Anda di halaman 1dari 5

4.

INTERFEROMETER AKUSTIK

I. TUJUAN
 Mengetahui adanya peristiwa interferensi pada gelombang suara.
 Menentukan nilai cepat rambat gelombang suara.

II. TEORI

Arus
A Arus
PLN
PLN

Arus
PLN

Signal generator

osiloskop
Mikrofon

speaker

Gambar Rangkaian Interferometer Akustik

Dalam percobaan ini suara dipancarkan dari pembangkit gelombang


suara(Signal generator) lalu mengalir ke loudspeaker, setelah itu masuk ke dalam
pipa yang memiliki dua jalur lintasan A dan B.
Pada jalur pipa B, posisi pipa dapat digeser untuk mendapatkan perubahan
panjang lintasan B. Penerima gelombang suara adalah mikrofon yang
dihubungkan dengan input osiloskop.
Fenomena interferensi antara dua gelombang di udara dapat diselidiki
dengan peralatan pada gambar di atas. Didalam pipa tersebut gelombang terbagi
menjadi dua, dimana salah satu melalui lintasan konstan A dan satu lagi melalui
lintasan B yang dapat berubah-ubah. Misalkan frekuensi sumber adalah 1000 Hz,
sedangkan kecepatan rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, maka panjang
gelombang :
340
λ= = 0,34 m
1000
Jika lintasan B digeser agar kedua gelombang menjadi sefase pada titik
interferensi, maka akan terjadi peristiwa penguatan gelombang (interferensi
konstruktif).
Dari keadaan tersebut lintasan B digeser keluar 7,5 cm, karena ada dua
ujung pipa yang digeser maka lintasan B menjadi lebih besar 15 cm dari pada
lintasan A. Maka gelombang yang melewati B akan memliki selisih ½ panjang
gelombang dibanding dengan lintasan A. Maka interferensi yang terjadi di titik
interferensi akan berlawanan fasenya antara gelombang yang melalui lintasan A
dengan yang melalui lintasan A. Interferensi ini akan menyebabkan terjadinya
pelemahan gelombang (interferensi dekstruktif).
Apabila pipa lintasan B ditarik keluar sejauh 7,5 cm lagi sehingga selisih
lintasan menjadi 30 cm, maka kedua gelombang yang berinteferensi akan saling
menguatkan kembali. Secara periodik penguatan gelombang akan terjadi bila
selisih lintasan gelombangnya adalah : 0, λ, 2λ, 3λ, dst. Sedangkan pelemahan
gelombang akan terjadi bila terdapat selisih lintasan : λ/2, 3λ/2, 5λ/2, dst.
Pelemahan gelombang terjadi untuk selisih lintasan :
∆ l=¿). λ
Dengan: n = 0,1,2,3,.....dst

III. TUGAS PERSIAPAN

1. Tuliskan hubungan antara:


a. Periode dengan frekuensi
b. Kecepatan rambat gelombang dengan panjang gelombang,
c. sebutkanlah sifat-sifat gelombang longitudinal.
2. Terangkanlah interferensi gelombang longitudinal pada gelombang suara.
Apa perbedaanya dengan perpaduan antara 2 buah gelombang?

3. Apakah syarat- syarat yang diperlukan agar dua buah gelombang bunyi
dapat berinterferensi?

IV. PERALATAN

1. Osiloskop Digital

2. Signal Generator Digital

3. Speaker

4. Mikrofon

5. Kabel Penghubung

6. Meteran

7. Pipa berbentuk O digital, dengan salah satu bagiannya dapat bergeser untuk
memperpanjang lintasan.
V. PROSEDUR

1. Disusun rangkaian seperti gambar dibawah

Arus
A Arus
PLN
PLN

Arus
PLN

Signal generator

osiloskop
Mikrofon

speaker

2. Dihidupkan signal generator dengan frekuensi yang sudah ditentukan


hingga terdengar bunyi lewat speaker.

3. Dihidupkan osiloskop digital untuk menampilkan bentuk gelombang.

4. Diatur frekuensi sebesar 1000 Hz pada signal generator.

5. Digeser ujung pipa secara perlahan untuk mendapatkan interferensi


maksimum yang ditandai gelombang dengan simpangan terbesar pada
osiloskop. Diukur jarak pergeseran pipa U sebagai jarak awal.

6. Digeser kembali pipa U dengan peralahan untuk mendapatkan simpangan


terbesar. Lalu diukur jarak kedua.

7. Diteruskan prosedur ke-6 untuk mendapatkan simpangan terbesar untuk


jarak ke-3,4

8. Ditutup kembali ujung pipa U yang bergeser dan diulangi langkah ke


4,5,6,7 dengan frekuensi 1500, 2000, dan 2500
VI. DATA PERCOBAAN

NO Frekuensi,f(Hz) X0(m) X1(m) X2(m) X3(m) X4(m)


1. 1000
2. 1500
3. 2000
4. 2500

VII. ANALISIS DATA

1. Menghitung panjang gelombang untuk setiap frekuensi yang dipergunakan


dalam percobaan dari pergeseran pipa (x) dengan λ= 2(Xn - Xn-1)

No Frekuensi T(s) λ(m) 1/λ


1 1000
2 1500
3 2000
4 2500

2. Membuat grafik f-vs-1/λ.


3. a. Menghitung kemiringan grafik diatas.
b. hitunglah kecepatan perambatan gelombang suara rata-rata berdasarkan
rumus
v = λ x f untuk setiap frekuensi.
4. Menghitung % deviasi dari hasil percobaan.
a. Secara matematis.
b. Secara kemiringan grafik.
VIII. ULASAN

1. Bahaslah lebih lanjut bagaimana terjadinya peristiwa interferensi pada


gelombang suara dalam percobaan ini.
2. Bandingkan hasil kecepatan perambatan suara yang diperoleh dari
perhitungan dengan hasil dari kemiringan grafik.

Anda mungkin juga menyukai