Anova Dengan Excel
Anova Dengan Excel
Klik OK.
Dr. Rachmat Hidayat Statitika Bisnis Universitas Widyatama
Penyelesaian:
Bagan 1
Klik Data-> Data Analysis sehingga tampil windows Data Analysis. Pilih Anova:Single Factor
Klik Ok. Maka hasilnya seperti dalam windows One way ANOVA.
3. Analisis Hasil:
a. Membuat hipotesis
H0: μ1 = μ2 = μ3 [rata-rata produktivitas mesin tidak berbeda]
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 [rata-rata produktivitas mesin ada yang berbeda]
Jika F hitung > Fkritis, maka H0 ditolak. Kasus kita: F hitung = 8.297872, F kritis = 3.885294. Berarti H0
ditolak karena F hitung lebih besar daripada F kritis. Dengan katalain H 1 yang berlaku atau
produktivitas mesin ada yang berbeda.
Jika p-value < α, maka Ho ditolak. Dalam kasus kita, P-Vaue = 0.005461. Ini berarti P-value < α.
α = 0,05. Kesimpulan seperti Cara 1.
Penyelesaian:
Bagan 2
Klik Data-> Data Analysis sehingga tampil windows Data Analysis. Pilih Anova:Single Factor
Klik Ok. Maka hasilnya seperti dalam windows One way ANOVA.
5. Analisis Hasil:
Dr. Rachmat Hidayat Statitika Bisnis Universitas Widyatama
a. Membuat hipotesis
H0: μ1 = μ2 = μ3 [rata-rata produktivitas mesin tidak berbeda]
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 [rata-rata produktivitas mesin ada yang berbeda]
b. Membandingkan F hitung (Fkomputer = F) dengan F Kritis (F crit).
c. Pengambilan keputusan:
Jika F hitung > Fkritis, maka H0 ditolak. Kasus kita: F hitung = 0.486328, F kritis = 4.256495. Berarti H0
diterima karena F hitung lebih kecil daripada F kritis. Dengan katalain H0 yang berlaku atau
produktivitas mesin tidak berbeda.
Jika p-value < α, maka Ho diterima. Dalam kasus kita, P-Vaue = 0.630148. Ini berarti P-value lebih
besar daripada α. α = 0,05. Kesimpulan: lihat Cara 1.
Penyelesaian:
Bagan 3
Klik Data-> Data Analysis sehingga tampil windows Data Analysis. Pilih Anova:Single Factor
Klik Ok. Maka hasilnya seperti dalam windows One way ANOVA.
Dr. Rachmat Hidayat Statitika Bisnis Universitas Widyatama
Jika F hitung > Fkritis, maka H0 ditolak. Kasus kita: F hitung = 6.545455, F kritis = 3.837853. Berarti H0
ditolak karena F hitung lebih besar daripada F kritis. Dengan katalain H 1 yang berlaku atau
produktivitas operator ada yang berbeda.
Jika p-value < α, maka Ho ditolak. Dalam kasus kita, P-Vaue = 0.012193. Ini berarti P-value < α.
α = 0,05. Kesimpulan seperti Cara 1.
Jika F hitung > Fkritis, maka H0 ditolak. Kasus kita: F hitung = 23.63636, F kritis = 4.45897. Berarti H0
ditolak karena F hitung lebih besar daripada F kritis. Dengan katalain H 1 yang berlaku atau
produktivitas mesin ada yang berbeda.
Jika p-value < α, maka Ho ditolak. Dalam kasus kita, P-Vaue = 0.000439. Ini berarti P-value < α.
α = 0,05. Kesimpulan seperti Cara 1.
d.