Cara menghitung biaya produksi per unit menggunakan metode tradisional (konvensional)
dan metode ABC (activity based costing)
PT Trend. Tbk menjual 2 produk yaitu tas dan sepatu, datanya akan disajikan sebagai berikut:
Produk
Keterangan
Tas Sepatu
Volume produksi Rp 10.000 Rp 40.000
Harga Jual Rp 12.000 Rp 6.000
Biaya Utama Rp 6.000 Rp 3.000
Jam Kerja
Rp 5.000 Rp 10.000
Langsung
Akuntan manajemen PT Trend. Tbk mengidentikasi aktivitas cost yang dianggarkan, datanya
sebagai berikut:
Aktivitas sesungguhnya produk Tas dan Sepatu, disajikan data sebagai berikut:
Konsumsi/Realisasi
Aktivitas Total
Tas Sepatu
6.00 9.0 15.0
Rekayasa (jam)
0 00 00
4 6 1.0
Set up (jam)
00 00 00
Perputaran mesin 50.00 100.0 150.0
(jam) 0 00 00
5.00 20.0 25.0
Pegemasan
0 00 00
Diminta:
Jawab
Total Jam kerja langsung = Jam kerja langsung tas + Jam kerja langsung sepatu
= 300/JKL
2. Menghitung biaya per unit menggunakan metode ABC (activity based costing)
Produk Tas
Produk Sepatu
Dengan sistem sekarang semua BOP ditetapkan pada setiap jenis tongkat dihasilkan berdasarkan
jam kerja langsung. Jika Tuan Langko mengubah pendekatan penentuan harga pokok dengan
menggunakan ABC (Activity Based Costing). Produk diubah menjadi 2 batch yaitu, “Batch-TSO
(Tongkat Sihir Otomatis)” dan “Batch-TSM (Tongkat Sihir Manual)” dimana semua BOP dapat
di trace ke masing-masing batch dengan hasil sebagai berikut:
= Rp 7.500.000 : 50.000
TSM TSO
Biaya Utama Rp 900.000 Rp 1.100.000
Biaya
Rp 3.000.000 Rp 4.500.000
Overhead
Biaya Produksi Rp 3.900.000 Rp 5.600.000
Kuantitas 100.000 200.000
Unit Cost 39 28
Biaya Pembungkus
TSM TSO
Biaya Utama Rp 900.000 Rp 1.100.000
Biaya JKL Rp 120.000 Rp 180.000
Biaya
Rp 300.000 Rp 450.000
Pembungkus
Biaya Set Up
Rp 1.500.000 Rp 750.000
Mesin
Biaya Produksi Rp 2.820.000 Rp 2.480.000
Kuantitas 100.000 200.000
Unit Cost Rp 28 Rp 12