M. K. Praktikum Biokimia
LIPID 2
Oleh:
Elissa Soraya K / 0106520017
Euis Ratna Komala / 0106520006
Putri Wardah / 0108520028
Rafa Isnaini / 0106520020
Vina Nurfitria / 0106520015
Asisten :
Aliffah Nurria, S.Gz
Dosen Pengampu :
Zakia Umami, S.Gz., M.Si
DAFTAR TABEL i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II DASAR TEORI 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 5
65
3.1 Alat-alat yang Digunakan 5
6
3.2 Bahan-bahan yang Digunakan 5
6
3.3 Gambar Alat 5
6
3.4 Prosedur Percobaan 67
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tabung Reaksi 65
Gambar 2. Kaki Tiga 65
Gambar 3. Lampu Bunsen 75
Gambar 4. Kawat Kasa 76
Gambar 5. Pipet Ukur 76
Gambar 6.Percobaan Uji Ketidakjenuhan 76
Gambar 7. Percobaan Penyabunan 87
Gambar 8. Struktur molekul asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh 8 9
Gambar 9. Struktur Lipoprotein 1411
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2
BAB II
DASAR TEORI
Lipid atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan
dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti
(eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun
utama lipid adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang
bisa beragam jenisnya. Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida,
asam lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang
mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa
terpenoid/isoprenoid serta derivate steroida. Lipid sering berupa senyawa kompleks
dengan protein (Lipoprotein) atau karbohidrat (Glikolipid). Lipid merupakan
komponen membran plasma, hormon, dan vitamin.Meskipun lipid secara umum
didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada pelarut organik yang
cenderung non-polar seperti etanol, eter, dan kloroform, namun terdapat beberapa
golongan lipid yang larut pada pelarut polar (Panangan, 2011).
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hari, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
energi. Asam lemak penyusun lipida ada dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C pada
rantai yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa adisi) (Panangan, 2011).
Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan
antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak
berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan
minyak tersusun oleh asam lemak tidak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-
bahan yang tidak larut dalam air (Panangan, 2011).
Asam lemak tidak jenuh pada lemak atau minyak berada dalam dua bentuk
isomer cis dan trans. Asam lemak tidak jenuh biasanya berada dalam bentuk cis,
hanya sedikit yang berada dalam bentuk trans. Asam lemak trans dihasilkan dari
proses hidrogenasi parsial dari minyak tumbuhan dan minyak ikan. Jumlah yang
3
sedikit juga ditemukan pada lemak hewan ruminansia, sebagai hasil biohidrogenasi
asam lemak tidak jenuh ganda dari enzim mikroba pada lambung ruminansia
(Kapitan, 2013).
Lipid memiliki fungsi di dalam tubuh, diantaranya adalah menghasilkan
energi yang dibutuhkan tubuh, menghasilkan asam lemak esensial, pelumas di
antara persendian, membantu pengeluaran sisa makanan, dan memberi kepuasan
cita rasa. Lipid merupakan sumber energi yang pekat, 1 gram lipid memberikan 9
gram kalori (Suhardjo, 2010).
Uji ketidakjenuhan berfungsi untuk mengetahui asam lemak yang diuji
jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iodine. Asam lemak jenuh
dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya.
Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi
positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam
lemak, lalu berubah warna menjadi bening. Warna merah yang memudar
menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam
lemak. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi Iod Hubl akan mengoksidasi asam lemak
yang memiliki ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna
merah muda yang memudar selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tidak
jenuh telah mereduksi pereaksi Iodine (Islami, 2015).
Sedangkan uji penyabunan adalah suatu proses hidrolisis lemak dan minyak
dengan alkali yang mengakibatkan putusnya ikatan ester dan menghasilkan gliserol
dan garam asam lemak. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut reaksi
penyabunan atau saponifikasi, prinsip dalam proses saponifikasi yaitu lemak akan
terhidrolisis oleh basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Sabun dapat
terbentuk dari bahan utama yaitu soda (sodium hidroksida) dan minyak. Pada saat
proses penyabunan dilakukan pemanasan sehingga bisa diketahui banyaknya busa
yang dihasilkan (Sakinah, 2011).
4
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
5
Gambar 4. Kawat Kasa
2. Percobaan 2 : Penyabunan
7
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Gambar 8. Struktur molekul asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh
Karakteristik
No. Substrat Uji Warna Daya Sifat
9
Sabun Busa Membersihkan
1. Minyak Sayur Putih Kekuningan +++ Baik
2. Minyak Kacang Kuning + Cukup
3. Minyak Zaitun Putih Kekuningan ++ Baik
10
BAB V
JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh!
Jawaban:
Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan
melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada
gugus hidrokarbonnya, sedangkan asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan
rangkap. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan
timbulnya warna merah asam lemak, lalu berubah warna menjadi bening
(Islami, 2015).
Ketidakjenuhan asam lemak patut dipertimbangkan karena asupan jenis
asam lemak dalam tubuh terkait dengan aspek kesehatan.
12
BAB VI
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Busyinger, Grace, 2004, CRC Handbook Of Chemistry and Physics,
Erlangga, Jakarta
Chang, Raymond, 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti edisi ketiga
jilid2, Erlangga, Jakarta.
Fessenden, 1982, Bilangan Saponifikasi, Gramedia, Jakarta.
Fitriana Y., Ardhista S. F. 2019. Uji Lipid pada Minyak Kelapa, Margarin,
dan Gliserol. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Islami A. S. 2015. Uji Kelarutan dan Uji Ketidakjenuhan. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Kapitan, O. 2013. Analisis Kandungan Asam Lemak Trans dalam Minyak
bekas. Jurnal Kimia Terapan. Vol 1(1), 17-31.
Khoirunisa. 2014. Asam Lemak. Bandung: Universitas Pasundan.
Panangan, dkk. 2011. Analisis Kualitatifdan Kuantitatif Asam Lemak Tak
Jenuh Omega-3 dari Minyak Ikan. Jurnal Penelitian Sains. Vol
14(4), 38-42.
Suci Qadrianty Sakinah. 2011. Lipid. Laboratorium Terpadu Kesehatan
ABORATORIUM Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makassar.
Suhardjo. 2010. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius.
14
LAMPIRAN
15