Anda di halaman 1dari 15

Studi Kasus Sistem

Penghargaan dan
Reflective Pratice
Bidan
“Bidan Bintang”
Praktik Konsep Kebidanan - Kelas D
D3 Kebidanan UNS
Our Team
1. V4321045 Nur Irma Apriliani 8. V4321053 Ratna Sari

2. V4321046 Nurul Hidayah T.A. 9. V4321054 Ridha Fahria

3. V4321047 Nurul Izza K. 10. V4321055 Rima Dwi Pinilih

4. V4321048 Pradiva Azizah P. 11. V4321056 Rini Rahmadani

5. V4321049 Pramesti S. 12. V4321057 Rizky Ayu E.

6. V4321050 Putri Risma Yunita 13. V4321058 Sahenza D.R.H.A.

7. V4321052 Raihanah 14. V4321059 Sarah Pujianti


01
KASUS
Kasus
Angka kematian ibu dan bayi di wilayah pedesaan masih menjadi masalah utama lantaran masih
terbatasnya tenaga kesehatan serta akses yang dianggap kurang memadai. Bidan X, yang berusia 44
tahun ini termasuk bidan senior di desa Sukajaya, kecamatan Makmur Sari ini, memiliki inisiatif untuk
mendirikan bidan praktik swasta untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi terutama di desa
Sukajaya.
Bidan X memberikan tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesinya, dimulai dari
masa natal, masa natal ini dimulai dari masa prenatal, antenatal, natal hingga postnatal, dimulai dari
mempersiapkan masa kehamilan, hingga masa kehamilan dengan mengadakan kelas ibu hamil, dan
pemeriksaan kesehatan secara rutin. Bidan X memfasilitasi persalinan dengan baik, mulai dari persiapan
pasien, alat, dan juga bidan sendiri sehingga ibu dan bayi sehat, selamat dan juga merasa nyaman. Bidan
X juga memfasilitasi masa nifas dengan memberikan edukasi serta tindakan-tindakan yang diperlukan
Bidan X juga melakukan pelayanan untuk menekan terjadinya infeksi. Selain
kemungkinan infeksi pada Ibu maupun bayi pada umumnya, pada kondisi pandemi Covid-19
Bidan X berusaha menerapkan protokol kesehatan yang baik dengan mengenakan APD. Selain
itu, untuk memberikan tindakan tepat pada kondisi gawat darurat, Bidan X senantiasa
mengembangkan diri seperti mengikuti seminar-seminar kebidanan. Tak lupa, diupayakan
dengan menjalin koneksi dengan rumah sakit rujukan terdekat.
Bidan X mengajarkan menyusui dini dan juga pemberian ASI eksklusif, Bidan X
memberikan edukasi mengenai cara menyusui, manfaat asi untuk tumbuh kembang anak, dan
juga cara-cara untuk memperlancar ASI.
Bidan X juga memberikan edukasi mengenai imunisasi dasar dan juga memfasilitasi
imunisasi dasar bagi anak-anak di desa Sukajaya. Tidak lupa Bidan X juga memperhatikan
nutrisi seluruh masyarakat, mulai bayi, anak, dewasa hingga lansia. Bidan X mengajak para
warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga asupan nutrisi sehingga masyarakat
bertumbuh dengan baik.
Setelah menggalakkan beberapa kegiatan dan asuhan yang telah dilakukan Bidan X di
atas, perlahan membuahkan hasil yakni angka kematian bayi di wilayahnya mengalami
penurunan. Tak lupa, Bidan X juga berupaya dalam mempromosikan kesehatan. Atas
dedikasinya ini, Bidan X layak mendapatkan penghargaan dari pemerintah setempat berupa
Bidan Bintang.
02
PEMBAHASAN
Dikutip dari buku Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan Kemenkes tahun
2016, pada praktik kebidanan seorang bidan tidak lepas dari hak, wewenang, penghargaan, dan sanksi
ketika menjalani profesinya. Penghargaan merupakan “bentuk apresiasi atas prestasi yang diberikan
kepada perorangan maupun lembaga.” Bagi seorang bidan, disamping imbalan atas jasa, penghargaan juga
mencakup pengakuan profesi, pemberian kewenangan atau hak sesuai kompetensi untuk menjalankan
praktiknya.
Salah satu penghargaan bagi seorang bidan adalah “Bidan Bintang” yang mulai dilaksanakan sejak
tahun 2003. Kriteria penghargaan ini diberikan oleh IBI (Ikatan Bidan Indonesia) bekerjasama dengan
koalisi Indonesia Sehat yang diberikan kepada tiap provinsi untuk 1 bidan senior dan 1 bidan junior
(Yosali, 2019).
Bidan Bintang

