2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
(Prof. Dr. Benny Pinontoan, M.Sc) (Mans Lumiu Mananohas, S.Si, M.Si)
NIP. 196606041995121001 NIP. 198406112008121002
Menyetujui, Mengesahkan,
Direktur Eksekutif PIU, Ketua LP3,
Prof. Dr. Ir. Dody M.J. Sumajouw, M.Eng, Ph.D Prof. Dr. Ir. Odi R. Pinontoan, MS
NIP. 195812171988031002 NIP. 19581007198621002
ii
PERNYATAAN
(……………………………) (……………………………)
iii
PRAKATA
Modul ini di susun untuk mendukung kegiatan pembelajaran matakuliah Analisis Real. Dalam
modul ini tidak semua teorama maupun preposisi dilampirkan buktinya, sebagian sengaja
disajikan tanpa bukti dan sengaja ditinggalkan sebagai latihan untuk mahasiswa dalam
membuktikannya. Sebagian besar materi serta gaya penyajian modul ini merupakan adaptasi
dari buku R. G. Bartle & D.S. Sherbert "Introduction to Real Analysis"(John Wiley & Sons,
1982)
iv
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................ 1
1.1 SUBHIMPUNAN BILANGAN REAL ........................................................... 1
1.2 SIFAT ALJABAR BILANGAN REAL .......................................................... 1
1.3 SIFAT URUTAN BILANGAN REAL ............................................................ 2
1.4 NILAI MUTLAK ............................................................................................. 4
1.5 SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN REAL ............................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 9
2.1 BARISAN ........................................................................................................ 9
2.2 TEOREMA-TEOREMA LIMIT ...................................................................... 12
2.3 BARISAN MONOTON DAN SUBBARISAN ............................................... 13
2.4 KRITERIA CAUCHY ..................................................................................... 15
2.5 DERET TAK HINGGA ................................................................................... 17
BAB IV ......................................................................................................................... 23
4.1 FUNGSI KONTINU ........................................................................................ 23
4.2 KOMBINASI FUNGSI KONTINU ................................................................ 23
4.3 FUNGSI KONTINU PADA INTERVAL ....................................................... 24
v
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Pengantar Analisis Real Semester : 4 (Empat); Kode: MAT 217; sks: 3 (3-0)
Program Studi : Matematika
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
6
Matriks Pembelajaran :
Deskripsi Tugas Luaran Bob Referensi
Kemampuan Waktu ot
Bahan Kajian/Materi Bentuk Kriteria Penilaian
Ming akhir yang Belajar Nil
Pembelajaran Pembelajaran (Indikator)
diharapkan (Menit) ai
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pendahuluan Penjelasan Umum Discussion 150 Kesepakatan
Pelaksanaan Dosen dengan
Perkuliahan Pre Test Mahasiswa
7
dalam soal latihan yang Kebenaran dalam
menyelesaikan soal diberikan dosen. menyelesaikan
soal latihan
9-10 Mahasiswa dapat Sub Barisan dan Contextual 300 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 10 1, 2, 3, 4
memahami teori Barisan Cauchy Instruction tentang penentuan sub Penyelesaian Proses Belajar
tentang sub barisan barisan Soal Mengajar
dan barisan - Mahasiswa - Ketepatan dan
Cauchy, definisi, Small Group mendiskusikan tentang Tugas dalam Kebenaran dalam
teorema dan sifat- Discussion barisan cauchy dalam kelompok kecil menyelesaikan
sifatnya serta dapat kelompok kecil dan soal latihan
menerapkannya menyelesaikan soal-
dalam soal latihan yang
menyelesaikan soal diberikan dosen.
11-13 Mahasiswa dapat Deret Contextual 450 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 20 1, 2, 3, 4
memahami teori Instruction teori tentang deret Penyelesaian Proses Belajar
dereti, teorema, - Mahasiswa Soal Mengajar
definisi dan sifat- mendiskusikan - Ketepatan dan
sifatnya serta dapat Small Group teorema-teorema yang Tugas dalam Kebenaran dalam
menerapkannya Discussion berhubungan dengan kelompok kecil menyelesaikan
dalam deret dalam kelompok soal latihan
menyelesaikan soal kecil
- Mahasiswa mengikuti
tes formatif
14-16 Mahasiswa dapat Limit fungsi dan Contextual 450 - Mahasiswa membahas Hasil Tugas - Keaktifan dalam 20 1, 2, 3, 4
memahami tentang Kekontinuan fungsi Instruction konsep limit fungsi Penyelesaian Proses Belajar
limit fungsi dan - Mahasiswa Soal Mengajar
kekontinuan fungsi, mendiskusikan kriteria - Ketepatan dan
definisi, teorema Small Group dan teorema-teorema Tugas dalam Kebenaran dalam
dan sifat-sifatnya Discussion yang berhubungan kelompok kecil menyelesaikan
serta dapat dengan kekontinuan soal latihan
menerapkannya fungsi Tes formatif
dalam - mahasiswa mengikuti
menyelesaikan soal tes formatif
8
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Menjelaskan Teori Dasar Himpunan
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Logika matematika
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a) Pernyataan matematika
b) Bukti dan Metode Pembuktian
c) Himpunan dan Notasinya
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Permasalahan yang didiskusikan:
1) Jelaskan bagaimana menentukan nilai pernyataan matematika! berikan contohnya!
