FAQ Untuk Video Penguatan Materi Kurikulum
Dukungan Untuk Pelaksanaan IHT
Pertanyaan Unit Modul Kerangka Kurikulum
N Pertanyaan
o
1 Secara umum apa yang disesuaikan dari K13 dalam
kurikulum ini?
2 Apakah dalam pembagian kewenangan sekolah pada
kurikulum ini tidak ada kewenangan menentukkan
profil pelajar khas satuan pendidikan?
3 Adakah landasan hukum kurikulum sekolah penggerak?
4 Bolehkah sekolah yang tidak termasuk Sekolah
Penggerak mengimplementasikan Kurikulum Sekolah
Penggerak?
5 Untuk jam mengajar setiap mapel yg diarahkan
pemerintah melalui struktur kurikulum apakah harus
diikuti? Atau boleh berbeda, sesuai satuan pendidikan
masing-masing?
Jawaban
Dari Babon FAQ Kurikulum:
Pengurangan konten pembelajaran dan pengalihan 20-30%
waktu pembelajaran intrakulikuler menjadi pembelajaran
berbasis projek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar
Pancasila
Pengaturan jam pelajaran yang fleksibel, di mana pemerintah
mentapkan jumlah jam pelajaran per tahun, bukan per
minggu. Hal ini merupakan salah satu pendelegasian
wewenang yang lebih besar kepada satuan pendidikan untuk
mengatur kurikulum operasional.
Adanya bantuan kepada guru untuk menerapkan teaching at
the right level atau pembelajaran sesuai tahap capaian siswa.
Pengaturan kompetensi yang perlu dicapai (Capaian
Pembelajaran) per fase bukan per tahun. Tujuannnya agar
materi pelajaran tidak terlalu banyak, pencapaian suatu
kompetensi tidak terburu-buru.
Kerangka yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah
kerangka dasar, mengembangkannya sesuai visi dan misi
sekolah boleh saja, namun sekolah diharapkan untuk fokus
pada profil Pelajar Pancasila dan profil yang ditambahkan
oleh sekolah tidak bertentangan dengan profil Pelajar
Pancasila
Keputusan Menteri tentang Sekolah Penggerak (ini sedang
direvisi untuk melengkapi komponen pembelajaran dengan
paradigma baru).
Kurikulum adalah konsekuensi dari arah pembelajaran
dengan paradigma baru yang akan diimplementasi di sekolah
penggerak.
Dari Babon FAQ Kurikulum:
Tidak boleh, perlu menunggu sampai kurikulum ini
diimplementasikan untuk non-sekolah penggerak. Untuk saat
ini hanya diimplementasikan secara terbatas pada Program
Sekolah Penggerak dan SMK PK di tahun pertama. Tujuannya
untuk memantau proses implementasi, mendapatkan umpan
balik, serta mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian isi
kurikulum tersebut sebelum diimplementasi lebih luas
Jawaban dari Babon FAQ Kurikulum:
Untuk penyesuaian struktur kurikulum ini, pemerintah lebih
fleksibel dalam menetapkan jumlah jam pelajaran per tahun
bukan per minggu , sehingga satuan pendidikan lebih
fleksibel dalam mengalokasikan JP sesuai satuan
pendidikannya masing-masing dalam kurikulum operasional,
namun tentunya tetap harus mematuhi jumlah JP per tahun
yang telah ditetapkan pemerintah
6 Apakah profil pelajar pancasila hanya berlaku untuk
kurikulum sekolah penggerak dan SMK PK? Jika berlaku
untuk kurikulum yang lain bagaimana penerapannya?
7 Apakah ada perubahan jam pelajaran pada struktur
kurikulum sekolah penggerak?
8 Mengapa projek penguatan profil pelajar pancasila
membutuhkan alokasi waktu tersendiri?
Pertanyaan Unit Modul Capaian Pembelajaran
N Pertanyaan
o
1 Bagaimana prosedur penyusunan Capaian
Pembelajaran, sejauh mana keterlibatan guru dalam
penyusunan CP?
2 Apakah ada peluang bagi guru untuk memberi
masukan/usulan untuk CP?
3 Bagaimana menentukan alokasi waktu masing-masing
tujuan pembelajaran pada CP yang menggunakan fase
?
4 Bagaimana pembelajaran nanti dilaksanakan ketika
dalam 1 kelas terdapat perbedaan level capaian belajar
siswa didiknya? Misal, dalam kelas 5 ternyata masih
ada siswa yang masih berada di fase B, dan yang lain
sudah di fase C?
Jawab dari Babon FAQ Kurikulum:
Profil Pelajar Pancasila tidak hanya berlaku untuk sekolah
penggerak saja, namun berlaku juga untuk sekolah yang
menerapkan Kurikulum 2013. Dalam penyusunannya, Profil
Pelajar Pancasila sudah memetakan/merujuk PPK sehingga
dalam implementasinya tidak akan bertentangan. Dengan
penyesuaian sesuai dengan kemampuan sekolah, sekolah
yang menggunakan kurikulum 2013 boleh menerapkan
pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila seperti yang dilakukan oleh sekolah penggerak dan
SMK PK.
Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja jam
pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2
kegiatan pembelajaran yaitu 1. Pembelajaran Intrakulikuler,
dan 2. projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Jadi jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di kelas
(intrakulikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang
dibandingkan dengan K13. Namun selisih jam pelajaran
tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
20-30% dari JP total per tahun digunakan untuk projek karena
jika projek ini menambah jam belajar siswa, maka total jam
belajar siswa akan semakin besar, mereka akan semakin sibuk
dan terbebani
Jawaban
CP dibuat oleh pakar yang terdiri dari akademisi, praktisi
bidang ilmu tersebut, dan guru terpilih dan telah melalui
beberapa tahap validasi yang juga melibatkan guru.
Guru dapat memberi masukan/usulan melalui proses
monitoring dan evaluasi kurikulum.
Pemerintah pusat menetapkan jumlah jam pelajaran
setiap CP per tahun, bukan per fase.
Praktik pembelajaran sesuai dengan tahap capaian anak
dapat dilakukan secara beragam, disesuaikan dengan
kemampuan guru dan kapasitas sekolah.
Guru disarankan bekerjasama untuk diskusi dan
mempersiapkan pembelajaran.
 Salah satu contoh praktis penerapannya di kelas 5.
1. Sekolah membentuk tim guru mata
pelajaran/guru kelas, misalnya kelompok guru
yang mengajar kelas 5 (KKG tingkat sekolah)
2. Tim tersebut bertugas diskusi mengenai
perencanaan pembelajaran, asesmen dan
metode yang akan digunakan. Termasuk
mempersiapkan asesmen diagnostik yang akan
digunakan, serta berbagai lembar kegiatan siswa
untuk berbagai capaian kompetensi siswa.
3. Tim juga berdiskusi tentang kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mengakomodir siswa yang
berminat mengeksplorasi topik lebih lanjut, dan
siswa yang kesulitan belajar topik yang sedang
dipelajari.
4. Semua dokumen tersebut dikumpulkan menjadi
modul ajar, dan disimpan dalam satu folder
bernama Modul Ajar Kelas 5. Folder modul ajar ni
yang dapat diakses oleh semua anggota tim,
guru lain dan juga pimpinan sekolah.
5. Di kelas, saat tugas kelompok, guru
mengelompokkan siswa berdasarkan hasil tes
diagnostik. Setiap kelompok mendapatkan
lembar kegiatan yang sama, dan selama kegiatan
kelompok berlangsung, guru berkeliling dan
memantau.
6. Untuk kelompok yang dapat menyelesaikan
tugas dan berminat belajar dan mengeksplorasi
topik ini lebih jauh, guru memberikan lembar
kerja tingkat lanjut yang berisi pertanyaan yang
untuk mengakomodir kebutuhan tersebut.
Sementara untuk kelompok yang mengalami
kesulitan belajar topik ini, guru mendampingi dan
atau memberikan lembar kerja dengan
pertanyaan yang memandu siswa untuk
memahami tugas yang diberikan.
7. Tim akan bertemu (melakukan KKG sekolah)
secara rutin untuk diskusi kemajuan
pembelajaran, termasuk tentang kemajuan
belajar siswa dan langkah-langkah yang perlu
ditempuh. Bila diperlukan diskusi juga dapat
dilakukan diluar jam KKG
8. Bila ada ide-ide baru, atau lembar kegiatan atau
lembar asesmen baru, maka dokumen disimpan
dalam folder Modul Ajar Kelas 5.

5 Apakah perbedaan capaian pembelajaran dengan KI, CP dinyatakan dalam bentuk paragraf/narasi dan diatur
KD pada K13? dalam fase-fase.

Disampaikan dalam bentuk paragraf/narasi untuk

menggambarkan rangkaian konsep dan keterampilan
kunci yang ditargetkan untuk diraih oleh peserta didik.

6 Mengapa CP disusun per fase ? Pembelajaran berdasarkan fase merupakan penerapan

dari prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar
atau yang dikenal juga dengan istilah teaching at the right
level (mengajar pada tahap capaian yang sesuai).

Pembelajaran berdasarkan fase memberikan rentang

waktu yang lebih panjang agar materi pelajaran tidak
terlalu padat dan peserta didik mempunyai cukup banyak
 waktu untuk memperdalam materi dan mengembangkan
kompetensi.

7 Apakah CP menggantikan standar kompetensi lulusan? Jawaban Babon FAQ Kurikulum:

Dalam kerangka kurikulum, CP kedudukannya di bawah
SNP (Standar Nasional Pendidikan), seratara dengan KI-
KD dalam Kurikulum 2013. Dengan kata lain, CP bukan
pengganti SKL/STPPA ataupun SNP

8 Apakah dengan sistem fase ini jika ada siswa yang
tertinggal fase masih ada sistem tinggal kelas?
Harapannya berangsur-angsur kebijakan tinggal kelas ini
dapat diganti dengan pembelajaran pada tahap capaian
yang sesuai (teaching at the right level).
Penelitian menunjukkan bahwa tinggal kelas tidak
memberikan banyak manfaat untuk anak (capaian
akademik mereka tidak , malah menurunkan rasa percaya
diri anak (self efficacy) tentang kemampuannya untuk
sukses secara akademik.

Pertanyaan Unit Modul Perangkat Ajar

N Pertanyaan Jawaban
o

1 Apakah guru perlu menyusun ATP yang berbeda Cukup satu ATP, namun dalam pengembangan modul ajar
karena adanya prinsip Teaching on the right level? perlu disiapkan berbagai lembar kerja yang berbeda
untuk mengakomodir siswa dengan capaian kompetensi
yang berbeda.

Dalam contoh modul ajar yang disediakan pemerintah,

ada saran kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru
untuk membantu siswa, yaitu:
1. Saran kegiatan Untuk siswa yang berminat
belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh;
2. Saran kegiatan untuk siswa yang kesulitan
belajar topik yang sedang dipelajari.

2 Untuk ATP apakah tingkat satuan pendidikan bisa Ya, ATP yang disediakan berlaku sebagai contoh.
mengembangkan sendiri ?

3 Apakah modul ajar sama dengan RPP? Tidak, karena modul ajar berisi RPP dan informasi lainnya,
seperti perkiraan biaya kegiatan, contoh hasil asesmen,
penilaian asesmen (rubrik), dan informasi lainnya.

4 Bolehkah membuat modul ajar yang komponennya
tidak selengkap dengan modul ajar yang dicontohkan?
Apabila untuk digunakan oleh guru itu sendiri atau
lingkungan sekitar, modul ajar boleh dibuat lebih
sederhana selama modul ajar tersebut dapat dipahami
oleh guru dan guru pengganti jika guru tersebut tidak
dapat hadir.

Modul ajar yang komponennya dibuat selengkap yang

dicontohkan adalah modul ajar yang akan dimasukan ke
dalam platform dan menjadi contoh untuk guru-guru se-
Indonesia.

5 Apakah dalam kurikulum ini silabus dan RPP tetap Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
dibuat? Silabus dan RPP perlu tetap dibuat. Silabus dapat
mengadaptasi dari contoh ATP, sedangkan RPP dapat
mengadaptasi dari contoh modul ajar yang telah
disediakan. Format dan frekuensi pembuatan RPP
(harian/mingguan) tidak ditetapkan oleh Pemerintah
 Pusat dan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
masing-masing guru

6 Apakah ATP dan modul ajar untuk jenjang SD,SMP, dan
SMA untuk semua mata pelajaran sudah ada contohnya
dari pemerintah pusat?
Untuk tahun pertama ini, perhatian diberikan untuk
melengkapi ATP dan modul ajar kelas 1,4, 7 dan 10. Secara
bertahap dan dengan semangat gotong royong,
diharapkan contoh-contoh ATP dan modul ajar akan lebih
lengkap.

7 Apakah buku teks lama masih dapat digunakan dalam Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
kurikulum ini? Buku teks adalah salah satu alat bantu yang digunakan
guru dan peserta didik untuk mencapai Capaian
Pembelajaran. Buku teks lama dapat didigunakan secara
modular dalam proses pembelajaran, namun harus sesuai
dengan materi atau konten yang dibutuhkan

8 Bagaimana penggunaan beberapa referensi modul ajar Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
yang dibuat pemerintah dalam pembelajaran di kelas? Guru yang membutuhkan bantuan mengajar sebuah
materi, dapat mengakses modul ajar yang sesuai dan
melihat kebutuhan konteks pengajaran. Utamanya Guru
harus berefleksi dengan kebutuhan dan pengaplikasian di
kelas

Pertanyaan Unit Modul Asesmen

N Pertanyaan Jawaban
o

1 Kurikulum sekolah penggerak menjunjung tinggi Sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen,
perbedaan antar individu siswa. Asesmen yang asesmen yang memfasilitasi perbedaan antar individu
bagaimana yang bisa memfasilitasi perbedaan salah satunya adalah asesmen yang dirancang dan
tersebut? dilakukan sesuai tujuan.

2 Apakah model penilaian akan mengarahkan pada Penilaian tetap mengacu pada capaian pembelajaran.
model penilaian mengacu kemampuan litersi dan Capaian pembelajaran setiap mata pelajaran pada
numerasi dasarnya juga mendukung pengembangan kemampuan
literasi dan numerasi.

3 Apakah KKM masih berlaku pada kurikulum ini? Jika
tidak berlaku apa yang menggantikannya?
Jawaban Babon FAQ Kurikulum:
Ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif,
namun diukur menggunakan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran yang dibagi dalam beberapa kategori

4 Bagaimanakah penulisan laporan hasil belajar pada Laporan hasil belajar akan merujuk pada laporan tentang
kurikulum ini? capaian kompetensi siswa. Format rapor masih dalam
proses pengembangan.