Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALAT DAN CARA PENGANGKUTAN BUAH SAWIT

Dosen Pengampu
Syahira Addina S.Pi, M.Si

OLEH
Kelompok 5:
Ari Pratama (190305008)
Stella Muthia Arfan (190305007)
Tania Florensia Br Ginting (190305029)
Juwita Wijayanti Putri (190305040)
Angela Octavia Br Sembiring Brahmana (190305088)
ITP A

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
I. PENDAHULUAN
Pada saat panen buah kelapa sawit dibutuhkan alat angkut yang kuat dan handal,
untuk dapat memaksimalkan kapasitas kerja serta menghemat waktu. Begitu pula saat
kondisi curah hujan tinggi banyak kendala yang dihadapi pada saat pengumpulan buah
kelapa sawit. Dengan adanya bantuan alat canggih yang digunakan akan membuat proses
pengolahan sawit dapat berjalan dengan baik, yang mana pada proses pengangkutan ini
sangat mempengaruhi jalanya proses pengolahan sawit.
Dalam pengolahan kelapa sawit, faktor transportasi mendapat perhatian khusus.
Keterlambatan pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
akan mempengaruhi proses pengolahan, kapsitas olah dan mutu produk akhir.
Pengangkutan buah kelapa sawit dari kebun ke pabrik harus dilakukan secepat mungkin
agar buah yang dipanen hari ini dapat diolah langsung sehingga asam lemak bebas tidak
tinggi. Perusahaan perkebunan sawit yang sudah mampu mengelola semua pekerjaan
dengan baik dan kebun tersebut sudah baik agar sawit yang diperoleh dapat diolah dengan
baik.
Transportasi menjadi hal yang penting dalam menyalurkan hasil panen dari tempat
penampungan hasil hingga menuju loading rampdi pabrik kelapa sawit. Keterlambatan
dalam pengangkutan TBS akan mempengaruhi proses pengolahan dan mutu produk akhir.
Secara umum pengangkuatan tandan buah kelapa sawit dibagi menjadi dua, yaitu
pengangkutan dari pohon yang dipanen ke tempat pengumpulan hasil dan yang kedua
pengangkutan buah dari TPH ke pabrik pengolahankelapa sawit.
II. METODE
Pada hasil analisis dari jurnal yang sudah diperoleh terdapat beberapa metode
yang digunakan dalam menentukan alat dan cara pengangkutan buah sawit seperti
berikut.
1. Metode yang digunakan meliputi 3 jenis yaitu latar belakang topografi, sistem kerja
dan prosedur tes. Di perkebunan kelapa sawit, sistem kerja yang diterapkan kepada
pekerja berdasarkan cakupan wilayah dan deskripsi pekerjaan. 3 tenaga kerja dibagi
untuk melakukan pekerjaan sebagai pengemudi, pemuat, pengumpul buah lepas (A.
Azali., dkk, 2015).
2. Menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis fenomena pada pengangkutan
kelapa sawit dan juga meliputi bahan baku, serta menganalisis alat transportasi pada
pohon kelapa sawit. Dimana pada metode ini menunjukkan alat dan juga proses

1
3. pengangkutan yang dilakukan baik secara sederhana hingga menggunakan alat
pengangkutan yang modern (Jannah., 2019).
4. Setiap buah yang dihasilkan dari setiap lahan akan dipanen dan diangkut ke tempat
pengolahan dengan perlakuan pengangkutan yang berbeda. Perlakuan transportasi
pertama dilakukan di lapisan atas bak truk dan perlakuan kedua dilapisan bawah bak
truk sehingga menghasilkan kualitas tanda sawit dan kandungan lemak bebas (FFA)
yang berbeda (Krisdiarto., 2016).
5. Membuat roda besi yang bagian dalamnya terbuat dari besi siku. Untuk meningkatkan
diameter roda, roda standar memiliki jari-jari dengan pelat strip 0,5 mm dan dilas ke
bagian luar roda dengan bagian dalam, perancangan ini menggunakan velg besi
sebagai pengganti velg mobil sehingga dapat memudahkan pengangkutan sawit
dilahan gambut (Samosir., dkk, 2021).
6. Prosedur pengambilan dan pengangkutan buah kelapa sawit adalah perjalanan ke
kebun, transportasi di jalur pengumpulan buah, pengambilan buah sawit dengan
grabber, pemuatan buah ke penampung, pembuangan benda asing dan perhitungan
total buah yang diambil. (Shuib., dkk, 2020).
III. HASIL
Adapun hasil analisis yang diperoleh dari jurnal terkait alat dan cara
pengangkutan buah sawi dapat dilihat seperti berikut ini.
Judul jurnal: Performance Study of an Oil Palm Fresh Fruit Bunch Three Wheeler
Evacuation Machine
1. Mesin ini dapat mengevakuasi 1980 hingga 2.341 tandan TBS per hari atau setara
dengan 39,6 ton per hari. 46,8 ton per hari dengan penggunaan 0,5 liter solar untuk 1
liter. Jumlah rata-rata ton per pekerja per hari adalah 14,4 ton per hektar sedangkan
karyawan 5,42 hektar per hari. Mesin ini juga dapat beroperasi di semua pengujian
topografi.
Judul jurnal: Pengembangan Alat pada Transportasi Kelapa Sawit Yang Dapat
Membantu Mengefisienkan dalam Waktu Dalam Proses Pemanenan.
1. Truk biasa dengan kapasitas 5-6 ton dan Damp Truk dengan kapasitas 7-10 ton,
Traktor dengan kapasita 5 ton.
Judul jurnal: Study On Oil Palm Fresh Fruit Bunch Bruise in Harvesting and
Transportation to Quality
1. Pengaruh pengangkuta menggunakan truk terhadap indeks kerusakan tandan sawit
pada harvest, FCP, truck bin, dan load ramp.