2) Bagaimana membuktikan atau membantah suatu pernyataan matematika dengan menggunakan metode pembuktian!
3) Sebutkan jenis-jenis notasi yang dipakai dalam teori himpunan!
- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas
- Mahasiswa mengikuti tes formatif
9
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan
RUBRIK PENILAIAN
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
10
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami operasi pada himpunan, definisi serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Bilangan real
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a) Sifat aljabar Bilangan Real
b) Sifat urutan Bilangan Real
c) Ketaksamaan Bernoulli
d) Nilai mutlak
e) Ketaksamaan segitiga
f) Sifat Kelengkapan Bilangan Real
g) Supremum dan Infimum
h) Kepadatan Bilangan real
i) Interval
i) Representasi biner dan Representasi desimal
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas
meliputi:
1) Jelaskan bagaimana sifat aljabar bilangan real!
2) Jelaskan bagaimana sifat urutan bilangan real!
3) Jelaskan bagaimana ketaksamaan Bernoulli!
4) Jelaskan bagaimana nilai mutlak!
5) Jelaskan bagaimana ketaksamaan segitiga!
6) Jelaskan bagaimana sifat kelengkapan bilangan real!
7) Bagaimana menentukan infimum dan supremum suatu himpunan!
11
8) Jelaskan bagaimana kepadatan bilangan real!
9) Jelaskan bagaimana interval!
10) Jelaskan bagaimana representasi biner dan representasi desimal!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan
RUBRIK PENILAIAN
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
12
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar logika, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Barisan
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Barisan bilangan real
b. Kekonvergenan Barisan
c. Teorema Limit
d. Barisan terbatas
e. Barisan Monoton
f. Limit superior
g. Limit inferior
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Jelaskan bagaimana barisan bilangan real! Berikan contohnya!
2) Jelaskan bagaimana membuktikan kekonvergenan barisan!
3) Uraikan dan jelaskan kembali bukti dari teorema tentang limit!
4) Jelaskan bagaimana membedakan barisan terbatas! Berikan contohnya!
5) Jelaskan bagaimana membedakan barisan monoton! Berikan contohnya!
6) Jelaskan bagaimana limit superior!
7) Jelaskan bagaimana limit inferior!
8) Jelaskan bagaimana pernyataan tunggal dan negasinya
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
13
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan
RUBRIK PENILAIAN
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
14
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk dan sifat-sifat yang berhubungan dengan pernyataan
majemuk serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Sub barisan dan barisan Cauchy.
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Sub-Barisan
b. Teorema sub barisan monoton
c. Kriteria kedivergenan
d. Teorema Bolzano-Weierstrass
e. Kriteria kekonvergenan Cauchy
f. Barisan Cauchy
g. Barisan kontraktif
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
1) Jelaskan bagaimana sub barisan! Berikan contohnya!
2) Jelaskan bagaimana teorema sub barisan monoton! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh
penggunaannya dalam soal!
3) Jelaskan bagaimana kriteria kekonvergenan suatu sub barisan!
4) Jelaskan bagaimana teorema Bolzano-Weierstrass! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh
penggunaannya dalam soal!
5) Jelaskan bagaimana membuktikan kekonvergenan barisan dengan menggunakan kriteria Cauchy!
6) Jelaskan bagaimana barisan Cauchy! Berikan contohnya!
7) Jelaskan bagaimana barisan kontraktif! Berikan contohnya!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini..
15
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi
- Hasil tes formatif perorangan
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
16
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami teori relasi dan fungsi, teorema, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam
menyelesaikan soal
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Deret
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Kekonvergenan Deret
b. Deret dengan Suku-suku Positif
c. Deret harmonik
d. Sifat-sifat Dasar Deret
e. Uji kekonvergenan Deret
f. Kriteria Cauchy untuk deret
g. Kekonvergenan Mutlak
h. Kekonvergenan Bersyarat
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai
berikut:
1) Jelaskan bagaimana kekonvergenan deret! Berikan contoh deret konvergen!
2) Jelaskan bagaimana deret dengan suku-suku positif! Berikan contohnya!
3) Jelaskan bagaimana deret harmonik! Berikan contohnya!
4) Jelaskan bagaimana sifat-sifat dasar deret!
5) Sebutkan uji kekonvergenan deret! Jelaskan masing-masing uji kekonvergenan deret serta berikan contoh penggunaannya
dalam soal!
6) Jelaskan bagaimana kriteria Cauchy untuk deret!
7) Jelaskan bagaimana kekonvergenan mutlak serta berikan contohnya!
17
8) Jelaskan bagaimana kekonvergenan bersyarat serta berikan contohnya!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
RUBRIK PENILAIAN
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
18
FORMAT RANCANGAN TUGAS
A. TUJUAN TUGAS:
Mahasiswa dapat memahami tentang operasi pada fungsi, definisi dan sifat-sifatnya serta dapat menerapkannya dalam menyelesaikan
soal.
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Limit fungsi dan kekontinuan fungsi.
2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Limit Fungsi di Suatu Titik
b. Kekontinuan di Suatu Titik
c. Sifat-sifat limit fungsi
d. Teorema kekontinuan
e. Kekontinuan Seragam
f. Kekontinuan pada Interval
g. Sifat-sifat Fungsi Kontinu pada Interval
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai
berikut:
a) Jelaskan bagaimana limit fungsi di suatu titik!
b) Jelaskan bagaimana kekontinuan di suatu titik! Berikan contoh fungsi kontinu di suatu titik!
c) Jelaskan bagaimana sifat-sifat limit fungsi!
d) Jelaskan bagaimana teorema kekontinuan! Uraikan dan jelaskan kembali buktinya! Berikan contoh penggunaannya!
e) Jelaskan bagaimana kekontinuan seragam! Berikan contohnya!
f) Jelaskan bagaimana kekontinuan pada interval! Berikan contohnya!
g) Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat kekontinuan pada interval!
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
19
C. KRITERIA PENILAIAN (10%):
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)
DIMENSI Sangat Memuaskan Batas Kurang Di bawah SKOR
Memuaskan (65-79) (55-64) Memuaskan standard
(≥80) (40-54) (<40)
Keaktifan mencari Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
literatur
Keaktifan Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
berdiskusi
TOTAL
Skor
20
GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN
22
BAB I
BILANGAN REAL
1 (invers perkalian)
23
(D) 𝑎. 𝑏 + 𝑐 = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 dan b + c a = ba + ca ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ
(distribusi perkalian atas penjumlahan).
Sifat-sifat ini juga dikenal dengan sifat lapangan bilangan real.
1.2.1 Teorema
a) Jika Z, a ∈ ℝ dengan Z + a = a, maka Z = 0
b) Jika a, b ∈ ℝ, b ≠ 0 dan memenuhi a. b = b, maka a = 1
c) Jika a ∈ ℝ, maka a. 0 = 0
1.2.2 Teorema
1
a) Jika a ≠ 0 dan b ∈ ℝ sehingga a. b = 1, maka b = a
1.3.1 Definisi
Misalkan a, b ∈ ℝ.
a) Jika a − b ∈ ℙ, maka dapat ditulis a > 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 < 𝑎
b) Jika a − b ∈ ℙ ∪ {0}, maka dapat ditulis a ≥ b atau b ≤ a
1.3.2 Teorema
Misalkan a, b, c ∈ ℝ
a) Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 𝑐, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 > 𝑐
b) Jika a > 𝑏, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 + 𝑐 > 𝑏 + 𝑐
c) Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑐𝑎 > 𝑐𝑏
Jika a > 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 < 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑐𝑎 < 𝑐𝑏
24
Bukti
a) a > 𝑏 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑎 − 𝑏 ∈ ℙ, demikian juga b > 𝑐 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑏 − 𝑐 ∈
ℙ. Karena a − b, b − c ∈ ℙ maka berlaku ∶
a − c = a − b + (b − c) ∈ ℙ
Akibatnya, berlaku a > 𝑐
b) Jika a − b ∈ ℙ, maka a + c − b + c = a − b ∈ ℙ. Jadi a + c > 𝑏 + 𝑐
c) Jika a − b ∈ ℙ dan c ∈ ℙ, maka ca − cb = c a − b ∈ ℙ.
Jadi, terbukti ca > 𝑐𝑏. Selain itu, jika c < 0, maka −𝑐 ∈ ℙ, sehingga cb − ca =
−c a − b ∈ ℙ. Jadi, terbukti ca < 𝑐𝑏.
1.3.3 Teorema
Jika a ∈ ℝ sehingga 0 ≤ a < 𝜀 ∀ 𝜀 > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = 0.
Bukti
1
Andaikan a > 0. 𝑃𝑖𝑙𝑖 ε0 ≔ 2 a, sehingga berlaku ∶
0 < ε0 < 𝑎
Hal ini kontradiksi dengan asumsi a < 𝜀 ∀ 𝜀 > 0. Jadi, haruslah 𝑎 = 0.
1.3.4 Teorema
Jika ab > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 ∶
(i) a > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢
(ii) a < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 < 0.
1.3.5 Akibat
Jika ab > 0, maka berlaku ∶
(i) a > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 < 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢
(ii) a < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 0.
25
2x+1
3. Tentukan himpunan C ≔ x ∈ ℝ ; <1 .
x+2
1.4.2 Teorema
a) ab = a b untuk setiap a, b ∈ ℝ
2
b) a = a2 untuk setiap a ∈ ℝ
c) Jika c ≥ 0, maka a ≤ c jika dan hanya jika − c ≤ a ≤ c
d) − a ≤ a ≤ a untuk setiap a ∈ ℝ.
26
Bukti:
Berdasarkan 1.2.2 (d), kita mempunyai − a ≤ a ≤ a dan − b ≤ b ≤ b . Dari
kedua ketaksamaan ini, dengan menjumlahkan diperoleh :
− a + b ≤a+b≤ a + b
Akhirnya, dengan 1.2.2 (c) diperoleh a + b ≤ a + b .
1.4.4 Akibat
Jika a, b ∈ ℝ, maka ∶
a) a − b ≤ a−b
b) a − b ≤ a + b
Bukti:
a) Tulis a = a − b + b. Dengan menggunakan ketaksamaan segitiga berlaku :
a = a − b + b ≤ a − b + b . Kemudian, kurangi kedua ruas dengan b
dan di peroleh a − b ≤ a − b . Dengan cara yang sama, dari b =
b−a +a ≤ b−a + a diperoleh − b − a = a − b . selanjutnya
gabungkan kedua ketaksamaan, dan diperoleh : − a − b ≤ a − b ≤ a − b .
Berdasarkan 1.2.2 (c) dapat diiklaim a − b ≤ a − b .
b) Bukti 1.4.4.(b) ditinggalkan untuk pembaca sebagai latihan.
1.4.5 Akibat
Jika a1 , a2 , … , an sebarang bilangan real, maka
a1 , a 2 , … , a n ≤ a1 + a 2 + ⋯ + a n .
1.4.6 Contoh
Diketahui A adalah himpunan x ∈ ℝ dimana 2x + 3 < 7
Jawab: 2x + 3 < 7 ⟺ −7 < 2𝑥 + 3 < 7
⟺ −10 < 2𝑥 < 4
⟺ −5 < 𝑥 < 2
Akhirnya dapat disimpulkan A = x ∈ ℝ: −5 < 𝑥 < 2 .
Latihan 1.2
1. Tentukan himpunan B ≔ x ∈ ℝ: x − 1 < x .
2. Cari himpunan penyelesaian ketaksamaan 2x − 1 ≤ x + 1
27
3. Jika a, b ∈ ℝ dan b ≠ 0. Tunjukan bahwa :
a a
a) a = a2 b) =
b b
1.5.1 Definisi
Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ.
a) Himpunan S dikatakan terbatas diatas jika terdapat bilangan u ∈ ℝ sehingga s ≤ u
untuk setiap s ∈ S. Setiap bilangan u demikian disebut batas atas dari S.
b) Himpunan S dikatakan terbatas dibawah jika terdapat bilangan w ∈ ℝ sehingga
w ≤ s untuk setiap s ∈ S. Setiap bilangan w demikian disebut batas bawah dari S.
c) Sebuah himpunan dikatakan terbatas apabila terbatas di atas dan terbatas di bawah.
1.5.2 Definisi
Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ.
a) Jika S terbatas di atas, maka sebuah bilangan u disebut supremum (batas atas
terkecil) dari S apabila memenuhi :
(1) u adalah batas atas dari S, dan
(2) Jika v sebarang batas atas dari S, maka u ≤ v.
28
b) Jika S terbatas di bawah, maka sebuah bilangan w disebut infimum (batas bawah
terbesar) dari S apabila memenuhi :
1) w adalah sebuah batas bawah dari S, dan
2) Jika t sebarang batas bawah dari S, maka t ≤ w.
1.5.3 Lemma
Bilangan u disebut supremum dari himpunan bagian tak kosong S dari ℝ jika dan
hanya jika u memenuhi kondisi :
(1) s ≤ u untuk setiap s ∈ S
(2) Jika v < 𝑢, maka ada s ′ ∈ S sehingga v < s′ .
1.5.4 Lemma
Sebuah batas atas u dari himpunan tak kosong s ⊆ ℝ disebut supremum dari S jka
dan hanya jika untuk setiap ε > 0 terdapat sebuah sε ∈ S sehingga u − ε < Sε .
Latihan 1.5
1. Cari infimum dan supremum, jika ada, dari himpunan :
1
a) A ≔ {x ∈ ℝ: 2x + 5 > 0} c) C ≔ {x ∈ ℝ: x < x }
b) B ≔ {x ∈ ℝ: x + 2 ≥ x 2 } d) D ≔ {x ∈ ℝ: x 2 − 2x − 5 < 0}
2. Misalkan S himpunan bagian tak kosong dari ℝ dan S terbatas dibawah buktikan
bahwa inf S = −sup
{−s: s ∈ S}.
29
1.6.2 Teorema Kepadatan Bilangan Rasional
Jika x dan y adalah bilangan – bilangan real dengan x < 𝑦 , maka terdapat sebuah
bilangan rasioanal r ∈ ℚ sehingga x < 𝑟 < 𝑦.
Latihan 1.6
1. Jika u < 0 sebarang bilangan real dan x < 𝑦, tunjukan bahwa terdapat bilangan
rasional r sehingga x < 𝑟𝑢 < 𝑦.
30
BAB II
BARISAN DAN DERET
2.1 BARISAN
Barisan dalam himpunan S adalah fungsi dengan domain himpunan bilangan asli
ℕ dan daerah hasilnya termuat di himpunan S.
2.1.1 Definisi
Barisan bilangan real adalah fungsi yang terdefiisi pada himpunan bilangan asli
ℕ = {1,2, … } dengan daerah hasil termuat di bilangan real ℝ.
2.1.2 Contoh
a) Barisan A ≔ a, a, a, … dengan a ∈ ℝ disebut barisan konstan.
b) Jika b ∈ ℝ, maka B ≔ (bn ) adalah barisan B = b, b2 , b3 , … , bn , … . Secara
1
khusus jika b = 3, maka kita mempunyai barisan
1 1 1 1 1
: n ∈ ℕ = , , , … , ,…
3n 3 9 27 3n
c) Barisan F ≔ fn dimana :
f1 ≔ 1, f2 ≔ 1, fn+1 ≔ fn−1 + fn (n ≥ 2)
dikenal dengan barisan Fibonacci.
2.1.3 Definisi
Barisan X = (xn ) di ℝ dikatakan konvergen ke x ∈ ℝ, atau x disebut limit xn ,
jika untuk setiap ε > 0 terdapat bilanngan asli K(ε) sehingga untuk setiap n ≥ K(ε)
berlaku xn − x < 𝜀.
Jika barisan mempunyai limit, kita sebut sebagai barisan konvergen dan jika
barisan tidak mempunyai limit disebut barisan divergen.
Adapun barisan X yang mempunyai limit x ditulis :
lim X = x atau lim xn = X
Adakalanya juga ditulis xn → x, artinya xn mendekati x apabila n → ∞.
31
2.1.4 Ketunggalan Limit
Barisan di ℝ hanya dapat mempunyai tepat satu limit.
Bukti:
Misalkan x ′ dan x ′′ limit dari xn , artinya untuk setiap ε > 0 terdapat K ′ sehingga
ε
xn − x ′ < 2 untuk semua n ≥ K ′ , dan demikian juga terdapat K ′′ sehingga
ε
xn − x ′′ < 2 untuk semua n ≥ K ′′ . Pilih K = max K ′ , K ′′ . Maka untuk n ≥ K
Dalam contoh – contoh berikut diberikan ε > 0sebarang dan akan dicari K yang
bergantung pada ε, seperti pada definisi.
2.1.5 Contoh
1
a) lim =0
n
1
Jika ε > 0, maka > 0. Berdasarkan sifat Archimedes terdapat bilangan asli
ε
1 1
K = K ε sedemikian sehingga ε < 𝐾 atau < 𝜀. Selanjutnya, jika n ≥ K, berlaku
K
1 1
≤ K < 𝜀.
n
1 1
Akibatnya, jika n ≥ K, maka −0 =n <𝜀
n
1
Oleh karenanya, kita dapat mengklaim barisan konvergen ke 0.
n
1
b) lim =0
n 2 +1
1 1 1
Perhatikan bahwa : n 2 +1 < n 2 < n
1 1
Pilih K sedemikian sehingga < 𝜀. Akibatnya apabila n ≥ K berlaku <
K n
𝜀, sehingga berlaku :
32
1 1 1
−0 = 2 < <𝜀
n2 +1 n +1 n
1
Jadi, n 2 +1 → 0
3𝑛+2
c) 𝑙𝑖𝑚 =3
𝑛+1
Latihan 2.1
1) Gunakan defenisi limit untuk membuktikan :
𝑛
a) lim =0
𝑛 2 +1
2𝑛
b) lim =2
𝑛+1
3𝑛+1 3
c) lim =2
2𝑛+5
𝑛 2 −1 1
d) lim =2
2𝑛 2 +3
2) Tunjukan bahwa :
1
a) lim =0
𝑛+7
𝑛
b) lim =0
𝑛+1
3) Buktikan bahwa lim (𝑥𝑛 )=0 jika hanya jika lim(|𝑥𝑛 |)=0
4) Tunjukan bahwa jika 𝑥𝑛 ≥0 untuk setiap 𝑛 ∈ ℕ dan lim (𝑥𝑛 )=0, maka lim
( 𝑥𝑛 )=0.
33
2.2 TEOREMA-TEOREMA LIMIT
2.2.1 Definisi
Barisan bilangan Real X=(Xn) dikatakan terbatas apabila terdapat bilangan real
M>0 sedemikian sehingga |Xn|≤M untuk semua n∈ ℕ.
2.2.2 Teorema
Barisan bilangan real yang konvergen terbatas.
Bukti : Misalkan 𝑥𝑛 → 𝑥 dan pilih 𝜀 ≔ 1. Akibatnya terdapat K =
K(1) sedemikian sehingga 𝑥𝑛 − 𝑥 < 1 ∀ 𝑛 ≥ 𝐾, selanjutnya dengan
ketaksamaan segitiga diperoleh
𝑋𝑛 = 𝑋𝑛 − 𝑋 + 𝑋 ≤ 𝑋𝑛 − 𝑋 + 𝑋 < 1 + 𝑋 , ∀ 𝑛 ≥ 𝐾,
pilih M:=sup 𝑋1 , 𝑋2 , … … . , 𝑋𝑘−1 , 1 + 𝑋 , sehingga 𝑋𝑛 ≤ 𝑀 untuk semua
n∈ ℕ. Jadi, dapat diklaim bahwa teorema ini terbukti.
2.2.3 Teorema
a) Misalkan 𝑋 = 𝑥𝑛 dan 𝑌 = 𝑦𝑛 adalah barisan bilangan real yang konvergen ke
X dan Y berturut-turut, dan 𝑐 ∈ ℝ. Barisan X+Y, X-Y, X.Y dan c X konvergen ke
x+y, x-y, xy dan cx berturut-turut.
b) Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 konvergen ke X dan 𝑍 = 𝑧𝑛 barisan bilangan real tak nol yang
𝑋 𝑥
konvergen ke Z dan jika 𝑍 ≠0 , maka barisan 𝑍 konvergen ke 𝑧 .
2.2.4 Teorema
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan bilangan real yang konvergen dan 𝑥𝑛 ≥0 untuk semua
𝑛 ∈ ℕ, maka 𝑥 = lim
(𝑥𝑛 ) ≥ 0.
2.2.5 Teorema
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 dan 𝑌 = 𝑦𝑛 barisan real konvergen dan jika 𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 untuk setiap
𝑛 ∈ ℕ , maka lim
(𝑥𝑛 ) ≤ lim
(𝑦𝑛 ).
2.2.6 Teorema Apit
Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ), 𝑌 = (𝑦𝑛 ) dan 𝑍 = (𝑧𝑛 ) barisan real sedemikian
sehingga
34
𝑥𝑛 ≤ 𝑦𝑛 ≤ 𝑥𝑛 untuk setiap 𝑛 ∈ ℝ
dan lim(𝑥𝑛 ) = lim
(𝑧𝑛 ). Maka Y konvergen dan lim(𝑥𝑛 ) = lim 𝑦𝑛 = lim(𝑧𝑛 ).
Latihan 2.2
1) Berikan 1 contoh dua barisan divergen X dan Y yan memenuhi :
a) X + Y konvergen
b) XY konvergen
2) Tunjukkan jika barisan X dan Y dimana X dan X+Y konvergen, maka Y
konvergen.
3) Tunjukkan barisan berikut tidak konvergen:
a) (2𝑛 )
b) ( −1 𝑛 𝑛2 )
4) Cari limit dari barisan:
1 2
a) lim 2+2
−1 𝑛
b) lim 𝑛 +2
𝑛−1
c) lim 𝑛+1
𝑛 +1
d) lim 𝑛 𝑛
𝑎 𝑛 +1 +𝑏 𝑛 +1
5) Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, tentukan limit 𝑎 𝑛 +𝑏 𝑛
35
2.3.2 Teorema barisan Monoton
Barisan real monoton konvergen jika dan hanya jika terbatas. Lebih lanjut:
a) Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan naik dan terbatas, maka
lim 𝑥𝑛 = sup
{𝑥𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ}.
b) Jika 𝑌 = 𝑦𝑛 barisan turun dan terbatas, maka
lim 𝑦𝑛 = inf
{𝑦𝑛 : 𝑛 ∈ ℕ}.
2.3.2 Definisi
Misalkan 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real dan 𝑛1 ≤ 𝑛2 ≤ ⋯ ≤ 𝑛𝑘 ≤ ⋯ barisan yang naik
kuat. Barisan 𝑋1 = 𝑥𝑛 𝑘 = 𝑥𝑛 1 , 𝑥𝑛 2 , … , 𝑥𝑛 𝑘 , … disebut subbarisan dari X.
1 1 1
Contoh : Jika 𝑋 ≔ , , , … , salah satu subbarisan X adalah
1 2 3
1 1 1 1
𝑋1 = , , ,…,
2 4 6 2𝑘
Dimana 𝑛1 = 2, 𝑛2 = 4, … , 𝑛𝑘 = 2𝑘
2.3.3 Teorema
Jika 𝑋 = (𝑥𝑛 ) barisan real yang konvergen ke 𝑥, maka sebarang subbarisan
𝑋1 = (𝑥𝑛 𝑘 ) dari X juga konvergen.
36
Latihan 2.3
1. Berikan 1 contoh barisan tak terbatas tetapi memiliki sebuah subbarisan yang
konvergen.
2. Tunjukkan barisan berikut divergen.
𝑛 1 𝑛𝜋
(a). 1 − −1 +𝑛 (b). sin 4
2.4.2 Lemma
Jika 𝑋 = 𝑥𝑛 barisan real yang konvergen, maka 𝑋 adalah barisan Cauchy.
2.4.3 Lemma
Barisan Cauchy merupakan barisan terbatas.
37
2.4.5 Definisi
Barisan 𝑋 = 𝑥𝑛 disebut kontraktif jika terdapat 𝑐, 0 < 𝑐 < 1, sehingga:
𝑥𝑛+2 − 𝑥𝑛 +1 ≤ 𝑐 |𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 | untuk semua 𝑛 𝜖 𝑁
2.4.6 Teorema
Setiap barisan kontraktif adalah barisan Cauchy, dan oleh karena itu konvergen.
Latihan 2.4
1. Berikan 1 contoh barisan terbatas dan bukan barisan Cauchy.
2. Tunjukkan bahwa barisan-barisan berikut merupakan barisan Cauchy:
𝑛 +1 1 1
a. b. 1 + 2! + ⋯ +
𝑛 𝑛!
4. Tunjukkan bahwa jika 𝑥𝑛 dan (𝑦𝑛 ) barisan Cauchy, maka 𝑥𝑛 +𝑦𝑛 dan 𝑥𝑛 𝑦𝑛
adalah barisan Cauchy.
5. Tunjukkan bahwa sebuah barisan real yang naik dan terbatas adalah barisan
Cauchy.
∞ 𝑛
Contoh deret : 𝑛=0 𝑟 = 1 + 𝑟 + 𝑟2 + ⋯ + 𝑟𝑛 + ⋯
Deret ini dikenal sebagai deret geometri. Akan ditunjukkan jika 𝑟 < 1, maka
1
deret ini konvergen ke 1−𝑟 .
𝑛+1 1
karena 𝑟 → 0 ketika 𝑟 < 1, akibatnya 𝑠𝑛 → ketika 𝑟 < 1. Jadi, deret
1−𝑟
1
ini konvergen ke 1−𝑟 .
2.5.4 Teorema
Misalkan 𝑥𝑛 barisan bilangan real tak negatif, maka deret 𝑥𝑛 konvergen jika
dan hanya jika barisan 𝑆 = 𝑠𝑘 yang merupakan jumlah parsial terbatas. Dalam kasus ini,
∞
𝑛−1 𝑥𝑛 = 𝑙𝑖𝑚 𝑠𝑘 = 𝑆𝑢𝑝 𝑠𝑘 : 𝑘 ∈ ℕ .
39
BAB III
LIMIT
3.1.2 Teorema
Bilangan 𝑐 ∈ ℝ disebut titik kumpul 𝐴 ⊆ ℝ jika dan hanya jika terdapat sebuah
barisan 𝑎𝑛 di 𝐴 sedemikian sehingga lim 𝑎𝑛 = 𝑐 dan 𝑎𝑛 ≠ 𝑐 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.
3.1.3 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑐 titik kumpul dari A. untuk sebuah fungsi 𝑓: 𝐴 → ℝ,
bilangan real 𝐿 disebut limit dari 𝑓 pada 𝑐 jika, diberikan sebarang 𝜀 > 0, terdapat 𝛿 > 0
sedemikian sehingga jika 𝑥 ∈ 𝐴 dan 0 < 𝑥 − 𝑐 < 𝛿, maka 𝑓 𝑥 − 𝐿 < 𝜀.
3.1.4 Teorema
Jika 𝑓: 𝐴 → ℝ dan jika 𝑐 titik kumpul dari 𝐴 maka 𝑓 hanya dapat mempunyai satu
limit pada 𝑐.
Latihan 3.1
1) Buktikan bahwa setiap titik pada interval [0,1] merupakan titik kumpul dari
𝐴 ≔ 0,1 .
2) Apakah himpunan hingga mempunyai titik kumpul ? Jelaskan jawabanmu!
1
3) Buktikan bahwa nol merupakan titik kumpul dari himpunan 𝐴 ≔ ∶𝑛∈ℕ .
𝑛
c) lim𝑥→2 (𝑥 2 + 4𝑥) = 12
3.2.2 Teorema
Jika 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑓: 𝐴 → ℝ mempunyai limit pada 𝑐 ∈ ℝ, maka 𝑓 terbatas pada
beberapa lingkungan 𝑐.
3.2.3 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓 dan 𝑔 fungsi dari 𝐴 ke ℝ, dan misalkan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul
dari A. Lebih lanjut misalkan 𝑏 ∈ ℝ.
a) Jika lim𝑥→𝑐 𝑓 = 𝐿 dan lim𝑥→𝑐 𝑔 = 𝑀 , maka ∶
lim𝑥→𝑐 𝑓 + 𝑔 = 𝐿 + 𝑀, lim𝑥→𝑐 𝑓 − 𝑔 = 𝐿 − 𝑀
lim𝑥→𝑐 𝑓𝑔 = 𝐿𝑀, lim𝑥→𝑐 𝑏𝑓 = 𝑏𝐿.
b) Jika : 𝐴 → ℝ, jika (𝑥) ≠ 0 untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴, dan jika lim𝑥→𝑐 = 𝐻 ≠
0, maka
𝑓 𝐿
lim =
𝑥→𝑐 𝐻
41
3.2.4 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, misalkan 𝑓: 𝐴 → ℝ, dan misalkan 𝑐 ∈ ℝ titik kumpul dari 𝐴. Jika
𝑎 ≤ 𝑓(𝑥) ≤ 𝑏 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑥 ≠ 𝑐 dan jika lim𝑥→𝑐 𝑓 ada, maka 𝑎 ≤ lim𝑥→𝑐 𝑓 ≤ 𝑏
Latihan 3.2
1) Carilah nilai dari :
2𝑥+1
a) lim𝑥→2 (𝑥 > 0)
𝑥+3
𝑥−1
b) lim𝑥→1 (𝑥 > 0)
𝑥−1
(𝑥+1)2 −1
c) lim𝑥→0 (𝑥 > 0)
𝑥
1
2) Buktikan lim𝑥→0 𝑥 cos = 0.
𝑥
42
BAB IV
FUNGSI KONTINU
4.1.2 Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ dan 𝑓: 𝐴 → ℝ. jika 𝐵 ⊆ 𝐴, maka 𝑓 dikatakan kontinu pada 𝐵 jika
𝑓 kontinu pada setiap titik anggota 𝐵.
Contoh:
a) fungsi 𝑓 𝑥 ≔ 𝑏 kontinu pada ℝ.
1 1
b) fungsi 𝑔 𝑥 ≔ 𝑥 kontinu pada 𝐴 ≔ {𝑥 : 𝑥 > 0}.
Latihan 4.1
1) Tunjukan bahwa 𝑓 𝑥 ≔ 𝑥 kontinu pada setiap titik 𝑐 ∈ ℝ.
2) Misalkan 𝑓: ℝ → ℝ kontinu pada ℝ dan 𝑓 𝑟 = 0 untuk setiap bilangan rasional
𝑟.buktikan bahwa 𝑓 𝑥 = 0 untuk semua 𝑥 ∈ ℝ.
3) Misalkan 𝐾 > 0 dan 𝑓: ℝ → ℝ memenuhi kondisi 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑦) ≤ 𝐾 𝑥 − 𝑦
untuk semua 𝑥, 𝑦 ∈ ℝ. Tunjukan bahwa 𝑓 kontinu pada setiap titik 𝑐 ∈ ℝ.
kontinu pada 𝑐.
43
4.2.2 Teorema
Misalkan 𝐴 ⊆ ℝ, 𝑓: 𝐴 → ℝ dan misalkan 𝑓 didefinisikan dengan 𝑓 𝑥 ≔
𝑓(𝑥) untuk 𝑥 ∈ 𝐴.
a) Jika 𝑓 kontinu pada 𝑐 ∈ 𝐴,maka 𝑓 kontinu pada 𝑐.
b) Jika 𝑓 kontinu pada 𝐴, maka 𝑓 kontinu pada 𝐴
Latihan 4.2
1) Tentukan dititik – titik manakah kekontinuan fungsi berikut:
𝑥 2 +2𝑥+1
a) f(x):= 𝑥𝜖ℝ
𝑥 2 +1
b) g(x):= 𝑥 + 𝑥 𝑥≥0
1+ sin 𝑥
c) h(x):= 𝑥≠0
𝑥
d) k(x):=cos 1 + 𝑥 2 𝑥𝜖ℝ
4.3.2 Teorema
Misalkan I:= [a,b] interval tetutup dan f: 𝐼 → ℝ fungsi kontinu pada I. maka f
terbatas pada I.
4.3.3 Teorema
Lokasi akar misalakan I = [a,b] dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. jika f (a) < 0 < f (b)
atau f (a) > 0 > f (b), maka terdapat C ∈ (𝑎, 𝑏) sedemikian sehingga f(c) = 0.
44
4.3.4 Teorema
Nilai tengah (Bolzano). Misalkan I interval dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. jika a,b ∈
I dan jika k ∈ ℝ yang memenuhi f (a) < k < f (b), maka terdapat c ∈ I, c diantara a dan b
sedemikian sehingga f(c) = k.
4.3.5 Teorema
Misalakan I interval tertutup dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I. Maka himpunan f(I):=
{f(x): x ∈ I } adalah sebuah interval tertutup.
Latihan 4.3
1. Misalkan I:= [a,b] dan f : 𝐼 → ℝ fungsi kontinu sehingga f(x) > 0 untuk setiap x
∈ I. Buktikan bahwa terdapat 𝛼 > 0 sedemikian sehingga f(x) ≥ 𝛼 untuk semua x
∈ I.
2. Tunjukan bahwa polinomial berderajat ganjil dengan koefisien real mempunyai
paling sedikit satu akar
3. Buktika polynomial p (x):= x4 + 7x3 – 9 mempunyai dua akar. (gunakan teorema
Bolzano).
4. Misalkan I:=[a,b] dan f : 𝐼 → ℝ kontinu pada I sedemikian sehingga untuk setiap
1
x ∈ I terdapat y ∈ I sedemikian sehingga |f(y)| ≤ 𝑓 𝑥 . Buktikan terdapat titik
2
c ∈ I sehingga f(c) = 0.
45
Daftar Referensi:
1. Pearson Education - Introduction to Real Analysis (2012), Trench
2. Pearson Education - Real Analysis, 4ed (2010) RoydenS
3. Wiley - Introduction to Real Analysis, 3ed (2000) Bartle & Sherbert
4. Cambridge - A First Course in Mathematical Analysis (2006) , Brannan
5. Springer - A Course in Mathematical Logic for Mathematicians, 2ed (2010) Manin
46