B : Ber KB (melayani KB) I : Infeksi (memperhatikan pencegahan


infeksi)
Dalam kasus ini Bidan X memberikan Dalam kasus ini Bidan X sangat
pelayanan KB terhadap masyarakat. memperhatikan pencegahan infeksi
Bidan X memberikan edukasi mengenai dalam melakukan tindakan, seperti
pentingnya ber KB, menjelaskan menggunakan APD yang lengkap,
jenis-jenis KB, memberikan kebebasan tempat yang bersih dan nyaman,
kepada klien mengenai alat kontrasepsi peralatan intensif yang steril, serta
yang akan digunakan, serta menerapkan protokol kesehatan yang
memfasilitasi pemasangan alat ketat di masa pandemi ini sehingga
kontrasepsi sesuai dengan SOP. dapat mengurangi resiko infeksi pada
klien.
Pada bagian ini, Bidan X memberikan tindakan
asuhan kebidanan mulai dari masa prenatal hingga
postnatal berupa persiapan masa kehamilan, N : Natal (prenatal, antenatal,
mengadakan kelas ibu hamil, pemeriksaan rutin natal, post natal)
pada ibu hamil, memfasilitasi persalinan dan masa
nifas dengan baik dan memberikan edukasi serta
tindakan - tindakan yang diperlukan.

Dalam kasus ini Bidan X memberikan edukasi


kepada masyarakat terutama ibu-ibu mengenai
imunisasi, serta memfasilitasi pemberian
imunisasi dasar untuk anak - anak di desa T : TT (imunisasi)
Sukajaya dengan memperhatikan prosedur yang
ada

Pada bagian ini Bidan X memberikan edukasi


mengenai menyusui dini dan ASI eksklusif, lalu
Bidan X juga memberikan edukasi tentang cara
cara agar ASI lancar, serta mengedukasi tentang A : ASI
cara menyusui yang baik dan benar mengingat
pentingnya ASI untuk tumbuh kembang anak.
Pada kasus ini Bidan X memberikan edukasi
untuk mengupayakan penerapan pola hidup
sehat, dan menjaga asupan nutrisi, serta
mengajak berbagai lapisan masyarakat mulai dari
N : Nutrisi bayi, anak, dewasa hingga lansia. Edukasi yang
diberikan Bidan X tentunya sangat penting untuk
mendukung program Bidan X untuk menekan
angka kematian ibu dan bayi di desa Sukajaya.
Guna mampu menangani tindakan gawat
darurat, Bidan X melakukan pengembangan
diri untuk meningkatkan keterampilan yang
dimilikinya. Selain itu, dilakukan dengan
menjalin koneksi dengan fasilitas kesehatan G : Gawat darurat dirujuk
lain yang menjadi tempat rujukan terdekat. tepat waktu
Hal-hal ini dapat memberikan pelayanan
terbaik ketika terjadi kondisi gawat darurat.
03
KESIMPULAN & SARAN
Pemberian penghargaan seperti “Bidan Bintang”
bertujuan untuk memberikan apresiasi atas jasa dan
pelayanan optimal yang telah diberikan. Hal ini juga
dapat menjadi motivasi baik bagi bidan bersangkutan
maupun bidan lainnya untuk senantiasa memberikan
pelayanan terbaik dan menjunjung tinggi profesi
kebidanan. Tindakan yang telah dilakukan Bidan X,
menjadi salah satu contoh terpuji sehingga layak
diberikan penghargaan dalam kriteria “Bidan
Bintang.” Sebagai seorang mahasiswa, adanya
penghargaan ini dapat diimplementasikan sebagai
motivasi untuk berupaya menjadi pembelajar yang
baik sehingga mampu menjadi lulusan bidan yang
berkualitas.
Daftar Pustaka
Astuti, K. E. W. (2016). Konsep kebidanan dan etikolegal dalam praktik kebidanan. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal
-dalam-Praktik-KebidananKomprehensif.pdf

Yosali, M. A. (2019). Bahan ajar konsep kebidanan. Akademi Kebidanan Wijaya.


http://repository.whakademik.com/assets/pdf/ebooks/bidan/8.%20BUKU%20AJAR%20KONSE
P%20KEBIDANAN.pdf

Hanik, U. (2016, Januari 6). Reward dan sanksi. Informasi Kebidanan.


http://hany96.mahasiswa.unimus.ac.id/2016/01/06/reward-dan-sanksi/

Awina, A. (2019). Sistem penghargaan bidan.


https://id.scribd.com/doc/301699710/SistemPenghargaan-Bidan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai