Anda di halaman 1dari 11

SINOPSIS

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER PADA


PELAKSANAAN KELAS TAKHASSUS DI PONDOK
PESANTREN MODERN ARAFAH

DIAJUKAN UNTUK JUDUL PROPOSAL TESIS

PROGRAM STUDI PASCASARJANA (S2)

DISUSUN OLEH:
PENDI ISKANDAR
NIM : 211020021

PROGRAM STUDI PENDIDKAN AGAMA ISLAM (PAI)


PROGRAM PASCASARJANA ISNTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN 1442 H / 2021 M
1

SINOPSIS
EFEKTIVITAS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
PELAKSANAAN KELAS TAKHASSUS DI PONDOK
PESANTREN MODERN ARAFAH

OLEH: PENDI ISKANDAR

A.Latar Belakang Masalah


Kata efektivitas berasal dari kata efektif, dan adapun menurut kamus besar
bahasa indonesia kata efektif memiliki arti efek, pengaruh, akibat atau mendapat
hasil. Jadi, bisa disimpulkan bahwa efektivitas keaktifan, daya guna, adanya
kesusaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksnakan tugas dengan sasaran
yang akan dituju. Efektivitas pada dasarnya tertuju pada taraf tercapaianya hasil,
sering dan senantiasa dikaitkan dengan pengertian efesien, mesikupun sebenarnya
ada perbedaan diantara keduanya.1 Sedangkan menurut Irma dalam Handoko
mengatakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang
paling tepat atau suatu peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.2 Seirama dengan pendapat Maulana bahwa efektivitas bisa diartikan
sebagai kemampuan suatu unit yang mencapai tujuan yang diinginkan. 3 Dari
beberapa definisi di atas penulis sendiri bisa menyimpulkan bahwa kata efetivitas
tersebut berasal dari kata efektif yang mempunyai arti efek dan efektivitas itu
adalah suatu kegiatan yang yang dilakukan oleh beberapa orang dalam guna untuk
memilki atau mempunyai tujuan-tujuan yang diinginkan sehingga terciptalah ke
efesienan atau keberhasilan dalam suatu kegiatan tersebut.
Nilai pendidikan karakter yang ada pada saat ini bisa kita lihat secara
bersama, bahwa penururunan nilai karakter khsusnya pada lembaga pendidikan
contohnnya sangatlah miris. Pernyataan tersebut diperkuat dalam Journal Of
1
Peningkatan Pembangunan, “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA DESA DALAM
PENINGKATAN PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Watutumou Dua Kecamatan Kalawat
Kabupaten Minahasa Utara),” Jurnal Eksekutif 2, no. 2 (2017).
2
Irma Erawati, Muhammad Darwis, and Muh Nasrullah, “Efektivitas Kinerja Pegawai Pada
Kantor Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,” Jurnal Office 3, no. 1 (2017): 13.
3
Muhammad Maulana and Benny Rachman, “Harga Pembelian Pemerintah (Hpp) Gabah-
Beras Tahun 2010: Efektivitas Dan Implikasinya Terhadap Kualitas Dan Pengadaan Oleh Dolog,”
Analisis Kebijakan Pertanian 9, no. 4 (2016): 331.
2

