Narasumber:
1. Dr. Ede Surya Darmawan S.K.M., M.D.M; dengan materi Isu Terkini Ahli Kesehatan
Masyarakat
2. dr. Agustin Kusumayati M.Sc., Ph.D; dengan materi Profesi Kesehatan Masyarakat di Era
Normal Baru Akibat Pandemi Covid-19
3. Dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc; dengan materi Intermediate PH
Wabah covid-19 sampai saat ini masih terus melanda dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan di
tanggal 20 September ini, Indonesia telah melaporkan 244.676 kasus COVID-19, nomor dua
terbesar di Asia Tenggara1. Begitu cepatnya penyebaran wabah ini membuat pemerintah
Indonesia membuat upaya preventif, kuratif, dan promotif kepada warga negara di masa pandemic.
Penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, akan tetapi memerlukan
kerjasama menyeluruh antar komponen bangsa untuk mengimplementasikan protokol covid19
sesuai dalam lingkup serta tugas tanggung jawabnya masing – masing.
Salah satu sektor yang sekarang menjadi isu prioritas cluster raksasa COVID-19 adalah
Perkantoran dan Perusahaan. Dari data yang penulis peroleh2, terdapat 68 Kantor Perusahaan yang
pekerjanya terkonfirmasi positif COVID19. Banyak cara pencegahan yang dilakukan oleh masing
– masing perusahaan dalam menghadapi pandemic, antara lain :
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, bidang transportasi dan dagang pasti membutuhkan
bahan bakar sebagai penggerak. Maka dari itu, penulis meyakini pentingnya kelancaran distribusi
bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu faktor penting yang tidak bisa diremehkan baik
oleh pemerintah, perusahaan dan masyarakat di kala pandemic COVID-19 berlangsung.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Oil & Gas, khususnya transportasi BBM, terus
konsisten dalam menjamin ketersediaan pasokan BBM di seluruh pelosok negeri, meski pandemic
covid19 belum menunjukkan adanya tanda – tanda segera berakhir. Salah satu moda transportasi
yang digunakan oleh perusahaan tersebut dalam pendistribusian BBM ke industri dan masyarakat
adalah menggunakan Mobil Tangki.
Proses pendistribusian melalui mobil tangki bergantung kepada beberapa aspek, salah satunya
ketersediaan Awak Mobil Tangki (AMT) yang kompeten dan fit. Dengan keterbatasan jumlah
mobil tangki dan AMT yang ada, dan banyaknya industry (pabrik) serta agen penyalur masyarakat
(SPBU) yang butuh pasokan BBM, perusahaan harus bisa mengatur ritase pengiriman dan jadwal
kerja AMT dengan cepat dan tepat. Selain itu, dari data yang penulis peroleh mulai dari tahun 2017
sd 20184, kecelakaan Mobil Tangki diakibatkan oleh 3 faktor, yaitu Manusia (55%), Mekanis
(35%, dan Eksternal (10%). Dari dominasi faktor manusia tersebut, penulis juga memperoleh
data mengapa manusia bisa menjadi penyebab dominan kecelakan mobil tangki, yaitu sbb :
perilaku pengemudi (56%), kelelahan (31%), kompetensi AMT (9%) dan Fraud (4%). Dari
data tersebut, penulis akan menggunakan konsep Integration of Cell, Self, and Society5 terhadap
Awak Mobil Tangki secara umum untuk menelaah lebih dalam terkait 3 tingkatan kesehatan
tersebut dan menentukan strategi upaya pengendalian COVID-19 di perusahaan.
Dari kuliah umum tanggal 19 September 2020 dan data yang penulis peroleh di lapangan, penulis
mencoba mengkorelasikannya dengan judul tesis, yaitu “Evaluasi Audit Sistem Manajemen
Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD) dalam mengurangi tingkat kecelakaan
transportasi Mobil Tangki”. Penulis tertarik untuk meneliti tesis tersebut, karena kelancaran
distribusi BBM pasti berpengaruh terhadap kelancaran penanganan pandemic COVID 19,
kestabilan kondisi perekonomian negara, berlangsungnya roda perekomian masyarakat serta
behaviour masyarakat dalam mengurangi cluster COVID19. Secara garis besar, tujuan penulis
meneliti hal diatas adalah sbb :
1. Penulis ingin mengevaluasi model audit SMKTD yang sudah berjalan. Apakah audit yang
ada telah efektif untuk mengurangi angka kecelakaan, atau perlu ada modifikasi klausul /
tambahan klausul baru di dalam checklist auditnya.
2. Penulis ingin mengetahui apakah perusahaan telah memasukkan kebijakan pengananan
COVID 19 ke dalam program kerja (sebelum, selama dan setelah pandemic) dan di dalam
audit SMKTD tersebut.
Penulis juga tertarik untuk melihat bagaimana perusahaan mengadopsi five levels of prevention6
tersebut ke dalam Audit SMKTD7. Sebagai informasi, audit SMKTD merupakan tools yang
digunakan perusahaan transportasi darat dalam mengevaluasi implementasi tingkat keselamatan
di divisi transportasi. Audit tersebut mencakup beberapa pilar yang saling menunjang satu sama
lain, yaitu sbb :
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Manajemen Pengemudi Manajemen Risiko Manajemen Kendaraan Manajemen HSE Manajemen Kontraktor
Perjalanan & Peralatan
Perekrutan Identifikasi Bahaya Manajemen Komitmen dan Monitoring Kinerja
dan Penilaian Risiko Kendaraan Kepemimpinan Kontraktor
Perjalanan
Reward & Punishment Mitigasi Peralatan Keselamatan Kebijakan & Sasaran Tahapan Manajemen
Kendaraan HSE Kontraktor
Pelatihan Peta Risiko Perjalanan Organisasi dan Vetting & Seleksi
Sumber Daya
Paspor Pengemudi Sosialisasi Manajemen Risiko Penggabungan Kinerja
Pemantauan Perilaku Perencanaan Audit Kontraktor
Berkendara
Kebijakan Sabuk Penerapan dan Pengawasan &
Pengaman Pemantauan Evaluasi
Kebijakan Telepon Audit
Genggam
Kebijakan Fit to Work Tinjauan Manajemen
Pengendalian
Kelelahan (Fatigue
Control)
Media Komunikasi
Internal
Sebagai penutup dari tulisan refleksi ini, penulis ingin menyampaikan ulang pentingnya kolaborasi
antar komponen bangsa dalam mematuhi protokol yang ditetapkan, serta berperan aktif sesuai
dengan lingkup dan tanggung jawab masing - masing agar konsep Host – Agent – Environment7
dapat berjalan seimbang sampai vaksin / obat yang teruji klinis ditemukan.
Referensi :
1. https://en.wikipedia.org/wiki/COVID-19_pandemic_in_Indonesia
2. https://jakarta.bisnis.com/read/20200728/77/1272123/ini-daftar-68-klaster-covid-19-
perkantoran-di-jakarta-dengan-440-kasus
3. https://star.grid.id/read/452210618/masa-pandemi-corona-menjadi-semakin-sulit-gojek-
hentikan-dua-layanan-ini-hingga-phk-ratusan-karyawannya?page=all
4. Data Kecelakaan Mobil Tangki Fuel Terminal Ujungberung - Bandung
5. Julian M.Saad & James O Prochaska, A Philosophy of Health As a Universal Value,
Palgrave Communication, 2020
6. Leavell & Clark “Preventive Medicine for The Doctor ini His Community,1953”
7. Panduan Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD) Truk Tangki
BBM No. A-110/F00200/2017-S9 PT PERTAMINA (Persero) Direktorat Pemasaran
Tahun 2017 revisi ke 0
Nama Mahasiswa : Clint Devan Yogama
NPM : 2006610514
Jurusan : S2 K3 – PJJ Tahun 2020
KECELAKAAN MOBIL
TANGKI
Psikologi
(stress) Unfit Fatigue Kurang Trainer tidak Pendapatan
Pelatihan kompeten menurun
Faktor Permasalahan
bawaan keluarga / rekan Jumlah AMT
Virus Jam kerja berlebih Keterbatasan
kerja komorbid
terbatas anggaran
EDPT 1. Penyediaan petugas 1. Membuat platform Penyediaan nomor telepon Kerjasama dengan pemerintah
Kesehatan di lokasi kerja pelacakan/trace kontak darurat (rumah sakit rujukan setempat untuk melakukan
2. Kerjasama dengan Rumah erat yang terintegrasi dan perusahaan). Sebagai isolasi mandiri/warga ketika
Sakit rujukan antar daerah antisipasi ketika ditemukan ada kasus positif/reaktif
3. Upskilling berkala petugas 2. Sosialisasi massif kepada AMT unfit di area SPBU
kesehatan tentang masyarakat tentang alur
penanganan pasien pelaporan dan
covid19 dan kecelakaan penanganan ketika
kerja menemui kasus
positif/reaktif
Disability Limitation 1. Review prosedur 1. Memastikan ketersediaan
penanganan pekerja yang peralatan dan petugas
unfit medis serta seluruh
2. Kerjasama dengan rumah penunjangnya selalu siap
sakit rujukan yang sedia
terpercaya dan cepat 2. Terbuka dalam menerima
penanganannya saran masukan dari ahli /
lembaga kesehatan terkait
penanganan pasien COVID
19
Rehabilitation 1. Menyediakan wadah Kerjasama dengan televisi 1. Selalu menerapkan PHBS Menyediakan wadah sharing
sharing session di nasional/swasta untuk dan 3M session melalui webinar
perusahaan. Narasumber menyediakan wadah sharing 2. Memberikan edukasi ke nasional dengan Narasumber
dari pekerja yang telah bagi warga negara yang telah tetangga / warga sekitar warga yang telah sembuh dari
sembuh dari covid19. sembuh dari covid19 (apa terkait pengalaman proses covid19.
2. Monitoring berkala yang dialami dan bagaimana penyembuhan covid19
kondisi kesehatan cara penanganannya)
pekerja eks covid19