Anda di halaman 1dari 16

Oleh: Yenniwarti Rafsyam

Antena array merupakan antena yang


mempunyai beberapa antena individual yang
disusun secara paralel dan dicatu secara
simultan.

5.2 Tujuan Perancangan Antena Array


untuk meningkatkan pengarahan (directivity)
antena, dengan semua elemen aktif (dicatu
langsung dari jaringan feeder).
 Bentuk umum dari antena array dapat
dilihat pada Gambar 5.1. dimana antena
individual penyusun antena array adalah
antena dipole ½ λ.
d

L = ½ lamda

Gambar 5.1. Antena Array


 Pada Antena Array setiap elemen akan
memberikan peningkatan daya
pancar/terima dari antena (power gain).
Jadi semakin bertambah jumlah elemen
maka power gain akan semakin tinggi.

 Pola radiasi antena array lebih besar pada


arah tertentu dan lebih kecil pada arah
yang lain.
Pola radiasi yang dihasilkan antena array dinamakan
Array Factor (AF),
Pola radiasi dapat digambarkan dengan menggunakan persamaan
5.1


sin( N )
2 5.1
AF = A0

N sin( )
2
 = d cos  +  dimana :
N = Jumlah elemen

2 d = Jarak antar elemen


A = Pusat jari-jari AF
=

Untuk array linier berjarak sama, akan didapat arus identik
dimana A0 = A1 = A2 = A3….= An, dimana An adalah
amplitudo arus ke n.

Penggambaran pola radiasi (AF) dapat dilakukan dengan


menggunakan polar plot dan universal pattern dalam fungsi
persamaan 5.2


sin( N )
f ( ) = 2 5.2

N sin( )
2
Pada Gambar 5.2 diperlihatkan bentuk pola universal
pattern untuk N=3, 5 dan N=10.

Gambar 5.2 (a) Pola universal array 3 Elemen


Gambar 5.2 (b) Pola universal array 5 Elemen
Langkah-langkah untuk membuat Penggambaran AF
adalah sebagai berikut:

1. Pada Pola Universal pattern tentukan posisi α (pusat


jari-jari AF) dimana:

α = - β d cos θ dimana : f ( ) = maks ,  = 0

2. Tentukan jari-jari AF

3. Gambarkan pola radiasi


- Tarik garis tegak lurus dari universial pattern ke arah lingkaran
untuk semua daerah visible region dan diteruskan ke titik pusat.
- Gambarkan polaradiasi sesuai dengan skala universal patern di
dalam lingkaran AF.
 Pengarahan polaradiasi antena dapat dibedakan
atas dua kategori yaitu :
1. Pola radiasi pada arah endfire.
antena disebut mempunyai polaradiasi pada
arah endfire jika polaradiasi maksimum pada
arah 0 bidang antena.

2. Pola radiasi pada arah broad side.


antena disebut mempunyai pola radiasi pada
arah broad side jika pola radiasi maksimum
berada pada daerah tegak lurus bidang antena.
 Untuk kebutuhan terkadang diperlukan
antena yang mempunyai single beam atau
pencil beam (polaradiasi yang terarah pada
satu arah tertentu).

 Pencil beam atau polaradiasi satu arah bisa


diperoleh dengan melakukan modifikasi
/desain pada endfire array yang dikenal
dengan ordinary Endfire Array.

 Perancangan antena pada arah broadside


menghasilkan polaradiasi fan beam (dua
arah).
Untuk menghasilkan pencil beam, maka pada perancangan
diusahakan visible region (daerah yang dapat di lihat
langsung/nyata) berukuran kurang dari 2π, minimal
sebesar π/N (dimana N adalah jumlah elemen)

 ………………5.3
2d  2 −
N

atau
 1 ………………5.4
d  (1 − )
2 2N
Hansen-Woodyard Endfire Array digunakan
untuk memperbaiki Directivity Endfire Array.

Syarat yang harus dipenuhi Hansen adalah:

untuk mendapatkan polaradiasi


max pada θ = 0º

untuk mendapatkan polaradiasi


max pada θ = 180º
 Untuk mendesain sebuah antena array yang
mempunyai direktivitas yang tinggi dan pola
radiasi antena yang mempunyai beam width
yang sempit, dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut:
 
 =   d + 
 N
 1 ………..5.5
d  1 − 
2 N

Anda mungkin juga menyukai