2
Judul jurnal: Design, Build, And Testing Transportation Wheels For Transportation Of
Palm Oil Fruit In Peatland
1. Tegangan pada zona kritis menunjukkan bahwa tegangan lebih rendah dari tegangan
yang diijinkan. Tegangan geser pada bilah yang terhubung ke roda jauh lebih kecil
daripada tegangan geser yang diijinkan (3 kg/cm2 300 kg/cm2).
Judul jurnal: Development of a harvesting and transportation machine for oil palm
plantations
1. Mesin Prototype dengan 6 roda mampu memetik buah kelapa sawit lebih cepat 71,6%
dibanding mesin mini tractor. Mesin mini tractor membutuhkan waktu 11,37%
sedangkan mesin prototype hanya memerlukan waktu 6,60 detik. Mesin Prototype
membutuhkan waktu perjalanan lebih lama dibanding mini tractor. Mini tractor hanya
membutuhkan 6,5 detik sementara mesin prototype membutuhkan 10,8 detik. Hal ini
dikarenakan mesin prototype memiliki kecepatan operasi yang lebih rendah.
2. Mesin prototype lebih cepat 50,8% dibanding mini tractor dalam segi waktu
transportasi. Mesin prototype ini menunjukkan kemampuan manuver yang luar biasa.
Mini tractor mengalami kesulitan memutar balik selama proses pengumpulan buah
dikarenakan tanah yang sempit dan tidak rata. Mesin prototype membutuhkan waktu
yang lebih singkat yaitu 10,8% lebih cepat dibanding mini tractor.
3. Total waktu yang dibutuhkan mesin prototype untuk memetik dan mengangkut buah
36,4% lebih rendah dibanding mini tractor. Hal ini dikarenakan keempat faktor yang
telah disebutkan diatas. Dari segi biaya, mesin protype membutuhkan biaya yang
lebih besar dibanding mini tractor. Mesin Prototype membutuhkan waktu perjalanan
lebih lama dibanding mini tractor. Mini tractor hanya membutuhkan 6,5 detik
sementara mesin prototype membutuhkan 10,8 detik. Hal ini dikarenakan mesin
prototype memiliki kecepatan operasi yang lebih rendah.
4. Mesin prototype lebih cepat 50,8% dibanding mini tractor dalam segi waktu
transportasi. Mesin prototype ini menunjukkan kemampuan manuver yang luar biasa.
Mini tractor mengalami kesulitan memutar balik selama proses pengumpulan buah
dikarenakan tanah yang sempit dan tidak rata. Mesin prototype membutuhkan waktu
yang lebih singkat yaitu 10,8% lebih cepat dibanding mini tractor.
5. Total waktu yang dibutuhkan mesin prototype untuk memetik dan mengangkut buah
36,4% lebih rendah dibanding mini tractor. Hal ini dikarenakan keempat faktor yang
telah disebutkan diatas. Dari segi biaya, mesin protype membutuhkan biaya yang
lebih besar dibanding mini traktor.

3
IV. PEMBAHASAN
Pada pengangkutan sawit memiliki beberapa cara dan alat yang digunakan,
dimana alat tersebut dapat menentukan keefisienan proses pemanenan sawit yang akan
selanjutnya dilakukan proses pengolahan, Menurut (Shuib., dkk, 2020) alat pengangkut
buah kelapa sawit terdiri dari mini tractor Grabber dan mesin prototype 6 roda yang
dilengkapi Grabber. Pengambilan dan pengangkutan buah kelapa sawit adalah perjalanan
ke kebun, transportasi di jalur pengumpulan buah, pengambilan buah sawit dengan
grabber, pemuatan buah ke penampung, pembuangan benda asing dan perhitungan total
buah yang diambil. Operator menyalakan mesin, mengemudikan mesin di jalur panen dan
mengarahkan mesin ke pohon terdekat. Operator mengangkat dan melepaskan buah
kelapa sawit ke penampung yang terdapat pada mesin. Adapun gambar mini traktor
grabber dan mesin prititype 6 roda dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Mini tractor Grabber dan mesin prototype 6 roda


Tandan sawit yang jatuh di lahan dikumpulkan lalu dibawa dengan angkong
menuju truk pengangkutan dan pemindahan sawit ke bak yang dapat dilihat pada gambar
2.

Gambar 2. Pengangkutan dan pemindahan tanda ke bak truk


Pengangkutan tandan sawit segar menggunakan truk berpengaruh terhadap
kualitas sawit yang dihasilkan. Proses pengangkutan dengan truk menghasilkan indeks

4
kerusakan pada tanda sawit sebesar 1,48%. Hal ini dikarenakan pada saat pemuatan
tandan sawit ke dalam truk mengalami benturan saat TBS jatuh ke dasar bak truk
(Krisdiarto., 2016). Menggunakan Halftrack, mesin ini dapat membawa berat sekitar 500
kg TBS dan menggunakan mesin diesel 18 hp. Dibandingkan dengan mesin evakuasi
TBS roda tiga, roda tiga ini bisa dibawa beban sekitar 750 kg dan menggunakan mesin 10
hp kinerja lebih dari 50% dengan mesin halftrack. Mesin evakuasi bernama Grabbie yang
dirancang khusus dengan grapple yang terpasang pada casis. Adapun gambar Halftrack
dan Grabbies dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Halftrack dan Grabbies


Menurut (A. Azali., dkk, 2015) kendaraan roda tiga didesain sesuai dengan
pekerjaan pemanenan. Dilengkapi dengan ember besar dapat berisi 33 TBS sekaligus
waktu. Mesin evakuasi roda tiga juga dirancang dengan peralatan mekanis dasar dan
mudah dikendarai dan manuver di jalur panen. Roda tiga memiliki lebar sasis 1330 mm.
Dengan kapasitas minimal 33 tandan TBS, roda tiga bisa dengan mudah berpindah di
antara jalur panen. Adapun gambar three wheeler evacuation dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Three wheeler evacuation


Alat angkut Orang (Electric ladder) yang berfungsi mengangkut petani menuju
ketinggian pohon kelapa sawit untuk memotong buahnya kemudian di masukkan
kedalam pipa penghantar menuju Compeyor Belt. Menurut (Jannah., dkk, 2019)

5
Comveyor Belt berfungsi menghubungkan atau mengantarkan buah sawit menuju kargo
yang satu dengan kargo yang lainnya. Kapasitas angkutnya 500-700 kg Tandan Buah
Segar (TBS). Adapun gambar Eletric ladder dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Electric ladder


Alat yang dirancang dilakukan agar memudahkan para pemilik lahan sawit atau
pekerja dalam prose panen.Truk biasa dengan kapasitas 5-6 ton dan Damp Truk dengan
kapasitas 7-10 ton, Traktor dengan kapasita 5 ton. Pengangkutan menggunakan alat yang
lebih modern lebih cepat dan efisien dibandingan menggunakan alat yang sederhana.
Adapun gambar traktor dan damp truk dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Truk dan damp truk


Yang mana pada ban mobil seperti ban mobil Daihatsu Taft yang digunakan
dilakukan pengujian roda pada ban, pengujian roda dilakukan menggunakan roda besi
yang sedang diuji membawa 1.100 kg buah sawit dimana dilakukan analisis fin force
dengan 2 roda depan dan 2 roda belakang memikul beban, tetapi roda belakang
menanggung beban lebih. Angka yang dihitung melebihi tegangan lentur yang diijinkan,
sehingga tulangan perlu ditambahkan setiap 10 cm (Samosir., dkk, 2021). Adapaun
gambar pengujian roda pada mobil Daihatsu Taft dapat dilihat pada gambar 7.

