Anda di halaman 1dari 46

KUKERTA BALEK

KAMPUNG

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN BERBAHAN DASAR


SAMPAH DI KELURAHAN TANGKERANG LABUAI

PELAKSANA:

Intan Kartika Sari, S. Pd.I., M. Pd. 0024049201


Adong Keke Buang Manalu 1801112400
Andre Kurniawan 1801124369
Fildza Batrisyia 1802111917
Hanifah Azni 1802110302
Leni Tagamas 1805125321
Muhammad Roberto Gunawan 1801124323
Ulya Afifah 1801110210
Umi Nadira 1801110856
Shafira Baroroh 1805123987
Verina Greselda Br. Simbolon 1801111977

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU, AGUSTUS 2020
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang kami laksanakan berada di


Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau. Kegiatan ini kami laksanakan selama 30 (tiga puluh) hari. Program kerja yang
kami tawarkan terdiri dari 3 program kerja, program kerja tersebut terbagi atas satu
program kerja utama dan dua program kerja pendukung.
Program kerja utama yang kami rancang adalah membuat kerajinan tangan
yang terdiri dari pembuatan keset dari kain perca, pembutan tempat duduk dari
ecobrick, pembuatan bunga hias, dan pembuatan tempat pensil. Faktor yang
menjadikan kerajinan tangan sebagai program kerja utama kami adalah karena kami
melihat adanya potensi dari Kelurahan Tangkerang Labuai terutama dengan adanya
bank sampah.
Program pendukung yang kami rancang berhubungan dengan Covid-19,
seperti membagikan masker kepada masyarakat yang tidak memakai masker ketika
keluar rumah dan menyemprot cairan disinfektan ke fasilitas umum dan tempat
ibadah. Program ini kami lakukan bertujuan untuk membantu pemerintah dalam
menertibkan masyarakat dalam hal protokol kesehatan. Tidak hanya berhubungan
dengan Covid-19, program pendukung kami juga menjalankan hal-hal yang
bermanfaat lainnya seperti penanaman tanaman obat keluarga (TOGA).

ii
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN

1. Nama : Muhammad Roberto Gunawan


NIM : 1801124323
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
2. Nama : Umi Nadira
NIM : 1801110856
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
3. Nama : Ulya Afifah
NIM : 1801110210
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
4. Nama : Verina Greselda br Simbolon
NIM : 1801111977
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
5. Nama : Andre Kurniawan
NIM : 1801124369
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
6. Nama : Adong Keke Buang Manalu
NIM : 1801112400
Fakultas/Jurusan/Prodi: FISIP/ Ilmu Administrasi/ S1 Administrasi Bisnis
7. Nama : Hanifah Azni
NIM : 1802110302
Fakultas/Jurusan/Prodi: FEB/ Akuntansi/ S1 Akuntansi
8. Nama : Fildza Batrisyia
NIM : 1802111917
Fakultas/Jurusan/Prodi: FEB/ Akuntansi/ S1 Akuntansi
9. Nama : Shafira Baroroh
NIM : 1805123987
Fakultas/Jurusan/Prodi: FKIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
10. Nama : Leni Tagamas
NIM : 1805125321
Fakultas/Jurusan/Prodi: FKIP/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA). Penulisan Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)
bertujuan untuk melengkapi salah satu penilaian dalam KUKERTA.
Di mana isi dari Laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ini yaitu
mengenai segala bentuk kegiatan yang kami laksanakan selama KUKERTA (30 hari).
Adapun bentuk kegiatan yang kami lakukan adalah Kamis Nyemprot, piket kantor
lurah, pembuatan taman tanaman obat keluarga (TOGA), pembuatan kerajinan
tangan, pembuatan tempat sampah, pembuatan tanda parkir, pembuatan video
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, pembagian masker, pembuatan dan
pembagian disinfektan serta pembuatan tempat handsanitizer berbasis sensor.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Lurah Tangkerang Labuai yakni
bapak Kadwadi S.Sos yang telah memberi izin dan membimbing kami selama
KUKERTA ini. Lalu, kepada Ketua LPM dan Ketua Relawan Covid-19 Tangkerang
Labuai yakni bapak Mirshal yang telah membimbing, membantu, dan mengarahkan
kami selama KUKERTA ini, serta kepada masyarakat Tangkerang Labuai yang telah
ikut berpartisipasi untuk menyukseskan KUKERTA kami.
Kami berharap semoga KUKERTA yang kami laksanakan dapat memberikan
manfaat bagi Kelurahan Tangkerang Labuaidan semoga program kerja yang telah
kami kerjakan dapat dilanjutkan oleh masyarakat kelurahan Tangkerang Labuai.

Pekanbaru, 18 Agustus 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Kegiatan Pengabdian ................................................................... i


Ringkasan Kegiatan Pengabdian .................................................................................. ii
Identitas Anggota Kegiatan Pengabdian ..................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iv
Daftar Isi ...................................................................................................................... v
Daftar Lampiran .......................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


1.1 Analisis Situasi ....................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Kegiatan ................................................................................................... 3
1.5 Masyarakat Sasaran ................................................................................................ 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 5


2.1 Tinjauan Teoritis .................................................................................................... 5
2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan ............................................................................... 8

BAB III. METODE PENERAPAN ........................................................................... 11


3.1 Langkah-langkah Kegiatan .................................................................................. 11
3.2 Teknik Penyelesaian Masalah .............................................................................. 12
3.3 Alat Ukur Ketercapaian........................................................................................ 13

BAB IV. HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN ........................................... 18


4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ................................................................ 18
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat .......................................... 18
4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat ........................................... 20
4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program ............................................................... 20

BAB V. PENUTUP .................................................................................................... 24


5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 24
5.2 Rekomendasi ........................................................................................................ 25

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 27


Lampiran .................................................................................................................... 29

v
DAFTAR LAMPIRAN

I. Absensi Mahasiswa Kukerta .......................................................................... 29


II. Dokumentasi Kegiatan ................................................................................... 34
III. Publikasi Media.............................................................................................. 39

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang kami laksanakan berada di
Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau. Luas wilayah Kelurahan Tangkerang Labuai ini adalah 435 Ha dengan
jumlah penduduk  20.100 jiwa, serta kepadatan penduduknya 46 jiwa/Ha.
Kelurahan Tangkerang Labuai memiliki 15 RW dan 59 RT.
Kondisi wilayah di Kelurahan Tangkerang Labuai ini asri karena terdapat
setidaknya satu pohon di setiap rumah warga. Selain itu, di kelurahan ini juga di
terdapat Kampung Berseri Astra (KBA) Indah Madani. KBA ini dipelopori oleh
Ketua LPM dan Ketua Relawan Covid-19 yakni bapak Mirshal dengan tujuan
membantu warga dalam mendapatkan ilmu-ilmu dalam bercocok tanam dan
mengembangkan usaha atau industri rumah tangga.
Partisipasi masyarakat Kelurahan Tangkerang Labuai terhadap lingkungannya
cukup baik. Kesadaran masyarakat yang berada di Kelurahan Tangkerang Labuai
juga cukup baik dalam menaati peraturan-peraturan dari Kelurahan Tangkerang
Labuai. Banyak prestasi-prestasi yang telah diukir oleh warga Kelurahan
Tangkerang Labuai seperti juara 3 nasional dalam perlombaan PHBS. Dalam
sektor ekonomi masyarakat Kelurahan Tangkerang Labuai cukup baik dan
kebanyakan masyarakat bekerja dibidang perdagangan, swasta dan pemerintahan.
Kelurahan Tangkerang Labuai memiliki bank sampah resmi yaitu Bank
Sampah Berlian Labuai yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup
dan Kebudayaan (DLHK) Kota Pekanbaru. Bank sampah ini membuka kepada
masyarakat agar dapat menjual sampah yang ada di rumah untuk menjual
kepadanya. Bank Sampah Berlian Labuai juga mengajarkan masyarakat untuk
mengelola sampah contohnya dengan membuat kerajinan tangan yang nantinya
akan bernilai jual.

1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a) Kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang pengolahan limbah-limbah
rumah tangga.
b) Kurangnya penerapan hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
c) Kurangnya penerapan protokol kesehatan dalam era new normal sekarang
ini.
2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana cara menjalankan program kerja utama (pembuatan
kerajinan)?
b) Bagaimana cara menjalankan program kerja pendukung (program
lingkungan hidup bersih dan sehat serta program new normal dan protokol
Covid-19)?

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian


1. Untuk cara menjalankan program kerja utama (pembuatan kerajinan) perlu
diadakannya beberapa kegiatan seperti, pembuatan kerajinan tangan
berbentuk keset kaki dari kain perca, tempat duduk dari ecobrick, bunga hias
dari sampah plastik, dan tempat pensil dari kaleng bekas. Kegiatan ini
dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengetahui
manfaat dan pengelolaan limbah yang sering dibuang.
2. Untuk menjalankan program kerja pendukung (program lingkungan hidup
bersih dan sehata serta program new normal dan protokol Covid-19) terdapat
beberapa kegiatan yaitu video sosialisasi PHBS, pemberian tempat sampah,
penanaman TOGA, pembagian masker, pembuatan handless sanitizer,
pembagian disinfektan, kamis nyemprot, piket kantor lurah, dan pembuatan
tanda parkir. Kegiatan yang kami lakukan bertujuan agar nantinya masyarakat
Kelurahan Tangkerang Labuai dapat memahami perilaku hidup bersih dan
sehat serta dapat mengaplikasikannya. Kemudian disaat Covid-19 ini

2
masyarakat dapat mematuhi seluruh bentuk anjuran dari pemerintahan untuk
menaati protokol kesehatan.

1.4. Manfaat Kegiatan


1. Bagi Mahasiswa
a) Mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari segi sosial,
kepemimpinan, dan ilmu terapan yang tidak kami peroleh dari
bangku perkuliahan.
b) Menumbuhkan rasa kepedulian, kasih sayang, kemanusiaan
terhadap rekan-rekan dan masyarakat sekitar.
c) Melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir
cepat, kritis, dan juga peka terhadap perubahan yang terjadi di
masyarakat sekitar.
2. Bagi Masyarakat
a) Menumbuhkan dorongan peningkatan kepada masyarakat untuk
lebih peka terhadap potensi-potensi yang ada di lingkungan tempat
tinggal dan sekitarnya.
b) Mendorong masyarakat agar lebih menaati dan tertib terhadap
peraturan-peraturan yang ada di kelurahannya.
c) Membiasakan masyrakat untuk dapat hidup sehat dan bersih.
3. Bagi Pemerintah
a) Membantu pemerintah dalam menertibkan masyarakat untuk selalu
menaati protokol kesehatan
4. Bagi Universitas
a) Membangun dan memperluas kerjasama dengan instansi terkait
melalui KUKERTA yang dilaksanakan oleh mahasiswa.

1.5. Masyarakat Sasaran


Kuliah kerja nyata yang kami lakukan tertuju kepada masyarakat yang
belum teredukasi dalam pemanfaatan dan pengelolaan limbah atau sampah

3
dan kepada masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan
selama wabah virus Covid-19 ini dan yang tidak menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat di lingkungan Kelurahan Tangkerang Labuai.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis


A. Kerajinan Tangan

Kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan


barang sepenuhnya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam
upaya pencapaiannya (Wiyadi 1991:95). Sedangkan lebih khusus lagi mengenai
kerajinan tangan menurut wikipedia adalah kegiatan seni yang menitikberatkan
pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering
ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai,
tetapi juga bernilai estetis. Kerajinan Tangan ini dibuat dari daur ulang barang-
barang bekas untuk ditingkatkan nilai gunanya. Daur ulang adalah mengelolah
barang yang tidak terpakai menjadi barang baru (Apriadji 2005).
Pemanfaatan dari mendaur ulang limbah rumah tangga adalah sebagai suatu
tindakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang selalu terjadi di era
sekarang. Permasalahan lingkungan yang terjadi yaitu pencemaran lingkungan
yang disebabkan adanya penumpukan sampah terutama sampah plastik yang
selalu bertambah setiap harinya. Manfaat dari adanya pemanfaatan daur ulang
dari limbah rumah tangga ini yaitu mengurangi pencemaran lingkungan,
mencegah penyakit akibat sampah yang menumpuk, menambah kreativitas dan
keterampilan, menghemat sumber daya alam, meningkatkan pendapatan
masyarakat, dan dapat membuka lapangan pekerjaan.
Di Kelurahan Tangkerang Labuai sampah rumah tangga tetap dimanfaatkan
sebaik mungkin. Hal ini dibuktikan dengan adanya bank sampah. Bank sampah
menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle adalah tempat
pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna
ulang yang memiliki nilai ekonomi. Bank sampah berdiri karena adanya

5
kekhawatiran masyarakat tentang lingkungan yang semakin dipenuhi sampah
seperti sampah organik dan anorganik. Dengan ini bank sampah memiliki tujuan
untuk membantu masyarakat dalam menangani pengolahan sampah di Indonesia
serta membantu untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan
yang bersih dan sehat.
Pemanfaatan sampah-sampah yang ada di bank sampah menjadi kerajinan
tangan memiliki manfaat yaitu dapat membuat lingkungan menjadi lebih bersih
sehingga menjauhkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
kotor sehingga masyarakat bisa sehat dan merasa nyaman. Manfaat lain yang
timbul dari adanya pemanfaatan bank sampah menjadi kerajinan adalah dapat
dijadikan lahan untuk menambah penghasilan dari masyarakat karena kerajinan
yang dibuat tersebut memiliki nilai jual serta bisa juga dapat melatih jiwa
berkreativitas dan berinovasi dari barang yang kebanyakan dibuang kemudian
dijadikan hal yang kreatif dan bernilai guna. Pemanfaatan ini juga diperkuat dari
penelitian Indah Lestari Setiorini yang diberi judul "Pemanfaatan Barang Bekas
Menjadi Kerajinan Tangan Guna Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Desa
Paowan" bahwa pemanfaatan barang bekas dapat dijadikan sebagai alternatif bagi
masyarakat untuk berlaku bijak terhadap sampah sehinngga dapat memberikan
manfaat baik dari segi penggunaan bahan daur ulang barang bekas maupun untuk
peningkatan penghasilan keluarga dengan menjual produk daur ulang yang sudah
dihasilkan.

B. Covid-19

Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan adanya penyakit baru yaitu
COVID-19. Asal mula dari virus ini ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir
Desember tahun 2019. Virus Corona atau Severe Acute Resoiratory Syndrome
Corona Virus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi ini disebut dengan COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan adanya gangguan pada sistem pernapasan, pnemonia akut hingga

6
kematian. Virus corona ini dapat menular kepada manusia. Virus ini dapat
menyerang siapa saja baik bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, ibu
menyusui dan lansia (Alodokter, 2020). Gejala yang ditimbulkan dari virus
COVID-19 ini berupa demam 38o C, batuk kering dan sesak napas. Jika ada orang
yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan
ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-
19, maka orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan diagnosis (Kemkes, 2020).
Dilansir dari situs WHO proses penularan virus corona termasuk melalui
kontak, tetesan, udara, fomite, fekal-oral, darah, ibu ke anak, dan penularan dari
hewan ke manusia. Infeksi virus corona menyebabkan penyakit pernapasan
hingga penyakit parah dan kematian. Sementara itu, terdapat beberapa orang yang
terinfeksi virus namun tidak pernah mengalami gejala atau disebut orang tanpa
gejala (OTG). Oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal untuk mencegah tertular
virus corona, seperti: mencuci tangan dengan benar sesuai anjuran dan setidaknya
selama 20 detik, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh dengan
mengonsumsi makanan sehat, menerapkan jaga jarak dan isolasi mandiri, serta
rutin membersihkan rumah dan melakukan disinfeksi. Karena mata rantai
penularan itu lebih mudah diputus oleh karena kesadaran masing-masing
manusia.

C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk


perwujudan untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi yang kondusif bagi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku agar dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan. Kegiatan ini sebagai suatu upaya untuk menuju perilaku sehat.
Berdasarkan hasil dari Riskesdas 2013 proporsi nasional rumah tangga dengan

7
PHBS baik sejumlah 32,3%. Terdapat 20 Propinsi yang masih memiliki Rumah
Tangga dengan PHBS baik dibawah proporsi nasional.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar mengetahui, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat antara lain
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberikan bayi ASI eksklusif,
menimbang balita secara teratur, menggunakan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur
setiap hari, olahraga secara teratur, tidak merokok di dalam rumah, dan
membuang sampah pada tempatnya.

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan


Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat pengaruh
dari program kerja Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang diselengarakan oleh
Universitas Riau terhadap keterampilan mengelola limbah rumah tangga untuk
pembuatan kerajinan tangan serta dapat mengetahui dan menguraikan pengaruh
tersebut. Selain itu kegiatan ini dipilih karena ingin memanfaatkan adanya bank
sampah di kelurahan Tangkerang Labuai. Pemanfaatan limbah rumah tangga
menjadi kerajinan tangan akan meningkatkan keterampilan masyarakat. Dengan
adanya keterampilan dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi hal
yang lebih bermanfaat seperti kerajinan tangan dapat membuat hal yang dipikir
tidak berguna justru menjadi suatu hal yang dapat bernilai dan menguntungkan.
Kerajinan tangan merupakan kegiatan seni yang menitikberatkan pada
keterampilan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di
lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga
bernilai estetis (Wikipedia). Ketika suatu produk kerajinan tangan yang dibuat itu
berasal dari kreativitas dan inovasi maka akan menghasilkan produk yang
memiliki kualitas yang tinggi dan harga jualnya juga pasti akan tinggi. Sehingga

8
hal ini baik untuk diperluas ke masyarakat untuk membantu masyarakat nantinya
memiliki suatu uasaha yang menjanjikan dari keterampilan yang dimilikinya.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) tahun ini yang dilaksanakan di
tengah wabah Covid-19. Virus Corona atau severe acute resoiratory syndrome
corona virus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi ini disebut dengan COVID-19 (alodokter 2020). Disinilah
mahasiswa dapat berperan untuk membantu memerangi wabah ini dengan
membantu masyarakat agar dapat beradaptasi dengan keadaan saat ini. Di
Kelurahan Tangkerang Labuai mahasiswa membantu dengan melakukan kegiatan
untuk bersama melakukan pencegahan dari virus corona ini. Kegiatan yang
dilakukan seperti menyemprotkan disinfektan ke fasilitas-fasilitas umum yang ada
di Kelurahan Tangkerang Labuai setiap minggunya, mahasiswa memastikan
setiap orang yang memasuki kelurahan Tangkerang Labuai sudah mengikuti
protokol kesehatan seperti mencuci tangan, dicek suhu tubuh dan menggunakan
masker, Serta mahasiswa membantu dalam kegiatan pemberian bantuan sosial
kepada masyarakat. Sehingga dengan tetap menjalankan segala protokol
kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dapat kiranya membantu penyebaran
virus corona dan dengan harapan virus ini segera hilang dari bumi ini.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan suatu upaya untuk membantu
masyarakat untuk berperilaku sehat di kehidupan sehari-hari. Kegiatan perilaku
hidup sehat antara lain pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberikan
bayi ASI eksklusif, menimbang balita secara teratur, menggunakan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan
sayur setiap hari, olahraga secara teratur, tidak merokok di dalam rumah, dan
membuang sampah pada tempatnya.
Penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Dalam
penelitian kuantitatif akan dilakukan uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata oleh mahasiswa terhadap keterampilan
mahasiswa dan masyarakat sekitar dalam memanfaatkan limbah rumah tangga
menjadi kerajinan tangan dan pengaruh mahasiswa dalam membantu masyarakat

9
dan pemerintah dalam memerangi wabah virus corona. Serta dapat membantu
untuk menciptakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan masyarakat.

10
BAB III

METODE PENERAPAN

3.1 Langkah-langkah Kegiatan

Kuliah Kerja Nyata yang kami laksanakann berlangsung selama 30 hari yang
dimulai pada tanggal 10 Juli dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 2020. Kegiatan
ini berlangsung hampir tiap hari dengan jadwal kedatangan rata-rata pada pukul
09.00 WIB dan pulang rata-rata pukul 15.00 WIB. Kegiatan yang kami laksanakan
selalu dibimbing, diawasi, dan diarahkan oleh pembimbing kami di lokasi
KUKERTA. Kegiatan yang kami laksanakan rata-rata bertempat di perpustakaan
di lingkungan kantor lurah, tetapi terkadang kami juga terjun langsung ke
lingkungan masyarakat.

Program kerja yang kami sajikan terdiri dari 3 program kerja dimana terdapat 1
program kerja utama dan 2 program kerja pendukung. Program kerja utama kami
adalah pembuatan kerajnan tangan, sedangkan program kerja pendukung adalah
program lingkungan hidup bersih dan sehat (PHBS) dan program new normal dan
protokol Covid-19. Meskipun terdapat 3 program kerja yang telah kami rancang,
kami juga membantu kelurahan jika ia membutuhkan pertolongan kami. Berikut
disajikan tabel mengenai kegiatan-kegiatan program kerja:

No Nama Program Nama Kegiatan PJ Jadwal kegiatan Pelaksanaan


Kerja Selesai Belum

1. Program utama: Keset kaki dari kain perca Gunawan 10, 13-15 Juli 
pembuatan 2020
kerajinan Tempat duduk dari ecobrik Leni 25, 28 Juli dan 3-4 
Agustus 2020
Bunga hias Fildza 30 Juli 2020 
Tempat alat tulis Hanifah 14 Agustus 2020 
2. Program Pembuatan tempat sampah Keke 6-7 Agustus 2020 

11
pendukung: Penanaman Tanaman Obat Andre 18 Juli 2020 
program hidup Keluarga (TOGA)
bersih dan sehat Video sosialiasi PHBS Verina 14 Agustus 2020 
(PHBS)
3. Program pendukung Pembagian masker Umi 27 Juli 2020 
new normal dan Pembuatan handless sanitizer Shafira 29 Juli 2020 
Covid-19 Pembagian disinfektan Ulya 17 Juli 2020 
Kamis Nyemprot Semua 16,23,30 Juli dan 
anggota 6,13 Agustus 2020
Piket kantor lurah Semua 20-24 Juli 2020 
anggota dan 10-14 Agustus
2020
Pembuatan tanda parkir Semua 11,12,14 Agustus 
anggota 2020
Pembuatan kotak saran Umi 19 Juli 2020 
Membantu penyaluran
Bantuan Sosial Tunai (BST)
Semua
Covid-19 kepada masyarakat 12 Juli 2020 
anggota
penerima bantuan dari PT.
Pos Indonesia

3.2 Teknik Penyelesaian Masalah


Permasalahan pasti akan muncul selama masa KUKERTA, meskipun
permasalahan muncul sebagai anggota KUKERTA haruslah pandai dalam
mencari solusi-solusi yang terbaik terhadap permasalahan tersebut. Seperti
halnya dengan permasalahan untuk mendatangkan orang banyak yang tidaklah
mungkin. Oleh karena itu, solusi yang kami berikan adalah dengan mengganti
sosialisasi melalui virtual, seperti membuat sebuah video sosialisasi PHBS yang
diupload di media sosial.
Permasalahan yang terjadi tidak hanya itu, hal lainnya yang sering terjadi
adalah masyarakat yang tidak memakai masker saat mendatangi kantor lurah
maka untuk menyelesaikan permasalahan ini perlu tindakan yang tegas, seperti
masyarakat tidak diperbolehkan memasuki kantor lurah dan diminta pulang
untuk menjemput maskernya. Kemudian terhadap permasalahan kurangnya
inisiatif dari pihak RW untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan, solusi

12
yang kami berikan adalah dengan membantu relawan Covid-19 untuk
melaksanakan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan ke tempat-tempat umum
dan tempat ibadah.

3.3 Alat Ukur Ketercapaian


No Nama Kegiatan Indikator Keberhasilan

1. Keset kaki dari kain perca  Masyarakat telah mengetahui


bahan kain perca yang cocok
untuk pembuatan keset kaki.
 Masyarakat telah memahami
langkah-langkah dalam proses
pembuatan keset kaki ini.
 Terpakainya keset kaki tersebut
di musholla dan perpustakaan
yang berada di lingkungan
kantor lurah.
2. Tempat duduk dari ecobrick  Masyarakat dapat mengetahui
bahwa limbah botol plastik
ukuran 1,5 liter dapat
dimanfaatkan.
 Masyarakat telah memahami
langkah-langkah dalam proses
pembuatan keset kaki ini.
 Berkurangnya limbah botol
plastik di lingkungan
Kelurahan Tangkerang Labuai.
 Terpakainya tempat duduk
tersebut oleh masyarakat yang
datang ke kantor lurah

13
Tangkerang Labuai.
3. Bunga Hias  Masyarakat mengetahui jenis
plastik yang cocok untuk
dijadikan bahan bunga hias.
 Masyarakat mengetahui
langkah-langkah dalam proses
pembuatan bunga hias ini.
 Terpajangnya bunga tersebut di
meja-meja yang berada di
kelurahan Tangkerang Labuai.
 Berkurangnya sampah plastik
akibat menjadi bahan dasar
dari bunga hias tersebut.
4. Tempat alat tulis  Masyarakat mengetahui bahan
dasar tempat pensil ini.
 Masyarakat mengetahui
langkah-langkah dalam proses
pembuatan tempat pensil
tersebut.
 Terpajangnya tempat pensil
tersebut di meja-meja yang
berada di Kelurahan
Tangkerang Labuai.
 Berkurangnya sampah botol
susu atau makanan kaleng.
5. Pembuatan tempat sampah  Terbaginya tempat sampah
tersebut ke tempat sasaran.
 Terpakainya tempat sampah
oleh masyarakat tersebut.

14
 Masyarakat sudah pintar dalam
membuang sampah sesuai
kriterianya.
6. Penanaman Tanaman Obat  Masyarakat mengetahui jenis-
Keluarga (TOGA) jenis tanaman yang masuk
kategori Tanaman Obat
Keluarga.
 Masyarakat mengetahui media-
media yang cocok untuk
menanam TOGA ini.
 TOGA tersebut mulai tumbuh.
 Masyarakat dapat
memanfaatkan TOGA tersebut.
7. Video sosialiasi PHBS  Terlihatnya jumlah viewers di
youtube dan banyaknya
komentar.
8. Pembagian masker  Terlihat masyarakat yang
sebelumnya tidak memakai
masker untuk keluar rumah,
sekarang masyrakat teah
menggunakannya.
9. Pembuatan handless sanitizer  Dapat mengetahui bahan-bahan
dan alat-alat yang dari handless
sanitizer berbasis sensor
tersebut.
 Mengetahui langkah-langkah
pembuatan handless sanitizer.
 Handless sanitizer tersebut
terpakai di posko relawan

15
Covid-19.
 Dapat membuat sendiri hadless
sainitizer tersebut.
10. Pembagian disinfektan  Masyarakat mengetahui bahan-
bahan yang akan dijadikan
cairan disinfektan.
 Terbaginya cairan disinfektan
kepada masyarakat yang
membutuhkan.
 Cairan disinfektan tersebut
telah disemprotkan ke rumah
masyarakat tersebut.
11. Kamis nyemprot  Fasilitas-fasilitas umum dan
tempat ibadah telah disemprot
cairan disinfektan tersebut.
 Meningkatnya kesadaran
masyarakat terkhusus Ketua
RW dan Ketua RT terhadap
pentingnya penyemprotan
cairan disinfektan tersebut.
12. Piket kantor lurah  Kegiatan ini berhasil dilihat
dari masyarakat yang masuk
kantor lurah telah dicek suhu
tubuhnya, memakai masker,
dan telah mencuci tangan.
13. Pembuatan tempat parkir  Setelah program kerja
pembuatan tanda parkir ini
diselesaikan kemudian
diserahkan kepada pihak

16
Kelurahan Tangkerang Labuai
dan diletakan pada tempatnya.
Terlihat tidak ada kesalahan
pada tempat parkir lagi, yang
roda dua terpakir pada
tempatnya, begitu juga halnya
dengan roda empat.
14. Pembuatan kotak saran  Terletaknya kotak saran
tersebut di meja depan kantor
lurah Tangkerang Labuai.
 Masyarakat menuliskan saran-
sarannya di ketas dan
kemudian dimasukkan ke kotak
saran.
15. Membantu penyaluran Bantuan  Masyarakat mematuhi protokol
Sosial Tunai (BST) Covid-19 kesehatan saat memasuki
kepada masyarakat penerima kawasan kantor lurah dengan
bantuan dari PT. Pos Indonesia
telah diceknya suhu tubuh,
memakai masker, dan jaga
jarak.

17
BAB IV

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Kelurahan Tangkerang Labuai ini merupakan kawasan yang berada di
wilayah perkotaan. Di kelurahan ini, masyarakatnya bekerja dibidang
perdagangan, swasta dan dalam pemerintahan. Dalam bidang perekonomian di
Kelurahan Tangkerang Labuai ini mempunyai potensi yang besar untuk
pengembangan sektor perekonomian. Hal ini terlihat dari banyaknya warung atau
kios, swalayan atau supermarket, rumah makan maupun restoran. Di sisi lain,
masyarakat Tangkerang Labuai juga aktif di berbagai kegiatan masyarakat yang
berupa kegiatan-kegiatan sosial.
Masyarakat juga bersinergi bersama beberapa instansi, seperti DLHK
kota Pekanbaru, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Bhabinkamtibmas atau Babinsa,
serta para anggota PPKBD. Karena di Kelurahan Tangkerang Labuai terdapat
Bank Sampah serta Balai Sakinah yang sangat berguna bagi masyarakat. Tidak
hanya itu, di Kelurahan Tangkerang Labuai juga terdapat Kampung Berseri Astra
yang juga aktif dalam beberapa kegiatan guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Melihat peningkatan kasus Covid-19 setiap harinya kian meningkat,
masyarakat Kelurahan Tangkerang Labuai juga cekatan membentuk satgas
relawan Covid-19 dan mendirikan Posko Covid-19 di Kelurahan Tangkerang
Labuai. Kegiatan ini sangat didukung oleh masyarakat setempat guna mengatasi
dan menghentikan penyebaran virus corona.

