Anda di halaman 1dari 10

Teks Laporan Percobaan

A. Pengertian Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan,. Pada
dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan
kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan  untuk
informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si
pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah  melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.

Fungsi Laporan

1. Sebagai bahan pertanggungjawaban


2. Alat menyampaikan informasi

3. Alat pengawasan

4. Bahan penilaian

5. Bahan pengambilan keputusan

Manfaat Laporan

1. Dasar penentuan kebijakan.


2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

4. Sebagai sumber informasi

Ciri-ciri Laporan

1. Ringkas
2. Lengkap
3. Logis
4. Sistematis

CONTOH TEKS LAPORAN PERCOBAAN


Teks Laporan Percobaan Membuat Pelangi

Pendahuluan
Pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi di langit, berupa aneka ragam warna
cahaya yang saling sejajar. Di langit, pelangi terlihat seperti busur cahaya dengan
ujungnya mengarah pada horizon dan terjadi saat hujan ringan.

Tujuan
Dalam percobaan ini, akan diuji tentang proses terbentuknya pelangi, faktor-faktor yang
menyebabkan pelangi terbentuk, dan bagaimana prosesnya.

Alat dan bahan


 Kaca
 Air
 Baskom
 Kertas putih atau dinding
 Senter atau cahaya ponsel
Proses Membuat Pelangi
1. Isi baskom dengan air hingga setengah penuh.
2. Masukkan kaca di dalamnya dengan posisi miring.
3. Lalu, sorot kaca dengan senter dan arahkan pantulan cahayanya pada kertas putih atau
dinding.
4. Pelangi buatan pun akan segera muncul.

Hasil
Pelangi akan berhasil terbentuk apabila arah cahaya atau sumber cahaya yang
menyinarinya berada di posisi yang pas, yakni dari depan dan masuk ke dalam
cermin, lalu dipantulkan ke kertas putih. Cahaya yang masuk ke dalam air akan
menghasilkan pembiasan yang kemudian membentuk warna-warni atau pelangi.

Simpulan
Pada pelangi sungguhan, sinar matahari memantul pada tetesan air, lalu terjadi
pembengkokan sedemikian rupa dan terjadilah pemisahan warna pada cahaya.
Awalnya warna cahaya ini hanya berwarna putih, tetapi pada prosesnya tercipta
banyak warna, yakni menjadi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

B. Pengertian Teks Laporan Percobaan


Adalah teks yang berisi paparan hasil percobaan yang disusun secara sistematis.
C. Struktur Teks Laporan Percobaan
a) Pernyataan Umum (Pendahuluan)
Pernyataan – pernyataan umum yang disampaikan untuk mengarahkan atau
mengantarkan pembaca kepada pembahasan atau hal yang akan dilaporkan. Biasanya
pernyataan umum terletak pada awal teks.
Contoh

b) Uraian
Bagian yang mengandung poin – poin atau aspek-aspek laporan yang disusun
berdasarkan klasifikasi tertentu. 
- Tujuan
- Alat dan bahan
- Langkah-langkah/proses pembuatan
- Hasil percobaan
- Simpulan

D. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Percobaan


1) Kata Umum

Pengertian kata umum


Kata umum adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang luas (makna
kata umum sifatnya luas) yang mana, kata-kata tersebut masih dapat diperincikan
atau dijabarkan menjadi lebih khusus (lebih lanjut) dan menjadi lebih sederhana.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata umum adalah kata kata yang
didalamnya mengandung makna yang masih bisa untuk dijabarkan

Pengertian kata khusus


Kata khusus adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang terbatas
(makna kata khusus sifatnya sempit) yang mana, kata-kata tersebut sudah tidak dapat
diperincikan atau dijabarkan lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata
khusus adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna yang tidak bisa untuk
dijabarkan lagi.

Contoh kata umum Contoh kata khusus


Buah-buahan Mangga
Apel
Jeruk
Nanas
Anggur
Dan lain sebagainya.
Hewan ternak Ayam
Sapi
Kambing
Domba
Itik
Dan lain sebagainya.
Binatang Monyet
Kelinci
Gajah
Harimau
Rusa
Dan lain sebagainya.
Melihat Menatap
Memandang
Menyaksikan
Menonton
Mengintip
Dan lain sebagainya.
Membawa Memikul
Menenteng
Menjinjing
Dan 

2) Kata Tugas
Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki
makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata
lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga
menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak
bisa mengalami perubahan).

JENIS-JENIS KATA TUGAS


1. Preposisi (kata depan)

Preposisi adalah yaitu kata tugas yang terletak di depan sebuah kata, terutama pada
kata benda, yang berfungsi untuk menentukan hubungan suatu kata.
Contoh :
- di Jakarta
- dari sekolah
- ke sawah
- dsb

2. Konjungsi (kata hubung)

Konjungsi adalah jenis kata yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan


bahasa seperti kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat
dengan kalimat ataupun antar paragraf. Konjungsi (kata hubung) terbagi menjadi
empat. yaitu :

a, Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan yang memiliki


hubungan yang setara. contoh : dan, atau, serta

b. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa atau klausa
yang memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif rerdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau
klausa yang dihubungkan.
Contoh : baik  saya maupun dia tidak menyukai hal itu
               Bukannya aku tidak suka, tetapi sifatnya membuat orang muak

c. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang dipakai untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya.
Contoh :
- Biapun begitu
- Akan tetapi 
- Meskipun demikian
- dsb

d. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang merupakan anak kalimat.

Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:


1. Konjungsi subordinatif waktu,
      Contoh  : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
2. Konjungsi subordinatif syarat,
      Contoh  : jika, jikalau, bila, kalau.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian,
      Contoh  : seandainya, seumpama.
4. Konjungsi subordinatif konsesif,
      Contoh  : biarpun, sekalipun.
5.   Konjungsi subordinatif pembandingan,
      Contoh  : seakan-akan, seperti.
6.   Konjungsi subordinatif sebab,
      Contoh  : sebab, karena, oleh sebab.
7.   Konjungsi subordinatif hasil,
      Contoh  : sehingga, sampai.
8. Konjungsi subordinatif alat,
      Contoh  : dengan, tanpa.
9. Konjungsi subordinatif cara,
      contoh , contoh
10. Konjungsi subordinatif komplementasi
      Contoh : bahwa.
11. Konjungsi subodinatif atribut,
      Contoh  : yang
12. Konjungsi subordinatif perbandingan,
      Contoh  : sama ... dengan, lebih ... dari.

3. Artikula (kata sandang)

Kata sandang adalah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi
makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi
memiliki fungsi.
Fungsi kata sandang :
- untuk menentukan kata benda,
- mensubstansikan suatu kata.

Contoh kata sandang :


- yang,
- itu,
- nya,
- si,
- sang,
- hang,
- dang.

Dalam Bahasa Indonesia kata sandang dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut :

1. Artikula yang bersifat gelar


Contoh : sang, hang, dang, sri.

2. Artikula yang mengacu ke makna kelompok/makna korelatif


Contoh : Para

3. Artikula yang menominalkan


Contoh : Si budi kecil kuyup menggigil

4. Interjeksi (kata seru)

Yang dimaksud dengan interjeksi atau kata seru adalah kata yang dipakai untuk
mengungungkapkan perasaan.
Contoh kata seru yang terdapat dalam bahasa Indonesia :
1. Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll.
2. Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari
kata-kata benda atau     kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa',
kasihan, dll.
3. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan
Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah,
Insya Allah, dll.

5. Partikel Penegas

Partikel penegas adalah kategori kata tugas yang meliputi kata yang tidak tunduk
pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat empat jenis partikel penegas, yaitu :
- ( -kah )
- ( -lah )
- ( - pun )
- ( -tah )

3) Kata Kerja aktif

Kata kerja atau verba mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan
yang bukan sifat atau kualitas. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai predikat atau
sebagai inti predikat dalam kalimat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung
dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan: sangat, agak, sekali. Kata
kerja tidak dapat diberi awalan ter- yang berati ‘paling’.
Contoh: Pencuri itu lari.
Mereka sedang belajar di kamar.
Bom itu seharusnya tidak meledak.
Orang asing itu tidak akan suka masakan Indonesia.

Macam-macam Verba (Kata Kerja)


a. Verba Transitif.
Verba transitif adalah verba yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat
aktif, dan objek itu dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh: Ibu sedang membersihkan kamar itu. (Kamar itu sedang dibersihkan ibu)
Saya sedang mencari pekerjaan. (Pekerjaan sedang saya cari)
Verba transitif terdiri atas verba ekatransitif, verba dwitransitif, dan verba
semitransitif.
Verba Ekatransitif adalah verba transitif yang diikuti oleh satu objek
Contoh: Ibu akan membeli baju baru.
Verba Dwitransitif adalah verba yang dalam kalimat aktif dapat diikuti oleh dua
nomina (kata benda), satu sebagai objek dan satunya lagi sebagi pelengkap.
Contoh: Ibu akan membelikan kakak baju baru.
Verba Semitransitif adalah verba yang objeknya boleh ada dan boleh juga tidak.
Contoh: Ayah sedang mambaca (koran).
b. Verba Taktransitif / Intransitif
Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang
dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh: Ayah sedang mandi.
Rumah itu berdinding bambu.
Gadis itu tersipu-sipu.
Buah mangga itu membusuk.
4) Kata benda
Kata benda atau nomina merupakan kata-kata yang menunjukkan sebuah benda baik
itu yang memiliki sifat abstrak atau konkret. Di dalam bahasa Indonesia, kata benda
sendiri terdiri dari beberapa jenis jika didasari dengan proses pembentukan kata
benda yakni kata benda dasar yang merupakan kata-kata menunjukkan indentitas
sebuah benda secara konkret, sehingga membuat kata-kata tersebut tidak bisa
diuraikan ke bentuk yang berbeda. Sementara kata benda turunan adalah jenis kata
benda yang dibentuk karena afiksasi sebuah kata dengan kata lain.

Jenis-Jenis Kata Benda


1. Jenis Kata Benda dari Proses Pembentukannya
Dari proses pembentukkannya, jenis jenis kata benda terdiri dari 2 jenis yang
berbeda yakni kata benda dasar dan kata benda turunan.

1.1. Kata Benda Dasar


Kata benda dasar atau nomina dasar merupakan kata-kata yang secara konkret
memperlihatkan identitas sebuah benda sehingga kata tersebut sudah tidak
dapat lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contohnya televisi, meja, baju dan
sebagainya. Contoh dalam kalimat :

 Kami sekeluarga sedang bersantai menonton televisi.


 Meja belajar adik terlihat sudah usang.

 Ibu mencuci baju.

1.2. Kata Benda Turunan


Kata benda turunan adalah terbentuknya kata benda karena adanya proses
afiksasi sebuah kata dengan kata lainnya. Sedangkan proses pembentukannya
sendiri juga terdiri dari beberapa bentuk, yakni :

 Verba + (-an) : masakan, makanan, minuman. Contoh kata benda turunan


Verba + (-an) dalam kalimat :
1. Masakan yang disajikan di restoran itu sangat lezat. (Masak adalah kata
benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan
masakan).

2. Sita membeli minuman dingin di toko sebelah. (Minum adalah kata benda


yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata benda turunan
minuman).

3. Rudi selalu membawa makanan dari rumah sebagai bekal sekolah. (Makan


adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi sehingga menjadi kata
benda turunan makanan).

 (Pe-) + Verba : pemahat, pencuri, pembalap. Contoh kata benda turunan


(Pe-) + Verba dalam kalimat :
1. Pencuri itu akhirnya tertangkap setelah melakukan aksinya. (Curi adalah kata
benda yang mengalami proses afiksasi dengan penambahan awalan -pe
sehingga menjadi kata benda turunan pencuri).

2. Pembalap motor liar ditertibkan para petugas karena mengganggu


lalulintas. (Balap adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat
awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pembalap).

3. Pemahat di desaku berhasil menjual karya seninya dengan harga yang mahal.
(Pahat adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat
awalan -pe sehingga menjadi kata benda turunan pemahat).

 (Pe-) + Adjektiva : pemakan, penari, pemarah. Contoh kata benda turunan


(Pe-) + Adjektiva dalam kalimat :

1. Harimau adalah salah satu hewan pemakan daging. (Kata pemakan menjadi


kata benda turunan karena mendapatkan awalan pe-).

2. Ani adalah seorang penari Bali yang handal. (Penari menjadi kata benda


turunan karena mendapatkan awalan pe-).

3. Haris sudah berubah menjadi orang yang pemarah setelah orangtuanya


meninggal dunia. (Pemarah menjadi kata benda turunan karena mendapatkan
awalan pe-).

 (Pe-) + Nomina + (-an) : perkawinan, perbelanjaan, perbukitan. Contoh kata


benda turunan Pe-) + Nomina + (-an) dalam kalimat :

1. Perkawinan kedua pasangan tersebut menjadi pesta paling meriah tahun ini.
(Kawin adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat
awalan pe- serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).

2. Ibu pergi ke pusat perbelanjaan untuk kebutuhan rumah tangga. (Belanja


adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi serta mendapat awalan pe-
dan akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).