6
Gambar 7. Pengujian roda
V. KESIMPULAN
1. Faktor waktu merupakan operasi yang paling sering digunakan dalam metode optimasi
untuk mendapatkan efisiensi mesin. Metode ini didasarkan pada perubahan parameter
waktu, sambil menjaga parameter lain tetap konstan. Percobaan menunjukkan, mesin
evakuasi roda tiga melakukan pekerjaan evakuasi TBS lebih baik daripada traktor mini
karena menunjukkan efisiensi mesin 70% ke atas. Dari hasil pengujian topografi,
evakuasi kendaraan roda tiga mesin dapat mengakses semua medan topografi di mana
mesin ini dengan mudah bermanuver antara jalur panen dan daerah teras. Semua hasil
menunjukkan, mesin evakuasi roda tiga dapat membantu meningkatkan hasil TBS dan
meningkatkan minyak tingkat ekstraksi di pabrik.
2. Penggunaan alat yang modern membuat proses pengolahan sawit lebih efisien dan juga
lebih cepat, dibandingkan alat pengangukatan yang dilakukan secara manual sehingga
tahap proses pengolahan sawit dapat berjalan dengan baik.
3. Proses pengangkutan tandan sawit menggunakan truk dengan bak berukuran besar
cukup efektif untuk digunakan. Hal ini terlihat bahwa kerusakan yang dihasilkan
hanya sekitar 1,48%. Namun kerusakan tersebut dipengaruhi oleh penumpukan tandan
sawit yang berlapis, dimana lapisan terbawah memiliki tingkat kerusakan yang lebih
besar dari pada lapisan atas.
4. Penggunaan roda besi yang dirancang dapat digunakan pada lahan gambut yang telah
ditanami kelapa sawit. Pada lahan yang masih banyak terdapat kayu dengan ukuran
yang relatif kecil, maka perlu dipasang roda besi pada roda depan, sehingga dapat
membantu untuk mencabutnya jika ada halangan akibat kayu yang memblokirnya.
5. Mesin prototype dengan 6 roda lebih efisien dan efektif dalam memanen, mengangkut
dan mengtransportasi buah kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari waktu pemanenan,
waktu transportasi dan waktu pelepasan buah ke penampung. Namun, mesin ini
membutuhkan biaya yang lebih besar dibanding mini tractor.

7
VI. DAFTAR PUSTAKA
A. Azali S. S. S. Salim, A. H. Z. Abidin, M. R. Ngah. 2015. Performance Study of an Oil
Palm Fresh Fruit Bunch Three Wheeler Evacuation Machine. Journal of Science
and Technology. 5(1): 46 – 53.
Jannah. H., dan Surya. G. G. 2019. Pengembangan Alat Transportasi Kelapa Sawit Yang
Dapat Membantu Mengefisienkan Waktu Dalam Proses Pemanenan. Jurnal
Inosains. 14 (1): 21-25.
Krisdiarto, AW, Sutiarso L. 2016. Study on oil palm fresh fruit bunch bruise in harvesting
and transportation to quality. Makara Journal of Technology. 20(2): 67-72.
Samosir, R., Dynasari, M., Pane, M., dan Kristian, Y. 2021. Design, Build, And Testing
Transportation Wheels For Transportation Of Palm Oil Fruit In Peatland.
International Journal of Research-Granthaalayah. 9(5): 49-55.
Shuib, A. R., Radzi, M. K. F. M., dan Khalid, M. R. M. 2020. Development of a
Harvesting and Transportation Machine for Oil Palm Plantations. Journal of the
Saudi Society of Agricultural Sciences. 19(5): 365 – 373.
VII. LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS
Nama Tugas
Ari Pratama Mencari metode, hasil, pembahasan, dan membuat
(190305008) kesimpulan serta daftar pustaka dari judul jurnal ‘’
Performance Study of an Oil Palm Fresh Fruit Bunch
Three Wheeler Evacuation Machine. Journal of
Science and Technology’’.
Stella Muthia Arfan Mencari metode, hasil, pembahasan, dan membuat
(190305007) kesimpulan serta daftar pustaka dari ‘’Study on oil
palm fresh fruit bunch bruise in harvesting and
transportation to quality’’.
Tania Florensia Br Mencari metode, hasil, pembahasan, dan membuat
Ginting kesimpulan serta daftar pustaka dari ‘’Design, Build,
(190305029) And Testing Transportation Wheels For Transportation
Of Palm Oil Fruit In Peatland’’.
Juwita Wijayanti Membuat PTT serta mencari metode, hasil,
Putri pembahasan, dan membuat kesimpulan serta daftar
(190305040) pustaka dari’’ Development of a Harvesting and
Transportation Machine for Oil Palm Plantations’’.
Angela Octavia Br Membuat makalah, pendahuluan serta mencari metode,

8
Sembiring Brahmana hasil, pembahasan, dan membuat kesimpulan serta
(190305088) daftar pustaka dari’’ Pengembangan Alat Transportasi
Kelapa Sawit Yang Dapat Membantu Mengefisienkan
Waktu Dalam Proses Pemanenan. Jurnal Inosains’’.

8
9

Anda mungkin juga menyukai