Anda di halaman 1dari 4

KARMA UNTUK SI MONYET

Pada zaman dahulu kala ada seekor kepiting yang kelaparan. Dia harus
segera menemukan makanan. Jika tidak, anak-anak yang sedang di kandungnya akan
mati. Kepiting itu lalu bertemu dengan seekor monyet jahat yang sedang memakan
buah kesemek. Dengan sangat dia memohon sedikit buah kesemek itu, tapi monyet
tidak memberinya.
Saat itu sebuah onigiri besar jatuh di tanah. Keduanya berebut untuk
mendapatkannya lebih dulu. Kepiting memohon untuk diberi onigiri itu karena
merasa tidak kuat lagi menahan rasa lapar. Monyet berkata, “Jika kau menanam biji
kesemek ini, akan tumbuh pohon kesemek yang dapat kau nikmati dalam waktu
lama, sedangkan onigiri akan habis hanya dalam sekejap.”
Dengan terpaksa kepiting pun menanam biji kesemek itu, yang ternyata
tumbuh cepat, tinggi, dan berbuah banyak. Kepiting sangat gembira sekaligus
bingung karena tidak tahu cara mengambil buah kesemek yang ada di atas pohon,
dia tidak bisa memanjat.
Saat itu monyet jahat muncul dan memakan semuabuah kesemek yang
matang. Kepiting memohon sekali lagi untuk di beri buah yang matang, tapi monyet
itu melemparkan buah yang masih hijau ke badan kepiting. Cangkang kepiting
terbelah dua, membuat tiga ekor anaknya keluar sebelum waktunya. Sang induk
akhirnya mati karena terluka.
Anak-anak kepiting geram atas perbuatan monyet jahat itu dan berniat
membalas dendam atas kematian ibu mereka. Setelah besar, anak-anak kepiting
bertemu dengan lebah, kastanye, tahi sapi, dan lesung yang sama-sama ingin
membalas dendam pada monyet jahat itu.
Ketika monyet pulang ke rumah, dia merasa kedinginan sehingga
menghangatkan badan di depan perapian. Kastanye yang bersembunyi disana
terbakar dan pecah mengenai monyet itu. Monyet berteriak kepanasan dan mencari
air di dalam periuk. Namun, lebah sudah bersiap menusuknya dalam periuk itu.
Monyet merasa kesakitan dan semakin keras berteriak, “Aduh sakit, sakit!”
Monyet berlari ke pintu keluar, tempat tahi sapi sudah menunggu, monyet
yang kesakitan menginjak tahi sapi dan terpeleset jatuh menimpa lesing yang
langsung memukulnya berkali-kali. Monyet mendapat balasan bertubi-tubi untuk
perbuatannya.
UNSUR FABEL

1. Tema

2. Tokoh

3. Latar

4. Watak

5. Konflik

6. Alur

7. Pesan

8. Amanat

9. Tujuan
A. TOKOH
1. Monyet
2. Kepiting
3. Lebah
4. Anak-anak kepiting
5. Kastanye
6. Lesung
7. Tahi sapi

B. AMANAT
Perbuatan jahat pasti melahirkan pembalasan atau karma. Lebih baik
berbuat baik dan menolong sesama makhluk Tuhan agar memperoleh
kebaikan suatu hari nanti.

C. TEMA
Karma untuk si monyet

D. ALUR
Alur maju

E. WATAK
1. Monyet : Pelit dan serakah
2. Kepiting : Baik
3. Lebah : Baik
4. Kastanye : Baik
5. Tahi sapi : Baik
6. Anak-anak kepiting : Baik
7. Lesung : Baik

Anda mungkin juga menyukai