DISUSUN OLEH:
PENDI ISKANDAR
NIM : 211020021
SINOPSIS
EFEKTIVITAS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
PELAKSANAAN KELAS TAKHASSUS DI PONDOK
PESANTREN MODERN ARAFAH
Child and Gemder Studies yang ditulis oleh Raihan Putry yang mengatakan
banyak sekali kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi sekarang ini, mulai dari
perkelahian antar siswa yang
berdampak pada kematian, kasus narkoba, bahkan kasus asusila. Dan anehnya
kasus-kasus tersebut banyak ditemukan pada sekolah-sekolah unggulan bahkan
juga pada perguruan tinggi, seharusnya sebagai lembaga pendidikan menjadi
tempat berlangsungnya proses pembentukan nilai-nilai karakter. Oleh karena itu
banyak dari orang tua sebgai alternatif untuk memperbaiki nilai karakter anak-
anak nya mereka menempatkan atau memasukkan anak-anaknya kedalam pondok
pesantren misalnya, dan sekolah-sekolah yang berbasis religi, dengan demikian
mereka harapkan tidak lain dan tidak bukan semata-mata untuk memperbaiki dan
menciptakan nilai karakter yang baik, sehingga kedepannya bisa di andalkan bagi
kemajuan bangsa dan negara.4
Pendidikan karakter pada kalangan masyarakat umum dapat dilakukan
dengan mengembangkan nilai-nilai melalui belajar pembiasaan dengan
penayangan acara-acara yang mengandung nilai-nilai karakter yang bagus, dan
bisa juga dengan cara memasukkan anak-anak ke tempat pembelajaran Al-Qur’an,
atau bisa juga dengan memgajarkannya bagaimna cara menghafal Al-Qur’an.
Dengan demikian hemat penulis akan timbul pengetahuan dan keterampilan nilai-
nilai karakter yang baik. Pengetahuan maupun keterampilan sangat penting untuk
dimiliki oleh masarakat pada umumnya, akan tetapi penanaman sikap untuk
membentuk mental masyarakat tidak kalah pentingnya. 5 Pendidikan karakter tidak
cukup hanya diajarkan melalui mata pelajaran yang disekolah saja, akan tetapi
yang namanya pendidikan karaker harus diterapkan melalui suatu pembiasaan.
Kegiatan secara spontan dapat dilakukan misalnya dengan saling menyapa, baik
antar teman dalam bergaul atau berkomunikasi, antar guru maupun antar pendidik
dengan peserta didik nya. Pembiasaan diarahkan pada upaya pembudayaan pada
aktivitas tertentu sehingga menjadi aktivitas yang terpola atau tersistem. Dengan
4
Raihan Putry, “Nilai Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah Perspektif Kemendiknas,”
Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies 4, no. 1 (2019): 39.
5
Suranto Aw, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Tayangan ”Mario
Teguh Golden Ways”,” Jurnal Pendidikan Karakter 6, no. 2 (2016): 181–191.
3
pembiasaan yang baik maka akan timbullah sikap dan perilaku yang baik juga, itu
semua tidak lepas dari peran orang tua, guru, dan peserta didik, dalam hal ini
penulis lebih membahas peran Al-Qur’an dalam pembentukan pendidikan
karakter.6
Pendidikan Al-Qur’an memilki peran yang sangat penting dalam membentuk
karakter, yakni bisa dengan melalui pembimbingan, melatih secara terus-menerus
atau continue, dan menasehati dalam membentuk karakter yang religius, mandiri,
serta komunikatif yang bagus. Pada abad ke-21 ini banyak pendidik dan orang tua
pada lembaga penyelenggara pendidikan ingin menekankan hadirnya kembali
pendidikan yang budi pekerti, seorang anak sudah menjadi pasar baru dari
kuatnya produksi informsi dari dunia maya. 7 Fenomena ini menjadi sebuah
gagasan karakter, bahwa anak harus dihidupkkan kembali nilai-nilai positif bagi
anak-anak dan remaja dalam kaitannya dengan maraknya perilaku kejahatan dan
kekerasan, semua itu merupakan perilaku karakter yang tidak terpuji, dengan
demikian salah satu solusi itu semuanya adalah dengan menanamkan nilai-nilai
Qur’ani, dengan nilai-nilai Qur’ani tersebut perilaku seseorang lambat laun akan
membaik. Pendidikan Al-Qur’an pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT., cerdas, terampil, pnadai baca tulis Al-Qur’an, berakhlak mulia,
mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Pendidikan
Al-Qur’an adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Al-Qur’an yang terlihat dalam sikap dan aktivitas peserta didik dimanapun
mereka berada.8
Hal di atas mengingatkan kita semua nya, terutama dalam kalangan pendidik,
bahwa mu’allim (guru) memegang peranan penting dalam pembentukan karakter
peserta didik nya di sekolah. Karena pesserta didik adalah amanah Allah SWT.,
bukan semata-mata amanat dari orang tua saja, dikarenakan pesserta didik
6
Noviani Achmad Putri, “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Mata
Pelajaran Sosiologi,” KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture 3,
no. 2 (2013): 205–215.
7
Rosyida Nurul Anwar, “Pendidikan Alquran (TPQ) Sebagai Upaya Membentuk Karakter
Pada Anak,” Juernal Pendidikan Dan Konseling 3 (2021): 44–50.
8
Rosniati Hakim, “Learners’ Character Building through Al-Quran-Based Education,”
Jurnal Pendidikan Karakter (2018): 123–136.
4
merupakan amanat dari Allah SWT., maka para pendidiknya terlebih dahulu harus
mengubah perilaku, karakter, mereka sebelum mendidik pesserta didiknya,
dikarenkan pendidik adalah contoh, uswah bagi orang-orang lain, khususnya bagi
peserta didiknya. Dikarenakan Al-Qur’an itu sendiri merupakan pandangan hidup
ummat islam yang penuh dengan keragaman dalam aspek-aspek kehidupan, salah
satu aspek nya ialah dalam pembentukan nilai pendidikan karakter.9
Dalam menghadapi kondisi menumbuhkan karaktrer siswa, maka Pondok
Pesantren Modern Arafah telah berupaya membuat kelompok-kelompok kelas
takhassus sesuai yang berkeinginan untuk menghafal Al-Qur’an tanpa ada
paksaan sedikitpun, dan dengan demikian kecintaan nya terhadap al-Qur’an akan
semakin bertambah. Kelas takhassus ialah suatu pengelompokan beberapa orang
santri yang ingin atau berkeinginan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun,
semata mata niatnya lillahita’ala ingin menghafal Al-Qur’an dan bisa
mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari, dan nama Takhassus ini adalah
sebuah metode pembelajaran yang diterapkan di pesantren modern arafah,
penjelasan peneliti tersebut diperkuat dengan adanya kutipan dari Alfiani yang
megatakan bahwa program Takhassus Al-Qur’an adalah program yang mencetak
generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlaqul karimah, cerdas, unggul, kreatif,
dan mandiri. Program Takhassus merupakan salah satu program bidang
keagamaan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas membaca Al-Qur’an dan
kuantitas menghafal Al-Qur’an. Berdasarrkan pemaparan tersebut dapat
disimpulkan bahwa program takhassus Al-Qur’an merupakan program hafalan Al-
Qur’an atau tahfidzul Qur’an yang biasanya terdapat di Pondok Pesantren guna
menciptakan gehnerasi Qur’ani yang berprestasi, berakhluqil karimah, cerdas,
unggul, kreatif, dan mandiri.10 Adapaun kelas Takhassus yang dimaksud pada
penelitian ini adalah dimana kelas Takhassus tidak mengikuti semua pelajaran di
9
Q U R An, Yasinat Keselir, and Wuluhan Kabubaten, “PERENCANAAN METODE
YANBU ’ A DALAM MENGHAFAL AL- QUR ’ AN DI PONDOK PESANTREN
TAKHASSUS TAHFIDZUL” 1, no. 1 (2020): 37–56.
10
Anis Alfiani, Badrus Zaman, and Iain Salatiga, “METODE PEMBELAJARAN
PROGRAM TAKHASSUS Al- QUR ’ AN DI PONDOK PESANTREN MODERN BINA
INSANI SUSUKAN” 3, no. 2 (2020): 22–38.
5
1. Efektivitas
2. Hakikat Pendidikan Karakter
3. Tujuan Pendidikan Karakter
4. Nilai-Nilai Karakter
5. Peran Pendidik Dalam Pendidikan Karakter
6. Integrasi Nilai-Nilai Karakter Pada Proses Pembelajaran
7. Program Takhassus
I. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan salah satu komponen yang
mempengaruhi hasil penelitian. Makin tepat jenis yang digunakan makin tinggi
tingkat kepercayaan yang diperoleh.Dan dalam penelitian ini menggunakan
kualitatif.
2. Teknik Pengumpulan Data
Soal
Efektivitas Siswa/i Wawancara
Wawancara
Kualitatif
Soal
Takhassus Siswa/i Wawancara
wawancara
11
Lexy J. Meleong, metode penelitian Kualitatif, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet-6
1995), h.178.
9
5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
seorang peneliti secara teratur dan sistimatis untuk mencapai tujuan-tujuan dari
penelitian. Agar lebih jelas maka peneliti akan lebih memperjelas dengan suatu
bagan sehingga pembaca lebih cepat untuk mengerti.
Tahap Kualitatif
Wawancara
DAFTAR PUSTAKA
cet-6 1995).
Maulana, Muhammad, and Benny Rachman. “Harga Pembelian Pemerintah (Hpp)
Gabah-Beras Tahun 2010: Efektivitas Dan Implikasinya Terhadap Kualitas
Dan Pengadaan Oleh Dolog.” Analisis Kebijakan Pertanian 9, no. 4 (2016):
331.