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat


Beberapa kegiatan yang digagas oleh masyarakat di kelurahan Tangkerang
Labuai ini memiliki potensi yang besar dalam pemberdayaan masyarakatnya.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya Bank Sampah Berlian Labuai yang

18
bekerjasama dengan DLHK kota Pekanbaru. Dengan adanya Bank Sampah ini
maka dapat meningkatkan potensi pengembangan masyarakat yang berada di
Kelurahan Tangkerang Labuai.
Masyarakat dapat menjual sampah-sampah maupun barang bekas ke bank
sampah untuk didaur ulang oleh pengelola Bank Sampah hingga memiliki nilai
jual. Masyarakat juga dapat mengelola sampah menjadi benda yang layak jual
dengan mengikuti kegiatan pelatihan bersama Bank Sampah. Hasilnya dapat
berupa tas, alas meja, tempat duduk dari ecobricks, kompos dan lain sebagainya.
Dengan begitu, maka potensi masyarakat Kelurahan Tangkerang Labuai dapat
meningkat karena adanya kegiatan pengelolaan sampah yang dapat bernilai jual.
Kelurahan Tangkerang Labuai juga memiliki Balai Penyuluhan Sakinah,
balai ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Kelurahan Tangkerang
Labuai dengan mengadakan penyuluhan ataupun pelatihan bersama instansi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Balai ini juga
memberikan masyarakat edukasi-edukasi seputar pernikahan dini dan sistem
keluarga berencana. Dengan demikian, masyarakat di Kelurahan Tangkerang
Labuai Labuai dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya belum mereka
ketahui.
Pada Kelurahan Tangkerang Labuai juga terdapat Kampung Berseri
Astra, yang mana kampung ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat.
Program ini bergerak dibidang Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan
Kesehatan. Program ini bertujuan untuk mewujudkan wilayah yang bersih,
produktif, sehat, dan cerdas.
Konsep dari Kampung Berseri Astra ini ialah untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri sehingga menjadi pusat pembelajaran dan
meningkatkan kegiatan produktif masyarakat.Salah satu kegiatan produktif yang
terdapat di Kampung Berseri Astra Kelurahan Tangkerang Labuai ini ialah
pembuatan sabun cuci piring yang dibuat oleh masyarakat kelurahan Tangkerang
Labuai. Sabun ini sudah dipasarkan diberbagai tempat. Hal ini tentunya dapat
meningkatkan potensi perkembangan pemberdayaan masyarakat.

19
Kasus Covid-19 kian meningkat setiap hari. Hal ini tentunya harus
diwaspadai oleh masyarakat. Adapun gejala seseorang yang terjangkit virus
Covid-19 ini ialah sebagai berikut: demam, batuk kering, nyeri tenggorokan,
kesulitan bernafas, diare, dan juga nyeri di dada atau dada merasa tertekan.
Namun, apabila kita tidak memiliki ciri-ciri tersebut bukan berarti kita benar-
benar dalam keadaan sehat, ada baiknya kita juga tetap menjaga kesehatan diri.
Karena yang lebih berbahaya ialah ketika seseorang tanpa gejala terkena Covid-
19. Oleh karena itu, ini menjadi tugas dari relawan Covid-19 yang berada di
Kelurahan Tangkerang Labuai untuk memberikan edukasi-edukasi kepada
masyarakat agar tetap patuh mengikuti anjuran pemerintah mengenai protokol
kesehatan.

4.3 Solusi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat


Kegiatan-kegiatan yang terdapat di Kelurahan Tangkerang Labuai telah
dapat meningkatkan potensi pengembangan pemberdayaan masyarakat. Namun, ada
beberapa hal yang harus diperbaiki lagi, seperti meningkatkan semangat masyarakat
untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan produktif. Contohnya mengingatkan
masyarakat untuk dapat memilah sampah organik dan anorganik yang dapat
memudahkan bank sampah dalam mengelola limbah sampah. Selain itu, limbah
sampah organik dapat dikelola menjadi kompos dan untuk sampah anorganik dapat
dijadikan tas dari bungkus. Hal ini haruslah berlangsung secara rutin guna
meningkatkan mutu masyarakat seperti halnya dengan membuat kerajinan dari
sampah-sampah yang terdapat di bank sampah.
Pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini juga menimbulkan perubahan besar
dalam kegiatan bermasyarakat. Kami melihat masih terdapat masyarakat yang abai
terhadap protokol kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat mematuhi
protokol kesehatan dan membatasi kegiatan yang mengumpulkan massa.

