adik-adik sekalian, kita menyadari bahwa untuk menciptakan hal itu tidaklah
mudah. Karena bukankah kita memiliki banyak perbedaan? Baik itu suku,
bahasa, budaya, latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Ini bisa saja jadi penghalang bagi kita. Karena ternyata orang bisa “berperang”
hanya karena perbedaan suku, budaya, dsb. Bahkan di dalam kehidupan
keluarga pun, antara adik dengan kakak tidak bisa akur, ada iri, cemburu,
sehingga memicu terjadinya kekerasan. Mungkin adik-adik pernah

42 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

mendengar tentang seorang kakak yang memukuli adiknya hanya karena


mainan atau makanan. Atau jangan-jangan dari antara adik-adik Sekolah
Minggu pernah begitu? Oleh sebab itulah mari kita mendengarkan arahan
Tuhan melalui rasul Petrus untuk tetap hidup dalam kasih dan memelihara
damai. Kita harus benar-benar seia sekata, seperasaan; hidup sebagai sebuah
persekutuan yang saling mengerti dan mau berdamai. Sebagai jemaat atau
orang Kristen, kita harus menyadari bahwa kita adalah tubuh Kristus, yang
diciptakan di dalam keberagaman dan juga diciptakan dalam perbedaan, maka
jangan ada yang menganggap diri lebih utama, lebih berharga atau lebih tinggi
daripada yang lain.

2. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan


caci maki.
Ada kecenderungan bagi diri manusia untuk membalaskan dendam. Jika dia
disakiti, maka itu harus dibalaskan, bahkan jika boleh, hendaknya pembalasan
itu lebih keji daripada rasa sakit yang diterima. Namun di dalam hidup orang
Kristen seharusnya tidak ada istilah “balas dendam”; sebab Tuhan Yesus
berfirman dalam Matius 5: 44: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.” Balas dendam kepada sesama yang berbuat
jahat bukanlah karakter orang Kristen. Yesus Kristus sendiri mengajarkan
dan mempraktekkan hal itu. Ketika dia dianiaya, dilecehkan, bahkan
disalibkan, Yesus sama sekali tidak ada niat untuk membalaskan dendam.
Justru Yesus mengampuni orang-orang yang sudah menganiaya Dia. Tidak
cukup hanya membalas, Petrus juga mengharuskan bahwa kita harus
memberkati dan berdoa bagi mereka. Firman Tuhan ini mengajarkan kita
bahwa kejahatan-kejahatan harus dikalahkan oleh tindakan kebaikan. Sangat
sukar bukan adik-adik? Namun, dalam hal ini kita harus tetap meneladani
Yesus Kristus, sehingga kita benar-benar pembawa berkat dan penabur
kebaikan, karena untuk itulah kita dipanggil.

3. Menjaga Lidah dan Bibir


Menjaga lidah dan bibir dari ucapan-ucapan yang menipu merupakan
karakter yang dimiliki oleh orang yang mencintai hidup. Orang sering
menyalahgunakan anggota tubuhnya, salah satunya adalah mulut. Begitu
mudahnya seseorang mengucapkan kata-kata makian yang bisa menyebabkan
orang lain terluka. Adik-adik juga harus mampu untuk menahan diri supaya
mulut kita ini tidak kita pergunakan untuk mengucapkan kata-kata kotor
atau memaki teman kita. Di zaman sekarang ini, sangat mudah bagi kita untuk

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 43


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

mendengar ucapan kotor dari seorang anak yang masih berumur 2 tahun,
yang masih baru belajar berbicara. Bahkan, jangan-jangan dari adik-adik
sekolah Minggu juga sering mengucapkan kata-kata kotor. Padahal dalam
Amsal 12:22 dikatakan: “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi
Tuhan.” Nah, melalui Firman Tuhan kali ini, alangkah baiknya jika kita bisa
menahan lidah dan bibir kita; membuang dosa dengan lidah. Ada banyak
contoh dari orang-orang yang menggunakan lidahnya secara salah; salah
satunya berkata dusta (Mzm.12:3). Segala perkataan yang diucapkan oleh
lidah dan bibir kita, tentu saja juga akan sangat mempengaruhi orang lain;
jika yang diucapkan adalah makian, maka akan memicu emosi atau
kemarahan orang lain, namun sebaliknya jika ucapan atau perkataan kita
penuh kelembutan, tentunya orang lain juga akan senang dan bahagia.
Dengan demikian, akan tercipta kedamaian. Kasih dan damai bagaikan dua
sisi mata uang yang tidak terpisahkan yang menjadi kebutuhan manusia secara
umum. Oleh sebab itu adik-adik Sekolah Minggu, usahakanlah hidup dalam
kasih dan damai. Dengan gaya hidup yang penuh kasih itu, kita dapat menjadi
saluran berkat bagi sesama. Amin.

Tujuan Umum
ASM menjadi berkat dengan mengusahakan hidup dalam kasih dan damai

Horong I:
Tujuan Khusus:
a ASM mengasihi teman, orang tua, dan saudara-saudaranya
a ASM dapat melafalkan perkataan tentang kedamaian

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan gambar tentang perdamaian untuk diwarnai.
Misalnya (orang bersalaman, merangkul, bergandengan tangan, dll)
a GSM mengajak ASM untuk melafalkan kalimat “Damai itu Indah”

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang cara-cara untuk mengasihi
a ASM terdorong untuk menghargai perbedaan dan berdamai
a ASM terdorong berdamai dengan cara saling memaafkan
a ASM melatih diri untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor

44 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan ASM untuk berperilaku dengan cara-cara kasih.
Misalnya: menghargai perbedaan, tidak saling menyakiti, dll
a GSM mengajarkan bahwa hidup damai akan menghasilkan ketenteraman
dan ketenangan
a GSM mengajak ASM untuk menghafal kalimat “Damai itu Indah”

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang arti kedamaian
a ASM terdorong untuk memiliki sahabat yang banyak dan tidak menipu
atau membalaskan dendam kepada orang lain
a ASM dapat meneladani dan memahami teladan Yesus tentang kedamaian
(tidak membalasan kejahatan dengan kejahatan)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan tentang arti kedamaian
a GSM mengajarkan agar ASM mampu menjaga perkataan-perkataan yang
menimbulkan perkelahian.
a GSM menceritakan teladan Yesus tentang kedamaian (tidak membalasan
kejahatan dengan kejahatan)
a GSM mengajak ASM untuk selalu jujur dan tidak pernah menipu

Daftar Nyanyian:
1. BESM. No. 81: 1
2. BESM No. 256: 1
3. BESM No. 155: 1
4. BESM No. 57: 1
5. BESM. No. 319:1
6. BESM No. 73: 1
7. BESM No. 311: 1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 45


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XVII Setelah Trinitatis, 26 September 2021


Nas : 1 Samuel 17: 40-50

KEMENANGAN DAUD MELAWAN GOLIAT

Selamat Hari Minggu adik-adik!


Firman Tuhan bagi kita hari ini
menceritakan tentang perkelahian
Daud dengan Goliat. Sebagaimana
telah dijelaskan dalam nas, bahwa
perbandingan fisik dan kemampuan
berperang antara Daud dengan Goliat
sangat berbanding terbalik. Daud
masih muda, kemerah-merahan,
sama sekali tidak ada pengalaman
dalam dunia perang, karena
pekerjaannya sehari-hari adalah
menggembalakan domba ayahnya.
Sementara Goliat, dia adalah seorang
pendekar dari tentara orang Filistin,
tingginya 6 hasta sejengkal (1 hasta=
sekitar 45 cm; berarti tingginya hampir 3 meter) belum lagi kemampuan
berperangnya tidak diragukan lagi (psl.17:4-7). Oleh sebab itu, di mata manusia
pertarungan Daud dengan Goliat benar-benar tidak seimbang, ibarat
pertempuran antara gajah dengan semut . Hal yang demikian juga sering kita
temukan dalam keseharian kita, orang bisa takut ketika melihat fisik seseorang
yang badannya tinggi, besar, apalagi ditambah dengan otot-ototnya yang
menonjol, bahkan keadaan itu dapat menimbulkan kengerian bagi orang
yang melihatnya. Dengan demikian ada kesan, bahwa orang dengan postur
tubuh yang besar, tinggi, tenaganya pasti kuat dan patut ditakuti. Demikianlah
cara pandang manusia. Namun dengan kisah pertarungan Daud dan Goliat
mengajak kita bahwa apa yang menjadi ukuran manusia untuk mencapai
kemenangan dalam sebuah peperangan bukanlah menjadi penentu. Karena
jika Tuhan sudah bertindak, maka apa yang menurut mata manusia akan
menentukan kemenangan dan kekalahan tidaklah berlaku lagi.
1. Kekuatan Tuhan Yang Tidak Tertandingi

46 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Adik-adik yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Untuk melawan
Goliat, Daud hanya mengambil lima batu yang licin. Tidak ada keraguan bagi
Daud untuk berperang dan mengalahkan Goliat, karena Daud mengandalkan
nama Tuhan alam semesta dan meyakini bahwa Tuhan akan menyerahkan
Goliat ke dalam tangannya (ay.46). Walaupun ada sindiran dan pandangan
yang meremehkan atau menghina dari Goliat terhadap diri Daud, namun
Daud tidak takut. Ada pengakuan Daud akan kekuatan Allah, dan ini adalah
sebuah pernyataan iman yang sangat besar yang tentunya itu berasal dari
hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan Allah. Daud mengakui Tuhanlah
yang akan berperang dan menyerahkan Goliat ke tangannya. Dan benar saja
adik-adik, hanya dengan sebuah batu dan sekali lempar akhirnya Goliat mati.
Apakah itu karena kebetulan adik-adik? Atau karena kemampuan Daud dalam
membidik sehingga batu itu tepat mengenai dahi Goliat? Tentu saja tidak!
Semua itu adalah rencana Tuhan, dan karena kekuatan Tuhan yang diimani
oleh Daud. Dengan demikian, jika Tuhan sudah bertindak, maka siapa pun
tidak akan dapat menghalangi Tuhan untuk bekerja sesuai dengan kehendak-
Nya. Kekuatan Tuhan itu tidak dapat ditandingi oleh siapa pun dan oleh apa
pun.

2. Senantiasa Berserah Diri Kepada Tuhan


Pengalaman Daud yang menang berperang dengan Goliat, hendaknya
menjadi contoh bagi kita agar senantiasa mengandalkan kuasa Tuhan dalam
hidup kita. Bukankah pengalaman Daud ini juga mengatakan kepada kita
bahwa sungguh luar biasa penyertaan Tuhan itu? Bukan hanya kepada Daud,
namun bagi kita semua. Hidup ini seperti sebuah pertempuran. Sering lawan
yang kita hadapi tidak seimbang, seperti raksasa. Kadang musuh kita si Iblis
sepertinya terlalu kuat dan besar untuk kita kalahkan. Bahkan kita sering
tergoda untuk mempercayai bahwa “Goliat” (kesulitan-kesulitan)
mengendalikan hidup kita. Benar! Bisa saja kita kalah melawan raksasa si
Iblis, kalau kita hanya mengandalkan diri kita. Sama halnya seperti Goliat,
yang hanya mengandalkan kemampuannya saja; apakah dia mampu
mengalahkan Daud yang masih muda, masih kecil, yang dihinanya itu? Tidak!
Malah dia yang mati hanya karena sebuah batu kecil yang diambil dari dasar
sungai. Sepertinya sepele ya adik-adik. Seorang pendekar yang bertubuh
seperti raksasa dan memiliki kemampuan perang yang tidak diragukan lagi,
yang diperlengkapi dengan senjata perang dan baju perang akhirnya mati di
tangan seorang Daud. Itu semua karena Goliat terlalu yakin akan kekuatan
Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 47
Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

dan kemampuannya sendiri. Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan, sudah
sepantasnya kita berserah diri dan mengandalkan kuasa Tuhan. Kita harus
tetap yakin akan kuasa dan pertolongan-Nya, dan bukan mengandalkan uang,
jabatan, harta, keluarga, teman. Biarlah Allah yang mengendalikan jalan hidup
kita. Andalkan Tuhan dalam hidupmu ya adik-adik! Amin.

Tujuan Umum:
ASM dapat mengandalkan Tuhan di dalam setiap kehidupannya.

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal Daud dan Goliat dalam nas
a ASM mampu melafalkan “Allah memenangkan Daud”

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menyediakan beberapa gambar misalnya Daud yang kecil dan Goliat
yang besar, atau Gajah yang besar dan semut yang kecil
a GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “Allah memenangkan Daud”
a GSM mengajarkan kekuatan bersama dengan Tuhan
Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM dapat mengandalkan Tuhan di dalam hidupNya dengan berdoa
dan beribadah
a ASM menjadi orang yang berani berkata dan berbuat benar
a ASM mengerti cerita Daud dan Goliat

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan tentang kisah Daud yang mengandalkanTuhan
a GSM menceritakan tentang Goliat yang mengandalkan diri sendiri
a GSM mengajarkan kekalahan Filistin dengan pedang dan tombaknya,
dan Daud menang dengan nama Tuhan.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami kuasa Allah yang dapat menolong dan memenangkan
orang yang bersandar kepadaNya
a ASM terdorong untuk semakin taat dan bersandar kepada Tuhan

48 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a ASM mengetahui cerita Daud dan Goliat orang Filistin dalam nas

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan kuasa Allah yang tidak tertandingi oleh siapapun
a GSM menjelaskan cerita Daud dan Goliat orang Filistin
a GSM mengajarkan kekalahan Filistin dengan pedang dan tombaknya,
dan Daud menang dengan nama Tuhan.
a GSM mengajarkan dan mengajak ASM untuk selalu mengandalkan nama
Tuhan.

Daftar Nyanyian :
1. BESM. No. 166: 1
2. BESM No. 133: 1
3. BESM No. 85: 1
4. BESM No. 128: 1
5. BESM No. 154:1
6. BESM No. 90: 1
7. BESM No. 257: 1...

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 49


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu, XVIII Setelah Trinitatis, 3 Oktober 2021


Nas: 2 Raja raja 22: 1-2

KELAK MENJADI PEMIMPIN YANG TAKUT AKAN ALLAH

Ada seorang raja bernama Yosia.


Adakah dari anak-anak Sekolah
Minggu yang bernama Yosia? Apakah
anak-anak Sekolah Minggu pernah
mendengar nama Yosia dari cerita-
cerita Alkitab? Nah, sekarang saya
akan memperkenalkan seorang yang
bernama Yosia dari Kitab 2Raja-raja
22:1-2.

Dengan menggunakan suara yang


berbeda mewakili suara Yosia:
Syalom kawan-kawan Sekolah Minggu!
Saya adalah Yosia, seorang raja Israel
di Yerusalem. Saya menjadi raja pada
umur delapan tahun, ya benar, seumur kawan-kawan, saya sudah memerintah
sebagai raja. Pastilah kalian tidak percaya kalau saya sudah menjadi raja pada
umur delapan tahun, bukan? Tapi ini nyata, saya memerintah Israel selama 31
tahun. Cukup lama bukan? Itu semua tidak lepas dari bimbingan ibu saya yang
cantik, namanya Yedida binti Adaya dari Bozkat. Pasti kalian juga memiliki Ibu
yang cantik dan bijaksana seperti aku kan? Apakah kalian juga ingin menjadi
raja seperti aku? Nih saya sampaikan resepnya, mau tau kan? Mau dengar kan?
Saya menjadi raja, karena saya hidup benar di hadapan Tuhan, sama seperti
bapa leluhur saya, yaitu Daud, raja yang cukup terkenal itu! Saya seorang yang
takut akan Allah, dan selalu taat kepada perintah Allah. Saya tidak suka
menyimpang ke kanan atau ke kiri, artinya adalah pendirian saya itu teguh,
kalau tidak sesuai dengan kehendak Allah, pasti saya akan menolak untuk
melakukannya. Saya tidak suka berbohong, saya tidak suka mencuri, tidak mau
memukul teman, tidak mau mengejek teman, karena itu tidak sesuai dengan firman
Tuhan. Nah, manatau suatu saat kalian dipilih menjadi raja, maka dari sekarang
lakukanlah seperti yang saya lakukan. Oke ya teman-teman… sampai bertemu
kembali…

50 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Anak-anak Sekolah Minggu yang baik, tadi kalian sudah berkenalan dengan
Raja Yosia, keren kan Raja Yosia? Apakah kalian mau seperti Raja Yosia? Iya,
tentu saja bisa. Tetapi ingat ya pesan Raja Yosia, jika ingin menjadi raja atau
pemimpin maka orangnya harus takut akan Allah. Jika anak-anak Sekolah
Minggu menjadi takut akan Allah, manakah tandanya? Anak yang tidak suka
berbohong; tidak mau menipu teman dan orangtua, kakak atau adik; tidak
mau mencuri uang, barang teman, dan lain-lain, tidak mau mengatakan
sesuatu yang tidak benar tentang sahabat. Mengapa semua itu tidak perlu
dilakukan, karena semuanya itu adalah dosa. Lalu, apakah yang harus kita
lakukan? Mencintai Allah dengan mencintai sesama: mencintai ayah dan ibu,
kakak dan adik, sahabat-sahabat, menolong sesama, rajin berdoa, rajin
membaca Alkitab, dan rajin belajar. Kelak nanti anak-anak kami yang baik
akan menjadi seorang pemimpin dimana pun berada. Mulailah dengan
berlatih memimpin diri sendiri, bahwa apa saja yang didoakan maka itulah
yang dihidupi dan dilaksanakan setiap hari.

Tujuan Umum
ASM mampu bercita-cita menjadi pemimpin yang taat akan Allah

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM menjadi anak yang penurut dan taat
a ASM mengenal tentang pemimpin

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menyediakan gambar Yosia untuk diwarnai
a GSM mengajarkan ASM hal memimpin (misalnya memimpin doa yang
telah dipelajari, atau memimpin barisan, dll)
a GSM mengundang seorang polisi dengan seragam lengkap dari jemaat
setempat) untuk hadir di ibadah sekolah minggu dan memberi motivasi
tentang cita-cita dan kepemimpinan kepada ASM.

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui kisah Yosia dalam nas
a ASM termotivasi untuk memimpin diri sendiri dan adek-adeknya
a ASM dapat dipimpin dengan baik

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 51


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan kisah Yosia yang berumur delapan tahun sudah
menjadi pemimpin.
a GSM memotivasi ASM untukdapat menjadi pemimpin
a GSM menceritakan tentang pemimpin yang takut akan Tuhan
a GSM mengajarkan bahwa menjadi pemimpin adalah melakukan apa yang
benar di mata Tuhan.
a GSM mengundang seorang polisi dengan seragam lengkap dari jemaat
setempat) untuk hadir di ibadah sekolah minggu dan memberi motivasi
tentang cita-cita dan kepemimpinan kepada ASM.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang kisah Yosia sesuai dengan nas
a ASM mengerti tentang pemimpin yang takut akan Tuhan
a ASM dimotivasi untuk menjadi pemimpin yang berani dan taat kepada
Tuhan
a ASM bersedia untuk menjadi pemimpin dan orang yang mau dipimpin
a ASM mengenal Yosia, ayah, dan ibunya

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan kepemimpinan Yosia pada usia yang masih sangat muda
a GSM mempersiapkan metode wawancara untuk melatih keberanian
ASM. GSM menyediakan beberapa pertanyaan wawancara tertulis untuk
ditanyakan kepada orang tua atau orang lain. Kemudian dibawa minggu
depan dan dinilai oleh GSM dengan memberikan tanda bintang.
a GSM mengundang tokoh seorang polisi dengan seragam lengkap dari
jemaat setempat) untuk hadir di ibadah sekolah minggu dan memberi
motivasi tentang cita-cita dan kepemimpinan kepada ASM.

Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 334:1
2. BESM No 321:1
3. BESM No 324:1
4. BESM No 311:1
5. BESM No 248:1
6. BESM No 7:1
7. BESM No 65:1

52 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XIX Setelah Trinitatis, 10 Oktober 2021


Nas: Lukas 2: 41-52

ANAK SEKOLAH MINGGU SEMAKIN BERTAMBAH BESAR


DAN BERTAMBAH HIKMATNYA

Ketika itu Yesus berumur 12 tahun,


ya persis seperti anak-anak Sekolah
Minggu Horong III, orangtuanya,
Yusuf dan Maria, mengajak-Nya ke
Yerusalem. Ceritanya lagi jalan ke
kota besar nih, dan mereka hendak
merayakan Paskah. Apakah anak-
anak Sekolah Minggu pernah diajak
bapak dan ibu kalian jalan-jalan ke
luar kota untuk suatu perayaan atau
pesta? Pasti rasanya senang sekali,
bukan? Di sana pasti ada
pengalaman baru, ada keramaian,
ada makanan dan minuman, ada
peribadahan raya yang pasti berbeda dari perayaan-perayaan lainnya. Yesus
sangat senang sekali diajak kedua orangtuanya, seperti senangnya hati anak-
anak Sekolah Minggu yang kami kasihi.

Setelah perayaan Paskah usai, mereka pun berjalan menuju jalan pulang, dan
Yesus tidak ada bersama orangtuanya, tetapi ayah dan ibu Yesus berpikir bahwa
pastilah Yesus ada bersama-sama dengan mereka yang satu arah perjalanan
pulang dan berada di antara keramaian. Namun mereka semakin sadar bahwa
Yesus tidak ada bersama mereka. Yesus hilang di antara keramaian! What?
Bisa bayangkan tidak kalau anak-anak Sekolah Minggu sedang bersama guru-
guru dalam suatu acara retret, dan tiba-tiba seorang dari antara anak-anak
tertinggal di tempat retret. Guru-guru sadar kalau seorang anak tertinggal
saat setelah setengah perjalanan pulang. Pastilah guru Sekolah Minggu panik
luar biasa. Demikian juga dengan orangtua kita kalau anaknya tiba-tiba hilang
di keramaian, orangtua mana yang tidak panik untuk mencarinya? Maria
dan Yusuf mencari Yesus kemana-mana selama 3 hari. Coba bayangkan
bagaimana paniknya selama tiga hari tidak dapat menemukan anaknya.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 53


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Apakah anak-anak Sekolah Minggu panik juga ketika tidak bersama orangtua
saat di keramaian? Ya pasti kalian juga panik, bukan?

Akan tetapi, berbeda halnya dengan Yesus. Dia tidak panik meskipun tidak
bersama orangtuanya, sebab dia sedang berada di Bait Allah bersama para
alim ulama, yaitu para imam dan rabi. Yesus menyebut Bait Allah sebagai
rumah Bapa-Nya yang sangat mengasihi Dia. Imam adalah mereka yang
bertugas di Bait Allah, ya seperti Pendeta, dan rabi itu adalah guru pengajar di
Sinagoge atau Bait Allah. Mereka sangat kagum, karena Yesus mampu
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Wah… Yesus
memang sangat hebat dan pintar ya? Bayangkan saja, kalau ada dari anak
Sekolah Minggu yang bisa menjawab setiap pertanyaan dari Pendeta dan
Sintua, dan juga kakak-kakak Guru Sekolah Minggu, pastilah ada rasa kagum
kepada anak Sekolah Minggu itu.

Itulah hikmat, kepandaian yang didasari oleh sikap takut akan Allah. Maria
dan Yusuf menemukan Yesus tepat pada saat Dia dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu. Para alim ulama itu juga kagum dan tercengang, demikian
juga dengan ayah dan ibunya sangat kagum dan tercengang melihat
kepandaian dan hikmat yang dimiliki oleh Yesus. Boleh kita katakan, pastilah
mereka sebagai orangtua sangat bangga melihat Yesus. Apakah anak-anak
Sekolah Minggu ingin menjadi pandai dan berhikmat seperti Tuhan Yesus?
tentunya kepandaian dan hikmat tidak datang dengan sendirinya. Jika anak-
anak Sekolah Minggu ingin menjadi orang yang pandai dan berhikmat, maka
takutlah akan Tuhan, rajinlah berdoa, rajinlah belajar, dengarkan nasihat
orangtua, dengarkan didikan guru, rajinlah beribadah kepada Tuhan. Jangan
bermain melulu ya… tetapi pakailah waktu untuk bermain dan belajar dengan
hikmat, supaya bisa cerdas seperti Tuhan Yesus.

Maria dan Yusuf pun mengajak Yesus pulang, dan pada ayat 52 dikatakan
bahwa Yesus semakin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-
Nya, dan makin dikasihi Allah dan manusia. Lihatlah, Yesus yang semakin
bertambah besar semakin menjadi teladan. Dia yang selalu mau
mendengarkan ajaran dan nasihat, berdoa dan takut akan Allah, yang selalu
menjalani hidupnya dengan cinta kasih, semakin disayangi oleh Allah dan
juga tetangga-tetangganya, terlebih orangtuanya. Wah… ternyata kalau kita
pandai dan berhikmat maka kita akan disayang Tuhan dan juga akan disayang
oleh mama, papa, Opung, Namboru, atau Nantulang, karena perbuatan dari
anak yang takut akan Tuhan itu tidak suka menyakiti teman, tidak suka

54 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

bertengkar, tetapi selalu berdamai, menjawab dengan sopan (berikan contoh


sopan santun), selalu mencintai mama papa, kakak-adik, keluarga, serta
kawan-kawannya di Sekolah Minggu atau juga di sekolah masing-masing.

Tujuan Umum:
ASM mempunyai semangat untuk menjadi anak yang mandiri, pintar, dan
berhikmat.

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM rajin beribadah dan berdoa
a ASM rajin belajar dan membaca

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan gambar Yesus sedang di bait Allah dan diwarnai
ASM
a GSM mengajarkan lagu BE SM. No. 13 “Yok Ayo teman kita ke Gereja”
a GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “I love Jesus, I Love HKBP, I
Love HKBP, I Love Jesus”

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui mengapa Yesus berada di Bait Allah
a ASM rindu bersekutu dengan Tuhan di Gereja
a ASM meneladani Yesus, mengerti akan firman Allah

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menceritakan nas dengan bahasa yang sangat sederhana
a GSM menjelaskan mengapa Yesus berada di Bait Allah
a GSM mengajarkan lagu BE SM. No. 13 “Yok Ayo teman kita ke Gereja”
a GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “I love Jesus, I Love HKBP, I
Love HKBP, I Love Jesus”
a GSM mengajak ASM agar semakin mencintai sekolah minggu dan Gereja.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong untuk semakin bersemangat untuk rajin belajar agar
berhikmat

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 55


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a ASM mengetahui cerita Tuhan Yesus berada di Bait Allah dengan bahasa
sederhana
a ASM terdorong untuk mencintai Gereja

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM memotivasi ASM untuk giat belajar dan berdoa supaya mempunyai
hikmat
a GSM mengajarkan lagu BE SM. No. 13 “Yok Ayo teman kita ke Gereja”
a GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “I love Jesus, I Love HKBP, I
Love HKBP, I Love Jesus”
a GSM mengajarkan bahwa Tuhan merindukan anak-anak untuk bertemu
di Gereja.

Daftar Nyanyian:
1. BESM No.61:1
2. BESM No. 122:1
3. BESM No 129:1
4. BESM No 136:1
5. BESM No153:1
6. BESM No 158:1
7. BESM No 65:1

56 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XX Setelah Trinitatis, 17 Oktober 2021


Nas : Lukas 11: 27-28

BAHAGIA ANAK TUHAN

Jika ditanya kepada para ibu, “apakah


mereka sangat bahagia melihat anak-
anak mereka?” Tidak ada seorang pun
ibu yang tidak bahagia melihat
pertumbuhan anak-anaknya, apalagi
jika anak-anak bertumbuh dengan
sehat, ceria, pintar, dan sayang kepada
orangtua. Anak-anak Sekolah Minggu
perlu memahami bagaimana rasa
sayang seorang ibu kepada anak-anak
yang dapat diungkapkan melalui cara-
cara: memasak makanan sehat setiap
hari, memandikan, membersihkan
pakaian supaya harum dan enak
dipakai, membersihkan rumah supaya
semua nyaman dan sehat di dalam
rumah, membawa mereka ke sekolah atau ke Sekolah Minggu atau ke mana
saja mereka pergi. Terkadang seorang ibu di rumah akan menjadi sangat cerewet
apabila anak-anak tidak makan, tidak mandi, membuat kotor rumah, apalagi
jika anak-anak sampai ribut atau bertengkar. Hal itu terjadi, karena ibu sangat
sayang kepada anak-anak, dimana ibu tidak suka anaknya tidak sehat kalau
tidak makan dan tidak mandi, lingkungan rumah juga tidak sehat jika selalu
kotor. Ibu ingin supaya anak-anaknya juga belajar bersih dan sehat sebagaimana
yang dilakukan oleh ibunya dalam merawat anak-anak setiap hari. Itulah
sebabnya setelah seorang ibu menjadi cerewet namun setelah itu dia akan
berusaha membersihkan yang kotor itu, dan hal ini terjadi setiap hari.

Demikianlah seorang perempuan menyeru kepada Yesus, “berbahagialah ibu


yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau!”
Seruan ini disampaikan untuk menunjukkan rasa kagum dan bangganya
melihat Yesus, baik pribadinya, karakter, dan juga praktik hidupnya.
Sesungguhnya jika anak-anak Sekolah Minggu menjadi anak yang pintar,
takut akan Tuhan, dan semakin hari semakin rajin dan bertambah hikmatnya,

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 57


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

maka bukan hanya ibu dari anak-anak Sekolah Minggu saja yang berbahagia,
tetapi juga gereja: guru-guru Sekolah Minggu, para Parhalado, dan seluruh
jemaat juga akan berbahagia melihat pertumbuhan anak-anak Sekolah
Minggu. Yesus tentu sangat senang menerima ungkapan perempuan itu,
tetapi Yesus mengingatkan bahwa “Yang berbahagia ialah mereka yang
mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Kebahagiaan
mengikut Yesus Kristus itu ada ketika kita sungguh-sungguh mau
mendengarkan Firman Tuhan. Jika anak-anak Sekolah Minggu ingin menjadi
orang yang berbahagia maka mulailah dari mendengarkan Firman Tuhan,
seperti: membaca Alkitab, menghapal isi Alkitab, mendengarkan khotbah,
dan menceritakan isi firman Tuhan kepada orang lain.

Mendengar firman Tuhan bukan hanya sebatas mendengar, melainkan


memasukkan ke dalam hati dan menjadikan firman Tuhan sebagai pedang
Roh dan juga pelita dalam perjalanan hidup. Menjadikan semua firman bisa
dimengerti tentu saja bukan hal yang mudah. Di masa kanak-kanak, anak-
anak masih memiliki pemahaman yang terbatas, namun melalui pengajaran
dan mau belajar, melalui didikan dan mau dididik maka anak-anak Sekolah
Minggu akan menjadi pelaku firman. Oleh karena itu mari kita semua saling
mendoakan supaya anak-anak, remaja, dan keluarga, dapat menjadi pelaku
firman, sehingga teladan tersebut dapat dilihat oleh anak-anak Sekolah
Minggu, anak-anak Sekolah Minggu yang lebih besar umurnya harus bisa
menunjukkan hal-hal yang baik kepada adik-adiknya.

Tujuan Umum
ASM menjadi anak yang bahagia di dalam Tuhan dengan mendengarkan
firman Tuhan

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti tentang bahagia dan sukacita
a ASM mengenal Alkitab adalah firman Tuhan

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan tentang arti bahagia dan sukacita di dalam Tuhan
a GSM menunjukkan Alkitab sebagai firmanTuhan

58 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti kasihsayang orang tua kepada anak-anaknya
a ASM mau dididik menjadi anak yang pintar dan membanggakan orang
tuanya
a ASM mengetahui firman Tuhan yang memberikan hikmat

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan tentang pentingnya mendengarkan firman Tuhan
sebagai dasar hidup
a GSM menyebutkan apa saja perbuatan orang tua yang menyatakan kasih
sayang orang tua tersebut
a GSM mengajarkan apa saja cara untuk melakukan firman Tuhan

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM menyadari kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya
a ASM mengerti bahwa mendengarkan firman Tuhan lebih penting dari
apapun
a ASM menghafal ayat Alkitab tentang firman Tuhan dari Matius 6: 33

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan tentang pentingnya mendengarkan firman Tuhan
sebagai dasar hidup
a GSM mengajarkan bahwa melawan orang tua akan menimbulkan
kemarahan Tuhan
a GSM menghafal ayat Alkitab tentang firman Tuhan dari Matius 6 : 33
a GSM memberikan tugas kepada ASM untuk membuat roster harian yang
di dalamnya terdapat aktivitas harian yang ditandatangani orang tua dan
dinilai oleh GSM dengan tanda bintang.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No 25:1
2. BESM No 26:1
3. BESM No 254:1
4. BESM No 252:1
5. BESM No 248:1
6. BESM No 153:1
7. BESM No 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 59


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XXI Setelah Trinitatis, 24 Oktober 2021


Nas: 1 Samuel 3: 1-10

MENJADI ANAK YANG PEKA MENDENGAR

Ada seorang anak muda yang bernama


Samuel, ayahnya bernama Elkana dan
ibunya bernama Hana. Dia tinggal di
Bait Allah bersama Imam Eli. Dia ada
di Bait Allah, karena sebelum lahir
ibunya telah berjanji untuk
mempersembahkan Samuel kepada
Tuhan. Saya jadi ingat dengan seorang
teman yang menjadi Pendeta yang
bukan atas keinginannya sendiri,
namun atas keinginan dan janji
orangtuanya. Suatu malam Samuel
mendengar suara (buatlah dengan
suara yang berbeda): “Samuel,
Samuel!” Samuel pun menyahut
(suara yang berbeda): “Ya bapa!”
Samuel menduga bahwa suara itu
adalah suara dari Imam Eli. Lalu dia
berlari kepada Imam Eli dan berkata: “Ya Bapa bukankah engkau memanggil
aku?” tapi Imam Eli berkata: “Aku tidak memanggil, tidurlah kembali.” Lalu
pergilah ia tidur. Demikianlah kedua kalinya Samuel dipanggil, dan untuk
yang ketiga kalinya Imam Eli mengajari Samuel: Nanti, kalau ada suara lagi
yang memanggilmu, katakanlah seperti ini: “berbicaralah Tuhan, sebab
hamba-Mu mendengar!”

Samuel adalah anak yang patuh. Dia memenuhi keinginan dan janji ibunya
untuk hidup di Bait Allah. Dia menuruti apa yang diajarkan oleh Imam Eli
kepadanya. Samuel juga adalah anak yang sangat sigap, di mana setiap kali
ada yang memanggilnya secara khusus di Bait Allah, maka dia langsung
menyahut dan tidak pernah berbantah. Oleh karena itu Samuel dipilih Allah
sebagai anak yang kekasih, dan memanggil Samuel kepada panggilan khusus
untuk melayani Allah. Allah memilih Samuel, karena sikapnya dan juga
kepatuhannya.

60 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Anak-anak Sekolah Minggu, siapakah di antara kalian yang menjawab


orangtuanya jikalau nama kalian dipanggil? Siapakah yang selalu patuh kepada
didikan orangtuanya? Siapakah dari kalian yang sangat menyayangi
orangtuanya? Siapakah yang mau menjadi seperti Samuel yang sangat patuh
dan takut akan Allah? Wah, semua ingin menjadi seperti Samuel sepertinya
ya? Kalau begitu, anak-anak Sekolah Minggu mulai dari sekarang harus
menjawab dengan sopan panggilan orangtua, karena dengan peka mendengar
panggilan orangtua, maka kalian juga akan terlatih mendengar suara Allah
yang akan menuntun perjalanan hidup dan masa depan anak-anak kami;
anak-anak juga harus belajar dengan baik dan sungguh-sungguh selama
berada di Bait Suci untuk beribadah kepada Allah, mendengarkan firman
Tuhan, dan bersikap baik. Semoga pendengaran kita dan hati kita, serta mulut
kita diberkati oleh Tuhan untuk semakin berguna di hadapan Allah.

Tujuan Umum:
ASM memahami bahwa Tuhan juga memanggil seorang anak kecil untuk
melakukan pekerjaan Tuhan

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mempunyai sikap mendengarkan kepada orang tua
a ASM mampu menghafalkan berulang-ulang “aku mau mendengarkan
Tuhan”

Persiapan Mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan ASM berulang-ulang mengucapkan: “berbicaralah
Tuhan, aku mendengar”
a GSM mengajarkan lagu BE SM no 248 “Samuel” dan gerakan lagu

Horong II
Tujuan Khusus
a ASM memahami arti panggilan Tuhan
a ASM mengetahui bahwa Samuel dipanggil Tuhan untuk melakukan
rencanaNya
a ASM terdorong untuk setia kepada Tuhan

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan gambar Samuel untuk ditampilkan dalam
pengajaran dan memperkenalkan siapa Samuel dan Eli

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 61


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM mengajak ASM untuk memberikan contoh sikap untuk mendengar


dan melakukan perkataan Tuhan
a GSM mengajarkan lagu BE SM no 248 “Samuel”dan gerakan lagu

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal tokoh Samuel dan arti nama Samuel
a ASM mengetahui hubungan yang sangat dekat antara Samuel dengan
Tuhan
a ASM mampu menceritakan latar belakang Samuel dipanggil Tuhan

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan arti nama Samuel
a GSM mengajarkan kepada ASM agar peka terhadap panggilan, misalnya
jika dipanggil orang tua,guru. dll
a GSM mengajarkan lagu BE SM No. 248:” Samuel” dan gerakannya

Daftar Nyanyian :
1. BESM No 123:1
2. BESM No 122:1
3. BESM No 117:1
4. BESM No 48:1
5. BESM No 27:1
6. BESM No 14:1
7. BESM No 65:1

62 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XXII Setelah Trinitatis, 31 Oktober 2021


Nas : Kisah Para Rasul 5:1-11

JUJUR DENGAN BERKAT YANG TUHAN BERIKAN

Ananias dan Safira merupakan


pasangan suami istri yang juga
menjual sebidang tanah untuk di
bawa kehadapan rasul-rasul.
Namun ternyata hasil penjualan
tanah itu tidak diberikan semua
kehadapan rasul-rasul, namun
menahannya sebahagian. Rasul
Petrus mengetahui kejahatan
hati Ananias dan juga Safira,
bahwa mereka tidak jujur, apa
yang mereka lakukan itu adalah
mendustai Roh Kudus, bukan
manusia yang mereka dustai tetapi mereka mendustai Allah. Rasul Petrus
menjelaskan bahwa pemberian segala kepunyaan menjadi milik bersama itu
bukanlah suatu tuntutan keharusan, bukan pula tekanan kepada jemaat,
namun Tuhan menyukai orang yang memberi dengan sukacita. Melakukan
perbuatan baik, jangan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
“Dengan sepengetahuan istrinya, Ananias menahan sebagian dari hasil
penjualan tanah milik mereka” . perilaku mereka yang ini kemudian diketahui
oleh Petrus. Yang kemudian mempertanyakan perbuatan mereka dalam ayat
3-4 untuk Ananias dan ayat 8-9 untuk Safira. Ananias dan safira tidak mengira
bahwa perbuatan mereka dapat diketahui oleh para rasul. Mereka mengira
bahwa mereka dapat mengelabui para rasul karena mereka berpikir bahwa
yang mengetahui apa yang mereka lakukan hanya mereka sendiri. Ananias
dan Safira telah melakukan penipuan. Penipuan adalah dosa! Tidaklah salah
menahan sebagian hasil penjualan dan uangnya mereka gunakan untuk
kepentingan sendiri. Namun, adalah bohong besar jika mereka mengatakan
telah memberikan semua yang mereka miliki. Mereka lebih menginginkan
pujian dari manusia daripada takut akan Tuhan.
Di zaman yang serba maju saat ini, banyak orang menggunakan CCTV. Apa
kegunaaan dari CCTV ? biasanya digunakan sebagai alat bantu merekam
sebuah kegiatan/ kejadian dalam rangka meningkatkan keamanan. Nah adik-
adik sekolah Minggu apakah Tuhan punya CCTV ? sehingga Dia bisa
mengetahui semuanya ? ternyata kemampuan Tuhan itu lebih dari CCTV.
Dia adalah Allah yang mahatahu, Allah yang bisa hadir dimana saja, bahkan

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 63


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Allah yang mengetahui isi hati manusia. Dengan demikian sepintar apapun
manusia menutupi kesalahannya, Tuhan pasti tahu. Dosa dalam hati sekalipun
Allah tahu, tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan Allah. Apa yang
terjadi pada Ananias dan Safira ini mengingatkan kita dengan apa yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus ”Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon.” Jika kita memang benar-benar mau memberikan hidup
kita pada panggilan Tuhan Yesus maka kita harus sepenuhnya memberikan
diri kepada Tuhan, bukan setengah hati. Orang yang setengah hati mengikut
Yesus maka bisa seperti Ananias dan Safira. Yang diperbuatnya hanyalah
kemunafikan dan menyalah gunakan nama Tuhan untuk mendapat pujian
bagi diri sendiri.

Kita mau diajar bahwa Tuhan tidak dapat didustai, apa yang kita lakukan
secara tersembunyi di hadapan manusia semuanya terlihat jelas di mata Tuhan.
Kita bisa saja mengelabui atau menutup-nutupi apa yang ada dalam hati kita
di hadapan sesama kita manusia, namun tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, bahkan Tuhan sendiri yang jauh lebih mengetahui siapa kita
dibandingkan kita sendiri. Kesungguhan iman dan kasih kita kepada Tuhan
haruslah dengan kesungguhan mempersembahkan hidup kita menjadi
persembahan yang kudus bagi Tuhan. Iman kita dengan sendirinya akan teruji
kemurniannya dalam menghadapi setiap situasi dalam kehidupan ini, dalam
hubungan kita dengan sesama, dalam keluarga, dalam kehidupan. Tuhan
melihat apa yang kita perbuat apa yang ada dalam hati kita.

Ada banyak orang menyangka bahwa Tuhan itu bisa dikelabui atau ditipu.
Mungkin dia bisa menyembunyikan kejahatannya di depan manusia, namun
dihadapan Tuhan tidak bisa. Allah punya kuasa untuk memusnahkan para
penjahat dari muka bumi ini. Ananias dan Safira mati dihukum Allah (ay. 5,
10). Allah dengan tegas menghukum Ananias dan Safira, supaya menunjukkan
kebencianNya terhadap semua penipuan dan ketidakjujuran dalam kerajaan
Allah. Salah satu dosa yang paling buruk ialah menipu Allah. Karena itu
marilah kita tinggalkan segala dosa dan kejahatan kita. Tuhan akan
mengampuni orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai
Tuhan murka atas dosa-dosa kita. sebab Dia tahu segala apa yang kita perbuat.

Tujuan Umum
Tuhan senang melihat orang yang jujur dan setia kepadanya.

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengatakan jujur terhadap sesama dan orang tua
a ASM terdorong untuk melakukan perbuatan baik

64 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menekankan agar ASM jujur kepada orang tua dan sesama
a GSM mampu memberikan contoh sikap jujur kapada Tuhan

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengetahui arti dari persembahan
a ASM mengenal tokoh Ananias dan Safira
a ASM mengetahui latar belakang kebencian Tuhan terhadap Ananias dan
Safira

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mampu menceritakan kembali tentang tokoh Ananias dan Safira
a GSM mengajarkan supaya mampu berkata jujur kepada orang tua,
sahabat, dan Tuhan
a GSM mengajarkan kepada ASM bahwa Tuhan tidak suka melihat orang
yang melakukan penipuan dengan cara apapun.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menceritakan latar belakang Ananias dan Safira yang
mendustai Tuhan
a ASM mengetahui bahwa perlakuan Ananias dan Safira adalah bukti
tindakan yang mendustai Roh kudus
a ASM memberi pengertian sikap jujur akan mendatangkan berkat Tuhan

Persiapan Mengajar dan Aktivitas:


a GSM harus mampu membaca perikop dengan baik serta mampu
menceritakan kembali kisah Ananias dan Safira dengan bahasa sederhana
a GSM menekankan bahwa Tuhan akan memberikan hukuman bagi siapa
yang melakukan penipuan seperti Ananias dan Safira
a GSM mengajarkan untuk bersikap jujur dalam segala hal
a GSM mengajarkan hidup jujur akan mendatangkan berkat.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No. 42:1-2
2. BESM NO. 87:1
3. BESM NO. 124:1
4. BESM NO. 60:1
5. BESM NO. 274:1
6. BESM NO. 136:1
7. BESM NO. 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 65


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XXIII Setelah Trinitatis, 7 November 2021


Nas : Roma 12:1-2

MEMPERSEMBAHKAN HIDUP BAGI TUHAN

Selamat hari Minggu adik-adik


semuanya ! Adik-adik kalau setiap
ibadah kita kan selalu ada
persembahan. Biasanya kalau di
gereja kita apa saja yang adik-adik
persembahkan ? Nah, siapa disini
yang tau apa itu persembahan ?
dalam Roma 12:1-2 dikatakan
menjadi persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadah yang sejati. Menurut Rasul Paulus ibadah sejati bukan hanya sebuah
formalitas datang beribadah atau bersekutu di dalam gereja. Melainkan
mencakup keseluruhan hidup kita sebagai orang percaya. Dalam perjanjian
Lama persembahan diberikan dalam bentuk binatang yang dikorbankan.
Menyembelih hewan-hewan kurban bakaran yang terbaik yang tidak memiliki
cacat. Dan dalam perjanjian Baru persembahan disampaikan dalam berbagai
bentuk. Tetapi Rasul Paulus mengatakan bahwa yang lebih berharga adalah
seluruh hidup setiap orang yang memberikan hidupnya sebagai persembahan
yang hidup.

Nah adik-adik apa itu persembahan ? persembahan adalah buah dari


kepercayaan kita kepada Tuhan sehingga kita mampu bersyukur kepada
Tuhan. Siapa disini yang pernah memberikan hadiah kepada orang lain ?
hadiah seperti apa yang kita berikan ? pastinya yang terbaik bukan ? demikian
juga dengan persembahan kita memberikan persembahan pastinya yang
terbaik yang ada pada kita. Kecenderungan saat ini masih banyak orang
Kristen yang kurang memahami makna persembahan yang benar. Masih ada
juga yang beranggapan bahwa persembahan itu hanya dilihat dari segi
nominalnya, bukan dari sikap hidupnya. Ada yang memberikan persembahan
setiap Ibadah Minggu dengan jumlah yang banyak tetapi perilakunya tidak

66 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

terpuji. Ada juga yang memberikan persembahan kepada Tuhan dilihat dari
untung ruginya. Tuhan juga tidak menuntut yang lebih dari kemampuan
kita, apa yang mampu diberikan itulah yang berkenan kepada Tuhan.
Persembahan yang terbaik bagi Tuhan adalah hati yang bersih, tulus untuk
kasih terhadap manusia terlebih kepada Tuhan. Persembahan yang diberikan
harus sesuai dengan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan. Tubuh, jiwa
dan roh adalah satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan. Setiap orang yang hidup memiliki tubuh yang dapat digerakkan.
Begitu juga dengan persembahan yang diminta dari setiap orang percaya adalah
persembahan yang hidup, yang memiliki manfaat bagi orang lain. Tubuh
yang dipersembahkan itu menyangkut totalitas kehidupan yang memiliki
pola pikir dan sikap yang dewasa atau dengan kata lain memiliki pola pikir
yang selalu bersandar kepada Tuhan. Jadi setiap orang yang
mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan adalah orang-orang yang rajin, aktif,
optimis dan bukanlah orang pemalas yang apatis, skeptis dan pesimis. Tubuh
kita, yang harus kita jadikan persembahan hidup yang berkenan di hadapan
Allah. Kepala, Rahmat, berkat: Kalau kita mau mempersembah-kan tubuh
kita kepada Allah, pertama sekali kita harus mau menundukkan kepala di
hadapan Allah. Mengapa? Karena dengan demikian kita akan diberkati Allah.
Mata, Amanat: Biasanya, Kita paling suka (Nonton TV, nongkrong dipinggir
jalan, dll). Sekarang, kita diajak untuk memperhatikan dan untuk melakukan
apa yang belum pernah kita pikirkan secara serius, yaitu: Kehendak Allah.
Mata kita harus tertuju kepadaNya. Kita harus melihat secara positif dan
mendengar secara positif.

Mulut, Panggilan. Selama ini kita memakai mulut dengan sembarang saja,
berkata dusta, menipu diri sendiri, mencaci teman-teman, berbohong kepada
sesama, saling berbantah-bantahan. Tetapi sekarang mulut kita akan menjadi
persembahan hidup bagi Tuhan. Akan memanggil Dia setiap saat. Dengan
demikian Tuhan akan menuntun hidup kita memberitakan damai sejahtera
Allah yang telah dianugerahkanNya kepada kita dalam diri Yesus Kristus.
Tangan, Kalau kita melipat tangan, atau tangan kita ini, menjadi bantal, tidak
begitu berguna, tetapi kalau tangan kita ini, bekerja, berkarya, menulis,
melukis, itu sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan kita. Tidak ada
gunanya, pulang sekolah, langsung lemparkan buku, lalu tidur atau main-
main. Tidak zamannya lagi demikian. Kita harus mau belajar keras dan bekerja

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 67


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

keras, supaya tercapai apa yang kita cita-citakan. Kaki, Pelayanan. Kita harus
berjalan dan bertindak memberitakan kemuliaan Allah. Kemana pun kita
pergi, beritakanlah Yesus, paling sedikit, hidup kita akan menjadi pembawa
sukacita, dapat di tiru orang lain. Nah adik-adik, jadikanlah hidupmu secara
total, menjadi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan di hadapan
Allah.

Tujuan Umum:
Melalui pengajaran ini diharapkan ASM mampu mempersembahkan
hidupnya secara totalitas kepada Tuhan

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti kehendak Allah
a ASM mengetahui memberikan persembahan kepada Tuhan dengan baik

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan bagaimana memberi persembahan yang baik kepada
Tuhan
a GSM mengetahui rajin ke gereja berarti sudah mempersembahkan
hidupnya kepada Tuhan

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mengerti untuk selalu memberikan persembahan yang terbaik untuk
Tuhan
2. ASM terdorong untuk selalu rajin beribadah
3. ASM mengetahui persembahan adalah buah dari iman

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mampu memberikan contoh-contoh hidup bersyukur dan benar
di hadapan Tuhan
a GSM mengajarkan hidup yang kudus akan mendatangkan berkat Tuhan
a GSM mengajarkan makna persembahan

68 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengikuti ibadah dengan baik dan teratur
a ASM mengetahui bagaimana memepersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang kudus dan yang berkenan kepada Allah
a ASM terdorong untuk melakukan kehendak Allah

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan arti persembahan yang benar di hadapan Allah
a GSM memberikan tugas kepada ASM menulis akan daftar sikap yang
baik yang berkenan kepada Allah dan sikap yang tidak baik yang tidak
berkenan kepada Allah yang ditandatangani orang tua dan dinilai dengan
tanda bintang oleh GSM
a GSM mengajak ASM untuk menghafal 1 Tesalonika 5:18

Daftar Nyanyian :
1. BE SM No.14
2. BE SM NO. 205
3. BE SM NO. 11
4. BE SM NO. 183
5. BE SM NO. 121
6. BE SM NO. 124
7. BE SM NO.64

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 69


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu XXIV Setelah Trinitatis, 14 November 2021


Nas : Kejadian 41:46-57

MERENCANAKAN MASA DEPAN

Siapa diantara adik-adik sekolah


Minggu yang pernah bertengkar
dengan temannya ? tentu saja kita
pernah bertengkar dengan teman
atau bahkan dengan saudara kita.
Mungkin karena berebut mainan,
atapun bertengkar karena berebut
makanan. Setelah kalian bertengkar
apa yang adik-adik lakukan ? apakah
kalian akan dendam kepada teman
kalian yang melakukan kesalahan
kepada kalian atau kalian akan memaafkan ? aduhh memang susah sekali ya
belajar untuk memaafkan. Apalagi orang itu adalah orang yang dekat dengan
kita maunya pergi saja atau bahkan malas untuk melihatnya saat kita sedang
marahan. Tetapi firman Tuhan hari ini mau mengajarkan kita bagaimana untuk
hidup saling memaafkan.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan! Yusuf adalah anak kesayangan dari Yakub, oleh
karena itu dia menjadi dibenci oleh saudara-saudaranya sehingga ia menjadi
budak di Mesir. Dari mulai Yusuf kecil dia sudah mengalami banyak sekali
permasalahan. Dia selalu mengalami penderitaan. Yusuf diasingkan oleh saudara-
saudaranya ia juga pernah dijual oleh saudara-saudaranya. Bahkan dia juga
pernah masuk kedalam penjara karena difitnah oleh istri Potifar padahal Yusuf
tidak berbuat salah. Hingga pada kemudian hari ia menjadi orang yang berhasil
dan sukses di Mesir berkat pertolongan dari Allah.

