Software Mesa
Software Mesa
PENDAHULUAN
Mulai
Input Parameter
Receiver & Source
Input Template
Repeat
Lakukan
Pembahasan
Selesai
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Langkah pertama : buka software mesa expert hingga muncul jendela awal
software mesa
6. Pada jendela entry ,atur ukuran bin . dengan memasukkan nilai enter grid
size 25 >klik ok
7. muncul template layout. Dalam menu tamplate layout terdapat 2 pengturan
yaitu pengaturan receiver dan pengaturan source. Menu kuantity pada
receiver berfungsi untuk mengatur jumlah geophone yang akan dignakan
dalam arah x dan y , Mengatur jarak antar geophone dalam arah x dan y ,
mengatur korrdinat awal pemasangan receiver,serta untuk memilih
instrumen receiver untuk menerima sinyal.Sedangkan pada menu source
layout kita dapat melakukan pengaturan mengenai berapa jumlah source
yang digunakan dalam arah x dan y, untuk mengatur jarak antar source
,koordinat awal source dan jenis source apa yang akan digunakan.setelah
semua komponen berhasil di atur kemudian klik applay >ok.
Dalam langkah ini dipilih jumlah dari geophone sebanyak 60 pada arah x
dan 60 pada arah y dengan jarak yang sama yaitu 100 meter pada setiap
geophone.Kemudian diatur juga jumlah source sebanyak 6 pada aray x dan
6 pada arah y dengan jarak spasi antar geophone sebesar 1600 meter.
Tujuan dilakukanya pengaturan ini agar gelombang tembakan dari source
dapat diterima oleh semua geophone.
8. pilih menu shoot point untuk mengatur jumlah tembakan.
9. Kemudian akan muncul menu shoot point dan lakukan pengaturan berapa
jumlah tembakan pada setiap geophone yang telah dipasang pada arah x
dan y serta mengatur jarak spasi antar shoot point pada menu spacing
.kemudian klik ok
10. Kemudian klik bin analysis dan pilih fold calculation . pilih fold,offset dan
azimut kemudian klik ok > klik fold plot.Sehingga akan muncul tampilan
seperti dibawah, dimana warna merah menunjukkan daerah yang dilewati
paling banyak gelombang dan berurutan ke warna ungu dengan lokasi
yang paling sedikit terlewati gelombang seismik. Sedangkan lokasi yang
tidak berwarna adallah lokasi yang sama sekali tidak terlewati
geophone.Langkah ini adallah langkah yang menjadi penentu apakah data
yang kita rencanakan baik atau masih jelek . Rencana data yang baik
adallah ketika semua geophone terlewati oleh gelombang seismik
,sehingga tidak ada pemasangan geophone yang sia-sia.
11. Klik pada azimuth graph untuk melihat banyaknya gelombang dan arah
dari gelombang yang diterima pada setiap titik pengukuran. Pada
percobaan yang telah dilakukan nilai fold paling besar diterima pada
bagian tengah lokasi dan semakin keluar jumlah fold juga akan semakin
sedikit. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jari-jari laba-laba dimana pada
tengah lokasi terdapat sangat banyak jari-jari sekitar 2300 dan semakin ke
luar jari laba-laba tinggal 1 buah jari-jari ini menandakan jumlah fold pada
setiap titik pengukuran.
12. Melihat jumlah noise pada setiap titk pengukuran dengan cara memilih
noise plot . Warna merah menunjukkan jumlah noise yang besar , warna
biru menunjukkan jumlah noise kecil dan warna putih menandakan tidak
adanya noise.
13. Menandai lokasi yang prospek untuk dilakukan survei dengan memilih
exclusion data. Dan klik Edit Exclusion > Pilih polyline kemudian tandai
lokasi yang prospek untuk dilakukan survei seismik.
14. Klik bin analysis >pilih bin statistic .
15. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini.Menu fold plot
digunakan untuk mengetahui jumlah titik bins dan yang dilewati oleh
gelombang seismik .
ga
mbar disamping adallah
gambar dari cuplikan
tampilan menu fold plot
,kalimat fold : 2233, of
bins :1628 .Berarti
terdapat 1628 buah titik
yang dilewati oleh 2233
gelombang. Dalam
perencanaan yang telah
dilakukan terbentuk
data yang cukup bagus dikarenakan tidak ada titik data yang tidak dilewati
oleh gelombang.
16. Pilih menu rose diagram untuk melihat benyaknya geophone yang
Gambar di atas adallah cuplikan data gambar dari menu Rose diagam
.terdapat kalimat offset 6055 ,azimut 133 dan trace : 17800 yang berarti
terdapat sebanyak 17800 geophone dengan azimut 133 dan jarak offset