Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KASUS

Di Susun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Oleh :

Husnul Ma’rifa

1910020

PROGRA STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPAJEN MALANG

2021
A. Kasus

1. Pasien Perempuan usia 29 tahun, bercerai dengan suaminya 1 tahun yang lalu
karena didiagnosis mandul. Klien saat ini tinggal bersama kedua orang tuanya
dan berhenti bekerja sejak 3 bulan yang lalu. Klien merasa tidak berharga, tidak
berguna, dan menjadi seseorang yang gagal dalam hidupnya, sering melamun,
tidak bersemangat, kontak mata kurang saat berhadapan dengan perawat.
a. Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
b. Apakah faktor predisposisi sosiokultural masalah keperawatan klien tersebut
?
c. Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat untuk mengatasi masalah
keperawatan klien tersebut ?

2. Seorang perawat melakukan perannya dala program terapi psikofarmaka, tentu


harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang permasalahan tentang
permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien. Psikofarmaka yang digunakan
untuk klien dengan gangguan psikiatrik terdiri dari beberapa jenis antara lain
obat antipsikosis, anti depresi, obat anti ansietas, obat anti mania, obat anti
insomnia, obat anti panic dan obat anti obsesif kompulsif. Berikan masing-
masing satu contoh sediaan obat tersebut, dengan indikasi dan efek
sampingnya.

B. Diagnosa keperawatan kasus 1

1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah ditandai dengan Klien merasa tidak
berharga, tidak berguna, dan menjadi seseorang yang gagal dalam hidupnya.

2. Isolasi sosial : menarik diri ditandai dengan Klien , sering melamun, tidak
bersemangat, kontak mata kurang saat berhadapan dengan perawat.
C. Faktor predisposisi sosiokultural

1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah disebabkan oleh faktor presdisposisi
yaitu sosiokultural dalam keluarga yaitu penolakan dari sang suami karena
wanita tersebut mandul, dan kemungkinan keperacayaan suami bahwa wanita
mandul tidak punya cara lain untuk mengandung sehingga wanita tersebut
menjadi frustasi.

2. Isolasi sosial : menarik diri disebabkan oleh faktor predisposisi yaitu


sosiokultural gangguan komunikasi didalam keluarga, selain itu juga adanya
norma-norma yang salah yang dianut dalam keluarga.
D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


1 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah 1. Bina hubungan saling percaya
2. Tanyakan pada klien
3. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan bergaul
dengan orang lain

4. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya


tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

5. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang


lain

6. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan


perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

7. Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan atau berkomunikasi


dengan orang lain.
2 Isolasi sosial : menarik diri 1. Bina hubungan saling percaya dengan klien.
2. Berikan motivasi klien untuk mendiskusikan pikiran dan perasaannya.
3. Jelaskan penyebab dari harga diri yang rendah..
4. Dengarkan klien dengan penuh empati, beri respon dan tidak
menghakimi.
5. Berikan motivasi klien untuk menyadari aspek positif dan negatif dari
dirinya.
6. Beri dukungan, Support dan pujian setelah klien mampu melakukan
aktivitasnya. Ikut sertakan klien dengan aktifitas.
E. Obat-obat Psikofarmaka

a) Trifluoperazine
Merupakan obat antipsikosis golongan pertama yang digunakan untuk
mengatasi gangguan psikotik dan skizofrenia. Obat ini juga dapat digunakan
sebagai terapi tambahan jangka pendek pada agitasi psikomotor, eksitasi, serta
perilaku kekerasan atau perilaku impulsif yang berbahaya.
1) Indikasi :
Digunakan untuk terapi penyakit psikiatrik.Skizofrenia, Episode mania,
gangguan bipolar, Gangguan skizoafektif, Depresi berat dan pada dosis
yang rendah dapat digunakan untuk mual dan muntah.
2) Efek samping :
Antipsikotik dapat menyebabkan efek samping yang berbeda-beda,
tergantung dari karakteristik masing-masing obat dan kondisi
penggunanya. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin
muncul akibat penggunaan obat antipsikotik:
 Kantuk dan lesu
 Bibir kering
 Pusing
 Sakit kepala
 Penglihatan kabur
 Berat badan bertambah
 Gangguan seksual
 Gangguan menstruasi pada wanita
 Sindrom ekstrapiramidal, seperti tardive dyskinesia, dystonia, akathisia,
dan tremor

b) Escitalopram (Obat Antidepresan)


