Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah wajib umum
Pendidikan Pancasila
Dosen Mata Kuliah: Thaufan Abiyuna, M.Pd.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Indri Mega Futri (202122006)
Syifa Khofifah Saidah (202122011)
Via Resviana (202122031)
Fitriana Sri Rahayu (202122032)
Rayhan Pizaki (202122040)
Rifaldi (202122041)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-
Nya Kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila sebagai
Sistem Filsafat” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila di Universitas Siliwangi. Terlebih lagi, penulis berharap
makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang Pancasila sebagai Sistem
Filsafat.
Terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan Kepada Bapak Thaufan
Abiyuna selaku Dosen Pendidikan Pancasila. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang Pancasila sebagai Sistem
Filsafat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................1
1.3. TUJUAN..........................................................................................................1
1.4. MANFAAT.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. HAKIKAT KONSTITUSI.............................Error! Bookmark not defined.
2.2. NILAI, TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI.......Error! Bookmark not
defined.
2.3. KEDUDUKAN KONSTITUSI.....................Error! Bookmark not defined.
2.4. UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA.......Error!
Bookmark not defined.
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18
Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 serta diundangkan
dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama batang tubuh UUD 1945.
Sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia), sesungguhnya nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala. Nilai-nilai
berupa nilai adat-istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius tersebut telah ada
dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan
hidup. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh
para pendiri negara untuk dijadikan dasar filsafat Negara Indonesia.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana penjelasan pancasila secara ilmiah?
2. Apa itu sistem filsafat?
3. Apa buktinya kalau pancasila itu merupakan sistem filsafat?
4. Apakah pancasila penting sebagai sistem filsafat?
1.3. TUJUAN
1
2
1.4. MANFAAT
Berdasarkan tujuan di atas, manfaat dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Memberikan penjelasan tentang pancasila secara ilmiah;
2. Memberikan pengetahuan tentang sistem filsafat;
3. Membuktikan bahwa pancasila adalah sistem filsafat; dan
4. Memberikan pemahaman tentang pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
4) Bersifat Universal
Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya
kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi,
maupun jumlah tertentu.
Sila-sila Pancasila bersifat universal, artinya inti sari, esensi dan makna
yang terdalam dari sila-sila pancasila pada hakikatnya adalah bersifat universal
(Kaderi, 2015: 25-26).
4. Pertanyaan Bagaimana
Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang sifatnya deskriftif,
menjelaskan/menggambarakan. Bagaimana Pancasila itu? Hal ini harus
dijelaskan dari berbagai prespektif utamanya didasari dari segi
pengertiannya, kedudukannya, fungsinya, sifatnya, isinya, bentuknya,
susunannya, serta segi sejarahanya. Pancasila dilihat dari segi:
a. Pengertian, terdiri dari etimologis, historis, dan terminologis. Secara
etimologi dalam bahasa Sansekerta (bahasa Brahmana India), Pancasila
berasal dari kata “Panca” dan “Sila”. Panca artinya lima, sila atau syila
yang berarti batu sendi atau dasar. Kata sila bisa juga berasal dari kata
susila, yaitu tingkah laku yang baik. Jadi, Pancasila adalah lima batu
sendi atau pancasila adalah lima tingkah laku yang baik. Secara
terminologi, menurut Ir. Soekarno, pancasila adalah isi jiwa bangsa
Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu
oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah
negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Pengertian Pancasila secara Historis di mana proses perumusan
Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama Radjiman
Widyodiningrat mengaju kan suatu masalah, yaitu tentang suatu
rumusan Dasar Negara Indonesia yang akan di bentuk. Kemudian
tampillah pada sidang tersebut 3 (tiga) orang pembicara yaitu M.
Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam
sidang tersebut Soekarno berpidato mengenai calon rumusan Dasar
Negara Indonesia. Kemudian Soekarno memberi nama untuk
usulannya tersebut, yaitu Pancasila yang artiya 5 (lima) dasar. Pada
tahun 1947 pidato Soekarno diterbitkan dan di publikasikan dan diberi
judul lahirnya Pancasila, sehingga dahulu pernah popular bahwa
tanggal 1 Juni adalah hari lahimya Pancasila.
b. Kedudukan: kedudukan Pancasila menempati tempat yang paling
tinggi yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum;
c. Fungsi: fungsi utama Pancasila adalah sebagai dasar negara, falsafah
negara, dan ideologi negara;
7
Cabang-cabang Filsafat
10
Onto yaitu ada dan logi yaitu ilmu, jadi ontologi Pancasila adalah
bangsa Indonesia (adanya manusia). Secara ontologis, Pancasila sebagai
filsafat yaitu sebagi upaya untuk mengetahui hakikat dasar sila sila
Pancasila. Menurut Notonagoro, hakikat dasar antologi pancasila adalah
manusia, karena manusia ini yang merupakan subjek hukum pokok sila
sila Pancasila.
2.3.2. Epistimologi Pancasila
Epistomologi Pancasila yaitu filsafat manusia Indonesia. Filsafat
pancasila dimaksukan untuk mencati hakikat pancasila sebagai suatuu
sistem pengetahuan. Hal ini dimungkinkan adanya karena epistomolho
merupakan bidang filsafat yang membahas hakikat ilmu pengetahuan.
Kajian epistomologi pancasila tidak bisa dipisahkan dengan dasar
antologisnya.
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Setalaksana, Nana, Kosasih Adi Saputra, dan Randy Fadillah Gustaman. 2018.
Pendidikan Pancasila. Ciamis: Media Priangan Abadi Publishing House.