Anda di halaman 1dari 9

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

JTAM INOVASI AGROINDUSTRI


April 2018 Vol. 1 No. 1 (29-37)

IDENTIFIKASI MUTU PASCA PANEN NATA DE COCO BERDASARKAN


LAMA PERENDAMAN DAN PEREBUSAN

Suripto*, Udiantoro SP, MSi., Lya Agustina, S.TP, MSi

Program Studi Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat
JL. A. Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalsel 70714

*ripto7557@gmail.com

ABSTRAK
Nata de coco merupakan salah satu olahan pangan yang mengandung serat. Nata
de coco dihasilkan dari air kelapa yang mengalami proses fermentasi yang
melibatkan mikroba Acetobacter xylinum yang akan mengubah glukosa menjadi
selulosa, sehingga membentuk kumpulan biomassa yang terdiri dari jalinan selulosa
yang berwarna putih menyerupai agar agar (Pembayun, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan kombinasi perebusan
dengan perendaman terhadap mutu nata de coco selama proses pasca panen. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Analisis
data menggunakan analisis varians ANOVA (One-Way Anova) yang dilanjutkan uji
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji
Multiple Comparisons (Post Hoc Test).
Perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu perlakuan P2 (perendaman 12
jam + perebusan 30 menit+ perendaman 12 jam), dengan nilai pH 6,41, dan kadar air
98,20%. Hasil uji organoleptik pada perlakuan P2 adalah nata de coco yang berwarna
putih, agak kenyal dan beraroma asam.

Kata Kunci : Nata de coco, air kelapa Acetobacter xylinum perendaman dan
perebusan

Abstrack
Nata de coco is one processed food containing fibers. Nata de coco resulting
from water coconut experienced fermentation process involving microbes acetobacter
xylinum that will change glucose to cellulose, so as to form a collection of biomass
consisting of interwoven cellulose white resembling gelatin ( pembayun, 2002 ).
This study attempts to know the time and a combination of boiling by
immersion to the quality of nata de coco during the process after harvest. Methods used
to research this is a random complete ( RAL ).Data analysis using analysis variance
ANOVA ( One-Way Anova ) followed test Duncan’s Multiple Range Test ( DMRT ) and
the kruskal-wallis continued by test multiple comparisons ( Post Hoc Test ).
The best treatment to research is treatment p2 ( soaking 12 hours + boiling 30 minutes
+ soaking 12 hours ) , with the 6,41 ph , and the moisture content of 98,20 % .Test on p2
organoleptik treatment is nata de coco white , somewhat spongy and scented acid

Keywords: Nata de coco, coconut water Acetobacter xylinum soaking and boiling

Suripto et al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 30

PENDAHULUAN campur dengan es krim, koktail buah


Di Indonesia nata pertama kali atau sirup.
diolah dengan bahan baku sari buah Adanya gula sukrosa dalam air
nanas sebagai bahan bakunya kelapa akan dimanfaatkan oleh
sehingga produknya sering disebut A.xylinum sebagai sumber energi,
nata de pina. Namun karena nanas maupun sumber karbon untuk
merupakan buah yang musiman maka membentuk senyawa metabolit
para produsen mulai mengganti diantaranya adalah selulosa yang
dengan buah yang tidak bergantung membentuk Nata de coco. Senyawa
musim atau selalu bisa didapat dengan peningkat pertumbuhan mikroba
mudah seperti kelapa. Pada nata yang (growth promoting factor) akan
menggunakan bahan baku kelapa, nata meningkatkan pertumbuhan mikroba,
diolah hanya menggunakan air sedangkan adanya mineral dalam
kelapanya atau merupakan limbah substrat akan membantu
kelapa karena 35% sabut, 12% meningkatkan aktifitas enzim kinase
tempurung, 28% daging buah sudah dalam metabolisme di dalam sel
dimanfaatkan dengan nilai ekonomis A.xylinum untuk menghasilkan
yang tinggi sedangkan 25% air kelapa selulosa.
hanya akan dibuang percuma Pasca panen nata de coco
kelingkungan atau belum ada meliputi beberapa tahapan sebelum
pemanfaatannya. nata bisa dikonsumsi. Namun proses
Nata de coco merupakan ini memerlukan waktu yang lama
produk makanan organik yang menurut pembayun (2002), waktu
mengandung serat tinggi, diproduksi perebusan dan perendaman
oleh fermentasi bakteri air kelapa. memerlukan waktu 3 hari dimana
Nata de coco mengandung selulosa setiap hari perendaman diganti airnya.
yang tinggi, rendah lemak, rendah
kalori dan tidak mengandung Tujuan Penelitian
kolesterol. Telah diakui memiliki Tujuan dari penelitian ini
kemampuan mengendalikan berat mengetahui waktu dan kombinasi
badan, dan melindungi terhadap perebusan dengan perendaman
penyakit diverticulosis, kanker usus terhadap mutu nata de coco selama
besar dan rectum (Mesomya, et al., proses pasca panen.
2006).
Menurut Astawan (2004), Manfaat Penelitian
pembentukan nata de coco terjadi Manfaat dari penelitian ini
Karena proses pengambilan glukosa untuk para produsen yang ingin
dari larutan gula atau gula dalam air menjual produk jadi atau konsumen
kelapa oleh sel – sel A.xylinum. yang membeli produk mentah yang
Kemudian glukosa tersebut ingin mengolah berupa minuman atau
digabungkan dengan asam lemak makan dengan komposisi nata de coco
membentuk prekursor (senyawa yang mengetahui mutu terbaik dari
mendahului senyawa lain dalam jalur perlakuan yang di lakukan sebelum
metabolisme) pada membran sel. mengolahnya. Manfaat untuk
Prekursor ini selanjutnya dikeluarkan konsumen yang mengkonsumsi nata
dalam bentuk ekskresi dan bersama de coco, dengan perlakuan terbaik
enzim mempolimerisasikan glukosa akan terpuaskan karena mendapatkan
menjadi selulosa di luar sel. Nata de produk yang berkualitas.
coco sebenarnya tidak mempunyai
nilai gizi yang berarti bagi manusia,
oleh sebab itu produk ini dapat dipakai
sebagai sumber makanan rendah
energi untuk keperluan diet. Nata de
coco juga menjadi lebih enak bila di

Suripto et al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 31

METODOLOGI P6 = perebusan 30 menit+


Waktu dan Tempat Penelitian perendaman 12 jam+
Penelitian ini dilaksanakan di perendaman 12 jam
Laboratorium Kimia dan Lingkungan P7 = perebusan 30 menit+
Industri Fakultas Pertanian, perendaman 12 jam+
Universitas Lambung Mangkurat perendaman 24 jam
pada bulan Mei-Juni 2017. P8 = perebusan 30 menit+
perendaman 24 jam+
Bahan dan Alat perendaman 12 jam
Bahan P9 = perebusan 30 menit+
Bahan yang digunakan dalam perendaman 24 jam+
penelitian ini adalah air bersih, air perendaman 24 jam
kelapa (yang sudah tua), starter P10= perendaman 12 jam +
Acetobacter xylinum, asam asetat perendaman 12 jam +
99,8% (CH3COOH), gula, urea perebusan 30 menit
(Diaminomethanal (NH2)2CO), P11= perendaman 12 jam +
aquades. perendaman 24 jam +
perebusan 30 menit
Alat P12= perendaman 24 jam +
Alat-alat yang digunakan perendaman 12 jam +
dalam penelitian ini adalah panci perebusan 30 menit
untuk merebus air dan nata de coco, P13= perendaman 24 jam +
timbangan, gelas ukur, kompor gas, perendaman 24 jam +
spatula, pH meter, thermometer, perebusan 30 menit
stopwatch/jam, sendok, loyang plastik,
dan alat peniris, kertas label, alat tulis Tahapan Penelitian
dan buku, penggaris, talenan untuk
landasan pemotong nata, serok masak Tahapan pembuatan Nata de
untuk meniriskan nata, kain saring coco dan pasca panen Nata de coco
untuk menyaring air kelapa, kertas dapat dilihat pada Gambar 1 dan
saring untuk menutup loyang plastik, Gambar 2.
gelang karet untuk mengikat kertas
saring dengan loyang. Air kelapa
500 ml
Metode Penelitian
Penelitian identifikasi mutu pasca
panen nata de coco berdasarkan lama Disaring
perendaman dan perebusan ini dengan kain - Gula 50
dilakukan dengan menggunakan saring gram
- Asam
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor Rebus Sampai Mendidih Cuka 12,5
tunggal yaitu perlakuan (perendaman selama 15 menit 100- ml (pH ±
3,2)
dan perebusan) dengan 13 taraf 121oC - Urea 1,5
perlakuan yaitu : gram
K1 = perendaman 3 kali 24 jam + Dimasukkan dalam loyang yang
perebusan 30 menit berukuran (30x20x4) cm
P2 = perendaman 12 jam +
perebusan 30 menit+
perendaman 12 jam
Ditutup
P3 = perendaman 12 jam + perebusan
30 menit+ perendaman 24 jam Starter /
Bibit
P4 = perendaman 24 jam + perebusan Nata
30 menit+ perendaman 12 jam Pendinginan 280C (Acetoba
P5 = perendaman 24 jam + perebusan cter
xylinum
30 menit+ perendaman 24 jam
5 % )V/V
Fermentasi / Peram /
Simpan ± 8 Hari denagn
suhu 26-280C
JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 32