Escitalopram adalah obat untuk mengatasi depresi.
a) Indikasi :
Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, gangguan
obsesif kompulsif, fobia, atau serangan panik.
b) Efek samping
Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi
escitalopram adalah:
 Mulut kering
 Mual
 Sembelit atau diare
 Insomnia
 Pusing
 Kantuk
 Lemas
 Nyeri perut
 Keringat berlebih

c) Alprazolam (Obat anti ansietas)


Alprazolam adalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan
panik. Biasanya, alprazolam digunakan untuk pengobatan jangka pendek.
Obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
1) Indikasi :
Gangguan panic dengan atau tanpa agoraphobia
2) Efek samping :
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi
alprazolam, antara lain:
 Kantuk
 Sakit kepala
 Kantuk
 Sakit kepala
 Mulut kering
 Lemas
 Nafsu makan hilang
 Gairah seksual meningkat atau menurun

d) Asenapine (Obat anti mania)


Asenapine adalah obat untuk meredakan gejala skizofrenia dan gangguan
bipolar. Obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal atau
dikombinasikan dengan obat lain. Kombinasi asenapine dengan obat lain
biasanya digunakan untuk meredakan episode mania pada gangguan bipolar.
1) Indikasi :
Meredakan gejala skizofrenia atau mengatasi gangguan bipolar
2) Efek Samping :
Efek Samping dan Bahaya Asenapine
Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi asenapine
adalah:
 Kantuk
 Berat badan naik
 Mati rasa atau kesemutan di area mulut
 Konstipasi
 Gangguan tidur
 Heartburn
 Pusing

e) Triazolam (Obat anti insomnia)


Triazolam bekerja dengan memperlambat aktivitas di otak untuk
memungkinkan tidur[1]. Obat ini digunakan untuk terapi insomnia.
1) Indikasi :
Benzodiazepin. Digunakan sebagai hipnotik dan obat penenang
2) Efek samping :
 Pusing
 Insomnia
 Insomnia rebound
 Sakit kepala
 Mudah tersinggung

f) Diazepam (Obat anti panic)


Diazepam adalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, meredakan
kejang, kaku otot, atau sebagai obat penenang sebelum operasi. Selain itu,
obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan gejala putus alkohol.
1) Indikasi :
Mengatasi gangguan kecemasan (antiansietas), meredakan kejang
(antikonvulsan), atau sebagai obat pelemas otot (muscle relaxan)
2) Efek samping :
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan
diazepam adalah:
 Kantuk
 Pusing
 Lelah
 Penglihatan buram
 Gangguan keseimbangan
 Tubuh gemetar (tremor)
 Bingung

g) Clomipramine (Obat anti obsesif kompulsif)


Clomipramine adalah obat untuk menangani depresi, gangguan obsesif
kompulsif, atau fobia. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi
cataplexy yang berhubungan dengan narkolepsi.
1) Indikasi :
Meringankan gejala depresi, obsessive compulsive disorder (OCD), fobia,
atau sebagai terapi tambahan untuk cataplexy yang berhubungan dengan
narkolepsi
2) Efek samping :
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi clomipramine antara
lain:
 Kantuk
 Sakit kepala atau pusing
 Mual atau muntah
 Mulut kering
 Hidung tersumbat
 Perubahan selera makan dan berat badan
 Diare atau konstipasi
 Gelisah
 Penurunan gairah seksual
 Penurunan daya ingat dan konsentrasi

Anda mungkin juga menyukai