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program


Program-program yang telah kami jalankan di Kelurahan Tangkerang Labuai

20
telah selesai dilaksanakan sesuai apa yang telah direncanakan. Semua program
dapat dijalankan tepat pada sasaran dan berjalan dengan baik serta lancar sesuai
dengan sasaran program yang telah kami buat, seperti halnya program :
1. Kerajinan Tangan Keset Kaki
Dalam menjalankan kegiatan ini tingkat ketercapaian sasaran programnya
mencapai 95% karena masyarakat telah mengetahui bahan kain perca yang
cocok untuk pembuatan keset kaki serta masyarakat telah memahami
langkah-langkah dalam proses pembuatan keset kaki ini. Kendala yang
terdapat sekitar 5% dikarenakan kesulitan dalam mencari kain perca yang
akan dijadikan keset kaki sehingga selesai pengerjaannya sedikit memakan
waktu yang lama.
2. Kerajinan Tangan Tempat Duduk Ecobrick
Tingkat ketercapaian sasaran program ini ialah 90% karena berkurangnya
limbah botol plastik di lingkungan kelurahan Tangkerang Labuaid an
masyarakat dapat memanfaatkan limbah plastik yang bernilai jual. Kendala
pada kegiatan ini 10% karena kesulitan dalam membuat tempat duduk dan
kurangnya isian dari botol tersebut sehingga botol tidak kokoh.
3. Pembuatan Bunga Hias
Pembuatan kerjajinan ini berjalan dengan maksimal 100% tidak kendala
sehingga masyarakat paham mengenai langkah-langkah dalam proses
pembuatan bunga hias ini. Dan juga berkurangnya limbah plastik di
kelurahan tangkerang labuai.
4. Tempat Alat Tulis
Kegiatan ini berjalan maksimal 100% tanpa adanya kendala. Hasilnya
dapat dipergunakan di kantor lurah sebagai tempat menaruh alat-alat tulis.
5. Pembuatan Tempat Sampah
Tingkat ketercapaian program 95% dengan hasil terpakainya tempat
sampah tersebut oleh masyarakat dan masyarakat lebih tertib dalam
membuang sampah sesuai kriterianya. Kendala kegiatan ini 5% karena
kurangnya ember cat yang akan dijadikan tempat sampah.

21
6. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tidak adanya kendala dalam proses penanaman Tanaman obat keluarga,
sehingga ketercapaian program ini 100% alhasil masyarakat mengetahui
jenis-jenis tanaman yang masuk kategori Tanaman Obat Keluarga dan
masyarakat mengetahui media-media yang cocok untuk menanam TOGA ini.
7. Video Sosialisasi PHBS
Ketercapaian kegiatan ini ialah 85% yaitu dapat mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Kendalanya 15% karena tim kesulitan dalam mengedit video yang berbentuk
animasi.
8. Pembagian Masker
Ketercapaian pelaksanaan kegiatan ini ialah 100% karena masker
dibagikan secara merata kepada warga-warga sekitar.
9. Pembuatan Handless Sanitizer
Ketercapaian kegiatan ini 90% dikarenakan Handless sanitizer tersebut
terpakai di posko relawan Covid-19, dan dapat membuat sendiri hadless
sainitizer tersebut. Kendala yang dialami 10% karena kesulitan dalam
merangkai sistem sensornya.
10. Pembagian disenfektan
Ketercapaian kegiatan ini sudah maksimal yaitu 100% dikarenakan
terbaginya disenfektan kepada masyarakat secara merata dan masyarakat
menggunakannya unuk mencegah penyebaran covid-19.
11. Kamis Nyemprot
Program yang dilakukan hari kamis tiap mingguannya ini berjalan 97%
dan kendala kegiatannya 3% karena terkadang cuaca hujan.
12. Piket Kantor Lurah
Kegiatan ini berjalan sesuai dengan prosedur 95% karena masyarakat
dapat menaati peraturan yang telah dibuat. Namun terdapat kendala sekitar
5% karna masih ada masyarakat yang tidak mematuhi peraturan.

22
13. Pembuatan Tanda Parkir.
Kegiatan ini berjalan 90% dan kendala kegiatan ini 10% dikarenakan
semen cor untuk penahan tiang parkir tidak kokoh sehingga saat tiang
diangkat semennya hancur, maka proses pengecoran diulang kembali.
14. Pembuatan Kotak Sarat
Ketercapaian program ini telah maksimal yaitu 100%. Kotak surat dapat
digunakan di Kantor Lurah Tangkerang Labuai.
15. Membantu penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 kepada
masyarakat penerima bantuan dari PT. Pos Indonesia
Kegiatan ini berjalan sesuai dengan prosedur 95% karena masyarakat
dapat menaati peraturan yang telah dibuat. Namun terdapat kendala sekitar
5% karena ada beberapa masyarakat yang tidak mematuhi peraturan yaitu
berdesakan saat ingin masuk kawasan kantor sehingga tidak jaga jarak
sempat terjadi.

Secara keseluruhan 15 program yang telah dijalankan dapat berjalan sesuai


ketercapaian yaitu 90% dan kendalanya 10% karena ada beberapa hal yang
dialami ketika melaksanakan program.

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KUKERTA) Balek Kampung Universitas Riau, bertempat di Kelurahan
Tangkerang Labuai, Pekanbaru yang berlangsung dari tanggal 10 Juli sampai 15
Agustus 2020.
Setelah kurang lebih satu bulan program Kuliah Kerja Nyata Balek Kampung
berlangsung, kami dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kukerta yang telah
terprogram bisa berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan meskipun
terdapat perubahan dan penambahan kegiatan. Berdasarkan pengalaman dan kondisi
lapangan yang kami peroleh selama kegiatan Kukerta Balek Kampung, dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
1. Program Kukerta Balek Kampung yang telah terencana dapat berjalan dengan
baik meskipun ada kegiatan yang tidak terlaksana sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan tetapi berubah jadwal akibat faktor kegiatan yang tidak
terencana dan juga sasaran penyelesaian kegiatan yang melenceng.
2. Membentuk mahasiswa lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan yang ada
dan dapat memahami bagaimana hidup dalam bermasyarakat. Selain itu,
mahasiswa dapat memahami bagaimana bekerja dalam sebuah tim dan
bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing serta membentuk jiwa
kepemimpinan.
3. Program Kukerta Balek Kampung dapat meningkatkan ilmu pengetahuan sosial
dalam bermasyarakat serta dapat menumbuhkan jiwa peduli terhadap sesama.
4. Mahasiswa mendapatkan pengalaman ilmu kemasyarakatan yang tidak
didapatkan di bangku kuliah dan masyarakat dapat menyerap ilmu yang dimiliki
mahasiswa dalam meningkatkan wawasan mereka untuk kemudiann diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari:
a) Mengetahui bagaimana menjaga pola hidup yang bersih dan sehat.

