Anda di halaman 1dari 3

Cerita Kondisi Implementasi Kurikulum Merdeka

NAMA SATPEND : UPTD SPF SDN 1 Lamappoloware


KABUPATEN : Soppeng

Topik Gambaran Implementasi


Penyusunan KOSP di SDN 1 Lamappoloware masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan
terdapat dua kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulm Merdeka dan K13 sehingga
Penyusunan Kurikulum Operasional terdapat beberapa komponen dalam KOSP yang lebih merujuk kepada KTSP begitupula
Satuan Pendidikan (KOSP) sebaliknya. Namun demikian penyusunan KOSP sudah melibatkan berbagai pihak
sebagaimana mestinya.

Rencana Asesmen awal dilaksanakan pada saat awal tahun pelajaran baru dengan
Pelaksanaan Asesmen Awal asesmen diagnostik non kognitif yang mengkaji bakat minat dan gaya belajar peserta
didik

Penggunaan CP dan ATP langsung didownload dari perangkat ajar yang ada di PMM dan
Penggunaan CP dan ATP dapat diakses langsung
Pelaksanaanya Guru-guru masih melaksanakan asesmen sebatas asesmen sumatif , dan
Pelaksanaan Asesmen Pembelajaran telahmenyentuh asesmen formatif lebih dalam. Soal-soal asesmen sumatif juga tidak
(formatif dan sumatif) terbatas kepada soal-soal pilihan ganda.

Para Guru-guru telah memahami secara mendalam tentang pembelajaran


Pembelajaran Terdiferensiasi berdiferensiasi dan telah menerapkan dalam kelas pembelajaran mereka secara baik dan
berkualitas

Modul ajar yang digunakan masih didownload dari PMM atau disusun bersama sesuai
fase masing-masing. Guru telah memahami secara utuh tentang pengembangan modul
Penyusunan Modul Ajar ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga bisa adaptasi modul tanpa modifikasi

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sudah melibatkan siswa


Pelaksanaan Projek Penguatan Profil dan guru dalam menentukan jenis projek yang akan dilaksanakn dalan satu
Pelajar Pancasila tahun pelajaran. P5 masih dilaksanakan dengan sistem blok
m Merdeka

Miskonsepsi
Terdapat anggapan bahwa memasukan komponen-komponen dalam
KOSP berdasarkan instrumen validasi dari pengawas tanpa
mempertimbangkan hal-hal pokok dalam KOSP

Asesmen awal hanya dilakukan ketika akan mendesaain pembelajaran


berdiferensiasi

ATP disusun berdasarkan susunan materi dalam buku pelajaran

Hasil asesmen dituangkan dalam bentuk angka-angka dan grafik.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah model pembelajaran yang baru

Modul ajar hanya sebatas desain pembelajaran

P5 hanya bisa diajakan oleh guru kelas sehingga guru mata pelajaran
tidak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Rangkuman Informasi

1. Tantangan/Kendala

a. Jaringan internet kurang memadai


b. Kompetensi guru masih rendah dalam menerapkan konsep kurikulum merdeka

2. Solusi yang Dilakukan

a. Menyiapkan perangkat penguat jaringan internet seperti roter


b. Mengadakan IHT

3. Dukungan yang Diharapkan


a. Bantuan perangkat IT dari pemerintah

Anda mungkin juga menyukai