Child and Gemder Studies yang ditulis oleh Raihan Putry yang mengatakan
banyak sekali kasus-kasus kenakalan remaja yang terjadi sekarang ini, mulai dari
perkelahian antar siswa yang
berdampak pada kematian, kasus narkoba, bahkan kasus asusila. Dan anehnya
kasus-kasus tersebut banyak ditemukan pada sekolah-sekolah unggulan bahkan
juga pada perguruan tinggi, seharusnya sebagai lembaga pendidikan menjadi
tempat berlangsungnya proses pembentukan nilai-nilai karakter. Oleh karena itu
banyak dari orang tua sebgai alternatif untuk memperbaiki nilai karakter anak-
anak nya mereka menempatkan atau memasukkan anak-anaknya kedalam pondok
pesantren misalnya, dan sekolah-sekolah yang berbasis religi, dengan demikian
mereka harapkan tidak lain dan tidak bukan semata-mata untuk memperbaiki dan
menciptakan nilai karakter yang baik, sehingga kedepannya bisa di andalkan bagi
kemajuan bangsa dan negara.4
Pendidikan karakter pada kalangan masyarakat umum dapat dilakukan
dengan mengembangkan nilai-nilai melalui belajar pembiasaan dengan
penayangan acara-acara yang mengandung nilai-nilai karakter yang bagus, dan
bisa juga dengan cara memasukkan anak-anak ke tempat pembelajaran Al-Qur’an,
atau bisa juga dengan memgajarkannya bagaimna cara menghafal Al-Qur’an.
Dengan demikian hemat penulis akan timbul pengetahuan dan keterampilan nilai-
nilai karakter yang baik. Pengetahuan maupun keterampilan sangat penting untuk
dimiliki oleh masarakat pada umumnya, akan tetapi penanaman sikap untuk
membentuk mental masyarakat tidak kalah pentingnya. 5 Pendidikan karakter tidak
cukup hanya diajarkan melalui mata pelajaran yang disekolah saja, akan tetapi
yang namanya pendidikan karaker harus diterapkan melalui suatu pembiasaan.
Kegiatan secara spontan dapat dilakukan misalnya dengan saling menyapa, baik
antar teman dalam bergaul atau berkomunikasi, antar guru maupun antar pendidik
dengan peserta didik nya. Pembiasaan diarahkan pada upaya pembudayaan pada
aktivitas tertentu sehingga menjadi aktivitas yang terpola atau tersistem. Dengan

4
Raihan Putry, “Nilai Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah Perspektif Kemendiknas,”
Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies 4, no. 1 (2019): 39.
5
Suranto Aw, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Tayangan ”Mario
Teguh Golden Ways”,” Jurnal Pendidikan Karakter 6, no. 2 (2016): 181–191.
3

pembiasaan yang baik maka akan timbullah sikap dan perilaku yang baik juga, itu
semua tidak lepas dari peran orang tua, guru, dan peserta didik, dalam hal ini
penulis lebih membahas peran Al-Qur’an dalam pembentukan pendidikan
karakter.6
Pendidikan Al-Qur’an memilki peran yang sangat penting dalam membentuk
karakter, yakni bisa dengan melalui pembimbingan, melatih secara terus-menerus
atau continue, dan menasehati dalam membentuk karakter yang religius, mandiri,
serta komunikatif yang bagus. Pada abad ke-21 ini banyak pendidik dan orang tua
pada lembaga penyelenggara pendidikan ingin menekankan hadirnya kembali
pendidikan yang budi pekerti, seorang anak sudah menjadi pasar baru dari
kuatnya produksi informsi dari dunia maya. 7 Fenomena ini menjadi sebuah
gagasan karakter, bahwa anak harus dihidupkkan kembali nilai-nilai positif bagi
anak-anak dan remaja dalam kaitannya dengan maraknya perilaku kejahatan dan
kekerasan, semua itu merupakan perilaku karakter yang tidak terpuji, dengan
demikian salah satu solusi itu semuanya adalah dengan menanamkan nilai-nilai
Qur’ani, dengan nilai-nilai Qur’ani tersebut perilaku seseorang lambat laun akan
membaik. Pendidikan Al-Qur’an pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT., cerdas, terampil, pnadai baca tulis Al-Qur’an, berakhlak mulia,
mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Pendidikan
Al-Qur’an adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Al-Qur’an yang terlihat dalam sikap dan aktivitas peserta didik dimanapun
mereka berada.8
Hal di atas mengingatkan kita semua nya, terutama dalam kalangan pendidik,
bahwa mu’allim (guru) memegang peranan penting dalam pembentukan karakter
peserta didik nya di sekolah. Karena pesserta didik adalah amanah Allah SWT.,
bukan semata-mata amanat dari orang tua saja, dikarenakan pesserta didik
6
Noviani Achmad Putri, “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Mata
Pelajaran Sosiologi,” KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture 3,
no. 2 (2013): 205–215.
7
Rosyida Nurul Anwar, “Pendidikan Alquran (TPQ) Sebagai Upaya Membentuk Karakter
Pada Anak,” Juernal Pendidikan Dan Konseling 3 (2021): 44–50.
8
Rosniati Hakim, “Learners’ Character Building through Al-Quran-Based Education,”
Jurnal Pendidikan Karakter (2018): 123–136.
4

merupakan amanat dari Allah SWT., maka para pendidiknya terlebih dahulu harus
mengubah perilaku, karakter, mereka sebelum mendidik pesserta didiknya,
dikarenkan pendidik adalah contoh, uswah bagi orang-orang lain, khususnya bagi
peserta didiknya. Dikarenakan Al-Qur’an itu sendiri merupakan pandangan hidup
ummat islam yang penuh dengan keragaman dalam aspek-aspek kehidupan, salah
satu aspek nya ialah dalam pembentukan nilai pendidikan karakter.9
Dalam menghadapi kondisi menumbuhkan karaktrer siswa, maka Pondok
Pesantren Modern Arafah telah berupaya membuat kelompok-kelompok kelas
takhassus sesuai yang berkeinginan untuk menghafal Al-Qur’an tanpa ada
paksaan sedikitpun, dan dengan demikian kecintaan nya terhadap al-Qur’an akan
semakin bertambah. Kelas takhassus ialah suatu pengelompokan beberapa orang
santri yang ingin atau berkeinginan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun,
semata mata niatnya lillahita’ala ingin menghafal Al-Qur’an dan bisa
mengamalkannya dalam kehidupannya sehari-hari, dan nama Takhassus ini adalah
sebuah metode pembelajaran yang diterapkan di pesantren modern arafah,
penjelasan peneliti tersebut diperkuat dengan adanya kutipan dari Alfiani yang
megatakan bahwa program Takhassus Al-Qur’an adalah program yang mencetak
generasi Qur’ani yang berprestasi, berakhlaqul karimah, cerdas, unggul, kreatif,
dan mandiri. Program Takhassus merupakan salah satu program bidang
keagamaan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas membaca Al-Qur’an dan
kuantitas menghafal Al-Qur’an. Berdasarrkan pemaparan tersebut dapat
disimpulkan bahwa program takhassus Al-Qur’an merupakan program hafalan Al-
Qur’an atau tahfidzul Qur’an yang biasanya terdapat di Pondok Pesantren guna
menciptakan gehnerasi Qur’ani yang berprestasi, berakhluqil karimah, cerdas,
unggul, kreatif, dan mandiri.10 Adapaun kelas Takhassus yang dimaksud pada
penelitian ini adalah dimana kelas Takhassus tidak mengikuti semua pelajaran di

9
Q U R An, Yasinat Keselir, and Wuluhan Kabubaten, “PERENCANAAN METODE
YANBU ’ A DALAM MENGHAFAL AL- QUR ’ AN DI PONDOK PESANTREN
TAKHASSUS TAHFIDZUL” 1, no. 1 (2020): 37–56.
10
Anis Alfiani, Badrus Zaman, and Iain Salatiga, “METODE PEMBELAJARAN
PROGRAM TAKHASSUS Al- QUR ’ AN DI PONDOK PESANTREN MODERN BINA
INSANI SUSUKAN” 3, no. 2 (2020): 22–38.
5

