Anda di halaman 1dari 9

CONTOH PENERAPAN ILMU

KEBUMIAN DALAM TEKNIK


LINGKUNGAN
KELOMPOK 4
Wildan Malik

Aryasatya Dwi Mahendra

Zahra Ayureghita

Nur Fatika Ramadhani

Endang Widiarti

Muhammad Naufal Yunanto

Adnan Naufal Raid

Muhammad Akbar Fauzi

Ferditya Maulana Haq

Ihsanuddien Nashrullaah
PEMANFAATAN BATU KAPUR
Kapur adalah batuan sedimen terutama terdiri dari

kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk kalsit

mineral. Batuan ini paling sering terbentuk di

perairan laut yang dangkal. Ini biasanya merupakan

batuan sedimen organik yang terbentuk dari

akumulasi cangkang hewan, karang, alga dan

puing-puing. Batu kapur mengandung 98,9% kalsium

karbonat (CaCO3) dan 0,95% magnesium karbonat

(MgCO3) (Russell, 2007).


HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN ILMU KEBUMIAN DENGAN

TEKNIK LINGKUNGAN YAITU DENGAN MEMANFAATKAN

BATUAN KAPUR UNTUK MENGURANGI EMISI (SO)2 DARI

PEMBANGKIT LISTRIK DAN DAPAT MENGENDALIKAN POLUSI

UDARA PADA LINGKUNGAN. DI ILMU KEBUMIAN KITA TELAH

MEMBAHAS BERBAGAI MACAM BATUAN, DARI SINI KITA

DAPAT MENGETAHUI KARAKTER BATUAN KAPUR, BATU KAPUR

YANG KITA TAU DAPAT MENYEBABKAN AIR MENJADI SADAH

YANG DAPAT MERUGIKAN, NAMUN DISISI LAIN BATUAN KAPUR

DAPAT KITA GUNAKAN UNTUK MENGURANGI EMISI

PEMBAKARAN

BATU BARA KUALITAS RENDAH, SEHINGGA BATU BARA

BERKUALITAS RENDAH LEBIH BISA KITA MANFAATKAN

KEMBALI.
CLIMARTE SMART
AGRICULTURE (CSA)
Penerapan Ilmu Kebumian di bidang Teknik

Lingkungan yaitu salah satunya mempelajari tentang

iklim yang menjadi perhatian khusus di sektor

pertanian. Climarte Smart Agriculture (CSA)

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas,

adaptasi, dan mitigasi terhadap perubahan iklim

yang merupakan cara pendekatan dalam

pengembangan pertanian untuk menghadapi

perubahan iklim.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapat

informasi mengenai paket teknologi ramah

lingkungan di lahan

sawah dalam meningkatkan produksi padi dan

menurunkan emisi metana CH4. Penelitian

dilaksanakan di 3 lahan milik

petani di kecamatan Jaken, kabupaten Pati,

Jawa Tengah dengan mengintroduksikan paket

teknologi ramah lingkungan budidaya

padi dan membandingkan

dengan cara budidaya petani konvensional.


Pemanfaatan Batu Bara
Batubaramerupakan bahan bakar fosil dengan harga

yang kompetitif dan lebih murah jika dibandingkan

dengan bahan bakar minyak dan bahan bakar gas.

Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar di

berbagai macam industri, seperti industri semen,

industri kertas (pulp), industri tekstil, Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU), Industri metalurgi, dan lain

sebagainya. Saat ini penggunaan batubara terbanyak

adalah pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, hal ini

seiring denganmeningkatnya permintaan kebutuhan

akan energilistrik yang terus meningkat yaitu rata-rata

7,67% per tahun (Tekmira ESDM, 2006).


Dalam pemanfaatannya ada teknologi yang

dinamakan Teknologi Batubara Bersih adalah

teknologi

yang dikembangkan untuk mengurangi dampak

lingkungan dari pembangkit

batubara. Bila batubara digunakan sebagai sumber

bahan bakar, maka akan terjadi emisi gas yang

dihasilkan oleh dekomposisi termal batubara seperti

sulfur dioksida, nitrogen dioksida, karbon dioksida,

dan produk kimia sampingan lainnya yang bervariasi

tergantung dari jenis batubara yang digunakan.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai