Pengembangan Kurikulum PAI Prof. Dr. Syaifuddin Sabda, M.Ag.
TUGAS FINAL TEST
Analisis Hasil Laporan Wawancara Dikaitkan Dengan Teori, Konsp Dan Regulasi Pengembangan Kurikulum (KMB)
OLEH: AHMAT MULIA : 220101010752
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BANJARMASIN 2023 A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum berperan penting dalam menentukan arah dan mutu pendidikan. Oleh karena itu, implementasi kurikulum harus dilakukan secara tepat dan optimal agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
MIN 9 Banjar merupakan salah satu madrasah ibtidaiyah negeri
yang berada di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Madrasah ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar sejak Tahun 2022 dikelas 4 MI dan merupakan Madrasah pertama yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di kabupaten Banjar. Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana implementasi kurikulum tersebut di madrasah tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum di MIN 9
Banjar, maka dilakukan penelitian dengan metode wawancara. Wawancara dilakukan kepada Guru terkhusus di hasil ini guru SKI. Hasil wawancara tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum di madrasah tersebut.
B. Maksud dan Tujuan
1. Memenuhi tugas matkul pengembangan kurikulum PAI
2. Memahami kegiatan penerapan kurikulum 3. Mengetahui pengimplementasian 4. Memperoleh informasi C. Topik Wawancara Tentang pengimplementasian maple SKI dalam Kurikulum Merdeka Belajar Oleh Guru MIN 9 Banjar
D. Waktu dan Tempat
Acara ini dilaksanakan pada: Hari / tanggal : Selasa, 19 Desember 2023 Pukul : 08:00 Tempat : MIN 9 Banjar
E. Laporan Hasil Wawancara
Narasumber :Mau’izatul Hasanah ( Guru SKI dan Aqidah Akhlaq ) Pewawancara : Ahmat Mulia Hasil wawancara Beliau adalah salah satu guru dari sekian banyak guru yang ada di MIN 9 Banjar. Beliau ditugaskan menjadi guru SKI di kelas 3,4,5 dan 6, juga Aqidah akhlaq di semua kelas. Beliau menerangkan bahwasanya beliau ini bukan guru yang bidang di SKI & Aqidah akhlaq, dikarenakan kekurangan guru jadi beliau lah yang mengisi mata Pelajaran tersebut. Beliau menerangkan bahwa pengimplementasian kurikulum Merdeka belajar sudah di terapkan di tahu kemarin, yaitu di tahun ajaran 2022/2023, namun di tahun itu masih di terapkan dikelas 4, dan sekarang alhamdulillahnya sudah masuk di kelas 5. Menurut beliau KMB ini sudah bagus di karmakan kurikulumnya itu di sesuaikan terhadap peserta didik tanpa harus dipaksakan harus seperti apa anaknya, ”yang namanya anak-anak beda skillnya” dikarenakan di kurikulum ini juga keterampilan dan pengetahuan itu di satukan beda hanya dengan k-13 yang dua hal tersebut dibedakan. Dalam penerapan nya ada beberapa kendala beliau mencontohkan misal kalau ada amati lampu, maka kegiatan pembelajaran terganggu dikarenakan sarana nya dalam belajar sudah memakai proyektor, untuk penerapan pembelajaran ski disini beliau menggunakan PPT, Video juga menggunakan pengeras suara agar terdengar jikalau ada pemutaran video. Pembikinan Rencana Pembelajaran di MIN ini sudah memakai modul ajar yang fleksibel sesuai ketentuan sekolah, dan juga sudah menerapkan assesmen- assesmen dan nilai juga hasil dalam modul tersebut. Ada saya bertanya tentang kata-kata orang kurikulum ini memudahkan bagi muridnya namun menyusahkan bagi gurunya. Beliau langsung menyanggahnya, sebenarnya dalam penerapan ini tidak susah suah amat, dikarenakan sudah banyak teknologi, video pembelajaran dan beliau juga mengatakan dalam penerapan kurikulum Merdeka ini para guru itu ada diadakan sosialisasi juga bimbingan untuk gurunya karena di MIN ini peeloting pertama atau bisa juga disebut pemakai pertama di kab. Banjar ini. Beliau disini menegaskan bahwa guru harus bisa belajar mandiri, mencari pengalaman, pengamatan, jikalau ada pelatihan-pelatihan maka harus diikuti, dikarenakan pemerintahan sudah mewadahi para guru. Bahkan sambil mengajar pun bisa mengikutinya secara Online. Dalam melaksanakan P5 PPRA di MIN 9 Banjar ini juga sudah menerapkannya khusus di hari Sabtu sebanyak 2 JP. F. Analisis Hasil Temuan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa implementasi kurikulum Merdeka pada MIN 9 Banjar masihlah perlu ditingkatkan. Dikarenakan masih ada beberapa kekurangan dari segi sarana prasarana dan juga dari segi tenaga pengajar. Hal ini perlu ditindak lanjuti supaya dapat berjalan secara efektif untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai institusi tersebut. Untuk meningkatkan dari segi sarana dan prasarana pemerintahan khususnya Kemenag harus lebih melihat dari kesiapan sekolah tersebut dalam menerapkan KMB agar dalam kegiatan belajar mengajar nyaman dan kondusif dalam menyampaikan materinya. Alhamdulillahnya di MIN 9 Banjar ini sudah memakai proyektor yang mana memudahkan dalam KBM. Sedangkan untuk mengatasi tenaga guru yang kurang seperti yang mana dikata narasumber bahwa di MIN 9 Banjar masih kekurangan guru, dengan kekurangan tersebut maka dalam pengimplementasian pastinya sangat terganggu, apalagi yang sekarang memakai modul ajar yang sudah dilaksanakan dalam KMB ini. Sebenarnya banyak guru namun saya kurang tahu akan hal tersebut namun dari pihak sekolah alangkah baiknya menerima tenaga pengajar dalam memaksimalkan proses pembelajaran disekolah. Dan juga penting pengasosiasian para tenaga pengajar, dikarenakan kurikulum baru ini masih dalam tahap penyempurnaan yang membuat guru-guru perlu dalam dibimbing bagaimana pengimplementasian Kurikulum Merdeka ini supaya tersempurnakan. G. Kaitan dengan teori, konsep dan regulasi Dari hasil analisis tersebut bis akita kaitkan dengan teori, konsep dan regulasi kurikulum Merdeka. Dari segi teori dalam pengimlementasian KMB di MIN 9 Banjar ini sudah mempuni dikarnakan MIN 9 Banjar ini madrasah yang pertama menerapkan kurikulum Merdeka di kabupaten Banjar. Dari segi konsep sebagaimana kata Hasan dalam buku pengembangan kurikuluam tinjauan teoritis oleh prof. syaifuddin Sabda, secara konseptual kurikulum dapat dilihat pada empat sudut pandang 1) kurikulum sebagai ide dan gagsan 2) kurikulum sebagai rencana tertulis 3) kurikulum sebagai kegiatan proses dan 4) kurikulum sebagai hasil belajar. Dalam pngimplementasian KMB Guru dierikan peran penuh dalam bagaiama melaksanakan kegiatan belajar mnagajar dikelasnya, disini guru dituntunt untuk bisa mencari bahan ajar dan juga merancang bagaimana jalannya kelas atau bis akita sebut dengan RPP/ Modul Ajar. Dari segi regulasi implementasi kurikulum Merdeka diatur dalam peraturan mentri Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Nomor 34 Tahun 2020 tentang standar nasional Pendidikan dasar dan menengah dan pada KMA 347 tahun 2022 tentang imlementasi kurikulum pada madrasah. maka dalam peraturan tersebut sudah ada ttertata bagaiamana cara dalam pengimplementasiannya H. Dokumentasi I. Penutup 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum di MIN 9 Banjar telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kompetensi guru yang memadai, ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai, kebijakan madrasah yang mendukung implementasi kurikulum, dan karakteristik siswa yang beragam. Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu: Meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi Meningkatkan kerja sama antara guru dan orang tua siswa 2. Saran Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, diharapkan implementasi kurikulum di MIN 9 Banjar dapat berjalan lebih optimal.