Antena dan Propagasi

Pertemuan 9-10

N URUL FAH M I ARI EF H

1
 Outline
•Introduction
•Two-Element Array
•N-Element Array: Uniform Amplitude and Spacing
•N-Element Linear Array: Directivity
•N-Element Array: Uniform spacing, Non-uniform
Amplitude
•Planar Array
2
 Introduction
• Array adalah kumpulan elemen antena yang tersusun
secara tertib. Unsur-unsurnya biasanya identik.
• Mengapa array? Saat gain tinggi dan / atau balok sempit
diperlukan:
• Elemen tunggal -> Sinar lebar (pengarahan rendah)
• Meningkatkan ukuran -> sulit untuk dibangun dan mahal
• Berguna terutama saat perolehan elemen rendah.
• Keuntungan
• Direktifitas yang lebih tinggi
• Beam lebih sempit
• Sidelobes rendah
• Beam dapat dikendalikan
• Jenis
• Arah tetap
• Dapat dikendalikan: Mekanis atau Elektronik (array bertahap)

3
 Introduction
• Dalam susunan elemen yang identik, secara umum ada
lima kontrol yang dapat digunakan untuk membentuk pola
antena secara keseluruhan:
• Konfigurasi geometris (linier, melingkar, dll.)
• Perpindahan relatif antar elemen
• Amplitudo eksitasi elemen tunggal
• Fase eksitasi elemen tunggal
• Pola relatif elemen tunggal

4
 Two-Element Array
• susunan dari dua dipol horizontal sangat kecil yang ditempatkan di sepanjang sumbu z (asumsikan tidak
ada kopling antar elemen)
• 2 sumber isotropis dipisahkan dengan jarak d

Garis dianggap sejajar karena jarak

titik observasi >> dimensi antena

Titik observasi

5
 Ingat medan listrik zona jauh dari dipol sangat kecil horizontal di bidang y-z: 𝒆−𝒋𝒌𝒓
෡
𝑬 = 𝜽𝒋𝒌𝜼𝑰𝟎𝒍 𝐜𝐨𝐬 𝜽
𝟒𝝅𝒓

Medan listrik total elemn tunggal :

β adalah perbedaan fase eksitasi antar elemen. Besarnya magnitude eksitasi radiator adalah identik.
𝒅
Menggunakan pendekatan medan jauh: 𝒓𝟏 ≃ 𝒓 − 𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝒅 Variasi fasa
𝒓𝟐 ≃ 𝒓 − 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝟐
𝒓𝟏 ≃ 𝒓𝟐 ≃ 𝒓 amplitudo

Medan total menjadi Medan total antena

tunggal = medan total
antena array
𝑗𝛽 𝑗𝛽 𝒌𝑰𝟎 𝒍𝒆−𝒋𝒌𝒓 𝟏
Jika 𝐼1 = 𝐼0 𝑒 2 ; 𝐼1 = 𝐼0 𝑒 −2 ෝ𝜽 𝒋𝜼
Maka: 𝑬𝒕 = 𝒂 𝒄𝒐𝒔 𝜽 𝟐𝒄𝒐𝒔 𝒌𝒅 𝒄𝒐𝒔 𝜽 + 𝜷
𝟒𝝅𝒓 𝟐

Array factor: atau

𝑬 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒆𝒍𝒆𝒎𝒆𝒏 × (𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒔𝒖𝒔𝒖𝒏𝒂𝒏 𝑨𝑭 ) 6

Elemen, faktor array, dan pola bidang total dari array dua elemen horizontal sangat kecil dengan eksitasi fase
identik (𝛽 = 0° , 𝑑 = 𝜆 / 4).

7
Perkalian pola elemen, faktor array, dan pola array total dari array dua elemen dipol horizontal sangat kecil
dengan (a) 𝛽 = + 90°, 𝑑 = 𝜆 / 4.

8
𝛽 = −90 ◦, 𝑑 = 𝜆 / 4 (𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑎𝑛).

9
N-ELEMENT LINEAR ARRAY: UNIFORM AMPLITUDE AND SPACING
Jika amplitudo dan jarak keduanya seragam, faktor array menjadi:
𝐴𝐹 = 1 + 𝑒 𝑗 𝑘𝑑 cos 𝜃+𝛽
+ 𝑒 2𝑗 𝑘𝑑 cos 𝜃+𝛽
+ ⋯ + 𝑒 𝑗(𝑁−1) 𝑘𝑑 cos 𝜃+𝛽

𝑁
𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜓 = 𝑘𝑑 cos 𝜃 + 𝛽
𝐴𝐹 = ෍ 𝑒 𝑗 𝑛−1 𝜓
𝑛=1

Jika titik referensi adalah pusat fisik dari array:

10
 N-ELEMENT LINEAR ARRAY: UNIFORM AMPLITUDE AND SPACING
𝑁
Untuk nilai 𝜓 yang kecil, nilai faktor array dapat ditulis menjadi: sin 𝜓
𝐴𝐹 ≃ 2
𝜓
2

Normalisasi faktor array

Untuk menemukan null dari array,

Nilai maksimum faktor array:

Faktor susunan ternormalisasi

12
Sinc function plot

13
 N-ELEMENT LINEAR ARRAY: UNIFORM AMPLITUDE AND SPACING
Titik 3-dB untuk faktor susunan

𝐻𝑃𝐵𝑊 𝑠𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑠 : Θℎ = 2|𝜃𝑚 − 𝜃ℎ |

maksimum sekunder (maksimum minorlobe) :

14
 N-ELEMENT LINEAR ARRAY: UNIFORM AMPLITUDE AND SPACING
Pendekatan maksimum minor lobe terjadi ketika: 𝑁 𝑁 3
𝜓= 𝑘𝑑 cos 𝜃 + 𝛽 ቚ ≃±
2 2 𝜃=𝜃𝑠 2

−1
𝜆 3𝜋
atau θ𝑠 = cos −𝛽 ±
2𝜋𝑑 𝑁

Pada titik ini, magnitude (AF) dapat disederhanakan menjadi:

𝑁 𝑁
sin 𝜓 sin 𝜓 2
2 𝐴𝐹 ≃ 2 = = 0,212
𝐴𝐹 ≃ 𝑛 𝑁 3𝜋
𝜓 𝜓
2 𝜃=𝜃𝑠
2 𝑠=1

2
𝐴𝐹 𝑛 = 20 log = −13,46 𝑑𝐵
3𝜋

15
Broadside array
Pada diagram arah broadside arah pancaran tegak lurus arah orientasi elemen. [broadside; 𝜃0 = 90°].

𝝀 ψ = 𝑘𝑑 cos 𝜃 + 𝛽 ቚ 𝜋 =𝛽=0
𝑵 = 𝟏𝟎, 𝒅 = 𝜃=
2
𝟒
𝝀
𝒅=
𝟒

𝑵 = 𝟏𝟎, 𝒅 = 𝝀
𝒅=𝝀

16
Broadside array

17
Endfire array
Pada diagram arah endfire, arah pancaran sejajar arah orientasi elemen.

ψ = 𝑘𝑑 cos 𝜃 + 𝛽 ቚ = 𝑘𝑑 cos 𝜃0 + 𝛽 = 0 → 𝛽 = −𝑘𝑑 cos 𝜃0

𝜃=𝜃0
𝜷 = −𝒌𝒅

𝝀
𝑵 = 𝟏𝟎, 𝒅 =
𝟒

𝜷 = 𝒌𝒅

18
Endfire array

19
 Hansen-Woodyard End-Fire Array
Untuk meningkatkan direktivitas array end-fire tanpa merusak salah satu karakteristik lainnya, Hansen dan
Woodyard pada tahun 1938 mengusulkan bahwa pergeseran fasa yang diperlukan antara elemen yang
berjarak dekat dari array yang sangat panjang harus memenuhi syarat:

20
Hansen-Woodyard End-Fire Array
 N-Element Linear Array: Directivity Array broadside
𝜋
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚: 𝑈𝑚𝑎𝑘𝑠 = 1 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝜃 =
2
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑏𝑟𝑜𝑎𝑑𝑠𝑖𝑑𝑒:

𝑁 2
sin 𝑘𝑑 cos 𝜃 sin 𝑍 𝑁 𝑁
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖: 𝑈 𝜃, 𝜙 = 𝐴𝐹 2 = 2 = ; 𝑍 = 𝑘𝑑 cos 𝜃 → 𝑑𝑍 = − 𝑘𝑑 sin 𝜃 𝑑𝜃
𝑛 𝑁
𝑘𝑑 cos 𝜃 𝑍 2 2
2
2
2 𝑁
𝑃𝑟𝑎𝑑 1 sin 𝑍𝜋
1 𝜋 sin 𝑘𝑑 cos 𝜃
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎: 𝑈0 = = න sin 𝜃𝑑𝜃 = න 2 sin 𝜃 𝑑𝜃
4𝜋 4𝜋 0 𝑍 2 0 𝑁
𝑘𝑑 cos 𝜃
2
𝑁𝑘𝑑/2 2
1 sin(𝑍)
𝑠𝑢𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑑𝑍: 𝑈0 = න 𝑑𝑍
𝑁𝑘𝑑 −𝑁𝑘𝑑/2 𝑍
𝑁𝑘𝑑 𝜋 𝑈𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑁𝑘𝑑 𝑑
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 → 𝑙𝑎𝑟𝑔𝑒 : 𝑈0 ≅ 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠: 𝐷0 = ≅ = 2𝑁
2 𝑁𝑘𝑑 𝑈0 𝜋 𝜆

𝑑 𝐿 𝑑
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿 = 𝑁 − 1 𝑑 → 𝐷0 ≅ 2𝑁 = 2 1 + ≅ 2 𝐿/𝜆 23
𝜆 𝑑 𝜆
 N-Element Linear Array: Directivity Array endfire
𝑁 𝑁
sin Ψ sin Ψ
𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑒𝑛𝑑𝑓𝑖𝑟𝑒 → 𝜃 = 0∘ . 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟: 𝐴𝐹 = 2 ≅ 2 ; Ψ = 𝑘𝑑 (cos 𝜃 − 1)
𝑛 Ψ Ψ
𝑁 sin 𝑁
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖: 2 2
2
𝑁
sin 𝑘𝑑 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 1 2
2 sin 𝑍 𝑁 𝑁
2
𝑈 𝜃, 𝜙 = 𝐴𝐹 𝑛 = = ; 𝑍 = 𝑘𝑑 (cos 𝜃 − 1) → 𝑑𝑍 = − 𝑘𝑑 sin 𝜃 𝑑𝜃
𝑘𝑑 cos 𝜃 − 1 𝑍 2 2
𝑁
2
𝑈𝑚𝑎𝑘𝑠 = 1 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝜃 = 0 2
2 𝑁
𝑃𝑟𝑎𝑑 1 2𝜋 𝜋
sin 𝑍 1 𝜋 sin 𝑘𝑑(cos 𝜃 − 1)
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎: 𝑈0 = = න න sin 𝜃𝑑𝜃 𝑑𝜙 = න 2 sin 𝜃 𝑑𝜃
4𝜋 4𝜋 0 𝑍 2 0 𝑁
0 𝑘𝑑(cos 𝜃 − 1)
2
𝑁𝑘𝑑/2 2 𝜋
1 sin(𝑍) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑁𝑘𝑑 → 𝑙𝑎𝑟𝑔𝑒 : 𝑈0 ≅
𝑠𝑢𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑑𝑍: 𝑈0 = න 𝑑𝑍 2𝑁𝑘𝑑
𝑁𝑘𝑑 0 𝑍

𝑈𝑚𝑎𝑘𝑠 2𝑁𝑘𝑑 𝑑 𝑑 𝐿 𝑑
𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠: 𝐷0 = ≅ = 4𝑁 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿 = 𝑁 − 1 𝑑 → 𝐷0 ≅ 4𝑁 = 4 1 + ≅ 4 𝐿/𝜆
𝑈0 𝜋 𝜆 𝜆 𝑑 𝜆
 N-Element Linear Array: Directivity Hansen-Woodyard endfire

𝜋 𝑈𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑑
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑟𝑟𝑎𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑁𝑘𝑑 → 𝑙𝑎𝑟𝑔𝑒 : 𝑈0 = 0,554 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠: 𝐷0 = = 1,805 4𝑁
2𝑁𝑘𝑑 𝑈0 𝜆
𝐿
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿 = 𝑁 − 1 𝑑 → 𝐷0 ≅ 1,805 4
𝜆

Contoh: Diketahui sebuah array linear broadside, uniform terdiri dari 10 elemen isotropik (N = 10) dengan pemisahan
jarak λ / 4 (d = λ / 4) di antara elemen-elemen tersebut, tentukan direktivitas dari array tersebut.

𝑑
𝐷0 ≃ 2𝑁 = 5 → 10 log10 5 = 6,99 𝑑𝐵
𝜆

Diketahui sebuah array uniform linier, endfire 10 elemen (N = 10) dengan pemisahan jarak λ / 4 (d = λ / 4) di antara elemen-
elemen tersebut, temukan direktivitas dari faktor array.
𝑑
𝐷0 ≃ 4𝑁 = 10 → 10 log10 10 = 10 𝑑𝐵
𝜆

Diektahui array liner endfire uniform Hansen-Woodyard, dengan 10 elemen (N = 10) , jarak pemisahan λ / 4 (d = λ / 4) di antara
elemen-elemen, temukan direktivitas faktor array .
𝑑
𝐷0 = 1,805 4𝑁 = 18,05 → 10 log10 18,05 = 12,56 𝑑𝐵
𝜆
26
N-Element Linear Array: Non-uniform amplitudo, uniform spacing

❖ Amplitudo uniform  high sidelobe

❖ 2 distribusi non uniform: Binomial (maximally flat) & Tschebysheff (equiripple)
❖ HPBW: uniform < Tschebysheff < Binomial
❖ Sidelobe level: Binomial < Tschebysheff < Uniform
 N-Element Linear Array: Non-uniform amplitudo, uniform spacing

❖ Array elemen isotropik bilangan genap 2M

(di mana M adalah bilangan bulat)
ditempatkan secara simetris di sepanjang
sumbu z.
❖ Pemisahan antar elemen adalah d, dan
elemen M ditempatkan pada setiap sisi
origin.
Binomial Array

Distribusi binomial disebut juga distribusi John Stone yaitu distribusi yang memenuhi koefisien suku
banyak :

𝑚−1
𝑚−1 𝑚−2 2 𝑚−1 𝑚−2 𝑚−3 3
1+𝑥 =1+ 𝑚−1 𝑥+ 𝑥 + 𝑥 + …
2! 3!

Untuk distribusi ini, perbandingan mayor terhadap minor lobe = ∞ tetapi lebar berkasnya cukup besar.
Distribusi optimum memenuhi kriterium sebagai berikut :
jika lebar berkas lobe utama tertentu, maka perbandingan lobe utama terhadap lobe samping menjadi
maksimum ; sedangkan jika perbandingan lobe utama terhadap lobe samping ditentukan, maka lebar
berkas lobe utama menjadi minimum.
Binomial Array

❖ 2 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛: 2𝑀 = 2 → 𝑎1 = 1
𝜆 1,06 1,06 0,75
❖ 3 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛: 2𝑀 + 1 = 3 → 2𝑎1 = 2; 𝑎1 = 1; 𝑎2 = 1 ❖ 𝐻𝑃𝐵𝑊 𝑑 = ≃ = =
2 𝑁−1 2𝐿 𝐿/𝜆
𝜆
❖ 4 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛: 2𝑀 = 4 → 𝑎1 = 3; 𝑎2 = 1
❖ 𝐷0 = 1,77 𝑁 = 1,77 1 + 2𝐿/𝜆
❖ 5 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛: 2𝑀 + 1 = 5 → 2𝑎1 = 6; 𝑎1 = 3; 𝑎2 = 4; 𝑎3 = 1
Binomial array

Pola radiasi faktor

array binomial
broadside 10 elemen
dengan N = 10 dan d
= λ / 4, λ / 2, 3λ / 4,
dan λ.
Binomial Array

Untuk array binomial 10 elemen dengan jarak λ / 2 antara elemen,

yang pola amplitudonya ditampilkan pada Gambar di samping,
tentukan beamwidth daya setengah (HPBW dalam derajat) dan
direktivitas maksimum (dalam dB).

𝜆 1,06 1,06
❖ 𝐻𝑃𝐵𝑊 𝑑 = ≃ = = 0,353 𝑟𝑎𝑑 = 20,23𝑜
2 𝑁−1 10−1

❖ 𝐷0 = 1,77 𝑁 = 1,77 10 = 5,597 = 7,48 𝑑𝐵

 Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

• Dolph mengusulkan (pada tahun 1946) sebuah metode untuk mendesain array dengan tingkat side-lobe
dan HPBW yang sesuai keinginan.
• Metode ini didasarkan pada perkiraan pola array dengan polinomial Chebyshev berorde m, cukup tinggi
untuk memenuhi persyaratan tingkat lobus samping.
• DCA tanpa side-lobe (tingkat side-lobe −∞ dB) direduksi menjadi desain binomial.
 Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

❖ 𝑬𝒖𝒍𝒆𝒓 𝒇𝒐𝒓𝒎𝒖𝒍𝒂:
𝒋𝒖 𝒎 𝒎
❖ 𝒆 = 𝐜𝐨𝐬 𝒖 + 𝒋 𝐬𝐢𝐧 𝒖 = 𝒆𝒋𝒎𝒖 = 𝐜𝐨𝐬(𝒎𝒖) + 𝒋 𝐬𝐢𝐧(𝒎𝒖)
❖ 𝒊𝒅𝒆𝒏𝒕𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒕𝒓𝒊𝒈𝒐𝒏𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊: 𝒔𝒊𝒏𝟐 𝒖 = 𝟏 − 𝒄𝒐𝒔𝟐 𝒖
❖ 𝒛 = 𝐜𝐨𝐬 𝒖
 Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

• Polinomial Tschebyscheff:

Karakteristik polinomial Chebyshev:

• Semua polinomial berorde m melewati titik (1,1).
• Dalam rentang −1 ≤ 𝑧 ≤ 1, polinomial memiliki nilai dalam [-1,1].
• Semua nol terjadi dalam −1 ≤ 𝑧 ≤ 1.
• Maksima dan minimum dalam rentang 𝑧 𝜖 −1,1 masing-masing memiliki nilai +1 dan -1.
• Semakin tinggi orde polinomialnya, semakin curam kemiringannya untuk 𝑧 > 1
Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

36
Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array
𝒅𝑩
𝑹𝟎
➢ Hitung 𝑅𝑜𝑣𝑟 ≡ 𝑠𝑖𝑑𝑒𝑙𝑜𝑏𝑒 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 → 𝑹𝒐𝒗𝒓 = 𝟏𝟎 𝟐𝟎

➢ Hitung 𝑝 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 − 1 = 𝑁 − 1

1 1
1 1 2 𝑝 2 𝑝
➢ Hitung 𝑧0 → 𝑧0 = cosh−1 𝑅𝑜𝑣𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑧0 = 𝑅𝑜𝑣𝑟 + 𝑅𝑜𝑣𝑟 −1 + 𝑅𝑜𝑣𝑟 − 𝑅𝑜𝑣𝑟 −1
𝑝 2
➢ Faktor array:

𝜋𝑑
𝑢= cos 𝜃
𝜆

37
 Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

Contoh : Rancang DCA (sisi lebar) dari N = 10 elemen dengan rasio lobus mayor-ke-minor R0 = 26 dB.
Temukan koefisien eksitasi dan bentuk AF.
jawab

AF:

• 𝐴𝐹10 = 𝑎1 cos 𝑢 + a2 cos 2u + a3 cos 5u + a4 cos 7u + a5 cos 9u

• 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑧0 :
26
𝑅0 = 26 𝑑𝐵 → 1010 ≈ 20 𝑇9 𝑧0 = 20
cosh[9 cosh−1 𝑧0 ] = 20 → 9 cosh−1 (𝑧0 ) = cosh−1 20
cosh−1 (𝑧0 ) = 0,41 → 𝑧0 = 1,08 38
Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

• 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐹 → 𝑧 = 𝑧0 cos 𝑢

• 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛:

39
Dolph Tschebyscheff/ Chebyshev Array

• 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑁 = 5 :

𝑎5 = 1; 𝑎4 = 1,357; 𝑎3 = 1,974; 𝑎2 = 2,496; 𝑎1 = 2,789

𝐴𝐹10 = 2,789 cos 𝑢 + 2,496 cos 3𝑢 + 1,974 cos 5𝑢 + 1,357 cos 7𝑢 + cos 9𝑢

𝜋𝑑
𝑢= cos 𝜃
𝜆

40