Anda di halaman 1dari 8

Refleksi Diri Kuliah Umum Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat Intermediet

FKM UI, 19 September 2020.

Moderator : Dr. Robiana Modjo, SKM., M.Kes

Narasumber:

1. Dr. Ede Surya Darmawan S.K.M., M.D.M; dengan materi Isu Terkini Ahli Kesehatan
Masyarakat
2. dr. Agustin Kusumayati M.Sc., Ph.D; dengan materi Profesi Kesehatan Masyarakat di Era
Normal Baru Akibat Pandemi Covid-19
3. Dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc; dengan materi Intermediate PH

Wabah covid-19 sampai saat ini masih terus melanda dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan di
tanggal 20 September ini, Indonesia telah melaporkan 244.676 kasus COVID-19, nomor dua
terbesar di Asia Tenggara1. Begitu cepatnya penyebaran wabah ini membuat pemerintah
Indonesia membuat upaya preventif, kuratif, dan promotif kepada warga negara di masa pandemic.
Penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, akan tetapi memerlukan
kerjasama menyeluruh antar komponen bangsa untuk mengimplementasikan protokol covid19
sesuai dalam lingkup serta tugas tanggung jawabnya masing – masing.

Salah satu sektor yang sekarang menjadi isu prioritas cluster raksasa COVID-19 adalah
Perkantoran dan Perusahaan. Dari data yang penulis peroleh2, terdapat 68 Kantor Perusahaan yang
pekerjanya terkonfirmasi positif COVID19. Banyak cara pencegahan yang dilakukan oleh masing
– masing perusahaan dalam menghadapi pandemic, antara lain :

a. Pembagian Jam masuk kerja (Shift)


b. Pembatasan jumlah pekerja yang WFO
c. Monitoring & Pemeriksaan kesehatan berkala (RT/PCR)
d. Peniadaan fasilitas makan dan minum kantor
e. dll

Dengan diberlakukannya pencegahan tersebut, pasti akan berpengaruh terhadap kelancaran


operasional dan pendapatan perusahaan. Tidak sedikit juga perusahaan yang mengambil jalan
PHK SDM untuk mengurangi beban pengeluaran (financial) di masa pandemic. Salah satu contoh
sederhana dan menarik menurut penulis adalah di bidang transportasi online. Di bulan Juni 2020,
Gojek memutuskan hubungan kerja 430 orang karyawannya (9% dari total karyawan seluruhnya)
untuk 2 layanan GoLife & GoFood Festival3. Kedua layanan tersebut dihentikan karena
membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan
terakhir. Keputusan PHK tersebut dibarengin dengan meningkatnya jumlah karyawan di GoJek
yang fokus di layanan transportasi, dan pesan makanan. Peningkatan tersebut karena banyaknya
permintaan beli makanan online dan adanya peralihan profesi karyawan yang sebelumnya di
layanan GoLife beralih ke GoJek. Selain transportasi online, banyak pekerja yang terkena PHK
beralih profesi menjadi pedagang dadakan. Akhir – akhir ini semakin banyak kita temui kios/stand
baru jualan di pinggir jalan. Dari riset yang dilakukan oleh penulis di semester 1 tahun 2020,
mayoritas dari mereka memilih berdagang karena PHK perusahaan. Dengan kata lain, pekerjaan
dalam bidang layanan transportasi dan berdagang, merupakan salah satu solusi pekerjaan yang
bisa mereka upayakan di kala pandemic COVID19.

Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, bidang transportasi dan dagang pasti membutuhkan
bahan bakar sebagai penggerak. Maka dari itu, penulis meyakini pentingnya kelancaran distribusi
bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu faktor penting yang tidak bisa diremehkan baik
oleh pemerintah, perusahaan dan masyarakat di kala pandemic COVID-19 berlangsung.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Oil & Gas, khususnya transportasi BBM, terus
konsisten dalam menjamin ketersediaan pasokan BBM di seluruh pelosok negeri, meski pandemic
covid19 belum menunjukkan adanya tanda – tanda segera berakhir. Salah satu moda transportasi
yang digunakan oleh perusahaan tersebut dalam pendistribusian BBM ke industri dan masyarakat
adalah menggunakan Mobil Tangki.

Gambar 1. Contoh Mobil Tangki yang beroperasi di Indonesia

Proses pendistribusian melalui mobil tangki bergantung kepada beberapa aspek, salah satunya
ketersediaan Awak Mobil Tangki (AMT) yang kompeten dan fit. Dengan keterbatasan jumlah
mobil tangki dan AMT yang ada, dan banyaknya industry (pabrik) serta agen penyalur masyarakat
(SPBU) yang butuh pasokan BBM, perusahaan harus bisa mengatur ritase pengiriman dan jadwal
kerja AMT dengan cepat dan tepat. Selain itu, dari data yang penulis peroleh mulai dari tahun 2017
sd 20184, kecelakaan Mobil Tangki diakibatkan oleh 3 faktor, yaitu Manusia (55%), Mekanis
(35%, dan Eksternal (10%). Dari dominasi faktor manusia tersebut, penulis juga memperoleh
data mengapa manusia bisa menjadi penyebab dominan kecelakan mobil tangki, yaitu sbb :
perilaku pengemudi (56%), kelelahan (31%), kompetensi AMT (9%) dan Fraud (4%). Dari
data tersebut, penulis akan menggunakan konsep Integration of Cell, Self, and Society5 terhadap
Awak Mobil Tangki secara umum untuk menelaah lebih dalam terkait 3 tingkatan kesehatan
tersebut dan menentukan strategi upaya pengendalian COVID-19 di perusahaan.

Dari kuliah umum tanggal 19 September 2020 dan data yang penulis peroleh di lapangan, penulis
mencoba mengkorelasikannya dengan judul tesis, yaitu “Evaluasi Audit Sistem Manajemen
Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD) dalam mengurangi tingkat kecelakaan
transportasi Mobil Tangki”. Penulis tertarik untuk meneliti tesis tersebut, karena kelancaran
distribusi BBM pasti berpengaruh terhadap kelancaran penanganan pandemic COVID 19,
kestabilan kondisi perekonomian negara, berlangsungnya roda perekomian masyarakat serta
behaviour masyarakat dalam mengurangi cluster COVID19. Secara garis besar, tujuan penulis
meneliti hal diatas adalah sbb :

1. Penulis ingin mengevaluasi model audit SMKTD yang sudah berjalan. Apakah audit yang
ada telah efektif untuk mengurangi angka kecelakaan, atau perlu ada modifikasi klausul /
tambahan klausul baru di dalam checklist auditnya.
2. Penulis ingin mengetahui apakah perusahaan telah memasukkan kebijakan pengananan
COVID 19 ke dalam program kerja (sebelum, selama dan setelah pandemic) dan di dalam
audit SMKTD tersebut.

Penulis juga tertarik untuk melihat bagaimana perusahaan mengadopsi five levels of prevention6
tersebut ke dalam Audit SMKTD7. Sebagai informasi, audit SMKTD merupakan tools yang
digunakan perusahaan transportasi darat dalam mengevaluasi implementasi tingkat keselamatan
di divisi transportasi. Audit tersebut mencakup beberapa pilar yang saling menunjang satu sama
lain, yaitu sbb :
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Manajemen Pengemudi Manajemen Risiko Manajemen Kendaraan Manajemen HSE Manajemen Kontraktor
Perjalanan & Peralatan
Perekrutan Identifikasi Bahaya Manajemen Komitmen dan Monitoring Kinerja
dan Penilaian Risiko Kendaraan Kepemimpinan Kontraktor
Perjalanan
Reward & Punishment Mitigasi Peralatan Keselamatan Kebijakan & Sasaran Tahapan Manajemen
Kendaraan HSE Kontraktor
Pelatihan Peta Risiko Perjalanan Organisasi dan Vetting & Seleksi
Sumber Daya
Paspor Pengemudi Sosialisasi Manajemen Risiko Penggabungan Kinerja
Pemantauan Perilaku Perencanaan Audit Kontraktor
Berkendara
Kebijakan Sabuk Penerapan dan Pengawasan &
Pengaman Pemantauan Evaluasi
Kebijakan Telepon Audit
Genggam
Kebijakan Fit to Work Tinjauan Manajemen
Pengendalian
Kelelahan (Fatigue
Control)
Media Komunikasi
Internal
Sebagai penutup dari tulisan refleksi ini, penulis ingin menyampaikan ulang pentingnya kolaborasi
antar komponen bangsa dalam mematuhi protokol yang ditetapkan, serta berperan aktif sesuai
dengan lingkup dan tanggung jawab masing - masing agar konsep Host – Agent – Environment7
dapat berjalan seimbang sampai vaksin / obat yang teruji klinis ditemukan.

Referensi :

1. https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_pandemic_in_Indonesia
2. https://jakarta.bisnis.com/read/20200728/77/1272123/ini-daftar-68-klaster-covid-19-
perkantoran-di-jakarta-dengan-440-kasus
3. https://star.grid.id/read/452210618/masa-pandemi-corona-menjadi-semakin-sulit-gojek-
hentikan-dua-layanan-ini-hingga-phk-ratusan-karyawannya?page=all
4. Data Kecelakaan Mobil Tangki Fuel Terminal Ujungberung - Bandung
5. Julian M.Saad & James O Prochaska, A Philosophy of Health As a Universal Value,
Palgrave Communication, 2020
6. Leavell & Clark “Preventive Medicine for The Doctor ini His Community,1953”
7. Panduan Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD) Truk Tangki
BBM No. A-110/F00200/2017-S9 PT PERTAMINA (Persero) Direktorat Pemasaran
Tahun 2017 revisi ke 0
Nama Mahasiswa : Clint Devan Yogama
NPM : 2006610514
Jurusan : S2 K3 – PJJ Tahun 2020

NOTE : PROBLEM TREE ANALYSIS & POTENSI SOLUSI TERLAMPIR DI HALAMAN


TERAKHIR
PROBLEM TREE ANALYSIS

Causes Core Problem Effects

tingkat pengangguran &


PHK pekerja kriminal tinggi UKM
Penanganan covid oleh bangkrut
pemerintah terganggu
Warga Kesulitan mencari raw
Pendapatan
material produksi UKM
menurun Unjuk Rasa / Ketidakpercayaan
Protes SPBU kosong Supply pasar terganggu stakeholder
Perusahaan stop
operasi
Supply BBM ke SPBU & Jumlah Aset Mobil tangki
Industri terganggu berkurang

KECELAKAAN MOBIL
TANGKI

Perilaku Kondisi Kompetensi AMT Fraud


AMT AMT

Psikologi
(stress) Unfit Fatigue Kurang Trainer tidak Pendapatan
Pelatihan kompeten menurun

Faktor Permasalahan
bawaan keluarga / rekan Jumlah AMT
Virus Jam kerja berlebih Keterbatasan
kerja komorbid
terbatas anggaran

Rest Area Gaya hidup Bawaan /


tidak layak tidak sehat Genetik
Jarak Penanganan Penjualan
pengiriman covid19 menurun
Penerapan jauh
protokol covid Lingkungan sekitar Gangguan di
kurang tidak sehat perjalanan
Pembatasan
transportasi
Kurang Kerusakan
memahami Cuaca
kendaraan
protocol covid
POTENSI SOLUSI POKOK MASALAH

PIHAK – PIHAK TERKAIT


5 Level Prevention Perusahaan Pemerintah Pengusaha SPBU Masyarakat Keluarga Lembaga Pendidikan Awak Mobil Tangki
Leavell & Clark
Health Promotion 1. Promosi massif melalui 1. Promosi massif melalui 1. Penyediaan ruang transit 1. Menjadi agen sosialisasi 1. Selalu mengingatkan 1. Edukasi PHBS dan 3M 1. Terapkan gaya hidup
media – media yang media – media yang AMT yang sesuai pentingnya PHBS melalui PHBS dan gaya hidup kepada anak didik / sehat (kurangi
tersedia (kebijakan, safety tersedia (Kem. Kominfo) standar protokol media sosial sehat kepada suami pelajar merokok, rutin
talk, broadcast, poster, dll) 2. Pelaksanaan simulasi COVID19 2. Monitoring kesehatan (AMT) 2. Batasi tugas & waktu olahraga, ,dll)
2. Penyediaan ruang istirahat keadaan darurat bersama 2. Verifikasi kesehatan berkala melalui RT RW 2. Penyediaan makanan belajar, jangan berlebihan 2. Hindari kegiatan
AMT yang sesuai standar perusahaan dengan AMT sebelum datang ke atau kelurahan setempat sehat di rumah sehingga pelajar kurang kumpul – kumpul.
protokol covid19 skenario keterbatasan SPBU 3. Penyediaan nomor telepon Upayakan masak berolahraga Apabila tidak bisa
3. Evaluasi dan penyediaan armada dan awak mobil 3. Penyediaan snack sehat penting di tiap rumah sendiri. 3. Mengadakan webinar dihindari, pastikan
sarana hygiene + sanitasi tangki di kala pandemic di ruang transit SPBU 4. Peduli dengan kondisi 3. Terapkan aturan kesehatan untuk protokol 3M dipatuhi
lingkungan di perusahaan (Kem. Perhubungan & sekitar, apabila ada kebersihan diri setelah masyarakat umum melalui 3. Konsultasi ke
4. Penyediaan konseling Kem. ESDM) kerumunan agar dilaporkan kerja (contoh : mandi) kerjasama dengan televisi perusahaan atau
kesehatan 3. Penyediaan platform ke pihak terkait sebelum masuk nasional/swasta rumah sakit apabila
5. Penyediaan Sertifikasi khusus untuk pelaporan 5. Menjalin silaturahmi rumah/interaksi 4. Ajarkan pola hidup unift/gejala mengarah
Defensive Driving kepada kondisi kelayakan armada sesame warga dan saling dengan keluarga sederhana kepada anak ke covid
AMT dan kesehatan awak mobil membantu persediaan 4. Jaga kondisi psikologi didik/pelajar 4. Pola hidup sederhana.
tangki secara realtime makanan ketika ada warga suami (AMT) ketika 5. Komunikasi intens dengan Kurangi jajan di luar.
(Kem. BUMN & Kem. yang reaktif/positif di rumah pemerintah terkait Membawa bekal
ESDM) 6. Pola hidup sederhana 5. Pola hidup sederhana penanggulangan sendiri
COVID19
Specific Protection 1. Penyediaan APD Awak 1. Komunikasi dengan 1. Penyediaan APD 1. Memakai masker ketika di 1. Lakukan pendataan 1. Selalu memakai APD
Mobil Tangki dan berbagai pihak terkait tambahan di SPBU luar rumah warga secara rutin ketika bekerja
penunjang operasi di untuk pengembangan (sarung tangan, masker, 2. Lakukan pendataan warga baik pendatang dan 2. Menerapkan PHBS
lapangan vaksin/obat COVID 19 dll) secara rutin baik pendatang pribumi dan 3M
2. Pelaksanaan Rapid 2. Jalin koordinasi yang 2. Melakukan dan pribumi 2. Kerjasama dengan
test/PCR secara berkala solid antar pemerintahan pendampingan dan pemerintah setempat
3. Absen Geotagging pusat dan daerah, sosialisasi safe work untuk melakukan
4. Kerjasama dengan rumah khususnya untuk PSBB & practice kepada AMT isolasi mandiri/warga
sakit untuk tempat bantuan sosial ketika bongkar BBM di ketika ada kasus
isolasi/karantina 3. Evaluasi berkala SPBU positif/reaktif
ketersediaan Rumah 3. Membagikan masker dan
Sakit, Dokter dan tempat leaflet PHBS ke warga
pemakaman umum sekitar sebagai bentuk
4. Evaluasi berkala jumlah Corporate Social
stok APD petugas yang Responsibility (CSR)
menangani Covid (dokter,
perawat, perawat
jenazah,ambulance, dll)

EDPT 1. Penyediaan petugas 1. Membuat platform Penyediaan nomor telepon Kerjasama dengan pemerintah
Kesehatan di lokasi kerja pelacakan/trace kontak darurat (rumah sakit rujukan setempat untuk melakukan
2. Kerjasama dengan Rumah erat yang terintegrasi dan perusahaan). Sebagai isolasi mandiri/warga ketika
Sakit rujukan antar daerah antisipasi ketika ditemukan ada kasus positif/reaktif
3. Upskilling berkala petugas 2. Sosialisasi massif kepada AMT unfit di area SPBU
kesehatan tentang masyarakat tentang alur
penanganan pasien pelaporan dan
covid19 dan kecelakaan penanganan ketika
kerja menemui kasus
positif/reaktif
Disability Limitation 1. Review prosedur 1. Memastikan ketersediaan
penanganan pekerja yang peralatan dan petugas
unfit medis serta seluruh
2. Kerjasama dengan rumah penunjangnya selalu siap
sakit rujukan yang sedia
terpercaya dan cepat 2. Terbuka dalam menerima
penanganannya saran masukan dari ahli /
lembaga kesehatan terkait
penanganan pasien COVID
19
Rehabilitation 1. Menyediakan wadah Kerjasama dengan televisi 1. Selalu menerapkan PHBS Menyediakan wadah sharing
sharing session di nasional/swasta untuk dan 3M session melalui webinar
perusahaan. Narasumber menyediakan wadah sharing 2. Memberikan edukasi ke nasional dengan Narasumber
dari pekerja yang telah bagi warga negara yang telah tetangga / warga sekitar warga yang telah sembuh dari
sembuh dari covid19. sembuh dari covid19 (apa terkait pengalaman proses covid19.
2. Monitoring berkala yang dialami dan bagaimana penyembuhan covid19
kondisi kesehatan cara penanganannya)
pekerja eks covid19

Anda mungkin juga menyukai