Dimensi : 96 hlm, 13 x 19 cm
Hampir satu bulan yang lalu saya membaca buku ini, setelah membaca buku ini
saya malah semakin bingung akan fakta-fakta sejarah di Indonesia. Saya seperti
dihadapkan suatu perisitiwa yang sama tetapi memilik kronologi yang berbeda.
Bagaimana tidak, isi dari buku ini sangat kontradiksi dengan buku-buku sejarah yang
pernah saya pelajari di sekolah dulu. Sudah menjadi rahasia umum kalau dibawah tirani
orba banyak fakta sejarah yang diputar balikan sesuai keinginan penguasa.
Kebenaran peristiwa dari buku ini memang tidak bisa dijadikan kebenaran
mutlak. Namun analisis dari Peter Dale Scott patut dipertimbangkan atau dijadikan bahan
diskusi. Buku ini sangat menarik, khususnya bagi mereka yang menyukai sejarah. Peter
sangat dalam mengorek setiap jengkal peristiwa sejarah dibuku ini. Ia membawa
pembaca melihat betapa besarnya peran Amerika dalam transisi kekuasaan.
Pada awal membaca kita akan disuguhi dengan sebuah surat terbuka. Surat itu
menggambarkan semena-menanya Soeharto dalam melaksanakn jabatannya yang tinggi
bahkan sampai menghilangkan banyak nyawa rakyat yang tidak bersalah. Surat yang
ditulis oleh Nyonya Dewi Sukarno itu mempengaruhi pembaca untuk mengorek lebih
dalam buku ini. Peter dalam analisisnya menjelaskan bahwa peristiwa Gestapu adalah
adu domba antara golongan Komunis dengan Angkatan Darat Indonesia yang dilakukan
oleh sayap kanan dan dimuluskan oleh Soeharto yang memiliki jabatan tinggi di dalam
Angkatan Darat. Pembantaian terhadap sekutu-sekutu Bung Karno yang beraliran kiri
merupakan hasil konspirasi CIA-Soeharto dibantu badan Intelijen Inggris, Jepang dan
Jerman
Namun, Soeharto berdalih Gestapu adalah murni pemberontakan sayap kiri. Para
jendral yang disiksa hingga mati dan dibuang di Lubang Buaya adalah alat untuk
mendiskreditkan paham komunis yang sangat eksis pada masa itu. Dalam buku ini
dijelaskan dalam tubuh PKI ada anggota yang sebenarnya lebih condong ke sayap kanan
atau sayap kiri gadungan yang terdiri dari Letkol Uuntung cs dan merka itulah yang
melakukan peristiwa pemberontkan dan mengahabisi para jendral.
Secara tidak langsung pembantaian secara massif dan progressif itu mengikis
pendukung Bung Karno. Partai Komunis merupakan sekutu-sekutu dari Bung Karno. Tak
bisa dipungkiri Bung Karno sangat anti dengan Amerkia namun sangat mesra dengan
Nikita Kruschev yang merupakan pemimpin Soviet yang notabene berideologi komunis.
Dengan melakukan lempar batu sembunyi tangan otomatis akan menggoyang Soekarno
yang duduk di singgasananya.
Menurut pendapat saya pribadi keotentikan buku ini jika dilihat dari timeline
sangat berkaitan dengan keadaan dunia masa itu. Pasca Perang Dunia kedua Negara
adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet melakukan perang tanpa kontak senjata, yaitu
perang ideologi/perang dingin. Amerika dengan ideology liberal berusaha menaikan
eksistensi di Indonesia dengan cara yang kotor. Jika melihat pada Negara lain Amerika
juga terlalu lancang soal kedaulatan suatu Negara. Antara lain peristiwa Khamr Merah,
Revolusi Kuba, Revolusi Korea hingga pemisahan Jerman menjadi dua yaitu Jerman
Barat dan Timur.
Tak hanya di Ideologi saja, Amerika juga memiliki misi lain selain menyebarkan
ideology yaitu ingin menguasai tambang emas yang ada di Papua. Setelah peristiwa
Supersemar yang melegitimasi Soeharto ke kursi Presiden. Soeharto yang merupakan
kaki tangan Amerika di Indonesia menanda tangani soal penanaman saham dari luar
negeri ke Indonesia yang menyebabkan Freeport jatuh ke tangan Amerika selama
puluhan tahun. Padahal Bung Karno pada pemerintahanya sangat menjaga Papua dari
sentuhan Amerika hal itulah mengapa Soekarno sangat membenci Amerika.
Secara keseluruhan buku ini sangat baik, semua diceritakan dengan kata-kata
sesuai denga PUEBI dan mudah dipahami.salain itu Peter juga manruh footnote guna
mempermudah pembaca memahami buku dan sebagai bukti ke otentikan jurnal-jurnal
dan catatan-catatn rahasia CIA pada buku ini. Namun tak tidak ada kesempuranaan di
dunia ini kecuali Tuhan yang Maha Esa, di dalam buku ini terdapat kekurangan yang
sangat mencolok yaitu jumlah halaman yang sangat terbatas sehingga masih banyak
peristiwa sedikit menggantung karena tidak diceritakan secara lebih luas.