kelas mereka hanya mengikuti masuk kelas ketika pelajaran-pelajaran pondok


saja.
Berdasarkan hasil analisa sementara peneliti di Pondok Pesantren Modern
arafah, bahwa terdapat terdapat perbedaan karakter, antara kelas takhassus dengan
kelas yang non-takhassus, akan tetapi sejauh ini belum terlalu tahu secara
mendalam dikarenakan belum melakukan penelitian yang intens, maka oleh sebab
itulah peneliti sangat ingin untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang memuat:
“Efektivitas Nilai Pendidikan Karakter Pada Pelaksanaan Kelas Takhassus
Di Pondok Pesantren Modern Arafah”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penelitian ini
diidentifikasi pada efektivitas nilai pendidikan karakter pada pelaksanaan kelas
takhassus di pondok pesantren modern arafah. Hal-hal yang terkait ialah:
1. Pengaruh kelas Takhosus terhadap pendidikan karakter santri pondok
pesantren modern arafah
2. Pengaruh pembelajaran di kelas dengan adanya program takohossus
3. Sejauh mana al-Quran membentuk karakter seseorang
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui peran Al-Qur’an dalam membentuk karakter manusia di
pondok pesantren modern arafah
2. Untuk mengetahui keberhasilan pada karakter pola kelas takhassus di
pondok pesantren modern arafah
3. Untuk mengetahui perbedaan karakter kelas takhassus dengan kelas non-
takhassus
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka penelitian ini dapat dibuat
pertanyaan-pertanyaan penelitian diantaranya:
1. Bagaimana peran Al-Qur’an dalam membentuk karakter manusia?
2. Bagaimana keberhasilan pada karakter pola kelas takhassus di pondok
pesantren modern arafah?
6

3. Bagaimana perbedaan karakter kelas takhassus dengan kelas non-takhassus?

E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian maka perlu
adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Nilai karakter pada santri yang kelas takhassus instrumen yang digunakan
ialah dengan cara mewancarai.
2. Penelitian khusus pada santri yang mengikuti program kelas takhassus
3. Penelitian ini dilakukan pada kelas takhassus yang MTs Pondok Pesantren
Modern Arafah.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat teoritis maupun
praktis
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
pengembangan keilmuan dalam konteks pendidikan karakter.
2. Manfaat Praktis
Secara khusus manfaat praktis penelitian ini dapat dibagi menjadi
beberapa poin penting, yakni sebagai berikut:
a. Bagi lembaga pendidikan yang menjadi lokasi penelitian, dapat menjadi
pijakan dan acuan di dalam memperbaiki dan mengembangkan
pendidikan karakter yang dilaksanakan.
b. Bagi pemerintah atau pengambil kebijakan dapat menjadi salah satu
refrensi di dalam mengembangkan pendidikan karakter di Indonesia.
c. Bagi peneliti lain dapat menjadi tolak ukur dan rujukan untuk
melaksanakan penelitian yang lebih luas dan mendalam tentang
pendidikan karakter.
d. Bagi perguruan tinggi khususnya Program Pascasarjana, dapat
menambah pembendaharaan perpustakaan dan keilmuan di Institut
7

Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, dan dapat digunakan sebagai


refrensi bagi yang ingin mengembangkan penelitian ini.
G. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi kerancuan dalam memahami kajian penelitian ini, maka
perlu dijelaskan beberapa istilah penting, di antara beberapa istilah penting tu
adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu tingkat keberhasilan yang dihasilakan oleh
seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang berhasil
yang dicapai dalam suatu kegiatan maka kegiatan tersebut dianggap
semakin efektif. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
efektivitas memeiliki makna ialah daya guna, keaktifan serta adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan antara seorang yang melaksanakan tugas
dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter ialah usaha yang disengaja (sadar) untuk
mewujudkan kebajikan, yakni kualitas kemanusiaan yang baik secara
objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, akantetapi juga
baik untuk masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dimaknai
sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta
didik sehingga mereka memiliki nilai karakter sebagai karakter dirinya,
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota
masyarakat warga negara yang relegius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
3. Takhassus
Program Takhassus Al-Qur’an adalah program yang mencetak generasi
Qur’ani yang berprestasi, berakhlaqul karimah, cerdas, unggul, kreatif, dan
mandiri. merupakan program salah satu program bidang keagamaan yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas membaca Al- Qur’an dan kuantitas
menghafal Al-Qur’an.
H. Outline Tinjauan Pustaka
8

1. Efektivitas
2. Hakikat Pendidikan Karakter
3. Tujuan Pendidikan Karakter
4. Nilai-Nilai Karakter
5. Peran Pendidik Dalam Pendidikan Karakter
6. Integrasi Nilai-Nilai Karakter Pada Proses Pembelajaran
7. Program Takhassus
I. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan salah satu komponen yang
mempengaruhi hasil penelitian. Makin tepat jenis yang digunakan makin tinggi
tingkat kepercayaan yang diperoleh.Dan dalam penelitian ini menggunakan
kualitatif.
2. Teknik Pengumpulan Data

Soal
Efektivitas Siswa/i Wawancara
Wawancara
Kualitatif
Soal
Takhassus Siswa/i Wawancara
wawancara

3. Teknik Analisis Data


a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Penarikan Kesimpulan
4. Teknik Menjamin Keabsahan Data
Adapun salah satu cara untuk menguji keabsahan data adalah dengan
proses Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap dat itu.11 Teknik triangulasi yang paling
banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainya.

11
Lexy J. Meleong, metode penelitian Kualitatif, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet-6
1995), h.178.
9

5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
seorang peneliti secara teratur dan sistimatis untuk mencapai tujuan-tujuan dari
penelitian. Agar lebih jelas maka peneliti akan lebih memperjelas dengan suatu
bagan sehingga pembaca lebih cepat untuk mengerti.

Tahap Kualitatif

Wawancara

Analisis dan interpretasi data kualitatif

DAFTAR PUSTAKA

Alfiani, Anis, Badrus Zaman, and Iain Salatiga. “METODE PEMBELAJARAN


PROGRAM TAKHASSUS Al- QUR ’ AN DI PONDOK PESANTREN
MODERN BINA INSANI SUSUKAN” 3, no. 2 (2020): 22–38.
An, Q U R, Yasinat Keselir, and Wuluhan Kabubaten. “PERENCANAAN
METODE YANBU ’ A DALAM MENGHAFAL AL- QUR ’ AN DI
PONDOK PESANTREN TAKHASSUS TAHFIDZUL” 1, no. 1 (2020): 37–
56.
Anwar, Rosyida Nurul. “Pendidikan Alquran (TPQ) Sebagai Upaya Membentuk
Karakter Pada Anak.” Juernal Pendidikan Dan Konseling 3 (2021): 44–50.
Aw, Suranto. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam
Tayangan ”Mario Teguh Golden Ways”.” Jurnal Pendidikan Karakter 6, no.
2 (2016): 181–191.
Erawati, Irma, Muhammad Darwis, and Muh Nasrullah. “Efektivitas Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.” Jurnal
Office 3, no. 1 (2017): 13.
Hakim, Rosniati. “Learners’ Character Building through Al-Quran-Based
Education.” Jurnal Pendidikan Karakter (2018): 123–136.
Lexy J. Meleong, metode penelitian Kualitatif, (bandung: PT Remaja Rosdakarya,
10

cet-6 1995).
Maulana, Muhammad, and Benny Rachman. “Harga Pembelian Pemerintah (Hpp)
Gabah-Beras Tahun 2010: Efektivitas Dan Implikasinya Terhadap Kualitas
Dan Pengadaan Oleh Dolog.” Analisis Kebijakan Pertanian 9, no. 4 (2016):
331.

Pembangunan, Peningkatan. “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DANA DESA


DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa
Watutumou Dua Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara).” Jurnal
Eksekutif 2, no. 2 (2017).
Putri, Noviani Achmad. “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui
Mata Pelajaran Sosiologi.” KOMUNITAS: International Journal of
Indonesian Society and Culture 3, no. 2 (2013): 205–215.
Putry, Raihan. “Nilai Pendidikan Karakter Anak Di Sekolah Perspektif
Kemendiknas.” Gender Equality: International Journal of Child and Gender
Studies 4, no. 1 (2019): 39.

Anda mungkin juga menyukai