ALAT
Mempelajari proses perlu alat ; sederhana Canggih. Parameter dan alat yang digunakan : Luas daun : timbangan (gravimetri), area meter, canopy analizer Bobot kering : oven, timbangan Fotosintesis : Photosynthetic analyzer
Bukaan stomata Transpirasi : mikroskop, kobal klorid, porometer Klorofil: bagan warna daun, spectrophotometer,chlorophyll meter Cahaya : light meter, tube solarimeter
Canopy Analyzer
Porometer
Photosynthetic Analyzer
Light Meter
Spectrophotometer
Bomb Scholander
Analisis Pertumbuhan
Tanpa alat yang canggih proses fisiologis tanaman dapat dipelajari dg analisis pertumbuhan Terdiri dari :
Macam pengamatan Cara pengamatan Cara penghitungan variabel pengamatan Interpretasi data variabel pengamatan Hubungan antar variabel pengamatan
Macam Pengamatan
Luas daun Bobot kering tanaman Distribusi cahaya Jumlah bagian-bagian tanaman
Kertas milimeter : dibuat kotak-kotak berukuran mis 0,5cmx0,5cm pada plastik transparan, masing-masing daun diletakkan dibawah plastik dihitung berapa kotakdiperkirakan luas
Area meter : semua daun dirompes, diletakkan di atas ban berjalan area meter luas dapat dibaca Canopy analizer : alat diletakkan di bawah tajuk tanaman- ILD otomatis dapat dibaca
Dapat dengan light meter yang diukur terang cahaya di bawah tajuk dibanding tempat terbuka dinyatakan dalam %, 1 sensor. Dibaca 1 kali di tempat terbuka, 5-10 di bawah tajuk. Saat menerobos tajuk, macam cahaya yang banyak diteruskan- inframerah-dengan terang yang sama,energi lebih kecil.
Komponen Hasil
Kelapa : jumlah janjang, jumlah buah per janjang, bobot per buah.
Padi : Jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, bobot 1000 butir biji
Tomat : Jumlah dompol, jumlah buah per dompol, bobot per buah
Cara Pengamatan
Tanaman Semusim
Waktu dapat berkala 1-2 minggu sekali, bila terbatas 2-3 kali, 2 kali saat pertumbuhan linier, 1kali saat panen Jumlah 2-5 tanaman tiap sampling, luas lahan=jumlah tanaman x jarak tanam Tidak menggunakan tanaman tepi/yang menjadi di tepi
Pengamatan tidak langsung dengan mencari hubungan antar bagian ; luas daun dengan tebal pelepah daun-kelapa sawit
Jarang dilakukan, penting, yang pernah : kelapa, sawit, teh, kopi, kakao
Perhitungan
ILD = 1/Ga x La2-La1 /2 atau La/Ga LAB = W2-W1/T2-T1 X lnLa2-lnLa1/La2-La1 (g/dm2/minggu) LPT = 1 /Ga X W2-W1/T2-T1 (g/m2/minggu) LPN = lnW2-lnW1/T2-T1 (g/g/minggu) BDK = Lw/La (g/dm2) IP = We/W
Ga=luas lahan, La=luas daun, W=bobot kr tan Lw=bobot kr daun, 2=umur tua, 1=umur muda
Pengertian
Indeks luas daun (ILD) = leaf area index (LAI) : luas daun di atas suatu luas lahan. ILD 2 : di atas tiap m2 lahan ditutupi 2 m2 daun, tidak bersatuan Laju asimilasi bersih (LAB) = net assimilation rate (NAR) : kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas daun tiap satuan waktu (g/dm2/minggu)
Pengertian
Laju pertumbuhan tanaman (LPT) = crop growth rate (CGR) : kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan luas lahan tiap satuan waktu (g/m2/minggu) Laju pertumbuhan nisbi (LPN) = relative growth rate (RGR) : kemampuan tanaman menghasilkan bahan kering hasil asimilasi tiap satuan bobot kering awal tiap satuan waktu (g/g/minggu)
Pengertian
Bobot daun khas (BDK) = specific leaf weight (SLW) : bobot daun tiap satuan luas daun, menggambarkan ketebalan daun (g/dm2) Indeks panen (IP) = harvest index (HI) : kemampuan tanaman menyalurkan asimilat, tanpa satuan
LPT x Umur
PC ILD x LAB BDK
Tanaman Tahunan
Fotosintesis (mg CO2/dm2/jam)
----------------------------------------------------------Tanaman FS chy jenuh(%) suhu op 0C ----------------------------------------------------------Sawit >20 25 33 Sagu 13 17 --Karet 20 25 --Kopi 7 3-10 20 Kakao 6 3-20 35 Teh 20 20 35 ------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------Tanaman CGR(t/ha/th) ILD op ----------------------------------------------------------Sawit 40 10-12 Kelapa 31 3 Sagu 53 6-8 Karet 36 6 Kakao 22 10 Kopi 15 2,2 Teh 15 5 ----------------------------------------------------------CGR sagu, karet dan sawit > C3, mendekati C4
50 40 30 20 10 0 0 5 10 15
Indeks Luas Daun
CGR Hasil
Indeks Panen Pertumbuhan vegetatif dan generatif bersama IP dihitung selama 1 tahun atau lebih
Hasil ekonomis tanaman ada yang mengandung energi tinggi kelapa, sawit, karet, IP bobot kering < IP energi ----------------------------------------------------------Tanaman produk IP BK IP energi ----------------------------------------------------------Sawit minyak 0,34 0,52 Kelapa kopra 0,20 0,31 Sagu pati 0,47 0,47 Karet getah 0,31 0,52 Kakao biji 0,15 0,22 Teh pucuk 0,33 0,33 -----------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------Tanaman Hasil (t/ha/th) Baik Maksimal Potensial ----------------------------------------------------------Sawit 5-6 8,6 12 Kelapa 3-4 6,3 8 Sagu ---25,0 34 Karet 2 4,5 7 Kakao 2-3 4,4 --Kopi 2 4,3 6,6 Teh 3,4 6,7 -------------------------------------------------------------
Fotosintesis maksimal jarang berkorelasi dengan hasil ILD tinggi mengakibatkan daun banyak ternaungi FS rendah
Daun mendapat cahaya penuh mengalami cekaman air dan suhu, sawit > 100, kopi >200 Pada kakao FS ternaungi>terbuka Pada teh, kopi dan kakao tanpa naungan hasil lebih tingg bila tidak terjadi cekaman nutrisi, air dll
Sawit
Pada bibit sawit ,RGR dan NAR dibawah naungan 50% > terbuka, tidak menurun pada 60-80% naungan. ILD < 3 (rendah) sebagian besar daun terkena cahaya, naungan suhu< , FS > terbuka Tanaman dewasa ILD 5-6 (tinggi), naungan menurunkan hasil