Nas ini menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja di dalam kehidupan Firaun
dan Yusuf untuk mengendalikan masa depan bangsa-bangsa dan menyediakan
tempat bagi umat pilihanNya. Semua bangsa harus tunduk pada campur
tangan Allah dan penguasaanNya. Raja Firaun, adalah raja tanah Mesir yang
besar kuasanya, dalam tidurnya ia bermimpi. Muncullah beberapa ekor sapi
dari sungai, yang begitu bagus nampaknya, gemuk dan sehat. Belum pernah
Firaun melihat sapi-sapi sebagus itu. Ia merasa senang sekali melihat sapi-
sapi itu, karena sapi adalah binatang yang suci di negeri Mesir. Kemudian

70 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

muncullah tujuh ekor sapi yang lain dari air. Tetapi sapi-sapi itu sangat jelek,
kurus kering, kelaparan. Sangat mengerikan, dan apakah yang terjadi?
Sesudah sapi-sapi yang jelek itu berada dekat yang gemuk-gemuk tadi, sapi-
sapi itu diserangnya dan ditelan habis. Akan tetapi sapi-sapi yang kurus kering
itu tetap kurus, tidak berubah sedikitpun.

Mimpi yang kedua: Raja Firaun berdiri dekat sebidang tanah. Dilihatnya ada
yang bergerak dekat kakinya. Nampak sebatang gandum yang kecil muncul
dari tanah, hijau segar dan tumbuh cepat sekali. Tujuh bulir keluar dari tangkai
yang satu itu. Karena saratnya bulir-bulir itu tunduk ke bawah. Melihat
keadaan ini, Firaun merasa senang sekali, karena nanti hasil panen tentu baik
sekali. Tetapi terjadi lagi sesuatu yang amat menakutkan. Langit yang biru
berubah menjadi kekuning-kuningan. Matahari yang panas terik melayukan
tanaman. Lalu dekat kaki Firaun, tumbuh lagi sebatang gandum, kurus kerdil
karena panasnya angin gurun. Tujuh bulir yang kurus-kurus keluar dari batang
gandum itu. Seperti binatang yang kelaparan, bulir-bulir yang kering dan
hampa itu menunduk ke arah bulir-bulir yang gemuk itu dan menelannya
habis. Tetapi, bulir-bulir itu tetap kurus saja.

Apa yang terjadi? Hati Firaun menjadi tak tenteram, ia punya firasat bahwa
akan terjadi suatu malapetaka. Yang pasti dia tidak dapat tidur lagi, karena
itu ia bangun saja. Kepalanya pening, badannya terasa berat. Tak ada seleranya
untuk makan. Ia pergi ke Balai agung dan menyuruh orang memanggil semua
ahli nujum yang ada dalam istana itu. Yusuf tahu tentang apa arti mimpi itu.
Ia tidak memakai bahasa-bahasa yang indah, Yusuf menjelaskan apa yang
hendak disampaikan Tuhan Allah kepada raja Firaun. Ternyata tujuan kedua
mimpi itu sama artinya. Tuhan Allah memberitahukan kepada Firaun, apa
yang akan dilakukanNya dalam waktu singkat. Tujuh sapi yang gemuk dan
tujuh bulir gandum yang bernas itu berarti tujuh tahun kemakmuran.
Sedangkan tujuh sapi yang kurus kerdil serta tujuh bulir yang hampa kering
itu berarti tujuh tahun kelaparan. Ketujuh tahun kemakmuran itu akan datang
berlimpah-limpah.

Kemudian datanglah tahun-tahun yang buruk. Sungai Nil takkan membanjiri


negeri itu lagi untuk meninggalkan lumpur yang sangat subur. Musim
kemarau akan tiba dan membawa kelaparan. Begitu kering musim kemarau
itu dan begitu hebat bala kelaparan yang akan terjadi, sehingga masa
kemakmuran itu segera dilupakan orang. Orang percaya dapat
menyelamatkan rakyat dari bala kelaparan dengan mencari seorang yang

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 71


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

cerdas dan bijaksana. “Orang ini harus mengumpulkan semua gandum yang
berlebihan selama tahun-tahun kemakmuran itu, dibantu oleh pegawai-pegawai
yang sangat banyak. Gandum itu dapat disimpan dalam gudang-gudang yang
besar. Itulah yang akan menjadi persediaan untuk rakyat selama masa kelaparan”.
Pertanyaan raja Firaun adalah: “Dimanakah kita dapat menemukan orang
bijaksana seperti orang ini? Karena Roh Allah tinggal dalam hatinya”. Dan
selanjutnya dapat kita lihat apa yang menjadi upah Yusuf? Kemudian Firaun
meminta Yusuf datang mendekat, lalu ia mencabut cincin meterai yang indah
dari jarinya dan memasukkannya ke jari Yusuf. Kalung emas yang indah
kemilau digantungkannya di leher Yusuf. Sang Firaun bersabda: “Dengan ini
engkau kuangkat menjadi gubernur, dan seluruh rakyat akan menaati perintahmu.
Hanya satu orang saja yang lebih besar kuasanya daripadamu, yaitu rajamu.
Penyelamat bangsa, begitulah engkau akan disebut”.

Tugas yang diberikan Firaun kepada Yusuf sangat berat, tetapi Tuhanlah yang
mengatur dan membina hidupnya, dan apa yang dibuat oleh Tuhan baik
adanya. Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk melakukan kebaikan,
tentu sekali sebagai anak sekolah Minggu yang mencintai firman Tuhan kita
akan hidup dalam kebaikan dan menjauhi segala macam kejahatan. Tuhan
Allah menginginkan supaya sesama manusia hidup dengan rukun. Rukun
artinya damai, tentram, tidak bertengkar sehingga kita dapat merasakan
sukacita di dalam kehidupan kita.

Tujuan Umum
ASM mengetahui bahwa Tuhan mencukupkan apa yang kita butuhkan

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa Tuhan sumber berkat
a ASM terdorong untuk rajin menabung
a ASM mengerti bahwa Tuhan selalu memelihara hidup manusia

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan kalimat singkat “Tuhan memelihara Kehidupan”
a GSM mengenal tokoh Yusuf
a GSM mengajak ASM untuk mulai menabung di rumah

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM mampu mengenal siapa Yusuf dan Firaun
a ASM mengerti latar belakang Yusuf menjadi penguasa di Mesir

72 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a ASM memahami orang sabar menahan hidup akan menghasilkan buah


yang manis
a ASM terdorong untuk rajin menabung

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM harus mampu membaca perikop dengan baik, kemudian
menceritakan kembali kisah “Yusuf di mesir sebagai penguasa” dengan
bahasa yang sederhana.
a GSM menceritakan tentang tokoh Yusuf dan Firaun
a GSM mengajarkan bahwa hidup di dalam kebenaran mendatangkan
berkat
a GSM mengajak ASM untuk mulai menabung di rumah

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mampu menyebutkan tokoh Yusuf dan Firaun
a ASM mampu terdorong menjadi pemimpin yang baik
a ASM mengetahui bahwa Tuhan campur tangan terhadap kehidupan Yusuf
a ASM terdorong untuk rajin menabung

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mampu membaca perikop dengan baik, kemudian menceritakan
kembali kisah Yusuf di mesir sebagai penguasa dengan bahasa yang
sederhana dan dimengerti anak-anak.
a GSM mengajarkan bahwa Yusuf adalah orang yang tidak bercela di
hadapan Tuhan
a GSM dapat mengajarkan tentang hidup berkecukupan dan tidak menyia-
nyiakan berkat Tuhan
a GSM mengajak ASM untuk menyebutkan siapa-siapa saja tokoh dalam
cerita Yusuf ini
a GSM mengajak ASM untuk mulai menabung di rumah

Daftar Nyanyian :
1. BE SM NO. 37:1-2
2. BE SM NO. 129 :1
3. BE SM NO 97
4. BE SM NO 89: 1-2
5. BE SM NO 71:1
6. BE SM NO 164
7. BE SM NO 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 73


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu Akhir Tahun Gerejawi, 21 November 2021


Nas: Matius 5:13-16

GARAM DAN TERANG DUNIA

Selamat hari minggu adik-adik, hari ini


kita akan mendengarkan firman Tuhan
tentang Garam dan Terang dunia.

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam


itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas
gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita
lalu meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah
itu. Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Siapa disini yang tau apa itu garam dan bagaimana rasanya ? Garam sangat
penting dan banyak manfaatnya. Garam dijadikan bahan pengawet serta
menjadi pemberi rasa. Tubuh manusia juga membutuhkan garam. Rasa asin
garam dibutuhkan saat seseorang memasak. Jika tidak ada garam, masakan
akan terasa hambar. Kalau masakan hambar siapa yang mau makan? Tuhan
Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia, artinya kita memberi “rasa”
pada dunia. Garam itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Garam digunakan
untuk memberikan cita rasa pada masakan, mengawetkan makanan (telur,
ikan dan sayur), serta membantu proses penyembuhan. Seperti halnya garam,
yang tidak kelihatan dalam masakan tetapi memiliki pengaruh yang kuat
untuk memberi cita rasa, demikian hendaknya kehidupan setiap orang percaya
di tengah masyarakat. Meskipun sering tidak diperhatikan dan kurang
diperhitungkan, namun hendaklah umat Tuhan senantiasa memberikan
pengaruh yang positip.

Adakah diantara anak-anak yang suka berada atau berjalan di dalam kegelapan
? tentu tidak ada karena jika berada di dalam kegelapan kita tidak dapat
melakukan apapun dan kita juga tidak dapat melihat apa yang ada di sekeliling

74 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

kita jika kita berjalan tentu kita akan menabrak atau merusak benda-benda
yang ada di dalam rumah. Sehingga kita memerlukan cahaya untuk menolong
kita dapat melihat di sekeliling kita.

Peran terang tak kurang pentingnya. Dulu ketika matahari sudah terbenam,
orang harus menghentikan semua aktivitas. Alat penerang akan berfungsi
dengan baik bila ditempatkan di tempat yang lebih tinggi. Sedemikian
pentingnya peran garam dan terang, Yesus menyebut murid-murid-Nya
sebagai garam dan terang. Garam dan terang bermanfaat bukan untuk dirinya,
tapi untuk yang lain. Demikian terang akan berarti ketika menghalau
kegelapan yang berada di sekitarnya. Maka ketika Yesus meminta kita untuk
menjadi garam dan terang berarti kita mesti menjadi pribadi yang berguna
dan bermakna bagi orang lain.

Firman Tuhan menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia


harus mencontoh perbuatan Yesus yang selalu mau menolong orang lain.
Kemanapun Yesus pergi dia selalu mengajar dan memberikan apa yang orang
lain butuhkan. Demikian pulalah dalam kehidupan sehari-hari kita alat ukur
mengetahui apakah hidup kita sudah sesuai dengan kehendak Tuhan adalah
Firman Tuhan. Kita mengetahui bahwa firman Tuhan ada di dalam Alkitab,
kita menemukan perintah-perintah Tuhan dan juga larangan-larangan tentang
apa yang harus kita perbuat di dalam kehidupan kita. Jika anak-anak sekolah
minggu tidak lagi melakukan perbuatan dosa berarti kita sudah meneladani
Yesus Kristus sebagai teladan kita dan Yesus Kristus sudah ada di dalam hati
kita. Amin

Tujuan Umum:
Melalui pengajaran ini ASM mampu menjadi berkat di tengah-tengah dunia

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM terdorong melakukan kehidupan yang baik
a ASM terbuka untuk menolong orang lain
a ASM mampu melafalkan “garam dan terang dunia”

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan setiap anak untuk suka menolong
a GSM menyebutkan contoh-contoh sikap menolong orang lain
a GSM mengajarkan ASM untuk melafalkan “menjadi garam dan terang
dunia”

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 75


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa Tuhan menginginkan hidup kita harus
mempunyai pengaruh yang positif kepada orang lain
a ASM mampu menyebutkan ciri-ciri hidup menjadi garam dan terang
dunia
a ASM terdorong untuk menjadi anak pendamai, benci terhadap
kebohongan, dsb.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mengajarkan bagaimana hidup sebagai terang dunia
a GSM mengajarkan bahwa ASM harus menjadi anak yang berguna untuk
kemuliaan Tuhan
a GSM membuat daftar ciri-ciri hidup dalam terang Tuhan dan hidup dalam
kegelapan

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa kita adalah garam dan terang dunia
a ASM mampu meneladani sikap Yesus Kristus sebagai pembawa garam
dan terang dunia
a ASM mengerti sikap yang diinginkan Tuhan Yesus dari pengertian garam
dan terang dunia

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menjelaskan kembali arti garam dan terang dunia
a GSM menggambarkan di sebuah kertas terang dan gelap lalu menjelaskan
arti dari masing-masing gambar tersebut
a GSM menugaskan ASM untuk menghafal Yohanes 8:12

Daftar Nyanyian:
1. BE SM NO. 44: 1-2
2. BE SM NO. 89:1
3. BE SM NO. 97:1-2
4. BE SM NO. 125
5. BE SM NO. 129
6. BE SM NO. 160:1-2
7. BE SM NO. 92:1-3

76 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu Advent I, 28 November 2021


Nas: Mika 5:1-4a

MESIAS SANG JURUSLAMAT

Selamat hari Minggu adik-adik, hari


ini kita memasuki Minggu-minggu
Advent. Advent artinya penantian.
Yaitu penantian akan kedatangan
Yesus Kristus Juruslamat. Ada 4
minggu Advent untuk mempersiap-
kan hati, pikiran dan perilaku kita
dalam menantikan sang juru
selamat. Firman Tuhan hari ini untuk
kita yaitu tentang kelahiran Yesus
Kristus. Siapakah Yesus Kristus itu?
Yesus Krisus adalah Juruslamat kita,
Dia yang menyelamatkan kita dari
hukuman dosa. Tahukah adik-adik
di kota mana Yesus Lahir ? ya, Yesus
lahir di kota Betlehem. Ketika Yesus
masih dikandungan ibunya, ada perintah dari Kaisar Agustus untuk
mendaftarkan seluruh orang yang ada di dalam kekaisarannya. Jadi orang-
orang pergi mendaftarkan dirinya ke kotanya, kampung halaman mereka
masing-masing. Mikha adalah seorang nabi, ia tergolong nabi-nabi kecil. Isi
pemberitaannya adalah penghukuman dan pembebasan bangsa Israel
termasuk para pemimpin-pemimpin otoriter dan tidak menjalankan tanggung
jawab sesuai dengan kehendak Tuhan Allah. Mikha tampil mengkritik para
pemimpin yang tidak benar.

Sebelum Yesus lahir, Nabi Mikha telah menubuatkan bahwa tempat kelahiran
Yesus itu bukanlah tempat yang terkenal. Hanya desa kecil bernama Betlehem.
Banyak orang tidak suka tinggal di kota kecil atau desa sebab tidak akan ada
banyak hal yang bisa didapat di sana. Pada umumnya, orang berpikir tidak
akan menjadi sukses jika terlalu lama tinggal di kota yang kecil. Oleh karena
itu, banyak orang berbondong-bondong pergi ke kota besar untuk bekerja di

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 77


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

sana. Tetapi, Allah rupanya justru memilih Betlehem yang terkecil di antara
kaum Yehuda sebagai kota kelahiran Sang Juru Selamat. Dari kota yang kecil
inilah, lahir pengharapan akan keselamatan yang sudah dinanti-nantikan
manusia sekian lamanya. Melalui pelajaran hari ini, anak belajar memahami
bahwa Tuhan mau memilih dia yang masih kecil untuk membawa
pengharapan.

Ia memilih tempat kelahiran Yesus di tempat biasa-biasa saja. Bukan hanya


itu saja Yesus pun lahir dari keluarga biasa, ayahNya Yusuf adalah seorang
tukang kayu biasa dan ibuNya bernama Maria. Anak-anak sekolah minggu,
menurut kalian siapakah Yesus itu ? jawabannya Yesus adalah Tuhan, anak
Allah yang diurapi. Tahukah kalian apa misi dan tugas Yesus di dunia? Yaitu
menyampaikan kabar baik kepada setiap orang. Yesus datang menyelamatkan
jiwa manusia dari kuasa dosa. Dan Yesuslah yang menjadi dasar bagi
kehidupan setiap orang Kristen.

Ia Raja damai yang membawa damai ke tengah-tengah manusia yang penuh


dengan ketidak benaran, keegoisan, pertentangan-pertentangan, ketidak
adilan,siapa yang datang kepadaNya akan merasakan damai. Seringkali
manusia mau damai tapi orang lain yang datang minta maaf kepadanya. Kalau
kita telah menerima Raja damai maka kita menjadi juru damai ditengah tengah
keluarga, gereja dan masyarakat. Kalau kita menjadi pembawa damai yang
paling utama, kita harus mau merendahkan hati kita sebagaimana Tuhan Yesus
merendahkan hatiNya untuk menyelamatkan manusia.

Kelahiran Yesus Kristus kedunia ini atau Natal membawa damai kepada
manusia,artinya melalui peristiwa natal kehendak Allah akan diwujudkan
ditengah tengah bumi ini.Allah telah datang melalui anakNya Yesus Kristus
kedunia ini untuk memimpin dengan benar, adil dan penuh kasih sayang.
Kepemimpinan Yesus menjadi teladan bagi pemimpin pemimpin kriten yang
membawa keadilan dan kebenaran,agar melalalui kepemimpinan kristen
membawa damai bagi orang lain.

Tujuan Umum
Memahami bahwa kelahiran Yesus telah dijanjikan dalam Perjanjian Lama,
Ia adalah lambang kedamaian dan kesejahteraan.

78 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa masa Advent adalah masa dimana kita
menantikan kelahiran Yesus Kristus.
a ASM mengetahui bahwa Raja yang akan lahir adalah Yesus Kristus.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada satu lilin
yang berwarna ungu.
a GSM mengajar dengan mengenakan pakaian seorang raja, lengkap dengan
mahkota dan jubah merah di pundaknya.
a Memperkenalkan tokoh Yesus Kristus sebagai seorang Raja dengan
metode gambar yang telah disediakan.
a Mengajak ASM untuk melafalkan: “Yesus Kristus adalah Rajaku”.

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa masa Advent adalah masa dimana kita
menantikan kelahiran Yesus Kristus.
a Advent pertama ditandai dengan menyalakan satu lilin.
a Mengetahui bahwa Betlehem adalah tempat dimana seorang Raja akan
lahir yaitu Yesus Kristus.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM menugaskan ASM untuk membawa satu lembar kertas origami
berwarna ungu serta mengajarkan membentuk kertas origami menjadi
lilin.
a GSM mengajarkan bahwa Betlehem kota yang kecil, telah dijanjikan
sebagai tempat kelahiran seorang Raja. ASM walaupun kecil harus berbuat
baik, sebab Allah juga memakai anak-anak sebagai alat-Nya.
a GSM mengajarkan Advent adalah masa penantian, itu artinya kita telah
bersiap-siap menyambut kelahiran Yesus.
a GSM memperkenalkan tokoh Raja yang akan datang tersebut adalah Yesus
Kristus dengan metode gambar atau satu orang GSM yang memakai
pakaian Yesus Kristus.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 79


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong III
Tujuan Khusus:
1. ASM memahami bahwa Advent adalah masa penantian. Advent pertama
ditandai dengan menyalakan satu lilin.
2. ASM mengetahui siapa nabi Mikha, yaitu seorang dari nabi-nabi kecil. Ia
menubuatkan kelahiran seorang Raja yang memerintah Israel di kota
Betlehem dan Raja tersebut adalah Yesus Kristus.
a Memahami bahwa menunggu atau menanti (advent) artinya kita telah
siap sedia menantikan kelahiran Yesus.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mencari tahu apa arti Betlehem dan arti Israel serta mengajarkannya
kepada ASM
a GSM mencari tahu siapa nabi Mikha untuk diajarkan kepada ASM.
a GSM mengajarkan Advent adalah masa penantian, itu artinya kita telah
bersiap-siap menantikan kelahiran Yesus.
a GSM menghunjuk beberapa ASM untuk maju ke depan dan
memceritakan “apa yang paling dinantikannya saat ini”

Daftar Nyanyian:
1. BESM No. 36
2. BESM No. 86
3. BESM No. 156
4. BESM No. 165
5. BESM No. 199
6. BESM No. 196
7. BESM No. 172

80 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu Advent II, 5 Desember 2021


Nas: Markus 1:1-5

BERTOBATLAH, PERSIAPKAN JALAN BAGI TUHAN

Selamat Advent II adik-adik


Sekolah Minggu
Pada minggu Advent II ini, kita
dihantar dengan Firman Tuhan
yang termuat dalam Injil
Markus 1:1-5. Tema minggu
Advent kedua ini adalah
Bertobatlah, Persiapkan Jalan
Bagi Tuhan. Di Era Adaptasi
Kebiasaan Baru, umumnya para
pekerja gereja telah bersiap
melakukan penyambutan
kepada para jemaat yang akan
mengikuti ibadah minggu.
Sedapat mungkin, para pelayan gereja ini mengingatkan untuk melakukan
Cuci Tangan, Mengukur suhu dan mengantar jemaat menempati tempat
duduk yang telah disediakan, dengan jarak tertentu. Penyambutan ini bentuk
sebuah keramah tamahan sekaligus memberi kehangatan bagi setiap warga
gereja.

Yohanes Pembaptis, salah seorang yang disebut sebagai utusan (messenger)


untuk melakukan ragam persiapan dalam menyambut (baca: mempersiapkan)
kedatangan Tuhan. Dengan penampilan yang sangat sederhana penuh
kesahajaan. Yohanes tampil di padang gurun. Bila dilanjutkan pada ayat 6
disebutkan bahwa: “Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang
kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan”. Pada tahun 2014, Sidang
Raya PGI ke-16 di kepulauan Nias dipercakapkan mengenai spiritualitas
Keugaharian - asal kata ugahari yakni kesiapan untuk hidup sederhana; hidup
bersahaja. Dalam menyambut kedatangan Tuhan, seluruh umat juga
diharapkan untuk hidup dalam kesahajaan, kesederhanaan. Menampilkan
pola hidup yang berbela rasa pada sesama – menjauhkan diri dari sikap
hedonisme serta berbela rasa pada keutuhan ciptaan. Yohanes Pembaptis
menampilkan sikap hidup ini serta menghidupinya dalam kesehariannya.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 81


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Ini juga bentuk pertobatan sikap, bergerak dari sikap hidup hedonisme menjadi
pola hidup yang bersahaja (baca: sederhana).

Ada tiga hal yang menjadi poin utama yang disampaikan Yohanes, yakni:
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun; Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya. Ketiga poin ini mengandung sebuah
seruan kepada seluruh umat bahwa kedatangan Tuhan merupakan sebuah
momentum penting dan hebat. Sehingga setiap orang mesti bersiap-siap
menyambut kedatangan-Nya dengan melakukan pertobatan diri atau
melakukan oto-kritik pada diri sendiri dalam rangka mengkoreksi diri demi
mencapai sebuah perbaikan diri ke arah yang lebih baik tentunya. Pertama,
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun. Pemakluman akan suara
Tuhan yang berseru-seru, mengingatkan kita agar mengarahkan pandangan
dan memberikan telinga untuk mendengarkan suara-Nya atau dalam
pengertian luas mendengar sabda-Nya. Sabda Tuhan memberikan panduan
hidup serta memberi kekuatan bagi setiap umat. Sabda Tuhan bagaikan
Roti dan Air Kehidupan bagi kita yang menjadikan kita lapar dan haus akan
kebenaran-kebenaran Tuhan. Kedua, Persiapkanlah jalan untuk Tuhan. Hal
ini merujuk pada sikap dan pola hidup yang benar. Hidup benar dihadapan
Tuhan merupakan sikap hidup yang seturut dengan Firman Tuhan. Hal ini
mengacu pada hukum Tuhan yang terutama dan utama dalam Matius 22:37-
40: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama
dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Dengan
demikian, dalam minggu Advent II ini, kita diharapkan untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan di dalam hidup benar dan kudus dengan
mengasihi Allah dan sesama. Ketiga, luruskanlah jalan bagi-Nya. Berita Injil
mestilah disebar ke seluruh dunia. Seperti syair yang terdapat dalam KJ No.
120: Hai, siarkan di gunung, Di bukit dan di mana jua. Hai, siarkan di gunung,
Lahirnya Almasih. Berita Injil yang tesebar sampai ujung bumi memberikan
gaung bagi setiap orang untuk datang kepada Tuhan. Melalui kuasa Roh
Kudus para orang banyak dari Yudea dan seluruh Yerusalem datang kepada
Yohanes Pembaptis untuk dibaptis di sungai Yordan. Melalui Baptisan Kudus
kita memasuki hidup kekal di dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Allah
kita. (bnd. Roma 6:3-6).

82 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Dengan demikian, bertahanlah dalam pengharapan penuh dan hayatilah


masa-masa Advent ini. Biarlah momentum ini, kita pergunakan untuk
melakukan ragam perubahan sikap hidup ke arah yang lebih bermartabat
dengan membangun relasi dengan sesama dan ciptaan di dalam cinta-kasih
Allah dalam pola hidup yang bersahaja.

Tujuan Umum
ASM ikut serta menjadi utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan-Nya melalui tindakan yang nyata, yaitu perubahan sikap hidup.

Horong I
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah dengan
hidup penuh cinta kasih.
a ASM mampu melafalkan: “Yesus sayang padaku”

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada dua lilin
yang berwarna ungu.
a GSM mempersiapkan simbol cinta yang terbuat dari karton untuk dibawa
dan diperkenalkan kepada ASM.
a Mengajak ASM untuk melafalkan: “Yesus sayang padaku” secara
berulang-ulang.

Horong II
Tujuan Khusus:
a ASM memahami bahwa sekolah Minggu dipakai Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya.
a ASM mampu mengenal siapa Yohanes Pembaptis, ibu dan ayahnya.
a ASM memahami bahwa salah satu mempersiapkan jalan bagi Tuhan
adalah dengan bertobat dan berbuat baik.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada dua lilin
yang berwarna ungu.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 83


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

a GSM mempersiapkan gambar Yohanes Pembaptis untuk ditampilkan


dalam pengajaran dan memperkenalkan siapa Yohanes Pembaptis, ibu
dan ayahnya.
a GSM mengajak ASM untuk memberikan contoh-contoh perbuatan baik.

Horong III
Tujuan Khusus:
a ASM mengenal tokoh Yohanes Pembaptis, ibu dan ayahnya, makanan
dan minumannya.
a ASM mengetahui hubungan ibu Yohanes Pembaptis dengan Maria ibu
Yesus Kristus.
a ASM mengetahui arti baptisan kudus (Roma 6:3-6).
a ASM dapat mempraktekkan perubahan sikap.

Persiapan mengajar dan Aktivitas:


a GSM membagi ASM menjadi dua kelompok: Kelompok 1 mencari tahu
siapa Yohanes Pembaptis, makanannya dan minumannya. Kelompok 2
mencari tahu siapa ibu dan ayahnya Yohanes Pembaptis.
a GSM mencari tahu hubungan ibu Yohanes Pembaptis dengan Maria
ibunya Yesus (Lukas 1).
a GSM mengajak ASM untuk menghafal Roma 6:3-6.
a GSM menugaskan ASM untuk membuat daftar membersihkan rumah
selama seminggu yang ditandatangani oleh orangtua.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No 187:1
2. BESM No 183:1
3. BESM No 170:1
4. BESM No 169:1
5. BESM No 168:1
6. BESM No 158:1
7. BESM No 65:1

84 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu Advent III, 12 Desember 2021


Nas: Matius 1:18-25

BERSUKACITALH, TUHAN ADA DI ANTARA KITA

Selamat Advent III


Adik-adik Sekolah Minggu, saat ini
kita memasuki minggu Advent III
dengan tema minggu adalah
Bersukacitalah, Tuhan ada di
antara kita. Siapakah yang
bersukacita hari ini. Tentunya
semua adik-adik Sekolah Minggu
dalam sukacita besar hari ini.
Firman Tuhan bagi kita terdapat
dalam Injil Matius 1:18-25.

Adakah dari antara adik-adik


sekolah minggu yang bernama
Imanuel? Ya, Imanuel artinya Allah
menyertai kita (ay. 23). Bila Tuhan
Allah menyertai kita – perasaan
yang kita rasakan adalah damai, nyaman, tenang serta riang. Seperti sepenggal
syair dari KJ. No. 410: Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku. Di
tiap saat dan kerja tetap kurasa tanganNya. Jika kita merujuk pada narasi dalam
teks ini, agaknya terselip sebuah kekhawatiran dan keraguan di hati Yusuf,
suami Maria. Mengenai relasi suami dan istri. Namun, Tuhan telah memilih
dan menetapkan Yusuf dari keturunan Daud, sebagai ayah Yesus. Di sini, kita
memahami bahwa narator teks memperkenalkan salah satu sifat Yusuf adalah
seorang yang tulus hati (ay. 19). Merujuk pada KBBI daring, kata tulus artinya
sungguh dan bersih hati; benar-benar keluar dari hati yang suci; jujur; dan
tidak pura-pura. Ketulusan inilah yang dimiliki Yusuf, ia seorang yang bersih
hati, jujur dan suci hatinya. Melalui Firman ini, hendak dibangun sebuah
teologi Keluarga. Bahwa Allah memperlihatkan sebuah keutuhan dan
kepaduan sebuah kehidupan keluarga yang ideal. Hidup sehati dan sepikir,
seperti Maria dan Yusuf. Keutuhan sebuah keluarga terletak pada kekuatan
cinta kasih. Dengan penuh kerelaan hati, Yusuf mendengarkan seruan Allah
melalui malaikat yang hadir di mimpinya. Agar kiranya, Yusuf dan Maria

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 85


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

bersatu hati menjadi orang tua yang penuh cinta kasih. Yusuf memiliki hati
yang tulus dengan berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Di
atas semua itu, bahwa Tuhan-lah sebagai Kepala dari setiap rumah tangga –
selanjutnya, umat disebut sebagai keluarga Allah.

Melalui minggu Advent III ini, adik-adik disapa juga untuk berbuat seperti
yang di Firmankan Tuhan Allah. Bertumbuh dan berkembang menjadi anak-
anak yang penuh cinta dan kasih. Menunjukkan sikap hormat dan santun
kepada orang tua, kakak, adik, saudara atau kepada siapa pun. Sehingga,
terciptalah relasi orangtua-anak yang penuh keakraban dan kehangatan. Di
sisi lain, melalui minggu Advent ini kita berharap dan memohon kepada Tuhan
agar anak-anak yang berada dalam belenggu ketakutan dan kekerasan rumah
tangga mendapatkan rangkulan cinta Tuhan. Kita juga memohon kepada
Tuhan agar setiap orang tua kita diberi hati yang penuh ketulusan dan hikmat
agar menjadi teladan bagi setiap anak-anaknya. Sehingga, setiap kita
dimampukan untuk bersukacita bersama-sama, sebab Tuhan ada di antara
kita. Marilah, selalu berharap dan memohon belas kasihan dan kemurahan
Tuhan. Maranatha – Tuhan Datanglah.

Tujuan Umum
ASM memahami bahwa Yesus Kristus adalah Imanuel. ASM hendaknya tidak
hidup dalam ketakutan tetapi harus penuh dengan sukacita.

Horong I
Tujuan Khusus
a ASM mengenal Yusuf dan Maria ibunya Yesus.
a ASM mampu melafalkan: “Imanuel, Tuhan beserta kita”

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada dua lilin
yang berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah jambu.
a GSM mempersiapkan gambar Yusuf dan Maria ibunya Yesus, untuk
diperkenalkan kepada ASM.
a Mengajak ASM untuk melafalkan: “Imanuel, Tuhan beserta kita” secara
berulang-ulang.

86 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengenal siapa Yusuf dan Maria ibunya Yesus.
a ASM mampu hidup taat kepada perintah Tuhan.
a ASM memahami Imanuel: Tuhan tetap dekat dengan kita,

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada dua lilin
yang berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah jambu.
a GSM memperkenalkan Yusuf dan Maria ibunya Yesus melalui gambar.
a GSM mengajarkan arti kata Imanuel dan pengertiannya.
a GSM mengajak ASM agar tidak takut dan hidup mandiri. Misalkan
mempersiapkan pakaian, sepatu, buku dan lain sebagainya untuk sekolah.

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal tokoh Yusuf dan Maria ibu Yesus.
a ASM mampu menceritakan dan meninggalkan ketakutannya.
a ASM mampu mendefinisikan kata Imanuel dengan artinya.
a ASM dapat menghafal Yesaya 55:8

Persiapan mengajar dan aktivitas


a GSM mengajak ASM untuk menceritakan kembali peristiwa dalam nats.
a GSM menghunjuk beberapa ASM untuk menceritakan ketakutan yang
ia pernah alami.
a GSM mengajarkan arti kata Imanuel dan definisinya.
a GSM menugaskan ASM untuk menghafal Yesaya 55:8

Daftar Nyanyian:
1. BESM No136:1-2
2. BESM No 128:1-2
3. BESM No 326:1
4. BESM No 322:1
5. BESM No 253:1
6. BESM No 172:1
7. BESM No 65:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 87


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Minggu Advent IV, 19 Desember 2021


Nas: Lukas 1: 26 – 38

ALLAH BESERTA KITA

Selamat Advent IV
Minggu ini adalah minggu terakhir kita
berada pada masa-masa Advent.
Selanjutnya, kita akan memasuki
momen perayaan Kelahiran Tuhan
Yesus Kristus. Tentunya, kita semua
berbahagia terlebih adik-adik Sekolah
Minggu yang telah menghayati masa
Advent I, II, III dan IV ini dalam
suasana gembira dan penuh
pengharapan untuk menantikan
kedatangan Tuhan. Topik minggu
Advent IV ini adalah: Imanuel, Allah
beserta kita (Donganta ma Debata; God
be with us). Berita kesukaan dunia telah
disebar bahwa pemberitahuan tentang
kelahiran Tuhan Yesus melalui gadis
perawan Maria. Dalam narasi ini
terlihat bagaimana Maria melakukan
komunikasi secara interaktif dengan malaikat Gabriel. Maria bertanya bagaimana
mungkin ia akan mengandung dan melahirkan anak sementara ia belum
bersuami. Inilah rencana Allah yang sesungguhnya bahwa Tuhan telah
mengosongkan dirinya dan mengambil rupa manusia namun ia adalah Allah
sejati – Anak Allah yang kudus (lih. ay. 35)

Tentunya, Maria telah dipilih Allah sebagai wujud kasih karunia Allah
kepadanya. Meskipun, Maria dan Yusuf masih bertunangan. Namun, mereka
berdua bersedia dan rela dipakai dalam rancangan karya keselamatan.
Penunjukan citra diri yang ditampilkan Maria dan Yusuf menggambarkan
hidup yang terpanggil dalam kasih karunia Tuhan. Dengan penuh kerelaan
dan sukacita besar menyambut karya Tuhan. Anak yang akan dilahirkan Maria
adalah Anak Allah yang akan menyelamatkan dunia. Inilah kasih Allah yang
terbesar bagi umat manusia: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang

88 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
(lih. Yoh. 3:16). Cinta Allah yang hebat kepada seluruh kosmos – cinta Allah
adalah cinta Sejati dan cinta Abadi – kekal sepanjang generasi dan selamanya,
Alfa dan Omega.

Dalam setiap penantian kelahiran seorang anak selalu terselip sukacita besar
dalam menyambut peristiwa bersejarah tersebut. Nah, kita semua lahir dari
rahim ibu kita masing-masing. Bahkan, sejak dari kandungan kita telah
ditenun-Nya (Mzm 139:13). Perbuatan Allah sungguh ajaib dan dahsyat.
Logika manusia tidak mampu menyelami Kedaulatan dan ke-Maha Kuasaan
Allah. Keheranan dan kegelisahan bercampur aduk dalam diri Maria. Bahwa
semua hal yang terjadi di luar ilmu eksakta yang beredar di bumi ini. Kisah
Maria dan Elisabet yang mengandung pada masa tua – membuka kebaruan
cara berpikir manusia bahwa “tidak ada yang mustahil bagi Allah” - Roh Kudus
akan turun atas Maria dan kuasa Allah akan menaunginya. Lalu kata Maria:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.” Maria, melekatkan hidupnya dalam rancangan Tuhan. Maria
melakukan perenungan dan meditasi akan setiap sabda Tuhan. Kita percaya
bahwa setiap rancangan Tuhan pastinya akan menakjubkan, mencengangkan
dan mengherankan. Meskipun, kadang kala jalan-jalan Tuhan tiada terselami
dan tak kita pahami. Namun, Tuhan menuntun dan membesarkan hati kita
untuk tetap memercayai Dia. Imanuel, Allah beserta kita.

Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui bahwa kehendak Allah harus terjadi, sekalipun
tidak sesuai dengan kehendak kita.

Horong I
Tujuan Khusus
a ASM dapat bersyukur dengan apa yang ada padanya.
a ASM mampu melafalkan: “Tuhan, kehendak-Mulah yang jadi”

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada tiga lilin
yang berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah jambu.
a Mengajak ASM untuk melafalkan: “Tuhan, kehendak-Mulah yang jadi”
secara berulang-ulang.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 89


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mampu bersyukur kepada Tuhan.
a ASM mampu bersyukur dengan apa yang ia miliki.
a ASM hidup dalam sukacita dalam menyambut natal.

Persiapan mengajar dan aktivitas


a GSM mempersiapkan empat kertas origami yang dilipat menyerupai lilin.
3 warna ungu dan 1 merah jambu. Sebelum pengajaran di mulai, GSM
menghunjuk satu orang untuk menempelkan lidah api pada tiga lilin
yang berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah jambu.
a GSM menghunjuk beberapa orang ASM ke depan untuk memaparkan
apa yang paling diinginkan dan didoakannya.
a GSM mengajarkan cara mengucap syukur kepada Tuhan melalui doa,
dengan membuat doa singkat.

