Anda di halaman 1dari 20

BUSINESS PLAN

“ShirtShack”

Disusun Oleh :

Gerend Angkawijaya (13111910338)


Thomas Eric Ginting (13111910436)
Prema Aditya Mantra (13111910474)
Jonathan Indara HSP (13111910367)
Helena Tantowijaya (13111910003)
Henricko Handy Setiawan (13111910096)
Jordy Damario Krisjanto (13111910034)
Nikolaus Elvan Adrian Nathaniel (13111910058)
Amadeus Marcell Widjaja (13111910017)
Jesston Yanandy (13111910278)
Grace Ariella (13111910438)

UNIVERSITAS PRASETIYA MULYA

BSD City Kavling Edutown I.1, Jl. BSD Raya Utama, BSD City, Kec.
Pagedangan, Tangerang, Banten 15339
Executive Summary

Pada zaman sekarang, kemeja tidak begitu sering digunakan, penggunaan kemeja pada umumnya
terbatas pada situasi yang memerlukan suasana yang formal, sedangkan dalam situasi casual masyarakat
cenderung lebih memilih menggunakan pakaian yang lebih simpel seperti kaos. Hal ini sangat disayangi,
karena kemeja merupakan bentuk pakaian yang sangat dinamis dan berkarakter. Terdapat berbagai jenis
alasan atas mengapa masyarakat lebih memilih untuk menggunakan jenis pakaian lain dibandingkan
kemeja, salah satunya adalah bahwa kemeja merupakan bentuk pakaian yang terkenal gerah, tidak praktis
dan berbahan yang tidak nyaman bagi tubuh. Alasan lain yang terkait dengan desain dan bentuk dari
kemeja sendiri ialah bahwa kemeja terlalu formal untuk dikenakan di kehidupan biasa sehari-hari.
Kami menyadari hal ini, oleh karena itu Kami menawarkan produk pakaian berupa kemeja jenis
Guayabera atau juga dikenal sebagai Yucatan/Cuban Shirt yang terkenal dengan bahannya yang sangat
ringan, sejuk, dan nyaman untuk dikenakan di segala aktivitas, cocok untuk mengatasi masalah-masalah
primer penggunaan kemeja. Kami juga menerapkan konsep 2 in 1 design, dimana terdapat 2 design
berbeda dalam satu buah kemeja yang bisa diputar dengan cara membalikan bagian dalam kemeja
kedepan. Tentunya kami juga tidak melupakan dampak terhadap lingkungan, oleh karena itu seluruh
bahan-bahan yang digunakan serta segala bentuk aktivitas produksi dan pengolahan dari raw materials
hingga menjadi finished goods dalam pembuatan produk ShirtShack tersusun dari bahan yang ramah
lingkungan serta eco-friendly.
Kami melihat bahwa peluang usaha ShirtShack akan terus berkembang. Hal tersebut dapat dilihat
dari target pasar ShirtShack yang merupakan masyarakat laki-laki dan perempuan berusia 16 - 35 tahun,
dimana sebagian dari mereka mengaku tidak begitu tertarik untuk mengenakan kemeja di kehidupan
kesehariannya karena disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti bahan dari kemeja itu sendiri yang
terkenal gerah dan tidak nyaman. Oleh karena itu ShirtShack hadir untuk mengatasi masalah-masalah
yang terdapat dalam kemeja konvensional. ShirtShack dijual dengan harga Rp 250.000,00 yang
memungkinkan usaha ini dapat bersaing dengan kompetitor di pasar. Dengan planning dan perhitungan
yang jelas, ShirtShack dapat menjadi salah satu investasi bisnis yang sangat berprospek dan profitable.
Dengan strategi marketing sekaligus branding yang tepat dengan memanfaatkan kecanggihan
media sosial yang ada saat ini, kami yakin bahwa ShirtShack dapat mencapai visinya yaitu menjadi brand
terkemuka dalam dunia fashion sebagai produsen kemeja Guayabera dengan 2 in 1 desain yang diminati
dan dipercaya oleh masyarakat.

2
Executive Summary

Nowadays, shirts are not used very often, the use of shirts is generally limited to situations that
require a formal atmosphere, while in casual situations people tend to prefer to wear simpler clothes such
as t-shirts. This is unfortunate, because the shirt is a form of clothing that is very dynamic and has
character. There are various types of reasons why people prefer to use other types of clothing than shirts,
one of which is that shirts are a form of clothing that is notoriously hot, impractical and made from
materials that are uncomfortable for the body. Another reason related to the design and shape of the shirts
themselves is that the shirts are too formal to be worn in everyday life.
We are aware of this, therefore we offer clothing products in the form of Guayabera type shirts or
also known as Yucatan/Cuban Shirts which are known for their very light, cool, and comfortable materials
to wear in all activities, perfect for solving primary problems while wearing a commonly used shirt. We
also apply the 2 in 1 design concept, where there are 2 different designs in one shirt that can be rotated by
flipping it inside out. Of course we also don't forget the impact on the environment, therefore all the
materials used and all forms of production and processing activities from raw materials to finished goods
in the manufacture of ShirtShack products are composed of environmentally friendly and eco-friendly
materials.
We see that the ShirtShack business opportunity will continue to grow. This can be seen from
ShirtShack's target market, which is a community of men and women aged 16 - 35 years, where some of
them admit that they are not really interested in wearing shirts in their daily lives because it is caused by
various things, such as the material from the shirt itself which notoriously stifling and uncomfortable.
Therefore ShirtShack is here to solve the problems that exist in conventional shirts. ShirtShack is sold at
Rp. 250,000.00 which allows this business to compete with competitors in the market. With clear
planning and calculations, ShirtShack can be one of the most prospective and profitable business
investments.
With the right marketing strategy as well as branding by utilizing the sophistication of existing
social media, we believe that ShirtShack can achieve its vision of becoming a leading brand in the fashion
world as a Guayabera shirt manufacturer with 2 in 1 designs that are in demand and are trusted by the
public.

3
Table of Contents

Executive Summary 2

Table of Contents 4

Company Overview 5

Industry Analysis 5

Target Market 7

Marketing Plan 8

Operation Plan 12

Financial Plan 15

4
COMPANY OVERVIEW

ShirtShack adalah sebuah firm yang bergerak di bidang fashion. Kami menawarkan produk
pakaian berupa kemeja jenis Guayabera atau juga dikenal sebagai Yucatan/Cuban Shirt. Kami memiliki
kepercayaan bahwa kemeja merupakan suatu wujud fashion yang sangat dinamis dan berkarakter,
sehingga kemeja dapat dikenakan pada situasi apapun. Kemeja ShirtShack dibuat dari bahan-bahan yang
sangat berkualitas, memiliki beraneka macam desain, dinamis, beserta ringan, sehingga kemeja
ShirtShack sejuk dan nyaman untuk dikenakan di segala bentuk aktivitas. Tidak hanya itu, kemeja
ShirtShack juga menerapkan konsep 2 in 1 design, dimana terdapat 2 design berbeda dalam satu buah
kemeja ShirtShack yang bisa diputar dengan cara membalikan bagian dalam kemeja kedepan. Tentunya
kami juga tidak melupakan dampak terhadap lingkungan, oleh karena itu seluruh bahan-bahan yang
digunakan serta segala bentuk aktivitas produksi dan pengolahan dari raw materials hingga menjadi
finished goods dalam pembuatan produk ShirtShack tersusun dari bahan yang ramah lingkungan serta
eco-friendly.

Visi

Menjadi brand terkemuka dalam dunia fashion sebagai produsen kemeja Guayabera dengan 2 in 1 desain
yang diminati dan dipercaya oleh masyarakat.

Misi

- Menciptakan kemeja 2 in 1 desain dengan menggunakan bahan pilihan berkualitas yang cocok dan
nyaman untuk dikenakan di segala aktivitas.
- Fokus memproduksi hasil fashion yang berkualitas dan inovatif.
- Meningkatkan nilai-nilai perusahaan dengan membentuk sumber daya manusia yang memiliki
integritas dan komitmen tinggi.

INDUSTRY ANALYSIS

Political Analysis

Dalam perindustrian pakaian, diperlukan izin dan sertifikasi tertentu yang harus diakuisisi agar
penjualan di pasaran dapat dinyatakan benar-benar legal. Sertifikasi yang terpenting untuk penjualan
produk pakaian yakni sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) yang telah ditetapkan oleh BSN.
Penggunaan sertifikasi ini menandakan jaminan mutu bagi produk industri yang beredar di pasar
Indonesia. Pada umumnya, penerapan sertifikasi SNI pada produk pakaian non-esensial bersifat sukarela
dan tidak diwajibkan, akan tetapi, memiliki sertifikasi tersebut menandakan sebuah jaminan standarisasi
produk yang telah dilegalkan dan disetujui oleh pemerintah.

Economical Analysis

Pada pandemi yang tengah berlangsung saat ini kebanyakan orang mengalami kesulitan pada
kondisi ekonomi. Hal tersebut berakibat terhadap ada nya pengurangan yang harus mereka lakukan pada
pengurangan budget belanja, khususnya pada budget belanja kebutuhan tambahan seperti pakaian, dll.

5
Dalam rangka mengurangi budget belanja tersebut, mereka memfokuskan untuk lebih efisien dalam
mengatur pengeluarannya, yang salah satunya adalah pakaian yang merupakan bagian dari kebutuhan
tambahan, dan kemudian berdampak pada masyarakat yang pada akhirnya membeli pakaian jika memang
perlu atau memiliki value tambahan saja.

Social Analysis

Jika melihat dari kondisi sosial pada saat ini, masyarakat modern saat ini pada umumnya
memiliki ketertarikan untuk mengenakan gaya fashion yang cenderung simple namun menarik, selain itu
kondisi masyarakat modern juga cenderung fokus pada pekerjaan sehari-harinya, sehingga membuat
mereka harus bisa tetap efisien dalam berpakaian namun dilain sisi tidak menghilangkan sisi modis
berpakaian. Penggunaan baju dengan motif yang sama secara terus menerus juga akan membosankan dan
menjadi kurang enak untuk dilihat.

Technological Analysis

92% perusahaan menyatakan bahwa branding dan digital marketing sebagai bagian dari business
assets menurut Dailysocial.co.id. ShirtShack menggunakan konten media sosial untuk meningkatkan
brand awareness dan sales. Lewat laporan “Digital Around the World 2019”, sebanyak 150 juta atau 56%
penduduk Indonesia menggunakan media sosial. Pengguna media sosial juga didominasi oleh rentang usia
yang masuk ke dalam target pasar kami, yaitu 16-35 tahun. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3
jam 26 menit di media sosial, menjadikan ranah digital sebagai lokasi pemasaran yang sangat potensial
dan ramai pengguna (high traffic).

Market Analysis

Market Analysis merupakan cara bagaimana pelaku usaha dapat bisa mengidentifikasi pasar dari
produk mereka dan juga menganalisa dari kondisi pasar yang akan pengusaha ditelusuri. Dari Market
Analysis tersebut kita dapat mengidentifikasi nilai dalam pasar tersebut dengan mengetahui potensi
pelanggan serta pola transaksi mereka, kompetisi, tantangan untuk memasuki market (Barriers to Entry),
dan regulasi pemerintah.

Dari hasil penelitian mengenai jenis pasar yang kami pilih, kami menemukan bahwa kompetitor
memiliki berbagai jenis kesuksesan mereka masing-masing. Seperti halnya target market yang dituju oleh
kompetitor pada pasar yang sama memiliki target market yang sama pula. Kami melihat terdapat
kelebihan kompetitor lainnya yaitu memiliki harga yang relatif murah dan memiliki pilihan koleksi
kemeja yang lebih bervariasi. Namun mereka juga memiliki kekurangan, yaitu setiap kemeja yang dijual
tidak memiliki kejelasan secara merk. Oleh karena itu mereka tidak bisa memberikan rasa percaya yang
tinggi kepada konsumen. Kekurangan mereka juga tidak adanya fitur 2 in 1 dimana, kemeja yang mereka
jual merupakan kemeja yang sudah jadi dan merupakan model yang sudah sering ada di pasaran.

Industry Overview

ShirtShack berada pada market yang akan melihat apa yang konsumen inginkan dan juga
kedepannya akan memiliki edisi spesial sendiri. Untuk industri fashion akan selalu berkembang karena
bersaing dengan kompetitor mengenai apa yang dipaparkan oleh para kompetitor. ShirtShack akan terus

6
mengembangkan produk dalam hal desain produk dan juga mengembangkan produk lebih baik dalam
memasuki pasar industri fashion.

TARGET MARKET

Customer Segment

ShirtShack memiliki segmen dengan target semua masyarakat (unisex) dan memfokuskan kepada
konsumen berjenis kelamin laki-laki, namun tetap bisa digunakan untuk perempuan. Produk ini juga
memilih konsumen dengan range umur 16 -35 tahun yang berkategori remaja dan dewasa. ShirtShack
juga memfokuskan kepada masyarakat yang ingin mengenakan pakaian yang dinamis, unik, dan
berkarakter, dan ditargetkan untuk masyarakat golongan ekonomi menengah dan menengah keatas.

Locations

Seluruh Indonesia dengan jasa kirim ( JNE, J&T, Tiki, dll ) kelompok kami menyediakan
pengiriman yang menjangkau seluruh Indonesia demi menjangkau lebih banyak konsumen.

Psychographics

- Orang yang menginginkan kemeja yang memiliki bahan yang mudah dicuci dan tipis sehingga tidak
mudah gerah dan panas
- Orang yang menginginkan kemeja dengan desain yang dapat digunakan dalam keseharian
- Orang yang menginginkan kemeja yang praktis untuk kebutuhan sehari hari

Trend

Kelompok kami melihat bahwa tren yang ada saat ini adalah banyaknya kaum remaja yang harus
melakukan kuliah daring, dan di sela-sela pertemuan daring tersebut, banyak pula yang harus memberikan
penampilan yang formal. Kami juga melihat kebutuhan seseorang yang tetap harus berpenampilan yang
formal pada saat diperlukan, namun remaja tersebut menginginkan kemudahan dalam mengganti pakaian
mereka. Berdasarkan data Euromonitor International (2016), penjualan pakaian jadi di Indonesia selama
periode 2010-2015 tumbuh 11,4% per tahun. Nilai penjualan pakaian jadi tahun 2015 mencapai Rp 102,1
triliun yang didominasi oleh kategori pakaian dewasa (pria dan wanita) dengan pangsa 85,7%, diikuti
dengan pakaian anak-anak (10,6%), aksesoris pakaian (2,3%), dan hosiery (1,3%).

http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Isi_Warta_12_Nov_FINAL.pdf

Competition

Kami sudah melakukan analisis kompetitor yang bergerak dalam bidang yang sama dengan
perusahaan kami. Namun hasil yang kami dapatkan adalah kompetitor yang bergerak di bidang ini belum
ada yang sama persis dengan produk yang kelompok kami ciptakan. List analisis kompetitor kita adalah
sebagai berikut (instagram):

7
1. Hanakofashion 4. Waikitekstil 7. Signoreind
2. Moose_believer 5. Kajashibori 8. Tweltr
3. Lejar_official 6. Kawula.mood

Dari kompetitor tersebut kami memiliki advantage yaitu dengan memiliki konsep 2 in 1 design
dengan bahan yang halus dan nyaman dikenakan di segala aktivitas.

Pricing and Forecast

Dalam menjalani bisnis pakaian ini, kami melihat bahwa terdapat peluang yang dapat digali di
masa depan. Menurut kelompok, kami bisa memberikan harga sebesar Rp 250.000,00 pada saat ini,
namun kualitas yang diberikan adalah sebanding dengan harga yang diberikan. Dalam analisis harga,
kami melihat bahwa belum ada brand lain yang memberikan produk yang serupa dalam pasar, sehingga
seiring dengan waktu, kami bisa meningkatkan brand image dan marketing yang baik. Setelah
mendapatkan nama dari brand, kami dapat memperkirakan peningkatan penjualan dan bisa menambah
markup dari markup sekarang sebesar Rp 79.597.50, bisa menjadi lebih tinggi diiringi dengan
peningkatan kualitas bahan dan pengemasan.

MARKETING PLAN

Segmenting

Kelompok membagi setiap target market yang lebih menyasar kepada kalangan laki-laki, namun
bisa digunakan oleh kalangan perempuan. Lalu kami lebih berfokus kepada kalangan remaja, karena kami
melihat bahwa kemeja kami memiliki ukuran yang lebih cocok bagi kaum remaja dan juga disesuaikan
dengan kebutuhan remaja saat ini.

Targeting

Unisex 16-35. Dewasa usia produktif yang memiliki kesibukan di masing-masing pekerjaan
namun tetap menginginkan keefisienan dalam berpakaian seperti pekerja kantoran, seniman industri
kreatif, mahasiswa, dll.

Positioning

Berikut merupakan perceptual map yang menggambarkan positioning ShirtShack di market


kemeja. Indikator yang digunakan adalah faktor harga (expensive and inexpensive) dan value yang
dimiliki, berupa kemeja biasa atau memiliki value 2 in 1 desain.

8
Dapat dilihat pada kuadran I (inexpensive & 2 in 1 design), terdapat ShirtShack yang merupakan
kemeja berkualitas tinggi yang memiliki value 2 in 1 design, yang juga berada dalam harga menengah di
harga Rp 250.000,00. Di kuadran II (expensive & 2 in 1 design), terdapat produk seperti 7 camicie, Jeep
Falow, dan Affliction yang menjual kemeja 2 in 1 design namun memiliki rentang harga yang cukup
mahal. Sedangkan pada kuadran III (expensive & kemeja biasa) terdapat brand seperti H&M dan ZARA
yang menjual kemeja biasa serta memiliki harga yang cukup mahal dan kurang terjangkau. Kemudian
pada kuadran IV (inexpensive & kemeja biasa) terdapat Roughneck yang menjual produknya dengan
harga yang terjangkau namun tidak memiliki value 2 in 1 pada produk kemejanya. Penempatan
ShirtShack pada kuadran I bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan karakter masyarakat Indonesia yang
tertarik dengan harga yang terjangkau dan produk kemeja yang memiliki 2 in 1 design didalamnya.

Marketing Mix

a. Product
Berdasarkan permasalahan yang ada, kami mencoba untuk menciptakan produk kemeja yang
berkarakteristik sejuk dan nyaman digunakan di segala aktivitas. Berbahan katun jepang pilihan
yang berkualitas tinggi membuat kemeja ShirtShack terasa nyaman, sejuk, dan adem saat
dikenakan.
b. Place
ShirtShack melakukan pemasaran dan menjual produk kami baik online seperti menggunakan
social media (Instagram) dan online store (Bukalapak & Tokopedia) sebagai perantaranya,
maupun offline dengan membuka booth atau stall saat sedang diadakan suatu bazar atau pameran
jika pandemi sudah terkendali.
c. Price
Kami menjual kemeja ShirtShack dengan pada harga Rp250.000,00. Kami menentukan harga jual
dengan metode competitive based costing. Harga yang kami pasang tidak jauh berbeda dengan
kemeja pada umumnya.
d. Promotion
Melihat target market kami dengan usia 16-35 tahun yang tentunya tidak asing dengan teknologi
membuka kesempatan bagi kami untuk melakukan promosi dengan menggunakan berbagai
platform media sosial dan juga online shop yang menarik. Disamping itu kami akan melakukan
promosi melalui endorsement kepada influencer. Kami akan mengirimkan produk kami kepada

9
influencer untuk mereka dapat mereviewnya, sehingga dapat meningkatkan penjualan kami dan
kami bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.

Marketing Strategy

Pada bagian marketing plan, kami memfokuskan untuk menggunakan beberapa platform sosial
media yang tersedia untuk memasarkan produk kami. Namun kami lebih mengutamakan untuk
menggunakan platform e-commerce sebagai media penjualan kami, dikarenakan jangkauan pasar untuk
kategori fashion dapat dikatakan memiliki peluang yang cukup besar. Oleh karena itu, kami ingin
berfokus pada platform e-commerce yaitu Tokopedia dan dengan dukungan dari sosial media yaitu
instagram. Secara teknis, kami berfokus pada penjualan produk kami di platform e-commerce yaitu
Tokopedia. Penggunaan Tokopedia hanya difokuskan untuk bagian transaksi, sedangkan dukungan
instagram sebagai media promosi, sebagai contoh, kami membuat sebuah post, lalu kami meletakkan
promosi terhadap post tersebut melalui IG Ads. kami melihat bahwa IG Ads memiliki potensi yang cukup
besar pengaruhnya terhadap penjualan produk kami.

ORGANIZATIONAL PLAN

Dalam setiap anggota akan diberikan setiap pembagian pekerjaan lebih detailnya lagi agar setiap
anggotanya bisa lebih fokus melakukan satu hal tertentu yang sesuai dengan keterampilan dan
kemampuannya berdasarkan pengalaman yang pernah dilalui. Berikut adalah job description dari setiap
anggota:

Chief Executive Officer (CEO) - Gerend Angkawijaya

- Membuat keputusan besar perusahaan.


- Mengelola dan mengurus jalannya perusahaan dengan memimpin segala divisi.
- Mengawasi seluruh aktivitas dalam perusahaan untuk memastikan semua operasi berjalan sesuai
dengan yang diinginkan dan konsisten.
- Membangun hubungan dengan pihak internal dan eksternal perusahaan dengan komunikasi yang
terjaga.
- Menganalisis situasi bila ada masalah dan memberikan solusi terbaik untuk bertumbuhnya
perusahaan.

10
Financing

1. Chief Financing Officer (CFO) - Henrico Handy


- Memimpin dan bertanggung jawab atas divisi finance.
- Memberikan rekomendasi kepada CEO atas keputusan keuangan terbaik.
- Berkomunikasi dengan CEO untuk melaporkan keuangan.
- Membuat asset requirements, initial investment, dan financial projection.
- Membuat laporan keuangan perusahaan, arus kas pengeluaran, serta memeriksa laporan
keuangan perusahaan.
2. Financing staff - Grace Ariella
- Membantu CFO menyusun laporan keuangan.
- Membuat product costing, pricing strategy, cost structure, dan BEP analysis.
- Mengatur arus kas pemasukan.

Marketing

1. Chief Marketing Officer (CMO) - Thomas Eric Ginting


- Merencanakan dan menentukan strategi terbaik dalam memasarkan produk
- Menjaga anggaran marketing yang diberikan agar sesuai
- Membuat riset data masyarakat untuk menentukan rencana pemasaran
- Meningkatkan pelayanan kepada customer
- Menentukan offline dan online store terbaik untuk digunakan
2. Marketing staff - Nikolaus Elvan
- Membantu CMO memasarkan produk dan menentukan strategi pemasaran terbaik
- Mendesain dan membuat konten untuk promosi seperti feeds Instagram, story Instagram,
dll.
- Mengunggah konten pada media sosial atau online store
3. Marketing staff - Jordy Damario K
- Membantu CMO memasarkan produk dan menentukan strategi pemasaran terbaik
- Memberikan pelayanan terbaik kepada customer
- Menjadi admin pada media sosial dan online store ShirtShack
4. Marketing staff - Jesston Yanandy
- Membantu CMO memasarkan produk dan menentukan strategi pemasaran terbaik
- Mendesain dan membuat konten untuk promosi seperti feeds Instagram, story Instagram,
dll.
- Mengunggah konten pada media sosial atau online store

Operating

1. Chief Operating Officer (COO) - Jonathan Indara HSP


- Mengatur jalannya produksi ShirtShack
- Memastikan kualitas produk ShirtShack selalu terjaga
- Berkomunikasi dengan vendor untuk proses penjahitan
- Betanggung jawab dalam pembelian dan pemilihan bahan terbaik
- Mengatur inventory raw materials dan finished goods

11
2. Operating staff - Helena Tantowijaya
- Membantu COO dalam segala proses produksi
- Melakukan quality check pada raw materials dan finished goods
- Berkomunikasi dengan vendor packaging
- Membuat desain packaging
- Menyusun packaging saat ada penjualan
3. Operating staff - Amadeus Marcell
- Membantu COO dalam segala proses produksi
- Membantu dalam hal packaging
- Mengedit video penjelasan produk ShirtShack

Human Resource

1. Chief Human Resource Officer (CHRO) - Prema Aditya Mantra


- Memantau dan menentukan pekerjaan dan jam kerja setiap anggota yang sesuai dengan
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki
- Menentukan pembagian gaji setiap anggota sesuai dengan jam kerja
- Memberikan penilaian dan masukan pada setiap tenaga kerja
- Melakukan proses perekrutan pada tenaga kerja yang terbaik dan sesuai
- Memotivasi tenaga kerja agar selalu semangat dalam mengerjakan tugasnya
- Menyelesaikan masalah bila terjadi diantara tenaga kerja
- Mengedit video penjelasan produk ShirtShack

OPERATION PLAN

Flow Operation

Untuk membuat sebuah produk kemeja ShirtShack, kami akan mengikuti sebuah prosedur yang
meliputi beberapa langkah untuk memproduksi produk kemeja yang komplit. Langkah pertama yaitu
mendapatkan bahan mentah (raw material) untuk produksi berupa kain linen yang akan kami ambil dari
vendor supplier dari kain terpilih. Langkah berikutnya yaitu memproses bahan mentah sebelumnya
kepada vendor jasa konveksi yang tertuju dan berdiskusi dengan pihak jasa konveksi tentang penerapan
design dan harga proses. Setelah itu, produk kemeja yang berupa finished goods tersebut akan menuju ke
langkah terakhir yaitu penjualan.
Untuk proses penjualan kami menggunakan platform penjualan secara online. Konsumen akan
mengunjungi akun toko ShirtShack melalui Instagram ataupun di Tokopedia. Dengan melakukan self
service, konsumen akan mencari produk dan desain yang diinginkan secara mandiri hingga tahap
meletakan order. Setelah kami menerima order dari konsumen, kami akan menyiapkan produk yang
sesuai dan melakukan packing hingga kemudian melakukan pengiriman produk kepada alamat customer
yang dituju lewat jasa kurir pengiriman barang seperti JNE, Pos Indonesia, dsb sesuai dengan permintaan
konsumen. Kami akan selalu aktif untuk melayani dan menanggapi comment atau chat pada platform
online shop kami, guna untuk memberikan pelayanan yang baik dan memberikan satisfaction kepada
konsumen.

12
SIPOC Diagram

Supplier Input Process Output Customer

Supplier kain Katun Jepang Kingstar Konveksi Kemeja ShirtShack Target Customer
Tanah Abang (raw materials) (penjahitan/pembuata (desain casual-casual, Masyarakat
2m untuk membuat n baju) formal-casual, Indonesia, laki-laki
satu kemeja formal-formal). dan perempuan,
remaja atau dewasa
umur 16-35 tahun.

Dalam memproduksi pakaian ShirtShack akan selalu ada proses yang dilalui bahan baku hingga
sampai ke tangan pembeli. Dalam setiap prosesnya akan selalu ada pengelolaan agar selalu terjaga
kualitasnya. Dapat dilihat pada diagram SIPOC bahwa proses diawali dengan membeli seluruh bahan
baku seperti kain yang akan kami cek terlebih dahulu kenyamanannya, ketebalannya, dan motifnya
dengan mengeceknya secara langsung ke supplier kain tersebut yang berlokasi di Tanah Abang.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kain kepada vendor (Kingstar Konveksi) untuk proses
pembuatan dan penjahitan. Setelah itu kami akan mendapat output berupa kemeja jadi dengan berbagai
ukuran dan campuran desain sesuai pesanan, hingga akhirnya produk dikirimkan kepada target customer.

Quality Control

ShirtShack akan secara rutin melaksanakan quality control untuk mengecek kualitas dari produk
yang dihasilkan di setiap batch. Sebagai contoh, pada batch pertama vendor memproduksi sebanyak 30
pcs kemeja, pada batch kedua yang akan datang kami akan mengecek hasil kemeja tersebut kembali.
Quality control akan dilakukan pada setiap fase produksi untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya penurunan kualitas. Setiap bahan yang diterima dari supplier akan diperiksa kondisinya
sebelum masuk ke vendor. Selanjutnya, pengecekan akan dilakukan kembali setelah bahan diproses oleh
vendor. Adapun Proses pengecekan quality control produk kami yang mencangkup dari pengecekan
kerapian penjahitan (potongan dan jahitan), ketipisan dari kemeja yang dihasilkan, dan masih banyak lagi.
Kami akan melihat apakah hasil produksi memenuhi standar kelayakan yang sudah kami tentukan.

Quality Management

Dalam memproduksi pakaian ShirtShack akan selalu ada proses yang dilalui bahan baku hingga
sampai ke tangan pembeli. Dalam setiap prosesnya akan selalu ada pengelolaan agar selalu terjaga
kualitasnya. Dimulai dengan saat membeli seluruh bahan baku seperti kain yang akan kami cek terlebih
dahulu kenyamanannya, ketebalannya, dan motifnya dengan mengeceknya secara langsung ke vendor
kain tersebut. Dalam proses pemotongannya dan penjahitan agar selalu sama, rapi, dan konsisten maka
kami akan melakukan pemilihan vendor yang terbaik dan sesuai dengan target kualitasnya. Pemilihan
vendor akan menentukan kelebihan lainnya sesuai dengan apa yang kami inginkan dan akan dijelaskan
pada bagian vendor selection. Pada proses pengiriman kami akan meyakinkan bahwa produk akan sampai
dalam kondisi kering dan tidak terkena debu ataupun kotoran lainnya menggunakan mobil. Jika barang

13
sudah sampai dari vendor, kami akan melakukan pengecekan pada produk akhir dengan melihat
potongannya, jahitannya, dan kebersihannya.
Kami juga akan melakukan proses packaging di tempat yang bersih agar pakaian yang akan
dikirim tidak kotor. Proses pengiriman barang dari kami ke pembeli akan dilakukan menggunakan jasa
kurir pengiriman barang sesuai dengan yang dipilih oleh pembeli dan jika ada kesalahan dalam
pengiriman barang ataupun kerusakan pada saat produk sampai ke pembeli kami akan bertanggung jawab
dengan mengirimkan kembali produk yang benar dan dalam kondisi yang baik.

Inventory Management

ShirtShack memiliki raw material inventory, dan finished goods inventory. ShirtShack akan
menggunakan metode manajemen inventory JIC (Just In Case). Kami menerapkan metode JIC pada
raw-material inventory dan finished goods inventory dimana kami selalu ready stock tanpa mengikuti
jumlah order dari customer. Metode ini memberi banyak manfaat bagi ShirtShack, diantaranya agar
customer tidak menunggu terlalu lama (karena sudah ready stock). Selain itu melalui metode ini
memungkinkan kami akan mendapatkan bahan yang kami inginkan yang belum tentu tersedia di masa
depan. Metode JIC juga dapat memberikan economies of scale karena biaya produksi seperti ongkos kirim
akan lebih murah sehingga bisa dialokasikan ke jumlah produk akhir yang lebih banyak. Jika kami
membeli bahan dan produksi vendor dalam jumlah yang besar kami juga akan bisa mendapatkan diskon
dari pembelian bulk.

Supplier Selection

Vendor Selection

14
Exit Strategy

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang fashion, maka kami harus menentukan strategi
khusus untuk meningkatkan brand awareness dan dapat terus bertahan di pasar serta bersaing dengan
kompetitor lain. Dibalik itu ada exit strategy yang kami miliki jika rencana yang sudah ditentukan tidak
berjalan dengan baik, salah satunya adalah rebranding. Rebranding akan kami lakukan jika ShirtShack
belum dapat menangkap peluang pasar yang ada serta belum dapat meningkatkan awareness masyarakat
terhadap produk kami. Rebranding yang kami lakukan adalah merubah promosi/cara pemasaran yang
kami lakukan, merubah logo, merubah packaging design, dan melakukan perbaikan dengan meminta
feedback konsumen guna mengetahui letak kesalahan dari brand kami. Kemudian kami akan melakukan
liquidity and exit the market untuk strategi yang kedua. Strategi ini akan kami lakukan jika rebranding
berjalan dengan tidak efektif. Kami akan melakukan likuiditas dengan menjual seluruh aset kami
(equipment, finished goods inventory, raw materials). Kemudian kami akan menutup seluruh media
penjualan, namun tidak menghilangkannya dengan pertimbangan jika kami ingin membuka kembali
usaha ini dengan produk yang baru.

FINANCIAL PLAN

Financial Plan akan membahas Product Costing, Pricing Strategy, Cost Structure, BEP Analysis,
Initial Investment, Financial Projection (January 2021 - December 2021)

Product Costing

Dalam penentuan product costing, kami melakukan perhitungan dengan Direct Material, Direct Labor,
dan Manufacturing Overhead dengan Total COGM sebesar Rp 140,411.

Pricing Strategy

Dalam penentuan pricing strategy, kami menggunakan cost plus pricing dengan cost plus markup sama
dengan Target Selling Price. Cost produksi sebesar Rp 148,774 dengan markup sebesar Rp 101,266
sehingga didapatkan Target Selling Price Rp 250,000.

15
Cost Structure

ShirtShack menghitung cost pembuatan kemeja Shirt Shack dengan menjumlahkan variable cost dan
fixed cost.Variable Cost terdiri dari Direct Material yang terdiri atas 2m kain bermotif dengan biaya total
Rp 91,777.78 untuk satu kemeja. Dalam pembuatan kemeja tidak terdapat Direct Labor karena seluruh
proses pembuatan kemeja dilakukan di vendor dan dimasukkan sebagai Indirect Labor. Kemudian
Manufacturing Overhead dengan biaya total per kemejanya Rp. 48,663. Total Variable Cost sebesar Rp
140,411. Fixed cost terdiri dari Selling dan Administrative Expense per satu unit kemeja sebesar Rp
8,333. Total cost adalah sebesar Rp 148,774.

Variable Cost

16
Fixed Cost

Break Even Point

Break Even Point adalah keadaan dimana tingkat pendapatan yang diperoleh dan modal yang
digunakan berada dalam posisi yang sama. Setelah melakukan perhitungan, untuk mencapai BEP in unit
dibutuhkan penjualan sebanyak 37 kemeja dan BEP in Rupiah sebesar Rp 9,125,003.4219.

Initial Investment

ShirtShack beranggotakan sebelas orang dan telah menentukan Initial Investment sebesar Rp 2,000,000
per anggota, sehingga total Initial Investment awal adalah sebesar Rp 22,000,000.

Financial Projection ( January 2021 - December 2021)

Sales Budget

Untuk Sales Budget ShirtShack pada tahun 2021, kami mengasumsikan bahwa pada Quarter 1
kami dapat menjual sebanyak 90 pakaian dan akan terjadi kenaikan konstan sebanyak 20 pakaian setiap
Quarter berikutnya, sehingga pada Quarter 4 kami akan menjual sebanyak 150 pakaian dengan harga jual
Rp250,000.00, dan di akhir Quarter 4 kami memiliki Expected Sales sebesar Rp120,000,000.

17
Production Budget

Untuk Production Budget ShirtShack, kami memiliki Desired Ending Finished Goods yang
merupakan 10% dari Expected sales Quarter berikutnya, sehingga pada Quarter 1 dimana kami menjual
90 pakaian, kami akan memiliki Desired Ending Finished Goods sebesar 11 pakaian (10%x110) dan juga
seterusnya. Untuk Quarter 4, mengasumsikan penjualan pada Quarter 1 tahun 2022 tetap mengalami
kenaikan konstan yaitu 10 pakaian (Sehingga ShirtShack menjual 100 pakaian), maka Desired Ending
Finished Goods merupakan 17 pakaian.

Cash Budget

Cash Budget merupakan laporan jumlah keuangan yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Kami
memiliki Beginning Cash Balance pada Quarter 1 sebesar Rp22,000,000 yang merupakan modal pertama
para pemilik ShirtShack, dan pada Quarter terakhir kami akan memiliki Ending Cash Balance Sebesar
Rp.66,637,267.

18
Income Statement

Statement of Changes in Equity

Initial Investment kami setiap orang adalah Rp 2,000,000 sehingga kami memiliki total modal
sebesar Rp22.000.000 pada awal pembukaan ShirtShack. Lalu setelah dilakukan project kami akna
mendapatkan Net Income sebesar Rp48,602,828 yang akan dibagi untuk 11 member dengan angka
Rp4,418,439 sehingga setiap member akan memiliki balance sebesar Rp6,418,439 pada akhir tahun 2021.

19
Balance Sheet / SOFP

20

Anda mungkin juga menyukai