24
b) Pentingnya mendaur ulang plastik agar dapat menjaga lingkungan hidup
sekitar.
c) Pentingnya mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
d) Pentingnya menjaga ketertiban umum.

5.2 Rekomendasi
Dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan Kukerta Balek Kampung di
Kelurahan Tangkerang Labuai maka kami akan memberikan rekomendasi dengan
tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi demi kemajuan dalam
meningkatkan taraf dan mutu organisasi. Kami mahasiswa Kukerta Balek Kampung
Universitas Riau memberikan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait
dalam pelaksanaan Kukerta ini yang diharapkan dapat berguna untuk peningkatan
mutu dan kualitas semua pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat
Masyarakat kelurahan Tangkerang Labuai agar dapat selalu mengikuti prosedur
pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan dari kantor lurah terutama dalam
masa pandemi Covid-19.
2. Bagi Pemerintah
Pemerintah hendaknya selalu bersinergi dengan masyarakat baik dalam bentuk
dukungan dan kerjasama yang baik agar seluruh program kerja pemerintah dapat
terlaksana dan tepat sasaran.
3. Bagi Mahasiswa
Setiap anggota harus mempunyai rasa tanggung jawab serta niat dan tujuan yang
baik agar dapat bekerja sama dalam tim agar segala hal yang berkaitan dengan
Kukerta dapat berjalan baik dan lancar. Setiap anggota juga harus disiplin dan
dapat mengelola waktunya sebaik mungkin selama masa Kukerta.

25
4. Bagi Universitas
Dengan adanya pelaksanaan Kukerta ini, universitas diharapkan dapat terus
meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa agar lebih optimal dalam
melaksanakan Kukerta.

26
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gani, Husni. Erni Istiaji. Prita Eka Pratiwi. 2015. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat Using. Jurnal Ikesma
Volume 11 Nomor 1.

Alodokter.com. 2020.Virus Corona. https://www.alodokter.com/virus-corona. (26


Agustus 2020).

Arnani, Mela. 2020. Update Proses Penularan Virus dan Cara Pencegahannya dari
WHO. https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/10/104239965/update-
proses-penularan-virus-corona-dan-cara-pencegahannya-dari-who. (26 Agustus
2020).

Ausrianti, Rizka. Rifka P.A. Defrima O.S. dan Ulfa Suryani. 2020. Edukasi
Pencegahan Covid 19 serta Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada
Pengemudi Ojek Online. Jurnal Peduli Masyarakat Vol. 2 No. 2.

Mirshal, dkk. 2020. Cegah Corona, Relawan Tangkerang Labuai Dibentuk.


Pekanbaru: Riau Pos. (24 Agustus 2020).

Harahap, D. 2020. KKN Mahasiswa UNRI Sukses Berkat Dukungan Pak Lurah Dan
Ketua LPM Tangkerang Labuai. Pekanbaru: Corpnews. (24 Agustus 2020).

Idtesis.com. 2018. Pembahasan Lengkap Teori Bank Sampah Menurut Para Ahli dan
Contoh Tesis Bank Sampah. https://idtesis.com/pembahasan-lengkap-teori-
bank-sampah-menurut-para-ahli-dan-contoh-tesis-bank-sampah/. (25 Agustus
2020).

Irwanto. 2019. Pelatihan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.


Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 hlm 11-23.

Lestari Setiorini, Indah. 2018. Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Kerajinan Tangan
Guna Meningkatkan Kreativitas Masyarakat Desa Paowan. Jurnal Pengabdian
Volume 2 Nomor 1.

27
Pramunita, RD. 2017. http://repository.unpas.ac.id/28072/4/BABB2. (25 Agustus
2020).

Sri Suryani, Anih. 2014. Peran Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah
(Studi Kasus Bank Sampah Malang).

Wahid, Abdul., Nur Afni, Amrullah M., Sri Hastati., dan Abrina M.J. 2019.
Pembinaan Daur Ulang Barang Bekas Menjadi Barang Bermanfaat Sekolah
Dasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 (hlm 66-69).

Wikipedia. 2020. Kriya. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kriya. ( 25 Agustus 2020).

Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases (Covid 19) Sebuah Tinjauan Literatur. Volume
2 Nomor 1.

28
LAMPIRAN

II. Absensi Mahasiswa Kukerta

29
30
31
32
33
II. Dokumentasi Kegiatan

1. Pembuatan Keset Kaki dari Kain Perca

2. Pembuatan Tempat Duduk dari Ecobrick

3. Pembuatan Bunga dari Kantong Plastik dan Vas dari Botol

34
4. Pembuatan Tempat Alat Tulis

5. Pembagian Masker

35
6. Pembuatan dan Pembagian Cairan Disinfektan

7. Pembuatan Tempat Sampah Organik dan Non Organik

8. Pembuatan Tanda Parkir

36
9. Penyemprotan Cairan Disinfektan

10. Piket Kantor Lurah

11. Pembuatan Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

37
12. Pembuatan Handless Sanitizer Berbasis Sensor

13. Pembuatan Kotak Saran

14. Membantu penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 kepada masyarakat
penerima bantuan dari PT. Pos Indonesia

38
III. Publikasi Media

Publikasi Media Massa Cetak Maupun Eloktronik


Jenis Publikasi : Elektronik
Nama Media : Corpsnews
Tanggal Terbit : 29 Juli 2020
Link : https://corpsnews.com/2020/07/29/kkn-mahasiswa-unri-
sukses-berkat-dukungan-pak-lurah-dan-ketua-lpm-tangkerang-labuai/

Lampiran :

BLOG (https://kukertaunritangkeranglabuai2020.blogspot.com/)

39
YOUTUBE (https://www.youtube.com/channel/UCxfbv1kNosZLK4ifbK7Kybg)

INSTAGRAM
(https://www.instagram.com/kukerta_tangkeranglabuai/?igshid=hpmb80c772a1
)

40

Anda mungkin juga menyukai