3. Di belakang rumahku terdapat perbukitan kecil yang sangat indah. (Bukit


adalah kata benda yang mengalami proses afiksasi dan mendapat awalan pe-
serta akhiran -an sehingga menjadi kata benda turunan).

2. Jenis Kata Benda Menurut Wujud


Jenis kata benda menurut wujudnya juga dibedakan menjadi 2 jenis yakni:

2.1. Kata Benda Konkret


Kata benda konkret merupakan benda yang wujudnya terlihat dengan jelas dan
bisa ditangkap pancaindera. Contoh : mobil, sepeda, sendok, selimut, kertas dan
sebagainya. Contoh dalam kalimat :
 Ayah pergi ke kantor menggunakan mobil. (Mobil adalah kata benda dengan
wujud jelas dan bisa dipegang/disentuh oleh pancaindera).
 Aku dan adik selalu main sepeda di sore hari. (Sepeda adalah kata benda
dengan wujud jelas dan bisa dipegang oleh pancaindera).

 Malam ini sangat dingin, sehingga aku tidur menggunakan selimut. (Selimut


adalah kata benda dengan wujud jelas dan bisa disentuh oleh pancaindera).

2.2. Kata Benda Abstrak


Kata benda abstrak merupakan merupakan benda yang bentuknya tidak terlihat
dan tidak bisa ditangkap oleh pancaindera, akan tetapi keberadaannya nyata.
Contoh : solusi, gas, kegembiraan, kesedihan dan sebagainya. Contoh dalam
kalimat :

 Solusi yang ia berikan selalu menjadi keputusan baik bagi perusahaan. (Solusi


adalah kata benda yang bentuknya tidak bisa dipegang atau disentuh oleh
pancaindera).
 Dari gudang tersebut, tercium bau gas yang sangat menyengat. (Gas adalah
kata benda yang bentuknya tidak bisa disentuh oleh pancaindera).

 Kegembiraan meliputi keluarga ani karena kedatangan kerabatnya dari


kampung halaman. (Kegembiraan merupakan kata benda yang bentuknya
tidak bisa dipegang oleh pancaindera).

3. Kata Benda Yang Dibendakan


Selain 2 jenis kata benda di atas, masih ada jenis kata benda lain yakni kata yang
dibendakan. Kata yang dibendakan merupakan kata yang sesungguhnya tidak
tersusun dari kata benda asli, akan tetapi dianggap sebagai kata benda karena
ditambahkan imbuhan. Contoh: Kesucian, kekuatan, pelukis dan sebagainya.
Contoh dalam kalimat :

 Kesucian seorang wanita harus selalu dijaga sampai ia menikah nanti.


(Kesucian adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda
asli namun dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).
 Kekuatan yang dimiliki petinju tersebut berhasil membuat kalah lawannya.
(Kekuatan adalah kata yang dibendakan yang bukan merupakan kata benda
asli namun dianggap kata benda karena mendapat imbuhan).

 Karya pelukis asal Jawa Tengah tersebut berhasil mengharumkan nama


Indonesia di mancanegara. (Pelukis adalah kata yang dibendakan yang bukan
merupakan kata benda asli namun dianggap kata benda karena mendapat
imbuhan).

5) Istilah teknis
Kata yang memiliki arti khusus dalam bidang tertentu
6) Kalimat aktif

Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang
secara aktif melakukan suatu tindakan yang dikemukakan dalam predikat (P) kepada
objek (O)
contoh:
Ani menyirami bunga.
Ayah membeilkanku sebuah sepeda.
John merusak bukunya Andi.
Ciri-ciri kalimat aktif:
1. Pada kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai
objeknya.
2. Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me- atau Ber-
3. Ada kalimat aktif yang memerlukan objek
4. Ada kalimat aktif yang tidak memerlukan objek. Setelah mendapat predikat
subjek ditambah pelengkap atau keterangan.
5. Kalimat Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K

Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang
berupa predikat oleh objek.
Contoh: 
Tanaman disirami oleh ibu.
Kakak dibelikan sebuah jam tangan oleh ayah
Bajuku dicuci oleh ibu.

Ciri-ciri kalimat pasif:

1. Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif. 

2. Predikat menggunakan awalan di-, ke-an  atau ter-

Contoh: Rumahnya terbakar oleh si jago merah.


Ruangan kelas disapu oleh kami. (aktif)
Rumahku kemasukan Maling tadi malam. (pasif) 

Anda mungkin juga menyukai