Anda di halaman 1dari 24

BAB 5

ANALISIS INDIVIDU TANAMAN

CHRISTIAN A TARIGAN
170301271
AGRONOMI 1
Analisis Pertumbuhan

• Tanpa alat yang canggih proses fisiologis t


anaman dapat dipelajari dg analisis pertu
mbuhan
• Macam pengamatan
• Cara pengamatan
• Cara penghitungan variabel pengamatan
• Interpretasi data variabel pengamatan
• Hubungan antar variabel pengamatan
Macam Pengamatan

• Luas daun
• Bobot kering tanaman
• Distribusi cahaya
• Jumlah bagian-bagian tanaman
Macam Pengamatan
Luas daun
• Gravimetri : semua daun dirompes, digam
bar, gambar dipotong, ditimbang Luas d
aun=luas standar/bobot standar x bobot g
ambar
• Plong : semua daun dirompes, ditimbang
bobot segar, diambil sebagian daun diplon
g. Luas dau
n=luas plong/bobot plong x bobot daun
Macam pengamatan luas daun

• Kertas milimeter : dibuat kotak-kotak beruk


uran mis 0,5cmx0,5cm pada plastik transp
aran, masing-masing daun diletakkan diba
wah plastik dihitung berapa kotak-diperkira
kan luas
• Area meter : semua daun dirompes, dileta
kkan di atas ban berjalan area meter – lua
s dapat dibaca
• Canopy analizer : alat diletakkan di bawah
tajuk tanaman- ILD otomatis dapat dibaca
Bobot Kering Tanaman

• Bahan basah dibagi menurut jenis organ :


daun, batang, akar(bila mungkin), buah, bij
i, kulit biji dll, bila terlalu banyak disubsam
pel
• Bahan basah di jemur sampai kering mata
hari – dioven pada suhu 65-85o C sampai
berat tetap, setelah 48 jam
• Ditimbang dengan timbangan ketelitian 2 a
ngka dibelakang koma dalam gram
Distribusi Cahaya Matahari
• Pengamatan seharusnya dengan tube solarimet
er - dibaca energi matahari di bawah tajuk diban
ding di tempat terbuka – dinyatakan dlm %, satu
tube mempunyai 10 sensor, dibaca 5 kali rando
m
• Dapat dengan light meter – yang diukur terang c
ahaya di bawah tajuk dibanding tempat terbuka
dinyatakan dalam %, 1 sensor. Dibaca 1 kali di t
empat terbuka, 5-10 di bawah tajuk. Saat mener
obos tajuk, macam cahaya yang banyak diterusk
an- inframerah-dengan terang yang sama,energi
lebih kecil.
Cara Pengamatan
Tanaman Semusim
• Waktu dapat berkala 1-2 minggu sekali, bil
a terbatas 2-3 kali, 2 kali saat pertumbuha
n linier, 1kali saat panen
• Jumlah 2-5 tanaman tiap sampling, luas la
han=jumlah tanaman x jarak tanam
• Tidak menggunakan tanaman tepi/yang m
enjadi di tepi
Cara Pengamatan Tanaman Tahunan
• Cukup sulit karena : umur panjang, bobot
berat
• Pengamatan langsung distruktif jumlah sa
mpel sedikit, dapat menggunakan tanama
n yang akan dibongkar
• Pengamatan tidak langsung dengan menc
ari hubungan antar bagian ; luas daun den
gan tebal pelepah daun-kelapa sawit
• Jarang dilakukan, penting, yang pernah : k
elapa, sawit, teh, kopi, kakao
Perhitungan
ILD = 1/Ga x La2-La1 /2 atau La/Ga
LAB = W2-W1/T2-T1 X lnLa2-lnLa1/La2-La1
(g/dm2/minggu)
LPT = 1 /Ga X W2-W1/T2-T1 (g/m2/minggu)
LPN = lnW2-lnW1/T2-T1 (g/g/minggu)
BDK = Lw/La (g/dm2)
IP = We/W
Ga=luas lahan, La=luas daun, W=bobot kr tan
Lw=bobot kr daun, 2=umur tua, 1=umur muda
Pengertian

• Indeks luas daun (ILD) = leaf area index (L


AI) : luas daun di atas suatu luas lahan. IL
D 2 : di atas tiap m2 lahan ditutupi 2 m2 d
aun, tidak bersatuan
• Laju asimilasi bersih (LAB) = net assimilati
on rate (NAR) : kemampuan tanaman men
ghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap
satuan luas daun tiap satuan waktu (g/dm
2/minggu)
Pengertian

• Laju pertumbuhan tanaman (LPT) = crop g


rowth rate (CGR) : kemampuan tanaman
menghasilkan bahan kering hasil asimilasi
tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu (g
/m2/minggu)
• Laju pertumbuhan nisbi (LPN) = relative gr
owth rate (RGR) : kemampuan tanaman m
enghasilkan bahan kering hasil asimilasi ti
ap satuan bobot kering awal tiap satuan w
aktu (g/g/minggu)
Pengertian

• Bobot daun khas (BDK) = specific leaf wei


ght (SLW) : bobot daun tiap satuan luas d
aun, menggambarkan ketebalan daun (g/d
m2)
• Indeks panen (IP) = harvest index (HI) : ke
mampuan tanaman menyalurkan asimilat,
tanpa satuan
Hubungan Antar Variabel Pengama
tan
• ILD kritis : ILD yang m
enyebabkan tanaman
menyerap cahaya 95
%
• ILD optimum : ILD ya
ng menyebabkan LPT
maksimum
• Hubungan lain dapat
dicari : ILD x Hasil, B
KT x Hasil, IP x Hasil,
ILD x LAB dll
Hubungan antar Variabel
Hasil

BKT x IP

LPT x Umur
PC
ILD x LAB

BDK
Tanaman Tahunan
Fotosintesis (mg CO /dm 2/jam)
-----------------------------------------------------------
2
Tanaman FS chy jenuh(%) suhu op 0C
-----------------------------------------------------------
Sawit >20 25 33
Sagu 13 17 ---
Karet 20 25 ---
Kopi 7 3-10 20
Kakao 6 3-20 35
Teh 20 20 35
-----------------------------------------------------------
-
-----------------------------------------------------------
Tanaman CGR(t/ha/th) ILD op
-----------------------------------------------------------
Sawit 40 10-12
Kelapa 31 3
Sagu 53 6-8
Karet 36 6
Kakao 22 10
Kopi 15 2,2
Teh 15 5
-----------------------------------------------------------CGR
sagu, karet dan sawit > C3, mendekati C4
LPT (t/ha/th) dan Hasil (t/ha)

50
40 CGR
Hasil
30
20
10
0
0 5 10 15
Indeks Luas Daun
Hubungan ILD dengan LPT dan Hasil Kelapa Sawit
Indeks Panen
Pertumbuhan vegetatif dan gener
atif bersama IP dihitung selama 1
tahun atau lebih
Hasil ekonomis tanaman ada yang mengandung
energi tinggi – kelapa, sawit, karet, IP bobot keri
ng < IP energi
-----------------------------------------------------------
Tanaman produk IP BK IP energi
-----------------------------------------------------------
Sawit minyak 0,34 0,52
Kelapa kopra 0,20 0,31
Sagu pati 0,47 0,47
Karet getah 0,31 0,52
Kakao biji 0,15 0,22
Teh pucuk 0,33 0,33
-----------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------
Tanaman Hasil (t/ha/th)
Baik Maksimal Potensial
-----------------------------------------------------------
Sawit 5-6 8,6 12
Kelapa 3-4 6,3 8
Sagu ---- 25,0 34
Karet 2 4,5 7
Kakao 2-3 4,4 ---
Kopi 2 4,3 6,6
Teh 3,4 6,7 ---
-----------------------------------------------------------
• Fotosintesis maksimal jarang berkorelasi d
engan hasil
• ILD tinggi mengakibatkan daun banyak ter
naungi – FS rendah
• Daun mendapat cahaya penuh mengalami
cekaman air dan suhu, sawit > 100, kopi >
200
• Pada kakao FS ternaungi>terbuka
• Pada teh, kopi dan kakao tanpa naungan
hasil lebih tingg bila tidak terjadi cekaman
– nutrisi, air dll
Sawit
• Pada bibit sawit ,RGR dan NAR dibawah n
aungan 50% > terbuka, tidak menurun pad
a 60-80% naungan. ILD < 3 (rendah) seba
gian besar daun terkena cahaya, naungan
suhu< , FS > terbuka
• Tanaman dewasa ILD 5-6 (tinggi), naunga
n menurunkan hasil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai