Anda di halaman 1dari 46

RANCANGAN PEMBELAJARAN

MATA KULIAH : ANALISIS REAL I

Ketua : Mans Lumiu Mananohas, S.Si, M.Si


Anggota : Chriestie. E. J. C. Montolalu, S.Si, M.Sc,
Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado
Fakultas : MIPA
Program Studi : Matematika

2016

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Modul Ajar : Pengantar Analisis Real


Nama Dosen Penyusun : Mans Lumiu Mananohas, S.Si, M.Si

Mengetahui dan Menyetujui: Manado, .................................. 2015


Dekan Penyusun,

(Prof. Dr. Benny Pinontoan, M.Sc) (Mans Lumiu Mananohas, S.Si, M.Si)
NIP. 196606041995121001 NIP. 198406112008121002

Menyetujui, Mengesahkan,
Direktur Eksekutif PIU, Ketua LP3,

Prof. Dr. Ir. Dody M.J. Sumajouw, M.Eng, Ph.D Prof. Dr. Ir. Odi R. Pinontoan, MS
NIP. 195812171988031002 NIP. 19581007198621002

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Mans Lumiu Mananohas, S.Si, M.Si
NIP : 198406112008121002
Program Studi/Fakultas : Matematika/ MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa Modul E-learning Mata Kuliah Pengantar Analisis Real
1. Telah dievaluasi secara teknis oleh Tim Pendamping LP3;
2. Segala rujukan telah ditulis menurut kebiasaan ilmiah;
3. Sudah di-upload pada website UNSRAT;
4. Substansi modul menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh penulis.

Manado, 20 Oktober 2016


Penulis,

(Mans Lumiu Mananohas)


Mengetahui,

Pendamping I, Pendamping II,

(……………………………) (……………………………)

iii
PRAKATA

Modul ini di susun untuk mendukung kegiatan pembelajaran matakuliah Analisis Real. Dalam
modul ini tidak semua teorama maupun preposisi dilampirkan buktinya, sebagian sengaja
disajikan tanpa bukti dan sengaja ditinggalkan sebagai latihan untuk mahasiswa dalam
membuktikannya. Sebagian besar materi serta gaya penyajian modul ini merupakan adaptasi
dari buku R. G. Bartle & D.S. Sherbert "Introduction to Real Analysis"(John Wiley & Sons,
1982)

Mans Lumiu Mananohas


Department of Mathematics, Universitas Sam Ratulangi
E-mail: mansmananohas@yahoo.com

iv
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................ 1
1.1 SUBHIMPUNAN BILANGAN REAL ........................................................... 1
1.2 SIFAT ALJABAR BILANGAN REAL .......................................................... 1
1.3 SIFAT URUTAN BILANGAN REAL ............................................................ 2
1.4 NILAI MUTLAK ............................................................................................. 4
1.5 SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN REAL ............................................... 6

BAB II ........................................................................................................................... 9
2.1 BARISAN ........................................................................................................ 9
2.2 TEOREMA-TEOREMA LIMIT ...................................................................... 12
2.3 BARISAN MONOTON DAN SUBBARISAN ............................................... 13
2.4 KRITERIA CAUCHY ..................................................................................... 15
2.5 DERET TAK HINGGA ................................................................................... 17

BAB III .......................................................................................................................... 20


3.1 LIMIT FUNGSI ............................................................................................... 20
3.2 TEOREMA LIMIT .......................................................................................... 21

BAB IV ......................................................................................................................... 23
4.1 FUNGSI KONTINU ........................................................................................ 23
4.2 KOMBINASI FUNGSI KONTINU ................................................................ 23
4.3 FUNGSI KONTINU PADA INTERVAL ....................................................... 24

v
RANCANGAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Semester : 4 (Empat); Kode: MAT 217; sks: 3 (3-0)
Program Studi : Matematika

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

a. Menguasai konsep teoretis matematika mengenai subhimpunan bilangan real


Sub: menguasai konsep, prinsip-prinsip dan aplikasi Matematika pada bidang pengantar analisis real;
b. Menguasai dan mampu menggunakan ketrampilan berbahasa Indonessia terutama dalam bidang akademik, seperti penulisan ilmiah dan
presentasi lmiah
c. Menguasai dan mampu menggunakan ketrampilan berbahasa Indonessia terutama dalam bidang akademik, seperti penulisan ilmiah dan
presentasi lmiah
d. Merekonstruksi, memodifikasi, menganalisis model matematis dari suatu sistem/masalah, mengkaji keakuratan model dan kemanfaatan
model dan menarik kesimpulan yang kontekstual.
e. Mampu merekonstruksi, memodifikasi, menganalisis/berpikir secara terstruktur terhadap permasalahan matematis dari suatu sistem/masalah
mengkaji keakuratan dan menginterpretasikannya.

6
Matriks Pembelajaran :
Deskripsi Tugas Luaran Bob Referensi
Kemampuan Waktu ot
Bahan Kajian/Materi Bentuk Kriteria Penilaian
Ming akhir yang Belajar Nil
Pembelajaran Pembelajaran (Indikator)
diharapkan (Menit) ai
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pendahuluan Penjelasan Umum Discussion 150 Kesepakatan
Pelaksanaan Dosen dengan
Perkuliahan Pre Test Mahasiswa

Mahasiswa dapat Subhimpunan Bilangan Mahasiswa berdiskusi dan - Keaktifan dalam 5


mengingat kembali Real Contextual menyelesaikan Proses Belajar
tentang konsep Instruction permasalahan yang dititik Mengajar
10
logika dan beratkan pada penggunaan - Ketepatan dan
himpunan maupun logika matematika, Kebenaran dalam
metode pembuktian Small Group himpunan dan metode menyelesaikan
sehingga dapat Discussion pembuktian. soal latihan
menerapkannya
dalam
menyelesaikan soal
2-5 Mahasiswa dapat Bilangan Real Contextual 600 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 25 1, 2, 3, 4
memahami konsep- Instruction konsep Bilangan real Penyelesaian Proses Belajar
konsep penting - Diskusi kelas Soal Mengajar
dalam bilangan - Mahasiswa mengikuti tes Ringkasan hasil - Ketepatan dan
real , definisi dan Small Group formatif diskusi Kebenaran dalam
sifat-sifatnya serta Discussion kelompok menyelesaikan
dapat soal latihan
menerapkannya
dalam
menyelesaikan soal
6-7 Mahasiswa dapat Barisan Contextual 300 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 15 1, 2, 3, 4
memahami teori Instruction dasar-dasar barisan, Penyelesaian Proses Belajar
tentang barisan, definisi dan sifat- Soal Mengajar
definisi dan sifat- sifatnya serta dapat - keaktifan dalam
sifatnya serta dapat Small Group menerapkannya dalam Tugas dalam diskusi kelompok
menerapkannya Discussion menyelesaikan soal- kelompok kecil - Ketepatan dan

7
dalam soal latihan yang Kebenaran dalam
menyelesaikan soal diberikan dosen. menyelesaikan
soal latihan
9-10 Mahasiswa dapat Sub Barisan dan Contextual 300 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 10 1, 2, 3, 4
memahami teori Barisan Cauchy Instruction tentang penentuan sub Penyelesaian Proses Belajar
tentang sub barisan barisan Soal Mengajar
dan barisan - Mahasiswa - Ketepatan dan
Cauchy, definisi, Small Group mendiskusikan tentang Tugas dalam Kebenaran dalam
teorema dan sifat- Discussion barisan cauchy dalam kelompok kecil menyelesaikan
sifatnya serta dapat kelompok kecil dan soal latihan
menerapkannya menyelesaikan soal-
dalam soal latihan yang
menyelesaikan soal diberikan dosen.
11-13 Mahasiswa dapat Deret Contextual 450 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 20 1, 2, 3, 4
memahami teori Instruction teori tentang deret Penyelesaian Proses Belajar
dereti, teorema, - Mahasiswa Soal Mengajar
definisi dan sifat- mendiskusikan - Ketepatan dan
sifatnya serta dapat Small Group teorema-teorema yang Tugas dalam Kebenaran dalam
menerapkannya Discussion berhubungan dengan kelompok kecil menyelesaikan
dalam deret dalam kelompok soal latihan
menyelesaikan soal kecil
- Mahasiswa mengikuti
tes formatif
14-16 Mahasiswa dapat Limit fungsi dan Contextual 450 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 20 1, 2, 3, 4
memahami tentang Kekontinuan fungsi Instruction konsep limit fungsi Penyelesaian Proses Belajar
limit fungsi dan - Mahasiswa Soal Mengajar
kekontinuan fungsi, mendiskusikan kriteria - Ketepatan dan
definisi, teorema Small Group dan teorema-teorema Tugas dalam Kebenaran dalam
dan sifat-sifatnya Discussion yang berhubungan kelompok kecil menyelesaikan
serta dapat dengan kekontinuan soal latihan
menerapkannya fungsi Tes formatif
dalam - mahasiswa mengikuti
menyelesaikan soal tes formatif

8
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 1
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Menjelaskan Teori Dasar Himpunan
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Logika matematika
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a) Pernyataan matematika
b) Bukti dan Metode Pembuktian
c) Himpunan dan Notasinya
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan bagaimana menentukan nilai pernyataan matematika! berikan contohnya!
2) Bagaimana membuktikan atau membantah suatu pernyataan matematika dengan menggunakan metode pembuktian!
3) Sebutkan jenis-jenis notasi yang dipakai dalam teori himpunan!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas
- Mahasiswa mengikuti tes formatif

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:


Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

9
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

10
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 2-5
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami operasi pada himpunan, definisi serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Bilangan real
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a) Sifat aljabar Bilangan Real
b) Sifat urutan Bilangan Real
c) Ketaksamaan Bernoulli
d) Nilai mutlak
e) Ketaksamaan segitiga
f) Sifat Kelengkapan Bilangan Real
g) Supremum dan Infimum
h) Kepadatan Bilangan real
i) Interval
i) Representasi biner dan Representasi desimal
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas
meliputi:
1) Jelaskan bagaimana sifat aljabar bilangan real!
2) Jelaskan bagaimana sifat urutan bilangan real!
3) Jelaskan bagaimana ketaksamaan Bernoulli!
4) Jelaskan bagaimana nilai mutlak!
5) Jelaskan bagaimana ketaksamaan segitiga!
6) Jelaskan bagaimana sifat kelengkapan bilangan real!
7) Bagaimana menentukan infimum dan supremum suatu himpunan!
11
8) Jelaskan bagaimana kepadatan bilangan real!
9) Jelaskan bagaimana interval!
10) Jelaskan bagaimana representasi biner dan representasi desimal!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

12
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 6-7
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar logika, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Barisan
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Barisan bilangan real
b. Kekonvergenan Barisan
c. Teorema Limit
d. Barisan terbatas
e. Barisan Monoton
f. Limit superior
g. Limit inferior
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Jelaskan bagaimana barisan bilangan real! Berikan contohnya!
2) Jelaskan bagaimana membuktikan kekonvergenan barisan!
3) Uraikan dan jelaskan kembali bukti dari teorema tentang limit!
4) Jelaskan bagaimana membedakan barisan terbatas! Berikan contohnya!
5) Jelaskan bagaimana membedakan barisan monoton! Berikan contohnya!
6) Jelaskan bagaimana limit superior!
7) Jelaskan bagaimana limit inferior!
8) Jelaskan bagaimana pernyataan tunggal dan negasinya
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

13
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

14
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 8-10
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk dan sifat-sifat yang berhubungan dengan pernyataan
majemuk serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Sub barisan dan barisan Cauchy.
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Sub-Barisan
b. Teorema sub barisan monoton
c. Kriteria kedivergenan
d. Teorema Bolzano-Weierstrass
e. Kriteria kekonvergenan Cauchy
f. Barisan Cauchy
g. Barisan kontraktif
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Jelaskan bagaimana sub barisan! Berikan contohnya!
2) Jelaskan bagaimana teorema sub barisan monoton! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh
penggunaannya dalam soal!
3) Jelaskan bagaimana kriteria kekonvergenan suatu sub barisan!
4) Jelaskan bagaimana teorema Bolzano-Weierstrass! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh
penggunaannya dalam soal!
5) Jelaskan bagaimana membuktikan kekonvergenan barisan dengan menggunakan kriteria Cauchy!
6) Jelaskan bagaimana barisan Cauchy! Berikan contohnya!
7) Jelaskan bagaimana barisan kontraktif! Berikan contohnya!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini..
15
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi
- Hasil tes formatif perorangan

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

16
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 11-13
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami teori relasi dan fungsi, teorema, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam
menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Deret
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Kekonvergenan Deret
b. Deret dengan Suku-suku Positif
c. Deret harmonik
d. Sifat-sifat Dasar Deret
e. Uji kekonvergenan Deret
f. Kriteria Cauchy untuk deret
g. Kekonvergenan Mutlak
h. Kekonvergenan Bersyarat
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai
berikut:
1) Jelaskan bagaimana kekonvergenan deret! Berikan contoh deret konvergen!
2) Jelaskan bagaimana deret dengan suku-suku positif! Berikan contohnya!
3) Jelaskan bagaimana deret harmonik! Berikan contohnya!
4) Jelaskan bagaimana sifat-sifat dasar deret!
5) Sebutkan uji kekonvergenan deret! Jelaskan masing-masing uji kekonvergenan deret serta berikan contoh penggunaannya
dalam soal!
6) Jelaskan bagaimana kriteria Cauchy untuk deret!
7) Jelaskan bagaimana kekonvergenan mutlak serta berikan contohnya!
17
8) Jelaskan bagaimana kekonvergenan bersyarat serta berikan contohnya!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):


- Keaktifan dalam diskusi
- Hasil tes formatif perorangan

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

18
FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Sks : 3 (3-0)


Program Studi : Matematika Pertemuan ke : 14-16
Fakultas : MIPA

A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami tentang operasi pada fungsi, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan
soal.
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Limit fungsi dan kekontinuan fungsi.
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Limit Fungsi di Suatu Titik
b. Kekontinuan di Suatu Titik
c. Sifat-sifat limit fungsi
d. Teorema kekontinuan
e. Kekontinuan Seragam
f. Kekontinuan pada Interval
g. Sifat-sifat Fungsi Kontinu pada Interval
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai
berikut:
a) Jelaskan bagaimana limit fungsi di suatu titik!
b) Jelaskan bagaimana kekontinuan di suatu titik! Berikan contoh fungsi kontinu di suatu titik!
c) Jelaskan bagaimana sifat-sifat limit fungsi!
d) Jelaskan bagaimana teorema kekontinuan! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh penggunaannya!
e) Jelaskan bagaimana kekontinuan seragam! Berikan contohnya!
f) Jelaskan bagaimana kekontinuan pada interval! Berikan contohnya!
g) Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat kekontinuan pada interval!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
19
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan

RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)
DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)

Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)


DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah standard SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan (<40)
(≥80) (40-54)

Skor

20
GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN

No. Pertemuan Materi Pembelajaran Garis Besar Materi Pembelajaran


1. 1 Penjelasan Umum Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan strategi dalam pembelajaran,
Pelaksanaan Perkuliahan evaluasi, serta tugas-tugas yang akan dicapai selama pembelajaran

Subhimpunan Bilangan Real Pertemuan ini akan membahas:


- Subhimpunan Bilangan Real
- Pre Test kemampuan Kalkulus
2. 2-5 Bilangan Real Pertemuan ini akan membahas:
- Sifat aljabar Bilangan Real
- Bilangan rasional dan irasional
- Sifat urutan Bilangan Real
- Ketaksamaan Bernoulli
- Nilai mutlak
- Ketaksamaan segitiga
- Sifat Kelengkapan Bilangan Real
- Supremum dan Infimum
- Sifat Archimedes
- Kepadatan Bilangan real
3. 6-8 Barisan Pertemuan ini akan membahas:
- Barisan bilangan real
- Kekonvergenan Barisan
- Teorema Limit
- Barisan terbatas
- Barisan Monoton
4. 8-10 Sub barisan dan barisan Pertemuan ini akan membahas:
Cauchy - Sub-Barisan
- Teorema sub barisan monoton
- Kriteria divergen
- Teorema Bolzano-Weierstrass
21
- kriteria kekonvergenan Cauchy
- Barisan Cauchy
- Barisan kontraktif
5. 11-13 Deret Pertemuan ini akan membahas:
- Kekonvergenan Deret
- Deret dengan Suku-suku Positif
- Deret harmonik
- Sifat-sifat Dasar Deret
- Uji kekonvergenan Deret
- Kriteria Cauchy untuk deret
6. 14-16 Limit dan Kekontinuan Pertemuan ini akan membahas:
- Limit Fungsi di Suatu Titik
- Kekontinuan di Suatu Titik
- Sifat-sifat Limit fungsi
- Teorema kekontinuan
- Kekontinuan pada Interval

22
BAB I
BILANGAN REAL

1.1 SUBHIMPUNAN BILANGAN REAL


Sebelum melangkah lebih jauh membahas sifat – sifat bilangan real, terlebih
dahulu pembaca akan di ingatkan kembali pada beberapa subhimpunan bilangan real,
diantaranya bilangan asli (ℕ), bilangan bulat (ℤ) dan bilangan rasional (ℚ), yakni :
ℕ ≔ {1,2,3, … }
ℤ ≔ {0, ±1, ±2, ±3, … }
𝑝
ℚ = : 𝑝 ∈ ℤ, 𝑞 ∈ ℕ, dan FPB p, q = 1
𝑞
Hubungan bilangan – bilangan ini dengan bilangan real (ℝ) adalah:
ℕ⊂ℤ⊂ℚ⊂ℝ
Sementara bilangan real adalah gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan
bilangan irasional.

1.2 SIFAT ALJABAR BILANGAN REAL


Pada bilangan real ℝ berlaku dua operasi biner, yaitu : operasi penjumlahan dan
perkalian. Operasi – operasi tersebut memenuhi sifat – sifat berikut :
(A1) 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ (komutatif penjumlahan)
(A2) 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ (assosiatif penjumlahan)
(A3) Terdapat elemen0 ∈ ℝ sehingga 0 + 𝑎 = 𝑎 = 𝑎 + 0 ∀ 𝑎 ∈ ℝ (elemen nol
idenittas penjumlahan)
(A4) ∀ 𝑎 ∈ ℝ, terdapat −𝑎 ∈ ℝ sehingga 𝑎 + −𝑎 = 0 dan −𝑎 + 𝑎 = 0
(invers penjumlahan)
(M1) 𝑎. 𝑏 = 𝑏. 𝑎 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ (komutatif perkalian)
(M2) 𝑎. 𝑏 𝑐 = 𝑎 𝑏𝑐 ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ (assosiatif perkalian)
(M3) Terdapat elemen1 ∈ ℝ sehingga 1. 𝑎 = 𝑎 dan 𝑎. 1 = 𝑎 ∀ 𝑎 ∈ ℝ (identitas
perkallian)
1 1 1
(M4) ∀ 𝑎 ≠ 0, 𝑎 ∈ ℝ, terdapat elemen ∈ ℝ sehingga 𝑎. = 1 dan .𝑎 =
𝑎 𝑎 𝑎

1 (invers perkalian)

23
(D) 𝑎. 𝑏 + 𝑐 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 dan b + c a = ba + ca ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ
(distribusi perkalian atas penjumlahan).
Sifat-sifat ini juga dikenal dengan sifat lapangan bilangan real.

1.2.1 Teorema
a) Jika Z, a ∈ ℝ dengan Z + a = a, maka Z = 0
b) Jika a, b ∈ ℝ, b ≠ 0 dan memenuhi a. b = b, maka a = 1
c) Jika a ∈ ℝ, maka a. 0 = 0

1.2.2 Teorema
1
a) Jika a ≠ 0 dan b ∈ ℝ sehingga a. b = 1, maka b = a

b) Jika a. b = 0, maka berlaku a = 0 atau b = 0

1.3 SIFAT URUTAN BILANGAN REAL


Terdapat subhimpunan tak kosong dari ℙ dari ℝ, dikenal dengan himpunan
bilangan real positif, yang memenuhi sifat – sifat :
a) Jika a, b ∈ ℙ, maka a + b ∈ ℙ
b) Jika a, b ∈ ℙ, maka ab ∈ ℙ
c) Jika a ∈ ℝ, maka pasti salah satu dari pernyataan berikut dipenuhi: a ∈ ℝ, a=
0, −a∈ℙ

1.3.1 Definisi
Misalkan a, b ∈ ℝ.
a) Jika a − b ∈ ℙ, maka dapat ditulis a > 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 < 𝑎
b) Jika a − b ∈ ℙ ∪ {0}, maka dapat ditulis a ≥ b atau b ≤ a

1.3.2 Teorema
Misalkan a, b, c ∈ ℝ
a) Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 𝑐, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 > 𝑐
b) Jika a > 𝑏, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 + 𝑐 > 𝑏 + 𝑐
c) Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑐𝑎 > 𝑐𝑏
Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 < 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑐𝑎 < 𝑐𝑏

24
Bukti
a) a > 𝑏 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑎 − 𝑏 ∈ ℙ, demikian juga b > 𝑐 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑏 − 𝑐 ∈
ℙ. Karena a − b, b − c ∈ ℙ maka berlaku ∶
a − c = a − b + (b − c) ∈ ℙ
Akibatnya, berlaku a > 𝑐
b) Jika a − b ∈ ℙ, maka a + c − b + c = a − b ∈ ℙ. Jadi a + c > 𝑏 + 𝑐
c) Jika a − b ∈ ℙ dan c ∈ ℙ, maka ca − cb = c a − b ∈ ℙ.
Jadi, terbukti ca > 𝑐𝑏. Selain itu, jika c < 0, maka −𝑐 ∈ ℙ, sehingga cb − ca =
−c a − b ∈ ℙ. Jadi, terbukti ca < 𝑐𝑏.

1.3.3 Teorema
Jika a ∈ ℝ sehingga 0 ≤ a < 𝜀 ∀ 𝜀 > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = 0.
Bukti
1
Andaikan a > 0. 𝑃𝑖𝑙𝑖𝑕 ε0 ≔ 2 a, sehingga berlaku ∶

0 < ε0 < 𝑎
Hal ini kontradiksi dengan asumsi a < 𝜀 ∀ 𝜀 > 0. Jadi, haruslah 𝑎 = 0.

1.3.4 Teorema
Jika ab > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑎𝑡𝑢 ∶
(i) a > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢
(ii) a < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 < 0.

1.3.5 Akibat
Jika ab > 0, maka berlaku ∶
(i) a > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 < 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢
(ii) a < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 0.

1.3.6 Ketaksamaan Bernoulli


n
Jika x > −1, 𝑚𝑎𝑘𝑎 1 + x ≥ 1 + nx, ∀ n ∈ ℕ.
Latihan
1. Tentukan himpunan A terdiri dari semua x yang memenuhi 2x + 3 ≤ 6`
2. Tentukan himnpunan B ≔ x ∈ ℝ; x 2 + x > 2 .

25
2x+1
3. Tentukan himpunan C ≔ x ∈ ℝ ; <1 .
x+2

4. Buktikan terorema 1 dan teorema 2


5. Jika a, b ∈ ℝ, buktikan bahwa:
(a) Jika a + b = 0, maka b = −a (c) −1 a = −a
(b) − −a = a (d) (-1)(-1)=1
6. Buktikan bahwa jika a, b ∈ ℝ, maka ∶
1 1
(a) − a + b = −a + (−b) (c) (−a) = − a
a −a
(b) −a . −b = a. b (d) − = jika b ≠ 0
b b

7. Jika a ∈ ℝ memenuhi a. a = a, buktikan bahwa a = 0 atau a = 1.


1 1 1
8. Jika a ≠ 0 dan b ≠ 0. Tunjukan bahwa =
ab a b

9. (a) Jika a < 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 ≤ 𝑑, 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑕𝑤𝑎 𝑎 + 𝑐 < 𝑏 + 𝑑


(c) Jika 0 < 𝑎 < 𝑏 𝑑𝑎𝑛 0 ≤ 𝑐 < 𝑑, 𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑕𝑤𝑎 0 ≤ 𝑎𝑐 ≤ 𝑏𝑑.
10. Jika a, b ∈ ℝ, tunjukan bahwa a2 + b2 = 0 jika dan hanya jika a = 0 dan b = 0.

1.4 NILAI MUTLAK


1.4.1 Definisi
Nilai mutlak dari bilangan real a, dinotasikan dengan a , didefinisikan sebagai :
a jika a > 0
a ≔ 0 jika a = 0
−a jika a < 0
Sebagai contoh 7 = 7 dan −7 = 7.

1.4.2 Teorema
a) ab = a b untuk setiap a, b ∈ ℝ
2
b) a = a2 untuk setiap a ∈ ℝ
c) Jika c ≥ 0, maka a ≤ c jika dan hanya jika − c ≤ a ≤ c
d) − a ≤ a ≤ a untuk setiap a ∈ ℝ.

1.4.3 Ketaksamaan segitiga


Jika a, b ∈ ℝ, maka a + b ≤ a + b .

26
Bukti:
Berdasarkan 1.2.2 (d), kita mempunyai − a ≤ a ≤ a dan − b ≤ b ≤ b . Dari
kedua ketaksamaan ini, dengan menjumlahkan diperoleh :
− a + b ≤a+b≤ a + b
Akhirnya, dengan 1.2.2 (c) diperoleh a + b ≤ a + b .

1.4.4 Akibat
Jika a, b ∈ ℝ, maka ∶
a) a − b ≤ a−b
b) a − b ≤ a + b
Bukti:
a) Tulis a = a − b + b. Dengan menggunakan ketaksamaan segitiga berlaku :
a = a − b + b ≤ a − b + b . Kemudian, kurangi kedua ruas dengan b
dan di peroleh a − b ≤ a − b . Dengan cara yang sama, dari b =
b−a +a ≤ b−a + a diperoleh − b − a = a − b . selanjutnya
gabungkan kedua ketaksamaan, dan diperoleh : − a − b ≤ a − b ≤ a − b .
Berdasarkan 1.2.2 (c) dapat diiklaim a − b ≤ a − b .
b) Bukti 1.4.4.(b) ditinggalkan untuk pembaca sebagai latihan.

1.4.5 Akibat
Jika a1 , a2 , … , an sebarang bilangan real, maka
a1 , a 2 , … , a n ≤ a1 + a 2 + ⋯ + a n .

1.4.6 Contoh
Diketahui A adalah himpunan x ∈ ℝ dimana 2x + 3 < 7
Jawab: 2x + 3 < 7 ⟺ −7 < 2𝑥 + 3 < 7
⟺ −10 < 2𝑥 < 4
⟺ −5 < 𝑥 < 2
Akhirnya dapat disimpulkan A = x ∈ ℝ: −5 < 𝑥 < 2 .
Latihan 1.2
1. Tentukan himpunan B ≔ x ∈ ℝ: x − 1 < x .
2. Cari himpunan penyelesaian ketaksamaan 2x − 1 ≤ x + 1

27
3. Jika a, b ∈ ℝ dan b ≠ 0. Tunjukan bahwa :
a a
a) a = a2 b) =
b b

4. Jika a, b ∈ ℝ. Tunjukan bahwa a + b = a + b jika dan hanya jika ab ≥ 0.


5. Jika x, y, z ∈ ℝ dan x ≤ z. Tunjukan bahwa x ≤ y ≤ z jika dan hanya jika x −
y+y−z=x−z. Interpretasikan secara geometri.
6. Tunjukan bahwa x − a < 𝜀 jika dan hanya jika a − ε < 𝑥 < 𝑎 + 𝜀.
7. Cari semua x ∈ ℝ yang memenuhi :
a) 4x − 5 ≤ 13 b) x 2 − 1 ≤ 3
8. Cari semua x ∈ ℝ yang memenuhi x + 1 + x − 2 = 7.
9. Cari semua x ∈ ℝ yang memenuhi :
a) x + 1 = 2x − 1 c) x − 2 ≤ x + 1
b) 2x − 1 = x − 5 d) 3 x ≤ 2 − x
10. Sketsa grafik persamaan y = x − x − 1
11. Cari semua x ∈ ℝ yang memenuhi ketaksamaan 4 < x + 2 + x − 1 < 5

1.5 SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN REAL


Disini akan diperkenalkan istilah batas atas dan batas bawah.

1.5.1 Definisi
Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ.
a) Himpunan S dikatakan terbatas diatas jika terdapat bilangan u ∈ ℝ sehingga s ≤ u
untuk setiap s ∈ S. Setiap bilangan u demikian disebut batas atas dari S.
b) Himpunan S dikatakan terbatas dibawah jika terdapat bilangan w ∈ ℝ sehingga
w ≤ s untuk setiap s ∈ S. Setiap bilangan w demikian disebut batas bawah dari S.
c) Sebuah himpunan dikatakan terbatas apabila terbatas di atas dan terbatas di bawah.

1.5.2 Definisi
Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ.
a) Jika S terbatas di atas, maka sebuah bilangan u disebut supremum (batas atas
terkecil) dari S apabila memenuhi :
(1) u adalah batas atas dari S, dan
(2) Jika v sebarang batas atas dari S, maka u ≤ v.
28
b) Jika S terbatas di bawah, maka sebuah bilangan w disebut infimum (batas bawah
terbesar) dari S apabila memenuhi :
1) w adalah sebuah batas bawah dari S, dan
2) Jika t sebarang batas bawah dari S, maka t ≤ w.

1.5.3 Lemma
Bilangan u disebut supremum dari himpunan bagian tak kosong S dari ℝ jika dan
hanya jika u memenuhi kondisi :
(1) s ≤ u untuk setiap s ∈ S
(2) Jika v < 𝑢, maka ada s ′ ∈ S sehingga v < s′ .

1.5.4 Lemma
Sebuah batas atas u dari himpunan tak kosong s ⊆ ℝ disebut supremum dari S jka
dan hanya jika untuk setiap ε > 0 terdapat sebuah sε ∈ S sehingga u − ε < Sε .

1.5.5 Sifat Kelengkapan Bilangan Real


Setiap himpunan bilangan real tak kosong yang mempunyai batas atas juga
mempunyai supremum di ℝ.

Latihan 1.5
1. Cari infimum dan supremum, jika ada, dari himpunan :
1
a) A ≔ {x ∈ ℝ: 2x + 5 > 0} c) C ≔ {x ∈ ℝ: x < x }

b) B ≔ {x ∈ ℝ: x + 2 ≥ x 2 } d) D ≔ {x ∈ ℝ: x 2 − 2x − 5 < 0}
2. Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ dan S terbatas dibawah buktikan
bahwa inf S = −sup⁡
{−s: s ∈ S}.

1.6 SIFAT ARCHIMEDES DAN KEPADATAN


1.6.1 Sifat Archimedes
Jika x ∈ ℝ, maka terdapat nx ∈ ℕ sehingga x ≤ nx .

29
1.6.2 Teorema Kepadatan Bilangan Rasional
Jika x dan y adalah bilangan – bilangan real dengan x < 𝑦 , maka terdapat sebuah
bilangan rasioanal r ∈ ℚ sehingga x < 𝑟 < 𝑦.

Latihan 1.6
1. Jika u < 0 sebarang bilangan real dan x < 𝑦, tunjukan bahwa terdapat bilangan
rasional r sehingga x < 𝑟𝑢 < 𝑦.

30
BAB II
BARISAN DAN DERET

2.1 BARISAN
Barisan dalam himpunan S adalah fungsi dengan domain himpunan bilangan asli
ℕ dan daerah hasilnya termuat di himpunan S.

2.1.1 Definisi
Barisan bilangan real adalah fungsi yang terdefiisi pada himpunan bilangan asli
ℕ = {1,2, … } dengan daerah hasil termuat di bilangan real ℝ.

2.1.2 Contoh
a) Barisan A ≔ a, a, a, … dengan a ∈ ℝ disebut barisan konstan.
b) Jika b ∈ ℝ, maka B ≔ (bn ) adalah barisan B = b, b2 , b3 , … , bn , … . Secara
1
khusus jika b = 3, maka kita mempunyai barisan
1 1 1 1 1
: n ∈ ℕ = , , , … , ,…
3n 3 9 27 3n
c) Barisan F ≔ fn dimana :
f1 ≔ 1, f2 ≔ 1, fn+1 ≔ fn−1 + fn (n ≥ 2)
dikenal dengan barisan Fibonacci.

2.1.3 Definisi
Barisan X = (xn ) di ℝ dikatakan konvergen ke x ∈ ℝ, atau x disebut limit xn ,
jika untuk setiap ε > 0 terdapat bilanngan asli K(ε) sehingga untuk setiap n ≥ K(ε)
berlaku xn − x < 𝜀.
Jika barisan mempunyai limit, kita sebut sebagai barisan konvergen dan jika
barisan tidak mempunyai limit disebut barisan divergen.
Adapun barisan X yang mempunyai limit x ditulis :
lim X = x atau lim xn = X⁡
Adakalanya juga ditulis xn → x, artinya xn mendekati x apabila n → ∞.

31
2.1.4 Ketunggalan Limit
Barisan di ℝ hanya dapat mempunyai tepat satu limit.
Bukti:
Misalkan x ′ dan x ′′ limit dari xn , artinya untuk setiap ε > 0 terdapat K ′ sehingga
ε
xn − x ′ < 2 untuk semua n ≥ K ′ , dan demikian juga terdapat K ′′ sehingga
ε
xn − x ′′ < 2 untuk semua n ≥ K ′′ . Pilih K = max K ′ , K ′′ . Maka untuk n ≥ K

dengan menggunakan ketaksamaan segitiga diperoleh :


x ′ − x ′′ = x ′ − xn + xn − x ′′
≤ x ′ − xn + xn − x ′′
ε ε
< + =ε
2 2
Karena ε > 0 sebarang, maka dapat disimpulkan x ′ − x ′′ = 0 atau x ′ = x ′′ .

Dalam contoh – contoh berikut diberikan ε > 0sebarang dan akan dicari K yang
bergantung pada ε, seperti pada definisi.

2.1.5 Contoh
1
a) lim =0
n
1
Jika ε > 0, maka > 0. Berdasarkan sifat Archimedes terdapat bilangan asli
ε
1 1
K = K ε sedemikian sehingga ε < 𝐾 atau < 𝜀. Selanjutnya, jika n ≥ K, berlaku
K
1 1
≤ K < 𝜀.
n
1 1
Akibatnya, jika n ≥ K, maka −0 =n <𝜀
n
1
Oleh karenanya, kita dapat mengklaim barisan konvergen ke 0.
n

1
b) lim =0
n 2 +1
1 1 1
Perhatikan bahwa : n 2 +1 < n 2 < n
1 1
Pilih K sedemikian sehingga < 𝜀. Akibatnya apabila n ≥ K berlaku <
K n

𝜀, sehingga berlaku :

32
1 1 1
−0 = 2 < <𝜀
n2 +1 n +1 n
1
Jadi, n 2 +1 → 0

3𝑛+2
c) 𝑙𝑖𝑚 =3
𝑛+1

Bukti : Diberikan 𝜀 > 0. perhatikan bahwa :


3𝑛 + 2 3𝑛 + 2 − 3𝑛 − 3 −1 1 1
−3 = = = <
𝑛+1 𝑛+1 𝑛+1 𝑛+1 𝑛
1
Selanjutnya, pilih K> 𝜀 , sedemikian sehingga untuk setiap n≥K berlaku
3𝑛 + 2 1 1
−3 < ≤ <𝜀
𝑛+1 𝑛 𝑘
Jadi , terbukti limit barisan ini adalah 3.
d) Barisan (0,2,0,2,…,0,2,…) tidak konvergen ke 0.
Bukti : Pilih 𝜀0 = 1 perhatikan bahwa untuk setiap n genap berlaku 𝑋𝑛 − 0 =
0 > 1 , hal ini jelas kontradiksi. Jadi, barisan ini terbukti tidak konvergen ke 0.

Latihan 2.1
1) Gunakan defenisi limit untuk membuktikan :
𝑛
a) lim =0
𝑛 2 +1
2𝑛
b) lim =2
𝑛+1
3𝑛+1 3
c) lim =2
2𝑛+5
𝑛 2 −1 1
d) lim =2
2𝑛 2 +3

2) Tunjukan bahwa :
1
a) lim =0
𝑛+7

𝑛
b) lim =0
𝑛+1

3) Buktikan bahwa lim (𝑥𝑛 )=0 jika hanya jika lim(|𝑥𝑛 |)=0
4) Tunjukan bahwa jika 𝑥𝑛 ≥0 untuk setiap 𝑛 ∈ ℕ dan lim (𝑥𝑛 )=0, maka lim
( 𝑥𝑛 )=0.

33
2.2 TEOREMA-TEOREMA LIMIT
2.2.1 Definisi
Barisan bilangan Real X=(Xn) dikatakan terbatas apabila terdapat bilangan real
M>0 sedemikian sehingga |Xn|≤M untuk semua n∈ ℕ.

2.2.2 Teorema
Barisan bilangan real yang konvergen terbatas.
Bukti : Misalkan 𝑥𝑛 → 𝑥 dan pilih 𝜀 ≔ 1. Akibatnya terdapat K =
K(1) sedemikian sehingga 𝑥𝑛 − 𝑥 < 1 ∀ 𝑛 ≥ 𝐾, selanjutnya dengan
ketaksamaan segitiga diperoleh
𝑋𝑛 = 𝑋𝑛 − 𝑋 + 𝑋 ≤ 𝑋𝑛 − 𝑋 + 𝑋 < 1 + 𝑋 , ∀ 𝑛 ≥ 𝐾,
pilih M:=sup 𝑋1 , 𝑋2 , … … . , 𝑋𝑘−1 , 1 + 𝑋 , sehingga 𝑋𝑛 ≤ 𝑀 untuk semua
n∈ ℕ. Jadi, dapat diklaim bahwa teorema ini terbukti.

2.2.3 Teorema
a) Misalkan 𝑋 = 𝑥𝑛 dan 𝑌 = 𝑦𝑛 adalah barisan bilangan real yang konvergen ke
X dan Y berturut-turut, dan 𝑐 ∈ ℝ. Barisan X+Y, X-Y, X.Y dan c X konvergen ke
x+y, x-y, xy dan cx berturut-turut.
b) Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 konvergen ke X dan 𝑍 = 𝑧𝑛 barisan bilangan real tak nol yang
𝑋 𝑥
konvergen ke Z dan jika 𝑍 ≠0 , maka barisan 𝑍 konvergen ke 𝑧 .

Bukti teorema ini di tinggalkan sebagai latihan untuk pembaca.

2.2.4 Teorema
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan bilangan real yang konvergen dan 𝑥𝑛 ≥0 untuk semua
𝑛 ∈ ℕ, maka 𝑥 = lim⁡
(𝑥𝑛 ) ≥ 0.

2.2.5 Teorema
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 dan 𝑌 = 𝑦𝑛 barisan real konvergen dan jika 𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 untuk setiap
𝑛 ∈ ℕ , maka lim⁡
(𝑥𝑛 ) ≤ lim⁡
(𝑦𝑛 ).
2.2.6 Teorema Apit
Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ), 𝑌 = (𝑦𝑛 ) dan 𝑍 = (𝑧𝑛 ) barisan real sedemikian
sehingga

34
𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 ≤ 𝑥𝑛 untuk setiap 𝑛 ∈ ℝ
dan lim(𝑥𝑛 ) = lim⁡
(𝑧𝑛 ). Maka Y konvergen dan lim(𝑥𝑛 ) = lim 𝑦𝑛 = lim(𝑧𝑛 ).

Latihan 2.2
1) Berikan 1 contoh dua barisan divergen X dan Y yan memenuhi :
a) X + Y konvergen
b) XY konvergen
2) Tunjukkan jika barisan X dan Y dimana X dan X+Y konvergen, maka Y
konvergen.
3) Tunjukkan barisan berikut tidak konvergen:
a) (2𝑛 )
b) ( −1 𝑛 𝑛2 )
4) Cari limit dari barisan:
1 2
a) lim 2+2

−1 𝑛
b) lim 𝑛 +2
𝑛−1
c) lim 𝑛+1
𝑛 +1
d) lim 𝑛 𝑛

𝑎 𝑛 +1 +𝑏 𝑛 +1
5) Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, tentukan limit 𝑎 𝑛 +𝑏 𝑛

6) Gunakan teorema apit untuk mencari limit:


𝑛2
a) 𝑛1
𝑛2
b) 𝑛!)1

2.3 BARISAN MONOTON DAN SUBBARISAN


2.3.1 Definisi
Misalkan 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real. Barisan X dikatakan naik apabila
𝑥1 ≤ 𝑥2 ≤ ⋯ ≤ 𝑥𝑛 ≤ 𝑥𝑛+1 ≤ ⋯
Barisan X dikatakan turun apabila
𝑥1 ≥ 𝑥2 ≥ ⋯ ≥ 𝑥𝑛 ≥ 𝑥𝑛+1 ≥ ⋯
Barisan X dikatakan monoton apabila X naik atau turun

35
2.3.2 Teorema barisan Monoton
Barisan real monoton konvergen jika dan hanya jika terbatas. Lebih lanjut:
a) Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan naik dan terbatas, maka
lim 𝑥𝑛 = sup⁡
{𝑥𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ}.
b) Jika 𝑌 = 𝑦𝑛 barisan turun dan terbatas, maka
lim 𝑦𝑛 = inf⁡
{𝑦𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ}.

2.3.2 Definisi
Misalkan 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real dan 𝑛1 ≤ 𝑛2 ≤ ⋯ ≤ 𝑛𝑘 ≤ ⋯ barisan yang naik
kuat. Barisan 𝑋1 = 𝑥𝑛 𝑘 = 𝑥𝑛 1 , 𝑥𝑛 2 , … , 𝑥𝑛 𝑘 , … disebut subbarisan dari X.
1 1 1
Contoh : Jika 𝑋 ≔ , , , … , salah satu subbarisan X adalah
1 2 3

1 1 1 1
𝑋1 = , , ,…,
2 4 6 2𝑘
Dimana 𝑛1 = 2, 𝑛2 = 4, … , 𝑛𝑘 = 2𝑘

2.3.3 Teorema
Jika 𝑋 = (𝑥𝑛 ) barisan real yang konvergen ke 𝑥, maka sebarang subbarisan
𝑋1 = (𝑥𝑛 𝑘 ) dari X juga konvergen.

2.3.4 Kriteria Kedivergenan


Jika barisan real 𝑋 = 𝑥𝑛 memenuhi salah satu dari sifat berikut, maka 𝑋
divergen.
a) 𝑋 mempunyai dua subbarisan 𝑋 ′ = 𝑥𝑛𝑘 dan 𝑋" = 𝑥𝑟𝑘 dimana limitnya
berbeda.
b) 𝑋 tak terbatas.

2.3.5 Teorema Subbarisan Monoton


Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real, maka terdapat subbarisan dari 𝑋 yang monoton.

2.3.6 Teorema Bolzano-Weierstrass


Sebuah barisan bilangan real mempunyai sebuah subbarisan yang konvergen.

36
Latihan 2.3
1. Berikan 1 contoh barisan tak terbatas tetapi memiliki sebuah subbarisan yang
konvergen.
2. Tunjukkan barisan berikut divergen.
𝑛 1 𝑛𝜋
(a). 1 − −1 +𝑛 (b). sin 4

3. Carilah limit dari :


1 1 3𝑛
(a). 3𝑛 2𝑛 (b). 1 + 2𝑛

4. Misalkan setiap subbarisan 𝑋 = 𝑥𝑛 mempunyai subbarisan yang konvergen ke


0. Tunjukkan bahwa lim 𝑋 = 0
5. Misalkan 𝑥𝑛 ≥ 0 untuk setiap 𝑛 𝜖 𝑁 dan lim −1 𝑛 𝑥𝑛 ada. Tunjukkan bahwa
𝑥𝑛 konvergen.
6. Tunjukkan bahwa jika 𝑥𝑛 dan 𝑦𝑛 barisan terbatas, maka lim Sup 𝑥𝑛 + 𝑦𝑛 ≤
lim 𝑆𝑢𝑝 𝑥𝑛 + lim Sup 𝑦𝑛 . Berikan 1 contoh yang mana kedua ruas berbeda.

2.4 KRITERIA CAUCHY


2.4.1 Definisi
Barisan real 𝑋 = 𝑥𝑛 dikatakan barisan Cauchy jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat
bilangan asli 𝐻 𝜀 sedemikian sehingga untuk semua bilangan asli 𝑛, 𝑚 ≥ 𝐻 𝜀
berlaku
𝑥𝑛 − 𝑥𝑚 < 𝜀
1
Barisan merupakan contoh barisan Cauchy.
𝑛

2.4.2 Lemma
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real yang konvergen, maka 𝑋 adalah barisan Cauchy.

2.4.3 Lemma
Barisan Cauchy merupakan barisan terbatas.

2.4.4 Kriteria Kekonvergenan Cauchy


Barisan real konvergen jika dan hanya jika Barisan Cauchy

37
2.4.5 Definisi
Barisan 𝑋 = 𝑥𝑛 disebut kontraktif jika terdapat 𝑐, 0 < 𝑐 < 1, sehingga:
𝑥𝑛+2 − 𝑥𝑛 +1 ≤ 𝑐 |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | untuk semua 𝑛 𝜖 𝑁

2.4.6 Teorema
Setiap barisan kontraktif adalah barisan Cauchy, dan oleh karena itu konvergen.

Latihan 2.4
1. Berikan 1 contoh barisan terbatas dan bukan barisan Cauchy.
2. Tunjukkan bahwa barisan-barisan berikut merupakan barisan Cauchy:
𝑛 +1 1 1
a. b. 1 + 2! + ⋯ +
𝑛 𝑛!

3. Tunjukkan bahwa barisan-barisan berikut bukan barisan Cauchy:


(−1)𝑛
a. (−1)𝑛 b. 𝑛 + 𝑛

4. Tunjukkan bahwa jika 𝑥𝑛 dan (𝑦𝑛 ) barisan Cauchy, maka 𝑥𝑛 +𝑦𝑛 dan 𝑥𝑛 𝑦𝑛
adalah barisan Cauchy.
5. Tunjukkan bahwa sebuah barisan real yang naik dan terbatas adalah barisan
Cauchy.

2.5 DERET TAK HINGGA


2.5.1 Definisi
Jika 𝑋 ≔ 𝑥𝑛 barisan real, maka deret tak hingga yang dibangun oleh barisan X
adalah barisan 𝑆 ≔ 𝑠𝑘 yang didefinisikan sebagai:
𝑠1 := 𝑥1
𝑠2 := 𝑠1 + 𝑥1 = 𝑥1 + 𝑥2
𝑠3 := 𝑠2 + 𝑥2 = 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3
𝑠𝑘 := 𝑠𝑘−1 + 𝑥𝑘 = 𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑘
𝑥𝑘 disebut suku ke-k dari deret dan 𝑠𝑘 disebut jumlah parsial dari deret.

Deret tak hingga sering ditulis dengan notasi:


38

𝑥𝑛 atau 𝑥𝑛 atau 𝑛=1 𝑥𝑛

∞ 𝑛
Contoh deret : 𝑛=0 𝑟 = 1 + 𝑟 + 𝑟2 + ⋯ + 𝑟𝑛 + ⋯
Deret ini dikenal sebagai deret geometri. Akan ditunjukkan jika 𝑟 < 1, maka
1
deret ini konvergen ke 1−𝑟 .

Jika 𝑠𝑛 ≔ 1 + 𝑟 + 𝑟 2 + ⋯ + 𝑟 𝑛 untuk semua 𝑛 ≥ 0, maka kita juga mempunyai


𝑠𝑛 1 − 𝑟 = 1 − 𝑟 𝑛+1 . Akibatnya, berlaku:
1 𝑟 𝑛 +1 1 𝑟 𝑛 +1
𝑠𝑛 − = , atau 𝑠𝑛 − 1−𝑟 ≤
1−𝑟 1−𝑟 1−𝑟

𝑛+1 1
karena 𝑟 → 0 ketika 𝑟 < 1, akibatnya 𝑠𝑛 → ketika 𝑟 < 1. Jadi, deret
1−𝑟
1
ini konvergen ke 1−𝑟 .

2.5.2 Test Suku ke-n


Jika deret 𝑥𝑛 konvergen, maka 𝑙𝑖𝑚 𝑥𝑛 = 0

2.5.3 Kriteria Cauchy untuk deret


Deret 𝑥𝑛 konvergen jika dan hanya jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝑀 𝜀 ∈ ℕ
sehingga jika 𝑀 > 𝑛 ≥ 𝑀 𝜀 , maka
𝑠𝑚 − 𝑠𝑛 = 𝑥𝑛+1 + 𝑥𝑛+2 + ⋯ + 𝑥𝑚 < 𝜀

2.5.4 Teorema
Misalkan 𝑥𝑛 barisan bilangan real tak negatif, maka deret 𝑥𝑛 konvergen jika
dan hanya jika barisan 𝑆 = 𝑠𝑘 yang merupakan jumlah parsial terbatas. Dalam kasus ini,

𝑛−1 𝑥𝑛 = 𝑙𝑖𝑚 𝑠𝑘 = 𝑆𝑢𝑝 𝑠𝑘 : 𝑘 ∈ ℕ .

2.5.5 Uji Banding


Misalkan 𝑋 ≔ 𝑥𝑛 dan 𝑌 ≔ 𝑦𝑛 barisan real dan misalkan untuk setiap 𝐾 ∈ ℕ
berlaku:
0 ≤ 𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 untuk 𝑛 ≥ 𝑘
1) Jika 𝑦𝑛 konvergen, maka 𝑥𝑛 konvergen
2) Jika 𝑥𝑛 divergen, maka 𝑦𝑛 divergen

39
BAB III
LIMIT

3.1 LIMIT FUNGSI


3.1.1 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ. titik 𝑐 ∈ ℝ disebut titk kumpul dari A jika untuk setiap 𝛿 > 0
terdapat paling tidak satu titik 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ≠ 𝑐 sedemikian sehingga 𝑥 − 𝑐 < 𝛿.

3.1.2 Teorema
Bilangan 𝑐 ∈ ℝ disebut titik kumpul 𝐴 ⊆ ℝ jika dan hanya jika terdapat sebuah
barisan 𝑎𝑛 di 𝐴 sedemikian sehingga lim 𝑎𝑛 = 𝑐 dan 𝑎𝑛 ≠ 𝑐 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.

3.1.3 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑐 titik kumpul dari A. untuk sebuah fungsi 𝑓: 𝐴 → ℝ,
bilangan real 𝐿 disebut limit dari 𝑓 pada 𝑐 jika, diberikan sebarang 𝜀 > 0, terdapat 𝛿 > 0
sedemikian sehingga jika 𝑥 ∈ 𝐴 dan 0 < 𝑥 − 𝑐 < 𝛿, maka 𝑓 𝑥 − 𝐿 < 𝜀.

3.1.4 Teorema
Jika 𝑓: 𝐴 → ℝ dan jika 𝑐 titik kumpul dari 𝐴 maka 𝑓 hanya dapat mempunyai satu
limit pada 𝑐.

Latihan 3.1
1) Buktikan bahwa setiap titik pada interval [0,1] merupakan titik kumpul dari
𝐴 ≔ 0,1 .
2) Apakah himpunan hingga mempunyai titik kumpul ? Jelaskan jawabanmu!
1
3) Buktikan bahwa nol merupakan titik kumpul dari himpunan 𝐴 ≔ ∶𝑛∈ℕ .
𝑛

Apakah ada titik kumpul yang lain?


4) Misalkan 𝑐 ∈ ℝ sebuh titik kumpul dari 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑓: 𝐴 → ℝ. Buktikan bahwa
lim𝑥→𝑐 𝑓 𝑥 = 𝐿 jika dan hanya jika lim𝑥→𝑐 𝑓 𝑥 − 𝐿 = 0 .
5) Tunjukan bahwa lim𝑥→𝑐 𝑥 3 = 𝑐 3 untuk setiap 𝑐 ∈ ℝ.
6) Tunjukan bahwa lim𝑥→𝑐 𝑥 = 𝑐 untuk setiap 𝑐 > 0.
7) Gunakan definisi limit untuk membuktikan :
40
1 𝑥+5
a) lim𝑥→2 𝑥−1 = −1 d) lim𝑥→−1 2𝑥+3 = 4
𝑥2 2𝑥+3
b) lim𝑥→0 =0 e) lim𝑥→3 4𝑥−9 = 3
𝑥

c) lim𝑥→2 (𝑥 2 + 4𝑥) = 12

8) Tunjukan bahwa limit berikut ada :


1
a) lim𝑥→0 𝑥 2 (𝑥 > 0)
1
b) lim𝑥→0 (𝑥 > 0)
𝑥

3.2 TEOREMA LIMIT


3.2.1 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓: 𝐴 → ℝ dan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul dari 𝐴. 𝑓 dikatakan terbatas
pada lingkungan dari 𝑐 apabila terdapat lingkungan 𝛿 dari 𝑐, sebut 𝑉𝛿 𝑐 , dengan konstan
𝑀 > 0 sedemikian sehingga 𝑓(𝑥) ≤ 𝑀 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴 ∩ 𝑉𝛿 𝑐 .

3.2.2 Teorema
Jika 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑓: 𝐴 → ℝ mempunyai limit pada 𝑐 ∈ ℝ, maka 𝑓 terbatas pada
beberapa lingkungan 𝑐.

3.2.3 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓 dan 𝑔 fungsi dari 𝐴 ke ℝ, dan misalkan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul
dari A. Lebih lanjut misalkan 𝑏 ∈ ℝ.
a) Jika lim𝑥→𝑐 𝑓 = 𝐿 dan lim𝑥→𝑐 𝑔 = 𝑀 , maka ∶
lim𝑥→𝑐 𝑓 + 𝑔 = 𝐿 + 𝑀, lim𝑥→𝑐 𝑓 − 𝑔 = 𝐿 − 𝑀
lim𝑥→𝑐 𝑓𝑔 = 𝐿𝑀, lim𝑥→𝑐 𝑏𝑓 = 𝑏𝐿.
b) Jika 𝑕: 𝐴 → ℝ, jika 𝑕(𝑥) ≠ 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴, dan jika lim𝑥→𝑐 𝑕 = 𝐻 ≠
0, maka
𝑓 𝐿
lim =
𝑥→𝑐 𝑕 𝐻

41
3.2.4 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, misalkan 𝑓: 𝐴 → ℝ, dan misalkan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul dari 𝐴. Jika
𝑎 ≤ 𝑓(𝑥) ≤ 𝑏 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ≠ 𝑐 dan jika lim𝑥→𝑐 𝑓 ada, maka 𝑎 ≤ lim𝑥→𝑐 𝑓 ≤ 𝑏

3.2.5 Teorema Apit


Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, misalkan 𝑓, 𝑔, 𝑕: 𝐴 → ℝ, dan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul dari A. Jika
𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥) ≤ 𝑕(𝑥) untulk setiap 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ≠ 0 dan jika lim𝑥→𝑐 𝑓 = 𝐿 = lim𝑥→𝑐 𝑕 ,
maka lim𝑥→𝑐 𝑔 = 𝐿 .

Latihan 3.2
1) Carilah nilai dari :
2𝑥+1
a) lim𝑥→2 (𝑥 > 0)
𝑥+3

𝑥−1
b) lim𝑥→1 (𝑥 > 0)
𝑥−1
(𝑥+1)2 −1
c) lim𝑥→0 (𝑥 > 0)
𝑥
1
2) Buktikan lim𝑥→0 𝑥 cos = 0.
𝑥

3) Tentukan limit berikut (jika ada) :


1
a) lim𝑥→0 sin (𝑥 ≠ 0)
𝑥2
1
b) lim𝑥→0 𝑥 sin (𝑥 ≠ 0)
𝑥2
1
c) lim𝑥→0 𝑥 sin (𝑥 > 0)
𝑥2

42
BAB IV
FUNGSI KONTINU

4.1 FUNGSI KONTINU


4.1.1 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓: 𝐴 → ℝ dan 𝑐 ∈ 𝐴. 𝑓 dikatakan kontinu pada 𝑐 jik, diberikan
𝜀 > 0 sebarang, terdapat 𝛿 > 0 sedemikian sehingga jika 𝑥 ∈ 𝐴 dan memenuhi 𝑥 − 𝑐 <
𝛿, maka 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑐) < 𝜀.

4.1.2 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑓: 𝐴 → ℝ. jika 𝐵 ⊆ 𝐴, maka 𝑓 dikatakan kontinu pada 𝐵 jika
𝑓 kontinu pada setiap titik anggota 𝐵.
Contoh:
a) fungsi 𝑓 𝑥 ≔ 𝑏 kontinu pada ℝ.
1 1
b) fungsi 𝑔 𝑥 ≔ 𝑥 kontinu pada 𝐴 ≔ {𝑥 : 𝑥 > 0}.

Latihan 4.1
1) Tunjukan bahwa 𝑓 𝑥 ≔ 𝑥 kontinu pada setiap titik 𝑐 ∈ ℝ.
2) Misalkan 𝑓: ℝ → ℝ kontinu pada ℝ dan 𝑓 𝑟 = 0 untuk setiap bilangan rasional
𝑟.buktikan bahwa 𝑓 𝑥 = 0 untuk semua 𝑥 ∈ ℝ.
3) Misalkan 𝐾 > 0 dan 𝑓: ℝ → ℝ memenuhi kondisi 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑦) ≤ 𝐾 𝑥 − 𝑦
untuk semua 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ. Tunjukan bahwa 𝑓 kontinu pada setiap titik 𝑐 ∈ ℝ.

4.2 KOMBINASI FUNGSI KONTINU


4.2.1 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓 dan 𝑔 fungsi pada 𝐴 ke ℝ, dan misalkan 𝑏 ∈ ℝ. Misalkan
𝑐 ∈ 𝐴, serta 𝑓 dan 𝑔 kontinu pada 𝑐.
a) 𝑓 + 𝑔, 𝑓 − 𝑔, 𝑓𝑔, dan 𝑏𝑓 kontinu pada 𝑐.
𝑓
b) Jika 𝑕: 𝐴 → ℝ kontinu pada 𝑐 ∈ ℝ dan jika 𝑕(𝑥) ≠ 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴, maka
𝑕

kontinu pada 𝑐.

43
4.2.2 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓: 𝐴 → ℝ dan misalkan 𝑓 didefinisikan dengan 𝑓 𝑥 ≔
𝑓(𝑥) untuk 𝑥 ∈ 𝐴.
a) Jika 𝑓 kontinu pada 𝑐 ∈ 𝐴,maka 𝑓 kontinu pada 𝑐.
b) Jika 𝑓 kontinu pada 𝐴, maka 𝑓 kontinu pada 𝐴

Latihan 4.2
1) Tentukan dititik – titik manakah kekontinuan fungsi berikut:
𝑥 2 +2𝑥+1
a) f(x):= 𝑥𝜖ℝ
𝑥 2 +1

b) g(x):= 𝑥 + 𝑥 𝑥≥0
1+ sin 𝑥
c) h(x):= 𝑥≠0
𝑥

d) k(x):=cos 1 + 𝑥 2 𝑥𝜖ℝ

2) Tunjukkan bahwa jika 𝑓: 𝐴 → ℝ kontinu pada 𝐴 ⊆ ℝ da jika 𝑛𝜖ℕ, maka fungsi 𝑓 𝑛


yang didefinisikan dengan 𝑓 𝑛 𝑥 = (𝑓 𝑥 )𝑛 untuk x𝜖𝐴, kontinu pada A.
3) Berikan sebuah contoh fungsi 𝑓: 0,1 → ℝ yang tidak kontinu pada 0,1 tetapi
𝑓 kontinu pada 0,1 .

4.3 FUNGSI KONTINU PADA INTERVAL


4.3.1 Definisi
Fungsi f: A → ℝ dikatakan terbatas pada A jika terdapat konstan M > 0
sedemikian sehingga |f(x|≤ 𝑀 untuk semua x ∈ 𝐴.

4.3.2 Teorema
Misalkan I:= [a,b] interval tetutup dan f: 𝐼 → ℝ fungsi kontinu pada I. maka f
terbatas pada I.

4.3.3 Teorema
Lokasi akar misalakan I = [a,b] dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. jika f (a) < 0 < f (b)
atau f (a) > 0 > f (b), maka terdapat C ∈ (𝑎, 𝑏) sedemikian sehingga f(c) = 0.

44
4.3.4 Teorema
Nilai tengah (Bolzano). Misalkan I interval dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. jika a,b ∈
I dan jika k ∈ ℝ yang memenuhi f (a) < k < f (b), maka terdapat c ∈ I, c diantara a dan b
sedemikian sehingga f(c) = k.

4.3.5 Teorema
Misalakan I interval tertutup dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. Maka himpunan f(I):=
{f(x): x ∈ I } adalah sebuah interval tertutup.

Latihan 4.3
1. Misalkan I:= [a,b] dan f : 𝐼 → ℝ fungsi kontinu sehingga f(x) > 0 untuk setiap x
∈ I. Buktikan bahwa terdapat 𝛼 > 0 sedemikian sehingga f(x) ≥ 𝛼 untuk semua x
∈ I.
2. Tunjukan bahwa polinomial berderajat ganjil dengan koefisien real mempunyai
paling sedikit satu akar
3. Buktika polynomial p (x):= x4 + 7x3 – 9 mempunyai dua akar. (gunakan teorema
Bolzano).
4. Misalkan I:=[a,b] dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I sedemikian sehingga untuk setiap
1
x ∈ I terdapat y ∈ I sedemikian sehingga |f(y)| ≤ 𝑓 𝑥 . Buktikan terdapat titik
2

c ∈ I sehingga f(c) = 0.

45
Daftar Referensi:
1. Pearson Education - Introduction to Real Analysis (2012), Trench
2. Pearson Education - Real Analysis, 4ed (2010) RoydenS
3. Wiley - Introduction to Real Analysis, 3ed (2000) Bartle & Sherbert
4. Cambridge - A First Course in Mathematical Analysis (2006) , Brannan
5. Springer - A Course in Mathematical Logic for Mathematicians, 2ed (2010) Manin

46

Anda mungkin juga menyukai