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM bangga dengan apa yang ada pada keluarganya sendiri.
a ASM tetap semangat untuk mendoakan apa yang diinginkan kepada
Tuhan.
a ASM bersyukur atas keluarganya saat ini.
a ASM tetap hidup dalam semangat dan sukacita.

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mengajak ASM untuk menceritakan situasi keluarga, rumah dan
lingkungannya.
a GSM mengajarkan arti mencukupkan diri dengan bersyukur kepada
Tuhan melalui doa singkat.
a GSM mengajak ASM untuk menuliskan harapan-harapannya dalam
sebuah kertas.

Daftar Nyanyian :
1. BESM No 216:1
2. BESM No 211:1
3. BESM No 218:1
4. BESM No 224:1
5. BESM No 225:1
6. BESM No 211:1
7. BESM No 209:1

90 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Natal 1, 25 Desember 2021


Nas: Lukas 2: 1 – 7

YESUS JURUSELAMAT DUNIA

Adik-adik Sekolah Minggu, terimalah


salam Natal ini: Selamat Hari Natal.
Kiranya kita semua bersukacita dan
bergembira. Yesus Kristus telah lahir.
Peristiwa mengenang kelahiran Yesus
2000 tahun silam memberikan pesan-
pesan Natal bagi kita. Tema minggu
Natal ini adalah Yesus Juru selamat
Dunia. Tentunya, perayaan Natal ini
bukanlah pertama kali kita rayakan,
sudah berulang kali kita merayakan
Hari Raya umat Kristen ini. Adapun
inti (core) pesan Natal ini menekankan
pada Kristus Mengasihi Dunia. Poin
yang akan ditekankan sebagai pesan
Natal bagi kita, khususnya bagi adik-
adik sekolah minggu.

Pertama, Allah setia pada janjinya. Kelahiran Yesus telah terwujud melalui
kelahiran-Nya: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-
Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (lih,
Yoh. 1:14). Allah memenuhi janji-Nya. Kristus telah lahir di kota Daud,
Betlehem. Yusuf dan Maria menunaikan bentuk tanggung jawabnya sebagai
warga negara. Mereka melangsungkan perjalanan panjang dan melelahkan.
Sebagai warga negara yang taat pada undang-undang negara. Yusuf
mendaftarkan dirinya bersama dengan tunangannya Maria, bertepatan
dengan waktu bagi Maria untuk bersalin. Inilah kota tempat kelahiran Yesus.

Kedua, Berita Natal adalah Allah peduli pada orang-orang yang termarjinalkan
(kaum terpinggirkan). Orang-orang yang termarjinalisasi menjadi pusat
perhatian Yesus. Berita Natal ini menggaungkan pengharapan baru akan sebuah
tatanan kehidupan yang lebih baik dan bermartabat. Yesus menyatakan
diriNya sebagai Juru Selamat Dunia. Dialah titik sentralitas keimanan kita.
Pada Dialah kita percayakan seluruh totalitas hidup kita yang rapuh dan

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 91


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

ringkih ini. Tuhan menyatakan diri bagi dunia bahwa Dialah Juru selamat yang
telah dinubuatkan oleh para nabi; melalui seruan Yohanes Pembaptis yang
berseru untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Kita terpesona bahkan takjub
akan berita Kesukaan ini. Firman telah menjadi daging – Kristus telah lahir.

Ketiga, Natal membawa perubahan total dalam diri setiap insan manusia.
Pastinya, melalui peristiwa Natal ini kita diarahkan untuk makin percaya
kepada Dia dalam penghayatan keagamaan kita. Menghayati kebesaran kasih
Allah bagi dunia. Allah memulihkan relasi yang telah rusak melalui kehadiran
anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus.

Keempat, kita mengasihi, karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita


(unconditional love). Cinta Tuhan melampaui batas bahkan cinta tanpa batasan-
batasan. Sebagaimana sebuah lirik lagu dalam salah satu lagu sekolah minggu,
disebutkan demikian: setinggi-tingginya langit, lebih tinggi kasih Yesusku.
Sedalam-dalam lautan lebih dalam kasih Yesusku. Seindah-indah Pelangi lebih
indah kasih Yesusku. Kasih Yesus oh. kasih Yesus mengalahkan segalanya. Sungguh
Besar, cinta kasih Yesus bagi dunia ini. Sekarang dan selamanya.

Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui bagaimana Natal adalah mengingat kembali
peristiwa kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia.

Horong I
Tujuan Khusus
a . ASM mengenal bahwa Yesus yang lahir adalah Juruselamat.
a ASM mampu melafalkan: “Natal, Kristus telah lahir”

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan gambar bayi Yesus di atas palungan, beserta Yusuf
dan Maria.
a GSM mengajak ASM untuk menyusun kata I love Jesus dengan membuat
garis dari titik yang bersusun.
a GSM membuat yel-yel dengan kalimat: “Natal, Kristus telah lahir”

Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengenal bahwa Natal adalah mengingat kembali kelahiran Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, bukan ulang tahun.
a ASM mengerti bahwa Natal adalah kesederhanaan.

92 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM menerangkan bahwa setiap malam natal kita menyalakan lilin bukan
sebagai tanda ulang tahun, tetapi tanda Yesus sebagai terang dunia telah
lahir di hati kita masing-masing.
a GSM mengajak ASM untuk melihat kembali kesederhanaan dalam
kelahiran Yesus dengan menekankan “palungan” dan “tidak ada tempat”.
a GSM mengajak ASM yang mendapat hadiah natal untuk bersyukur
kepada Tuhan.
a GSM mengajak seluruh ASM untuk saling mengucapkan selamat natal.

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengenal bahwa Natal adalah mengingat kembali kelahiran Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, bukan ulang tahun.
a ASM mampu menceritakan kembali peristiwa kelahiran Yesus Kristus.
a ASM memahami tokoh Kaisar Agustus dan Kirenius serta sensus
penduduk yang dilakukan.

Persiapan mengajar dan aktivitas


a GSM menerangkan sedapat mungkin siapa Kaisar Agustus dan siapa
Kirenius dan dimana ia memerintah. Sedapat mungkin dilakukan dengan
menggunakan media gambar.
a GSM menerangkan bahwa setiap malam natal kita menyalakan lilin bukan
sebagai tanda ulang tahun, tetapi tanda Yesus sebagai terang dunia telah
lahir di hati kita masing-masing.
a GSM menerangkan makna kesederhanaan dalam kelahiran Yesus dengan
menekankan “palungan” dan “tidak ada tempat”.
a GSM menerangkan mengapa Yusuf harus pergi ke Yudea, demikian juga
mengapa ASM terkadang harus pulang kampung.
a GSM mengajak seluruh ASM untuk saling mengucapkan selamat natal.

Daftar Nyanyian:
1. BESM No 210:1
2. BESM No 206:1
3. BESM No 202:1
4. BESM No 203:1
5. BESM No 205:1
6. BESM No 211:1
7. BESM No 212:1

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 93


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Natal II, 26 Desember 2021


Nas: Lukas 1: 30 - 33

FIRMAN ITU TELAH MENJADI MANUSIA

Adik-adik Sekolah Minggu. Masih


dalam suasana Natal II pada hari ini.
Apakah kita masih tetap bersukacita?
Tentunya, kita akan terus merayakan
sukacita ini di dalam kehidupan kita
selanjutnya. Pada hari Natal II ini,
Firman Tuhan menyapa kita dari
kitab Injil Lukas 1:30-33. Topik
minggu ini adalah Firman itu telah
menjadi Manusia.

Di era teknologi canggih saat ini,


updating informasi berlangsung
dalam hitungan second (detik).
Selama beberapa waktu kita
mengikuti ibadah secara online, meskipun beberapa daerah atau wilayah telah
melangsungkan ibadah Sekolah Minggu secara on site (tatap muka). Apakah
ada perubahan yang kita rasakan? Apakah ada perbedaan beribadah secara
on line dan on site. Kiranya, kita masih bersyukur atas penyertaan Tuhan
kepada kita masing-masing. Meskipun, secara terbatas bertemu teman-teman
dan guru-guru sekolah minggu. Namun, Allah kita melampui batas ruang
dan waktu.

Pada hari Natal II ini, Firman Tuhan menyapa kita bahwa Tuhan memerintah
atas dunia dan kerajaan-Nya tiada berkesudahan. Kedaulatan Tuhan terjadi
atas bumi dan sorga. Sesungguhnya, layaklah segala yang bernafas memuji
dan memuliakan nama-Nya (bnd. Mzm. 150). Dengan, bersukacita dan
bersorak sorai kita menyambut kehadiran takhta Allah. Dengan demikian,
segala lidah akan mengaku bahwa “Yesus Kristus adalah Tuhan” (bnd. Fil
2:11). Dengan demikian, kita semua dimampukan untuk menyembah Tuhan
di dalam kekudusan dan kebenaran. Oleh karena itu, adik-adik sekolah minggu
kiranya dapat menjaga hidupmu dengan kudus dan benar.

94 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Menjadi garam dan terang artinya kita memiliki kualitas hidup yang menjadi
ciri karakteristik sebagai orang Kristen. Kita berani tampil beda dan tidak
serupa dengan dunia ini (bnd. Roma 12:2a). Memang, kita hidup di dunia ini
- namun kita memiliki daya dan upaya-upaya untuk menjadi garam dan
menjadi terang bagi dunia dengan menunjukkan citra hidup kristiani melalui
buah-buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:20-22).
Melalui cara-cara hidup praksis demikian, kita mewujudkan syalom damai
sejahtera di bumi ini.

Pesan Natal hari ini memberikan sebentuk harapan baru bagi setiap kita untuk
makin menghayati Cinta Kasih Allah yang besar bagi dunia ini. Cinta inilah
yang selalu kita tebar dan sebar sehingga dunia ini akan penuh dengan cinta
kasih Tuhan. Bumi penuh sukacita bahkan seluruh ciptaan akan turut
bersorak sorai. Sebab, telah sekian lama kita larut dan abai menjaga keutuhan
ciptaan. Biarlah kita makin disadarkan untuk berbagi kebaikan, melakukan
banyak kebajikan, berpihak pada alam demi tercapainya kehidupan yang
selaras dan harmoni.. Sekali lagi - Selamat Natal.

Tujuan Umum
ASM mengerti dan mengetahui Yesus Kristus adalah Raja atas segalanya, karena
itu ASM hendaknya tidak hidup dalam rasa takut.

Horong I
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui bahwa Yesus telah hadir dalam hidup kita.
a ASM mampu melafalkan: “Yesus menuntun aku”

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM mempersiapkan gambar Yesus Kristus yang menuntun anak-anak.
a GSM mengajak ASM untuk mewarnai gambar yang telah disediakan.
a GSM mengajak ASM untuk melafalkan: “Yesus menuntun aku”

Horong II
Tujuan Khusus
a ASM mengetahui arti dan fungsi seorang Raja.
a ASM mengerti bahwa Raja yang lahir adalah Yesus Kristus.
a ASM mengerti bahwa kehadiran Yesus Kristus menghilangkan rasa takut.

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP 95


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM menerangkan arti dan fungsi seorang Raja dengan memakai pakaian
raja, mahkota dan jubahnya.
a GSM mengajak ASM untuk memaparkan rasa takut yang pernah ia alami
di hadapan teman-temannya.
a GSM bertanya kepada ASM tentang mukjizat apa saja yang pernah
dilakukan Yesus Kristus.
a GSM menerangkan bahwa rasa takut hanya bias dikalahkan dengan kuasa
Yesus Kristus.

Horong III
Tujuan Khusus
a ASM mengerti mengapa Yesus Kristus disebut sebagai Raja.
a ASM mengerti tiga jabatan Yesus Kristus.
a ASM mengerti arti nama Yesus dan arti kata Kristus.
a ASM mengerti bahwa keturunan Yakub adalah umat Kristen, dengan
memaparkan 12 nama anak Yakub adalah 12 marga Israel, dan Yesus
telah mendirikan Israel yang baru, yaitu Kristen.

Persiapan mengajar dan Aktivitas


a GSM menerangkan tiga jabatan Yesus Kristus : Nabi, Imam dan Raja.
a GSM menerangkan Yesus Kristus sebagai Raja.
a GSM menerangkan Yesus (bahasa Ibrani) berarti “Allah menyelamatkan”
sedangkan Kristus (bahasa Yunani) berarti “yang diurapi”.
a GSM bertanya dan menerangkan 12 anak Yakub yang menjadi marga
Israel, dan 12 murid Yesus yang mengabarkan Injil dan seluruh Kristen
disebut sebagai Israel yang baru.

Daftar Nyanyian
1. BESM No 224:1
2. BESM No 220:1
3. BESM No 221:1
4. BESM No 216:1
5. BESM No 215:1
6. BESM No 187:1
7. BESM No 195:1

96 Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP


Buku Panduan Kebaktian Sekolah Minggu HKBP Edisi II (Juli - Desember 2021)

Departemen Koinonia/Biro Kategorial Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung HKBP

Anda mungkin juga menyukai