Panen

Uji Organoleptik
Pemotongan (1x1x1)
cm Menurut Rahayu (1985),
Gambar 1. Pembuatan Nata de coco
untuk melaksanakan penilaian
K1 organoleptic diperlukan panel. Dalam
P1
P2 penilaian suatu mutu atau analis sifat-
P1
P1
P3 sifat sensorik suatu komoditi, panel
P1
P1
P4 bertindak sebagai instrument atau
P1
P1
P5 alat. Panel ini terdiri dari orang atau
P1
P1P6
kelompok yang bertugas menilai sifat
Potong P1
an
nata de
P1
P7
Dicuci
Bersih
atau komoditi berdasarkan kesan
P1
coco P1P8
subyektif yang dituangkan dalam
P1
P1
P9 Ditiriskan lembar penilaian uji organoleptic.
P1
P1
P10 Data hasil uji Organileptik
P1 Nata de
P1
P11 coco telah produk nata de coco (skoring)
P1 siap
P1
P12
dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis
P1
P1
P13
P1
pada taraf 5% (Suharyadi dan
P1
Purwanto, 2009). Jika hasil Kruskal-
Gambar 2. Pasca panen Nata de coco
Wallis menunjukkan pengaruh yang
Analisis Data
nyata, analisis data dilanjutkan dengan
pH Dan Kadar Air
uji Multiple Comparisons (Post Hoc
Analisa data pH dan kadar air Test) pada taraf 5%. Dalam uji Multiple
tentang perebusan dan perendaman Comparisons (Post Hoc Test) dilakukan
nata de coco dengan menggunakan perhitungan λ (Zhitung).
analisis varians ANOVA (One-Way
Anova). HASIL DAN PEMBAHASAN
Bila hasil analisis berpengaruh
nyata atau sangat nyata, maka Pasca Panen Nata De Coco

dilakukan uji beda nilai rerata


pH nata de coco
menggunakan uji Duncan’s Multiple
Range Test (DMRT) taraf nyata 5 % Parameter pertama dalam

(Hanafiah, 2005). Dalam uji DMRT penelitian ini adalah tingkat keasaman

dilakukan perhitungan nilai kritis atau nata de coco setelah pasca panen

nilai baku DMRT. apakah tetap di angka 3,4 ataukah


Suripto et al., 2018
JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 33

meningkat mendekati kadar pH netral lebih cepat waktunya dan pH yang


yaitu pH 7 dengan waktu dan lebih bagus yaitu mendekati netral.
perlakuan berbeda. Menurut Perlakuan P2 yaitu perendaman 12
(Pembayun, 2002) irisan irisan nata jam + perebusan 30 menit+
direndam dalam air dingin selama 3 perendaman 12 jam, perlakuan P3
hari dan setiap harinya air yaitu perendaman 12 jam + perebusan
perendaman diganti dengan yang 30 menit+ perendaman 24 jam, dan P4
baru. Bersama dengan penggantian air perendaman 24 jam + perebusan 30
perendaman tersebut, nata dicuci menit+ perendaman 12 jam.
dengan air bersih. Nata yang telah
direndam selama 3 hari telah siap Tabel 2. Nilai tengah uji keasaman
dimasak menjadi minuman. Namun (pH) pasca panen nata de coco
dengan pembanding perlakuan pasca Perlakuan Kadar Keasaman (pH)
panen di penelitian ini akan diketahui K1 6.16abcd
P2 6.41d
pH dengan perlakuan lain.
P3 6.39cd
Dari hasil rata-rata pH nata 6.40cd
P4
de coco memiliki hasil berkisaran P5 6.27bcd
antara 5,79 sampai 6,41 (Tabel 2). P6 5.93ab
Hasil analisis ragam RAL faktor P7 6.14abcd
P8 5.79a
tunggal pH nata de coco menunjukan
P9 5.79a
nilai F-hit sebesar 3,12. Nilai ini diatas
P10 5.99abc
taraf nyata F-tabel 5% yaitu 2,60 tetapi 6.26bcd
P11
masih dibawah taraf nyata F-tabel 1% P12 6.04abcd
yaitu 3,96 yang artinya perlakuan P13 5.80a
*huruf yang sama
memiliki perbedaan hasil yang nyata
menunjukkan tidak berpengaruh
(signifikan) antara yang satu dengan
nyata
yang lain. Dengan demikian nilai harus
Kadar air pasca panen nata de coco
dilakukan uji lanjutan dengan
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Kadar air Nata de Coco yang
Dengan demikian kesimpulan dihasilkan pada penelitian ini berkisar
nilai yang tertera pada Table 4, nilai pH antara 97,41%. Hingga 98.61%. Nata
perlakuan dengan kode P2, P3 dan P4 yang mempunyai kadar air lebih
sudah diatas nilai pH dari Kontrol rendah akan memiliki tekstur yang
(6,16 yaitu (6,41, 6,39, dan 6,40). kurang Kenyal. Nata yang bagus
Berdasarkan hasil pengamatan ini membunyai kadar air lebih dari 85%
maka perlakuan kontrol dapat (Budhiono et al., 1999).
tergantikan dengan perlakuan yang
JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 34

Hasil rata-rata kadar air nata sampel ini lebih bagus dari pada
de coco berkisaran antara 97,71% sampel yang lain.
sampai 98,44% selanjutnya dilakukan
Uji Organoleptic Pasca Panen Nata
analisis sidik ragam ANOVA, dimana
De Coco
nilai F-hitung 0,98 lebih rendah
Uji organoleptik adalah cara
dibanding dengan taraf nyata F-tabel
mengukur, menilai atau menguji mutu
5% yaitu 2,60 ataupun taraf nyata F-
komoditas dengan menggunakan
tabel 1% yaitu 3,96 artinya perlakuan
kepekaan alat indra manusia, yaitu
perebusan dan perendaman pasca
mata, hidung, mulut dan ujung jari
panen nata de coco ke 13 jenis sampel
tangan. Uji organoleptic juga disebut
tidak memiliki pengaruh yang nyata
pengukuran subjektif manusia sebagai
antara yang satu dengan yang lain.
alat ukur (Soekarto, 1990). Pada
Hasil rata-rata perhitungan kadar air
penelitian pasca panen nata de coco ini
dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai
dilakukan dengan 25 orang panelis
berikut:
yang semi terlatih. Ada 3 (tiga)
Tabel 3. Kadar Air pasca panen nata de
parameter organoleptik yang diujikan
coco
yaitu warna, aroma, dan kekenyalan.
Perlakuan Kadar air (%) Pada uji organoleptik pasca
K1 98.13 panen nata de coco ini menggunakan
P2 98.20 25 orang panelis. Adapun atribut yang
P3 98.02
dinilai yaitu terdiri dari warna, aroma,
P4 98.13
P5 98.14 kekenyalan dengan kriteria penilaian
P6 98.44 1-5 yaitu :
P7 98.41 Warna (5 = Bening, 4 = agak putih, 3 =
P8 98.20
putih, 2 = agak kuning,1 = kuning).
P9 98.22
P10 98.32 Kekenyalan (5 = Kenyal, 4 = agak
P11 98.03 lembek, 3 = lembek, 2 = agak hancur, 1
P12 97.71 = hancur). Aroma ( 5 = Tidak ada, 4 =
P13 97.93
agak asam, 3 = asam, 2 = agak
Berdasarkan Tabel 3 dapat menyengat, 1 = menyengat).
disimpulkan perlakuan yang terbaik
Warna
dalam penelitian kali ini adalah sampel
P2, P6 dan P10 karena waktu yang di Rata-rata nilai kriteria warna
butuhkan pada proses pasca panen pasca panen nata de coco pada
lebih sedikit 24 jam 30 menit dengan penelitian ini bekisar antara 2.94
formulasi perlakuan berbeda jadi (agak kuning) sampai dengan 3.46

Suripto et al., 2018


JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 35

(putih). Hasil rata-rata kriteria menentukan kemampuan suatu bahan


penilaian warna dapat dilihat pada untuk menahan beban atau gaya dari
Tabel 4: luar sel yang diberikan kepadanya.
Dari Tabel 5 rata-rata dari nilai kriteria
Tabel 4. Uji organoleptik warna pasca terhadap pasca panen nata de coco
panen nata de coco. adalah 4,34 (agak kenyal) sampai 4,48
(agak kenyal), dan nilai dari sampel
Perlakuan Warna
tidak menunjukan perbedaan yang
K1 3.42
nyata jadi pada penelitian ini tekstur
P2 3.34
P3 3.56 pada P2, P6 dan P10 menjadi yang
P4 3.14 terbaik Karena memiliki waktu yang
P5 3.24 lebih sedikit 24jam 30 menit dengan
P6 2.94
P7 3.08 formulasi yang berbeda. Adapun nilai
P8 3.06 tekstur pada penelitian ini dapat
P9 3.00
P10 3.28 dilihat pada Tabel 5.
P11 3.46
P12 3.18
Tabel 5. uji organoleptik kekenyalan
P13 3.20
pasca panen nata de coco
Tabel 4 menunjukan hasil rata-
Perlakuan Kekenyalan
rata kriteria penilaian bahwa panelis
K1 4.40
memberikan nilai wana putih pada P2 4.46
P3 4.38
pasca panen nata de coco di penelitian
P4 4.36
ini. Warna nata yang dihasilkan pada P5 4.36
P6 4.42
penelitian ini adalah putih dan tampak P7 4.36
P8 4.44
licin. Dengan demikian perbedaan
P9 4.40
lama perendaman dan perebusan P10 4.36
P11 4.34
tidak mempengaruhi warna dari P12 4.46
produk nata de coco, namun waktu 24 P13 4.48

jam 30 menit pengolahan tersingkat Aroma


pada perlakuan P2, P6, dan P10 Indera pembau digunakan
menjadikan perlakuan ini yang terbaik untuk menilai bau atau aroma suatu
dengan formulasi perlakuan yang produk pangan. Aroma adalah rasa
berbeda. dan bau yang sangat subyektif serta

Tekstur (kekenyalan) sulit diukur, karena setiap orang


mempunyai sensitifitas dan kesukaan
Tekstur (Kekenyalan)
yang berbeda. Meskipun mereka dapat
merupakan salah satu parameter yang
mendeteksi, tetapi setiap individu
JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 36

memiliki kesukaan yang berlainan KESIMPULAN DAN SARAN


(Meilgaard dkk, 2000). Rata-rata nilai
Kesimpulan
kriteria aroma pada penelitian ini Perlakuan terbaik pada
penelitian ini yaitu perlakuan P2
adalah 3,20 (asam) sampai dengan
(perendaman 12 jam + perebusan 30
4,18 (agak asam). Hal ini menunjukan menit+ perendaman 12 jam), dengan
nilai pH 6,41, dan kadar air 98,20%.
bahwa aroma pasca panen nata de
Hasil uji organoleptik pada perlakuan
coco pada penelitian ini kontrol P2 adalah nata de coco yang berwarna
putih, agak kenyal dan beraroma asam.
maupun perlakuan baru masih
tercium aroma asam oleh responden Saran
Perlu dilakukan penelitian
dan memiliki nilai yang berbeda nyata
penerimaan konsumen terhadap
(signifikan) sehingga nilai pada uji produk siap konsumsi dari nata de
coco (minuman/ makanan).
organoleptic aroma pasca panen nata
de coco harus di uji lanjut dangan uji DAFTAR PUSTAKA
Multiple Comparisons (Post Hoc Test).
Astawan M., 2004, Nata De Coco yang
Hasil rata-rata aroma dalam penelitian Kaya Serat, Kompas, 10 (klm 7‐
8)
ini dapat dilihat pada tabel 5 :
Budhiono, A., Rosidi, B., Taher, H. &
Tabel 5. Uji organoleptik aroma pasca Iguchi, M. (1999). Kinetic
aspects of bacterial cellulose
panen nata de coco
formation in nata de coco
Perlakuan AROMA culture system. Carbohydrate
K1 4.12d polymer, 40, 137 - 143.
P2 3.88bcd
P3 4.12d Hanifah, K. A. 2008. Rancangan
P4 4.18d Percobaan Aplikatif: Aplikasi
P5 3.58abcd Kondisional Bidang
P6 3.20a Pertanaman, Peternakan,
P7 3.34abc Perikanan, Industri, dan Hayati.
P8 3.40abc
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
P9 3.28ab
P10 4.06d Hartati dan Palennari, M.,
P11 3.96cd 2010.Pengaruh Umur Biakan
P12 3.68abcd
Acetobacter Cylinum terhadap
P13 3.32cd
Rendemen Nata Aren.Jurnal
Dapat diketahui perlakuan
Chemi ca Vo/. 11 Nomor 1: 65
aroma terbaik pada sampel nata de
-70.
coco yaitu P10, P3 dan P4 sampel
tersebut tidak memiliki perbedaan yg Iguchi, M., Yamanaka, S. & Budhiono,
signifikan dengan kontrol dengan A.2000. Bacterial Cellulose A
penilaian agak asam, namun nilai P10 Masterpiece Of Nature's Arts.
memiliki waktu yang lebih singkat 24 Journal Of Material Science 35
jam 30 menit. Akan tetapi nilai P10 dan 261 - 270.
kontrol tidak berpengaruh nyata
dengan nilai P2 yang memiliki waktu Iskandar, Zaki, M., Mulyati, S.,
lebih singkat yaitu 24 jam 30 menit. Fathanah, U., Sari, I.,
baiki sampel P10 dan P2 menjadi yang Juchairawati, 2010.
terbaik. Pembuatan Film Selulosa dari
Nata de Pina. Jurnal Rekayasa
Suripto et al., 2018
JTAM INOVASI AGROINDUSTRI Vol. 1 No. 1 37

Kimia dan Lingkungan Vol. 7, Warisno. 2004. Mudah dan praktis


No. 3, hal. 105111. Membuat Nata de coco.
Agromedia pustaka. Jakarta
Mesomya, W., Pakpeankitvatana, V.,
Komindr, S., Leelahakul. P,. Widyaningsih,S.,dkk.2008 Pengaruh
Cuptapun, Y., Hengsawadi, D., Medium Perendam Terhadap
Tammarate, P. and Sifat Mekanik, Morfologi, Dan
Tangkanakul, P,.2006. Effects Kinerja Membran Nata De
Of Health Food From Cereal and Coco. Program Studi Kimia,
Nata De Coco on Serum Lipids Jurusan MIPA UNSOED
in human. Vol.28 ( Suppl.1), Purwokerto.
2006 : Nutraceutical and
Fumetional Food. Winarno, F.G., 1990. Teknologi
Pengolahan Rumput Laut,
Misgiyarta, 2007.Teknologi Penerbit Pustaka Sinar
Pembuatan Nata De Coco .Balai Harapan, Jakarta.
Besar Penelitian dan
Pengembangan Pasca Panen
Pertanian.Jl. Tentara Pelajar
12, Bogor.

Nugraheni, M., 2007.Pengaruh ekstrak


kecambah kacang hijau
sebagai sumber nitrogen pada
pemanfaatan limbah tahu
terhadap karakteristik nata de
soya mentah dan limbahnya.
Teknologi dan Kejuruan, vol
30(20): 185-195.

Pembayun, R. 2002. Teknologi


Pengolahan Nata De Coco .
Kanisius, Yogyakarta.

Rossi, E., Pato, U., Damanik, S.R. 2008.


Optimalisasi pemberian
ammonium sulfat terhadap
produksi nata de banana skin.
Sagu Vol. 7 No. 2: 30-36.

Suhardiman , P.1999. Bertanam Kelapa


Hibrida. Penebar Swadaya .
Anggota IKAPL. Bogor.

Saragih, Y.P. 2004. Membuat Nata De


Coco. Puspa Swara, Jakarta.

Sutarminingsih, L. 2004. Peluang


Usaha Nata de Coco. Kanisius
Yogyakarta.
Theodula. K.A.M.S. 1976. The
production of nata from
coconut water. Philipines.

Anda mungkin juga menyukai